• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Jasa Non-Audit, Audit Fee, dan Lamanya Penugasan terhadap Independensi Auditor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Jasa Non-Audit, Audit Fee, dan Lamanya Penugasan terhadap Independensi Auditor"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jasa selain jasa audit, fee audit dan lama penugasan audit terhadap independensi akuntan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah jasa selain jasa audit, biaya audit dan durasi penugasan audit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jasa selain jasa audit, biaya audit dan durasi perikatan audit secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap independensi auditor.

Jasa non audit, biaya audit dan lama penugasan audit juga mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap independensi auditor. PENGARUH JASA SELAIN AUDIT, PRODUKSI AUDIT DAN DURASI ATAU PENUGASAN AUDIT. Independensi dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk penyediaan jasa non-audit, biaya audit, dan lamanya penugasan audit.

Identifikasi Masalah

Semakin lama hubungan kerja antara auditor dan klien akan menimbulkan fenomena saling membutuhkan, sehingga pola hubungan auditor-klien akan berubah menjadi mitra kerja. Durasi suatu perikatan audit akan dihasilkan dari tingkat ketergantungan yang tinggi atau ikatan ekonomi yang kuat antara Akuntan dan klien.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menganalisis apakah jasa selain jasa audit, biaya audit dan durasi perikatan audit secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap independensi auditor.

Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

  • Audit
    • Pengertian Auditing
    • Jenis-Jenis Auditing
    • Klasifikasi Auditor
  • Independensi
  • Jasa Lain Selain Jasa Jasa Audit
  • Audit Fee
  • Lamanya Penugasan Audit
  • Penelitian Terdahulu
  • Hubungan Antarvariabel
    • Hubungan Jasa Lain Selain Jasa Audit Dengan Independensi Auditor
    • Hubungan Audit Fee Dengan Independensi Auditor
    • Hubungan Lamanya Penugasan Audit Dengan Independensi Auditor
  • Kerangka Pemikiran
    • Hipotesis

Menurut Supriyono dan Mulyadi, biaya audit yang besar dapat menyebabkan berkurangnya independensi akuntan publik karena Sedangkan Kantor Akuntan Publik, hubungan sosial dengan klien, pelaksanaan jasa non audit dan fee audit berpengaruh signifikan terhadap independensi akuntan publik. Susi Dwimulyani dan Achmad Raziq Amrillah (2005) dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Independensi Penampilan Akuntan Publik.

Pemberian jasa-jasa lain tersebut memungkinkan hilangnya independensi akuntan publik karena akuntan publik atau auditor akan cenderung berpihak pada kepentingan klien. H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan jasa selain jasa audit terhadap independensi auditor pada Kantor Akuntan Publik Jakarta Pusat. H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan lama penugasan audit terhadap independensi auditor pada Kantor Akuntan Publik Jakarta Pusat.

Gambar 2.1   Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Populasi Dan Sampel 1. Populasi

  • Sampel

Jika populasinya besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua orang dalam populasi tersebut, misalnya karena keterbatasan sumber daya, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Auditor yang telah bekerja di KAP Jakarta Pusat minimal satu tahun atau lebih dan tidak mempunyai jabatan. Berdasarkan karakteristik pemilihan sampel di atas, maka ditetapkan 14 Kantor Akuntan Publik (PAF) yang berlokasi di Jakarta Pusat digunakan sebagai sampel penelitian.

Operasionalisasi Variabel 1. Variabel Penelitian

  • Pengukuran Variabel
  • Teknik Pengumpulan Data

Data primer dapat berupa pendapat individu atau kelompok subjek (orang) tentang variabel-variabel yang berkaitan dengan penelitian. Kuesioner merupakan suatu metode yang digunakan untuk memperoleh data primer yang relevan dengan objek penelitian berupa serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis mengenai pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor yang disajikan kepada responden untuk dijawab menjadi Dalam penelitian ini kuesioner disampaikan langsung ke lokasi penelitian yaitu Kantor Akuntan Publik (PAF) yang terdaftar di Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) di Jakarta Pusat.

Analisis Data

  • Uji Kualitas Data a. Uji Validitas
  • Uji Normalitas Data
  • Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Regresi
  • Pengujian Hipotesis

Simpangan baku atau simpangan baku data yang disusun dalam tabel distribusi frekuensi atau data yang dikelompokkan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut. Jika suatu kelompok nilai (data) diurutkan dari yang terkecil (X1) hingga yang terbesar (Xn), maka rumus berikut digunakan untuk menghitung nilai jarak. Sebelum melakukan uji statistik, langkah pertama yang harus dilakukan adalah penyaringan terhadap data yang akan diolah.

Meskipun normalitas suatu variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis, namun hasil uji statistik akan lebih baik jika semua variabel wajib. Jika tidak berdistribusi normal (miring ke kiri atau ke kanan) maka hasil uji statistik akan menurun. Mengetahui uji normalitas pada model regresi dengan melihat sebaran titik-titik pada sumbu diagonal pada plot P-P Plot standar regresi Normal dengan kriteria.

Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah variabel-variabel dalam model regresi terbukti mempunyai korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi antar variabel independen. Apabila variabel independen dapat memenuhi kriteria tersebut maka variabel independen tidak mempunyai masalah multikolinearitas dengan variabel independen lainnya. Untuk mengetahui apakah terdapat multikolinearitas dalam suatu model regresi, Anda dapat melihat korelasi yang cukup tinggi (umumnya > 0,90) antara keduanya.

Model regresi yang baik adalah homoskedastis atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik pola, termasuk prediktor variabel terikat (ZPREID) dan residu (SRESID). Uji signifikansi regresi berganda atau uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah seluruh variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji signifikansi regresi parsial atau uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen.

Artinya variabel independen tidak memberikan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen, hipotesis alternatif (Ha) parameter variabel tidak sama dengan nol, atau Ha: bi ≠ 0.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Sampel Penelitian

Response Rate Kuesioner

Rincian demografi responden pada penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel demografi responden sebagai berikut: Tabel 4.3 menunjukkan bahwa 60% responden berjenis kelamin laki-laki dan 40% sisanya berjenis kelamin perempuan.

Analisis Data

  • Statistik Deskriptif
  • Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas
  • Uji Asumsi Klasik
  • Uji Hipotesis

Hasil pengujian reliabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Berdasarkan hasil tersebut juga dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan dari variabel dependen dan independen telah teruji reliabilitasnya. Seperti terlihat pada Gambar 4.1 grafik plot normal, dapat disimpulkan bahwa grafik plot normal menunjukkan titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan sebarannya mengikuti dan mendekati garis diagonal. Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh hasil bahwa VIF variabel independen kurang dari 10 dan nilai toleransi variabel independen > 0,1. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen.

Berdasarkan scatter plot untuk menganalisis terjadi heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas dengan mengamati sebaran titik pada gambar di bawah ini. Dari Gambar 4.2 terlihat titik-titik sebar tersebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Berdasarkan gambar 4.2 diatas terlihat sebesar 95%. titik-titiknya tersebar antara -2 sampai dengan 2, hal ini menunjukkan asumsi linearitas diterima sehingga model yang benar adalah model linier.

Mengacu pada persamaan regresi yang diperoleh maka model regresi dapat diartikan sebagai berikut: 1) Nilai koefisien konstanta (a) sebesar 1,152. Artinya…jika nilai variabel bebasnya adalah 0, maka besarnya atau besarnya variabel terikatnya adalah 1,152. Regresi berganda digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara jasa non audit (X1), fee audit (X2) dan lama penugasan audit (X3) yang berhubungan secara signifikan terhadap independensi auditor (Y). Ada tiga variabel x. dan satu variabel y. Dengan mengetahui Fo dan F tabel maka dapat disimpulkan Fo = 54,279 > F tabel dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti jasa non audit (X1), fee audit (X2) dan lama penugasan audit (X3) ) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang sama signifikan terhadap independensi auditor (Y).

Dengan mengetahui thitung dan ttabel maka dapat disimpulkan bahwa thitung = 3,478 > ttabel dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 yang berarti jasa selain jasa audit (X1) mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap independensi auditor (Y). Dengan mengetahui thitung dan ttabel maka dapat disimpulkan bahwa thitung = 3,274 > ttabel dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 yang berarti fee audit (X2) mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap independensi auditor (Y). Berdasarkan hasil diatas maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti lama tugas audit (X3) mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap independensi auditor (Y).

Berdasarkan tabel 4.14 menyatakan nilai adjust R-squared sebesar 0,627 yang berarti koefisien determinasi sebesar 0,627, hal ini menunjukkan bahwa variabel independen menjelaskan variabel dependen sebesar 62,7%.

Tabel 4.4  Statistik Deskriptif
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif

Interpretasi Hasil Pengolahan Data Dan Pembahasan 1. Hipotesis Pertama (H 1 )

Nilai beta jasa non audit sebesar 0,255 yang berarti jasa non audit berpengaruh positif terhadap independensi auditor. Nilai signifikansinya sebesar 0,001 < 0,05 yang berarti jasa non audit mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap independensi auditor. Semakin berkembang dan kompleksnya perusahaan akan mendorong manajemen memerlukan jasa lain selain jasa audit.

Permintaan ini didorong karena manajemen berkeyakinan bahwa dari pemeriksaan tersebut akuntan publik akan dapat mengidentifikasi permasalahan dan kesulitan yang dihadapi manajemen sehingga diharapkan permasalahan dan kesulitan tersebut dapat diselesaikan dengan tepat dan cepat. Nilai beta biaya audit sebesar 0,197 yang menunjukkan bahwa biaya audit mempunyai pengaruh positif terhadap independensi auditor. Nilai signifikansinya sebesar 0,001 < 0,05 yang berarti fee audit mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap independensi auditor.

Teori sikap dan perilaku etis terkait biaya audit menunjukkan bahwa auditor akan berperilaku profesional dan sesuai dengan kode etik akuntansi. Nilai Beta durasi penugasan audit sebesar 0,293 menunjukkan bahwa durasi penugasan audit mempunyai pengaruh positif terhadap independensi auditor. Nilai signifikansinya sebesar 0,002 < 0,05 yang berarti durasi tugas audit mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap independensi auditor.

Perikatan audit yang lama dinilai akan mempengaruhi independensi auditor karena dapat menciptakan hubungan yang erat sehingga kantor akuntan lebih memperhatikan kepentingan klien dan tidak terlalu ketat dalam melakukan prosedur audit, namun di sisi lain, perikatan audit yang lama juga dapat meningkatkan . independensi karena auditor berpengetahuan luas sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan lebih tahan terhadap tekanan klien (Supriyono, 2008:6). Nilai F statistik sebesar 54,279 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti jasa non audit, fee audit dan lama perikatan audit secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap independensi auditor. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Hadi Cahyadi (2013) bahwa selain jasa audit, biaya audit dan lama penugasan audit, jasa lain juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap independensi auditor.

PENUTUP

Kesimpulan

Keterbatasan

Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

Jasa Lain Selain Jasa Audit

Jika biaya audit dibayarkan oleh perusahaan klien yang diaudit kepada auditor, hal itu dilakukan secara objektif sesuai dengan persaingan, bobot tanggung jawab pekerjaan, dan kebutuhan hidup. Fee audit yang diberikan oleh perusahaan klien yang diaudit sangat besar sehingga mengakibatkan kemungkinan berkurangnya independensi akuntan publik. Jika fee audit dari klien hanya sebagian kecil dari total pendapatan perusahaan audit, apakah hal tersebut akan merugikan akuntan publik?

Lamanya penugasan audit

KAP atau auditor dapat memberikan jasa audit kembali untuk klien yang sama selama 3 tahun buku berturut-turut tanpa mengaudit klien tersebut. Auditor harus dirotasi setelah mengaudit selama 3 tahun berturut-turut dan menjabat kembali setelah 3 tahun. Pengetahuan yang diperoleh auditor sendiri melalui pemeriksaan fisik, observasi, perhitungan dan penilaian akan mempengaruhi keahliannya.

Gambar

Gambar 2.1   Kerangka Pemikiran
Tabel  4.1  diatas  adalah  data  nama-nama  kantor  akuntan  publik (KAP) dan jumlah kuesioner yang disebarkan
Tabel 4.4  Statistik Deskriptif
Tabel  4.5  menunjukkan  bahwa  seluruh  item  pertanyaan  untuk  independensi  auditor  (Y)  memiliki  nilai  r  hitung  &gt;  r  tabel   yang  berarti  bahwa  seluruh  item  pertanyaan  untuk  variabel  independensi  auditor  (Y)  dinyatakan  valid
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Pergantian Kantor Akuntan Publik, Spesialisasi Audit di Bidang Industri Klien dan Independensi Akuntan Publik Terhadap

Jasa non audit yang diberikan pada klien dapat merusak independensi penampilan akuntan publik tersebut. Pemberian jasa lain selain jasa audit dapat meningkatkan informasi

Pengaruh Auditor Tenure , Ukuran Kantor Akuntan Publik, dan Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Sebagai seorang akuntan publik seorang auditor harus berpedoman kepada standar audit yang ditetapkan dan di sahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia

Dalam kedua penelitian tersebut diidentifikasikan enam faktor yang mempengaruhi independensi penampilan akuntan publik, yaitu: (1) ikatan kepentingan keuangan dan

Panduan Indikator Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik (2016), audit yang berkualitas adalah audit yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan persyaratan

Hipotesis 1 yang menyatakan tidak ada perbedaan persepsi signifikan antara auditor internal, akuntan publik dan auditor pemerintah terhadap penugasan Fraud Audit diterima

1989 menunjukkan bahwa kantor akuntan publik yang menggunakan struktur audit akan meningkatkan kinerja auditor, sebaliknya kantor akuntan publik yang tidak menggunakan struktur audit