Kualitas audit juga akan tinggi apabila keinginan dan kebutuhan auditor yang memotivasi pekerjaannya dapat terpenuhi. Suharti, 2018) juga mengatakan bahwa kualitas audit dianggap penting karena kualitas audit yang tinggi akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan. Penelitian Tjahjono & Adawiyah (2019) juga menyatakan bahwa pengalaman audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit.
Menurut Febiola (2020:29) yang mengatakan bahwa Etika Auditor dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Atikah, 2018:26) menyatakan bahwa etika auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit karena menunjukkan bahwa etika seorang auditor harus mempunyai kesadaran etis yang tinggi dalam menjalankan tugasnya yaitu peninjauan laporan keuangan. Terdapat perbedaan dari (Suhariadi & Arif, 2022) yang menyatakan bahwa motivasi mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap kualitas audit.
Hal ini mengatakan bahwa auditor yang tidak menjunjung etika profesi akan berdampak pada menurunnya kualitas audit yang dihasilkan (Nurdiana, 2020). Namun terdapat fenomena yang mengungkapkan bahwa etika auditor, pengalaman auditor dan motivasi auditor justru mempunyai dampak negatif terhadap kualitas audit. Oleh karena itu, menarik untuk melanjutkan pembahasan mengenai dampak etika auditor, pengalaman auditor, dan motivasi auditor terhadap kualitas audit dengan melakukan survei di kota Medan.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Etika Audit, Pengalaman Audit dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan”.
LANDASAN TEORI
Landasan Teori dan Pengertian Variabel .1 Kualitas Audit
- Etika Auditor
- Pengalaman Auditor
- Motivasi Auditor
Kualitas audit adalah tindakan dimana auditor menilai kewajaran laporan keuangan klien dan melaporkannya berdasarkan standar auditing yang telah ditetapkan (Armadani, 2019). Menurut Sinurat & Pangaribuan (2022), kualitas audit adalah karakterisasi atau gambaran praktik dan hasil audit berdasarkan standar audit dan standar pengendalian mutu. Faktor kualitas audit menurut para ahli dalam survei Armadani (2019) antara lain: Menurut Carcello (1992), faktor yang akan mempengaruhi kualitas adalah faktor pengalaman, pemahaman terhadap industri klien, daya tanggap terhadap kebutuhan klien dan kepatuhan terhadap standar audit umum. 1986) pengukuran standar audit dapat dilakukan dengan menggunakan dua dimensi, yaitu kualitas auditor dalam tim audit dan kualitas yang berpedoman pada aturan yang digunakan KAP.
Menurut Early Research (2020), pengukuran kualitas audit merupakan sesuatu yang sulit diukur secara objektif, sehingga peneliti menggunakan dimensi kualitas audit yang berbeda. Dalam pekerjaannya auditor harus mengacu pada standar profesionalisme, oleh karena itu dalam melaksanakan tugasnya harus memperhatikan standar profesional akuntan publik (SPAP). Dari pernyataan di atas dapat kita simpulkan bahwa auditor selain wajib bertindak sesuai kode etik yang ditetapkan IAI, juga wajib mengikuti aturan yang berlaku sesuai dengan norma yang berlaku, baik norma sosial maupun agama. norma.
Oleh karena itu, seorang auditor harus menjadi orang yang jujur dan bertanggung jawab dalam menjalankan profesinya sebagai auditor. Imbalan yang diterima seorang auditor dapat berupa kualitas dari auditor itu sendiri, yang sepadan dengan beban kerja yang diterimanya, sepanjang auditor tersebut tidak melanggar kode etik yang telah ditentukan. Pengalaman auditor merupakan ukuran lamanya atau masa kerja seorang auditor dalam melakukan audit dan jumlah tugas pemeriksaan laporan keuangan.
Pengalaman membuat seorang auditor cepat beradaptasi dengan situasi apapun dan membantu auditor dalam mengambil keputusan mengenai tingkat materialitas. Lamanya masa kerja seorang auditor memungkinkan seorang auditor untuk mengintegrasikan pengetahuan, nilai-nilai pribadi, dan keterampilan untuk meningkatkan profesionalisme auditor. Banyaknya tugas inspeksi atau audit yang telah ditangani Banyaknya tugas audit yang telah dilaksanakan akan meningkatkan pemahaman auditor terhadap laporan keuangan dari berbagai industri sehingga menghasilkan keputusan yang lebih baik.
Jadi bisa digambarkan dari seberapa besar usaha dan keinginan yang ditunjukkan seorang akuntan saat mengaudit akun. Kualitas audit akan tinggi apabila keinginan dan kebutuhan auditor yang memotivasi pekerjaannya dapat terpenuhi. Besarnya ambisi yang harus diwujudkan melalui audit yang berkualitas Auditor harus mempunyai keinginan yang kuat untuk mencapai hasil yang baik dalam kualitas audit.
Kesimpulan yang dapat diambil dari motivasi seorang auditor adalah masukan yang dimiliki seorang auditor terhadap sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Terpenuhinya keinginan dan kebutuhan auditor yang membuat mereka tetap termotivasi dalam bekerja akan menghasilkan kualitas audit yang baik.
Telaah Penelitian Terdahulu
Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, biaya audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit (studi pada auditor KAP di Semarang). Etika auditor, pengalaman auditor, biaya audit dan motivasi auditor mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Pengaruh pengalaman auditor dan etika auditor terhadap kualitas audit pada KAP di Kota Bandung. Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit (Studi pada auditor KAP di Jawa Barat).
Etika auditor tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit, biaya audit auditor berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit, motivasi auditor juga berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Pengaruh pengalaman auditor, etika auditor, pengalaman kerja dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit pada KAP di DKI Jakarta. Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor dan motivasi auditor terhadap kualitas audit dengan biaya audit sebagai variabel moderasi.
Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis .1 Kerangka Teoritis
Begitu pula sebaliknya, semakin rendah kepatuhan auditor terhadap etika auditor maka semakin rendah pula kualitas yang dihasilkan. Bagi auditor yang tidak mempunyai pengalaman, berarti seorang auditor tidak memiliki kemampuan-kemampuan yang dijelaskan di atas.
Pengaruh Etika auditor terhadap kualitas audit
Penelitian yang sama oleh Amran & Selvia (2019) menunjukkan hasil yang sama bahwa etika auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Oleh karena itu Etika Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit, hal ini dikarenakan seorang auditor mempunyai tanggung jawab dan komitmen yang besar terhadap masyarakat. Hal ini berbeda menurut penelitian Febiola (2020:29) yang mengatakan bahwa Etika Auditor dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Hal ini dibuktikan dengan etika auditor dalam mempengaruhi kualitas pelayanan yang dapat menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap jasa yang diberikan oleh seorang auditor, sehingga etika auditor mempengaruhi hubungannya dengan kualitas tidak dapat mempertahankan audit. Berdasarkan landasan teori di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa etika auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
Pengaruh Pengalaman auditor terhadap kualitas audit
Sedangkan penelitian lain yang dilakukan oleh (Sinurat & Pangaribuan, 2022) yang melakukan penelitian pada Kantor Akuntan Publik (PAF) wilayah Jakarta dengan menyelidiki hal yang sama menyatakan bahwa pengalaman auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Berdasarkan landasan teori di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengalaman auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
Pengaruh Motivasi auditor terhadap kualitas audit
- Populasi
- Sampel
- Data dan Teknik Pengumpulan data .1 Jenis dan Sumber Data
2020:30) mengatakan bahwa pengalaman akan berdampak pada pengambilan keputusan dan juga penyelesaian permasalahan yang dialami oleh auditor. Auditor yang mempunyai pengalaman lebih banyak akan mempunyai pemahaman yang lebih baik dan juga akan lebih mampu mendeteksi kesalahan dalam laporan keuangan kliennya. Populasi adalah suatu wilayah umum yang terdiri dari obyek-obyek dan subyek-subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya.”
Populasi penelitian ini adalah seluruh 10 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di kota Medan (Lampiran). Metode pengambilan sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti oleh peneliti, sehingga pengambilan sampelnya harus menggunakan metode tertentu berdasarkan pertimbangan yang ada (Amran & Selvia, 2019). Berdasarkan kriteria dan gambaran tabel sampel di atas, terdapat 4 Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Medan yang dapat diteliti oleh peneliti.
Maka dari penelitian ini sampel yang dapat diteliti adalah berdasarkan kuesioner yang dikembalikan sebanyak 44 sampel (responden).
Jenis Data
Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .1 Definisi Operasional
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi orang atau sekelompok orang terhadap fenomena sosial. Variabel independen merupakan variabel yang dapat mempengaruhi perubahan variabel dependen dan nantinya memberikan dampak positif atau negatif terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah kualitas audit (Y), sedangkan variabel independennya adalah etika auditor (X1).
Variabel Terikat (Variabel Dependen)
Variabel Bebas (Variable Independen)
- Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis
- Statistik Deskriptif
- Regresi Linier Berganda
- Uji Validitas
- Uji Reliabilitas
- Uji Asumsi Klasik
- Uji Hipotesis
Menurut (Armadani, 2019:30), dalam penelitian indikator yang digunakan dalam kode etik auditor adalah sebagai berikut: Tanggung jawab profesional, Kepentingan Umum, Integritas, Objektivitas, Kompetensi dan kehati-hatian profesional, dan Kerahasiaan. Indikator etika auditor adalah: kecerdasan emosional, imbalan yang dapat diterima, organisasi, lingkungan keluarga (Chairani, 2019) 2. Nadya, 2020) Auditor memiliki pengalaman sebagai auditor yang lebih memahami dan mampu menjelaskan atau menjelaskan kesalahan. dalam laporan keuangan sesuai dengan analisis yang logis (wajar). Chairani (2019) Motivasi auditor merupakan suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan upaya untuk mencapai suatu tujuan.
Skala pengukuran penelitian ini menggunakan tiga variabel independen dan satu variabel dependen yang diukur menggunakan skala interval. Skala interval adalah suatu skala pengukuran kuantitatif yang mempunyai keteraturan, dan perbedaan antara dua variabel adalah signifikan dan sama, hal ini dapat ditandai dengan jarak antar interval yang mempunyai nilai yang sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol yang sebenarnya. Skala interval juga menyediakan data yang dapat ditindaklanjuti yaitu dengan menggunakan skala likert, dimana skala likert merupakan salah satu soal skala interval yang paling banyak digunakan, disusun dalam pertanyaan dengan 5 poin.
Jadi skala interval ini memberikan strategi kemampuan untuk mengukur dan membedakan pilihan sehingga umpan balik peneliti dapat berkontribusi terhadap tujuan dan hasil yang bermakna. Motivasi auditor merupakan suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mengkonfirmasi hasil analisis regresi linier berganda terlebih dahulu dilakukan uji statistik deskriptif, uji normalitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan statistik deskriptif yaitu persentase frekuensi dan analisis data menggunakan nilai mean (mean), simpangan baku (standar deviasi), nilai minimum dan maksimum. Suatu instrumen dikatakan valid jika nilai korelasi hitung > r tabel, dan sebaliknya instrumen dianggap valid jika nilai korelasi hitung r < r tabel (Langkah-langkah pengujian validitas korelasi Armadani adalah sebagai berikut.
Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda, asumsi klasik dalam analisis harus diuji sebagai syarat agar data dapat bermakna dan bermanfaat. Dalam penelitian ini digunakan One Sample Kolmogrov-Smirnov Test dengan ketentuan Asymp. Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk memeriksa apakah terdapat perbedaan variabel-variabel dalam model regresi dari residu pengamatan yang satu dengan pengamatan yang lain.