• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kebijakan FTV, faktor ekonomi mikro dan makro terhadap pembiayaan pemilikan rumah Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh kebijakan FTV, faktor ekonomi mikro dan makro terhadap pembiayaan pemilikan rumah Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2022"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengaruh Kebijakan FTV, Faktor Ekonomi Mikro dan Makro Terhadap Pembiayaan Pemilikan Rumah Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2022. Pada masa pandemi COVID-19, pembiayaan kepemilikan rumah yang disalurkan oleh Bank Umum Syariah mengalami peningkatan.

Grafik Jumlah Penduduk dan Proporsi Rumah Tangga dengan Proporsi  Kepemilikan Rumah Sendiri di Indonesia Tahun 2015-2021
Grafik Jumlah Penduduk dan Proporsi Rumah Tangga dengan Proporsi Kepemilikan Rumah Sendiri di Indonesia Tahun 2015-2021

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Batasan Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

34; Analisis Pengaruh FDR, NPF, Suku Bunga dan Size Bank Terhadap Pembiayaan CPR Syariah (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia dan Pengaruh FDR, NPF, Suku Bunga dan Size Bank terhadap Pembiayaan CPR Syariah pada Bank Umum Syariah di Indonesia dan Malaysia.

Kajian Teoritis

  • Teori Agensi (Agency Theory)
  • Perbankan Syariah
  • Pembiayaan Pemilikan Rumah
  • Kebijakan Financing to Value (FTV)
  • Financing to Deposit Ratio (FDR)
  • Net Performing Financing (NPF)
  • Produk Domestik Bruto (PDB)
  • Inflasi

Kebijakan LTV/FTV merupakan rasio yang membandingkan besar kecilnya pinjaman dengan nilai properti yang akan dijadikan jaminan (Bank Indonesia, 2013). Singkatnya, kebijakan LTV/FTV adalah perbandingan antara nilai kredit atau pembiayaan yang akan diberikan bank kepada nasabah. Pengetatan kebijakan LTV/FTV bertujuan untuk meredam pertumbuhan penyaluran dana akibat meningkatnya volatilitas harga yang berdampak pada ketimpangan harga.

Selain itu, tujuan pelonggaran kebijakan LTV/FTV adalah untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan perumahan akibat perekonomian yang lesu. Pada tahun 2012 terjadi pengetatan kebijakan LTV/FTV, dimana kebijakan LTV/FTV I memuat ketentuan mengenai batas maksimal pembiayaan yang diberikan oleh perbankan yaitu hanya 70%. Kebijakan LTV/FTV memuat relaksasi batas pembiayaan pertama sebesar 80% dan selisih fasilitas pertama hingga ketiga tetap berlaku.

Untuk itu, Bank Indonesia melonggarkan kebijakan LTV/FTV dengan tujuan meningkatkan pembiayaan di saat perekonomian sedang lesu. Relaksasi kebijakan LTV/FTV pada tahun 2015 rupanya belum membuahkan hasil maksimal karena pertumbuhan pendanaan cenderung stagnan dan kecil. Maka pada bulan September 2016, kebijakan LTV/FTV kembali diperbarui dengan relaksasi kebijakan LTV/FTV yang mencakup pelonggaran pembatasan pemberian pembiayaan sebesar 75% hingga 90%.

Hubungan Antar Variabel

  • Hubungan antara Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Pembiayaan
  • Hubungan antara Net Performing Financing (NPF) dan Pembiayaan
  • Hubungan antara Produk Domestik Bruto dan Pembiayaan pemilikan
  • Hubungan antara inflasi dan Pembiayaan pemilikan rumah

Semakin tinggi nilai pendanaan yang disalurkan maka semakin tinggi pula risikonya, sehingga pencairan dana yang tinggi akan mengakibatkan risiko pendanaan semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Syaputra & Tohirin (2019) yang menemukan bahwa NPF berdampak terhadap penyaluran pembiayaan kepemilikan rumah. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang ditemukan oleh Astuty & Nurjunah (2018) dan Zulaecha & Yulistiana (2020) yang menunjukkan bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap pembiayaan kepemilikan rumah.

Tingginya nilai pendapatan nasional mencerminkan peningkatan nilai barang dan jasa yang disebabkan oleh peningkatan daya beli masyarakat, yang kemudian berdampak pada peningkatan volume transaksi konsumsi, baik yang terkait dengan produk real estate maupun produk lainnya. Dengan demikian, perbankan turut berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan nasional melalui kegiatan konsumsi masyarakat, yang berarti perbankan akan memberikan pembiayaan dalam jumlah besar terhadap kegiatan konsumsi, termasuk pembiayaan kepemilikan rumah. Selain itu, semakin tinggi pendapatan masyarakat maka semakin besar pula permintaan terhadap suatu barang dan semakin tinggi pula daya beli masyarakat termasuk dalam membeli rumah (Anastasia & Hidayat, 2019).

Hal ini sejalan dengan penelitian Siagian (2017) Nurpita & Oktavia (2021); Shkvarchuk & Slav'yuk (2021); Arianti & Abdullah (2021) yang menunjukkan bahwa pendapatan nasional mempunyai pengaruh terhadap pembiayaan kepemilikan rumah karena peningkatan kemampuan. Inflasi menjadi kekhawatiran masyarakat akibat kebijakan moneter yang lebih ketat sehingga menyebabkan masyarakat tidak mengajukan pembiayaan kepemilikan rumah dan memilih menabung. Sedangkan penelitian Arianti & Abdullah (2021) berbeda, menemukan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap pembiayaan kepemilikan rumah.

Kerangka Konseptual

42 Kebijakan FTV diharapkan dapat memaksimalkan penyaluran pembiayaan kepemilikan rumah yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dan berdampak banyak terhadap perekonomian serta dapat memaksimalkan kinerja perbankan dalam menyalurkan dana sehingga dapat berkontribusi terhadap perekonomian negara. Di sisi lain, dengan kinerja bank yang dapat dijelaskan oleh funds to deposit ratio (FDR) dan net performance financing (NPF), diharapkan bank memiliki kemampuan yang cukup untuk memaksimalkan dan berhati-hati dalam menyalurkan pendanaan kepemilikan rumah. Berikutnya Produk Domestik Bruto (PDB) dan Inflasi sebagai kondisi makro, yang apabila kondisi makro stabil dapat menciptakan situasi yang menguntungkan bagi sektor perbankan.

Sebaliknya jika kondisi makro kurang stabil maka akan mempengaruhi kinerja dan dapat menimbulkan risiko yang berbeda bagi perbankan. Ibarat sebuah siklus, kinerja bank yang baik dan didorong oleh kondisi makro yang baik akan berdampak pada kinerja bank yang baik secara keseluruhan dan dapat menciptakan stabilitas keuangan yang baik serta akan berujung pada stabilitas perekonomian suatu negara.

Hipotesis

  • Hubungan Kebijakan FTV terhadap Pembiayaan Pemilikan Rumah
  • Hubungan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan
  • Hubungan Net Performing Financing (NPF) terhadap Pembiayaan
  • Hubungan Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap Pembiayaan
  • Hubungan Inflasi terhadap Pembiayaan Pemilikan Rumah

Temuan Qoyum & Fauziyyah, (2018); Hidayat & Herianingrum, (2019) menemukan bahwa FDR berdampak positif terhadap pembiayaan kepemilikan rumah. Tingkat keuntungan tersebut berasal dari penyaluran dana ke produk-produk produktif, termasuk pembiayaan kepemilikan rumah. H2: Funding to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif terhadap pembiayaan kepemilikan rumah pada bank umum syariah di Indonesia.

Pembiayaan merupakan sumber pendapatan terbesar bagi suatu bank, khususnya pembiayaan produktif, termasuk pembiayaan kepemilikan rumah. 44 Net Performing Financing (NPF) memberikan dampak negatif terhadap pembiayaan kepemilikan rumah, dimana nilai NPF yang tinggi akan menghambat bank syariah dalam menyalurkan dananya. H3: Net Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif terhadap pembiayaan kepemilikan rumah oleh bank umum syariah di Indonesia.

H4: Produk Domestik Bruto (PDB) berpengaruh positif terhadap pembiayaan kepemilikan rumah oleh bank umum syariah di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Siravati (2018); Widuri & Fajariah (2019); Syaputra & Tohirin (2019) menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh negatif terhadap pembiayaan. 45 mengambil keputusan mengenai pengeluaran dan penggunaan dana sehingga daya beli masyarakat segera menurun, begitu pula permintaan terhadap pembiayaan, termasuk pembiayaan kepemilikan rumah.

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Definisi Operasional Variabel
  • Analisis Data
    • Uji Stasioneritas Data
    • Uji Optimum Lag
    • Uji Stabilitas VAR
    • Uji Kointegrasi
    • Permodelan VAR/VECM
    • Implus Respons Function (IRF)
    • Variance Decomposition (VD)

Penelitian ini menemukan bahwa dalam jangka pendek dan jangka panjang, variabel kebijakan FTV tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan kepemilikan rumah pada bank umum syariah. Namun hasil pengujian yang ditemukan menunjukkan bahwa kebijakan FTV tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan kepemilikan rumah. Oleh karena itu hipotesis 1 yang menyatakan kebijakan FTV berpengaruh positif terhadap pembiayaan kepemilikan rumah ditolak.

Sedangkan dalam jangka panjang, variabel FDR mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap pembiayaan kepemilikan rumah. Penelitian ini menemukan bahwa dalam jangka pendek dan jangka panjang, variabel NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan kepemilikan rumah pada bank umum syariah. 72 Nilai NPF masih berada pada level aman sehingga temuan survei ini tidak memberikan dampak signifikan terhadap pembiayaan kepemilikan rumah.

Penelitian ini menemukan bahwa variabel PDB dalam jangka pendek dan jangka panjang tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan kepemilikan rumah pada Bank Umum Syariah. Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabel inflasi berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan kepemilikan rumah pada Bank Umum Syariah dalam jangka pendek dan jangka panjang. Pengaruh kebijakan Financing to Value dan faktor ekonomi terhadap pembiayaan kepemilikan rumah di bank syariah.

Tabel Pengukuran Variabel  No
Tabel Pengukuran Variabel No

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Gambaran Umum Objek Penelitian
  • Uji Stasioneritas
  • Uji Optimum Lag
  • Uji Stabilitas VAR
  • Uji Kointegrasi
  • Estimasi Model VECM
  • Uji Impuls Response Function (IRF)
  • Uji Variance Decomposition (VD)

Penelitian ini menggunakan variabel kebijakan FTV, faktor mikroekonomi, faktor makroekonomi, dan pembiayaan kepemilikan rumah selama sembilan tahun. Uji VECM pada penelitian ini mengevaluasi hasil dampak jangka pendek atau jangka panjang antara variabel kebijakan FTV, FDR, NPF, PDB, inflasi, dan pembiayaan kepemilikan rumah. Hasil pengujian jangka panjang menjelaskan bahwa variabel kebijakan FDR dan inflasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan kepemilikan rumah dengan nilai t-statistik lebih besar dari nilai t-tabel.

Variabel kebijakan FTV mempunyai nilai koefisien yang artinya setiap kenaikan nilai kebijakan FTV pada periode sebelumnya sebesar 1% maka akan mempengaruhi penurunan nilai pembiayaan kepemilikan rumah sebesar 4,534588% pada periode ini. Koefisien variabel PDB adalah sama artinya jika nilai NPF naik sebesar 1% maka akan berpengaruh terhadap peningkatan nilai pembiayaan kepemilikan rumah sebesar -0,000100%. 65 Gambar 4.2 menunjukkan hasil uji IRF dimana pembiayaan kepemilikan rumah merespon guncangan akibat variabel FDR.

Kemudian pada periode kedua hingga keenam, pembiayaan kepemilikan rumah mengalami respon yang fluktuatif, hingga pada periode ketujuh hingga kedua belas responnya negatif. Pada periode empat hingga sepuluh, pembiayaan kepemilikan rumah merespons dengan fluktuasi positif, namun pada periode sepuluh hingga dua belas mulai stabil. Dengan demikian, analisis ini dapat melihat seberapa kuat guncangan dari variabel kebijakan FTV, FDR, NPF, PDB dan inflasi terhadap pembiayaan kepemilikan rumah selama 10 bulan ke depan.

Tabel 4.1 menunjukkan hasil pengujian stasioneritas pada tingkat level dan  first  different
Tabel 4.1 menunjukkan hasil pengujian stasioneritas pada tingkat level dan first different

Pembahasan

  • Pengaruh Variabel Kebijakan FTV (X1) terhadap Pembiayaan
  • Pengaruh Variabel FDR (X2) Terhadap Pembiayaan Pemilikan Rumah
  • Pengaruh Variabel NPF (X3) Terhadap Pembiayaan Pemilikan Rumah
  • Pengaruh Variabel PDB (X4) Terhadap Pembiayaan Pemilikan Rumah
  • Pengaruh Variabel Inflasi (X5) Terhadap Pembiayaan Pemilikan

Temuan penelitian yang menyatakan bahwa kebijakan FTV tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan kepemilikan rumah sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi, (2016); Ganthari & Syafrii, (2018); Muthia, (2019) yang menemukan bahwa kebijakan FTV tidak berpengaruh terhadap pembiayaan kepemilikan rumah. Penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam jangka pendek variabel FDR tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan kepemilikan rumah. Artinya semakin tinggi nilai FDR maka semakin tinggi pula pembiayaan kepemilikan rumah yang ditawarkan kepada nasabah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa FDR berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan pemilik rumah, yang berarti semakin tinggi nilai FDR maka akan mempengaruhi tingkat pembiayaan pemilik rumah yang disalurkan kepada pelanggan. Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marashdeh, (1994); Septaneswari & Shofwan, (2015) menyatakan besar kecilnya nilai PBD tidak berpengaruh terhadap peningkatan pembiayaan pemilik rumah. Artinya, besarnya pendapatan seseorang tidak berpengaruh terhadap apakah ia mengajukan pembiayaan perumahan.

Penerapan Akad Istishna pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah (Studi Kasus di Amany Residence Jember). Faktor Penentu Permintaan Kredit Pemilikan Rumah (Studi Kasus Bank Umum di Indonesia, 2004: I – 2014: III). Analisis Dampak Suku Bunga dan Produk Domestik Bruto terhadap Permintaan Kredit Pemilikan Rumah pada Bank Tabungan Negara di Indonesia Tahun 2001-2014.

PENUTUP

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebijakan FTV, faktor mikro dan makroekonomi terhadap pembiayaan kepemilikan rumah pada Bank Umum Syariah periode 2014-2022 dengan variabel independen kebijakan FTV, FDR, NPF, PDB dan Inflasi serta variabel dependen pembiayaan kepemilikan rumah. .

Saran

Analisis pengaruh suku bunga, inflasi dan PDB terhadap jumlah permintaan kredit perbankan di Indonesia tahun 2009-2019. Analisis Pengaruh Finance to Deposit Ratio (FDR), Non Performing (NPF), Suku Bunga dan Ukuran Bank, terhadap Pembiayaan CPR Syariah (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia dan Malaysia Periode 2010-2016). Pengaruh Guncangan Makroekonomi dan Keuangan Terhadap Kebijakan Relaksasi Nilai Difusi CPR Syariah di Indonesia.

Analisis pengaruh BI rate, dana pihak ketiga (DPK) dan rasio non-performing financing (NPF) terhadap produk pembiayaan dengan akad Murabahah pada bank syariah di Indonesia. Stabilitas perbankan syariah terhadap pembiayaan produktif dan konsumsi pada perbankan syariah di Indonesia periode Januari 2010 – Maret 2017. Pengaruh CAR, NPF dan FDR terhadap pembiayaan Murabahah pada bank umum syariah di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Mandiri Syariah, Bank BNI Syariah dan Bank BRI Syariah Triwulan I-IV 2015-2019).

Analisis korelasi jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi dan inflasi pada kredit pemilik rumah (KPR) dan kredit pemilik rumah susun (KPA). Analisis Pengaruh Suku Bunga KPR dan Produk Domestik Bruto terhadap Penyaluran KPR di Indonesia Tahun 2014:Q1 – 2020:Q4. Pengaruh kecukupan modal (CAR), efisiensi operasional (BOPO) dan kualitas pembiayaan (NPF) terhadap profitabilitas (ROA) pada bank syariah di Indonesia.

Analisis Pengaruh Funding to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia (Rasio Keuangan pada BUS dan UUS Periode 2008-2010). Pinjaman macet, rasio pinjaman terhadap deposito dan suku bunga kredit untuk pinjaman kepemilikan rumah di Bank Tabungan Negara.

Gambar

Grafik Jumlah Penduduk dan Proporsi Rumah Tangga dengan Proporsi  Kepemilikan Rumah Sendiri di Indonesia Tahun 2015-2021
Grafik Perkembangan PDB, Inflasi dan Pembiayaan di Indonesia  Tahun 2015-2022
Gambar 2.1  Kerangka Konseptual
Tabel Pengukuran Variabel  No
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk uji parsial (uji t), variabel Produk Domestik Bruto (PDB) dan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (RSBI) memberikan pengaruh signifikan dan positif terhadap laju

Murabahah, Analisis Pengaruh Pembiayaan Pemilikan Rumah Sistim Akad Istishna dan Non Performing Financing Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Bank Tabungan Negara

Penelitian inibertujuan untuk mengetahui apakah factor tingkat Dana Pihak Ketiga, Produk Domestik Bruto , Suku Bunga Kredit dan Inflasi berpengaruh terhadap penyaluran kredit

Kegiatan komunikasi pemasaran pada jasa pembiayaan kredit pemilikan rumah Bank Tabungan Negara Cabang Jember menarik untuk diteliti karena jasa pembiayaan KPR BTN

BI rate berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah, meningkatnya suku bunga Bank Indonesia akan diikuti naiknya suku bunga tabungan

Dalam penelitian ini menguji seberapa besar pengaruh makro ekonomi yang meliputi: produk domestik bruto (PDB), Inflasi, Suku Bunga acuan bank sentral (BI Rate), nilai

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Mekanisme Pembiayaan Pemilikan Rumah Subsidi Pada Bank Sulselbar Layanan Syariah Cabang Parepare Kredit pemilikan rumah KPR adalah suatu fasilitas kredit yang

Oleh sebab itu, berdasarkan hasil penjelasan yang disampaikan dalam latar belakang maka penelitian ini akan menguji pengaruh variabel produk domestik bruto PDB, suku bunga kredit