• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh intensitas belajar, kemampuan berpikir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh intensitas belajar, kemampuan berpikir"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INTENSITAS BELAJAR, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI

AKADEMIK MAHASISWA PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI

SUMATERA BARAT

JURNAL

Oleh:

SRI WAHYUNI PUTRI 12090207

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

(2)
(3)

PENGARUH INTENSITAS BELAJAR, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Oleh :

Sri Wahyuni Putri1, Lovelly Dwinda Dahen2, Alfattory Rheza Syahrul3

Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatera Barat, Telp. (0751) 7053731–Fax (0751) 7053826 Email: sriwahyuniputri32@gmail.com,

lovendalovelly@yahoo.com, alfattory_r@yahoo.com

1Mahasiswa-prodi-pendidikan-ekonomi

2.3Dosen STKIP PGRI Sumbar ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh intensitas belajar, kemampuan berpikir kritis dan cara belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) intensitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,022 dengan nilai thitung 7,792 > ttabel 1,97. (2) kemampuan berpikir kritis berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa yang ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,005 dengan nilai thitung 6,142 > ttabel 1,97. (3) cara belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa yang ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,010 dengan nilai thitung 7,864 > ttabel 1,97. (4) intensitas belajar, kemampuan berpikir kritis, dan cara belajar secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa yang ditunjukan oleh nilai Fhitung

203,343 > Ftabel 2,64 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < 𝛼 = 0,05. Hal ini berarti Ha

diterima dan H0 ditolak.

Kata Kunci: Intensitas Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis, Dan Cara Belajar ABSTRACT

This study aims to determine and analyze the Influence of the intensity of learning, critical thinking skills and how to learn the academic achievement of students on Economic Education Studies Program STKIP PGRI West Sumatra. The results showed that (1) the intensity of learning positive and significant impact on students' academic achievement demonstrated by a coefficient of 0.022 to 7.792 t count > t table 1.97. (2) the ability of critical thinking positive and significant impact on students' academic achievement indicated by coefficient of 0.005 to 6.142 t count > t table 1.97. (3) how to learn positive and significant impact on students' academic achievement demonstrated by the coefficient value of 0.010 with 7.864 t count> t table 1.97. (4) the intensity of learning, critical thinking skills, and how to learn together positive and significant impact on students' academic achievement indicated by the value of F 203.343> F table 2.64 with a significant level of 0.000 <α = 0.05. This means Ha accepted and H0 is rejected.

(4)

PENDAHULUAN

Kegiatan pendidikan diwujudkan dengan kegiatan belajar atau pembelajaran.

Menurut Abdillah (dalam Helmawati, 2014:187) belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan.

Setelah seorang individu melakukan kegiatan belajar maka ia akan mendapatkan hasilnya dalam bentuk prestasi belajar atau prestasi akademik.

Prestasi belajar diperoleh dari evaluasi dan penilaian. Setiap orang akan memiliki prestasi atau hasil belajar yang berbeda satu dengan yang lain. Prestasi yang diperoleh dari hasil pembelajaran setelah di nilai dan di evaluasi dapat saja rendah, sedang, ataupun tinggi.

Prestasi akademik juga merupakan salah satu indikator untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pembelajaran atau perkuliahan. Kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi sangat berbeda dengan di sekolah. Di Perguruan Tinggi keberhasilan mahasiswa dalam belajar atau perkuliahan di lihat dari Indeks Prestasi Akademiknya.

Di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat nilai akhir suatu mata kuliah adalah gabungan dan hasil-hasil ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), ujian tugas lainnya (UTL), dan Penilaian tugas-tugas seperti pratikum dan praktek-praktek lapangan setelah diberi pembobotan.

Tabel 1. Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Pada Semester Ganjil 2015/2016

IPK 2013 2014 2015

% % %

3,51 –

4.00 26 10,8 39 14,1 46 21,8

2,76 –

3,50 203 85,0 214 77,3 144 68,3 2,00 –

2,75 10 4,2 24 8,6 18 8,5

< 2 - - - - 3 1,4

Jmlah 239 100 277 100 211 100

Berdasarkan data pada tabel 1 memperlihatkan bahwa indeks prestasi kumulatif yang diperoleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat sudah lumayan baik tetapi belum optimal.

Dimana masih adanya indeks prestasi kumulatif mahasiswa yang berada di bawah rata-rata kriteria atau permintaan dunia kerja. Saat ini lowongan pekerjaan selalu mencantumkan indeks prestasi kumulatif sebagai salah satu syarat untuk melamar pekerjaan. Misalkan saja untuk mengikuti ujian sebagai calon pegawai negeri sipil yang diikuti ratusan ribu pelamar, berdasarkan Badan Standardisasi Nasional (BSN) salah satu kualifikasi yang disaratkan adalah lulusan S1 atau D3 memiliki IPK ≥ 2.00 jika lulusan perguruan tinggi negeri/swasta berakreditasi A dan IPK ≥ 3.00 untuk lulusan perguruan tinggi negeri/swasta berakreditasi B.

Prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Helmawati (2014:199) faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari tiga faktor yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan pembelajaran yang efektif.

Selain itu Sardiman (2009:86) menyatakan intensitas belajar siswa akan akan sangat menentukan tingkat pencapaian tujuan belajarnya yakni meningkatkan prestasi nya. Sedangkan Dalyono (2010:155) menyatakan cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Berdasarkan teori diatas diduga faktor yang mempengaruhi prestasi akademik yang diperoleh mahasiswa rendah adalah intensitas belajar, kemampuan berpikir kritis dan cara belajar.

Dari observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 14 Januari 2016 terhadap 20 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat fenomena yang ada pada faktor intensitas belajar adalah intensitas belajar mahasiswa di rumah tidak seimbang dengan intensitas

(5)

belajar mahasiswa dalam perkuliahan.

Dengan banyaknya materi perkuliahan, tidak cukup bagi mahasiswa dengan waktu semalam untuk membahas semua materi perkuliahan apalagi tidak belajar sama sekali. Dengan tidak belajar terlebih dahulu maka hasil yang diperoleh mahasiswa tidak akan optimal sedangkan hasil dari ujian atau kuis memiliki presentase yang cukup tinggi dalam mempengaruhi nilai akhir suatu mata kuliah. Sehingga hal ini akan berdampak pada prestasi akademik mahasiswa tersebut.

Selanjutnya fenomema yang terjadi pada faktor kemampuan berpikir kritis adalah mahasiswa tidak menguasai materi terlebih dahulu sebelum dipresentasikan dalam perkuliahan.

Dengan tidak menguasai materi kuliah sebelum dipresentasikan maka mahasiswa tidak akan mampu menjelaskan materi atau informasi yang dimilikinya sehingga presentasi yang dilakukan hanya membaca saja tidak menjelaskan sehingga tujuan perkuliahan tidak tercapai. Selanjutnya masih ada mahasiswa yang tidak mampu mengenal istilah-istilah dalam materi perkuliahan. Kurang mampunya mahasiswa mengenal istilah-istilah dalam perkuliahan berarti mahasiswa kurang memahami materi kuliah tersebut, karena di perkuliahan dosen tidak selalu menjelaskan semua materi oleh sebab itu mahasiswa harus bisa menguasai materi kuliah dengan melatih dan mengembang kan pola dan cara berpikirnya, jika materi kuliah tidak dikuasai oleh mahasiswa maka hal ini akan berdampak pada rendahnya prestasi akademik mahasiswa tersebut.

Fenomena yang terjadi pada faktor cara belajar mahasiswa adalah kurang maksimalnya cara belajar mahasiswa, dimana masih banyak mahasiswa tidak aktif dalam diskusi kelompok ketika pemecahan masalah. Metode diskusi lebih banyak digunakan oleh dosen dalam beberapa mata kuliah, tetapi ketika mahasiswa tidak ikut aktif terlibat dalam diskusi kelompok dalam pemecahan

masalah dan hanya menerima apa saja pendapat atau hasil kerja temannya, hal itu akan mengakibatkan mahasiswa tersebut tidak mampu menyampaikan dan menjelaskan materi atau jawaban dari permasalahan yang dibahas karena jawaban tersebut bukan hasil dari pemikirannya dengan ini tujuan diskusi berkelompok tidak tercapai secara optimal.

Selain itu masih banyak mahasiswa tidak mampu mengatasi kelemahan terhadap suatu mata kuliah karena bantuan teman kelompok belajar. Kelompok belajar memegang peranan penting dalam menunjang kesuksesan studi mahasiswa di perguruan tinggi. Misalnya setiap masalah yang tidak dapat dipecahkan sendirian dapat dipecahkan dalam kelompok studi dan juga dapat dijadikan wadah tempat kompetensi studi yang sehat. Namun fenomenanya sedikit mahasiswa yang membentuk kelompok belajar atau studi, memang banyak mahasiswa yang berkelompok-kelompok dan duduk-duduk di kampus tetapi itu bukan membahas tentang akademik tetapi lebih banyak untuk mengobrol, bercanda, bermain game dan lain sebagainya. Sehingga hal ini akan mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa.

TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Akademik

Menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran atau mata kuliah, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh Pengajar (guru atau dosen). Tirtonegoro (2001:43) juga mengatakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk, simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh mahasiswa dalam periode tertentu.Sedangkan menurut Syah (2007:141) prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan mahasiswa. Prestasi belajar

(6)

yang dicapai mahasiswa adalah sesuai kriteria yang telah ditetapkan.

Dari uraian diatas dapat simpulkan bahwa prestasi akademik atau prestasi belajar merupakan hasil dari proses kegiatan belajar atau pembelajaran dalam periode tertentu yang mengakibatkan adanya perubahan tingkah laku pada mahasiswa dan juga untuk menjadi tolak ukur keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran atau perkuliahan.

Intensitas Belajar

Menurut Echols (2014:408) intensitas dapat diartikan sebagai kehebatan, kuat, atau orang yang bersemangat. Sedangkan menurut Anwar dalam kamus Inggris Indonesia intensitas berarti giat atau hebat. Sedangkan menurut Slameto (2013:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dan hasil interaksi dengan lingkungannya. Sesuai dengan pendapat tersebut Morgan dalam buku Intoductionto Psychology (dalam Purwanto, 2007:84) mengemukakan proses belajar yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman bersifat relatif menetap.

Jadi berdasarkan uraian diatas intensitas belajar adalah kesungguhan, giat atau semangat belajar yang dilakukan mahasiswa yang secara sadar dan sengaja untuk memperoleh pemahaman, pengetahuan, serta peningkatan kuantitas dan kualitas perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik yang diperoleh mahasiswa dari latihan atau pengalaman dalam kegiatan perkuliahan maupun belajar sendiri.

Kemampuan Berpikir Kritis

Purwanto (2007:43) berpendapat bahwa berpikir adalah satu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan terarah kepada suatu tujuan.

Manusia berpikir untuk menemukan pemahaman atau pengertian yang dikehendakinya. Fisher dan scriven (dalam Fisher, 2008:10) mengatakan berpikir kritis adalah interprestasi dan evaluasi yang terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi informasi dan dokumentasi. Sedangkan menurut Ennis (dalam Hassoubah, 2007:87) mengatakan berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis merupakan aktivitas berpikir yang dilakukan bertujuan memecahkan masalah, gagasan atau ide untuk mendapatkan pemahaman atau pengertian dengan melakukan interprestasi dan evaluasi, didukung oleh alasan yang logis dan bukti yang kuat sehingga menghasilkan sebuah keputusan.

Cara Belajar

Slameto (2013:83) mengemuka kan bahwa cara belajar adalah metode atau jalan yang harus di tempuh untuk mencapai suatu tujuan dalam belajar, yaitu mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan. Sedangkan menurut Sagala (2009:59) cara belajar yang baik itu harus mampu mengatasi kesulitan dalam belajar. Hamalik (2013:38) secara lebih jelas mengemukakan bahwa cara belajar adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan situasi belajar, misalnya kegiatan-kegiatan dalam mengikuti pelajaran, menghadapi ulangan atau ujian dan sebagainya.

Jadi berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan cara belajar merupakan metode atau teknik yang digunakan oleh mahasiswa dalam aktivitas pembelajaran atau perkuliahan dengan memperhatikan situasi dan kondisi belajar sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam belajar.

(7)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif.

Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat pada bulan Mei tahun 2016. Adapun yang menjadi populasi yang akan diteliti adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2013 s/d angkatan 2015 yang berjumlah 727 orang. Mengingat jumlah populasi yang cukup besar, maka pengambilan sampel dilakukan dengan teknik propotional random sampling dengan menggunakan rumus slovin dengan menggunakan nilai kritis 5%.maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 258 orang.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel prestasi akademik sebagai variabel terikat (Y), intensitas belajar (X1), kemampuan berpikir kritis (X2) dan cara belajar (X3) sebagai variabel bebasnya.

Teknik analisis data yang di-gunakan adalah analisis regresi linear berganda.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Variabel Prestasi Akademik (Y)

Setelah melakukan penelitian terhadap 258 orang mahasiswa mengenai prestasi akademik mahasiswa prodi ekonomi, maka secara terperinci didapat rata-rata indeks prestasi kumulatifnya sebesar 3,2647, nilai tengah dari indeks prestasi kumulatif sebesar 3,26, nilai indeks prestasi kumulatif yang sering muncul sebesar 3,26, standar deviasi indeks prestasi kumulatif sebesar 0,27426, indeks prestasi kumulatif terendah yaitu 2,40 dan indeks prestasi kumulatif tertinggi yaitu 4,00. Kelas interval yang paling tinggi berada pada indeks prestasi komulatif antara 3,84-4,01 yaitu sebanyak 5 orang atau 1,94%, sedangkan kelas inteval indeks prestasi kumulatif yang paling rendah berada pada 2,40–2,57 yaitu sebanyak 3 orang atau 1,16%.

Deskripsi Variabel Intensitas Belajar (X1)

Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel intensitas belajar adalah sebesar 4,19 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 83,82%. Hal ini membuktikan intensitas belajar mahasiswa berada pada kategori baik. Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator presentase sebesar 4,44 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 88,73%. Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator frekuensi kegiatan adalah sebesar 4,02 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 80,34%.

Deskripsi Variabel Kemampuan Berpikir Kritis (X2)

Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel kemampuan berpikir kritis adalah sebesar 4,18 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 83,52%.

Hal ini membuktikan kemampuan berpikir kritis mahasiswa berada pada kategori baik. Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator menilai fakta dan menganalisis pernyataan-pernyataan sebesar 4,35 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 87,02%.

Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator mengenal asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan adalah sebesar 3,93 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 78,68%.

Deskripsi Variabel Cara Belajar (X3) Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel cara belajar adalah sebesar 4,19 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 83,73%. Hal ini membuktikan intensitas belajar mahasiswa berada pada kategori baik. Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator kenali tradisi perguruan tinggi sebesar 4,36 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 87,17%.

Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator membentuk

(8)

kelompok belajar adalah sebesar 3,88 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 77,60%.

Analisis Regresi Linear Berganda Model persamaan regresi pada penelitian ini adalah :

Y= 0,594 + 0,022X1 + 0,005X2 + 0,010X3

Nilai konstanta sebesar 0,594 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas maka nilai variabel terikat nilainya hanya sebesar 0,594 satuan. Hal ini berarti bahwa apabila variabel bebas nilainya nol (intensitas belajar, kemampuan berpikir kritis, dan cara belajar) maka nilai variabel prestasi akademik hanya sebesar 0,594.

Koefisien regresi variabel intensitas belajar (X1) sebesar 0,022 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif intensitas belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa, apabila nilai variabel intensitas belajar meningkat sebesar satu satuan maka prestasi akademik akan meningkat sebesar 0,022 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Koefisien regresi variabel kemampuan berpikir kritis (X2) sebesar 0,005 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi akademik mahasiswa, apabila nilai variabel kemampuan berpikir kritis meningkat sebesar satu satuan maka prestasi akademik akan meningkat sebesar 0,005 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Koefisien regresi variabel cara belajar (X3) sebesar 0,010 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif cara belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa, apabila nilai variabel cara belajar meningkat sebesar satu satuan maka prestasi akademik akan meningkat sebesar 0,010 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Koefisien Determinasi (𝑹𝟐)

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil nilai Rsquare sebesar 0,706 yang artinya 70,60% perubahan pada variabel dependen (prestasi akademik) dapat dijelaskan oleh variabel independen (intensitas belajar, kemampuan berpikir kritis, dan cara belajar) sedangkan sisanya sebesar 29,40% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas belajar (X1) terhadap prestasi akademik (Y).

Untuk variabel intensitas belajar diperoleh nilai thitung sebesar 7,792 > ttabel sebesar 1,97 dengan nilai signifikan 0,000 < 𝛼 = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara intensitas belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis (X2) terhadap prestasi akademik (Y). Untuk variabel kemampuan berpikir kritis diperoleh nilai thitung sebesar 6,142 ttabel > sebesar 1,97 dengan nilai signifikan 0,000 <𝛼 = 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi akademik mahasiswa pada Program Studi Pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara cara belajar (X3) terhadap prestasi akademik (Y). Untuk variabel cara belajar diperoleh nilai thitung

sebesar 7,864 > ttabel sebesar 1,97 dengan nilai signifikan 0,000 < 𝛼 = 0,05 berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara cara

(9)

belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Hipotesis 4, terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas belajar, kemampuan berpikir kritis dan cara belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa.

Dari hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai Fhitung 203,343 > Ftabel 2,64 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa intensitas belajar, kemampuan berpikir kritis, dan cara belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

PEMBAHASAN

1) Pengaruh Intensitas Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial intensitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung sebesar 7,792 > ttabel sebesar 1,97, artinya H01 ditolak dan Ha1 diterima. Koefisien regresi menunjukan bahwa prestasi akademik mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat meningkat sebesar 0,022 satuan jika intensitas belajar meningkat sebesar satu satuan sedangkan variabel bebas lain tetap.

Intensitas belajar adalah kesungguhan, giat atau semangat belajar yang dilakukan mahasiswa yang secara sadar dan sengaja untuk memperoleh pemahaman, pengetahuan, serta peningkatan kuantitas dan kualitas perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik yang diperoleh mahasiswa dari latihan dan pengalaman dalam kegiatan

perkuliahan maupun belajar sendiri.

Sardiman (2009:86) menyata kan bahwa, intensitas belajar siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian tujuan belajar yakni meningkatkan prestasinya.

Dengan intensitas belajar yang baik, maka mahasiswa dapat meningkatkan kegiatan dan aktivitasnya dalam belajar serta bersungguh sungguh dalam setiap aktivitas perkuliahan sehingga hasil yang diperoleh mahasiswa akan memuaskan. Jadi semakin baik intensitas belajar mahasiswa maka akan semakin baik pula prestasi akademik yang diperoleh oleh mahasiswa tersebut.

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Siti Sholikhah (2012) dengan judul “Hubungan Intensitas Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Lamongan”. Hasil Penelitiannya menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Lamongan.

2) Pengaruh Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial kemampuan bepikir kritis berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera barat.

Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung sebesar 6,142 > ttabel sebesar 1,97 artinya H02 ditolak dan Ha2 diterima. Koefisien regresi menunjukan bahwa prestasi akademik mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat meningkat sebesar 0,005 satuan jika kemampuan berpikir kritis meningkat sebesar satu satuan sedangkan variabel bebas lain tetap.

Kemampuan berpikir kritis akan mempengaruhi aktivitas pembelajaran, karena mahasiswa yang mempunyai

(10)

kemampuan berpikir kritis akan belajar lebih aktif dan kreatif dengan pola berpikirnya ketika menghadapi permasalahan dalam pembelajaran atau perkuliahan. Menurut wraag (dalam Helmawati, 2014:188) perubahan hasil belajar juga ditandai dengan perubahan hasil berpikir. Selain itu Purwanto (2007:107) juga menyatakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah kemampuan kognitifnya atau kemampuan berpikir kritis dimana dengan kemampuan berpikir kritis mahasiswa menerima pengetahuan melakukan pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi dalam aktivitas belajarnya sehingga dengan kemampuan berpikir kritis akan meningkatkan prestasi akademik mahasiswa.

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Emilia (2012) dengan judul “Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, Kinestetik dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang”. Hasil penelitiannya menunjukan kemampuan berpikir kritis berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Padang.

3) Pengaruh Cara Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial cara belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung sebesar 7,864 > ttabel sebesar 1,97, artinya H03 ditolak dan Ha3 diterima. Koefisien regresi menunjukan bahwa prestasi akademik mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

meningkat sebesar 0,010 satuan jika cara belajar meningkat sebesar satu satuan sedangkan variabel bebas lain tetap.

Cara belajar adalah metode, teknik, atau strategi yang digunakan oleh mahasiswa dalam aktivitas perkuliahan untuk mencapai prestasi akademik yang diharapkannya. Kecakapan dan ketangkasan belajar berbeda secara individual, oleh karena itu cara belajar sangat dibutuhkan dalam membantu meningkatkan prestasi belajar. Cara belajar yang baik yaitu dengan menggunakan strategi belajar yang tepat, memperhatikan situasi dan kondisi serta memanfaatkan segala fasilitas yang tersedia. Dalyono (2010:57) menyatakan cara belajar seseorang akan mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Jika mahasiswa tahu dan mampu menerapkan cara belajar yang baik ketika mengikuti perkulihan maka mahasiswa akan memperoleh prestasi akademik yang lebih baik. Sebaliknya jika mahasiswa tidak tahu dan tidak mampu menerapkan cara belajar yang baik maka akan memperoleh prestasi akademik yang kurang memuaskan. Jadi cara belajar mahasiswa akan mempengaruhi prestasi akademiknya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang penelitian yang dilakukan oleh Andri Tri Kusumaningrum (2013) dengan judul

“Pengaruh Stresor dan Cata Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Diploma III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan”. Hasil penelitiannya menunjukan cara belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa Diploma III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan.

4) Pengaruh Intensitas Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis Dan Cara Belajar Secara Bersama-sama Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui pengaruh intensitas belajar, kemampuan berpikir kritis dan cara belajar

(11)

secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung

sebesar 203,343 > Ftabel sebesar 2,64, artinya H04 ditolak dan Ha4 diterima. Dari hasil analisa koefisien determinasi yang dilakukan diperoleh nilai Rsquare sebesar 0,706. Hal ini berarti 70,60% prestasi akademik mahasiswa pada program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat dipengaruhi oleh intensitas belajar, kemampuan berpikir kritis dan cara belajar sedangkan sisanya sebesar 29,40% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Dari hasil penelitian rata-rata TCR variabel intensitas belajar yaitu sebesar 83,82%, rata-rata TCR Variabel kemampuan berpikir kritis sebesar 83,52%

dan rata-rata TCR variabel cara belajar sebesar 83,73%. Hal ini menunjukkan bahwa intensitas belajar berada dalam kategori baik, kemampuan berpikir kritis berada dalam kategori baik, dan cara belajar berada dalam kategori baik. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik intensitas belajar, kemampuan berpikir kritis dan cara belajar maka akan semaik baik pula prestasi akademik yang diperoleh mahasiswa. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi akademik mahasiswa, dapat diupayakan dengan meningkatkan intensitas belajar, kemampuan berpikir kritis dan cara belajar.

1. PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1)

Intensitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Dimana

ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,022. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 7,792 > ttabel sebesar 1,97. Artinya apabila intensitas belajar meningkat sebesar satu satuan, maka prestasi akademik akan meningkat pula sebesar 0,022 satuan.

2)

Kemampuan berpikir kritis berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,005. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 6,142 > ttabel 1,97.

Artinya, apabila kemampuan berpikir kritis meningkat sebesar satu satuan, maka prestasi akademik akan meningkat pula sebesar 0,005 satuan.

3)

Cara belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,010. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 7,864 >

ttabel sebesar 1,97. Artinya, apabila cara belajar meningkat sebesar satu satuan, maka prestasi akademik akan meningkat pula sebesar 0,010 satuan.

4)

Intensitas belajar, kemampuan berpikir kritis, dan cara belajar secara bersama- sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Dimana diperoleh nilai Fhitung 203,343 > Ftabel

2,64 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti Ha

diterima dan H0 ditolak. Presentase pengaruh variabel intensitas belajar, kemampuan berpikir kritis dan cara belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat yaitu sebesar 70,60%, sedangkan sisanya 29,40% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.

(12)

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis uraikan, maka untuk meningkatkan Prestasi akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi menjadi lebih baik untuk masa yang akan datang penulis menyarankan:

1)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi agar bisa meningkatkan intensitas belajar berupa membaca materi perkuliahan pada malam hari untuk kuliah esok harinya yang akan dibahas dalam perkuliahan agar prestasi

akademik meningkat dan

mendiskusikan materi perkuliahan tidak harus pada jam perkuliahan tetapi juga bisa diluar jam perkuliahan.

2)

Mahasiswa harus meningkatkan kemampuan berfikir kritis yaitu harus bisa mengenal istilah-istilah dalam perkuliahan, menghasilkan ide yang

belum ada dan mampu

mengaplikasikan materi yang didapat diperkuliahan dengan kehidupan sehari- hari.

3)

Cara belajar mahasiswa harus ditingkatkan dengan cara meningkatkan pemanfaatan perpustakaan perguruan tinggi yaitu mahasiswa harus aktif dalam membaca atau meminjam buku yang berkaitan dengan materi perkuliahan dan juga meluangkan waktu ikut berpartisipasi dalam kelompok belajar untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan prestasi akademiknya.

4)

Bagi dosen diharapkan untuk mengunakan berbagai metode dalam perkuliahan, misalnya jika mengunakan metode diskusi jangan membiarkan mahasiswa hanya membaca apa yang ada dibuku tetapi benar-benar

mengaharuskan mahasiswa

mengeksplorasi ilmu dan pengetahuan yang ia miliki.

5)

Bagi Peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti topik yang sama, disarankan untuk memperhatikan variabel-variabel lain yang diduga turut

berperan dan mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, D. Kamus Lengkap 10 M Inggris Indonesia. Surabaya: Amelia.

Ayuningtyas, N. (2014). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dan Cara Belajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa.

Jurnal Akbid Purworejo, 5(2).

Dalyono. (2010). Psikologi Pendidikan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Echols, J. M. (2014). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Emilia. (2012). Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, KinestetikDan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 1 No 1(September).

Fisher, A. (2008). Berpikir Kritis : Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Hamalik, O. (2013). Proses Belajar Dan Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hassoubah, Z. I. (2007). Mengasah Pikiran Kreatif Dan Kritis: Disertai Ilustrasi Dan Latihan. Bandung:

Nuansa.

Helmawati. (2014). Pendidikan Keluarga.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kusumaningrum, A. T. (2013). Pengaruh Stresor Dan Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Diploma III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan. Jurnal, 01(XIV).

Purwanto, M. N. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Sagala, S. (2009). Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sardiman. (2009). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. 2009: Raja Grafindo Persada.

Sholikhah, S. (2012). Hubungan Intensitas Dan Motivasi Belajar Dengan

(13)

Prestasi Belajar Mahasiswa S1

Keperawatan STIKES

Muhammadiyah Lamongan. Junal, 02(XII), 23–32.

Slameto. (2013). Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan, Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS.

Yogyakarta: Andi.

Syah, M. (2007). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Tirtonegoro, S. (2001). Anak Supernormal Dan Program Pendidikannya.

Jakarta: Bumi Aksara.

Tu’u, T. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa. Jakarta:

Grasindo.

Winarni, Puja. (2014). Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil BSN TA 2014.

Badan Standardisasi Nasional.

Tersedia:

http://bsn.go.id/main/berita_det/5412/

Pengadaan-Calon-Pegawai-Negeri- Sipil-Badan-Standardisasi-Nasional- Tahun-Anggaran2014#.v6dNxmy RAi [27 April 2016].

Referensi

Dokumen terkait

Untuk variabel komunikasi di peroleh nilai thitung sebesar 5,356> ttabel sebesar 1,66543 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,599 > dan tTabel 0,05 1,664, berarti H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh