1.1 Latar Belakang
Kegiatan manusia pada umumnya terlibat dalam interaksi antara manusia- mesin. Yang dimaksud dengan sistem manusia-mesin adalah kombinasi antara satu atau beberapa manusia dengan satu atau beberapa mesin di mana satu dengan yang lainnya saling berinteraksi untuk menghasilkan keluaran-keluaran berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh. Sedangkan yang dimaksud dengan mesin dalam hal ini adalah mempunyai arti luas, yaitu mencakup semua objek fisik seperti peralatan, perlengkapan, fasilitas, dan benda benda yang biasa digunakan oleh manusia (Ariani, 2010).
Sistem adalah kumpulan elemen yang saling terkait atau berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Elemen-elemen dalam suatu sistem bisa berupa prosedur, aturan, konsep, perangkat keras, perangkat lunak, manusia, atau kombinasi dari semuanya. Sistem dapat ditemukan di berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam ilmu pengetahuan, teknologi, bisnis, sosial, dan lainnya.
Manusia adalah spesies mamalia yang paling dominan di planet Bumi, dikenal dengan kemampuan intelektual, kecerdasan, dan kemampuan adaptasi yang tinggi. Secara biologis, manusia adalah bagian dari keluarga Hominidae dan genus Homo, yang juga mencakup spesies-spesies seperti Homo habilis, Homo erectus, dan Homo neanderthalensis. Namun, manusia modern dikenal sebagai Homo sapiens. Selain dari segi biologis, manusia juga memiliki dimensi sosial, budaya, dan spiritual yang kompleks. Manusia adalah makhluk sosial yang berinteraksi dengan sesama, membentuk masyarakat, dan mengembangkan budaya.
Kemampuan unik manusia untuk berkomunikasi melalui bahasa, menggunakan alat, dan mentransfer pengetahuan secara turun-temurun telah memungkinkan perkembangan teknologi, seni, ilmu pengetahuan, dan banyak aspek kehidupan manusia lainnya.
Manusia juga memiliki kesadaran diri, kemampuan untuk merasakan emosi, dan keinginan untuk mencari arti dan tujuan dalam hidup. Ini menciptakan dimensi spiritualitas dan filosofi yang khas dalam pengalaman manusia. Secara keseluruhan,
1
manusia adalah makhluk yang sangat kompleks, dengan sifat biologis, sosial, dan psikologis yang unik, dan telah memainkan peran sentral dalam transformasi dunia sejak awal keberadaannya.
Gambar 1.1 Integrasi Manusia Mesin
Sumber: Goggle.com
Mesin adalah alat atau perangkat mekanis yang dirancang untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas tertentu dengan menggunakan energi, baik itu dalam bentuk energi listrik, energi mekanis, atau sumber energi lainnya. Mesin bisa sangat sederhana, seperti tuas atau roda, atau sangat kompleks seperti mesin jet atau komputer. Ada berbagai jenis mesin yang digunakan dalam berbagai bidang, termasuk mesin industri, mesin otomotif, mesin pengolahan makanan, mesin konstruksi, dan banyak lagi. Mesin bisa dioperasikan secara manual, semiautomatis, atau sepenuhnya otomatis tergantung pada desain dan tujuannya.
Mesin umumnya terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Ini mungkin termasuk motor atau sumber daya yang menggerakkan mesin, rangkaian mekanis untuk mentransfer gerakan, kontrol untuk mengatur operasi mesin, dan bagian lainnya sesuai dengan fungsi dan kompleksitas mesin tersebut. Dalam dunia modern, mesin telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, memainkan peran penting dalam berbagai industri dan aktivitas manusia. Mesin membantu meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas dalam banyak aspek kehidupan, serta memungkinkan manusia untuk mencapai hal-hal yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan secara manual.
Perancangan sistem yang melibatkan manusia dan mesin-mesin secara tradisional masih memfokuskan perancangan pada hardwarenya saja atau mesin- mesinnya, tanpa mempertimbangkan unsur manusia sebagai pihak yang aktif dengan fungsi objek yang dibuatnya sebagai pihak yang pasif. Dalam hubungannya
untuk merancang sistem manusia-mesin ini, maka sangat penting untuk mempelajari manusia sebagai salah satu komponen sistem manusia mesin, dan diharapkan bisa meletakkan fungsi manusia dengan segala keterbatasannya. Dalam sistem manusia-mesin terdapat dua interface penting di mana ergonomi memegang peranan penting di dalam hubungannya. Interface pertama adalah display yang dapat menghubungkan kondisi mesin pada manusia, kemudian interface kedua adalah kontrol yang mana manusia dapat menyesuaikan respon dengan informasi balik yang diperoleh dari display tadi. Jadi, antara display dan kontrol harus terdapat interaksi yang saling menyesuaikan (Ariani, 2010).
Sistem manusia mesin adalah suatu sistem yang terdiri dari interaksi antara manusia (pengguna) dan mesin (alat atau perangkat mekanis). Sistem ini dirancang untuk memungkinkan kerja sama yang efektif antara manusia dan mesin dalam melakukan suatu tugas atau aktivitas tertentu. Tujuan utama dari sistem manusia mesin adalah meningkatkan produktivitas, efisiensi, keamanan, dan kenyamanan dalam kinerja manusia serta kinerja mesin.
Analisis terhadap sistem manusia mesin melibatkan pemahaman dan evaluasi tentang bagaimana manusia dan mesin berinteraksi, serta dampaknya terhadap kinerja sistem secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa metode analisis yang umum digunakan dalam konteks ini:
1. Analisis Ergonomi
Fokus pada desain interaksi antara manusia dan mesin agar sesuai dengan kapabilitas fisik dan kognitif manusia. Ini melibatkan evaluasi terhadap antarmuka pengguna, tata letak kontrol, ukuran, dan bentuk perangkat, serta faktor-faktor ergonomi lainnya.
2. Evaluasi Kinerja
Melibatkan pengukuran dan analisis kinerja sistem manusia mesin, baik dari sudut pandang manusia maupun mesin. Ini dapat mencakup waktu respons, kecepatan pengolahan informasi, akurasi, dan efisiensi kerja.
3. Analisis Resiko Keselamatan
Mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko yang terkait dengan interaksi manusia mesin, serta merancang kontrol dan tindakan pencegahan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau cedera.
4. Evaluasi Pengalaman Pengguna (User Experience - UX)
Mengukur dan menganalisis pengalaman pengguna saat menggunakan sistem, termasuk kepuasan, kemudahan penggunaan, dan efektivitas dalam mencapai tujuan mereka.
5. Analisis Keamanan Cyber
Menilai potensi ancaman keamanan terhadap sistem manusia mesin, termasuk privasi data, serangan peretasan, dan kerentanan keamanan lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja dan kepercayaan dalam sistem.
6. Analisis Psikologis
Melibatkan pemahaman tentang faktor psikologis yang mempengaruhi interaksi manusia mesin, seperti persepsi, kognisi, emosi, dan perilaku pengguna. Ini dapat membantu dalam merancang antarmuka yang lebih intuitif dan efektif.
7. Evaluasi Interaksi Manusia-Komputer (Human-Computer Interaction - HCI):
Menggunakan prinsip-prinsip desain interaksi manusia-komputer untuk menganalisis dan memperbaiki antarmuka pengguna agar lebih intuitif, efisien, dan memenuhi kebutuhan pengguna.
8. Analisis Biometrik
Melibatkan penggunaan data biometrik, seperti sidik jari atau pengenalan wajah, untuk mengidentifikasi dan mengautentikasi pengguna sistem secara tepat dan aman.
Kombinasi dari berbagai metode analisis ini membantu memastikan bahwa sistem manusia mesin dirancang, diimplementasikan, dan dievaluasi dengan baik untuk memaksimalkan kinerjanya dan memenuhi kebutuhan pengguna serta meminimalkan risiko dan masalah yang mungkin terjadi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat dituangkan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu sistem manusa mesin?
2. Mengapa ada perhitungan dalam sistem manusa mesin?
3. Apa saja aplikasi perhitungan dalam sistem manusia mesin?
4. Apa saja metode analisis dalam sistem manusia mesin?
5. Apakah metode analisis dalam sistem manusia mesin saling berkaitan?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari Pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut?
1. Untuk mengatahui apa itu sistem manusa mesin.
2. Untuk mengetahui mengapa ada perhitungan dalam sistem manusa mesin.
3. Untuk mengetahui apa saja aplikasi perhitungan dalam sistem manusia mesin.
4. Untuk mengetahui apa saja metode analisis dalam sistem manusia mesin.
5. Untuk mengetahui apakah metode analisis dalam sistem manusia mesin saling berkaitan.