DALAM MEMILIH PRODUK DAN JASA
DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PANCOR
Oleh Amdini Yuliana NIM 160205107
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM 2020
ii
PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK DAN JASA
DI BANK SYRAIAH MANDIRI KANTOR CABANG PANCOR Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi
Oleh Amdini Yuliana NIM 160205107
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM 2020
iii
iv
vi
vii MOTTO
“sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan
hanya kepada tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-insyirah, 6-8).
Bila melihat orang sukses, tentunya kita cenderung melihat hasil dari kesuksesannya. Padahal kesuksesan hadir tidak hanya terjadi dalam semalam bahkan sekejap mata. Namun, kesuksesan ada karena ditempuh melalui proses yang tidak sebentar. Kesuksesan perlu diawali dengan tindakan yang konsisten dipersiapkan secara matang dan focus pada tujuan. Selain itu, perlu dibarengi semangat dan sikap pantang menyerah. Dengan demikian pasti siap menuju
kesuksesan.
(Bobby Unser)
viii
PERSEMBAHAN
“Kupersembahkan skripsi ini untuk Ibuku tercinta yang selalu mendoakanku setiap waktu untuk kesuksesanku dan Bapakku tersayang yang selalu berkorban untuk memenuhi kebutuhanku, almamaterku, semua guru dan dosenku yang telah mengajar dan membimbingku sehingga aku bisa sampai tahap akhir ini.”
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Aamiin.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu sebagai berikut.
1. Dr. H. Zaidi Abdad, M.Ag. sebagai Pembimbing I dan Hj. Suharti, M.Ag.
sebagai Pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetail, terus-menerus, dan tanpa bosan di tengah kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selesai.
2. Ibu Dewi Sartika Nasution, M. Ec. Selaku ketua jurusan perbankan syariah.
3. Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. Bapak Drs.Ridwan Ms’ud, M.Ag selaku dosen wali.
5. Prof. Dr. H. Mutawalli, M.Ag. selaku rektor UIN Mataram yang telah memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan dan pringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai.
6. Keluarga PS kelas C 2016, Bank Mandiri Syariah KC Pancor
x
7. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang juga telah memberi kontribusi memperlancar penyelesaian skripsi ini.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah swt. Dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semesta. Aamiin.
Mataram………
Penulis
Amdini Yuliana
xi DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...
HALAMAN JUDUL ...
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI………...vi
HALAMAN MOTTO ... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
ABSTRAK ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
D. Definisi Operasional ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka... 12
B. Kerangka Berfikir ... 16
1. Brand Image ... 16
2. Keputusan Nasabah ... 18
C. Hipotesis Penelitian ... 19
xii BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 21
B. Populasi dan Sampel ... 21
C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 23
D. Variabel Penelitian ... 23
E. Desain Penelitian ... 24
F. Instrument/Alat dan Bahan Penelitian ... 25
G. Teknik Pengumpulan Data ... 26
1. Observasi ... 27
2. Angket atau Kuesioner ... 27
3. Dokumentasi ... 28
H. Teknik Analisis data ... 28
1. Uji Instrumen ... 28
a. Uji Validitas ... 29
b. Uji Reliabilitas ... 30
2. Uji Asumsi Klasik ... 31
a. Uji Normalitas ... 31
b. Uji Multikolinieritas ... 32
c. Uji Heteroskedastisitas………32
3. Uji Hipotesis... 33
a. Uji Regresi Berganda ... 33
b. Koefisien Determinasi ... 33
c. Uji F……….34
d. Uji t………..34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 44
B. Pembahasan ... 69
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 73
B. Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 75 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skala Likert………26
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin………...44
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan usia………..45
Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan lama menjadi nasabah……….46
Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan……….46
Tabel 4.5 Karakteristik responden berdasarkan penghasilan………..47
Tabel 4.6 Hasil kuesioner……….……...48
Tabel 4.7 Hasil uji validitas variabel X………...53
Tabel 4.8 Hasil uji validitas variabel Y………..54
Tabel 4.9 Hasil uji reliabilitas……….55
Tabel 4.10 Hasil uji normalitas……… ..57
Tabel 4.11 hasil uji multikolinieritas………58
Tabel 4.12 Hasil uji Regresi berganda……...……….60
Tabel 4.13 Hasil uji koefisien determinasi………...62
Tabel 4.14 Hasil ringkasan analisis korelasi, R squer, Standardized coefficient..63
Tabel 4.15 Hasil uji F………..…………...66
TABEL 4.16 Hasil uji t……….67
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir………....19 Gambar 3.1 Desain Penelitian………..25 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri KC Pancor………43 Gambar 4.2 Hasil uji Heteroskedastisitas………60
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner Penelitian
2. Rekapitulasi Kuesioner Variabel X 3. Rekapitulasi Kuesioner Variabel Y 4. Hasil Uji Validitas
5. Hasil Uji Reliabilitas 6. Hasil Uji Normalitas 7. Hasil Uji Multikolinieritas 8. Hasil Uji Heteroskedastisitas 9. Hasil Uji regresi Linier Berganda 10. Hasil Uji Koefisien Determinasi 11. Hasil Uji f
12. Hasil Uji t
13. Foto-foto (Dokumentasi)
xvi
PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK DAN JASA
DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PANCOR
Oleh:
Amdini Yuliana 160205107 ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh brand image terhadap keputusan nasabah dan untuk mengetahui indikator dari variabel brand image yang mana paling dominan mempengaruhi kepeutusan nasabah dalam memilih produk dan jasa di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor. Metode pengumpulan data dilakukan secara langsung di lapangan dengan membagikan angket atau kuesioner yang akan diisi oleh populasi dalam penelitian ini yaitu nasabah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang.
Dalam penelitian ini tehnik analisis data yang digunakan peneliti adalah uji instrument yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas multikolinieritas dan heteroskedastisitas, kemudian uji hipotesis yang terdiri dari uji regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji f dan uji t.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa brand image (x1,x2,x3,x4,x5) berpengaruh postif terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk dan jasa. Hal ini dibuktikan dengan uji regresi berganda dengan nilai koefisien regresi bernilai positif. Brand image (x2,x5) berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk dan jasa. Hal ini dibuktikan dengan uji t dengan nilai t hitung> t tabel, sedangkan brand image (x1,x3,x4) berpengaruh tetapi tidak signifikan karena nilai t hitung < t tabel. Terdapat indikator dari variabel brand image berpengaruh paling dominan yaitu pelayanan yang disediakan (x2). Hal ini dapat di buktikan dengan uji koefisien determinasi dengan melihat nilai sumbangan efektif yaitu sebesar 16,04%.
Kata Kunci: Brand Image, Keputusan Nasabah
1 A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan perekonomian di Indonesia masa ini khususnya pada sektor perbankan telah berkembang sangat pesat. Hal ini dibuktikan dengan adanya persaingan yang semakin ketat.1 Dengan tingginya angka persaingan ini maka perusahaan harus bisa beradaptasi dan mampu bersaing secara kompetitif dalam menarik konsumen dan mempertahankannya agar menjadi pelanggan yang loyal.
Dengan zaman yang semakin modern ini, kegiatan ekonomi masyarakat tidak lepas dari dunia perbankan. Dengan banyaknya pilihan bank bagi masyarakat membuat persaingan antar bank semakin ketat. Kita ketahui terdapat dua bentuk perbankan yaitu konvensional dan syariah.
Masyarakat yang sadar akan landasan syariah di mana terbebas dari riba yang merupakan suatu yang dilarang dalam islam akan membuat ia tertarik dalam menggunakan bank syariah untuk memenuhi kebutuhan produk dan jasa yang dibutuhkan.
Dalam undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah pasal 1 disebutkan bahwa “perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut bank syariah dan unit usaha syariah. Mencakup lembaga, kegiatan, usaha, serta cara dan proses kegiatan usahanya”.2
1 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005) hlm. 59.
2 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
Pertumbuhan bank syariah di Indonesia cukup signifikan, menurut data OJK dalam statistik Perbankan Syariah (SPS) per Juni 2019 jumlah bank syariah di indonesia saat ini mencapai sekitar 198 Bank Syariah.3 Perbankan Syariah sudah mulai membuhkan hasil, hal ini dibuktikan dari pangsa pasar bank syariah terhadap industri perbankan yang sudah menembus 6,01% per Oktober 2019 menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau mencapai Rp 513 triliun. Bila dirinci pencapaian tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah dan terus meningkat dari awal tahun 2019 sampai dengan September 2019 sebesar 5,94%. Hal ini juga faktor dari meningkatnya asset perbankan syariah yaitu Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) sebesar 10,15% per Oktober 2019 secara year on year (yoy) menjadi Rp 499,98 triliun.4 Data ini menunjukkan fungsi intermediasi perbankan untuk menggerakkan perekonomian sangatlah besar.
Dari kenaikan pangsa pasar bank syariah yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan tersebut menunjukkan bahwa nasabah perbankan di Indonesia telah memutuskan menjadi nasabah bank syariah. Dalam hal ini, banyak faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan salah satunya yaitu citra merek atau brand image yang dicitrakan oleh perusahaan atau bank.
Menurut Ferrinadewi brand image adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek
3 Daftar Lengkap Bank Syariah dalam https://akuntansikeuangan.com, diakses tanggal 30
April 2020, pukul 14:25.
4 Data OJK dalam https://amp.kontan.co.id, diakses tanggal 30 April 2020, pukul 15:16.
tersebut. “Dapat juga dikatakan bahwa brand image merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi pribadinya”. Oleh karena itu dalam konsep ini persepsi konsumen menjadi lebih penting dari pada keadaan sesungguhnya.5
Menurut American Marketing Association (AMA) dalam Kotler, merek adalah nama, istilah, simbol, tanda, desain atau panduan dari hal- hal tersebut yang dimaksudkan untuk memberikan identitas bagi barang atau jasa yang dibuat atau disediakan suatu penjual atau kelompok penjual serta membedakannya dari barang atau jasa yang disediakan pesaing.6
Dari pengertian brand image tersebut suatu perusahaan harus mampu membangun citra merek atau brand image yang lebih baik dari pesaing dengan memberikan berbagai pilihan produk dan jasa yang lebih bagus untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat update trakhir : 11 November 2014 tentang banyaknya kantor Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat menurut Kabupaten/Kota 2013. Kabupaten Lombok Timur memiliki jumlah bank sebanyak 67 bank, diantaranya yaitu Bank Umum Pemerintah sebanyak 25 bank, Bank Umum Pemda sebanyak 6 bank, Bank Umum Swasta 15 Bank, BPR Pemda sebanyak 8 Bank, BPR
5 Erna Ferrinadewi, Merk & Psikologi Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008) hlm. 165.
6 Supriyadi, Yuntawati Fristin, Ginanjar Indra K.N, “Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian”, Jurnal Bisnis dan Manjemen, Universitas Merdeka Malang, Malang, Vol. 3 No. 1, Januari 2016, hlm. 137.
Swasta sebanyak 13 bank, sehingga total jumlah bank di Lombok Timur sebanyak 67 bank.7
Salah satu perbankan syariah yang ada di Lombok Timur adalah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor terus berupaya dalam membangun brand image agar masyarakat percaya bahwa brandnya yang paling unggul. Dengan adanya brand yang baik akan berpengaruh pada keputusan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya, karena banyak masyarakat yang lebih tertarik menjadi nasabah bank yang memiliki brand image yang baik.
Biasanya nasabah yang mempunyai pengalaman baik ataupun buruk akan disampaikan kepada orang lain sehingga dapat mempengaruhi keputusan orang jika ingin melakukan pembelian. Selain itu bentuk keunggulan dari Bank Syariah Mandiri yaitu dalam seminggu sekali BSM selalu melakukan roleplay bagi frontliner demi menjaga kualitas jasa layanan.
Bank Syariah Mandiri juga memiliki berbagai produk yang tidak dimiliki oleh pesaing misalnya tabungan haji/mabrur.8
Salah satu brand yang biasa digunakan BSM atau brand yang paling dikenal oleh masyarakat dari BSM adalah tabungan haji/mabrur.
Selain itu BSM juga mempunyai banyak fitu-fitur yang menarik yang dapat memudahkan nasabah dalam bertransaksi, berbagi dan beribadah.
Kemudian baru-baru ini Mandiri Syariah juga meluncurkan fitur terbaru
7 Data Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam http://ntb.bps.go.id, diakses tanggal 30 April 2020, pukul 17:26.
8 Fitria Wahyu Rejeki, Wawancara, Teller Bank Syariah Mandiri Kc Pancor, 20 Februari 2020.
di Mandiri Syariah Mobile yaitu pembukaan rekening secara online dengan begitu akan lebih memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi maupun pembuatan rekening. Adanya brand yang dikenal oleh masyarakat adalah salah satu yang digunakan BSM Pancor untuk menarik minat nasabah.
Keputusan nasabah sama halnya dengan keputususan pembelian karena keputusan nasabah menjalani proses yang sama dengan keputusan pembelian. Keputusan pembelian adalah proses dimana konsumen melewati lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, kepuasan pembelian dan prilaku pasca pembelian yang dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu.9
Pelayanan dan kecakapan yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor tidak mengecewakan harapan nasabah sehingga membuat nasabah menjadi loyal, dengan begitu maka Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Cabang Pancor mendapat nilai tambah di mata nasabah, maka secara tidak langsung nasabah akan terus menggunakan produk-produk BSM dan otomatis Brand Image BSM dapat dikenal.10
Bank Syariah Mandiri kerap disebut dengan BSM merupakan bank yang hadir dengan cita-cita membangun negeri. BSM adalah lembaga keuangan yang memegang teguh prinsip-prinsip syariah dalam
9 Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller, Mnajemen Pemasaran 1. Edisi ketigabelas, (Jakarta:
Erlangga, 2009) hlm. 185.
10 Wahyu Rmdani, Wawancara, Nasabah Bank Syariah Mandiri KC Pancor, 2 Maret 2020.
pelaksanaan operasionalnya. PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju yang lebih baik.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai keputusan nasabah. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor dengan judul Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Produk dan Jasa di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor.
B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengaruh brand image terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk dan jasa di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor ?
b. Indikator dari variabel brand image yang mana paling dominan mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih produk dan jasa di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor ?
2. Batasan Masalah
Dari beberapa masalah yang sudah dipaparkan pada latar belakang di atas maka penelitian masalah yang dibahas dibatasi pada pengaruh brand image terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk dan jasa di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor.
C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh brand image terhadap keputusan nasabah dan indikator dari variabel brand image yang mana paling dominan mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih produk dan jasa di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan secara khusus tentang pengaruh brand image terhadap keputusan nasabah.
b. Manfaat Praktis
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberi masukan berbagai pihak khususnya untuk meningkatkan Brand Image pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor agar dapat menarik masyarakat untuk menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor.
D. Definisi Operasional
1. Brand Image (Citra Merek) a. Brand (Merek)
Merek merupakan tanda, lambang atau simbol.11 Merek adalah nama, istilah, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksud untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari pesaing.12
Menurut Undang-Undang Merek No. 15 Tahun 2001 Pasal 1 Ayat 1, merek adalah “tanda yang berupa gambar, nama atau huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut yang memilki daya pembeda dan digunakan dalam perdagangan atau jasa”.13
11 Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Edisi Ketiga, (Yogyakarta: Andi, 2008) hlm.104.
12 Kotler, Philip dan KevinLane Keller, Manajemen Pemasaran Jilid 1, Edisi Ketigabelas, (Jakarta: Erlangga, 2009) hlm.172.
13 Fandy Tjiptono, Managemen dan strategi merek, (Yogyakarta: Andi Ofset, 2011) hlm.3.
b. Image (citra)
Image (citra) adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu obyek. Sikap dan tindakan orang terhadap suatu obyek sangat ditentukan oleh citra obyek tersebut.14 Adapun menurut pendapat Buchari Alma tentang citra adalah impresi perasaan atau konsepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan, mengenai suatu objek, orang atau mengenai lembaga.15
Image adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka panjang, jadi tidak mudah untuk membentuk image, sehingga bila terbentuk sangat sulit untuk mengubahnya.16
c. Brand Image
Brand image merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhuungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek.17
Menurut Darmadi, Brand Image adalah serangkaian asosisi merek yang saling berhubunga. 18 Adapun Rangkuti
14 Kotler, Phillip, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Alih Bahasa: Nebyamin Molan, (Jakarta: Erlangga, 2006) hlm. 460.
15 Alma Buchari, Pemasaran Strategik, (Bandung: Alfabeta, 2003) hlm. 92.
16 Simamora, Henry, Manajemn Pemasaran Internasional Jilid 2( Jakarta: Rineka Cipta, 2007) hlm. 28.
17 Setiadi, Nugroho, Prilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi Untuk Strategis dan Penelitian Pemasaran, Edisi Kesatu, (Jakarta: Kencana) hlm. 56.
18 Darmadi Durianto Dkk, Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Ekuitas dan Prilaku Merek, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001) hlm. 69.
mendefinisikan Brand Image adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat di benak konsumen.19
Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian, image konsumen yang positif terhadap suatu brand lebih memungkinkan suatu pembelian. Brand yang lebih baik juga menjadi dasar untuk membangun citra perusahaan yang positif.
Brand image adalah proses di mana seseorang memilih, mengorganisasi, dan mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti.20
2. Keputusan Nasabah
Keputusan nasabah diartikan sama dengan keputusan pembelian.
Keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang di mana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Dengan adanya berbagai pilihan yang ditawarkan konsumen dapat mengambil keputusan yang terbaik dari yang ditawarkan. Proses psikologi dasar memainkan peranan penting dalam memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian mereka.21
3. Produk dan Jasa
Produk dan jasa adalah sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen nasabah untuk mendapat perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau
19 Freddy Rangkuti, The Power Of Brands, (Jakarta: Gramedia, 2008) hlm. 8.
20 Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Jilid 1…, hlm. 260.
21 Ibid 184.
dikonsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah.22
22 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 54.
12
Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian A. Kajian Pustaka
Sebelumnya penelitian yang berkaitan dengan brand image terhadap keputusan nasabah pernah dilakukan oleh peneliti antara lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Adrian Junio Adiwidjaja dan Zeplin Jiwa Husada Tarigan dengan judul: “Pengaruh Brand Image dan Brand Trust Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Converse”.23 Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh brand image dan brand trust terhadap keputusan pembelian Converse. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa brand image dan brand trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa variabel brand image (X1) memperoleh nilai rata-rata sebesar 4,25 yang berarti bahwa merek Converse memiliki brand image yang baik di mata konsumen. Untuk varibel brand trust (X2) diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,34, sehingga dapat disimpulkan bahwa para konsumen memiliki brand trust yang sangat baik terhadap merek Converse.
23 Andrian Junio Adiwidjaja, Zeplin Jiwa Husada Tarigan, “Pengaruh Brand Image dan Brand
Trust Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Converse”, Jurnal Agora, Universitas Kristen Petra, Surabaya, Vol. 5, No: 3, 2017.
Untuk keputusan pembelian (Y) diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,29, sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memiliki pertimbangan yang sangat positif dalam memutuskan untuk melakukan pembelian. Persamaan penelitian yang dilakaukan oleh peneliti sebelumnya dengan peneliti sekarang yaitu sama-sama menggunakan metode penelitian kuantitatif dan sama-sama menggunakan brand image sebagai variabel X nya, sedangkan perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian sekarang adalah peneliti terdahulu menggunakan dua variabel yaitu brand image (X1) dan brand trust (X2), sedangkan peneliti sekarang menggunakan variabel X yaitu brand image yang tediri dari lima indikator yaitu kualitas produk/jasa yang dihasilkan (x1), pelayanan yang disediakan (x2), kebijakan perusahaan (x3) reputasi perusahaan (x4) kegiatan pemasaran(x5).
2. Penelitian yang dilakukan oleh Intan Indah Lestari dengan judul :
“Analisis Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Memilih Tabungan Tahapan Pada PT Bank Centra Asia Cabng Probolinggo”.24
Penelitian ini terfokus pada pengaruh citra pembuat, citra pemakai, citra produk terhadap keputusan nasabah. Metode
24 Intan Indah Lestari, “Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Memilih Tabungan Tahapan Pada PT Bank Central Asia Cabang Probolinggo”, (Skripsi, Universitas Jember, Jember, 2014).
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel citra pembuat, citra pemakai, citra produk secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah. Hasil analisis menunjukkan bahwa b1=0,285 (bernilai positif) artinya koefisien regresi untuk variabel citra pembuat (X1) menunjukkan bahwa ada pengaruh terhadap variabel keputusan nasabah dalam memilih jasa perbankan (Y). b2=0,417 (bernilai positif), artinya koefisien regresi untuk variabel citra pemakai menunjukkan bahwa ada pengaruh terhadap variabel keputusan nasabah (Y). b3=0,251 (bernilai positif) artinya koefisien regresi untuk variabel citra produk menunjukkan bahwa ada pengaruh terhadap variabel keputusan nasabah (Y).
Persamaan peneliti sebelumnya dengan peneliti sekarang yaitu sama-sama menggunakan Brand Image sebagai Variabel X nya, kemudian perbedaan peneliti sebelumnya dengan peneliti sekarang yaitu peneliti sebelumnya menggunakan variabel Y dengan keputusan nasabah dalam memilih tabungan amanah pada PT Bank Centra Asia Cabang Probolinggo, sedangkan peneliti sekarang menggunakan keputusan nasabah dalam memilih produk dan jasa di Bank Syariah Mandiri KC Pancor.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Suryani dengan judul : “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Nasabah dan Dampaknya Terhadap Loyalitas”.25
Penelitian ini terfokus pada kualitas pelayanan dan citra merek terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan dipengaruhi oleh kualitas pelayanan dan citra merek secara signifikan, akan tetapi kualitas pelayanan lebih besar mempengaruhi kepuasan nasabah dari citra merek. Sedangkan secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan dan citra merek terhadap kepuasan. Hasil analisis menunjukkan bahwa indikator dari kualitas pelayanan sebesar 90% menyatakan setuju dan sangat setuju sedangkan indikator dari citra merek sebesar 80%
menyatakan setuju dan sangat setuju.
Persamaan peneliti sebelumnya dengan peneliti sekarang yaitu sama-sama menggunakan metode penelitian kuantitatif dan menggunakan brand image (citra merek) sebagai variabel X nya.
Sedangkan perbedaan peneliti sebelumnya dengan peneliti sekarang yaitu peneliti sebelumnya menggunakan dua variabel X yaitu kualitas pelayanan dan citra merek sedangkan peneliti sekarang hanya menggunakan satu variabel X yaitu brand image
25 Suryani, “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Nasabah dan
Dampaknya Terhadap Loyalitas”, (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010).
tetapi terdiri dari lima indikator yaitu kualitas produk/jasa yang dihasilkan (x1), pelayanan yang disediakan (x2), kebijakan perusahaan (x3) reputasi perusahaan (x4) kegiatan pemasaran(x5), dan peneliti sebelumnya menggunakan variabel kepuasan nasabah sebagai variabel Y sedangkan peneliti sekarang menggunakan keputusan nasabah.
B. Kerangka Berfikir
Dalam proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti, di mana kerangka berfikir yang diambil dari penjelasan teori di atas yaitu : 1. Brand Image (Citra Merek)
Brand (merek) merupakan nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa atau penjual dan untuk mendiferensiasikannya (membedakan) dari barang atau jasa pesaing.26
Image (citra) suatu yang ditonjolkan secara nyata yang timbul berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada. Citra yang dimaksud disini adalah kesan yang ingin diberikan oleh perusahaan kepada publik atau khalayaknya agar timbul opini yang positif tentang perusahaan tersebut.
26 Kotler dan Keller, Manajamenen Pemasaran…, hlm. 332
Jadi dapat disimpulakn bahwa brand image merupakan semua tentang citra merek yang dibentuk oleh beberapa faktor sehingga memperkuat citra merek yang ada pada perusahaan tersebut.
Adapun indikator dari brand image adalah sebagai berikut:
a. Kualitas produk atau jasa yang dihasilkan
Semakin baik kualitas produk yang dijual kepada konsumen maka semakin besar minat konsumen untuk membeli kembali sehingga bisa meningkatkan penjualan tersebut.
b. Pelayanan yang disediakan
Kepuasan pelanggan tergantung pada pelayanan yang diberikan produsen kepada konsumen, dengan adanya pelayanan yang baik dan memenuhi harapan pelanggan maka suatu perusahaan secara tidak langsung sudah mendapatkan citra karena yang dijual bukanlah hanya produk melainkan pelayanan.
c. Kebijakan perusahaan
Kebikajakan-kebijakan perusahaan yang dibuat akan membentuk nilai dan persepsi untuk perusahaan tersebut di benak konsumen yang berdampak pada citra merek atau brand image perusahaan.
d. Reputasi perusahaan
Setiap perusahaan memiliki reputasi masing-masing.
Perusahaan yang telah memiliki reputasi yang baik harus dapat
mempertahankannya dalam segala bidang. Semakin baik reputasi yang dimiliki perusahaan maka brand image perusahaan tersebut juga semakin baik dan kuat.
e. Kegiatan pemasaran perusahaan.
Apa, bagaimana, kapan, di mana, dan siapa yang akan menjadi target pemasaran sangat penting bagi perusahaan karena hal tersebut dapat mempengaruhi kesuksesan sebuah perusahaan dalam membentuk brand image.
2. Keputusan Nasabah
Keputusan nasabah merupakan sama halnya dengan keputusan pembelian yaitu tahap proses dimana secara aktual melakukan pemebelian produk.27 Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga, dan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat sebelum melakukan pembelian.
Berdasarkan hal tersebut maka gambar kerangka berfikir di bawah ini dapat dijelaskan bahwa pengaruh brand image yang dibentuk dari beberapa faktor pada Bank Syariah Mandiri KC Pancor adalah sebagai berikut :
27 Phillip Kotler dan Gary Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi 9 Jilid 1, (Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, 2003) hlm. 227.
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya. Para ahli menafsirkan hipotesis adalah dugaan sementara terhadap hubungan antar dua variabel atau lebih.28 Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berfikir penelitian maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga bahwa brand image ( kualitas produk dan jasa, pelayanan yang disediakan, kebijakan perusahaan, reputasi perusahaan,
28Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2014), hlm. 65.
Brand Image (X)
Keputusan Nasabah
(Y) Kualitas
produk/jasa yang di hasilkan Pelayanan yang disediakan
Kegiatan pemasaran perusahaan Kebijakan perusahan
Reputasi perusahaan
kegiatan pemasaran) berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah.
2. Terdapat indikator dari variabel Brand Image yang paling dominan berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah
21
Jenis penilitian ini adalah penilitian lapangan. Oleh karena itu, pengumpulan data dari nasabah dilakukan secara langsung di lapangan dengan membagikan angket atau kuesioner. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk angka dan menjelaskan kembali dalam bentuk kalimat atau uraian yang menggunakan analisis data statistik deskriptif.
Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau menggambarkan terhadap objek yang diteliti melaluai populasi dan sampel sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.29 B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.30
Berdasarkan pengertian di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Syariah
29 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 24.
30 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 115.
Mandiri Kantor Cabang Pancor. Di mana populasi bersifat invinitie population yaitu tidak diketahui secara jelas jumlah populasinya.
2. Sampel
Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data, di mana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi.31 Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti.32 Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah probability sampling dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, di mana pengambilan anggota sampel dipilih secara acak tanpa memilih strata yang ada dalam populasi.
Dengan demikian mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini yang tidak diketahui secara pasti berapa jumlahnya atau tidak terbatas, maka rumus yang digunakan adalah rumus Wibisono, di mana rumus ini digunakan jika jumlah populasinya tidak diketahui. Rumusnya adalah sebagai berikut :
n = ( �/2�
� ) 2 n = ( (1.96.(0.25)2
0.05 ) = 96,04
Maka sampel dari penelitian ini dibulatkan menjadi 100
31 Syofian Siregar, Statistik Parametrik…, hlm. 56.
32 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 174.
Keterangan:
N = jumlah sampel
�/2 = nilai tabel Z (nilai yang di dapat dari tabel normal atas tingkat keyakinan, di mana tingkat kepercayaan 95%)
� = standar deviasi populasi (0.25 = sudah ketentuan)
� = tingkat kesalahan penarikan sampel (dalam penelitian ini diambil 5%)
C. Waktu dan Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Bank Syariah Mandiri KC Pancor yang beralamatkan di Jl. TGKH M. Zainuddin Abd Majid No. 142, Pancor, Lombok Timur NTB. Adapun waktu penelitian adalah pada bulan Februari 2020.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah semua hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.33
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel Independen (variabel bebas)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Brand Image (X) b. Variabel Dependen (variabel terikat)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan nasabah (Y) di mana Brand Image yang baik atau unggul akan
33 Sugiyono, Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 60
mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih produk dan jasa di Bank Syariah Mandiri KC Pancor.
E. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang dibutuhkan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Komponen desain dapat mencakup semua struktur penelitian diawali dengan menemukan ide, menentukan tujuan, kemudian merencanakan penelitian seperti menemukan masalah, merumuskan masalah, menentukan tujuan penelitian, sumber informasi dan melakukan kajian dari berbagai pustaka, menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, analisis data dan menguji hipotesis untuk mendapatkan hasil penelitian.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah brand image berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk dan jasa di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, di mana datanya dalam bentuk angka-angka.
Penelitian ini termasuk penelitian penjelas yang bermaksud untuk menjelaskan kedudukan variabel yang diteliti serta hubungan atau pengaruh antar variabel.
Berikut merupakan desain penelitian dalam penelitian ini : Gambar 3.1 Desain Penelitian
F. Instrument/Alat dan Bahan Penelitian
Instrument penelitian merupakan alat ukur dalam penelitian yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini dinamakan variabel
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA
DAN HIPOTESIS
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
penelitian.34 Instrument penelitian ini mencakup semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu di antaranya brand image (X) dan keputusan nasabah (Y). Pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner yang berisi butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang akan diisi oleh nasabah di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor.
Dalam penelitian ini skala yang digunakan untuk instrument penelitian ini adalah skala likert, di mana skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang phenomena sosial.
Tabel 3.1 Tabel Skala Likert Table Skala Likert
Keterangan SS (Sangat
Setuju)
S (Setuju)
R (Ragu-
Ragu)
TS (Tidak Setuju)
STS (Sangat
Tidak Setuju)
Skor 5 4 3 2 1
G. Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian
Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data adalah langkah
34 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 102.
yang sangat penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.35
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik untuk mengumpulkan data sebagai berikut:
a. Observasi dan Wawancara
Observasi atau pengamatan langsung merupakan kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek peneliti yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapatkan secara jelas tentang bagaimana kondisi dari objek yang akan diteliti.36
Teknik observasi ini dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data berupa kondisi letak geografis, gedung serta pelayanan yang dilakukan untuk nasabah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor.
Wawancara adalah tanya jawab yang di lakukan oleh dua orang untuk bertukar informasi sehingga dapat menjadi sebuah kesimpulan dalam topik tertentu.37
b. Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
35 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), hlm. 174.
36 Syofian Siregar, Statistik Parametrik…, hlm. 174.
37 Cholid Narbuko dan H. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 83.
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. 38 Kuesioner itu ada yang berbentuk tertutup dan ada yang terbuka.
Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen dari berbagai sumber tertulis maupun dari informan yang berhubungan dengan fokus penelitian. Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger agenda, dan yang lainnya.39
H. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan dnegan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain dalam menganalisis data.40
38Sugiyono, Metodologi Penelitian…, hlm. 142.
39 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, hlm. 231
40 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Roda Karya, 2010), hlm.
248.
1. Uji Instrumen
Adapun uji instrument yang digunakan yaitu dengan melakukan uji validitas dan uji realiabilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah alat analisa yang digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner atau untuk mengukur variabel yang ada. Sebuah instrument dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan oleh peneliti, serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat dan tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambar variabel yang dimaksud.41 Validitas dapat dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor item instrument dengan skor total seluruh item pernyataan dan rumus yang digunakan yaitu rumus korelasi Product Moment.
Tehnik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan sumber dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama.
Dalam penelitian ini, uji validitas menggunakan teknik analisis data product moment dengan angka kasar yang digunakan untuk menemukan valid atau tidaknya item
41 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, hlm. 168-169.
instrument Brand Image (citra merek) terhadap pengambilan keputusan untuk menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri KC Pancor. Rumus product moment yang digunakan adalah sebagai berikut.42
� = � £ − (£ £ ) �£ 2− (£ )2 �£ 2− (£ )2
Keterangan :
X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
£y = Jumlah skor dalam distribusi Y
£X = Jumlah skor dalam distribusi X
£ 2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
£ 2 = Jumlah skor dalam distribusi Y N = Banyak responden
b. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan cara eksternal maupun internal.43 Dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik internal consistency yang hanya dilakukan dengan mencobakan instrument hanya sekali saja. Suatu kuesioner dikatan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan cronbach
42 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bnadung: CV. Alfa Beta, 2006) hlm.213.
43 Sugiyono, Metode Penelitian…, hlm 354.
alpha dilakukan untuk jenis data interval adalah sebagai berikut:
�� = �
(�−1) {1−£���22
Keterangan :
�� = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach K = Jumlah item yang pernyataannya yang diuji.
£S�2 = Jumlah varian skor item
S 2 = Varian skor-skor tes (seluruh item k) 2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi dasar merupakan pengujian atas dasar beberapa asumsi klasik yang mendasari model regresi (sebagai syarat uji regresi sederhana). Pengujian asumsi yang harus dipenuhi agar persamaan regresi dapat digunakan dengan baik yaitu dengan menggunakan uji normalitas dan uji linearitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya mendekati normal. Uji kenormalan pada penelitian ini menggunakan taraf signifikan 0,05 yang berarti data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikan lebih besar dari 5% atau 0,05.
b. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali, uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi pada data penelitian terjadi korelasi antar variabel bebas atau tidak. Pengujian yang baik adalah tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.
Adapun model untuk menjelaskan multikolinieritas dalam data penelitian adalah dengan menggunakan metode varian inflation faktor atau VIF. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa terjadi multikolinieritas dalam data. 44
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan memlotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan nilai SRESID (nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya.45
44 Fajri Ismail, Statistika Untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2018) hlm. 218.
45 Nikolous Duli, Metodologi Penelitian kuantitatif, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019) hlm. 122.
3. Uji Hipotesis
a. Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk prediksi permintaan dimasa yang akan datang, berdasarkan masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat.46 Adapun juga untuk mengetahui apakah trdapat pngaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan rumusan sebagai berikut:
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3+ b4x4 Keterangan :
Y= variabel terikat
X1 = variabel bebas pertama X2 = variabel bebas kedua X3 = variabel bebas ketiga X4 = variabel bebas keempat a, b1 dan b2 = konstanta b. Uji Koefisien Determinasi
Uji determinasi digunakan dalam regresi linier berganda untuk mngetahui seberapa besar pengaruh variabel independen (X) secara serentak terhadap variabel dependen (Y).
46 Syofian Siregar, Statistik Parametrik…, hlm 90.
c. Uji F
Uji f digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara simultan (bersama-sama atau gabungan) terhadap variabel terikat. Untuk mendeteksi pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah dengan cara melihat jika nila F hitung lebih besar dari nilai F tabel maka artinya variabel X secara simultan berpengaruh terhadap variabel Y.
d. Uji t (Uji Koefisien Regresi Berganda)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). signifikan berarti pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan). Rumus t hitung pada analisis regresi adalah sebagai berikut:
t = � �−2
1−�2
Keterengan : t = t hitung
n = jumlah sampel
r = koefisien korelasi sederhana
35 A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Profil dan Sejarah PT. Bank Syariah Mandiri KC Pancor Nama : PT. Bank Syariah Mandiri
Unit : Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Pancor
Alamat : Jl. TGKH M Zainuddin Abdul Majid No. 142 Pancor Lombok Timur NTB-83611 Lombok Timur Telepon : (0376) 23774
Faksimil : (0376) 23773
Situs Web : www.syariahmandiri.co.id
Kantor Layanan : 864 Kantor, yang tersebar di 33 Provinsi di seluruh Indonesia
Jumlah Karyawan : 21 Orang
OPB : Otoritas Jasa Keuangan
Sejarah hadirnya Bank Syariah Mandiri secara umum hadir dengan cita-cita membangun negeri. Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya. Kehadiran BSM Pancor tentunya karena prestasi bank syariah mandiri yang terus meningkat. Bank Syariah Mandiri Pancor berdiri pada tanggal 01 Oktober 2004 yang pada saat itu bank syariah mandiri pancor masih menjadi Kantor Kas, kemudian pada tanggal 01
November 2009, BSM Pancor yang awalnya Kantor Kas berubah nama menjadi Kantor Cabang pembantu, dengan berbagai prestasi BSM Pancor yang terus meningkat akhirnya pada tahun 2016 BSM Pancor berubah nama lagi menjadi kantor Cabang.
Bank Syariah Mandiri KC Pancor memiliki karyawan berjumlah 21 orang yang terdiri dari 1 Branch Manager, 1 Brand Operational Manager, 1 Funding Execetive, 2 Pawning Staff, 1 Consumer Banking Relationship Mnager, 1 Junior Consumer Banking Relationship, 1 Micro Banking Manager, 1 Micro Financing Analys, 1 Admin Pembiayaan Micro, 3 Micro Financing Sales, 1 Teller, 1 General Support Staff, 1 Customer Service, 1 Driver, 3 Securty, 1 Office Boy.
Bank Syariah Mandiri Pancor sudah berdiri selama 17 tahun hingga sekarang. Bank Syariah Mandiri Pancor terus berupaya menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat dan berkomitmen untuk melampaui target pada tahun 2020.47
2. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri Visi
“Bank Syariah Terdepan dan Moderen”
Bank Syariah Terdepan: Menjadi Bank Syariah yang selalu unggul di antara pelaku industri perbank syariah di Indonesia pasa segmen consumer, micro, SME, comoercial, dan corporate.
47 Ahmad Danial, (General Support Staff, PT. Bank Syariah Mandiri KC Pancor) File, Pancor, 20 Januari 2020, pukul 15:27.
Bank Syariah Moderen: Menjadi Bank Syariah dengan sistem layanan dan teknologi mutakhir yang melampaui harapan nasabah.
Misi
a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata- rata industri yang berkesinambungan.
b. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang melampaui harapan nasabah.
c. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayan pada segmen ritel.
d. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
e. Mengembangkan managemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.
f. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.48
3. Produk-Produk Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor a. Produk Simpanan
Produk simpanan yang tersedia di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor adalah sebagai berikut :
1). Tabungan BSM
Tabungan BSM adalah tabungan dalam bentuk mata uang rupiah yang penarikannya dan storannya dapat dilakukan
48Ibid
setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSM atau melalui ATM.
2). Tabungan Mabrur
Tabungan Mabrur tabungan dalam bentuk mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji dan umrah dan hanya dapat dicairkan untuk keperluan ibadah haji atau umrah.
Tabungan ini menggunakan prinsip syariah dengan akad Mudharabah mutlaqah.
3). Tabungan Investasi Cendikia
Tabungan Investasi Cendikia adalah tabungan berjangka untuk keperluan dana pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi.
4). Tabungan Berencana
Tabungan Berencana adalah tabungan berjangka untuk berbagai rencana anda dengan jumlah setoran bulanan dan dilengkapi perlindungan asuransi secara gratis.
5). TabunganKu
TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
6). BSM Giro
BSM Giro adalah sarana penyimpanan dana dalam mata uang rupiah untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadi’ah yad dhamanah. Nasabah akan mendapatkan kemudahan bertransaksi dengan diberi fasilitas cek atau BG serta BSM card sebagai kartu ATM sekaligus debit.
7). BSM Deposito
BSM Deposito adalah investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah, jangka waktu yang ditentukan antara 1, 3, 6, dan 12 bulan dan hanya dapat dicairkan pada saat jatuh tempo saja.
b. Produk-produk Pembiayaan 1). Pembiayaan Griya BSM
Pembiayaan Griya adalah pembiayaan jangka pendek, menengah atau panjang yang diberikan kepada nasabah untuk Keperluan Pembiayaan Rumah Tinggal (KPR), baik baru maupun bekas, di lingkungan developer dengan sistem murabahah atau akad jual beli antara bank dengan nasabah, dimana bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok dengan tambahan keuntungan margin yang disepakati.
2). Pembiayaan Kendaraan Bermotor
Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PKB) adalah pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor dengan akad murabahah. Pembiayaan yang dapat dikategorikan sebagai PKB adalah jenis kendaraan mobil dengan kondisi kendaraan baru untuk kendaraan baru jangka waktu pembiayaan 5 tahun.
3). Pembiayaan Kepada Pensiunan
Pembiayaan kepada pensiunan merupakan penyaluran fasilitas pembiayaan consumer (termasuk untuk pembiayaan multiguna) kepada para pensiun, dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan uang pensiun langsung diterima oleh bank setiap bulan. Akad yang digunakan adalah akad murabahah atau ijarah.
4). Pembiayaan Mudharabah BSM
Pembiayaan mudharabah BSM adalah fasilitas pembiayaan dimana investor (shahibul maal) menginvestasikan dananya kepada bank disertai dengan adanya pernytaan bahwa investasi tersebut dijaminkan kepada bank atas pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada pelaksana usaha tertentu atau pelaku usaha. Dalam pembiayaan ini nasabah akan mendapatkan bagi hasil sesuai keuntungan yang telah disepakati.
5). Pembiayaan Musyarakah BSM
Pembiayaan musyarakah BSM adalah kerjasama antara nasabah pelaku usaha dengan pihak bank. Dimana pihak bank memberikan sebagian dana untuk modal usaha dengan menggunakan sistem bagi hasil sesuai keuntungan yang telah disepakati.
6). Pembiayaan Murabahah BSM
Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan jual beli barang, dimana bank meminjamkan dananya kepada nasabah untuk keperluan pembelian barang. Dengan perjanjian harga perolehan barang ditambah keuntungan yang telah disepakati.
7). Pembiayaan Talangan Haji BSM
Pembiayaan talangan haji adalah pembiayaan untuk keprluan kemudahan menunaikan ibadah haji bagi nasabah untuk memperoleh porsi haji.
8). Pembiayaan Dana Berputar
Pembiayaan dana berputar adalah pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja sementara dengan menggunakan akad musyarakah.
9). Gadai Emas BSM
Gadai Emas adalah produk pembiayaan yang diberikan bank kepada nasabah dengan menjaminkan atau menggadaikan emas milik nasabah dan menabung emas.
c. Produk Jasa Layanan Syariah 1). BSM Card
BSM card adalah kartu yang dapat digunakan untuk transaksi melalui ATM dan mesin debit.
2). BSM Mobile Banking GPRS
BSM mobile banking GPRS adalah layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui mobile phone (handphone) berbasis GPRS. Layanan ini bisa digunakan untuk transaksi transfer antara sesama mapun anggota ATM bersama dan prima, pembelian pulsa dan pembayaran premi asuransi.
3). BSM Net Banking
BSM net banking adalah layanan transaksi perbank (non tunai) melalui internet. Layanan ini dapat digunakan untuk transfer, kliring, pembayaran tagihan listrik telepon dan pembelian pulsa.
4). BSM SMS Banking
BSM SMS banking adalah layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui SMS. Layanan ini memberikan kemudahan untuk nasabah melakukan berbagai transaksi perbankan.
5). Mandiri Syariah Mobile
Mandiri syariah mobile merupakan layanan yang disediakan BSM yang berupa aplikasi yang dinamakan BSM mobile.
BSM mobile mempunyai fitur yang lengkap dan menarik salah
satunya dapat digunakan untuk pembukaan rekening secara online. BSM mobile ini juga digunakan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan yang dapat memudahkan nasabah dalam memenuhi kebutuhannya.
4. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri KC Pancor
Sumber: PT. Bank Syariah Mandiri Pancor