Pendekatan dalam
Pengambilan Keputusan Etis
Pendekatan Analisis etis untuk pemecahan masalah:
Analisis Filosofis
Analisis Dampak Pemangku Kepentingan /
Stakeholders
Etika Bisnis & Profesi
“Pengambilan Keputusan Etis Praktis”
Sebuah keputusan atau tindakan dianggap
"etis" atau "benar" jika sesuai dengan standar tertentu.
Untuk itu :
1. Kelompok 1===>Para filsuf/Pemikir===> telah
mempelajari standar mana yang penting selama ber-abad-abad (melalui teori Etika)
2. Kel.2===>Para ahli etika bisnis==>Praktisi==>
baru saja membangun hal ini dalam pekerjaannya.
Ke 2 Kelompok===> mengungkapkan
bahwa tidak cukup hanya 1 standar saja untuk memastikan keputusan etis.
Pengambilan Keputusan Etis
======> dibutuhkan Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Etis ===> disebut
Ethical Decisission
Making
===>EDMKerangka Kerja Pengambilan Keputusan Etis (EDM)==>Brooks (2004)
yaitu menilai etikalitas keputusan atau tindakan yang dibuat dengan melihat/
mempertimbangkan 4 pertimbangan :
1. Konsekuensi atau kekayaan yang dibuat dalam
hal keuntungan bersih atau biaya(=teori utilitarianisme)
2. Hak dan kewajiban yang terkena dampak (teori
Deontologi/teori hak dan kewajiban)
3. Kesetaraan yang dilibatkan (teori keadilan)
4. Motivasi atau kebijakan yang diharapkan (teori
Pengusaha/akuntan
profesional menghadapi
masalah etika, mengacu :
Kode etik perusahaan
Kode etik profesional
If not………….?
Berdasarkan padaKerangka kerja
pengambilan Keputusan Etis
(= Ethical Decission Making/EDM) :
prinsip etika umum (teori2 etika dari para
filsuf)===>Pendekatan Filosofis
EDM praktis===> Pendekatan
Tradisional, Analisis Dampak Pemangku Kepentingan
Pendekatan EDM Komprehensif (Analisis
Pembuatan Keputusan Etis (EDM)
Pendekatan Filosofis ==> Teori2 Etika
dasar===(Konsekuensialisme/utilitarianis me/teologi); Deontologi (hak dan
kewajiban); Etika Kebajikan
Kerangka Kerja Pengambilan keputusan Etis (= Ethical Decission Making/EDM)
Menggunakan kerangka kerja yang menilai etikalitas keputusan atau tindakan yang dibuat dengan melihat :
1. Konsekuensi atau kekayaan yang dibuat
dalam hal keuntungan bersih atau biaya
2. Hak dan kewajiban yang terkena dampak 3. Kesetaraan yang dilibatkan
Perbandingan Pertimbangan dalam Pembuatan Keputusan Etis (EDM) dan
Landasan Filosofis (teori Etika)
Pertimbangan EDM Pertimbangan Teori Filosofis
(1) Kekayaan atau kesejahteraan = konsekuensialisme, utilitarianisme, teologi
(2) Menghormati hak para pemangku kepentingan
= Deontologi (hak dan kewajiban) (3) Kesetaraan diantara para pemangku
kepentingan
= Imperatif kategoris Kant, keadilan yang tidak memihak
(4) harapan untuk sifat karakter, kebajikan = Kebajikan
Isu Tertentu Terkait dengan EDM
Perilaku yang berbeda dalam budaya yang berbeda (suap)
= Relativisme, subjektivisme Konflik Kepentingan, dan batas batas
untuk perilaku mementingkan diri sendiri
Konsep EDM Praktis = menggunakan pertimbangan 4 standar penilaian
3 Pertimbangan Utama (dari teori filosofis/teori etika)===> konsekuensi, deontologi dan
keadilan =========> ditelaah dengan memfokuskan pada dampak dari keputusan terhadap pemegang saham dan pemangku
kepentingan lain===> pendekatannya dikenal sebagai ANALISIS DAMPAK PEMANGKU
KEPENTINGAN
Pertimbangan ke 4: Motivasi pembuat
keputusan===>merupakan suatu pendekatan yang dikenal dengan ETIKA KEBAJIKAN.
Konsep EDM Praktis
Ke - 4 pertimbangan
(1) kekayaan atau kesejahteraan,
(2) Menghormati hak para pemangku kepentingan (3) Kesetaraan diantara para pemangku kepentingan (4) harapan untuk sifat karakter, kebajikan) ======>
harus diperiksa secara menyeluruh dan nilai nilai etika yang tepat harus diterapkan dalam keputusan dan
pelaksanaannya===> sehingga keputusan atau tindakan dapat dipertahankan secara etis
Kerangka kerja pengambilan Keputusan Etis (= Ethical Decission Making/EDM) :
(1) Pendekatan Filosofis===> berdasarkan prinsip etika umum (teori2 etika dari para filsuf)===> Sudah dibahas pada bab
terdahulu
(2) Pendekatan praktis===>
Pendekatan Tradisional,
Analisis Dampak Pemangku Kepentingan
(3) Pendekatan EDM Komprehensif (Analisis Gabungan)
Pendekatan / Aturan Praktis
Untuk memutuskan apakah suatu tindakan etis atau tidak (dibuat aturan praktis yang didasarkan pada prinsip prinsip etis)
Sniff test dan Aturan Praktis Umum (dari
Carrol)==> tes yang dipakai untuk menilai etikalitas keputusan dalam tahapan awal oleh Direktur, Eksekutif dan akuntan
profesional, dilanjutkan dengan
Teknik Analisis Dampak Pemangku
TES AWAL ETIKALITAS
SEBUAH KEPUTUSAN
Sniff Tes dan
Tes Awal : (pakai Sniff Tests)
Tes dan aturan praktis yang dapat
digunakan untuk menilai etikalitas keputusan dalam tahapan awal.
Jika menimbulkan kekhawatiran
dilakukan analisis lebih menyeluruh=
teknik analisis dampak pemangku
Sniff Tests (test cepat):
untuk melihat apakah perlu dilakukan
analisis etika tambahan yang menyeluruh.
Jika hasilnya negatif (salah satunya)
konsultasikan dengan pengawas Etika atau
Analisis penuh terhadap tindakan yang
diusulkan=Analisis Dampak Pemangku Kepentingan
Sniff Test untuk Pengambilan
Keputusan Etis (Brooks, 2004)
Akankah saya merasa nyaman jika tindakan atau
keputusan ini muncul di halaman depan surat kabar nasional besok pagi??
Akankah saya bangga dengan keputusan ini?
Akankah Ibu saya bangga dengan keputusan ini? Akankah tindakan atau keputusan ini sesuai
dengan misi dan kode etik perusahaan ?
Aturan Praktis untuk Pengambilan
Keputusan Etis (Carroll, 1990)
Golden Rule Perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan
Peraturan
Pengungkapan Jika anda merasa tindakan atau keputusan nyamansetelah anda dengan
bertanya pada diri anda sendiri apakah Anda akan keberatan jika semua
rekan,teman dan keluarga Anda menyadari hal itu, maka Anda harus bertindak atau memutuskan
Etika Intuisi Lakukan apa yang ”firasat anda” katakan untuk Anda lakukan
Aturan Praktis untuk Pengambilan
Keputusan Etis (Carroll, 1990)
Imperatif Kategoris
Jangan mengadopsi prinsip-prinsip
tindakan, kecuali prinsip-prinsip tsb, tanpa adanya inkonsistensi, diadopsi oleh orang lain.
Etika Profesi Lakukan hanya apa yang bisa Anda
jelaskan di depan komite dari rekan-rekan profesional Anda
Prinsip
Utilitarian Lakukan “yang terbaik untuk jumlah terbesar” Prinsip
Pendekatan Filosofis Vs Pendekatan EDM Praktis : (Sumber: Brooks,2011)
Prinsip-Prinsip Filsuf Dalam
Pengambilan Keputusan Etis Kriteria yang dinilai oleh Pendekatan Praktis
Konsekuensi, Utilitas Menguntungkan ? Manfaat > Biaya Risiko disesuaikan
Tugas, Hak, Keadilan Tugas fiducia
Hak-hak individu Keadilan legalitas Harapan Kebajikan Karakter
Integritas,
Aturan Praktis :
belum mencerminkan pemeriksaan etis
yang komprehensif dari keputusan etis tersebut
Membuat individu dan perusahaan yang
terlibat rentan utk membuat keputusan yang tidak etis
======> dimunculkan Teknik Analisis
Dampak Pemangku kepentingan====> yang lebih KOMPREHENSIF
Analisis Dampak Pemangku
Kepentingan (Stakeholders)
Cara mengamati dan menjelaskan secara
analitis komprehensif - bagaimana berbagai unsur dipengaruhi dan mempengaruhi
keputusan dan tindakan bisnis.
Memetakan hubungan-hubungan yang
terjalin dalam kegiatan bisnis pada umumnya untuk memperlihatkan siapa saja yang
punya kepentingan, terkait dan terlibat
Bab 4 Hakikat Ekonomi & Bisnis_. Sukrisno Agoes & I Cenik Ardana
24
Peta Akuntabilitas Pemangku
Kepentingan Perusahaan
Perusahaan Pemasok Pelanggan Pemodal Karyawan K Pemerintah MasyarakatPendekatan Stakeholder:
Tujuan imperatif :
“bisnis harus dijalankan sedemikian rupa agar hak dan kepentingan semua pihak terkait yang berkepentingan
(stakeholders) dengan suatu kegiatan
bisnis dijamin, diperhatikan dan dihargai.”
Prinsip minimal :
“tidak merugikan hak dan kepentingan
Dasar pemikiran :
Bahwa “semua pihak yang mempunyai
kepentingan (=stakeholders) dalam suatu kegiatan bisnis terlibat didalamnya karena
ingin memperoleh keuntungan, maka hak dan kepentingan mereka harus
Pendekatan=keuntungan bisnis
Supaya bisnis dari perusahaan itu dapat berhasil dan bertahan lama,
perusahaan manapun dalam kegiatan bisnisnya dituntut atau menuntut
dirinya untuk menjamin dan
menghargai hak dan kepentingan
semua pihak yang terkait dengan bisnisnya.
Proses pengambilan keputusan
berdasarkan pendekatan stakeholders: a. Lakukan identifikasi semua pemangku
kepentingan, baik yang nyata maupun yg bersifat potensial
b. Cari tahu kepentingan (interest) dan
kekuasaan (power) setiap golongan
stakeholder
c. Cari tahu apakah ada koalisi kepentingan
dan kekuasaan antar golongan stakeholder tsb
Keputusan diambil berdasarkan :
Stakeholders : adalah pihak yang
menerima manfaat paling besar dari keputusan itu; atau
Kalaupun ada pihak yang dirugikan,
dampak kerugiannya hanya menimpa
sesedikit mungkin kepada stakeholders; atau
Keputusan yang diambil tidak membentur
kepentingan dan kekuasaan stakeholders yang dominan
Kepentingan :
Adalah “sesuatu” yang menyebabkan
kelompok stakeholder ini tertarik atau
peduli pada perusahaan
Kekuasaan
Seberapa kuat pengaruh/kekuatan
kelompok ini dalam menentukan arah dan
2 Kelompok Stakeholders :
Kelompok Primer : yang mengadakan
transaksi atau berinteraksi langsung dengan perusahaan= Pelanggan,
pemasok, pemodal, pemberi pinjaman, karyawan.
2 Kelompok Stakeholders
Kelompok Sekunder : tidak secara
langsung berinteraksi atau bertransaksi dengan perusahaan, tetapi kepentingan
(interest) dan kekuatan (power) kelompok ini dapat saja mempengaruhi keberadaan perusahaan Pemerintah, kelompok
sosial/LSM, media masa, para aktivis lingkungan hidup, masyarakat sekitar
Bab 4 Hakikat Ekonomi & Bisnis_. Sukrisno Agoes & I Cenik Ardana
33
Identifikasi Pemangku Kepentingan
Perusahaan
Perusahaan Pemasok Pelanggan Pemodal Karyawan Kelompok Primer Pemerintah Kelompok Sekunder MasyarakatKepentingan dan kekuasaan Stakeholders Utama (Primer) :
Pemangku Kepentingan Kepentingan (Interest) Kekuasaan (Power)
1. Pelanggan Produk yg aman & berkualitas, pelayanan yang memuaskan
Membatalkan pesanan dan membeli dari pesaing
Melakukan kampanye negatif tentang perush 2. Pemasok Pembayaran yg tepat
waktu; pesanan yg teratur Membatalkan/boikot orderjual ke pesaing 3. Pemodal
-Pemegang saham
-Kreditur
-Deviden
dan capital gain
- Bunga + angsuran tepat waktu
-Tidak membeli saham; memberhentikan Pengelola -Menarik kredit ,dll
4. Karyawan Gaji.Upah yg wajar,
kelangsungan kerja Mogok kerja, memaksa kehendak melalui serikat pekerja
Kepentingan dan kekuasaan kelompok Stakeholders Sekunder:
Pemangku Kepentingan Kepentingan (Interest) Kekuasaan (Power)
1. Pemerintah Pertumbuhan ekonomi&lapangan kerja; penerimaan pajak Menutup/menyegel perush Mengeluarkan berbagai peraturan
2. Masyarakat Program kesejahteraan masyarakat, kesehatan lingkungan
Menekan pemerintah
melalui unjuk rasa massal; melakukan aksi kekerasan 3.Media massa Informasi kegiatan yg
berkaitan dengan
etika,nilai-nilai,kesehatan,keamanan,k esejahteraan
Memp[ublikasikan berita negatif yg merusak citra perusahaan
4. Aktivis Lingkungan Kepedulian thd pengaruh positif dan negatif dari tindakan perush thd
lingkungan hidup, HAM,dsb
Mengkampanyekan aksi Mogok kerja,
mempengaruhi pemerintah,media masaa,masy,
Kepentingan dasar para
pemangku kepentingan
Kesejahteraan Keputusan yang diusulkan akan
menghasilkan lebih banyak keuntungan daripada biaya
Keadilan Distribusi manfaat dan beban harus berimbang
Hak Keputusan yang diusulkan tidak boleh melanggar hak pemangku kepentingan dan pembuat keputusan
Sifat kebajikan Keputusan yang diusulkan harus
menunjukkan kebajikan seperti yang diharapkan
Ke 4 kepentingan harus dipenuhi oleh sebuah keputusan untuk dipertimbangkan Etis
Bagaimana Cara Pengukuran
Dampak Dari Keputusan yang
diusulkan==> Para pemangku
Kepentingan ?
1. Dampak yang Dapat Diukur===> Pengukuran Dampak Yang Dapat Diukur===> Laba, Produk
2. Dampak yang Tidak Dapat Diukur===> Penilaian Dampak Yang Tidak Dapat Dikuantifikasi
(1) Pendekatan untuk mengukur Dampak yg dapat dihitung dari keputusan yang diajukan A. Hanya laba atau rugi
B. A ditambah eksternalitas (Analisis Biaya-Manfaat/ABM) C. B ditambah probabilitas hasil (Analisis
Risiko-Manfaat/RBA
D. ABM atau RBA ditambah peringkat pemangku kepentingan
Ke 4 kepentingan harus dipenuhi oleh sebuah keputusan untuk dipertimbangkan Etis
(2) Penilaian Dampak yg tidak dapat dikuantifikasikan
A. Keadilan diantara para pemangku kepentingan B. Hak Pemangku Kepentingan
- Kehidupan
- Kesehatan dan Keselamatan - Perlakuan Adil
- Penggunaan Hati nurani -Harga diri dan privasi - kebebasan berbicara
ANALISIS DAMPAK
PEMANGKU KEPENTINGAN
- PENDEKATAN TRADISIONAL
- PENDEKATAN FILOSOFIS (konsekuensialis, deontologi, etika kebajikan)
- MODIFIKASI PENDEKATAN TRADISIONAL : Menilai Motivasi, Kebajikan yang diharapkan, dan sifat karakter
KERANGKA KERJA
KOMPREHENSIF PENGAMBILAN
KEPUTUSAN ETIS ANALISIS
DAMPAK PEMANGKU
KEPENTINGAN
- PENDEKATAN TRADISIONAL
- PENDEKATAN FILOSOFIS (konsekuensialis, deontologi, etika kebajikan)
- MODIFIKASI PENDEKATAN TRADISIONAL : Menilai Motivasi, Kebajikan yang diharapkan, dan sifat karakter
Pendekatan Tradisional
1. Pendekatan 5 Pertanyaan Tradisional 2. Pendekatan Standar Moral Tradisional 3. Pendekatan Pastin - Tradisional
(1) Pendekatan 5-Pertanyaan Tradisional untuk pengambilan keputusan etis :
APAKAH KEPUTUSAN ITU INTEREST PEMANGKU
KEPENTINGAN YG DIPERIKSA :
1. Menguntungkan ? Pemegang saham-biasanya jangka pendek
2. Sah dimata hukum ? Masyarakat luas – hak yg dapat ditegakkan oleh hukum
3. Adil ? Keadilan bagi semua
4. Benar ? Hak-hak lain bagi semua 5. Mendukung
pembangunan
berkelanjutan lebih lanjut ?
Hak khusus
Penting diingat : bahwa pendekatan 5-pertanyaan tradisional tdk secara khusus memasukkan kajian mendalam tentang motivasi untuyk keputusan2 yg terlibat atau kebijakan atau karakter yg diharapkan.
(2) Pendekatan Standar Moral Tradisional dalam pengambilan keputusan etis :
STANDAR MORAL PERTANYAAN DARI KEPUTUSAN YANG DIUSULKAN
Utilitarian :
Memaksimalkan
keuntungan bersih bagi seluruh masyarakat
Apakah tindakan tsb
memaksimalkan manfaat sosial dan meminimalkan luka sosial?
hak-Hak Individu :
Dihormati dan dilindungi Apakah tindakan tsb konsisten dengan hak setiap orang Keadilan :
Distribusi Manfaat dan Beban yang adil
Apakah tindakan tsb membawa (kita) pada sebuah distribusi yang adil dari manfaat dan beban ?
Penting diingat : bahwa pendekatan Standar Moral tradisional tdk secara khusus memberikan kajian yg mendalam tentang motivasibagik keputusan2 yg terlibat atau kebijakan atau karakter yg diharapkan.
(3) Pendekatan "Pastin" Tradisional dalam pengambilan keputusan etis :
ASPEK KUNCI TUJUAN PEMERIKSAAN
Etika aturan
dasar Utk menjelaskan sebuah organisasi dan/atau aturan dan nilai-nilai individu
Etika titik akhir Untuk menentukan manfaat bersih yg paling baik
utk semua pihak
Etika Peraturan Utk menentukan batasan2 yg harus
dipertimbangkan seseorang atau organisasi sesuai dengan prinsip2 etis
Etika Kontrak
Sosial Utk menentukan cara bagaimana memindahkan batasan2 demi menghapus kekhawatiran atau konflik
Penting diingat : bahwa pendekatan Standar Moral tradisional tdk secara khusus memberikan kajian yg mendalam tentang motivasibagik keputusan2 yg terlibat atau kebijakan atau karakter yg diharapkan.
Modifikasi Pendekatan Tradisional- Analisis Dampak Pemangku Kepentingan-->
memasukkan / menilai 1 pertimbangan : ETIKA KEBAJIKAN, yaitu
Motivasi Kebajikan Sifat karakter
yang diharapkan
Dengan Menggabungkan penilaian tentang Motivasi, kebajikan dan karakter yang terlibat dalam
perbandingan dengan apa yang diharapkan oleh para pemangku kepentingan.
Harapan-harapan Motivasi,
Kebajikan,Sifat karakter dan Proses
Motivasi Yang
Diharapkan -Pengendalian diri atas keserakahan - Pertimbangan kesetaraan atau keadilan - Kebaikan, kepedulian, kasih sayang dan kebajikan
Kebajikan yang
diharapkan - loyalitas penuh -Integritas dan transparansi -Ketulusan bukan bermuka dua Sifat Karakter Yang
Diharapkan - keberanian untuk melakukan hal yg benar setiap individu, dan/atau standar profesional -keandalan
-objektivitas, ketidakberpihakan -kejujuran, kebenaran
-mementingkan diri sendiri bukan egoisme -Menyeimbangkan pilihan diantara perbedaan besar
Proses yang mencerminkan motivasi, kebajikan, dan karakter yang diharapkan
Sebuah Pendekatan Komprehensif untuk EDM :
PERTIMBANGAN URAIAN Kekayaan atau
konsekuensialisme Keputusan yang diusulkan akan menghasilkan keuntungan lebih besar dari biaya
Hak-hak, tugas, atau
Deontologi Keputusan yang diusulkan tidak boleh menyinggung hak para stakeholders, termasuk pengambil keputusan
Kejujuran/kesetaraan atau
Keadilan Distribusi manfaat atau beban harus adil Harapan kebajikan atau Etika
Kebaikan Motivasi untuk keputusan harus mencerminkan ekspektasi kebajikan Ke 4 kepentingan harus dipenuhi oleh sebuah keputusan untuk
KERANGKA KERJA
KOMPREHENSIF PENGAMBILAN
KEPUTUSAN ETIS
MODIFIKASI / GABUNGAN PENDEKATAN ANALISIS DAMPAK PEMANGKU KEPENTINGAN :
- PENDEKATAN TRADISIONAL
- PENDEKATAN FILOSOFIS (konsekuensialis,
deontologi, etika kebajikan) dan menambahkan - Pendekatan Penilaian Motivasi, Kebajikan yang diharapkan, dan sifat karakter
Kesimpulan : Analisis Komprehensif untuk EDM
dirancang untuk menghasilkan keputusan
dan tindakan etis yang dapat
dipertahankan, dan memperbaiki proses tata kelola.
Kerangka kerja pengambilan keputusan Etis (= Ethical Decission Making/EDM)
Keputusan atau tindakan etis akan
dibandingkan dengan 4 standar penilaian yang komprehensif dari perilaku etis :
1. Konsekuensi atau kekayaan yang dibuat
dalam hal keuntungan bersih atau biaya
2. Hak dan kewajiban yang terkena dampak 3. Kesetaraan yang dilibatkan
Langkah-langkah pengambilan keputusan etis :
1) Identifikasi fakta dari semua stakeholders
serta kepentingan yang mungkin akan terpengaruh
2) Membuat peringkat para pemangku
kepentingan serta kepentingan mereka, identifikasi yang paling penting dan lebih mempertimbangkan mereka dalam
Langkah-langkah pengambilan keputusan etis :
3) Menilai dampak dari tindakan yg diusulkan pada setiap kepentingan kelompok stakeholders berkenaan dengan kekayaan mereka, keadilan perlakuan, hak-hak lainnya, termasuk harapan kebajikan menggunakan
pertanyaan kerangka kerja komprehensif, dan memastikan bahwa perangkap umum yg dibahas nanti tidak masuk dalam
7 langkah Analisis Keputusan Etis dari
American Accounting Association (1993) 1. Tentukan fakta –apa, siapa, dimana, kapan dan
bagaimana
2. Menetapkan isu etis
3. Mengidentifikasi prinsip-prinsip utama, aturan dan nilai-nilai
4. Tentukan alternatif
5. Bandingkan nilai-nilai dan alternatif, serta
melihat apakah muncul keputusan yang jelas 6. Menilai konsekuensi