• Tidak ada hasil yang ditemukan

tiarawiduri02@gmail.com - STKIP PGRI Sumatera Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "tiarawiduri02@gmail.com - STKIP PGRI Sumatera Barat"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA GURU SMAN 1 GUNUNG TALANG

Tiara Widuri, Mirna Tanjung, Dina Amaluis Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

tiarawiduri02@gmail.com

ABSTRACT

This research to know the influence of work motivation, compensation, discipline of work and work environment against teacher job satisfaction SMAN 1 Mount Talang. The results showed 1) compensation of positive and significant effect against teacher job satisfaction, which obtained the value of thitung of ttabel of 1.685>2.209. 2) influential work positive motivation and significantly to job satisfaction of teachers, which retrieved the value of the thitung of 3.345>ttabel of 1.685. 3) discipline of work a positive and significant effect against teacher job satisfaction, which obtained the value of 3.484 thitung>ttabel of 1.685. 4) influential working environment positively and significantly to job satisfaction of teachers, which obtained the value of thitung of ttabel of 1.685>3.560. 5) compensation, work motivation, discipline of work and work environment effect significantly to job satisfaction of teachers, which retrieved the value Fhitung>Ftabel 57.429 2.59. with the significant level of 0.000 and R value is 0.05<Square 0.831.

Keywords:Work Motivation, Compensation, Discipline of Work and Working Environment Teacher's Job Satisfaction

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan aspek penting dalam membangun bangsa, dengan demikian pendidikan harus mendapatkan perhatian dari semua pihak dalam hal peningkatan mutu dan kualitasnya. Banyak usaha yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, salah satunya melalui pembaharuan dan perbaikan kualitas pendidikan, seperti kurikulum, peningkatan kemampuan guru, penyediaan sarana dan prasarana oleh pemerintah.

Keunggulan kompetitif guru akan tercapai apabila pihak manajemen dapat

mengelola jantung aktivitas sekolah dengan mendorong sumber daya manusianya, karena pada dasarnya guru tersebut merupakan komponen penting bagi sekolah untuk menciptakan daya saing yang berkualitas. Maka berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mewujudkan tujuannya sangat tergantung pada sumber daya manusia yang dimilikinya. Meskipun suatu sekolah memiliki sumber daya lain yang peralatan kerja yang canggih, metode yang bagus maupun anggaran dana yang banyak, tetapi apabila sumber daya manusia yang dimilki

(2)

tidak berkualiatas dan tidak mendapatkan pengelolaan yang serius, maka organisasi akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuannya. Ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia mempunyai peran penting dalam pertumbuhan dan pengembangan organisasi, karena potensi yang ada dalam diri manusia seperti bakat, kreativitas, keinginan dan aktivitas kerja berbagai bentuk usaha yang dapat dilakukan untuk pengembangan sumber daya manusia adalah bagaimana meningkatkan kemampuan guru dengan kompetensi kerja.

Guru memegang peranan penting dalam suatu sekolah karena kinerjanya memberikan kontribusi terhadap kemajuan sekolah. Oleh karena itu sekolah menuntut agar guru mempunyai semangat kerja yang tinggi, serta ulet dalam bekerja, dan disiplin kerja yang tinggi, namun sayang masih banyaknya manajemen sekolah yang kurang memperhatikan masalah kepuasan kerja. Bila sekolah atau perusahaan membayar gaji kepada seseorang dibawah rata-rata dari apa yang diterima oleh orang lain, maka orang tersebut mungkin merasakan ketidakpuasan sehingga bayak penelitian yang menemukan bahwa gaji merupakan karakteristik pekerjaan yang sering disebut sumber ketikdakpuasan.

Dari karateristik nilai-nilai yang dianut individu akan mempengaruhi dalam memilih pekerjaan dan dalam menjalankan

tugasnya, hal ini dimaksudkan nilai tersebut pendapat atau pandangan individu yang sifatnya relatif stabil mengenai perilaku yang dinggap benar atau salah.

Kepuasan kerja dapat diartikan juga sebagai perasaan yang dimiliki pekerja berkaitan dengan pekerjaanya. Perasaan tersebut didasarkan pada persepsi individual terhadap perbedaan antara apa yang diharapkan sebagai imbalan yang adil dari pekerjaan dengan apa yang sebenarnya diperoleh. Menurut Handoko (2001:193) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan atau tidak menyenangkan di mana guru memandang pekerjaan mereka.

Langkah yang diambil oleh pimpinan diantaranya adalah pemberian kompensasi pada setiap peningkatan prestasi yang telah diberikan oleh guru kepada sekolah. Harapannya, hal ini dapat meningkatkan kepuasan kerja dan menumbuhkan semangat kerja pada diri guru tersebut. Selain faktor pemberian kompensasi, faktor lain yang dapat meningkatkan kepuasan kerja dan menumbuhkan semangat kerja pada guru adalah faktor motivasi kerja, apabila seorang guru merasa termotivasi dalam menjalankan pekerjaannya maka seorang guru memiliki semangat kerja yang tinggi dan memberikan kontribusi yang besar.

Kepuasan kerja juga dipengaruhi oleh

(3)

pemberian kompensasi sebagai bentuk hak yang diterima oleh guru.

Kompensasi merupakan stimulasi bagi guru untuk bekerja maksimal dalam memperbaiki kinerjanya. Kompensasi juga menjadi jaminan bagi guru untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Ketika seorang guru terpenuhi kesejahteraannya dengan kompensasi yang memadai, maka kerja guru secara individual diharapkan meningkat. Asuransinya, jika

kesejahteraan guru terpenuhi maka kerja guru akan semakin membaik.

Fenomena ini saat menggambarkan rendahnya gaji/pendapatan yang diterima guru, jumlah yang diterima oleh guru berbeda-beda sesuai dengan status kepegawaian dan jumlah jam mengajar guru di sekolah, padahal tugas yang dilakukan sama-sama mengajar.Berikut data gaji yang diterima oleh guru SMA Negeri 1 Gunung Talang:

Tabel 1. Kompensasi Guru SMA Negeri 1 Gunung Talang

No Golongan Gaji Pokok (Rp) Tunjangan

1 IV/a Rp. 4.213.087 Rp. 382.543

2 III/d Rp. 3.320.200 Rp. 300.800

3 III/c Rp. 3.088.871 Rp. 306.782

4 III/b Rp. 3.021.100 Rp. 275.000

5 III/a Rp. 2.980.200 Rp. 230.638

6 II/c Rp. 2.335.633 Rp. 220.635

Sumber: Tata Usaha SMA N 1 Gunung Talang, 2017 Berdasarkan Tabel 1 di atas jumlah guru di SMA Negeri 1 Gunung Talang, yaitu kompensai yang di peroleh sesuai dengan golongan yang dimiliki guru tersebut. Golongan IV/a dengan gaji pokonya sebesar Rp.4.213.087 dan tunjangan sebesar Rp.382.543. golongan III/d dengan gaji pokok sebesar Rp.3.320.200 dan tunjangan sebesar Rp.300.800, golongan III/c dengan gaji pokok sebesar Rp.3.088.871, dan tunjangan sebesar Rp.306.782, golongan III/b dengan gaji pokok sebesar Rp.3.021.100, dan tunjangan sebesar Rp.

275.000, golongan III/a dengan gaji pokok sebesar Rp.2.980.200, dan tunjangan

sebesar Rp.230.638, golongan II/c dengan gaji pokok sebesar Rp.2.335.633, dan tunjangan sebesar Rp.220.635.

Setelah dilihat dari tabel di atas bahwa kompensasi yang diperoleh masing- masing guru sesuai berdasarkan golongannya. Untuk itu para guru hendaknya lebih baik memperhatikan kerjanya lagi sehingga akan menghasilkan kerja yang lebih baik.

Begitu juga guru honor mereka hanya memperoleh honor perjam dan gaji yang diperoleh perbulan berdasarkan jam mengajar saja. Ini masih belum memadai untuk seorang guru yang mengajar disekolah dikarenakan kesesuain gaji dan

(4)

jam kerja dengan tanggung jawab masih relatif rendah. Hal ini menjadi dasar permasalahan yang timbul dengan adanya kompensasi sangat pelik dan kompleks.

Gaji yang diterima oleh guru berbeda-beda sesuai dengan status kepegawaian dan jumlah jam mengajar sehingga guru yang memiliki gaji yang kurang tentu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.

Disamping dengan adanya kompensasi yang baik akan menimbulkan semangat dan motivasi dalam melaksanakan tugas di sekolah. Motivasi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu lembaga. Keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas karena adanya dorongan atau motivasi sebagai bukti bahwa apa yang dilakukan guru sesuai dengan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaannya.

Selain disiplin kerja, lingkungan kerja juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan bekerja guru. Jika dalam lingkungan sekitar tempat kerja memberikan kesan yang tidak nyaman guru merasamalas untuk bekerja.

Dengan demikian nampaklah bahwa lingkungan kerja merupakan tempat dimana seseorang melakukan pekerjaan, sehingga kenyamanan dan keamanan bekerja perlu diciptakan agar seseorang dapat bekerja dengan nyaman dan tenang.

Lingkungan kerja dapat dikategorikan

menjadi dua hal yaitu lingkungan kerja nonfisik dan fisik.

Dalam meningkatkan kepuasan kerja guru, sekolah perlu memperhatikan proses manajemen sumber daya manusia, yang meliputi antara lain kompensasi, motivasi, disiplin, lingkungan dan sebagainya.

Apabila proses diatas berjalan dengan baik, maka sekolah tersebut akan berjalan seiring sejalan dengan visi, misi dan sasarannya. Kepuasan kerja dapat tercipta melalui iklim kerja atau iklim organisasi yang kondusif. Sebuah pekerjaan dikatakan memuaskan jika ada keselarasan antara sifat-sifat pekerjaan dan kebutuhan- kebutuhan orang tersebut.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal apa adanya. Sedangkan penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Sugiyono (2011:121) hubungan yang terbentuk bersifat sebab akibat dimana adanya variabel yang mempengaruhi (independen) dan variabel yang dipengaruhi (dependen).

Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis pengaruh Kompensasi, motivasi kerja, disiplin kerja dan

(5)

lingkungan kerja signifikan terhadap Kepuasan Kerja Guru SMA N 1 Gunung Talang.

Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Gunung Talang, yang beralamat di Jln. Pasar Usang Cupak, Kecamatan Gunung Talang. Subjek penelitian ini adalah seluruh guru yang PNS di SMA Negeri 1 Gunung Talang, penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2017.

Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan penelitian ini adalah semua guru yang berstatus PNS dengan jumlah 47 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu sampel jenuh adalah sensus, karena semua populasi menjadikan objek dalam penelitian ini sehingga digunakan metode sensus sejumlah 47 guru di SMA Negeri 1 Gunung Talang. Menurut Sugiyono (2011:117) menjelaskan populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.

Pada penelitian ini yang akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini berjumlah 47 orang responden SMA Negeri 1 Gunung Talang yang berstatus PNSTekinik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling dengan menggunakan skala pengukuran data dalam penelitian ini adalah skala likert skala yang berhubungan dengan pernyataan atau sikap seseorang terhadap sesuatu dengan interval penilaian untuk setiap jawaban responden 1-5.

Tabel 2.Kisi –Kisi Instrumen

No Variabel Indikator Positif Negatif Penguku

ran

Sumber

1 Kepuasan kerja guru

1. Kepuasan terhadap gaji 2. Kepuasan terhadap

pimpinan

3. Kepuasan terhadap rekan kerja

4. Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri

1,2 4,5,6 7,8,9 10,11,12

3 Skala

Likert

Masud (2004:29)

2 Kompensasi 1. Adil

2. Layak dan wajar

1,2,3 4,5,6

Skla Likert

Hasibuan (2006:122) 3 Motivasi kerja 1. Penghargaan

2. Tantangan 3. Tanggung jawab 4. Pengembangan 5. Keterlibatan 6. Kesempatan

1,2,3 4,5,6 7,8,9 10,11,12 13,14,15 16,17,18

Skala Likert

Siswanto (2005:97)

(6)

Disiplin kerja 1. Disiplin terhadap tugas kedinasan yang meliputi mentaati peraturan kerja sekolah,menyiapkan kelengkapan mengajar, dan melaksanakan tugas- tugas pokok.

2. Disiplin terhadap waktu yang meliputi waktu tugas, memanfaatkan waktu dengan baik, dan menyelesaikan tugas tepat waktu.

3. Disiplin terhadap suasana kerja yang meliputi memanfaatkan lingkungan sekolah, menjalin hubungan baik,

dan menjaga

keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4. Disiplin dalam melayani masyarakat yang meliputi melayani peserta didik, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar.

5. Disiplin terhadap sikap dan tingkah laku yang meliputi memerhatikan sikap, tingkah laku, dan harga diri.

1,2,3

4,5,6

7,8,9

10,11,12

13,14 15

Skala Likert

Barnawi dan Arifin (2012:

124) dikutip dari Aritonang (2005: 4)

5 Lingkungan kerja

1. Suasana kerja 2. Ruangan

3. Tersedianya fasilitas kerja

4. Pertukaran udara

1,2,3 4,5,6 7,8,9 10,11,12

Skala Likert

Sedarmaya nti (2003 :46)

Sebelum menggunakan instrumen terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mendapatkan butir pertanyaan valid dan handal, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan di SMA N 1 Kubung Kabupaten Solok dengan Akreditas A Menurut (Arikunto, 2011:211) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan sesuatu instrumen. Suatu instrument dikatakan valid (sah) jika pernyataan pada suatu

angket mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut.

Kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan valid jika r ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (0.361) lebih besar atau sama dengan harga r 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0.361) pada taraf signifikan 5%. Jika r ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil dari r𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0.361) pada taraf signifikan 5% maka item yang dimaksud tidak valid. Uji validitas ini dilakukan melalui program SPSS (Statistical Product Service

Solution) versi 16.0

(7)

Tabel 3. Hasil Uji Validitas

Variabel Keterangan

Valid Tidak Valid

X1 5 1

X2 17 1

X3 12 3

X4 12 1

Tabel 4. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Jumlah Item

Pernyataan

Cronbach’s alpha

Nilai Kritis Kesimpulan

Kompensasi 12 0,772 0,6 Reliabel

MotivasiKerja 5 0,887 0,6 Reliabel

DisiplinKerja 17 0,850 0,6 Reliabel

LingkunganKerja 12 0,899 0,6 Reliabel

KepuasanKerja Guru 12 0,886 0,6 Reliabel

Sumber: Olahan Data SPSS

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Capaian Responden (TCR) Variabel X

Berdasarkan TCR dari masing- masing variabel bahwa rata-rata variabel kepuasan kerja guru adalah sebesar 4,52 pada TCR sebesar 90,46% tergolong pada sangat baik, variabel kompensasi adalah sebesar 3,78 pada TCR sebesar 75,67%

tergolong pada sedang variable motivasi kerja adalah sebesar 4,05 pada TCR sebesar 81,05% tergolong pada kategori baik, variable disiplin kerja adalah sebesar 4,18 pada TCR sebesar 83,79% tergolong baik

Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil pengolahan data di peroleh hasil nilai R Square sebesar 0,845 yang artinya 84,5% perubahan pada variable dependen (kepuasan kerja guru) dapat dijelaskan oleh variable independen (kompensasi, motivasi kerja, disiplin kerja dan lingkungan kerja) sedangkan sisanya sebesar 15,5% di pengaruhi oleh variabel

lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji t

Pengaruh masing-masing variable bebas yang mempengaruhi kepuasan kerja guru adalah:

1. Untuk variabel kompensasi diperoleh nilai thitung sebesar 2,209

> ttabel sebesar 1,685 dengan nilai signifikan 0,003 < 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kompensasai terhadap kepuasan kerja guru di SMA N 1 Gunung Talang.

2. Untuk variabel motivasi diperoleh nilai thitung sebesar 3,345 > ttabel sebesar 1,685 dengan nilai signifikan 0,002 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa

(8)

terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara motivasi terhadap kepuasan kerja guru di SMA N 1 Gunung Talang. Dapat peneliti simpulkan bahwa semakin baik motivasi kerja guru maka akan semakin baik pula kinerja yang diperoleh oleh kepala sekolah tersebut, begitu juga sebaliknya jika motivasi kerja guru kurang baik, maka kinerja guru yang diperoleh siswa juga kurang baik atau kurang memuaskan.

3. Untuk variabel displin kerja diperoleh nilai thitung sebesar 3,484

> ttabel sebesar 1,685 dengan nilai signifikan 0,001 < 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara displin kerja terhadap kepuasan kerja guru di SMA N 1 Gunung Talang.

Berdasarkan pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh postif terhadap kepuasan kerja guru. Disiplin kerja adalah kesadaran dan suka rela untuk mematuhi peraturan- peraturan yang telah ditetapkan dan usaha mencegah terjadinya pelanggaran terhadap peraturan.

Hal ini dapat dilihat dari bagaimana seorang guru

disiplinnya terhadap tingkah lakunya dan harga dirinya.

4. Untuk variabel lingkungan kerja diperoleh nilai thitung sebesar 3,560

> ttabel sebesar 1,685 dengan nilai signifikan 0,001 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru di SMA N 1 Gunung Talang. Dapat peneliti simpulkan bahwa semakin baik lingkungan kerja maka akan semakin baik pula kerja yang diperoleh oleh kepala sekolah tersebut, begitu juga sebaliknya jika lingkungan kerja fisik yang kurang baik. Maka kinerja guru yang diperoleh siswa juga kurang baik atau kurang memuaskan.

Hasil Uji F

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 15.0 dapat dilihat pada Tabel 33 di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung 57,429 >

Ftabel 2,59 dan nilai signifikan 0,000 <0,05.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kompensasi, motivasi, disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja guru.

(9)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang telah dilaksanakan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja guru SMAN 1 Gunung Talang.

Berdasarkan analisa data dan pengujian hipotesis yang dilakukan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,227 dan dapat dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 2,209 > ttabel sebesar 1,685 dengan tingkat signifikan 0,003 < 0,05.

2. Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja guru SMAN 1 Gunung Talang.

Berdasarkan analisa data dan pengujian hipotesis yang dilakukan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,082 dan dapat dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 3,345 > ttabel

sebesar 1,685 dengan tingkat signifikan 0,002< 0,05.

3. Displin Kerja bepengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja guruSMAN 1 Gunung Talang.

Berdasarkan analisa data dan pengujian hipotesis yang dilakukan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,321 dan dapat dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 3,484 > ttabel

sebesar 1,685 dengan tingkat signifikan 0,001 < 0,05.

4. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja guru SMA N 1 Gunung Talang.

Berdasarkan analisa data dan pengujian hipotesis yang dilakukan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,395 dan dapat dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 3,560 > ttabel sebesar 1,685 dengan tingkat signifikan 0,001 < 0,05.

5. Kompensasi, motivasi kerja, displin kerja dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja guru SMA N 1 Gunung Talang.

Dimana diperoleh nilai Fhitung

57,429 > Ftabel 2,59 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 <0,05.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian:

Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Handoko, H. T. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya manusia. Yogyakarta.

Hasibuan, S. P. M. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sondang, S. P. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sinambela, L. P. (2012). Kinerja Pegawai:

Teori, Pengukuran dan Implikasi.

(10)

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. (2011). Statistik Terapan.

www.statistikaterapan.wordpres.com.

Siswanto, Bedjo. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional.

Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 2,012> dari ttabel 0,05 1,66105, berarti Ha diterima dan H0 ditolak, dengan demikian dapat dikatakan semakin baik harapan