• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR MANAJEMEN - Unas Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGANTAR MANAJEMEN - Unas Repository"

Copied!
239
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Organisasi dan Manajemen

Pengertian Manajemen

Mengapa Manajemen dibutuhkan

Manajemen Sebagai Ilmu, Seni, dan Profesi

Fungsi dan Proses Manajemen

Tingkatan dalam Manajemen

Keterampilan Manajemen

Peranan Manajer

Orang-orang yang disebutkan di sini adalah orang-orang yang bertindak untuk mempengaruhi dan orang-orang yang dapat dipengaruhi. Sebaliknya, banyak juga orang yang bersekolah di SMA namun tidak mampu mengelola usaha atau kegiatan apa pun. Manajemen puncak atau top manajemen dapat diartikan sebagai seseorang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab atas kemajuan dan kegagalan perusahaan secara keseluruhan.

Gambar 1.1. Proses Manajemen 1.6 Tingkatan dalam Manajemen
Gambar 1.1. Proses Manajemen 1.6 Tingkatan dalam Manajemen

SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN

  • Manajemen Dahulu dan Sekarang
  • Evolusi Teori Manajemen
    • Aliran Manajemen Ilmiah
    • Aliran Manajemen Klasik
    • Aliran Hubungan Manusiawi
    • Aliran Manajemen Modern
  • Pendekatan Sistem Manajemen
  • Pendekatan Kontingensi
  • Keterlibatan Dinamik

Manajemen ilmiah lahir seiring dengan perkembangan teknologi yang dihasilkan oleh para ahli teknis yang bekerja di perusahaan-perusahaan besar di Eropa dan Amerika. Bagi Frank dan Lillian, manajemen ilmiah bertujuan untuk membantu karyawan mencapai potensi penuh mereka sebagai manusia. Namun aliran manajemen ilmiah yang berupaya meningkatkan produktivitas dalam praktiknya dapat menimbulkan berbagai dampak buruk terhadap sistem manajemen itu sendiri.

LINGKUNGAN ORGANISASI

  • Lingkungan Tindakan Langsung
  • Lingkungan Tindakan Tidak Langsung
  • Dimensi Internasional
  • Lingkungan Alam

Clay Hammer (1978), ada enam hal yang mendasari penggunaan teknik pembentukan perilaku atau teori belajar (learning theory), yaitu sebagai berikut.

BUDAYA DAN MULTI BUDAYA

Pengertian dan Manfaat Budaya

Elemen Budaya

Budaya dan Sub-Budaya

Budaya yang Adaptif

Tujuh Dimensi Budaya Organisasi

Enam Argumen untuk Mengelola

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Perilaku dan Etika Individu

Model Perilaku Etis

Pengertian Etika dan Tanggung Jawab Sosial

Argumen yang Mendukung Tanggung Jawab

Argumen yang Menentang Tanggung Jawab

Empat Unsur Etika

Faktor yang Mempengaruhi Etika Manajerial

GLOBALISASI

Pengertian

Perusahaan Internasional

Aliansi Perdagangan Internasional

Organisasi-Organisasi Global

Globalisasi dan Daya Saing

Era ini juga ditandai dengan globalisasi ekonomi, yaitu serangkaian proses dan kegiatan perekonomian yang terintegrasi antar negara di dunia tanpa adanya batas wilayah antar negara yang bersangkutan. Masyarakat dapat dengan cepat memperoleh informasi dari berbagai negara di dunia dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yaitu melalui radio, televisi, media cetak dan lain sebagainya. Tanpa daya saing dan keunggulan kompetitif yang tinggi, produk suatu negara tidak akan mampu menembus pasar internasional dan malah terancam oleh produk impor.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya peningkatan daya saing dan penciptaan keunggulan kompetitif yang serius bagi setiap pelaku usaha dan pemangku kepentingan, termasuk aparat birokrasi dan anggota lingkungan terkait lainnya. Ada berbagai sikap manajer internasional yang perlu dipahami para manajer sehubungan dengan peran mereka di arena internasional. Ini adalah sebagai berikut. Sikap bahwa praktik manajemen di negara sendiri lebih baik dibandingkan di negara lain, dan dapat diekspor bersama dengan barang/jasa yang dihasilkan organisasi tersebut.

Cara perusahaan memasuki pasar internasional dapat dilakukan melalui beberapa tahapan atau disebut dengan tahap internasionalisasi, yaitu sebagai berikut. A. Perusahaan transnasional adalah perusahaan yang menjalankan operasi besarnya di lebih dari satu negara secara bersamaan, mendesentralisasikan pengambilan keputusan di setiap operasinya di negara tuan rumah. Seorang peneliti dari Belanda (Hofstede) membuat kesimpulan tentang hubungan karakter bangsa dengan motivasi pegawai, yaitu sebagai berikut.

Hubungan bisnis global dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, dan teknologi negara tuan rumah, yang bervariasi dari satu negara ke negara lain.

Tabel 6.1. Keunggulan dan Kelemahan Sikap di Bisnis Global
Tabel 6.1. Keunggulan dan Kelemahan Sikap di Bisnis Global

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

  • Jenis-Jenis Keputusan Manajemen
  • Keputusan dan Jenjang Manajemen
  • Tahapan Pengambilan Keputusan
  • Gaya Pengambilan Keputusan
  • Model Pengambilan Keputusan
  • Keputusan Individu dan Kelompok

Proses seleksi biasanya dimulai dari mengidentifikasi masalah dan tujuan, menyusun, menganalisis dan memilih berbagai alternatif yang relevan, mengambil keputusan yang dianggap paling tepat, hingga mengevaluasi efektivitas keputusan yang telah diambil. Permasalahan rutin yang dihadapi memerlukan pengambilan keputusan yang terstruktur, sering dihadapi, terjadi berulang kali, dan mengandung tingkat kepastian yang sangat tinggi. Gibson, dkk (1997) mengemukakan enam tahapan pengambilan keputusan yang cenderung lebih mengacu pada keputusan yang tidak terjadwal.

Manajer dapat berperan dalam pengambilan keputusan dengan gaya berbeda yang mungkin sama atau berbeda dengan gaya manajer lainnya. Gaya pengambilan keputusan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti latar belakang pendidikan, perilaku, pengalaman, dan lain sebagainya. Manajemen dengan gaya pengambilan keputusan direktif cenderung berpikir rasional dan memiliki toleransi yang rendah terhadap ambiguitas.

Manajemen dengan gaya pengambilan keputusan analitis umumnya memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap ambiguitas dibandingkan manajemen dengan gaya pengambilan keputusan direktif. Manajemen dengan gaya pengambilan keputusan konseptual cenderung mengambil pandangan luas dan melihat alternatif yang lebih bervariasi. Namun ada gaya yang lebih dominan digunakan manajer ketika mengambil keputusan, dan ada juga gaya yang umumnya bersifat alternatif.

Heuristik ini mencakup pengambilan keputusan berdasarkan penyesuaian terhadap titik awal atau nilai-nilai yang sudah ada sebelumnya.

Tabel 7.1. Macam-Macam Keputusan Jenis
Tabel 7.1. Macam-Macam Keputusan Jenis

DASAR-DASAR PERENCANAAN

  • Fungsi Perencanaan
  • Pentingnya Perencanaan
  • Jenis-Jenis Perencanaan
  • Proses Penyusunan Perencanaan
  • Pendekatan dalam Perencanaan
  • Efektivitas Perencanaan
  • Manfaat Perencanaan

Tenaga listrik sendiri berasal dari beberapa sumber, sehingga jenis-jenisnya dapat digolongkan berdasarkan sumbernya sebagai berikut. Untuk memudahkan dalam memahami motivasi, maka perlu dibedakan antara pengertian motif, motivasi dan motivasi kerja, yang akan dijelaskan di bawah ini. Model kontingensi yang dihasilkan mencerminkan bahwa efektivitas manajer ditentukan oleh tiga variabel, sebagai berikut.

Sehubungan dengan itu, seorang manajer dianggap efektif jika hasil analisisnya menunjukkan hal-hal berikut.

Gambar 8.1. Pentingnya Perencanaan
Gambar 8.1. Pentingnya Perencanaan

MANAJEMEN STRATEGIK

Hierarki Manajemen Strategik

Proses Manajemen Strategik

Tujuan Organisasi

Kelemahan eksternal MBO, yaitu kelemahan yang secara teori dapat diperbaiki, antara lain sebagai berikut. Terkait ketidakcocokan antar anggota, ada tiga langkah utama yang perlu dilakukan untuk mengatasi hilangnya motivasi, yaitu sebagai berikut. Hasil penelitian Fiedler menemukan bahwa terdapat tiga dimensi kontingen yang menentukan faktor situasional utama dalam menentukan efektivitas seorang pemimpin, yaitu sebagai berikut.

Gambar 9.1. Hierarki Strategi dengan SBU Majemuk dan SBU Tunggal 9.2 Proses Manajemen Strategik
Gambar 9.1. Hierarki Strategi dengan SBU Majemuk dan SBU Tunggal 9.2 Proses Manajemen Strategik

Faktor yang Memengaruhi Perumusan Tujuan

Jenis-Jenis Tujuan Organisasi

Management By Objective

PENGORGANISASIAN

Pengertian Organisasi

Struktur Organisasi

Pembagian Kerja

Departementalisasi

Koordinasi dan Rentang Kendali

Sentralisasi dan Desentralisasi

Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi

Struktur organisasi sendiri merupakan wujud (bentuk sebenarnya) organisasi seluruh orang yang ditugaskan dan bertanggung jawab pada setiap kegiatan, yang pada hakekatnya menggambarkan hubungan antara berbagai fungsi wewenang dan tanggung jawab. Struktur organisasi merupakan sistem kerja dengan pelaporan dan komunikasi berbagai tugas yang menghubungkan kerja individu dengan kerja kelompok. Pembagian kerja (division of labor) adalah pembagian tugas kerja yang dipertanggungjawabkan oleh anggota organisasi dan tercermin dalam struktur organisasi yang dibuat.

Dalam hal ini hubungan kerja dapat dilihat dari struktur organisasinya, yang bentuknya akan dijelaskan pada uraian berikut ini. satu.

Gambar 10.1. Departementalisasi Berdasarkan Wilayah b. Departementalisasi Berdasarkan Produksi
Gambar 10.1. Departementalisasi Berdasarkan Wilayah b. Departementalisasi Berdasarkan Produksi

WEWENANG DAN DELEGASI

Pengertian

Wewenang Formal

Wewenang Lini, Staf dan Fungsional

Pendelegasian Wewenang

Mengapa Delegasi Diperlukan

Manfaat dan Hambatan Pendelegasian

Delegasi yang Efektif

Prinsip Pendelegasian

Sebaliknya delegasi adalah proses pendelegasian wewenang, tugas dan tanggung jawab dari manajemen puncak kepada orang lain agar pelaksanaannya dapat dipertanggungjawabkan. Kewenangan fungsional sendiri adalah kewenangan yang dimiliki staf pada suatu bidang fungsional untuk mengendalikan kegiatan bidang lain yang berkaitan dengan tanggung jawab staf tertentu. Hal ini meningkatkan tanggung jawab dan sekaligus kewajiban bagi orang lain untuk melaksanakan tugas yang diberikan.

Manajer memberikan wewenang kepada bawahan untuk melakukan sesuatu beserta serangkaian tugas yang mengikuti wewenang tersebut. Keuntungan utamanya adalah semakin banyak tugas yang didelegasikan, semakin besar peluang untuk mencari dan memperoleh tanggung jawab lebih besar dari manajer tingkat atas. Dalam hal ini, manajer tidak hanya mendelegasikan hal-hal yang bersifat rutin, tetapi juga berbagai tugas yang memerlukan pertimbangan dan inisiatif.

Manfaat lain dari delegasi adalah membantu karyawan menerima dan mempraktikkan tanggung jawab yang diberikan kepada mereka. Pendelegasian wewenang yang efektif adalah mendelegasikan wewenang dan memberdayakan orang lain untuk melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Prinsip skalar yaitu prinsip pendelegasian dengan garis wewenang dan tanggung jawab yang ditetapkan secara tegas dan jelas mulai dari tingkat manajemen puncak sampai dengan tingkat manajemen terbawah..dibagi tingkat demi tingkat.

Selain itu, bawahan akan dapat menghindari tanggung jawab atau tugas yang tidak berhasil dilaksanakan karena berbagai alasan.

Gambar 11.1. Bagan Organisasi Lini b. Wewenang Staf (Staff Authority)
Gambar 11.1. Bagan Organisasi Lini b. Wewenang Staf (Staff Authority)

Sentralisasi dan Desentralisasi

Organisasi yang dipimpin oleh manajer yang tidak mempunyai kemampuan kepemimpinan yang baik akan menyebabkan kepemimpinan organisasi menjadi tidak efektif. Berbagai konflik atau perbedaan kepentingan dalam organisasi memerlukan kehadiran pemimpin yang mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul. Dengan membandingkan berbagai karakteristik pemimpin yang gagal, kita dapat menyimpulkan karakteristik penting dari seorang pemimpin alami.

Kedua, mengganti pemimpin yang bersangkutan dengan pemimpin lain yang mempunyai gaya yang sesuai dengan situasi. Uraian tersebut mengisyaratkan bahwa pemimpin yang berorientasi pada tugas, misalnya, akan efektif dalam kepemimpinannya ketika dihadapkan pada situasi yang masuk dalam kategori I, II, III, VII, dan VIII. Pemimpin direktif, yaitu pemimpin dengan bentuk kepemimpinan yang mirip dengan kepemimpinan otokratis, dimana bawahan sudah mengetahui secara pasti keinginan pemimpin terhadap dirinya dan arahan yang diberikan.

Dua dimensi kepemimpinan dalam teori ini adalah perilaku pemimpin yang berkaitan dengan tugas kepemimpinannya dan hubungannya dengan bawahannya. Oleh karena itu, pemimpin yang memimpin bawahan dengan tingkat kematangan rendah sebaiknya mengadopsi gaya yang cenderung lebih lugas. Pemimpin yang kepemimpinannya sudah tidak efektif hendaknya diminta mundur agar dapat dipilih kembali pemimpin yang ideal, yaitu pemimpin yang mampu memenuhi berbagai tuntutan yang dibutuhkan organisasi.

Pemimpin yang tidak efektif lagi akan menimbulkan kerugian bagi bawahannya dalam kaitannya dengan pelaksanaan fungsi kepemimpinannya.

MOTIVASI

Pengertian Motivasi

Pendekatan Motivasi

Teori Motivasi

Penerapan Teori Motivasi

Motivasi kerja merupakan suatu keadaan yang mempengaruhi pembentukan, pengarahan dan pemeliharaan perilaku dalam hubungannya dengan lingkungan kerja. Pendekatan yang pertama kali diperkenalkan oleh Elton Mayo ini membantah argumen pendekatan tradisional, karena masyarakat dinilai tidak hanya membutuhkan uang, tetapi juga untuk berinteraksi dengan orang lain. Teori motivasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: (a) teori kepuasan yang cenderung menekankan pada berbagai faktor internal yang mendukung, menguatkan, mengarahkan dan menghambat; (b) teori proses yang menganalisis bagaimana perilaku didukung, diperkuat, diarahkan dan dihentikan.

Kita perlu merasa bahwa kita berharga, dan juga merasa bahwa orang lain melihat kita berharga dan percaya bahwa mereka juga berharga. Menurut Herzberg, situasi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut di atas adalah apresiasi dan aktualisasi diri yang meningkatkan motivasi kerja. Kritikus lain mengatakan model ini tidak cukup menekankan pada gaji, status, dan hubungan dengan orang lain, yang dinilai berpotensi menjadi faktor motivasi pemeliharaan.

Dalam hal ini, bawahan membandingkan upaya yang mereka lakukan dan imbalan yang mereka terima dengan upaya dan imbalan yang dilakukan dan diterima oleh orang lain dalam iklim kerja yang serupa. Keadilan akan dirasakan seseorang apabila orang tersebut menilai kesamaan hubungannya dengan hubungan orang lain pada tingkat input dan output yang sama. Berbeda dengan teori gratifikasi yang menjelaskan “apa”, teori proses berusaha menjelaskan “bagaimana”, yaitu bagaimana konsekuensi perilaku masa lalu dapat mempengaruhi tindakan masa depan dalam suatu proses pembelajaran.

Adanya ketidakadilan yang dirasakan karyawan setelah membandingkan dua hal akan mempengaruhi motivasi kerja karyawan terkait.

Gambar 12.1 Tiga Pendekatan dalam Motivasi a.Teori Kebutuhan Maslow
Gambar 12.1 Tiga Pendekatan dalam Motivasi a.Teori Kebutuhan Maslow

KEPEMIMPINAN

  • Definisi Pemimpin
  • Fungsi dan Sifat
  • Teori Kontingensi Fiedler
  • Teori Kepemimpinan Jalan-Tujuan
  • Ohio State Leadership Studies
  • Teori Kepemimpinan Situasional
  • Kepemimpinan dalam Praktek
  • Menjadi Pemimpin yang Efektif

Agar bawahan dan orang di luar organisasi dapat percaya kepadanya, maka seorang pemimpin harus mempunyai karakter dan kepribadian yang baik. Interaksi antar pemimpin memerlukan struktur dan pengendalian situasional. Pemimpin yang memiliki motivasi tugas cenderung memberikan kinerja terbaik baik dalam situasi dengan kendali tinggi maupun rendah. Pemimpin suportif adalah pemimpin yang ramah, mudah ditemui, dan menunjukkan kepedulian terhadap bawahannya.

Pemimpin partisipatif, yaitu pemimpin yang selalu mengharapkan saran atau pendapat dari bawahannya, namun tetap memerlukan pengambilan keputusan. Pemimpin yang mampu mengurangi ketidakpastian kerja diyakini sebagai motivator karena mampu membangkitkan harapan bawahannya terhadap kepastian imbalan dari setiap usahanya. Dari berbagai penelitian yang dilakukan akhirnya diperoleh gambaran tentang perilaku pemimpin, yaitu ditemukannya dua dimensi utama perilaku pemimpin yang selanjutnya dikenal dengan struktur pertimbangan dan inisiasi.

Kajian dan penelitian untuk menentukan jenis, model, teori kepemimpinan efektif dimulai dengan mengidentifikasi kualitas, karakteristik pribadi pemimpin, diawali dengan teori orang-orang hebat. Pertanyaan mendasar dalam hal ini adalah siapa pemimpin yang efektif, apa saja indikator efektivitas seorang pemimpin, bagaimana menjadi pemimpin yang efektif dan siapa yang dianggap ideal menjadi pemimpin dalam suatu masyarakat atau organisasi. Pemimpin yang efektif akan mengetahui gaya yang lebih cocok untuk organisasi yang dipimpinnya, yaitu gaya yang memberikan hasil lebih baik bagi organisasi dibandingkan gaya lainnya.

Adapun pengaruh sikap bawahan terhadap gaya kepemimpinan, bawahan yang bermotivasi tinggi dan terampil umumnya tidak mengharapkan pemimpin terlalu banyak ikut campur.

Gambar 13.1. Ramalan Model Kontingensi dari Fiedler
Gambar 13.1. Ramalan Model Kontingensi dari Fiedler

KOMUNIKASI

Definisi dan Manfaat Komunikasi

Proses Komunikasi

Bentuk-Bentuk Komunikasi

Komunikasi dalam Organisasi

Hambatan Komunikasi Efektif

PENGENDALIAN

Pengertian

Jenis-Jenis Pengendalian

Proses Pengendalian

Karakteristik Pengendalian yang Efektif

Pengendalian yang Berubah

Gambar

Gambar 1.1. Proses Manajemen 1.6 Tingkatan dalam Manajemen
Gambar 1.2. Hubungan antara Keterampilan dan Tingkatan Manajerial
Gambar 1.3. Peran-Peran Manajer
Gambar 5.1. Model Perilaku Etis dalam Organisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ditinjau dari segi kepemimpinan dalam organisasi dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan sehingga mampu mempengaruhi orang lain agar bekerja

Ditinjau dari segi kepemimpinan dalam organisasi dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan sehingga mampu mempengaruhi orang lain agar bekerja

Kita bisa memahami proses kepemimpinan dengan baik ketika kita tidak hanya melihat pada sosok seorang pemimpin, tetapi juga pengikut, bagaimana pemimpin dan pengikut

Terry and Rue  Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seorang pemimpin, memengaruhi orang lain untuk bekerja sama secara sadar dalam hubungan tugas

Dari kedua definisi tersebut dapat diambil pengertian yang sama, bahwa gaya kepemimpinan ialah perilaku seorang pemimpin dalam usaha mempengaruhi bawahannya untuk mencapai tujuan

Gaya kepemimpinan participating ditandai oleh komunikasi dua arah yaitu antara pemimpin dan anggota saling bekerja sama dalam mengambil keputusan, peran utama pemimpin

Kepemimpinan Tranformasional adalah hubungan antara pemimpin dan bawahan dimana hubungan tersebut saling mempengaruhi satu sama lainnya sehingga akan tercipta perubahan dan tujuan yang

Dasarnya kepemimpinan merupakan gaya seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama dan bekerja efektif oleh seorang pemimpin ini yang akan digunakan untuk dapat