PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Daroyah (2018), terdapat pengaruh bermain senam fantasi terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 3-4 tahun di TK Al-Azhar 16 Bandar Lampung tahun pelajaran 2017/2018. Oleh karena itu, saya ingin melihat pengaruh bermain senam fantasi terhadap perkembangan motorik kasar anak.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Terdapat pengaruh kegiatan bermain senam fantasi terhadap perkembangan fisik motorik kasar anak usia 2-4 tahun di TK Bina Anapras Al Mujahidin. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran senam fantasi dapat meningkatkan kemampuan motorik anak.
KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA
- Hasil Penelitian yang Relevan
 - Pendidikan Anak Usia dini
 - Senam Fantasi
 - Perkembangan Fisik Motorik
 
Berdasarkan pemikiran tersebut, peneliti merancang pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan motorik kasar fisik anak dengan bermain senam fantasi. Perkembangan fisik motorik kasar anak usia 3-4 tahun di TK Bina Anaprasa Al Mujahidin lebih banyak sebelum dan sesudah diberikan kegiatan bermain imajinatif. O1 = Nilai pre-test atau observasi kemampuan motorik kasar anak sebelum diberikan perlakuan pembelajaran senam fantasi.
Dari data tersebut dapat disimpulkan nilai signifikansi (0,004) kurang dari 0,05 yang berarti terdapat perkembangan motorik kasar anak (anak dapat melompat mundur satu kali) sebelum dan sesudah mendapat latihan fantasi. Dari data tersebut dapat disimpulkan nilai signifikansi (0,004) kurang dari 0,05 yang berarti terdapat perkembangan motorik kasar anak (anak dapat berputar dengan melambaikan tangan) sebelum dan sesudah mendapatkan latihan fantasi. . Dari data tersebut dapat disimpulkan nilai signifikansi (0,008) kurang dari 0,05 yang berarti terdapat perkembangan motorik kasar anak (anak dapat berdiri seimbang dengan satu kaki) sebelum dan sesudah diberikan tugas fantasi.
Terdapat pengaruh positif permainan senam fantasi terhadap kemampuan fisik motorik kasar anak di TK Bina Anaprasa AL-Mujahidin Kabupaten Takalar. Bagi anak usia dini, melakukan kegiatan bermain senam fantasi diharapkan dapat membantu meningkatkan perkembangan fisik motorik kasar anak.
Kerangka Fikir
Hipotesis Penelitian
Dari data tersebut dapat disimpulkan nilai signifikansi (0,002) kurang dari 0,05 yang berarti terdapat perkembangan motorik kasar anak (anak dapat berlari di tempat mengikuti musik) sebelum dan sesudah pemberian fantasi menjadi latihan. Dari data tersebut dapat disimpulkan nilai signifikansi (0,005) kurang dari 0,05 yang berarti terdapat perkembangan motorik kasar anak (anak dapat berjalan jinjit) sebelum dan sesudah diberikan latihan fantasi. Dari data tersebut dapat disimpulkan nilai signifikansi (0,003) kurang dari 0,05 yang berarti terdapat perkembangan motorik kasar anak (anak dapat melompat ke depan satu kali) sebelum dan sesudah diberikan latihan fantasi.
Pada penelitian ini ditemukan adanya perbedaan kemampuan motorik fisik anak sebelum (pretest) diajar bermain senam fantasi dan setelah (posttest) diajar bermain senam fantasi. Edukasi senam fantasi diberikan sebagai perlakuan. Pada perlakuan pertama, siswa dikenalkan dengan 3 gerakan senam yang meliputi gerakan gerak dasar dan. Perlakuan pada melitia tahap kedua mengajak siswa mengulangi gerakan senam yang telah diajarkan sebelumnya dengan tujuan agar siswa terlatih gerakan senam fantasi dan motorik kasar fisik.
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap objek yang diteliti dan dalam kondisi terkendali (Sugiyono 2013:107). Untuk mewujudkan tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelitian ini yaitu metode pre-experimental design yang menggunakan desain one-group pre-test-post-test design. Perancangan ini mempunyai pre-test sebelum diberikan perlakuan dan pre-test pest test bertujuan untuk dapat membandingkan sebelum perlakuan dengan keadaan setelah perlakuan, sehingga hasilnya lebih akurat.
Waktu dan Tempat
Kegiatan permainan senam fantasi merupakan salah satu bentuk stimulasi dalam perkembangan fisik motorik kasar anak, melalui permainan ini anak dapat menirukan senam sesuai gerak, menirukan tarian sesuai gerak, dan memainkan permainan jasmani sesuai aturan yang berlaku. Selama proses pemberian treatment melalui senam fantasi, terdapat beberapa anak yang masih mengalami kesulitan dalam mengikuti gerakan senam, seperti yang peneliti gambarkan. Pelaksanaan senam fantasi terdiri dari tiga tahap, yaitu: (a) kegiatan awal (b) kegiatan inti dan (c) kegiatan penutup.
Pembahasan hasil penelitian didasarkan pada deskripsi data kemampuan motorik fisik anak usia dini sebelum (pretest) diajarkan bermain senam fantasi dan setelah (posttest) belajar bermain senam fantasi, serta hasilnya. pengujian hipotesis yang telah dijelaskan sebelumnya. Pembelajaran senam fantasi dapat membuat anak aktif bergerak, juga dapat melatih otot-otot besar. Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh terhadap peningkatan kemampuan motorik kasar setelah pembelajaran senam fantasi.
Populasi dan Sampel
Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
Definisi Konseptual: Kegiatan bermain senam fantasi merupakan kegiatan fantasi yang menekankan metodologi kreatif dan fleksibel yang menempatkan proses gerak dan ekspresi diri fantasi lebih penting daripada pola gerak yang dihasilkan. Definisi Operasional: Kategori penilaian yang akan digunakan adalah kurang aktif (KA) dengan skor 1, cukup aktif (CA) dengan skor 2, aktif (A) dengan skor 3 dan sangat aktif (SA) dengan skor dari 4. Definisi Konseptual: Fisik Perkembangan motorik kasar anak terdiri dari koordinasi gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar sebagai landasan utama geraknya.
Keterampilan motorik kasar meliputi pola lokomotor (gerakan yang menimbulkan gerakan) seperti berjalan, berlari, menendang, berjinjit, melompat, bergelantungan, melempar dan menangkap serta menjaga keseimbangan. Definisi Operasional: Perkembangan fisik keterampilan motorik besar merupakan bagian dari kegiatan yang mencakup keterampilan otot besar, gerakan-gerakan tersebut memerlukan kekuatan fisik dan keseimbangan yang lebih. Kategori penilaian yang akan digunakan adalah Belum Berkembang (BB) dengan skor 1, Mulai Berkembang (MB) dengan skor 2, Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dengan skor 3, Sangat Berkembang Baik (BSB) ) dengan skor 4.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk menilai aktivitas bermain fantasi (X) dan perkembangan fisik motorik kasar (Y) pada skala penilaian yang membuat kisi-kisi rubrik panduan penilaian. Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi digunakan untuk membantu memperoleh data yang akurat untuk mendukung penelitian ini.
Uji Instrumen Penelitian
Menurut Sugiono, instrumen yang reliabel adalah instrumen yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama, artinya instrumen yang reliabel akan menghasilkan penelitian yang konsisten, menggambarkan kemampuan yang sebenarnya dan bukan yang dibuat-buat. Menurut Sugiono, konsistensi internal teknik halving dilakukan dengan “membagi perangkat tes menjadi dua bagian (jumlah nilai soal ganjil dan jumlah nilai soal genap).
Teknik Analisis Data
Gerakan-gerakan dalam senam fantasi terdiri dari lari di tempat, berjalan dengan jari kaki, berputar dengan melambaikan tangan, dan melompat ke belakang sebanyak satu kali. Pada perlakuan akhir, peneliti mengajak siswa mengulangi seluruh gerakan latihan yang diberikan. Dan masih terdapat anak yang kurang antusias dalam melakukan kegiatan senam fantasi karena kurang fokus dalam memperhatikan proses kegiatan senam fantasi yang diajarkan oleh peneliti atau guru.
Gerak dasar lokomotor dan non lokomotor meliputi gerak senam yang diajarkan peneliti yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar siswa. Hasil yang diperoleh dari data penelitian adalah per variabel, dimana terdapat peningkatan kemampuan motorik kasar pada siswa setelah mendapat pembelajaran senam. Memainkan senam fantasi terhadap kemampuan fisik motorik kasar anak sebelum pembelajaran permainan senam fantasi umumnya berada pada kategori rendah, dan setelah pembelajaran senam berupa permainan di luar kelas kemampuan fisik motorik kasar anak berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Yusmarni (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Senam Fantasi Bercerita di TK Negeri Pembina Pandang Pariaman”. Penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan senam fantasi berbasis cerita dapat meningkatkan keterampilan motorik kasar anak prasekolah di Negeri Pembina. Martini (2012) dalam penelitiannya yang berjudul ‘Meningkatkan kemampuan motorik kasar anak melalui senam fantasi di TK Al Hikma Lubuk Basung.’ Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak kelompok B6.
Sedangkan menurut Saputra dan Rudyant, keterampilan motorik kasar adalah “kemampuan anak dalam melakukan aktivitas dengan menggunakan otot-otot besarnya. Hal ini sejalan dengan pandangan Sujion bahwa keterampilan motorik kasar adalah “gerakan yang memerlukan koordinasi sebagian besar tubuh anak”. Berdasarkan uraian di atas, fungsi perkembangan fisik motorik kasar pada anak sangat penting bagi perkembangan citra diri atau kepribadian anak.
Manfaat Perkembangan Fisik Motorik Kasar Bagi Anak Usia Dini Perkembangan motorik kasar wajib dilakukan pada anak usia dini. Perkembangan fisik motorik kasar pada anak akan mudah dipahami jika pembelajaran dilakukan melalui kegiatan bermain yang menyenangkan dan memberikan manfaat pada motorik fisik anak.
Pembahasan
Menurut Muliani, senam fantasi merupakan media yang efektif untuk beradaptasi dan mengendalikan gerak anak. Dari tabel data hasil pre test siswa yang mendapat nilai terendah yaitu dengan nilai 1 terlihat bahwa kemampuan motorik kasar anak masih kurang diantara teman teman. 2. Kita dapat melihat bahwa kemampuan motorik kasarnya adalah yang terbaik diantara teman-temannya. Memastikan pembelajaran senam mencakup keterampilan motorik dasar anak yaitu gerak lokomotor dan non lokomotor.
Data tabel postes menunjukkan terdapat 8 orang peneliti yang nilai postesnya meningkat dan menunjukkan peningkatan yang signifikan terlihat pada nilai postesnya. 5 anak mendapatkan hasilnya. Keempat siswa yang memperoleh nilai tertinggi pada saat posttest menunjukkan bahwa keterampilan motorik kasarnya berkembang sangat baik untuk setiap aspek penilaian keterampilan motorik kasar. Harapannya, kegiatan bermain ini dapat menghadirkan proses peningkatan perkembangan fisik motorik kasar, sehingga potensi anak dapat berkembang secara maksimal, dan anak tidak bosan dan jenuh dalam melakukan kegiatan belajar. Hubungan Permainan Rintangan Dengan Keterampilan Motorik Kasar Anak Di TK Ar-Rahman Bandar Lampung.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Manfaatnya bagi peneliti dapat menjadi referensi dan pengembangan lebih lanjut dalam pengembangan kegiatan pembelajaran sambil bermain melalui kegiatan bermain senam fantasi. Metode Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Unesa.ac.id%2Farticle%2F219102Farticle.pdf&usg=AOvVaw36wkO l Universitas PGRI KediriUNY: Yogyakarta.Usia Dini. Melaksanakan kegiatan yang menunjukkan bahwa anak mampu melakukan gerakan tangan, kaki, dan kepala secara terkoordinasi dengan menirukan berbagai gerakan senam.
Setelah pendidik merasa anak mulai menguasai gerakan-gerakan senam yang telah diajarkan, selanjutnya pendidik memainkan musik dan mengatur gerakan-gerakan senam tersebut sesuai dengan irama musik dan imajinasinya. Pendidik menyuruh anak masuk ke dalam ruangan kemudian duduk di kursinya masing-masing, Pendidik meminta salah satu anak memimpin doa melalui kegiatan pembelajaran. Usai berdoa dan bernyanyi bersama, anak diminta melakukan aktivitas motorik pada aktivitas awal. Anak diminta melakukan gerakan non lokomotor, pertama anak melakukan gerakan lari di tempat mengikuti alunan musik, kemudian melakukan gerakan berdiri dengan satu kaki secara seimbang.