• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB

N/A
N/A
Jumah Elisa Stefany Silitonga

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB "

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB

Daliman1*, Mufrod Teguh Mulyo2

1,2 Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta, Indonesia

*Surel Penulis Koresponden: [email protected] Riwayat Artikel:

Dikirim: 10/1/2023 Ditinjau: 13/1/2023 Diperbaiki: 24/1/2023 Diterima: 24/1/2023

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar Bahasa Arab; 2) untuk mengetahui pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar Bahasa Arab; 3) untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar Bahasa Arab. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif dan teknik analisis korelasional. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner dan dokumentasi. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTsN 1 Karanganyar yang berjumlah 851 orang. Sedangkan yang menjadi sampel berjumlah 247 siswa. Hasil penelitian: 1) Aktivitas belajar terbukti berpengaruh terhadap prestasi belajar Bahasa Arab siswa MTsN 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2021/2022. Karena nilai thitung

lebih besar dari ttabel 2.535 > 1,969734 , maka H0 ditolak dan H1 diterima.. 2) Minat belajar siswa terbukti berpengaruh terhadap prestasi belajar Bahasa Arab siswa MTsN 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2021/2022. Hal ini karena thitung lebih besar dari ttabel 57,680 < 1.969734), maka H0 ditolak dan H2 diterima. 3) Aktivitas belajar dan minat belajar siswa terbukti memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar Bahasa Arab siswa MTsN 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2021/2022. Hal ini karena Fhitung sebesar 2661,664 dengan nilai Ftabel 3,032. Sehingga nilai Fhitung > Ftabel atau 2661,664 > 3,032. Dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H3 diterima.

Kata Kunci: aktivitas belajar, minat belajar, prestasi belajar.

Abstract

The objectives of this study are: 1) To determine the influence of learning activities on Arabic learning achievement. 2) To find out the influence of students' interest in learning on Arabic learning achievement. 3) To find out the influence of learning activities and student interest in learning on Arabic learning achievement. This research uses survey methods with quantitative approaches and correlational analysis techniques. Data were collected by questionnaire and documentation techniques. The target population in this study was all MTsN 1 Karanganyar students which amounted to 851 people. Meanwhile, the sample was 247 students. The results of the study: 1) Learning activities have been proven to affect the achievement of learning Arabic for MTsN 1 Karanganyar students for the 2021/2022 Academic Year. Since the calculated value of t is greater

(2)

than ttable 2.535 > 1.969734, then H0 is rejected and H1 is accepted; 2) student’s interest of learning has proven to have an effect on the achievement of learning Arabic for MTsN 1 Karanganyar students for the 2021/2022 Academic Year. This is because tcount is greater than ttable

57.680 < 1.969734), then H 0 is rejected and H2 is accepted; 3) student’s learning activity and interest in learning have been shown to have a significant influence on the learning achievement of Arabic students of MTsN 1 Karanganyar Academic Year 2021/2022. This is because Fcounts

2661,664 with a table F value of 3,032. So that the value of Fcounts > Ftable or 2661.664 >

3.032. And a significant rate of 0.000 < 0.05, then H0 is rejected and H3 is accepted.

Keywords: learning activity, learning interest, learning achievement.

A. PENDAHULUAN

Berprestasi merupakan dambaan setiap orang. Orang tua ingin anaknya berprestasi. Guru ingin semua muridnya berprestasi. Sekolah ingin guru, tenaga pendidik dan peserta didiknya berprestasi. Bahkan mereka semua masing-masing ingin berprestasi. Namun tidak semuanya bisa berprestasi.

Murid juga ingin berprestasi dalam belajar. Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu (Parnawi, 2010). Jadi berprestasi merupakan dambaan setiap individu.

Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor biologis (jasmaniah) dan faktor psikologis (ruhaniah). Faktor biologis antara lain kondisi fisik yang normal dan kondisi Kesehatan fisik.

Sedangkan faktor psikologis meliputi intelegensi, kemauan, bakat, daya ingat dan daya konsentrasi. Faktor eksternal meliputi faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, faktor lingkungan masyarakat, dan faktor waktu (Parnawi, 2010).

Siswa yang berhasil dalam belajar tidak bisa dikatakan bahwa ia berhasil karena satu faktor saja dengan mengabaikan faktor yang lainnya. Atau sebaliknya jika tidak berhasil dalam belajar karena dipengaruhi oleh satu faktor saja. Berhasil tidaknya dalam belajar karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dari diri seseorang.

Siswa dalam belajar dapat diukur keberhasilannya dari pemahamannya terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari. Indikator bahwa ia telah

(3)

berhasil adalah dengan melihat prestasi belajar siswa apakah telah mencapai target atau belum. Dengan bahasa lain, proses belajar disebut berhasil jika prestasi belajar siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah dilakukan penilaian/evaluasi. Yang berkewajiban mengadakan penilaian adalah pendidik (Salminawati, 2016). Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah perkembangan siswa dalam usaha mencapai tujuan sudah cukup baik.

Prestasi belajar dan proses belajar merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Karena prestasi belajar pada hakikatnya adalah hasil akhir dari sebuah proses belajar. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dilakukan evaluasi terhadap materi belajar yang telah diberikan. Pendidikan merupakan proses memanusiakan siswa secara sadar, manusiawi dan terus menerus serta terprogram agar dapat hidup dan berkembang sebagai manusia yang sadar akan kemampuannya, fungsi hidupnya dan mampu melaksanakan tugas hidupnya dengan penuh percaya diri, berprestasi dan tanggung jawab.

Masalah yang terjadi di MTsN 1 Karanganyar adalah waktu pembelajaran yang hanya berkisar ± 3 jam pada mata pelajaran Bahasa Arab.

Waktu yang sangat singkat ini jelas kurang sekali untuk melakukkan pendalaman materi. Pelajaran Bahasa Arab jelaslah sangat penting, karena tidak bisa dipisahkan dari kehidupan seorang muslim. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor internal yaitu faktor yang muncul dari dalam diri siswa itu sendiri terhadap mata pelajaran. Siswa yang telah memiliki minat belajar akan mampu meningkatkan prestasi belajarnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya semangat belajar dengan baik, perhatian ketika diberi pelajaran, dan aktif dalam proses belajar mengajar. Jadi minat sangat berpengaruh dalam mencapai prestasi belajar.

Aktivitas belajar adalah aspek yang tidak bisa diabaikan dan sangat penting dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain bahwa pembelajaran yang mengutamakan aktivitas belajar akan menjadi lebih bermakna dan membawa siswa pada pengalaman belajar yang berkesan. Siswa dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran, sehingga siswa mampu mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki, berpikir kritis dan memecahkan permasalahan yang mengarah pada peningkatan prestasi belajar. Dengan demikian aktivitas

(4)

pembelajaran Bahasa Arab. Peningkatan aktivitas belajar memberikan manfaat dalam pembelajaran Bahasa Arab, yaitu pembelajaran Bahasa Arab menjadi lebih bermakna, sarat nilai keberanian, percaya diri, tanggung jawab dan lebih humanis bagi pengalaman belajar siswa. Selain itu, pelajaran Bahasa Arab yang semula nampak sulit dan hanya sebatas pada hafalan serta teori akan menarik dan dapat dipraktikkan dalam keseharian.

Minat belajar tidak selalu mempengaruhi prestasi belajar tetapi prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain lingkungan, sarana pra sarana dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil pengamatan di MTsN 1 Karanganyar didapatkan bahwa ada siswa mempunyai minat belajar yang kurang. Keadaan seperti ini dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, karena siswa dituntut untuk memperoleh nilai yang tinggi pada saat ujian nanti. Hal ini menyebabkan siswa tidak memiliki minat terhadap mata pelajaran. Sikap negatif ini tentunya berdampak pada pencapaian prestasi belajar yang rendah.

Fenomena tampak memiliki perbedaan, sehingga terjadi fenomena gap. Banyak siswa yang ditemukan tidak memiliki basis keagamaan yang kuat, tetapi memiliki prestasi yang yang sangat baik di kelas. Kesenjangan tidak hanya terjadi pada kesenjangan fenomena, tetapi juga kesenjangan teoritis.

Selama ini belum ditemukan teori yang benar-benar bisa menjelaskan tentang keterkaitan antara pengaruh aktivitas belajar dan minat belajar dengan keberhasilan siswa dalam meraih prestasi belajar Bahasa Arab.

Penelitian tentang aktivitas belajar dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar Bahasa Arab perlu dilakukan untuk mengukur seberapa besar hubungan pengaruh antara hal tersebut. Apakah antara hal itu memang benar- benar terdapat hubungan pengaruh, dan jika ada seberapa besar pengaruhnya.

Beberapa penelitian telah dilakukan berkaitan dengan hal ini, di antaranya hasil temuan penelitian Abdul Sofyan dan Tanwey Gerson Ratumanan bahwa besar pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 21 Ambon secara langsung adalah 18,66 % dengan ukuran pengaruh pada kategori sedang (Sofyan & Ratumanan, 2018). Menurut hasil penelitian Shilvia Rosiyana dkk keterampilan berbicara dan membaca adalah keterampilan berbahasa Arab yang bersifat reseptif dan produktif. Penguasaan keterampilan berbicara dan membaca bahasa Arab siswa kelas VIII MTs Al Irsyad Gajah masih rendah. Hal ini terjadi karena kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Arab (Himam dkk., 2017). Menurut hasil penelitian Desy

(5)

Ayu Nurmala dkk, aktivitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X Akuntansi di SMK Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 2013/2014. Hal ini terlihat dari thitung = 5,742 > ttabel = 1,658 atau signifikan hitung = 0,000 < dari α = 0,05 (Nurmala dkk., 2014).

Penelitian-penelitian di atas berbeda hasilnya dengan penelitian yang dilakukan oleh beberapa penelitian lainnya, sehingga terjadi Research Gap.

Research gap juga selain dikarenakan perbedaan hasil penelitian, juga diakibatkan oleh indikator yang digunakan oleh peneliti.

MTsN 1 Karanganyar memiliki variasi latar belakang siswa. Siswa ada yang berasal dari keluarga yang taat dan tidak taat dan berasal dari latar belakang ekonomi yang berbeda-beda. Terdapat pula anak yang memiliki kemampuan membaca Bahasa Arab yang sangat bervariasi. Begitu juga dengan minat belajar yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Sehingga di sinilah letak daya tarik penelitian di sekolah tersebut. Berdasarkan ketimpangan antara teori dan fakta di atas, maka peneliti ini mengkaji tentang pengaruh aktivitas belajar dan minat belajar terhadap prestasi belajar Bahasa Arab.

Guru sampai saat ini masih tampak kecenderungan kurang memperhatikan aktivitas belajar dalam pembelajaran Bahasa Arab.

Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Arab masih berpusat pada guru dan kurang melibatkan siswa. Guru masih menggunakan model ceramah, sehingga peran guru sangat dominan, sementara siswa hanya mendengarkan dan menyimak materi atau pengetahuan yang disampaikan oleh guru. Dengan pembelajaran Bahasa Arab yang demikian, kurang memberikan makna bagi pengalaman belajar siswa dan belum mencakup pemahaman dalam menerima pelajaran.

Siswa terlihat bosan dengan penyampaian materi yang dilakukan oleh guru, karena Hal ini bisa nampak dari aktivitas yang dilakukan oleh siswa, seperti mencoba mengganggu temannya yang memperhatikan guru dan melakukan kegiatan sendiri yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran. Pembelajaran Bahasa Arab yang diterapkan oleh guru belum sepenuhnya melibatkan siswa. Para siswa hanya menunggu materi yang disampaikan oleh guru dan kurang diberi kesempatan untuk mencari dan menemukannya sendiri.

(6)

Guru perlu menerapkan model pembelajaran yang bervariasi selama pembelajaran Bahasa Arab berlangsung. Model pembelajaran yang sering digunakan guru yaitu ceramah. Saat guru menggunakan model ceramah, siswa cenderung pasif. Kurang bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan guru tentu akan menyebabkan rasa jenuh dan bosan pada siswa. Guru belum terbiasa menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi. Penerapan metode pembelajaran yang konvensional dianggap lebih praktis dan mempersingkat waktu. Kejenuhan dan kebosanan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tentu akan berpengaruh pada minat belajar dan pemahaman materi pelajaran, sehingga hasil belajar yang diperoleh juga kurang maksimal.

Proses pembelajaran bahasa Arab sebagaimana yang ada di MTsN 1 Karanganyar, eksistensi guru sebagai pengelola dan pengatur pembelajaran serta pendorong siswa merupakan bagian integral yang tidak bisa dipisahkan untuk terus memacu dan mengembangkan kemampuan siswa. Diharapkan kemampuan siswa dalam bahasa Arab berimplikasi pada sikap integral mereka yaitu bertakwa kepada Allah yang dimunculkan pada amal salih mereka pada sesama dan lingkungan.

Minat belajar besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Anak didik yang berminat terhadap suatu mata pelajaran atau mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Anak didik mudah mengenal menghafal pelajaran yang menarik minatnya.

B. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pendekatan kuantitatif dan Teknik analisis korelasional. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas, yaitu aktivitas belajar (X1) dan minat belajar (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar Bahasa Arab (Y) tergambar sebagai berikut:

(7)

Gambar 1. Pengaruh Antar Variabel Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research).

Penelitian ini menggunakan model kuantitatif. Penelitian ini, akan mengandalkan angket kepada beberapa siswa, sebagai sampel, dari jumlah siswa MTsN 1 Karanganyar. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa MTsN 1 Karanganyar, Tahun Pelajaran 2021/2022. Jumlah Populasi yang diteliti sebesar 851 siswa. Jumlah itu adalah semua siswa yang belajar di MTsN 1 Karanganyar.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar (X1) dan minat belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y) Bahasa Arab siswa MTsN 1 Karanganyar tahun Pelajaran 2021/2022 menggunakan beberapa tahapan yaitu uji persyaratan analisis atau uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan regresi linier berganda. Untuk lebih jelasnya, akan peneliti bahas satu per satu

1. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel dependen dan independent memiliki distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan guna mengetahui apakah nilai residu (perbedaan yang ada) yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal.

Prestasi Belajar Bahasa Arab

(Y) Aktivitas Belajar

(X1)

Minat Belajar (X2)

(8)

Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang berdistribusi normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik normal P – P Plot of Regression Standardized Residual atau uji One Sample Kolmogorov Smirnov.

Uji normalitas yang pertama digambarkan menggunakan:

• Grafik normal P – P Plot of Regression Standardized Residual

Imam Ghozali menyatakan bahwa model regresi dikatakan berdistribusi normal jika data ploting (titik-titik) yang menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis diagonal (Ghozali, 2011).

Tabel 1. Normal P – P Plot of Regression Standardized Residual

• Uji Kolmogorov-Smirnov

Adapun hasil output normalitas data dari ketiga variabel tersebut dijelaskan pada tabel 2 yang diperoleh dengan Langkah-langkah sebagai berikut:

1) Entry data

2) Klik analyze, pilih non-parametric test, legacy dialogs, selanjutnya klik 1 – sample K – S

3) Masukkan semua variabel ke kotak test variable list. Kemudian pilih normal pada menu test distribution, selanjutnya klik ok.

(9)

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data Dengan Kolmogorof Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Aktivitas

Belajar Minat

Belajar Prestasi Belajar

N 247 247 247

Normal Parametersa

,b

Mean 175.68 82.67 84.91

Std. Deviation 71.883 13.484 6.026

Most Extreme

Differences Absolute .071 .072 .106

Positive .060 .072 .105

Negative -.071 -.036 -.106

Test Statistic .071 .072 .106

Asymp. Sig. (2-tailed) .004c .003c .000c

Monte Carlo Sig. (2- tailed)

Sig. .158d .143d .006d

99%Confi dence Interva l

Lower Bound .149 .133 .004

Upper Bound .167 .152 .008

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.

Hasil output normalitas data dengan menggunakan IBM SPSS Statistic 26 pada tabel 2 Diperoleh nilai Signifikan (Monte Carlo, sig 2 tailed) X1 sebesar 0,158, X2 sebesar 0,143

Keputusan: Data berdistribusi normal karena nilai signifikan (Asymp. Sig 2 tailed) yang lebih besar dari 0,05. Asumsi normalitas terpenuhi, Dengan demikian teknik analisis regresi dapat digunakan.

b. Uji Linieritas

Uji linearitas garis regresi dimaksud untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berbentuk linier atau tidak. Jika data berbentuk linier, maka penggunaan analisis regresi linier pada uji coba hipotesa dapat dipertanggungjawabkan. Akan tetapi jika tidak linier maka harus digunakan analisis regresi non-linier. Uji linieritas regresi pada penelitian ini menggunakan IBM SPSS Statistic 26 yang diperoleh dengan Langkah- langkah sebagai berikut:

1) Entry data

2) Dari menu analyze, pilih compare-mean, lalu klik mean.

(10)

3) Masukkan semua predictor ke independent list dan variabel dependent ke dependent list. Klik option dan aktifkan test for linierity pada kolom statistic for first layer.

4) Klik ok

Kriteria yang digunakan adalah jika harga signifikansi alpha diatas 0,05, maka dikatakan regresi tersebut linier. Sebaliknya apabila signifikansi yang didapat kurang atau sama dengan 0,05 maka regresi tersebut tidak linier.

Tabel 3. Hasil Uji Linieritas X1 dengan Y menggunakan Program IBM SPSS Statistic 26

ANOVA Table

Sum of

Squares Df Mean

Square F Sig

. Prestasi

Belajar * Aktivitas Belajar

Between

Groups (Combined) 6063.19

2 160 37.895 1.136 .259

Linearity 2.243 1 2.243 .067 .796

Deviation from Linearity

6060.949 159 38.119 1.142 .249

Within Groups 2869.66

7 86 33.368

Total 8932.85

8 246

Hasil uji linieritas berdasarkan data yang terdapat pada tabel 3 diatas menunjukkan bahwa garis regresi variabel aktivitas belajar (X1) dengan prestasi belajar (Y) pada deviation from linierity adalah 1,142 dan nilai signifikan sebesar 0,249 > 0,05 dengan demikian antara variabel prestasi belajar (Y) mempunyai hubungan yang linier dengan aktivitas belajar (X1)

Untuk mengetahui hasil uji linieritas X2 dengan Y adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Linieritas X2 dengan Y menggunakan IBM SPSS 26 ANOVA Table

Sum of

Squares Df Mean

Square F Sig.

Prestasi Belajar

*

Between

Groups (Combined) 2026.149 56 36.181 .995 .493 Linearity 55.786 1 55.786 1.535 .217

(11)

Minat

Belajar Deviation

from Linearity

1970.363 55 35.825 .986 .511

Within Groups 6906.709 190 36.351

Total 8932.858 246

Hasil uji linieritas berdasarkan data yang terdapat pada tabel 4 diatas menunjukkan bahwa garis regresi variabel prestasi belajar (Y) dengan minat belajar (X2) pada deviation from linearity adalah 0,986 dan nilai probabilitas sebesar 0,511 > 0,05 dengan demikian antara variabel minat belajar (X2) mempunyai hubungan yang linier dengan prestasi belajar (Y).

c. Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinearitas dapat diketahui melalui suatu uji yang dapat mendeteksi dan menguji apakah persamaan yang dibentuk terjadi gejala multikolinearitas dengan menggunakan atau korelasi diantara variabel bebas.

Caranya adalah dengan melihat masing-masing hubungan variabel bebas terhadap variabel bebas lainnya dengan melihat tabel interpretasi koefisien korelasi. Metode untuk menguji adanya multikolinearitas dilihat pada Variance Inflation Factor (VIF). Batas dari VIF adalah kecil dari 10. Perhitungan uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 5 yang diolah dengan IBM SPSS Statistic 26 dengan Langkah- langkah sebagai berikut:

1) Entry data

2) Dari menu utama, pilih analyze, regression, lalu klik linear

3) Masukkan semua predictor ke independent list dan variabel dependen ke dependent list. Klik tombol statistic, aktifkan collinearity diagnostic kemudian klik continue

4) Klik ok

(12)

Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 88.231 2.647 33.330 .000

Aktivitas Belajar -.002 .005 -.023 -.354 .724 .993 1.007

Minat Belajar -.036 .029 -.081 -1.264 .207 .993 1.007

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Tabel 5 hasil analisis multikolinieritas dapat dibaca bahwa tidak terdapat multikolinearitas yang berarti antara masing-masing variabel independent dalam model regresi, karena:

• Nilai toleransi lebih besar dari 0,10

• Nilai VIF lebih kecil dari 10.00 d. Uji heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui korelasi spearman. Pada dasarnya uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah antar variabel independent mempunyai pengaruh yang signifikan dengan nilai residualnya. Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan metode korelasi Spearman. Hasil pengolahan data ditampilkan dalam tabel 6, yang diperoleh dari program IBM SPSS Statistic 26 dengan Langkah-langkah sebagai berikut:

1) Entry data

2) Dari menu analyze, pilih regression, selanjutnya klik linear

3) Masukkan variabel dependen dan independent, kemudian klik save, kemudian aktifkan unstandardized pada kolom residual kemudian klikcontinue

4) Selanjutnya dari menu analyze, correlate klik bivariate kemudian masukkan semua variabel predictor dan unstandardized ke kolom variabel dan selanjutnya aktifkan Spearmen dan non aktifkan pearson pada kolom correlation coeffisien, kemudian klik ok.

(13)

Tabel 6. Hasil Uji Heterokedastisitas Correlations

Aktivitas Belajar Minat

Belajar Prestasi

Belajar Unstandardiz ed Residual Spearma

n's rho

Aktivitas

Belajar Correlation Coeffici ent

1.000 -.098 -.016 -.002

Sig. (2-

tailed) . .126 .799 .977

N 247 247 247 247

Minat Belajar Correlation Coeffici ent

-.098 1.000 -.057 .029

Sig. (2-

tailed) .126 . .375 .652

N 247 247 247 247

Prestasi

Belajar Correlation Coeffici ent

-.016 -.057 1.000 .995**

Sig. (2- tailed)

.799 .375 . .000

N 247 247 247 247

Unstandardiz ed Residual

Correlation Coeffici ent

-.002 .029 .995** 1.000

Sig. (2-

tailed) .977 .652 .000 .

N 247 247 247 247

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel 6 tentang hasil uji heterokedastisitas dapat dibaca bahwa semua predictor dengan nilai residual> 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa regresi yang diperoleh terbebas dari kasus heterokedastisitas.

Nilai signifikansi 2-tailed X1 0,977, dan X2 0,652 > 0,05. Hal ini menyatakan bahwa varian residual model regresi ini adalah homogen atau model regresi yang diperoleh terbebas dari kasus heterokedastisitas.

2. Uji Persamaan Regresi Linier Berganda

Menurut Pardede dan Manurung diketahui bahwa dalam regresi berganda, variabel terikat dipengaruhi oleh dua variabel atau lebih variabel bebas sehingga berhubungan fungsional antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (Pardede & Manurung, 2014). Dalam penelitian ini Prestasi Belajar sebagai variabel terikat (Y) dengan aktivitas belajar (X1) dan minat belajar (X2) sebagai variabel bebas.

(14)

a. Uji t (Parsial)

Gambar 1. Konseptual Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y dengan Uji t Uji t dapat dilakukan dengan membandingkan thitung dengan

ttabel dengan cara dk = n-k atau dengan melihat kolom signifikansi pada

masing-masing thitung.

Langkah-langkah analisis uji t adalah:

1) thitung < ttabel maka H0 diterima, ini berarti tidak ada pengaruh yang bermakna oleh variabel aktivitas belajar (X1) dan minat belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y) dan dapat juga dilihat tidak terjadinya pengaruh antara variabel aktivitas belajar (X1) dan minat belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y) disebabkan nilai signifikan > 0,05 2) thitung > ttabel maka H0 ditolak, ini berarti ada pengaruh yang

bermakna oleh aktivitas belajar (X1) dan minat belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y). dan dapat juga dilihat terjadinya pengaruh antara variabel aktivitas belajar (X1) dan minat belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y) disebabkan karena nilai signifikansi < 0,05

Hasil uji t dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 7 berikut:

Tabel 7. Hasil Uji t (Parsial) Aktivitas Belajar (X1) Terhadap Prestasi Belajar (Y)

Coefficientsa Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.221 .618 -.357 .721

X1 .031 .012 .042 2.535 .012

X2 .974 .017 .953 57.680 .000

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Data Primer setelah diolah dengan program IBM SPSS Statistic 26

(15)

Tabel 7 di atas dengan mengamati baris, kolom t dan sig. bisa dijelaskan sebagai berikut:

1) Pengaruh Variabel Aktivitas Belajar terhadap Prestasi Belajar (H1) Variabel aktivitas belajar (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar Bahasa Arab siswa MTsN 1 Karanganyar. Hal ini terlihat dari signifikan aktivitas (X1) 0,012 < 0,05 dan nilai ttabel = t (α/2; n – k – 1 = t (0,05/2; 247 – 2 – 1 ) = (0,025;

244) = 1.969734. berarti nilai thitung lebih besar dari ttabel 2.535 >

1,969734 , maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar secara parsial diterima.

2) Pengaruh Variabel Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar (H2) Variabel minat belajar (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar Bahasa Arab siswa MTsN 1 Karanganyar. Hal ini terlihat dari signifikan minat belajar (X2) 0.000

< 0,05.

Dan nilai ttabel = t (α/2; n – k – 1 = t (0,025;244) = 1.969734.

Berarti thitung lebih besar dari ttabel 57,680 < 1.969734), maka H0 ditolak dan H2 diterima. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar secara parsial diterima.

b. Hasil Uji F (Simultan)

Gambar 2. Konseptual Pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y dengan Uji F

(16)

Pardede dan Manurung menyatakan bahwa uji F dapat digunakan secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikatnya (Y) (Pardede & Manurung, 2014). Jika variabel bebas memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel terikatnya (Y) maka model persamaan regresi masuk dalam kriteria cocok atau fit. Sebaliknya jika tidak terdapat pengaruh secara simultan maka masuk dalam kategori tidak cocok atau not fit. Dengan derajat kepercayaan df1 = k – 1 dan df2 = n – k tertentu

Adapun uji statistiknya adalah:

1. Kriteria pengambilan keputusan

Jika Fhitung < Ftabel atau sig > 0,05, hipotesis ditolak. Ini berarti tidak ada pengaruh yang bermakna oleh variabel X terhadap Y.

Jika Fhitung > Ftabel atau sig < 0,05, hipotesis diterima. Ini berarti ada pengaruh yang bermakna oleh variabel X terhadap Y.

Jika variabel bebas memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel terikatnya (Y). Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung > Ftabel. Maka model yang dirumuskan sudah tepat.

Jika nilai Fhitung > Ftabel maka dapat diartikan bahwa model regresi sudah tepat. Artinya pengaruh secara Bersama, dalam penelitian ini, dengan melihat nilai Ftabel = f (k; n – 1), F = (2; 247 – 2), Ftabel = (2; 245) = 3,032 dengan tingkat kesalahan 5%. Uji F yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini:

Tabel 8. Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of

Squares Df Mean

Square F Sig.

1 Regression 127.703 2 63.852 2661.664 .000b

Residual 5.829 243 .024

Total 133.533 245

a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1

Hasil pengujian sebagaimana pada tabel 8 diatas dapat dilihat pada nilai Fhitung sebesar 2661,664 dengan nilai Ftabel 3,032. Sehingga nilai Fhitung > Ftabel atau 2661,664 > 3,032. Dan tingkat signifikan 0,000 <

0,05, maka H0 ditolak dan H3 diterima, berarti ada pengaruh yang

(17)

signifikan antara variabel independen (X1 dan X2) secara bersama- sama terhadap variabel dependen (Y). Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel aktivitas belajar dan minat belajar secara bersamaa berpengaruh terhadap prestasi belajar Bahasa Arab siswa MTsN 1 Karanganyar.

c. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu.

Nilai R2 yang rendah berarti kemampuan variabel –variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependent amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel –variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen. Berdasarkan uji R2 yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 9 dibawah ini :

Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .978a .956 .956 .155

a. Predictors: (Constant), X2, X1

Tabel 9 hasil uji koefisien determinasi diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi terdapat pada Adjusted R Square sebesar 0,956. Hal ini berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat adalah sebesar 95,6 %. Sisanya 4,4 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini seperti peran orang tua, IQ anak, EQ anak, metode pembelajaran, dan lain-lain.

Uji t sebagaimana dituangkan pada tabel 9 diatas, variabel aktivitas belajar (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar Bahasa Arab siswa MTsN 1 Karanganyar. Hal ini terlihat dari signifikan aktivitas (X1) 0,012 < 0,05 dan nilai ttabel = t (α/2; n – k – 1

= t (0,05/2; 247 – 2 – 1 ) = (0,025; 244) = 1.969734. Karena nilai thitung

lebih besar dari ttabel 2,535 > 1,969734, maka H0 ditolak dan H1

(18)

belajar terhadap prestasi belajar secara parsial diterima. Artinya aktivitas belajar berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar Bahasa Arab. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Arab pada siswa perlu ditingkatkan aktivitas belajarnya.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Sarianti, Aminuyati, Husni Syahrudin yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh aktivitas belajar siswa di kelas terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Pontianak (Sarianti, Aminuyati, Husni Syahrudin, 2015). Nurfajrianti juga mempublikasikan hasil penelitiannya bahwa analisis data menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa dengan rhitung sebesar 0,419 (Nurfajrianti, 2016).

3. Analisis pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar Bahasa Arab

Tabel 10. Hasil Uji Linieritas X2 dengan Y menggunakan IBM SPSS 26 ANOVA Table

Sum of

Squares Df Mean

Square F Sig.

Prestasi Belajar * Minat Belajar

Between

Groups (Combined) 2026.149 56 36.181 .995 .493

Linearity 55.786 1 55.786 1.535 .217

Deviation from Linearity

1970.363 55 35.825 .986 .511

Within Groups 6906.709 190 36.351

Total 8932.858 246

Hasil uji linieritas berdasarkan data yang terdapat pada tabel 10 diatas menunjukkan bahwa garis regresi variabel prestasi belajar (Y) dengan minat belajar (X2) pada deviation from linearity adalah 0,986 dan nilai probabilitas sebesar 0,511 > 0,05 dengan demikian antara variabel minat belajar (X2) mempunyai hubungan yang linier dengan prestasi belajar (Y).

(19)

a. Uji t (Parsial)

Gambar 3. Konseptual Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y dengan Uji t

Uji t dapat dilakukan dengan membandingkan thitung dengan

ttabel dengan cara dk = n-k atau dengan melihat kolom signifikansi pada

masing-masing thitung. Langkah-langkah analisis uji t adalah:

1) thitung < ttabel maka H0 diterima, ini berarti tidak ada pengaruh yang bermakna oleh variabel aktivitas belajar (X1) dan minat belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y) dan dapat juga dilihat tidak terjadinya pengaruh antara variabel aktivitas belajar (X1) dan minat belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y) disebabkan nilai signifikan > 0,05 2) thitung > ttabel maka H0 ditolak, ini berarti ada pengaruh yang bermakna

oleh aktivitas belajar (X1) dan minat belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y). dan dapat juga dilihat terjadinya pengaruh antara variabel aktivitas belajar (X1) dan minat belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y) disebabkan karena nilai signifikansi < 0,05

Hasil uji t tentang minat belajar dapat dilihat pada tabel 11 berikut:

Tabel 11. Hasil Uji t (Parsial) Minat Belajar (X2) Terhadap Prestasi Belajar (Y)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std.

Error Beta

1 (Constant) -.221 .618 -.357 .721

X1 .031 .012 .042 2.535 .012

X2 .974 .017 .953 57.680 .000

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data Primer setelah diolah dengan program IBM SPSS Statistic 26 Tabel 11 tentang hasil uji t minat belajar diatas dengan

(20)

• Pengaruh Variabel Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar (H2)

Variabel minat belajar (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar Bahasa Arab siswa MTsN 1 Karanganyar. Hal ini terlihat dari signifikan minat belajar (X2) 0.000 <

0,05

Dan nilai ttabel = t (α/2; n – k – 1 = t (0,025;244) = 1.969734.

Berarti thitung lebih besar dari ttabel 57,680 < 1,969734), maka H0 ditolak dan H2 diterima. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar secara parsial diterima.

Sebagaimana yang terbaca pada tabel 11 diatas, variabel minat belajar (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar Bahasa Arab siswa MTsN 1 Karanganyar. Hal ini terlihat dari signifikan minat belajar (X2) 0,000 < 0,05

Dan nilai ttabel = t (α/2; n – k – 1 = t (0,025;244) = 1,969734.

Berarti thitung lebih besar dari ttabel 57,680 < 1,969734), maka H0 ditolak dan H2 diterima. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar secara parsial diterima. Jadi untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Arab seorang guru harus bisa menumbuhkan minat siswa terhadap Bahasa Arab. Erlando Doni Sirait juga memberi kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar terhadap prestasi belajar matematika (Sirait, 2016).

4. Analisis pengaruh aktivitas belajar dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar Bahasa Arab

a. Uji Persamaan Regresi Linier Berganda

Menurut Pardede dan Manurung diketahui bahwa dalam regresi berganda, variabel terikat dipengaruhi oleh dua variabel atau lebih variabel bebas sehingga berhubungan fungsional antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (Pardede & Manurung, 2014). Dalam penelitian ini Prestasi Belajar sebagai variabel terikat (Y) dengan aktivitas belajar (X1) dan minat belajar (X2) sebagai variabel bebas.

(21)

b. Hasil Uji F (Simultan)

Gambar 4. Konseptual Pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y dengan Uji F

Menurut Pardede dan Manurung, uji F dapat digunakan secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikatnya (Y) (Pardede &

Manurung, 2014). Jika variabel bebas memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel terikatnya (Y) maka model persamaan regresi masuk dalam kriteria cocok atau fit. Sebaliknya jika tidak terdapat pengaruh secara simultan maka masuk dalam kategori tidak cocok atau not fit.

Dengan derajat kepercayaan df1 = k – 1 dan df2 = n – k tertentu Adapun uji statistiknya adalah:

• Kriteria pengambilan keputusan

Jika Fhitung < Ftabel atau sig > 0,05, hipotesis ditolak. Ini berarti tidak ada pengaruh yang bermakna oleh variabel X terhadap Y. Jika Fhitung >

Ftabel atau sig < 0,05, hipotesis diterima. Ini berarti ada pengaruh yang bermakna oleh variabel X terhadap Y.

Jika variabel bebas memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel terikatnya (Y). Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung > Ftabel. Maka model yang dirumuskan sudah tepat.

Jika nilai Fhitung > Ftabel maka dapat diartikan bahwa model regresi sudah tepat. Artinya pengaruh secara bersama, dalam penelitian ini, dengan melihat nilai Ftabel = f (k; n – 1), F = (2; 247 – 2), Ftabel = (2; 245) = 3,032 dengan tingkat kesalahan 5%. Uji F yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini:

Tabel 12. Hasil Uji F

(22)

ANOVAa

Model Sum of

Squares Df Mean

Square F Sig.

1 Regression 127.703 2 63.852 2661.664 .000b

Residual 5.829 243 .024

Total 133.533 245

a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 12 diatas dapat dilihat pada nilai Fhitung sebesar 2661,664 dengan nilai Ftabel 3,032. Sehingga nilai Fhitung > Ftabel atau 2661,664 > 3,032. Dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H3 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen (X1 dan X2) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Y). Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel aktivitas belajar dan minat belajar secara bersamaa berpengaruh terhadap prestasi belajar Bahasa Arab siswa MTsN 1 Karanganyar.

Hasil pengujian sebagaimana yang tertuang pada tabel 12 diatas, maka dapat dilihat pada nilai Fhitung sebesar 2661,664 dengan nilai Ftabel

3,032. Sehingga nilai Fhitung > Ftabel atau 2661,664 > 3,032. Dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H3 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen (X1 dan X2) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Y). Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel aktivitas belajar dan minat belajar secara bersamaa berpengaruh terhadap prestasi belajar Bahasa Arab siswa MTsN 1 Karanganyar. Jadi untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Arab, seorang guru harus bisa memadukan antara aktivitas dan minat siswa dalam belajar Bahasa Arab.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar Bahasa Arab di MTsN 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2021/2022 ada secara positif dan signifikan. Dengan signifikansi aktivitas (X1) 0,012 < 0,05 dan nilai ttabel =

(23)

t (α/2; n – k – 1 = t (0,05/2; 247 – 2 – 1) = (0,025; 244) = 1.969734.

Karena nilai thitung lebih besar dari ttabel 2.535 > 1,969734.

2. Pengaruh minat belajar terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab di MTsN 1 Karanganyar tahun Pelajaran 2021/2022 ada secara positif dan signifikan. Dengan signifikansi minat belajar (X2) 0,000 < 0,05 dan nilai ttabel = t (α/2; n – k – 1 = t (0,025;244) = 1,969734. Berarti thitung lebih besar dari ttabel 57,680 < 1,969734).

3. Pengaruh aktivitas belajar dan minat belajar terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab di MTsN 1 Karanganyar tahun Pelajaran 2021/2022 secara simultan ada pengaruh secara positif dan signifikan. Dengan nilai Fhitung

sebesar 2661,664 dengan nilai Ftabel 3,032. Sehingga nilai Fhitung > Ftabel atau 2661,664 > 3,032. Dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05.

E. REFERENSI

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Himam, M. W., Rosiyana, S., Irawati, R. P., & Busri, H. (2017). Efektivitas Model Reflective Teaching bagi Peningkatan Keterampilan Berbicara dan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs Al Irsyad Gajah Demak. Lisanul Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching, 6(1), Art.

1. https://doi.org/10.15294/la.v6i1.14391

Nurfajrianti, N. (2016). Pengaruh Aktivitas dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar. JKPD (Jurnal Kajian

Pendidikan Dasar), 1(1), Art. 1.

https://doi.org/10.26618/jkpd.v1i1.952

Nurmala, D. A., Dra. Lulup Endah Tripalupi, M. P., & Prof. Dr. Naswan Suharsono, M. P. (2014). Pengaruh Motivasi Belajar dan Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar Akuntansi. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 4(1), Art. 1. https://doi.org/10.23887/jjpe.v4i1.3046 Pardede, R., & Manurung, R. (2014). Analisis Jalur/Path Analisis Teori dan

Aplikasi Dalam Riset Bisnis. PT Rineka Cipta.

Parnawi, A. (2010). Psikologi Belajar. Deepublish.

Salminawati. (2016). Filsafat Pendidikan Islam (Membangun Konsep Pendidikan Yang Islami). Cita Pustaka.

(24)

Sirait, E. D. (2016). Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 6(1), Art. 1.

https://doi.org/10.30998/formatif.v6i1.750

Sofyan, A., & Ratumanan, T. G. (2018). Pengaruh Aktivitas Belajar dan kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Negeri 21 Ambon. Jurnal Pendidikan Matematika (JUPITEK), 1(1), Art.

1. https://doi.org/10.30598/jupitekvol1iss1pp15-22

Gambar

Gambar 1. Pengaruh Antar Variabel Penelitian
Tabel 1. Normal P – P Plot of Regression Standardized Residual
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data Dengan Kolmogorof Smirnov
Tabel 3. Hasil Uji Linieritas X 1  dengan Y menggunakan Program IBM  SPSS Statistic 26
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian (1) Terdapat hubungan yang positif antara kedisiplinan dan minat belajar dengan prestasi belajar Bahasa Arab Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah

Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung&gt;ttabel yaitu 2,31 &gt; 1,68 yang berarti H0 ditolak atau Ha diterima yang berarti Ada perbedaan hasil belajar

Dari hasil analisis uji t diperoleh nilai thitung X1 sebesar 2,190 &gt; nilai ttabel sebesar 2,0017, nilai thitung X2 sebesar 6,456 &gt; nilai ttabel sebesar 2,0017, nilai thitung

Hal ini berarti bahwa thitung &gt; ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel bebas yang meliputi disiplin kerja (X1), motivasi (X2), dan pengembangan karier (X3)

Untuk variabel lingkungan kampus diperoleh nilai thitung sebesar 13,516> ttabel sebesar 1.98667 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,599 > dan tTabel 0,05 1,664, berarti H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh

Untuk variabel diperoleh nilai thitung sebesar 6,063 > ttabel 1,9817 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa

Koefisien Regresi Linier Kepemimpinan Kepala Sekolah X1 dan Aktivitas guru dalam KKG X2 terhadap Kinerja Guru Y Model B thitung ttabel Konstan 15,715 2,688 1,663 Kepemimpinan Kepala