Administrasi publik dapat didefinisikan sebagai koordinasi upaya individu dan kelompok untuk melaksanakan kebijakan pemerintah. Nigro memberikan gambaran yang merupakan gambaran singkat tentang ketatanegaraan dan menyatakan bahwa; Administrasi negara adalah;.
Sejarah Pertumbuhan Administrasi NegaraB
Hal-hal yang berkaitan dengan administrasi negara sangat penting di benak orang Yunani kuno. Menurutnya, administrasi adalah ilmu, tetapi di Amerika pemerintahan dilakukan oleh mereka yang tidak dibekali dengan ilmu tersebut.
Pentingnya Studi Administrasi NegaraC
Buechner mendesak mereka yang tertarik dalam studi administrasi publik Amerika untuk mengikuti upaya Paul J. Segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan yang bersifat publik tercakup dalam ilmu administrasi negara.
Ciri Dan Kekhususan Administrasi NegaraD
Dibandingkan dengan organisasi lain, administrasi negara adalah satu-satunya yang memiliki monopoli kekuasaan koersif. Di sisi lain, penyelenggara negara memiliki keterbatasan kapasitas, keahlian, dana, dan sumber daya lainnya.
Identifikasi Administrasi NegaraE
Jadi, administrasi negara tidak identik dengan organisasi pemerintahan, karena administrasi negara mencakup semua organisasi sosial yang melaksanakan kebijakan publik dan hukum publik, serta terkait dengan pengaturan organisasi swasta dan organisasi non-pemerintah semi-otonom (QANGO = Quasi- Lembaga Swadaya Masyarakat Otonom). ). Identifikasi penyelenggaraan negara berdasarkan orientasi sikap administratif sebenarnya dilakukan untuk membedakan penyelenggaraan negara dengan eksekutif.
Aneka Wajah Administrasi NegaraF
Konsep atau pendekatan yang paling tepat untuk menjelaskan administrasi negara adalah konsep administrasi negara sebagai suatu proses. Jadi yang dimaksud dengan “tata cara penyelenggaraan negara” adalah seperangkat kegiatan yang meliputi perencanaan, pengambilan keputusan, dan tindakan yang ditujukan untuk penyelenggaraan/penyelenggaraan pelayanan publik (pelayanan publik).
BAGIAB KEDUA
PERKEMBANGAN STUDI ADMINISTRASI
Perkembangan Paradigma Dalam Administrasi A
Negara
- Dikhotomi Politik-Administrasi (1900-1926) Paradigma ini berawal dengan adanya buku-buku yang ditulis
- Administrasi Negara Sebagai Ilmu Politik (1950- 1970)
- Paradigma 4: Administrasi Negara sebagai Ilmu Administrasi (1956-1970)
- Administrasi Negara sebagai Administrasi Negara (1970-Sekarang)
Dalam perkembangan administrasi publik sebagai bidang akademik setidaknya telah mengalami lima paradigma yang tumpang tindih sejak lahirnya. Paradigma yang disajikan dalam buku-buku tentang penyelenggaraan negara dijelaskan oleh para pendukungnya sebagai paradigma penyelenggaraan negara, yang merupakan inti teori dari penyelenggaraan negara. Sedangkan fokus menunjukkan kekhususan bidang, yaitu sesuatu yang dikhususkan untuk atau dari Administrasi Pemerintahan.
Dalam kerangka pemikiran ini, Goodnow berpendapat bahwa administrasi negara harus fokus pada birokrasi pemerintah. Karena posisinya sebagai warga negara kelas dua di berbagai bidang ilmu politik, para tokoh penyelenggara negara mulai mencari alternatif lain.
Pendekatan-Pendekatan Dalam Administrasi B
Pendekatan ini memandang administrasi sebagai proses kerja yang digunakan untuk mencapai tujuan bisnis. Namun, baru-baru ini pendekatan ini telah dikritik dan konsep yang kompatibel telah diusulkan untuk menggantikannya. Pendekatan ini menegaskan bahwa individu dan kelompok hanya dapat terjadi/mencapai tujuan organisasi jika prinsip-prinsip psikologis diterapkan.
Menggunakan konsep sosiologis, pendekatan ini berupaya mengidentifikasi kelompok sosial yang berbeda, menemukan hubungan budaya dan mengintegrasikannya ke dalam sistem sosial. Pendekatan ini telah memberikan kontribusi yang signifikan pada bidang administrasi industri, terutama dengan penerapan "operasi", "penelitian".
Evolusi Administrasi Negara ModernC
Kajian administrasi publik yang menggunakan pendekatan tradisional dipengaruhi oleh: (1) ilmu dasar, (2) pandangan rasional administrasi, dan (3) gerakan manajemen ilmiah. Sehingga pada awal abad ke-20 muncul keinginan untuk menganggap Administrasi Publik sebagai bentuk khusus organisasi. Keinginan untuk melatih administrator dari berbagai tingkat pemerintahan dan perdagangan dan posisi adalah hasil langsung dari penekanan pada aspek tradisional administrasi publik.
Bahkan dalam ketatanegaraan, mereka mempelajari bagaimana manusia berperilaku dalam suatu sistem sosial, yaitu dalam suatu organisasi yang menghasilkan data yang lebih dari sekedar pandangan intuitif. Pendekatan ekologis administrasi publik berurusan dengan hubungan organisasi antara lingkungan eksternal dan internal dan kekuatan yang menentukan perubahan saling ketergantungan.
Sistem Administrasi NegaraD
Jadi suatu sistem ketatanegaraan tidak hanya meliputi satuan-satuan administrasi, tetapi merupakan gabungan atau gabungan dari satuan-satuan administrasi (konversi) dan segala unsur dan proses yang berkaitan dengan satuan-satuan tersebut, yaitu: lingkungan tempat satuan-satuan itu beroperasi. mempengaruhi dan dipengaruhi, masukan dan keluaran dari unit administrasi terkait dengan proses konversi dan mekanisme umpan balik. Sehubungan dengan uraian di atas, maka penyelenggaraan negara sebagaimana dimaksud dan akan kita lihat dan jelaskan sebagai berikut. Lingkungan ini adalah lingkungan penyelenggaraan negara yang mempunyai faktor fisik (alam) dan sosial (IPOLEKSOBUDMIL) dan menimbulkan masalah yang perlu dipecahkan oleh pembuat kebijakan dan sebaliknya juga membantu memecahkan masalah tersebut.
Warga negara baik legislatif maupun eksekutif selalu merasa tidak puas, mereka selalu menuntut perbaikan yang harus dilakukan oleh penyelenggara negara. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa “Sistem Administrasi Negara” adalah suatu proses yang dinamis terus menerus dan sirkular (bersiklus) dimana input diubah menjadi output, yang kemudian output akan menjadi umpan balik sebagai input baru untuk konversi baru untuk menghasilkan output baru, secara berurutan. untuk melaksanakan kebijakan pemerintah.
Ekologi Administrasi Negara IndonesiaE
Aspek ekologis penyelenggaraan negara Indonesia meliputi aspek alam dan sosial. Aspek sosial/faktor sosial dalam penyelenggaraan negara meliputi: ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan militer/pertahanan. Karena sistem ketatanegaraan yang ideal pada hakekatnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai dan cita-cita yang terkandung dalam ideologi negara yang bersangkutan.
Pengaruh ideologi terhadap penyelenggaraan negara Indonesia dapat kita lihat sebagaimana Pancasila sebagai ideologi dasar negara yang dirumuskan dalam pasal-pasal UUD 1945. Faktor politik merupakan salah satu faktor sosial yang sangat menentukan kelangsungan suatu negara. sistem penyelenggaraan negara.
BAGIAN KETIGA TEORI-TEORI DALAM
Pengertian Teori Administrasi
Bahkan, Martin Landau berpendapat bahwa studi administrasi publik adalah disiplin yang tidak memiliki inti teoritis. Jika disiplin didefinisikan sebagai “aktivitas intelektual dengan teori umum”, maka administrasi publik sebenarnya bukanlah sebuah disiplin. Namun, teori administrasi publik harus diterjemahkan sebagai rangkaian upaya untuk mengkonseptualisasikan apa yang dimaksud dengan administrasi.
Oleh karena itu para praktisi tidak percaya bahwa teori administrasi publik telah memberikan ide dasar administrasi publik. Berdasarkan pedoman ilmu demi ilmu, sebenarnya menjadi tantangan bagi para ahli administrasi publik untuk mengembangkan teori administrasi publik.
Jenis-Jenis Teori Administrasi
teori normatif c. Teori ini pada dasarnya mempertanyakan peran birokrasi. Peran birokrasi dipandang sebagai pembawa kebijakan dan politik, serta peran birokrasi yang perlu diperkuat, diperluas atau dibatasi. Salah satu tujuan teori administrasi publik adalah memperjelas tipologi dan menyajikan sesuatu yang baru. Jika tujuan teori administrasi publik adalah untuk meningkatkan praktik administrasi publik, maka postulat tindakan menjadi penting.
Banyak ahli menilai bahwa teori administrasi negara telah lalai dalam menjelaskan dan menyajikan argumen-argumen yang bersifat presumtif. Dijelaskan bahwa teori deskriptif berkaitan dengan 'apa' dan 'mengapa', teori normatif berkaitan dengan 'apa yang seharusnya' dan 'baik', teori praanggapan berkaitan dengan 'prasyarat' dan 'kemungkinan'.
Mazhab-mazhab Teori Administrasi
Dari sudut pandang administrasi publik, beberapa ahli teori sistem tampaknya mencurahkan perhatian mereka pada administrasi publik. Interpretasi mereka tentang orientasi ke dalam administrator publik memiliki signifikansi dalam studi administrasi publik. Menurut Herbert Simon, teori administrasi negara harus dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan.
Model matematika yang dapat diterapkan dalam ketatanegaraan antara lain; pemrograman linier, teori permainan, metode monte carlo, teori antrian dan pemrograman dinamis. Pendukung teori ini percaya bahwa pemerintahan negara merupakan proses yang logis, sehingga dapat diekspresikan dalam simbol dan hubungan matematis.
BAGIAN KEEMPAT
ADMINISTRASI NEGARA DAN PUBLIC POLICY
Pengertian Public PolicyA
Laswell dan Abraham Kaplan menekankan dalam bukunya 'Power and society' bahwa 'kebijakan' berarti 'proyek', nilai dan praktik'. Hal ini memiliki kesamaan dengan pandangan Laswell dan Kaplan, Carl Friendrich, yang mengingatkan pentingnya konsepsi kebijakan memiliki usulan, tujuan dan sasaran yang jelas. Kebijakan pemerintah terlihat jelas dalam hal penyelesaian konflik, tanda penghargaan masyarakat, pemungutan pajak, pengaturan pernikahan, dan sebagainya.
Dye menegaskan bahwa kebijakan publik memiliki empat karakteristik, yaitu masing-masing; peraturan organisasi; dispersif dan ekstraktif. Selain itu, kebijakan publik juga menyangkut hal-hal yang penting bagi negara, seperti misalnya;
Ruang Lingkup Study Publik PolicyB
Partisipasi dalam kebijakan publik adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga negara, baik secara individu maupun kelompok, yang direncanakan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan pemerintah. Kerangka dimaksud diharapkan mampu memberikan batasan bagi investigasi yang dilakukan oleh kebijakan publik. Masalah sosial yang muncul ke permukaan kebijakan publik tidak lagi dipandang berasal dari satu bidang studi saja.
Pertanyaan-pertanyaan seperti yang disebutkan di atas ditanggapi dengan secermat mungkin untuk menentukan strategi kebijakan publik yang tepat. Isi kebijakan publik masa lalu dan sekarang berkontribusi pada hal ini.
Model-Model Dalam Proses Pembuatan Publik C
Policy
Teori model elit ini menyatakan bahwa masyarakat apatis dan kurang informasi tentang kebijakan publik, sedangkan kelompok elit lebih banyak, sering, dan mempertajam opini publik. Pemerintah, administrator, dan birokrat hanyalah pelaksana kebijakan publik yang telah ditentukan oleh kelompok elit tersebut. Model ini berangkat dari teori dengan premis bahwa interaksi antar kelompok merupakan pusat realitas politik dan kebijakan publik.
Model ini memandang kebijakan pemerintah sebagai kelanjutan dari aktivitas pemerintah yang lahir dengan perubahan bertahap. Sering dikatakan bahwa kebijakan tidak menjadi kebijakan publik sampai diadopsi, diterapkan dan diperkuat oleh lembaga pemerintah.
BAGIAN KELIMA
PELAKU ORGANISASI DALAM ADMINISTRASI NEGARA
Pengertian OrganisasiA
Menurutnya, organisasi diciptakan sebagai suatu kolektivitas yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu yang kurang lebih didasarkan pada prinsip kesinambungan. Adanya sistem insentif yang mampu mendorong perbedaan (e). partisipasi dalam upaya bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Di dalam organisasi terdapat proses 'interaksi relasional' (5). kerjasama antara orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut.
Berdasarkan pendapat atau konsepsi sebagaimana tersebut di atas, maka organisasi dapat dirumuskan sebagai kumpulan orang-orang yang secara sadar dan sengaja bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Paradigma organisasi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yang berbeda satu sama lain, yaitu: kelompok yang memandang organisasi sebagai mesin dan kelompok yang memandang organisasi sebagai 'organisme'.
Organisasi
Sebagai Mesin
- sebagai mesin
- sebagai ‘Organism’
Premis dasar dari paradigma ini terletak pada pelarangan bahwa organisasi sebagai sekelompok orang yang rasional secara ekonomi. Dengan demikian, pengertian organisasi dari paradigma ini menekankan pada peningkatan efisiensi melalui penataan dan pengendalian partisipasi manusia. Seperangkat paradigma ini memandang organisasi sebagai organisme, yaitu sebagai sistem yang hidup dengan menitikberatkan pada unsur manusia sebagai penopang utamanya.
Konsepsi ini tidak melihat produksi sebagai satu-satunya hal yang penting dalam organisasi, sehingga efisiensi dan efektivitas menjadi warna pencapaian tujuan dalam organisasi. Oleh karena itu, setiap masalah yang timbul dalam organisasi selalu dicari penyebabnya yang merupakan faktor-faktor dalam organisasi itu sendiri (faktor internal) seperti struktur organisasi, tugas dan fungsi, hubungan formal, tanpa melihat kaitannya dengan faktor eksternal atau lingkungan. .
Pentingnya Perilaku OrganisasiC
DAFTAR PUSTAKA
Gordon, Ian, Janet Lewis, and Ken Young, Perspectives on Policy Analysis by Michael Hill (ed.). The Study of Public Administration, dalam Waldo (ed), Ideas and Issues in Public Administration, New York: McGraw Hill.