PENDAHULUAN
Latar Belakang
Deskripsi Materi
Hasil Belajar
Indikator Hasil Belajar
Materi dan Submateri
Petunjuk Belajar
KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengertian Pengambilan Keputusan
Sampai Anda benar-benar memahami materi pada tahap awal, jangan membaca materi di halaman berikutnya. Jika Anda kesulitan memahami materi pada halaman atau sub pembahasan tertentu, bicarakanlah dengan teman Anda atau moderator yang mungkin dapat membantu Anda memahami materi modul. Setelah selesai memahami materi pada setiap kegiatan pembelajaran, Anda harus menjawab soal latihan yang telah disediakan.
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik diantara beberapa alternatif yang harus ditindaklanjuti (digunakan) secara sistematis sebagai langkah untuk mencapai tujuan melalui implementasi atau tindakan. Pengambilan keputusan dalam suatu organisasi dapat dilakukan oleh manajer di semua tingkatan dan juga oleh karyawan sesuai tugas dan tanggung jawab jabatannya.
Jenis Pengambilan Keputusan
- Keputusan Rutin
- Keputusan Taktis
- Keputusan Strategis
Pengalaman, pengetahuan, emosi merupakan beberapa faktor internal dalam kehidupan manusia yang mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Dalam konteks organisasi, keputusan juga dapat diartikan sebagai kegiatan memilih strategi atau tindakan dalam menyelesaikan masalah untuk mencapai tujuan atau tindakan tertentu yang akan dilakukan. Bagi pegawai di organisasi publik (kementerian/lembaga atau pemerintah daerah), contoh keputusan rutin yang harus diambil adalah sebagai berikut.
Keputusan-keputusan tersebut merupakan keputusan rutin yang harus diambil oleh karyawan untuk menjalankan tugasnya sehari-hari secara efektif dan efisien. Sadarilah bahwa setiap hari dalam bekerja akan selalu ada pekerjaan atau tugas yang harus diselesaikan. Menunda penyelesaian pekerjaan dapat mengakibatkan penumpukan beban yang harus diselesaikan, dan hal ini tentunya akan berdampak pada kinerja pegawai dan organisasi.
Sekarang cobalah untuk mengidentifikasi dan menuliskan beberapa aktivitas rutin yang Anda putuskan perlu diselesaikan dengan cepat di tempat kerja Anda. Keputusan-keputusan tersebut merupakan keputusan taktis yang harus diambil oleh pegawai di organisasi publik untuk menjalankan tugasnya sehari-hari secara efektif dan efisien. Keputusan strategis adalah keputusan yang menyangkut seluruh lingkungan tempat perusahaan beroperasi, seluruh sumber daya, dan manusia.
Pengelolaan seluruh sumber daya dan manusia: Keputusan strategis mempunyai usulan sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan. Berbeda dengan keputusan administratif dan operasional: Keputusan strategis adalah keputusan jangka panjang, sedangkan keputusan administratif adalah keputusan rutin yang membantu atau lebih tepatnya memudahkan, dan keputusan operasional adalah keputusan teknis yang membantu pelaksanaan keputusan strategis. Analisis dan Pengambilan Keputusan: Manajemen strategis melibatkan analisis menyeluruh terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan, termasuk melakukan analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman) untuk membantu dalam pengambilan keputusan strategis.
Teknik Pengambilan Keputusan
Namun pegawai tingkat bawah juga dapat memberikan masukan atau saran dalam pengambilan keputusan strategis dengan memberikan informasi yang relevan dan akurat mengenai tugas dan tanggung jawabnya. Dalam konteks bisnis, seorang manajer pemasaran dapat menerapkan teknik ini dengan melakukan analisis mendalam terhadap data pasar sebelum mengambil keputusan strategis mengenai suatu produk atau kampanye pemasaran. Teknik pengambilan keputusan intuitif: Teknik ini menggunakan keterampilan atau kemampuan intuitif yang tidak dapat diukur untuk membantu pengambil keputusan memilih di antara berbagai alternatif.
Teknik Pengambilan Keputusan Rasional: Teknik ini menggunakan data dan informasi terstruktur untuk membantu pengambil keputusan memilih di antara berbagai alternatif. Teknik pengambilan keputusan kreatif: Teknik ini mencakup kemampuan untuk mengatur dan membangun ide-ide baru untuk membantu pengambil keputusan memilih di antara berbagai alternatif. Brainstorming: sebagai seorang karyawan, Anda dapat menggunakan teknik brainstorming untuk menghasilkan ide-ide baru terkait tugas atau masalah yang ada.
Teknik ini memungkinkan Anda mengekspresikan ide secara bebas tanpa takut dikritik atau dihakimi. Pemetaan Pikiran: karyawan tingkat bawah dapat menggunakan teknik pemetaan pikiran untuk mengorganisasikan ide-ide yang timbul dari curah pendapat. Analisis SWOT Kreatif: pegawai tingkat bawah dapat menggunakan teknik analisis SWOT dengan pendekatan kreatif untuk menghasilkan ide-ide baru terkait dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi.
Contoh penerapan pengambilan keputusan mufakat adalah dalam pertemuan kelompok atau tim, dimana setiap anggota diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan gagasannya, setelah itu dilakukan diskusi dan perundingan hingga tercapai kesepakatan bersama. Pemilihan teknik pengambilan keputusan yang tepat tergantung pada situasi dan kebutuhan yang ada. Seorang pengambil keputusan harus memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing teknik ini untuk memilih yang terbaik untuk situasi yang dihadapi.
Management Tools Pengambilan Keputusan
Hambatan dalam Pengambilan Keputusan
Rangkuman
Peserta diminta untuk mencari video lain kemudian berdiskusi dan menyimpulkan etika yang perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan. Hal ini melibatkan identifikasi atribut yang penting atau relevan dalam konteks keputusan saat ini. Berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai langkah-langkah dan ciri-ciri kriteria seleksi dalam pengambilan keputusan.
Pilihan alternatif dalam pengambilan keputusan merupakan suatu proses sistematis dalam memilih solusi terbaik diantara berbagai alternatif yang tersedia. Evaluasi dalam pengambilan keputusan merupakan tahapan penting yang melibatkan penilaian terhadap keputusan yang diambil dan hasil yang dicapai. Evaluasi pengambilan keputusan dengan demikian merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil konsisten dengan prinsip etika, tujuan organisasi, dan kepentingan publik.
Implementasi pengambilan keputusan merupakan tahapan penting dalam proses pengambilan keputusan, dimana keputusan yang diambil dilaksanakan. Oleh karena itu, penerapan pengambilan keputusan merupakan fase penting untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil dapat memberikan dampak yang diharapkan. Pemantauan dan evaluasi dalam pengambilan keputusan merupakan proses penting untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil mempunyai dampak yang diharapkan dan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Pemantauan dan evaluasi juga membantu pemerintah mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan bukti dan data yang dikumpulkan. Pemantauan dan evaluasi dengan demikian merupakan bagian integral dari proses pengambilan keputusan, yang bertujuan untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil dapat memberikan dampak yang diharapkan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Setelah menonton video di atas, kenali proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh tokoh utama dalam video tersebut.
Latihan/ Tugas
Evaluasi
ETIKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengertian Etika Pengambilan Keputusan
Studi Kasus Etika pengambilan keputusan
Rangkuman
Latihan/Tugas
Evaluasi
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan taktis adalah pilihan di antara alternatif-alternatif yang mempunyai hasil langsung atau terbatas. Etika sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan karena dapat membantu memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya memihak salah satu pihak saja melainkan demi kepentingan semua pihak, tidak merugikan pihak lain dan tentunya sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku. Etika sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan karena dapat membantu memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya memihak salah satu pihak saja melainkan demi kepentingan semua pihak, tidak merugikan pihak lain dan tentunya sesuai dengan norma dan norma yang berlaku. nilai-nilai.
Pengambilan keputusan mengikuti 7 langkah yang terdiri dari mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, menetapkan kriteria evaluasi keputusan, memilih alternatif keputusan, mengevaluasi keputusan, dan mengelola implementasi keputusan. Para pengambil keputusan harus secara teratur meninjau dan mengevaluasi kembali kriteria yang digunakan untuk memastikan bahwa kriteria tersebut tetap relevan dan sesuai untuk mendukung pengambilan keputusan yang efektif. Lebih jauh lagi, dalam konteks pengambilan keputusan yang etis, pemilihan alternatif juga harus mempertimbangkan standar moral, hukum, dan dampak sosial dari setiap alternatif yang dipilih.
Dalam konteks organisasi, pelaksanaan pengambilan keputusan dapat dilakukan melalui berbagai metode, antara lain perencanaan strategis, manajemen proyek, dan. Dalam konteks organisasi, pemantauan dan evaluasi juga membantu mengidentifikasi program yang efisien dan efektif, serta memberikan wawasan yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Tahapan atau langkah lain dalam pengambilan keputusan bagi pegawai dapat dilakukan melalui beberapa langkah yaitu: identifikasi masalah, evaluasi sumber daya.
Praktik Penerapan
Pengalaman : Pengalaman dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan manfaat yang diperoleh dari pengalaman individu atau kelompok dalam menjalankan proses pengambilan keputusan. Pengetahuan praktis: Pengalaman memungkinkan individu atau kelompok menilai keadaan dan menghitung pro dan kontra dari keputusan yang akan dihasilkan. Pemahaman diri dan nilai-nilai: Pengalaman membantu individu atau kelompok memahami diri mereka sendiri, nilai-nilai dan kemampuan mereka.
Meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan: Pengalaman membantu individu atau kelompok meningkatkan kemampuan mereka untuk membuat keputusan yang lebih baik dan membantu mereka mencapai tujuan. Emosi Manusia: Emosi merupakan salah satu bentuk ekspresi yang berasal dari dalam diri kita, disebabkan oleh kondisi lingkungan sekitar kita yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Sedangkan emosi positif merupakan sikap yang harus diungkapkan sebagai bentuk pertahanan terhadap tindakan yang tidak sesuai dengan diri sendiri.
Pengambilan keputusan sangat ideal ketika emosi sedang stabil, jadi periksalah emosi Anda terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Cobalah untuk membuat daftar hal-hal positif dan negatif yang mungkin terjadi jika kita mengambil keputusan. Setelah masalah teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi relevan yang diperlukan untuk membuat keputusan.
Langkah ini melibatkan evaluasi dan membandingkan berbagai pilihan untuk menentukan tindakan yang paling sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Implementasi ini mencakup tindakan nyata untuk melaksanakan keputusan yang telah diambil, termasuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasilnya. Melalui pengambilan keputusan yang cepat dan tepat di lini depan, pegawai mampu menjaga kelancaran proses pelayanan publik meski terjadi situasi darurat.
Latihan
Selain itu juga mengidentifikasi faktor-faktor penyebab permasalahan dan mengidentifikasi peluang penyelesaian permasalahan tersebut. Informasi tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti pengalaman pribadi, penelitian atau konsultasi dengan para ahli. Menetapkan kriteria berarti menetapkan faktor atau standar yang akan digunakan untuk mengevaluasi dan membandingkan berbagai alternatif.
Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi No. 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi pengambilan keputusan manajerial merupakan salah satu standar kompetensi lain yang harus dimiliki pegawai ASN. Memutuskan pelatihan untuk pengembangan diri pegawai merupakan salah satu pelatihan peserta diklat. Oleh karena itu, pengambilan keputusan menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki pegawai di MŠŠ di semua tingkatan.
Materi dalam pelatihan ini akan digunakan sehubungan dengan aktivitas dan rutinitas kerja di semua tingkatan jabatan. Materi pengambilan keputusan ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan kepada peserta diklat dan dapat diterapkan di unit kerja masing-masing dalam menjalankan tugas dan jabatan sehari-hari di tempat tugasnya. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 38 Tahun 2017 Tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara.
PENUTUP