• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEAMANAN, KERAHASIAAN, KEMUDAHAN PENGGUNAAN E-FILING TERHADAP KEPATUHAN PAJAK PADA KPP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KEAMANAN, KERAHASIAAN, KEMUDAHAN PENGGUNAAN E-FILING TERHADAP KEPATUHAN PAJAK PADA KPP "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEAMANAN, KERAHASIAAN, KEMUDAHAN PENGGUNAAN E-FILING TERHADAP KEPATUHAN PAJAK PADA KPP

PRATAMA CIBEUNYING BANDUNG

Elis Sugiarti

Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas BSI

Jl Sekolah Internasional No. 1 – 6 Antapani Bandung [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keamanan, kerahasiaan, kemudahan penggunaan e-filing terhadap kepatuhan pajak. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen yaitu kepatuhan pajak sedangkan variabel independennya yaitu kemudahan, keamanan dan kerahasiaan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan kuesioner. Respondennya adalah wajib pajak yang melaporkan SPT Masa dengan menggunakan e-filing di KPP Pratama Cibeunying. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah Convenience Sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Technology Acceptance Models (TAM) dengan menggunakan program SPSS. Responden dalam penelitian ini adalah wajib pajak terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibeunying diambil sampel sebanyak 98 wajib pajak. Hasil penelitian menunjukan bahwa keamanan, kerahasiaan, kemudahan penggunaan e-filing memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepatuhan pajak.

Kata Kunci : Keamanan, kerahasiaan, kemudahan, kepatuhan.

ABSTRAK

This study aims to determine the effect of security, confidentiality, ease of use of e-filing on tax compliance. The variable used in this study is the dependent variable namely tax compliance while the independent variables are convenience, security and confidentiality. The data used in this study are primary data using a questionnaire. Respondents are taxpayers who report period tax returns using e-filing at Cibeunying Tax Office. The sample collection method used is Convenience Sampling. Data analysis in this study using Technology Acceptance Models (TAM) using the SPSS program. Respondents in this study were registered taxpayers at the Pratama Cibeunying Tax Office, a sample of 98 taxpayers. The results of the study show that security, confidentiality, ease of use of e-filing have a positive and significant influence on tax compliance.

Keywords: security, confidentiality, convenience, compliance.

PENDAHULUAN

Iuran dari rakyat yang dibayarkan kepada negara yang disebut dengan pajak berguna untuk membiayai rumah tangga negara, maka dari itu rakyat yang telah membayar pajak tidak akan

merasakan manfaatnya secara langsung, karena pajak akan digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat umum.

Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk kepentingan

(2)

umum seperti membiayai pembangunan untuk meningkatkan perekonomian negara (Nurdin & Riana, 2013).

Perkembangan perekonomian mempengaruhi besarnya penerimaan negara terutama melalui penerimaan pajak dan di Indonesia potensi penerimaan pajak sangat besar namun masih banyak sumber penerimaan pajak yang belum optimal.

Optimalisasi pendapatan negara berupa penerimaan pajak menjadi salah satu pilihan yang harus dilakukan segera.

Pemerataan pemungutan pajak perlu dilakukan dengan sistem kontrol terhadap wajib pajak dan petugas pajak. Dalam usaha meningkatkan penerimaan pajak, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perpajakan terus melaksanakan terobosan guna mengoptimalkan penerimaan di sektor pajak ini.

Penerimaan pajak adalah penerimaan dalam negeri yang paling aman dan handal, karena bersifat fleksibel terhadap pendapatan negara, dan menjadi salah satu instrumen bagi pemerintah untuk mengatur perekonomian, yang mudah untuk dipengaruhi kondisinya daripada penerimaan negara bukan pajak (PNBP) (Susmita & Supadmi, 2016).

Penerimaan perpajakan yang dikelola dengan baik akan menghasilkan devisa yang cukup signifikan bagi Negara.

Sumber-sumber yang dapat menghasilkan pajak memerlukan pengelolaan yang profesionalitas dan kejujuran yang tinggi. Seperti halnya di Indonesia yang menganut sistem perpajakan self assessment mewajibkan WP untuk jujur dalam melaporkan pajaknya.

Sejak diterapkannya sistem self assessment dalam Undang-Undang Perpajakan Indonesia, peran positif dari WP sendiri dalam memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya sangatlah

diperlukan. Dengan sistem ini, WP diberikan kepercayaan penuh untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri kewajiban perpajakannya. Kondisi ini membutuhkan kepatuhan Wajib Pajak yang tinggi, yaitu kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan yang sesuai dengan kebenarannya.

Fungsi Direktorat Jenderal Pajak adalah memfasilitasi agar sistem self assessment berjalan dengan baik. Peran Dirjen Pajak adalah memberikan penyuluhan perpajakan, pelayanan perpajakan, dan pengawasan perpajakan. Apabila ketiga fungsi tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka kepatuhan Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya akan meningkat, hal ini akan berdampak pada penerimaan pajak (Fajar, 2014).

Direktorat Jenderal Pajak menciptakan perubahan-perubahan baru dalam sistem perpajakan di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada Wajib Pajak dan dapat mempermudah Wajib Pajak dalam melaksanakan tanggung jawab perpajakannya (Wibisono & Toly, 2014). Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan berbagai perubahan mendasar, mulai dari restrukturisasi organisasi dan perubahan sistem kerja Kantor Palayanan Pajak, sampai dengan pengembangan sumber daya manusia dan penggunaan teknologi informasi dalam administrasi perpajakan (Wibisono & Toly, 2014).

Direktorat Jendral Pajak menggunakan sistem informasi akuntansi yang didukung oleh prosedur-prosedur. Segala perangkat atau proses yang mengirimkan informasi secara online untuk pengolahan hasil yang segera diperoleh sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, komunikasi serta informasi. Seseorang belum

(3)

- 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000

WP Terdaftar Wajib SPT Realisasi SPT

2013 2014 2015 2016 2017

dikatakan belajar akuntansi jika belum mempelajari sistem akuntansi. Karena pada dasarnya, akuntansi merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi. Informasi yang dihasilkan diharapkan merupakan informasi yang dapat dipercaya kebenarannya. Sistem informasi dapat diartikan sebagai kerangka yang terdiri dari sumber data yang terkordinasi yaitu mengumpulkan, memproses, mengendalikan dan manajemen data melalui jaringan komunikasi kepada berbagai pemakai (Putriyandari, 2014).

Perkembangan teknologi sekarang ini mengalami banyak perubahan. Dengan perkembangan teknologi tersebut dan juga didukung oleh ilmu pengetahuan yang berkembang, hal itu berdampak pada kemajuan dalam bidang kearsipan yang semakin baik. Perkembangan teknologi yang semakin maju membawa kemudahan dalam melaksanakan kearsipan (Desmayanti, 2012).

Salah satu bentuk modernisasi perpajakan dalam hal penggunaan teknologi informasi dalam administrasi perpajakan adalah penerapan media elektronik e-system. Salah satu jenis e- system adalah e-filing. Sistem ini dapat mempermudah wajib pajak dalam

melaksanakan kewajiban

perpajakannya (Wibisono & Toly, 2014).

E-Filing merupakan suatu sistem elektronik yang digunakan untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) dengan memanfaatkan sistem online dan real time serta melalui sebuah penyedia jasa aplikasi yang sudah bekerja sama dengan Direktorat Jendral Pajak (Erawati &

Ratnasari, 2018).

Menggunakan e-filling lebih efektif memberikan kemudahan kepada wajib pajak dalam menyampaikan SPT tanpa harus datang ke kantor pajak dan

dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Alternatif yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui e- filling ini cepat mendapat respon yang baik dari wajib pajak, buktinya pada saat e-filling baru disosialisasikan Tahun 2005 di Indonesia tercatat sekitar 400 wajib pajak (Desmayanti, 2012).

Gambar 1

Grafik Kepatuhan Pajak Sumber: KPP Pratama Cibeunying

Dari Gambar 1 menunjukan tingkat kepatuhan pajak yang belum maksimal. Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Cibeunying belum sepenuhnya melaporkan pajaknya.

Perlu adanya sebuah pemahaman yang mendalam tentang penyebab kurangnya kesadaran Wajib Pajak dalam membayar kewajiban pajaknya.

Pemahaman ini diperlukan dalam mengetahui variabel-variabel yang terkait dengan tingkat kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Bandung Cibeunying.

Dengan melihat data-data yang telah ditampilkan pada Tabel 1.1 dan fenomena yang terjadi, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul :

“Pengaruh Keamanan, Kerahasiaan, Kemudahan penggunaan E-Filing terhadap kepatuhan pajak”

Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:

(4)

1. Apakah keamanan penggunaan e- filing berpengaruh terhadap kepatuhan pajak?

2. Apakah kerahasiaan penggunaan e- filing berpengaruh terhadap kepatuhan pajak ?

3. Apakah kemudahan penggunaan e- filing berpengaruh terhadap kepatuhan pajak ?

Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan informasi dan memperoleh data dalam menganalisis minat wajib pajak menggunakan e-filling dan pengaruhnya terhadap kepatuhan pajak.

Disamping itu data informasi yang didapatkan akan digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi, yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir guna mencapai kelulusan Program Strata Satu (S-1) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas BSI.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, antara lain:

1. Untuk menguji pengaruh keamanan penggunaan e-filing terhadap kepatuhan pajak.

2. Untuk menguji pengaruh kerahasiaan penggunaan e-filing terhadap kepatuhan pajak.

3. Untuk menguji pengaruh kemudahan penggunaan e-filing terhadap kepatuhan pajak.

KAJIAN LITERATUR Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan Wajib Pajak adalah perilaku dari seorang wajib pajak dalam melakukan semua kewajiban perpajakan dan menggunakan hak perpajakannya dengan tetap berpatokan kepada peraturan perundang-undangan perpajakan (Susmita & Supadmi, 2016)

Persepsi Keamanan

Suatu sistem informasi dapat dikatakan baik jika keamanan sistem tersebut dapat diandalkan. Keamanan sistem ini dapat dilihat melalui data pengguna yang aman disimpan oleh suatu sistem informasi. Jika data pengguna dapat disimpan secara aman maka akan memperkecil kesempatan pihak lain untuk menyalahgunakan data pengguna sistem. Dalam sistem e-filing ini aspek keamanan juga dapat dilihat dari tersedianya username dan password bagi Wajib Pajak yang telah mendaftarkan diri untuk melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) secara online. Menurut (Desmayanti, 2012) dalam penelitiannya, kemanan berarti bahwa penggunaan sistem informasi itu aman, resiko hilangnya data atau informasi sangat kecil, dan resiko pencurian rendah.

Persepsi Kerahasiaan

Data pengguna sistem informasi ini harus terjaga kerahasiaannya, tidak ada pihak ketiga yang dapat mengetahuinya. Dengan cara data disimpan oleh sistem sehingga pihak lain tidak dapat mengakses data pengguna secara bebas (Desmayanti, 2012).

Persepsi Kemudahan

Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana individu percaya bahwa sistem teknologi dapat dengan mudah dipahami dan digunakan. Suatu sistem dapat dikatakan berkualitas jika sistem tersebut dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna melalui kemudahan dalam menggunakan sistem tersebut. Kemudahan dalam konteks ini bukan saja kemudahan untuk mempelajari dan menggunakan suatu sistem tetapi juga mengacu pada kemudahan dalam melakukan suatu

(5)

pekerjaan atau tugas dimana pemakaian suatu sistem akan semakin memudahkan seseorang dalam bekerja disbanding mengerjakan secara manual (Wibisono & Toly, 2014)

Kerangka Berfikir

Esensi penggunaan e-filling adalah upaya meningkatkan perpajakan karena itu dibutuhkan kebijakan Direktorat Jenderal Pajak yang mampu menggerakkan wajib pajak untuk melaporkan perpajakannya dengan lebih baik sesuai yang diharapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Pada dasarnya tujuan ensitas ekonomi adalah untuk mendapatkan laba optimal. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila ensitas ekonomi tersebut dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi penggunanya.

Hal ini dilakukan dengan harapan dapat menghasilkan output yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas.

Namun demikian untuk mencapai sasaran tersebut dibutuhkan minat wajib pajak dalam penggunaan e- filling, maka tentunya harus mendapatkan perhatian secara berkesinambungan baik aspek pembinaan materil maupun non materil.

Hipotesis

Dari kerangka berpikir yang telah disajikan tersebut, maka hipotesis penelitian yang dapat disimpulkan dari asumsi di atas adalah sebagai berikut:

H1 : Keamanan berpengaruh positif terhadap penggunaan E-Filling H2 : Kerahasiaan berpengaruh

terhadap penggunaan E-Filling H3 : Kemudahan berpengaruh positif

terhadap penggunaan E-filing METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik.

Menurut Sugiyono (2012:8) dalam jurnal penelitian (Serliana & Widjaja, 2011) menyatakan bahwa : Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data primer dengan menggunakan pertanyaan tertulis (kuesioner). Data primer dikumpulkan oleh peneliti dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian ini berdasarkan sifatnya menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif untuk menguji lebih dalam pengaruh keamanan, kerahasiaan, kemudahan penggunaan e- filing terhadap kepatuhan pajak.

Operasionalisasi Variabel 1. Variabel Independen

Yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas (dependent variable). Menurut (Sugiyono, 2013:59) menyatakan bahwa “Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Variabel bebas

(6)

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Keamanan (X1), Kerahasiaan (X2), Kemudahan (X3).

Variabel intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner. Intensitas perilaku merupakan ukuran kekuatan untuk menunjukkan bahwa seberapa sering wajib pajak melaporkan pajaknya melalui e-filing.

2. Variabel Dependen

Menurut (Sugiyono, 2013:59) menyatakan bahwa “Variabel terikat merupakan variabel yang Yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain (independent variabel).

Variabel terikat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Kepatuhan pajak.

Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui pengisian kuesioner yang dibagikan pada responden.

Responden terserebut merupakan wajib pajak KPP Pratama Cibeunying Bandung.

Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2008:115) mengemukakan pengertian populasi sebagai berikut : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak terdaftar di KPP Pratama Cibeunying.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan Convenience Sampling, merupakan metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih sampel secara bebas. Metode pengambilan sampel ini dipilih untuk memudahkan pelaksanaan riset dengan alasan bahwa

jumlah populasi yang diteliti tidak diketahui sehingga terdapat kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah.

Sampel menurut Sugiyono (2010:116) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini akan mengambil sampel wajib pajak KPP Pratama Cibeunying sebanyak 98 orang.

Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian ini menggunakan uji Validitas dan uji Reliabilitas

Pengujian Asumsi klasik

Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini menggunakan uji Normalitas, multikolieritas, heterokedastisitas dan autokorelasi.

Pengujian Regresi Linier Berganda Pengujian Regresi linier berganda pada penelitian ini menggunakan Uji t, Uji f, Koefisien Determinasi dan Koefisien Korelasi.

PEMBAHASAN Uji Validitas

Tabel 1

Uji Validitas Variabel X1

Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam setiap variabel Keamanan (X1) memiliki nilai korelasi di atas 0.220 sebagai nilai batas suatu item kuesioner penelitian dikatakan dapat digunakan (dapat diterima).

(7)

Sehingga dapat dikatakan bahwa item kuesioner variabel Keamanan (X1) valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti.

Tabel 2

Uji Validitas Variabel X2

Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam setiap variabel Kerahasiaan (X2) memiliki nilai korelasi di atas 0.220 sebagai nilai batas suatu item kuesioner penelitian dikatakan dapat digunakan (dapat diterima). Sehingga dapat dikatakan bahwa item kuesioner variabel Kerahasiaan (X2) valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti

Tabel 3

Uji Validitas Variabel X3

Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam setiap variabel Kemudahan (X3) memiliki nilai korelasi di atas 0.220 sebagai nilai batas suatu item kuesioner penelitian dikatakan dapat digunakan (dapat diterima). Sehingga dapat dikatakan bahwa item kuesioner variabel Kemudahan (X3) valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti

Tabel 4

Uji Validitas Variabel Y

Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam setiap variabel Kepatuhan Pajak (Y) memiliki nilai korelasi di atas 0.220 sebagai nilai batas suatu item kuesioner penelitian dikatakan dapat digunakan (dapat diterima). Sehingga dapat dikatakan bahwa item kuesioner variabel Kepatuhan Pajak (Y) valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti

(8)

Uji Reliabilitas

Tabel 5

Uji Reliabilitas Variabel X1

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardiz ed Items

N of Items

,617 ,664 3

Untuk variabel Keamanan (X1) diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0.617, maka kuesioner untuk variabel ini dinyatakan reliable karena >0.60

Tabel 6

Uji Reliabilitas Variabel X2

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardize

d Items

N of Items

,616 ,666 3

Untuk variabel Kerahasiaan (X2) diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0.616, maka kuesioner untuk variabel ini dinyatakan reliable karena

> 0.60

Tabel 7

Uji Reliabilitas Variabel X3

Reliability Statistics

Cronbac h's Alpha

Cronbac h's Alpha Based on Standar

dized Items

N of Items

,923 ,923 6

Untuk variabel Kemudahan (X3) diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0.923, maka kuesioner untuk variabel ini dinyatakan reliable karena

> 0.60

Tabel 8

Uji Reliabilitas Variabel Y Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items

N of Items

,827 ,828 5

Untuk variabel Kepatuhan Pajak (Y) diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0.827, maka kuesioner untuk variabel ini dinyatakan reliable karena

> 0.60

Uji Asumsi klasik

Uji asumsi klasik ada pula yang menganggap sebagai uji perasyarat dimana merupakan suatu bentuk uji pendahuluan atau syarat yang terlebih dahulu dipenuhi sebelum menggunakan analisis yang digunakan untuk menguji dari hipotesa yang diajukkan untuk menghindari atau mengurangi bias agar hasil penelitian yang akan diperoleh

(9)

dapat memenuhi syarat analisis regresi linier berganda.

Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan analisis regresi berganda (Multiple Linier Regression) sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti (Sugiyono, 2017:318).

Pengujian asumsi klasik yang digunakan antara lain Uji normalitas, Uji Multikolineritas, Uji Heterokedastisitas dan Uji Autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Tabel 9 Uji Normalitas

diperoleh hasil bahwa tingkat signifikansi pada variabel-variabel penelitian adalah terdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas Tabel 10 Uji Multikolinieritas

Dari hasil perhitungan pada tabel diatas, di dapat hasil hasil tolerance value di atas 0,1 dan Value Inflation Factor (VIF) di bawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas di antara variabel bebas.

3. Uji Heterokedastisitas

Tabel 11

Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan diagram pencar diatas, maka dapat dilihat bahwa penyebaran residual tidak homogen.

Hal tersebut dapat dilihat dari plot yang menyebar dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Dengan hasil demikian terbukti bahwa terjadi gejala homokedastis atau persamaan regresi

memenuhi asumsi non-

heteroskedasitas.

1. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan salah satu asumsi dalam model regresi linier yang digunakan untuk mengetahui apakah dalam persamaan regresi terdapat kondisi serial atau tidak antara variabel pengganggu (Sugiyono, 2017:333)

Tabel 12 Uji Autokorelasi

Pada tabel model summary diatas, terbaca nilai Durbin-Watson sebesar 1,810 maka, menurut metode pengujian Durbin-Watson, bila nilai DW diantara

(10)

1,724 – 2,276 (Gujarati 2006 : 90) berarti tidak ada autokorelasi.

Uji Regresi Linier Berganda Tabel 13

Uji Regresi Linier Berganda

Data diatas menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk Keamanan adalah sebesar 0,018 (p<0,05) maka dari itu hipotesis diterima artinya variabel Keamanan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak.

Koefisien Determinasi Tabel 14

Koefisien Determinasi

Dari Tabel diatas, diketahui bahwa koefisien determinasinya adalah sebesar 0,820 atau 82%, artinya variabel Keamanan (X1), Kerahasiaan (X2), dan Kemudahan (X3) mempunyai pengaruh terhadap Kepatuhan Pajak (Y) sebesar 82% dan sisanya 18%

dipengaruhi oleh faktor lain.

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Tabel 15 Uji Statistik F

Berdasarkan tabel diatas terdapat nilai sig. dan nilai F hitung sebesar 142,826. Hal ini menunjukan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 dan nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel sebesar 2,700 Artinya bahwa

semua variabel independen yaitu Keamanan, Kerahasiaan dan Kemudahan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu kepatuhan pajak.

PENUTUP Kesimpulan

Dalam penelitian ini mengacu pada data hasil penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh Keamanan, Kerahasiaan, dan Kemudahan Penggunaan E-Filing terhadap Kepatuhan Pajak yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibeunying Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Persepsi Keamanan berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Pajak.

Pemanfaatan layanan pelaporan pajak dengan menggunakan e-filing dapat memberikan tingkat jaminan keamanan yang tinggi bagi wajib pajak. Wajib pajak tidak khawatir dengan masalah keamanan e-filing 2. Persepsi Kerahasiaan berpengaruh

positif terhadap Kepatuhan Pajak.

wajib pajak percaya bahwa e-filing dapat menjaga kerahasiaan. Wajib pajak tidak khawatir dengan masalah kerahasiaan data. Wajib pajak percaya bahwa kerahasiaan data tidak akan disalahgunakan.

3. Persepsi Kemudahan berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Pajak.

Jika wajib pajak dalam menyampaikan SPT tahunan diberikan kemudahan dari program e-filing maka wajib pajak akan patuh dalam melakukan penyampaian SPT tahunan.

Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian dan pembahasan mengenai

(11)

Pengaruh Keamanan, Kerahasiaan, Kemudahan Penggunaan E-Filing terhadap Kepatuhan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibeunying Bandung, maka penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Praktisi : Direktorat Jenderal Pajak disarankan agar lebih meningkatkan interaksi sosial dengan WP melalui sosialisasi agar pemanfaatan sistem e-filing dapat lebih meluas dan lebih banyak digunakan oleh WP. Serta, meningkatkan tingkat Keamanan, kerahasiaan dan kemudahan dari sistem e-filing.

2. Sementara bagi Peneliti selanjutnya, penelitian dapat dikembangkan dengan meneliti pengaruh variabel- variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.

REFERENSI

Desmayanti, Esy. 2012. Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi

Penggunaan E-Filing Oleh Wajib Pajak Sebagai Sarana Penyampaian SPT Masa Secara Online dan Realtime. Semarang:

UNDIP.

Dyanrosi A. Analisis Perilaku Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap Minat Perilaku Menggunakan E- Filing. J Ilmu Sos dan Ilmu Polit. 2015;4(2):354–65.

Edwar D, Bernardin Y. Pengaruh bauran pemasaran jasa pendidikan terhadap tingkat kepuasan siswa pada sma pgri kurnia garut. Ecodemica [Internet]. 2005;1(2):47–58.

Available from:

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/i ndex.php/ecodemica/article/view /141

Erawati T, Ratnasari R. PENGARUH PENERAPAN E-FILLING TERHADAP KEPATUHAN ( Studi Empiris Di Kabupaten Gunungkidul ). Akuntansi.

2018;6(1):1–10.

Fajar CM. Tax Law Enforcement Sebagai Upaya Optimalisasi Penerimaan Pajak Negara Ditinjau Melalui Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak.

Ecodemica [Internet].

2014;II(September):194–210.

Available from:

ejournal.bsi.ac.id/.../Ecodemica_

Vol_II_No_2_September_2014_

Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro

Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta:

Erlangga.

Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-112/PJ/2007 Tentang Penerapan Organisasi, Tata Kerja, Dan Saat Mulai Beroperasinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan Dan Konsultasi Perpajakan Di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Banten, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I, Dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat II.

Keputusan Menteri Keuangan No.

276/KMK/1989 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Direktorat Jendral Pajak.

Laihad RC. Pengaruh perilaku wajib pajak terhadap penggunaan e-

(12)

filing wajib pajak di kota manado. J Emba. 2013;1(3):44–

51.

Lie I, Sadjiarto A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Perilaku

Wajib Pajak untuk

Menggunakan E-Filing. Tax Account Rev. 2013;3(2):1–15.

Mulyanti D, Priastari R. Pengaruh struktur aktiva dan pertumbuhan penjualan terhadap penentuan struktur modal. Akuntansi.

2016;35–40.

Nurdin S, Riana D. Analisis Perbandingan Penerimaan PKB Sebelum dan Sesudah Penerapan Tarif Progresif dan Pengaruhnya Terhadap Penerimaan BBNKB.

Ekonomi. 2013;I(2):1–14.

Putriyandari R. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Terhadap Efektivitas struktur Pengendalian Intern Pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

Akuntansi. 2014;II(2):229–40.

Rohaeni H. Distribusi Anggaran Yang Tidak Merata Sebagai Salah Satu Penyebab Kemiskinan di Jawa Barat. Ecodemica.

2015;III(1):390–403.

Sarunan, Widya K. Pengaruh

Modernisasi Sistem

Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dan Wajib Pajak Badan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Manado. 2015.

Simamora. 2008. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Cetakan Ketiga. Jakarta : PT. Gramedia Sindhudiptha INSY, Yasa GW.

Pengaruh Corporate Social

Responsibility pada Kinerja Keuangan Perusahaan dan Implikasinya terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akunt Univ Udayana 42 ISSN 2302- 8556. 2013;

Sindhudiptha INSY, Yasa GW.

Pengaruh Corporate Social Responsibility pada Kinerja Keuangan Perusahaan dan Implikasinya terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akunt Univ Udayana 42 ISSN 2302- 8556. 2013;4(2):388–405.

Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi ke-6. Bandung : Tarsito.

Sudjana. 2009. Metode Statistika.

Bandung: Tarsito. Badan pusat statistik.

Sugihanti, Winna Titis. Analisis

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Minat Perilaku

Wajib Pajak Untuk

Menggunakan E-Filing. 2011;

Sugiyono. (2008). Statistika untuk penlitian. Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk penelitian. CV. Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA

Sugiyono, P. dr. 2013. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif Dan R&D.

Sugiyono, prof. D, dan Agus Susanto, S. P.. 2015. Cara Mudah Belajar SPSS & LISREL.

Susetyo AE. KEMUDAHAN

PENGGUNAAN E-FILING

TERHADAP KEPATUHAN

WAJIB PAJAK ( Studi Kasus

(13)

Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Magelang ). (2):1–14.

Susmita PR, Supadmi NL. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan, Biaya Kepatuhan Pajak, dan Penerapan E-Filing Pada Kepatuhan Wajib Pajak.

Akuntansi. 2016;1239–69.

Tanor MO, Sabijono H, Walandouw SK. ANALISIS LAPORAN

KEUANGAN DALAM

MENGUKUR KINERJA

KEUANGAN PADA PT.

BANK ARTHA GRAHA

INTERNASIONAL, TBK. J EMBA. 2015;3(3):619–28.

Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Undang-undang No. 6/1983 tentang

"Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan".

Undang-undang No. 28 Tahun 2007 Pasal 1 Tentang Ketentuan Umum dan Perpajakan

Wibisono LT, Toly AA. Analisis

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Minat Wajib

Pajak Dalam Penggunaan E- Filing Di Surabaya. Tax Account Rev. 2014;4(1):1–15.

Wowor RA, Morasa J, Elim I. Analisis

Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan e- Filing. 2014;2(272):40–9.

Yolanda E, Alamsyah DP. Pengaruh Citra Merek dan Pandangan Kualitas Terhadap Kepercayaan Konsumen Pada McDonald ’ s Bandung. (1).

Yuliani S, Nadirsyah, Bakar U.

Pengaruh Pemahaman

Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Peran Internal Audit Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Kota Banda Aceh). J Telaah Ris Akunt. 2010;3(2):206–20.

BIODATA PENULIS

Nama Elis Sugiarti lahir di Bandung pada 22 Februari 1993, menempuh pendidikan di Universitas BSI Bandung dan bekerja pada SMK CIPTA SKILL Bandung sebagai Staff keuangan.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi (S.Akun) pada

Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Kemudahan Penggunaan, Kepuasan Pengguna, Keamanan dan Kerahasiaan, dan Kenyamaan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing (Studi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, kecepatan, keamanan dan kerahasiaan serta kesiapan teknologi

Berdasarkan hasil analisis regresi dapat diperoleh bahwa antara variabel persepsi wajib pajak (X1), variabel kesiapan teknologi (X2), variabel pelayanan (X3), dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kepuasan wajib pajak terhadap penggunaan

Dari penelitian ini dapat ditunjukan bahwa (1) Variabel kemudahan penggunaan persepsian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak menyampaikan

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan yang telah diterapkan dalam kuesioner dapat mengukur variabel yang telah ada. Pengujian validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kueisoner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu