• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Fasilitas Dan pengelolaan Perpustakaan Terhadap Minat Baca Siswa Di MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Fasilitas Dan pengelolaan Perpustakaan Terhadap Minat Baca Siswa Di MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Fasilitas Dan pengelolaan Perpustakaan Terhadap Minat Baca Siswa Di MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang

Rahayu Pratiwi1 , Suwandi 2

12Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Hasyim Asy’ari Email: rahayupratiwi941@gmail.com

Abstract

Interest is a will in a person that can be formed by self-awareness and encouragement from outside. With the growth of interest, then someone will do something with pleasure without any element of coercion. Procurement of a library that is supported by adequate library facilities and the application of good library management will be able to foster student interest in reading. This study aims to, (1) determine the effect of library facilities on students' reading interest, (2) determine the effect of library management on students' reading interest, and (3) determine the effect of simultaneously library facilities and management on students' reading interest. This study uses a quantitative approach with the type of ex post facto research. The sampling method used purposive sampling by using a non-probability sampling technique. The population in this study were students at MTs Salafiyah Syafi'iyah with a total of 738 students, taking a sample of 116 students. The data collection technique in this study used a questionnaire. Data analysis used simple and multiple linear regression with the help of SPSS version 24.0 program. The results showed that, (1) There was a partial influence of library facilities on students' reading interest as indicated by the thit value of 1.995 > ttable 1.658 with a significance value of 0.048 <0.05, (2) There was a partial influence of library management on students' reading interest as indicated by the thit value is 2.724 > ttable 1.658 with a significance value of 0.007 <0.05, and (3) There is a simultaneous effect of library facilities and management on students' reading interest as indicated by the thit value of 11.877 > ttable 3.075 with a significant value of 0.000 <0.05.

Keywords: Library Facilities, Library Management, Student Reading Interest

Abstrak

Minat merupakan kemauan pada diri seseorang yang dapat dibentuk oleh kesadaran diri sendiri dan dorongan dari luar.

Dengan tumbuhnya minat maka seseorang akan melakukan sesuatu dengan senang hati tanpa adanya unsur paksaan.

Pengadaan perpustakaan yang didukung dengan fasilitas perpustakaan yang memadahi dan penerapan pengelolaan perpustakaan yang baik maka menumbuhkan minat baca siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas perpustakaan terhadap minat baca siswa, untuk mengetahui pengaruh pengelolaan perpustakaan terhadap minat baca siswa, dan untuk mengetahui pengaruh fasilitas dan pengelolaan perpustakaan secara bersamaan terhadap minat baca siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Ex-post Facto. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan teknik sampling non probability sampling. Populasi pada penelitian adalah siswa di MTs salafiyah syafi’iyah sejumlah 738 siswa, mengambil sampel 116 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan koesioner, menggunakan instrumen penelitian berupa angket. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, dengan melewati uji validitas, reliabelitas, uji pra syarat dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh secara parsial fasilitas perpustakaan terhadap minat baca siswa ditunjukan dengan nilai t hitung 1,995 > t tabel

1,658 dengan nilai signifikansi 0.048 < 0.05. Terdapat pengaruh secara parsial pengelolaan perpustakaan terhadap minat baca siswa ditunjukan dengan nilai t hitung 2,724 > t tabel 1,658 dengan nilai signifikansi 0.007 < 0.05, dan terdapat pengaruh secara simultan fasilitas dan pengelolaan perpustakaan terhadap minat baca siswa ditunjukan dengan nilai t hitung 11,877 > t tabel 3,075 dengan nilai signifikan 0.000 < 0.05.

Kata Kunci: Fasilitas Perpustakaan, Pengelolaan Perpustakaan, Minat Baca Siswa

PENDAHULUAN

Membaca merupakan salah satu cara untuk mencari informasi yang efektif, seperti kata pepatah “membaca membuka jendela dunia”

yang artinya lewat membaca banyak ilmu pengetahuan yang didapatkan dan memperluas wawasan. Dalam al-quran sudah di jelaskan anjuran untuk membaca karena dengan membaca maka akan menambah ilmu pengetahuan dalam surat Al-‘alaq ayat 1-5:

﴿ َقَلَخ يِذَّلا َكِ ب َر ِمْسِب ْأ َرْقِإ َسْن ِ ْلْا َقَلَخ ﴾۱

﴿ قَلَع ْنِم َنا ۲

﴿ ُم َرْكَ ْلْا َكُّب َر َوْأَرْقِإ

﴿ ِمَلَقْلاِب َمَّلَع ىِذَّلا ﴾۳ َسْن ِلْا َمَّلَع﴾۶

ْمَلْعَي ْمَلاَم َنا

﴿ ۵ :قلعلا( ﴾ ۱

- ۵ )

Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmulah yang maha mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”.

(2)

Namun meski terlihat mudah untuk membaca masih banyak orang yang sulit untuk melakukannya dengan berbagai macam alasan.

Padahal, sudah kita ketahui dengan membaca kita mendapatkan banyak manfaat.

Di Indonesia sendiri merupakan salah satu Negara yang minat bacanya rendah, berdasarkan survei dari UNESCO yang dilakukan oleh Program from International Student Assessment (PISA), menyatakan bahwa minat baca indonesia pada tahun 2021 masih sangat rendah yaitu 0,09 dan berada pada peringkat 62 dari 70 negara atau merupakan Negara 10 terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Artinya satu buku ditunggu 90 orang setiap tahun, Padahal standar UNESCO minimal 3 buku untuk setiap orang setiap tahunnya. Ada beberapa penyebab rendahnya minat baca terutama pada anak-anak, keluarga yang kurang memahami bahwa membaca sejak dini itu penting bukan hanya bermain, masyarakat kurang peduli untuk menumbuhkan minat baca, dan lembaga pendidikan yang kurang memperhatikan perpustakan sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan, perpustakaan juga disebut sebagai jantung dari lembaga pendidikan karena sebagai sumber belajar baik untuk murid sebagai tempat untuk mencari ilmu pengetahuan atau untuk pengajar untuk mencari bahan ajar. Sehingga perpustakaan sangat penting untuk diselenggarakan dan butuh dukungan dari berbagai macam elemen pendidikan.

Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari satu badan lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka baik berupa buku ataupun non buku yang dipakai oleh pengunjung sebagai sumber informasi (Bafadal, 2016: 2).

Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual (Suwarno, 2010: 31).

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di lingkungan sekolah. Perpustakaan sebagai sumber belajar yang bertujuan untuk memberikan sarana belajar mengajar bagi masyarakat sekolah. Sejalan dengan UU RI Pasal

4 Nomor 2 Secara umum perpustakaan sekolah bertujuan untuk menunjang tujuan pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat sekolah itu sendiri mengacu kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan.

Yang mana pada pasal 7 undang-undang tersebut dikemukakan bahwa: “Pemerintah berkewajiban menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat”. Sehubungan penyelenggaraan perpustakaan sekolah, di Negara kita Indonesia ini, masih banyak sekolah- sekolah yang belum menyelenggarakan perpustakaan sekolah, baik pada tingkat SLTP, SLTA lebih-lebih SD dan TK, baik yang berstatus negeri atau swasta. Permaslahan kedua adalah banyaknya sekolah yang sudah menyelenggarakan perpustakaan sekolah akan tetapi belum memiliki bahan pustaka atau buku- buku yang memadai yang dibutuhkan oleh murid sebagai sumber belajar dan guru-guru sebagai sumber mengajar. Permasalahan ketiga adalah usaha pengelolaannya, dimana ada perpustakaan yang memiliki bahan pustaka yang memadai akan tetapi sistem pengelolaanya yang masih jalan ditempat, masih dikelola dengan manual, sehingga berakibat terhadap ketidaknyamanan.

Disamping itu, penataan perpustakaan yang kurang rapih dan menyenangkan, padahal ruang baca sangat mempengaruhi kenyamanan pengunjung perpustakaan. Penataan dan pengelolaan perpustakaan membutuhkan SDM yang berkopeten dan professional dalam bidang perpustakaan, Sehingga memberikan pelayanan yang baik terhadap pengunjung. Fasilitas dan pengelolaan perpustakaan merupan unsur yang tidak bisa dipisahkan untuk membentuk perpustakaan yang baik. Dari permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang pengaruh fasilitas dan pengelolaan perpustakaan

(3)

terhadap minat baca siswa di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian ex post facto (Sujarweni, 2014:39). Adapun Prosedur yang dilaksanakan untuk penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu, pra penelitian, proses penelitian, dan pasca penelitian. Pengambilan lokasi penelitian dilaksankan di lembaga pendidikan MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang.

Pengambilan lokasi ini diharapkan terlaksananya tujuan dari penelitian ini mengenai fasilitas perpustakaan, pengelolaan perpustakaan, dan minat baca siswa.

Teknik sampel yang diambil adalah teknik purposive sampling atau sampel yang bertujuan.

Teknik pengambilan sampling ini dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang diberikan oleh kepala perpustakaan di MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang.

Dengan mengambil responden siswa di lembaga tersebut, dan populasi yang diambil dalam penelitian ini siswa di MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang dengan mengambill sampel kelas IX yaitu kelas XE, XF dan XG.

Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa angket, dengan lima alternatif jawaban dalam Skala Likert yaitu: Sangat setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Penyebaran angket merupakan hal utama dalam pengumpulan data penelitian, angket disebar kepada responden yang telah dipilih sebagai sampel penelitian, kemudian pengisian kuisioner oleh responden tanpa berdiskusi dengan responden lain. Setelah angket diambil, kemudian hasil dari angket akan dianalisa datanya. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisa untuk menguji hipotesis penelitian yaitu pengaruh antara variabel fasilitas perpustakaan dan pengelolaan perpustakaan terhadap minat baca siswa. (Riduwan, 2018:13).

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Deskriptif

Untuk memberikan gambaran mengenai variabel fasilitas perpustakaan, pengelolaan perpustakaan dan minat baca siswa. Analisis

deskriptif mengkaji tentang respon yang diberikan oleh responden dari siswa pada butir pernyataan yang diberikan melalui kuesioner.

Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 116 orang. Analisis data yang dimaksud meliputi penyajian Mean (M), Median (Me), Modus (Mo), dan Standard Deviation (SD). Adapun hasil analisis pada seluruh variabel akan disajikan menggunakan SPSS Ver 20 sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Analisis Deskriptif

Berdasarkan tabel 1 diatas, dari 13 butir pertanyaan penelitian dengan jumlah responden 116 orang, menunjukkan bahwa variabel fasilitas perpustakaan diperoleh skor tertinggi yaitu 65 dan skor terendah 35. Hasil analisis dengan menggunakan program SPSS Statistics 20 for Windows menunjukkan Mean (M) sebesar 52.47;

Median (Me) sebesar 53.00; Modus (Mo) sebesar 56; dan Standard Mediation (SD) sebesar 6.00.

Adapun pada variabel pengelolaan perpustakaan diperoleh skor tertinggi yaitu 120 dan skor terendah 75. Hasil analisis dengan menggunakan program SPSS Statistics 20 for Windows menunjukkan Mean (M) sebesar 97.13; Median (Me) sebesar 96.00; Modus (Mo) sebesar 106;

dan Standard Mediation (SD) sebesar 9.25.

Sedangkan pada variabel minat baca diperoleh skor tertinggi yaitu 75 dan skor terendah 52.

Hasil analisis dengan menggunakan program SPSS Statistics 20 for Windows menunjukkan Mean (M) sebesar 63.21; Median (Me) sebesar 63.00; Modus (Mo) sebesar 57; dan Standard Mediation (SD) sebesar 5.68 (Lihat Tabel 2).

Tabel 2. Hasil Analis Deskriptif

(4)

2. Hasil Uji Prasyarat a. Uji Normalitas

1) Analisis Grafik

Untuk menentukan normal atau tidaknya suatu data dengan menggunakan histogram dapat dilihat dari kurva yang dihasilkan, berikut adalah hasil uji histogram normalitas data:

Gambar 1. Histogram Normalitas Data Gambar 1 diatas menunjukan bahwa histogram sebagian besar tampak mengikuti kurva normal dan lekuk kurva tampak membentuk sebuah lonceng sehingga dapat dikatakan bahwa sebaran data tersebut berdistribusi normal.

Gambar 2. Grafik Plot Normalitas Data

Pada gambar 2 diatas dapat dilihat bahwa data ploting (titik-titik) mengikuti arah garis diagonal yang berarti data tersebut berdistribusi normal.

2) Uji Kolmogrov Smirnov

Penentuan normal atau tidaknya data menggunakan uji Kolmogrov Smirnov dapat dilihat melalui nilai signifikansinya. Data dapat berdistribusi normal jika

signifikansinya lebih besar dari 0,05 (Imam Ghazali, 2018:198).

Tabel 3 Hasil Analisis Kolmognov Smirnov

Berdasarkan tabel 3 diatas terlihat hasil output normalitas data dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov diperoleh nilai 0,315 yang diketahui nilai tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan secara langsung antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y), serta untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan pada variabel X diikuti dengan perubahan variabel Y.

Tabel 4. Hasil Uji Linieritas X1

terhadap Y

Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukan bahwa nilai signifikansi deviation from linearity 0,410 > 0,05, yang berarti terdapat hubungan yang linier antara variabel fasilitas perpustakaan terhadap variabel minat baca siswa.

Tabel 5. Hasil Uji Linieritas X2

terhadap Y

Berdasararkan tabel 5 diatas menunjukan bahwa nilai signifikansi deviation from linearity 0,659 > 0,05, yang berarti terdapat hubungan yang linier variabel pengelolaan

(5)

perpustakaan terhadap variabel minat baca siswa.

c. Uji Multikolenieritas

Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (Independen), karena Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Cara mengetahui ada tidaknya gejala multikolonieritas pada variabel dapat dengan melihat nilai Varian Invloation Factor (VIF) dan Tolerance.

Model regresi tidak terjadi gejala multikoloneritas, jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF <10,00 (Imam Ghazali, 2018:196).

Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas

Pada tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa nilai tolerance lebih besar dari 0,10 yaitu 0,721 yang berarti bebas dari masalah multikolinieriatas. Dan pada hasil perhitungan VIF menunjukan bahwa variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10,00 yaitu 1,386. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi pada penelitian ini.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan varian dari nilai residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Heteroskedastisitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan model regresi linier tidak efisien dan akurat, model regresi yang baik tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas.

jika titik-titik yang dihasilkan menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y maka tidak terjadi masalah heteroskedastitas. Berikut hasil uji Heteroskedastisitas menggunakan aplikasi SPSS 20 (Imam Ghazali, 2018:178).

Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari hasil uji pada gambar 3 diatas menunjukan bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa dalam model regresi ini tidak terjadi heteroskedastitas. Untuk memperkuat hasil uji heteroskedastitas peneliti menggunakan metode glejser, yaitu dengan cara meregresikan variabel independen (bebas) dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi (Sig) antara variabel independen dengan absolut residual lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastitas. Berikut hasil uji Glejser menggunakan aplikasi SPSS 20.

Tabel 7. Hasil Uji Glejser

Dari hasil uji pada tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel fasilitas perpustakaan lebih besar dari 0,05 yaitu 0,129, begitupun pada signifikansi variabel pengelolaan perpustakaan lebih besar dari 0,05 yaitu 0,494. Sehingga dari dua metode uji heteroskedastitas dan model regresi layak digunakan untuk variabel fasilitas perpustakaan dan pengelolaan perpustakaan yang menginterpretasikan minat baca siswa.

e. Hasil Uji Persamaan Regresi

Uji regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui seberapa besar perubahan yang ditimbulkan ketika dua variabel independen dihubungkan dengan variabel dependen. Analisis ini digunakan untuk

(6)

mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Tabel 8. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Berdasarkan analisis data dengan menggunakan SPSS Ver. 20 maka diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut:

Y= 36.856 + 0,190X1 + 0,169X2

Hasil persamaan diatas menunjukan, nilai konstanta sebesar 36.856 secara matematis menyatakan bahwa jika nilai variabel bebas (X1 dan X2) sama dengan 0 maka nilai Y adalah sama dengan nilai konstanta yaitu 36.856. Sementara, nilai dari fasilitas perpustakaan terhadap minat baca siswa 0,190, dan nilai pengelolaan perpustakaan terhadap minat baca siswa 0,169.

3) Hasil Uji Hipotesis a. Uji T (Parsial)

Tabel 9. Hasil Uji T

Uji T atau uji persial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t dengan rumus:

Keterangan:

t : Nilai t yang dihitung r : Koefisien korelasi n : Cacah kasus r2 : Koefisien kuadrat

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara persial maka dapat

dengan membandingkan tingkat signifikasi dengan probabilitas.

Kriteria pengambiln keputusan sebagai berikut:

1) Jika signifikansi <0,05 atau thitung > t

tabel, Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, fasilitas perpustakaan dan pengelolaan perpustakaan secara persial mempunyai pengaruh terhadap minat baca.

2) Jika signifikansi >0,05, thitung < ttabel. Maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Artinya, fasilitas perpustakaan dan pengelolaan perpustakaan tidak mempunyai pengaruh terhadap minat baca.

Berdasarkan dasar keputusan dan hasil uji t diatas diketahui bahwa nilai Sig untuk pengaruh fasilitas perpustakaan (X1) terhadap minat baca (Y) adalah 0.048 < 0.05 dan nilai t hitung 1,995 > t tabel

1,658 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan HO ditolak yang berarti terdapat pengaruh fasilitas perpustakaan terhadap minat baca siswa.

Berdasarkan dasar keputusan dan hasil uji t diatas diketahui bahwa nilai Sig untuk pengaruh pengelolaan perpustakaan (X2) terhadap minat baca (Y) adalah 0.007 < 0.05 dan nilai t hitung 2,724> t tabel 1,658 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan HO

ditolak yang berarti terdapat pengaruh pengelolaan perpustakaan terhadap minat baca siswa.

b. Uji Koefisien Korelasi (r)

Uji korelasi bertujuan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antar variabel yang dinyatakan dengan koefisien korelasi (r).

Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Korelasi (X1 dan X2-Y)

(7)

Berdasarkan tabel 10 diatas menunjukan nilai signifikasi 0.000 <

0,05, yang berarti terdapat hubungan antara variabel fasilitas perpustakaan dan variabel pengelolaan perpustakaan dengan variabel minat baca dengan derajat hubungan 0,528 pada pearson correlation.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi pada dasarnya untuk mengetahui tingkat hubungan variabel independen yaitu fasilitas dan pengelolaan perpustakaan secara bersama berpengaruh dengan variabel dependen yaitu minat baca, dapat dilihat dari tabel output sebagai berikut:

Tabel 11. Hasil Uji Koefisien Deternasi (R2)

Berdasarkan output pada tabel 11 diatas dapat diketahui bahwa nilai R square pada analisis regresi tersebut sebesar 0,174 yang berarti variabel independen yaitu fasilitas perpustakaan dan pengelolaan perpustakaan mampu menjelaskan variabel dependen yaitu minat baca siswa sebesar 17,4%

sedangkan 82,6% dIjelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini.

d. Pengujian Signifikansi dengan Uji F Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur besarnya variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terkaitnya. Hasil

hipotesis dalan pengujian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 12. Hasil Uji Simultan F Berdasarkan output pada tabel 12 diatas diketahui bahwa nilai Signifikansi untuk pengaruh fasilitas perpustakaan (X1) dan pengelolaan perpustakaan (X2) terhadap minat baca siswa (Y) adalah sebesar 0.000 < 0.05 dan nilai F hitung

11,877 > F tabel 3,075, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh fasilitas perpustakaan dan pengelolaan perpustakaan terhadap minat baca siswa.

e. Sumbangan Relatif (SR)

Sumbangan relatif adalah perbandingan relatifitas yang diberikan satu variabel bebas kepada variabel terikat dengan variabel lain yang diteliti.

Tabel 13. Hasil Uji SR

SR NILAI

X1 40%

X2 60,1%

Total 100%

Berdasarkan output pada tabel 13 diatas menunjukan sumbangan yang diberikan dalam jumlah kuadrat regresi, variabel fasilitas perpustakaan terhadap minat baca siswa sebesar 40% dan sumbangan variabel pengelolaan perpustakaan terhadap minat baca siswa sebesar 60,1%.

f. Sumbangan Efektif (SE)

Sumbangan efektif adalah perbandingan efektifitas yang diberikan suatu variabel bebas kepada suatu variabel terikat dengan variabel bebas lain yang diteliti maupun tidak diteliti.

Tabel 14. Hasil Uji SE

(8)

SE NILAI

X1 6,95%

X2 10,5%

Total 17,4%

Berdasarkan output pada tabel 14 diatas menunjukan sumbangan yang diberikan dalam analisis regresi variabel fasilitas perpustakaan terhadap minat baca siswa sebesar 6,95% dan sumbangan variabel pengelolaan perpustakaan terhadap minat baca siswa sebesar 10,5%.

3. Pembahasan

a. Pengaruh Fasilitas Perpustakaan Terhadap Minat Baca Siswa (X1 – Y)

Berdasarkan analisis data penelitian 13 butir pertanyaan dari 116 responden, yang kemudian diolah dan dianalisis oleh peneliti menggunakan program aplikasi SPSS ver 20. Mendapatkan hasil bahwa nilai signifikansi, dari tabel coefficients, Variabel Fasilitas perpustakaan memperoleh skor sebanyak 0.048 < 0.05 dan berdasarkan nlai t diketahui nilai t hitung

1,995 > t tabel 1,658 Maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan jika dapat diartikan variabel (X1) fasilitas perpustakaan memiliki pengaruh terhadap variabel (Y) minat baca siswa.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Cahyani Purwaningsih yang menyatakan bahwa fasilitas perpustakaan berpengaruh terhadap minat membaca siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa fasilitas perpustakaan di SMKN 1 Kendal sudah baik sehingga dapat mempengaruhi minat membaca siswa, yang berarti dengan fasilitas yang memadai maka dapat meningkatkan minat kunjung siswa (Purwaningsih, 2016).

b. Pengaruh Pengelolaan Perpustakaan Terhadap Minat Baca Siswa (X2 – Y) Berdasarkan analisis data penelitian 24 butir pertanyaan dari 116 responden, yang kemudian diolah dan dianalisis oleh peneliti menggunakan program aplikasi

SPSS ver 20. Mendapatkan hasil bahwa Sedangkan signifikansi, dari tabel coefficients, Variabel (X2) pengelolaan perpustakaan memperoleh skor 0.007 <

0.05 dan berdasarkan nilai t diketahui nilai t hitung 2,724 > t tabel 1,658 Maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan jika diartikan variabel (X2) pengelolaan perpustakaan berpengaruh terhadap variabel (Y) minat baca siswa.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh arnil hidayah dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat pengaruh pengelolaan perpustakaan terhadap pengaruh pengelolaan perpustakaan terhadap minat baca siswa.

hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan perpustakaan dalam kategori sedang menandakan bahwa pengelolaan perpustakaan pada tarif yang normal yang berarti tidak tinggi dan tidak rendah bermakna bahwa pengelolaan perpustakaan cukup baik dengan dipengaruhi kerjasama, antara guru dan pustakawan dengan mengajak siswa belajar dan mendapatkan informasi di perpustakaan (Hidayah, 2017).

c. Pengaruh Fasilitas dan Pengelolaan Perpustakaan TerhadapMinat Baca Siswa (X1 dan X2–Y)

Berdasarkan nilai f, nilai signifikansi untuk pengaruh fasilitas perpustakaan (X1) dan pengelolaan perpustakaan (X2) terhadap minat baca siswa (Y) adalah 0.000 < 0.05 dan nilai F hitung 11,877 > F tabel 3,075 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu dapat diartikan bahwa jika fasilitas dan pengelolaan perpustakaan berpengaruh terhadap minat baca siswa di MTs Salafiyah Syafi’iyah dengan taraf pengaruh 17,4% sedangkan 82,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini.

Dengan relatifitas dalam jumlah kuadrat variabel fasilitas perpustakaan terhadap minat baca siswa 40% dan variabel pengelolaan terhadap minat baca sebesar 60,1%. Dan memberikan efektifitas fasilitas perpustakaan terhadap minat baca siswa sebesar 6,95% dan sumbangan variabel pengelolaan

(9)

perpustakaan terhadap minat baca siswa sebesar 10,5%. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Baeti dalam penelitiannya menyatakan terdapat pengaruh positif fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan terhadap minat baca siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan fasilitas yang memadai maka siswa akan merasa puas ketika berkunjung ke perpustakaan. Dan dengan pelayanan dan pengelolaan yang baik maka akan menyebabkan siswa bersemangat untuk berkunjung dan membaca di perpustakaan sekolah (Baeti, 2018).

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data terkait dengan penelitian tentang pengaruh fasilitas dan pengelolaan perpustakaan terhadap minat baca siswa di MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Adanya pengaruh secara parsial antara fasilitas perpustakaan terhadap minat baca siswa di MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien t hitung sebesar t hitung 1,995 > t tabel

1,658 dengan tingkat signifikansi 0.048 <

0.05.

2. Adanya pengaruh secara parsial antara pengelolaan perpustakaan terhadap minat baca siswa di MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien thitung 2,724 > t tabel 1,658 dengan tingkat signifikansi 0,007 < 0,05.

3. Adanya pengaruh secara simultan antara fasilitas dan pengelolaan perpustakaan terhadap minat baca siswa di MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang, hal ini dapat dilihat dari taraf signifikakan constant sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai F hitung 11,877 > F tabel

3,075.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bafadal, Ibrahim, (2016) Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Cetakan ke-12.

Jakarta: Bumi Aksara.

Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hidayah, Arnil. (2016). Pengaruh Pengelolaan Perpustakaan Terhadap Minat Kunjung Siswa Di Perpustakaan Madrasah Aliyahpesantren Manailil Ulum Guppi Samata. Makassar: Universitas Negeri Islam Alauddin.

Purwaningsih, Dewi Cahyani. (2015). Pengaruh Fasilitas Perpustakaan Dan Pelayanan Perpustakaan Terhadap Minat Membaca Siswa Kelas Xi Di Perpustakaan Smk N 1 KendaL.

Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Riduwan. (2009). Skala Pengukuran Variabel- variabel, Penelitian. Bandung:

ALFABETA.

Sugiyono. (2017). Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna. (2014). Metode Penelitian, Yogyakarta: PT. Pustaka Baru.

Suwarno, Wiji. (2010). Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Umayah, Baeti. (2018). Pengaruh Fasilitas Perpustakaan dan pelayanan Peprustakaan terhadap Minat Baca Siswa Kelas VIII di MTs Ma’atif NU 1 Sumpiuh Banyumas. Jurnal Ekonomi, Vol 7 No 1.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode

Hasil penelitian dari wawancara kepada guru kelas V SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta yaitu bahwa kelengkapan fasilitas perpustakaan dapat meningkatkan minat baca siswa

meningkatkan minat baca siswa dikarenakan fasilitas perpustakaan yang kurang. mendukung tugas dan tanggungjawab fasilitas dalam

Kendala yang dihadapi pada proses pengelolaan perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa di SD Negeri 8 Banda Aceh yaitu kurangnya staf tetap di

Nadia Christy Maharani. Pengaruh Fasilitas Perpustakaan Terhadap Minat Baca Civitas Akademika Di UPT Pusat Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Surakarta. Tugas

Hasil penelitian ini menunjukkan faktor-faktor penyebab rendahnya minat baca siswa di perpustakaan SMA Negeri 2 Kendari adalah faktor kurangnya fasilitas yang ada di

Model pengelolaan yang ditetapkan sekolah dalam upaya meningkatkan minat baca siswa diantaranya (a) melibatkan peran aktif guru dan pengelola perpustakaan dalam penetapan program,

Berdasarkan Uji penelitia dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen yaitu fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap