• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DEKAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA DOSEN DI UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM,TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN DEKAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA DOSEN DI UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM,TAHUN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH KEPEMIMPINAN DEKAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP

KINERJA DOSEN DI UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM,TAHUN AKADEMIK 2012/2013”

Dahrul Aman Harahap

Dosen Universitas Riau Kepulauan Batam ABSTRAK

Dahrul Aman Harahap. “Pengaruh Kepemimpinan Dekan dan Budaya organisasi terhadap kinerja dosen di Universitas Riau Kepulauan Batam,Tahun akademik 2012/2013

Penelitian ini mempunyai sebagai berikut :1)Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dekan terhadap kinerja dosen di Universitas Riau Kepulauan, Batam. 2) Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja dosen di Universitas Riau Kepulauan, Batam. 3) Untuk mengetahui pengaruh secara bersama sama kepemimpinan dekan dan budaya organisasi terhadap kinerja dosen di Universitas Riau Kepulauan, Batam.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif. Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dosen tetap Yayasan yang ada di Universitas Riau Kepulauan Batam sebanyak 120 orang.

Penelitian ini mengedepankan pengkajian korelasi antara variable bebas dengan variable terikat dengan menggunakan teknik pengujian data statistic inferensial. Meskipun juga memerlukan statistic deskripif yang merupakan teknik penyajian data yang tidak bermaksud untuk menguji hipotesis.

Kesimpulan yang didapatkan dalam penelitin ini adalah 1) Kepemimpinan dekan sangat menentukan terhadap kinerja dosen. Hal ini menunjukkan kepemimpinan dekan semakin baik maka kinerja para dosen di Universitas Riau Kepulauan semakin baik. Begitu juga dengan sebaliknya. 2) Budaya organisasi sangat menentukan terhadap kinerja dosen. Hal ini menunjukkan budaya organisasi semakin baik maka kinerja para dosen di Universitas Riau Kepulauan semakin baik. Begitu juga dengan sebaliknya. 3) Secara bersamaan kepemimpinan dekan dan budaya organisasi sangat menentukan terhadap kinerja dosen; semakin baik kepemimpinan dekan dan budaya organisasi akan semakin meningkatkan kinerja dosen . sebaliknya, semakin rendah atau menurun kepemimpinan dekan dan budaya organisasi akan semakin menurunkan kinerja dosen di Universitas Riau Kepulauan Tahun Akademik 2012/2013.

Kata Kunci : Kepemimpinan Dekan, Budaya organisasi, Kinerja Dosen

(2)

2 BAB I

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa tujuan nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut, pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan.

Guna menunjang terlaksananya sistem pendidikan nasional yang baik dan berkualitas diperlukan tenaga pendidik. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Salah satu lembaga yang bertugas menjalankan sistem pendidikan nasional adalah perguruan tinggi.

Pendidikan tinggi dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas memiliki posisi yang sangat strategis.untuk itu perlu kesiapan perguruan tinggi dengan segala perangkatnya termasuk yang utama adalah tenaga akademik sebagai penggerak utama aktifitas pembelajaran, sehingga dosen harus mendapatkan pembinaan karier yang terencana dan proporsional. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

(Pasal 1 ayat 2 UU No. 15/2005 tentang Guru dan Dosen). Oleh karena itu, dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. (pasal 45).

Tingginya animo masyarakat untuk kuliah di Unrika menghadapi kendala dalam hal kuantitas dan kualitas dosen sebagai pengajar.Masih cukup banyak dosen yang tingkat pendidikannya masih S1 dan memiliki kepangkatan akademik Asisten Ahli. Unrika mengalami permasalahan dalam hal keterbatasan sarana dan prasarana, seperti ruang kuliah yang terbatas, ruang seminar, laboratorium dan peralatan atau perlengkapan perkuliahan yang sering kali antardosen saling ”berebut” untuk menggunakan peralatan tersebut.

Kedua, terdapat perbedaan gaya kepemimpinan di beberapa fakultas. Fakultas yang sudah lama berdiri menerapkan gaya kepemimpinan otoriter. Ketiga, berdasarkan penelusuran awal budaya organisasi yang terasa di Unrika masih bercorak paternalistik.Keempat, berdasarkan sistem perangkingan Webometric yang menekankan pada akses konten perguruan tinggi yang bisa dilakukan oleh publik, termasuk seberapa banyak akses ke perguruan tinggi tersebut yang bisa dilacak oleh mesin pencari google, yahooo, live dan exalead, kinerja dosen Unrika dinilai masih rendah dibandingkan dengan perguruan tinggi yang ada di provinsi kepulauan riau. Kelima, salah satu bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah penelitian dan publikasi ilmiah.Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan ternyata ditemukan adanya perbedaan kinerja akademik terutama di bidang penelitian antara fakultas yang sudah lama berdiri dengan fakultas yang baru.Dalam arti kinerja dosen pada fakultas yang baru (FISIP) mampu menyaingi kinerja dosen pada fakultas-fakultas yang sudah lama berdiri.

Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA) merupakan salah satu perguruan tinggi yang ada dibawah naungan kopertis wilayah X yang merupakan pengembangan dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan Sekolah Tinggi Teknik (STT) Batam yang mulai berdiri

(3)

3 sejak tahun 1994 oleh Yayasan Perguruan Tinggi Batam (YPTB). Yayasan ini didirikan di Pekanbaru sejak tanggal 12 Desember 1992, yang bergerak dalam usaha mendirikan, membina dan mengelola perguruan tinggi di Pulau Batam.Awal berdirinya, Sekolah Tinggi yang pertama kali dibuka adalah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan Sekolah Tinggi Teknik (STT) dan merupakan sekolah tinggi pertama di Kota Batam Propinsi Riau saat itu dengan dipimpin oleh satu orang ketua dan pembantu ketua. Dengan adanya pemekaran daerah tahun 2005 batam berada diwilayah Propinsi Kepulauan Riau (Kepri). Dalam perkembangan berikutnya pada tahun 2006 sesuai dengan tuntutan perubahan paradigma, STIE dan STT Batam digabung menjadi Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA) melalui SK Dikti No. 68/D/0/2006 Tentang pemberian ijin penyelenggaraan program-program studi dan penggabungan 2 (dua) sekolah tinggi menjadi Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA) di Batam diselenggarakan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Batam. Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas Universitas Riau Kepulauan Batam selalu melakukan tindakan nyata dengan memenuhi standart minimal pendidikan yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Adapun standar minimal tersebut meliputi: a. standar isi; b. standar proses; c. standar kompetensi lulusan; d. standar pendidik dan tenaga kependidikan; e. standar sarana dan prasarana; f. standar pengelolaan; g. standar pembiayaan;dan h. standar penilaian pendidikan. Dalam hal ini pendidik dan tenaga pendidikan terutama dosen di perguruan tinggi merupakan ujung tombak dalam proses pendidikan.Berdasarkan Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Pendidikan Tinggi menyebutkan dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Dosen memegang perananyang sangat strategis bagi kemajuan sebuah perguruan tinggi.Dosen adalah pendidik profesional yang dapat menetapkan apa yang baik bagi mahasiswaberdasarkan pertimbangan profesionalnya, sehingga merupakan salah satu penentu utama dalammenjaga kelangsungan serta menjamin adanya suasana yang kondusif bagi institusinya. Keberadaandosen sangat menentukan mutu pendidikan dan lulusan yang dilahirkan perguruan tinggi, di sampingsecara umum kualitas perguruan tinggi itu sendiri.

Jika para dosennya berkinerja dan bermutu tinggi,maka kualitas perguruan tinggi tersebut juga akan tinggi, demikian pula sebaliknya. Sebaik apapunprogram pendidikan yang dicanangkan, bila tidak didukung oleh para dosen berkinerja dan bermututinggi, maka akan berakhir pada hasil yang tidak memuaskan. Oleh karenanya untukmenjalankanprogram pendidikan yang baik diperlukan para dosen yang juga bermutu tinggi.Dengan memilikiDosen -dosen profesional dan bermutu tinggi, perguruan tinggi dapat merumuskan program sertakurikulum termodern sehingga dapat menjamin lahirnya lulusanlulusan yang berprestasi danberkualitas istimewa.Peran dosen pada dasarnya sangat kompleks tidak hanya mencakup tridharma perguruan tinggitapi lebih dari itu.

Keberhasilan suatu organisasi termasuk organisasi bidang pendidikan dalam mencapai tujuanya diantaranya sangat ditentukan oleh mutu kepemimpinan yang terdapat pada organisasi yang bersangkutan. Salah satu aspek kepemimpinan yang dianggap penting adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan berkaitan dengan cara yang digunakan oleh pimpinan untuk mengatur, mempengaruhi bawahan, dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh manajer juga berhubungan dengan variabel organisasional lainya yaitu budaya organisasi, motivasi berprestasi, dan komitmen pada organisasi yang sangat dibutuhkan dalam mengarahkan kinerja para anggota organisasi, karena kinerja yang ditunjukkan oleh para anggota organisasi akan berdampak pada pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Motivasi meupakan salah satu alat atasn agar bawahan mau bekerja keras dan bekerja cerds sesuai dengan yang

(4)

4 diharapkan.Pengetahuan tentang pola motivasi membantu para manajer memahami sikap pegawai masing-masing. Manajer dapat memotivasi pegawainya dengan cara yang berbedqa-beda sesuai dengan pola masing-masing yang menonjol. Bawahan perlu dimotivasi karena ada bawahan yang baru mau bekerja setelah dimotivasi atasannya.

Kepemimpinan tidak terjadi dengan sendirinya, dan sudah tentu bukan merupakan konsekuensi dari orang yang diberi otoritas atau mendapatkan kekuasaaan. Ada Kompetensi kepemimpinan tertentu yang bias dpelajari, sama dengan kemampuan untuk melaksanakan tanggung jawab kepemimpinan tertentu juga bias dipelajari. Manusia yang membutuhkan keahlian kepemimpinan bukan hanya mereka yang mempunyai posisi puncak daam organisasi ( dan secara insidentil, mereka sering membutuhkah bimbingan dalam keahlian kemepimpinan manusia sesuatu yang berbeda dengan keahlian kepemimpinan perusahaan). Keahlian dalam bidang kepemimpinan manusia harus menjaadi bagian yang integral bagi seluruh organisasi sampai ke level tim dimana keselarasan, interaksi dan komitmen korporat untuk meraih tujuannya akan menentukan keberhasilan atau kegagalan.

2. Identifikasi Masalah

Keberhasilan suatu lembaga pendidikan tidak terlepas dari factor-faktor yang mempengaruhinya. Keberhasilan proses pendidikan di Universitas Riau Kepulauan Batam sering dikaitkan dengan kinerja dosen tetap yayasan yang ada yang merupaka salah satu tolak ukur keberhasilan alumni untuk dapat berkompetisi di dunia kerja.

Rendahnya mutu lulusan Universitas Riau Kepulauan menimbulkan tudingan rendahnya kinerja dosen dan sarana prasarana yang mendukung dalam proses pendidikan itu sendiri, karena peran dosen sangat sentral untuk memotivasi dan mengarahkan mahasiswa untuk dapat belajar dengan baik. Dalam hal ini yang menjadi pertanyaan dalam lulusan yang kurang dapat berkompetisi ini adalah factor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kinerja dosen tetap yayasan sehingga muncul tudingan bahwa kesalahan terbesar adalah berada pada kinerja dosen yang rendah.

Beberapa factor factor yang sangat berpengaruh terhadap kinerja dosen, berdasarkanlatar belakang di atas dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut:

bagaimana kepemimpinan dekan di Universitas Riau Kepulauan, bagaimana budaya organisasi di Universitas Riau Kepulauan, dan bagaimana kinerja dosen di Universitas Riau Kepulauan.

3. Pembatasan Masalah

Banyak factor-faktor yang mempengaruhi kinerja dosen. Faktor-faktor tersebut adalah : budaya organisasi, kompetensi dosen, motivasi kerja dosen, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kesejahteraan, kepemimpinan dekan, persepsi dosen tentang manajemen dekan, supervisi dekan dan sebagainya. Agar penelitian dapat lebih focus dan mendalam, maka pada penelitian ini peneliti membatasi pada aspek pegaruh kepemimpinan dekan da budaya organisasi terhadap kinerja dosen di Universitas Riau Kepulauan Batam tahun akademik 2012/2013

4. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut :

1) Bagaimanakah pengaruh kepemimpinan Dekan terhadap kinerja dosen di Universitas Riau Kepulauan, Batam?

2) Bagaimanakah pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja dosen di Universitas Riau Kepulauan, Batam?

3) Bagaimanakah pengaruh secara bersama sama kepemimpinan Dekan dan budaya organisasi terhadap kinerja dosen di Universitas Riau Kepulauan, Batam?

(5)

5 5. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dekan terhadap kinerja dosen di Universitas Riau Kepulauan, Batam?

2) Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja dosen di Universitas Riau Kepulauan, Batam?

3) Untuk mengetahui pengaruh secara bersama sama kepemimpinan dekan, budaya organisasi dan motivasi berprestasi terhadap kinerja dosen di Universitas Riau Kepulauan, Batam?

6. Penjelasan Istilah

Kinerja dosen dalam penelitian ini adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sesuai dengan visi, misi dan tujuan Universitas.

Kepemimpinan dekan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi dosen terhadap tindakan dan kebijakan yang diambil oleh dekan dalam merencanakan, mengerahkan, mengkoordinasikan dan mengorganisasikan fakultas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan disepakati secara bersama-sama.

Budaya organisasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai-nilai dominan yang didukung oleh universitas atau falsafah yang menuntun kebijakan univesitas terhadap semua komponen universitas termasuk stake holder pendidikan.

7. Kerangka Pikir/Paradigma

Faktor kinerja dosen akan dipengaruhi oleh kepemimpinan dekan. Kinerja dosen akan meningkat tergantung bagaimana cara seorang dekan memperlakukan dosen. Seorang dekan dituntut dapat mendorong dan memotivasi dosen agar kinerjanya dapat meningkat.

Dekan dituntut memberikan kepercayaan kepada para dosen, membimbing dan mengarahkan bahwa apa yang akan dilakukan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku sehingga terbentuk budaya organisasi yang baik.

Hubungan dari ketiga variable tersebut di atas dapat digambarkan seperti di bawah ini . Gambar 1. Kerangka berfikir

8. Hipotesis

Dari kajian teori, kerangka berpikir, serta paradigma diatas, maka dapat diajukan beberapa hipotesis sebagai berikut :

1) Secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Kepemimpinan Dekan terhadap Kinerja Dosen

X1 : Kepemimpinan Dekan

Y: Kinerja Dosen X2 :Budaya Organisasi

X1

Y

X2

Y X1X2 Y

(6)

6 2) Secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan budaya organisasi

terhadap Kinerja Dosen

3) Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Kepemimpinan Dekan dan budaya organisasi terhadap Kinerja Dosen .

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

Pengkajian secara mendalam terhadap permasalahan penelitian yang ada perlu dilakukan pemahaman yang lebih tentang metodologi penelitian yang meliput; kinerja dosen, kepemimpinan dekan, budaya organisasi dan motivasi berprestasi.

Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, membuktikan dan menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik tertentu serta alat-alat tertentu. Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.

Adapun tujuan penelitian ini adalah menemukan penyelesaian masalah yang menyimpang dan unik, mengungkapkan masalah, menggambarkan, meginterpretasikan dan menyimpulkan.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Universitas Riau Kepulauan Batam Jl. Batu Aji Baru no.

99 Batam yang terdiri dari 5 Fakultas yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL). Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan + 3 bulan yaitu Juni- Agustus 2013 tahun akademik 2012/2013.

Populasi dan Sampling Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua dosen tetap yayasan yang ada di Universitas Riau Kepulauan Batam.

Tabel 2. Jumlah dosen unrika tahun akademik 2012/2013

No Fakultas Program Studi Jumlah

Dosen 1 Fakultas Teknik Teknik Elektro

Teknik Industri Teknik Mesin Teknik Sipil Teknik Arsitektur

8 9 6 6 6 2 Fakultas Ekonomi Manajemen

Akuntansi

19 10

(7)

7 3 Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan

Pendidikan Matematika Pendidikan Biologi Pendidikan Sejarah Pendidikan Bahasa Inggris Bimbingan Konseling

6 10 6 12 6

4 Fakultas Hukum Ilmu Hukum 9

5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Ilmu Pemerintahan 7

Total 120

Sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi dosen tetap yayasan yang ada di Universitas Riau Kepulauan Batam sebanyak 120 orang

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini mengedepankan pengkajian korelasi antara variable bebas dengan variable terikat dengan menggunakan teknik pengujian data statistic inferensial.Meskipun juga memerlukan statistic deskripif yang merupakan teknik penyajian data yang tidak bermaksud untuk menguji hipotesis.

Metode statistic yang digunakan adalah statidtik inferensial yang merupakan teknik statistic yang digunakan untuk menganalisis data dari sampel dan hasilnya dilakukan penyimpulan (inferensi) yang digeneralisasikan dan diberlakukan untuk populasi dimana sampel itu diambil.

Pada penelitian ini dilakukan penelitian korelasi kuatnya hubungan antara variable bebas dengan variable terikat dengan metode analisis korelasi dan melakukan prediksi persamaan garis yang sesuai dengan analisis regresi linier (Sugiyono, 2004 ; 170)

Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Definisi Operasional

Definisi operasional disini yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna variable yang sedang diteliti.Varibael penelitian ini terdiri dari dua jenis variable, variable bebas (independent variable), dan variable terikat (dependent variable).Penelitian ini terdiri 4 variabel yaitu tiga variable bebas dan satu variable terikat. Variabel bebas yang pertama adalah Kepemimpinan Dekan yang selanjutnya disebut X1, variable yang kedua adalah budaya organisasi yang selanjutnya disebut X2, variable yang ketiga adalah motivasi berprestasi yang selanjutnya disebut X3, sedangkan variable terikat adalah kinerja dosen Universitas Riau Kepulauan Batam yang selanjutnya disebut dengan Y.

Pengukuran Variabel

Skala liket adalah suatu skala psikomotetrik yang umum digunakan dalam kuisoner, skala likert paling sering digunakan dalam penelitian yang menggunakan metode survey. Penelitian ini menggunakan kuisoner, skor yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert 1 sampai dengan 5 yang meliputi:

Sangat setuju : 5

Setuju : 4

Kurang Setuju : 3

Tidak Setuju : 2

Sangat Tidak Setuju : 1 Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

Penyusunan instrument dalam penelitian ini dilakukan dalam tahapan yaitu : Menyusun indicator dari variable penelitian

(8)

8 Menyusun kisi-kisi instrument

Menyusun instrument berdasarkan kisi-kisi

Melakukan validasi isi dan revisi berdasarkan masukan dari para ahli Melakukan uji coba instrument

Menentukan bukti validitas dan estimasi reliailitas instrument Membuang instrument yang tidak valid

Instrumen disusun berdasarkan metode pengumpulan data yang akan digunakan seperti disajikan dalam table berikut ini :

Tabel 3. Hubungan antara variable, sumber data, metode dan instrument penelitian

No Variabel Responden Metode Instrumen

1 Kinerja Dosen Dosen Penyebaran

Angket

Angket 2 Kepemimpinan Dekan Dosen Penyebaran

Angket

Angket 3 Budaya Organisasi Dosen Penyebaran

Angket

Angket 4 Motivasi Berprestasi Dosen Penyebaran

Angket

Angket

Kisi-kisi instrument meliputi instrument kinerja dosen, kepemimpinan dekan, budaya organisasi, dan sarana prasarana. Selanjutnya disusun instrument Kinerja Dosen, Kepemimpinan Dekan, Budaya Organisasi dan Motivasi Berprestasi sebagai berikut :

Tabel 4. instrument Kinerja Dosen, Kepemimpinan Dekan, Budaya Organisasi dan Motivasi Berprestasi

Variabel Defenisi Operasional

Dimensi Indikator-Indikator Kinerja Dosen

(Y)

Kinerja dosen dalam penelitian ini adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sesuai dengan visi, misi dan tujuan Universitas.

Kualitas Kerja Merencanakan program pengajaran dengan tepat

Melakukan penilaian hasil belajar dengan teliti

Berhati-hati dalam menjelaskan materi ajaran.

Menghasilkan

mahasiswa yang kompeten dalam pembelajaran.

Ketepatan/Kecepatan Kerja

Menerapkan hal-hal

baru dalam

pembelajaran.

(9)

9 Memberikan materi ajar sesuai dengan karakteristik yang dimiliki mahasiswa.

Menyelesaikan program pengajaran sesuai dengan kalendek akademik.

Inisiatif dalam bekerja

Menggunakan media dalam pembelajaran.

Menggunakan

berbagai metode dalam pembelajaran.

Menyelenggarakan kegiatan belajar dan administrasi kampus dengan baik.

Kemampuan dalam bekerja

Mampu dalam penguasaan kelas.

Mampu mengelola interaksi belajar mengajar.

Mampu melakukan penilaian hasil belajar mahasiswa.

Mampu melakukan evaluasi, remedial dan tindak lanjut.

Menguasai landasan pendidikan.

Komunikasi Melaksanakan

layanan bimbingan belajar

Mengkomunikasikan hal-hal yang baru dalam pembelajaran Menggunakan

berbagai teknik dalam mengelola proses belajar mengajar.

Terbuka dalam menerima masukan guna perbaikan pembelajaran.

(10)

10 Kepemimpinan

Dekan (X1)

Kepemimpinan

dekan yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah tindakan dan kebijakan yang diambil oleh dekan dalam

merencanakan, mengerahkan, mengkoordinasikan dan

mengorganisasikan fakultas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan disepakati secara bersama-sama.

Dekan sebagai educator

Memberikan

pembinaan kepaada dosen

Memberikan

pembinaan kepada karyawan

Memberikan

pembinaan kepada mahasiswa

Dekan sebagai manager

Pembuatan visi,misi dan tujuan fakultas Pemberdayaan dosen dalam pelaksanaan program

Melakukan pengawasan terhadap program Melakukan evaluasi terhadap program Dekan sebagai

administrator

Mengadministrasikan pelaksanaan program Mendokumentasikan hasil-hasil

pelaksanaan program Dekan sebagai

supervisor

Membuat program supervise

Melaksanakan supervise Dekan sebagai leader Memberikan

keteladanan kepada dosen

Memberikan

kebijaksanaan dan keputusan yang tepat Dekan sebagai

innovator

Memberikan gagasan baru dalam kegiatan pembelajaran

Dekan sebagai motivator

Memberikan reward dan punishment Menciptakan suasana yang kondusif

Budaya

Organisasi (X2)

Budaya organisasi yang dimaksud dalam penelitian ini

Keyakinan/

Norma

Imtaq

Kebersamaan Sopan santun

(11)

11 adalah nilai-nilai

dominan yang didukung oleh universitas atau falsafah yang menuntun

kebijakan

univesitas terhadap semua komponen universitas

termasuk stake holder pendidikan.

Mengenakan seragam

Menjaga disiplin Teladan

Rasa hormat dan menghargai

Bermutu

Sikap nilai Mengikuti lomba disemua bidang Perbaikan secara terus menerus

Memberikan

kepuasan kepada masyarakat

Perspektif/

Perilaku

Motto dilingkungan fakultas

Empati Simpati

Artifak Ada papan visi, misi dan tujuan fakultas Kondisi bangunan fakultas

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian.

Gambaran Umum

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Riau Kepulauan Batam Jl. Batu Aji Baru no. 99 Batam yang terdiri dari 5 Fakultas yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL). Angket disebarkan kepada 120 responden yang terpilih dan semua angket tersebut lengkap kembali pada peneiliti, untuk dilakukan pengolahan data.

Vailiditas Instrumen

Validitas instrument kepemimpinan dekan, budaya organisasi, dan kinerja dosen dilaksanakan diluar dari responden penelitian dengan n = 30 dan taraf signifikan 5% , maka nilai rtabel Product Moment adalah 0,367. Hasil Validitas instrument angket kepemimpinan dekan, budaya organisasi, motivasi berprestasi, dan kinerja dosen di analisis dengan menggunakan program SPSS v.20 yang dapat dilihat pada lampiran serta untuk hasil keseluruhan dapat dilihat pada table sebagai berikut:

Case Processing Summary Kepemimpinan Dekan

N %

Cases Valid 30 100.0

(12)

12

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Case Processing Summary budaya organisasi

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Case Processing Summary kinerja dosen

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Dari hasil output diperoleh instrument variable kepemimpinan dekan, budaya organisasi, dan kinerja dosen diperoleh rhitung> 0,367 maka instrument dinyatakan 100% valid.

Reliabilitas Instrumen

Setelah instrument dinyatakan valid, langkah selanjutnya dilakukan uji reliabilitas instrument dengan tujuan untuk mengetahui tingkat konsistensi instrument kepemimpinan dekan, budaya organisasi, motivasi berprestasi, dan kinerja dosen dengan n = 30, taraf signifikan 5% , dan dk

= n – 1 , maka nilai rtabel Product Moment adalah 0,367. Hasil reliabilitas angket dianalisis dengan rumus Alfa Cronbachdengan bantuan program spss v.19 sebagai berikut :

Reliability Statistics kepemimpinan dekan Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items

N of Items

.902 .903 25

Reliability Statistics budaya organisasi

.920 .921 20

Reliability Statistics motivasi berprestasi

.889 .893 25

Dari hasil output terlihat nilai reliabilitas instrument variable kepemimpinan dekan 0,902 dari item angket 25, variable budaya organisasi 0,920 dari item angket 20, , dan variable kinerja dosen 0,889 dari item angket 25. Dari semua nilai alfa terlihat nilai rhitung> r table sehingga disimpulkan ke empat instrument variable dinyakan reliable pada kategori sangat tinggi dan layak untuk mendapatkan data penelitian.

Deskripsi Data

Deskripsi statistik untuk Kepemimpinan dosen (X1), budaya organisasi (X2), dan kinerja dosen(Y) dari 120 dosen tetap Universitas Riau kepulauan, disampaikan dalam bentuk tabel di bawah, diskripsi data ini mengungkapkan informasi tentang mean, median, sum, minimum, maksimum, std. deviasi, dan variance.

Kepemimpinan Dekan Case Summaries Kepemimpinan_Dekan

N Mean Median Sum Minimum Maximum Std. Deviation Variance % of Total N

(13)

13 120 108.6417 110.0000 13037.00 77.00 124.00 7.78794 60.652 100.0%

Data variablekepemimpinan dekan diperoleh melalui penyebaran angket yang terdiri dari 25 (dua puluh lima) butir pernyataan yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Dari table diatas diperoleh skor terendah adalah 77, skor tertinggi 124, standard deviasi 7,788, dan variance 60,652.

Budaya Organisasi Case Summaries Budaya_Organisasi

N Mean Median Sum Minimum Maximum Std. Deviation Variance % of Total N 120 67.6333 66.0000 8116.00 40.00 94.00 12.11009 146.654 100.0%

Data variablebudaya organisasi diperoleh melalui penyebaran angket yang terdiri dari 20 (dua puluh) butir pernyataan yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Dari table diatas diperoleh skor terendah adalah 40, skor tertinggi 94, standard deviasi 12,110, dan variance 146,654.

Kinerja Dosen Case Summaries Kinerja_dosen

N Mean Median Sum Minimum Maximum Std. Deviation Variance % of Total N 120 108.2333 108.0000 12988.00 83.00 125.00 9.09680 82.752 100.0%

Data variablekinerja dosen diperoleh melalui penyebaran angket yangterdiri dari 25 (dua puluh lima) butir pernyataan yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Dari table diatas diperoleh skor terendah adalah 83, skor tertinggi 125, standard deviasi 9,097, dan variance 82,752.

Uji Persyarat Analisis Uji Normalitas

Uji ini mempunyai tujuan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data masing-masing variabel.Apabila data terdistribusi normal, maka pada pengujian hipotesis penelitian ini dapat digunakan statistik parametrik yaitu analisa korelasi, sebaliknya apabila tidak terdistribusi normal dapat digunakan statistik non parametrik seperti korelasi rank spearman.Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan perhitungan komputasi SPSS 20.Cara mengetahui signifikan atau tidaknya hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolomasymp.Sig (2-tiled)pada kolom Kolmogorov-Smirnov seperti pada tabel di bawah ini.

1).Tabel Hasil Test NormalitasKepemimpinan Dekan.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kepemimpina n_Dekan

N 120

Normal Parametersa,b Mean 108.6417 Std. Deviation 7.78794

Most Extreme

Differences

Absolute .102 Positive .050 Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z 1.114

(14)

14 Asymp. Sig. (2-tailed) .167

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Untuk memperjelas distribusi normalitas data variabel kepemimpinan dekan, Dengan bantuan SPSS maka di bawah ini ditunjukkan diagram p-plots.

Gambar diagram pencar P-Plots kepemimpinan dekan 2).Tabel Hasil Test NormalitasBudaya Organisasi.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Budaya_Orga nisasi

N 120

Normal Parametersa,b Mean 67.6333 Std. Deviation 12.11009

Most Extreme

Differences

Absolute .068 Positive .068 Negative -.058

Kolmogorov-Smirnov Z .740

Asymp. Sig. (2-tailed) .644 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Untuk memperjelas distribusi normalitas data variabel budaya organisasi, Dengan bantuan SPSS maka di bawah ini ditunjukkan diagram p-plots.

(15)

15 Gambar diagram pencar P-Plots budaya organisasi

3).Tabel Hasil Test NormalitasKinerja Dosen.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kinerja_dosen

N 120

Normal Parametersa,b Mean 108.2333 Std. Deviation 9.09680

Most Extreme

Differences

Absolute .072 Positive .072 Negative -.070

Kolmogorov-Smirnov Z .791

Asymp. Sig. (2-tailed) .559 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Untuk memperjelas distribusi normalitas data variabel kinerja dosen, Dengan bantuan SPSS maka di bawah ini ditunjukkan diagram p-plots.

(16)

16 Gambar diagram pencar P-Plots kinerja dosen

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh signifikansi untuk variabel kepemimpinan dekan adalah 0.167. Signifikansi asym sig (2-tiled), budaya organisasi angka 0.644, untuk motivasi berprestasi angka 0.379 dan kinerja dosen adalah 0.559. Berdasarkan hasil yang didapatkan pada perhitungan dengan bantuan program SPSS diatas diperoleh nilai asym sig (2- tiled)adalah > 0.05. serta dilihat dari plot-plot mengikuti garis fit line, maka variabel berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang terdistribusi normal, pada taraf siginifikansi 0.05.

Uji Linieritas

Uji linieritas dimaksud untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berbentuk linier atau tidak. Jika data berbentuk linier, maka penggunaan analisis korelasi pada uji coba hipotesa dapat dipertanggungjawabkan akan tetapi jika tidak linier, maka harus digunakan analisis korelasi non linier. Uji korelasilinieritas pada penelitian ini menggunakan komputasi SPSS 20.

Kriteria yang digunakan adalah jika harga signifikansi alpha diatas 0.05 maka dikatakan korelasi tersebut linier, sebaliknya apabila signifikansi yang didapat kurang atau sama dengan 0.05 maka korelasi tersebut tidak linier.

Tabel Hasil Uji Linieritas Kinerja Dosen dengan Kepemimpinan Dekan ANOVA Table

Kinerja_Dosen * Kepemimpinan_Dekan Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

Kinerja_Dosen *

Kepemimpinan_Dekan

Between Groups

(Combined) 5144.195 31 165.942 3.105 .000 Linearity 3497.138 1 3497.138 65.433 .000 Deviation from

Linearity 1647.057 30 54.902 1.027 .445 Within Groups 4703.272 88 53.446

Total 9847.467 119

Tabel Hasil Uji Linieritas Kinerja Dosen dengan Budaya Organisasi ANOVA Table

(17)

17

Kinerja_Dosen * Budaya_Organisasi Sum of

Squares

df Mean Square

F Sig.

Kinerja_Dosen * Budaya_Organisasi

Between Groups

(Combined) 3724.575 46 80.969 .965 .544 Linearity 837.582 1 837.582 9.986 .002 Deviation from

Linearity 2886.993 45 64.155 .765 .832 Within Groups 6122.892 73 83.875

Total 9847.467 119

Hasil uji linieritas berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas menunjukkan bahwa garis tersebut adalah linier karena nilaiharga F tuna cocok untuk kepemimpinan dekan pada deviation from linearity adalah 1,027 pada taraf signifikansi 0.445, untuk budaya organisasi nilai harga F tuna cocokadalah 0.765 pada taraf signifikansi 0.832. Model regresi linear dengan hasil yang didapatkan maka nilainya adalah lebih besar dari koefisien alpha 0.05 maka data yang di analisis adalah linear.

Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas merupakan salah satu uji asumsi yang biasa dilakukan untuk mengukur arah dan besarnya pengaruh variabel independen secara akurat. Peneliti menggunakan metode pengujian dengan uji VIF (Variance Inflation Factor) dengan bantuan SPSS 20 dengan ketentuan, apabila nilai VIF di bawah 10, maka tidak terdapat masalah multikolinearitas.

Analisa data sebagai berikut : Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -6.400 7.756 -.825 .411

Kepemimpinan_Dekan .394 .069 .338 5.735 .000 .824 1.213 Budaya_Organisasi .033 .042 .044 .776 .439 .899 1.113 a. Dependent Variable: Kinerja_Dosen

Nilai VIF pada variable kepemimpinan dekan sebesar 1,213, nilai VIF pada variable budaya organisasi sebesar 1,113, . Semua variable yang di analisis lebih kecil dari 10 sehingga tidak terjadi multikolinearitas dan dapat dilanjutkan ke uji selanjutnya.

Analisis DataHipotesis

Untuk mengetahui korelasi atau hubungan antar variabel maka dilakukan perhitungan dengan bantuan SPSS, korelasi ini dilakukan satu persatu antara variabel kepemimpinan dekan dengan kinerja dosen, budaya organisasi dengan kinerja dosen.

Analisis Korelasi Antara X1 dengan Y Correlations

Kepemimpina n_Dekan

Kinerja_dosen Kepemimpinan_Deka

n

Pearson Correlation 1 .596**

Sig. (2-tailed) .000

(18)

18

N 120 120

Kinerja_dosen

Pearson Correlation .596** 1 Sig. (2-tailed) .000

N 120 120

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel diatas hubungan antara X1 dan Y ditunjukkan dengan angka 0.596, nilai tersebut pada kategori hubungan cukup kuat, maka dapat dikatakan terdapat korelasi yang cukup kuat antara kepemimpinan dekan dengan kinerja dosen. Untuk lebih memperkuat signifikansi dari hubungan antara kepemimpinan dekan dengan kinerja dosen, maka dilakukan uji signifikansi sebagai berikut:

Uji signifikansi X1 dengan Y Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 32.610 9.405 3.467 .001

Kepemimpinan_Dekan .696 .086 .596 8.061 .000

Dependent Variable: Kinerja_dosen

Kriteria pengujian: jika t hitung ≥ t table, maka korelasi X1 dengan Y adalah signifikan (maka signifikansi = data sampel dapat digeneralisasikan ke data populasi). Berdasarkan hasil SPSS pada tabel di atas, dengan ketentuan α = 0.05; dk = n-2 = 120-2 = 118 sehingga didapat t tabel = 1,980, ternyata t hitung ≥ t tabel atau8,061>1,980, maka signifikan. Hal ini juga ditunjukkan dengan melihat nilai signifikansi di bawah 0.05. Ini berarti terdapat korelasi yang signifikan antara kepemimpinan dekan terhadap kinerja dosen.Dengan melihat Tabel diatas, bentuk persamaan regresi sederhana yang dihasilkan dari korelasi antara kepemimpinan dekandengan kinerja dosen adalah sebagai berikut:

Y = 32,610 + 0,596X1

Konstanta sebesar 32,610 artinya walaupun variabel kepemimpinan dekanbernilai nol maka kinerja dosen tetap sebesar 32,610. Koefisien regresi sebesar 0,596 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu nilai budaya organisasi memberikan kenaikan sebesar 0,596

Analisis Korelasi Antara X2 dengan Y Correlations

Kinerja_dosen Budaya_Organisasi Kinerja_dosen

Pearson Correlation 1 .292**

Sig. (2-tailed) .001

N 120 120

Budaya_Organisasi

Pearson Correlation .292** 1 Sig. (2-tailed) .001

N 120 120

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari data tabel diatas hasil korelasi antara X2 dan Y adalah 0.292, dengan demikian dapat simpulkan bahwa hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja dosen menunjukkan korelasi yang lemah. Untuk melihat signifikansi dari hasil korelasi dilanjutkan dengan melakukan uji signifikansi dengan menggunakan bantuan SPSS sebagai beriku.

(19)

19 Uji signifikansi X2 dengan Y

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 93.417 4.544 20.557 .000

Budaya_Organisasi .219 .066 .292 3.312 .001

a. Dependent Variable: Kinerja_dosen

Kriteria pengujian: jika t hitung ≥ t tabel, maka korelasi X2 dengan Y adalah signifikan. Berdasarkan data SPSS di atas nilai t adalah 3,312 dengan ketentuan α 0.05 pada uji dua pihak, maka nilai t tabel = 1,980,ternyata t hitung >t tabel atau (3,312> 1.980, maka dapat dikatakan signifikan.

Dengan melihat tabel diatas bentuk persamaan regresi sederhana yang dihasilkan dari korelasi antara variabel budaya organisasidengan kinerja dosen adalah sebagai berikut:

Y = 93,417 + 0,292 X2

Konstanta sebesar 93,417, artinya walaupun variabel budaya organisasi bernilai nol maka kinerja dosen tetap sebesar 93,417.Koefisien regresi sebesar 0,292 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu nilai profesionalisme dosen memberikan kenaikan sebesar 0,292.

Analisis Korelasi Ganda Antara X1, X2 terhadap Y Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .818a .669 .660 5.30242

a. Predictors: (Constant), Budaya_Organisasi, Kepemimpinan_Dekan

Korelasi secara bersama-sama antara variabel kepemimpinan dekan(X1), budaya organisasi(X2terhadap kinerja dosen (Y) diperoleh harga koefisien korelasinya adalah R = 0,818 atau Rx1x2x3y = 0,818artinya pada kategori hubungan yang sangat kuat, sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi (sumbangan) variabel X1,X2, terhadap Y atau koefisien determinan adalah = R2 x 100% atau 0,8182 x 100% = 66,90 %, sedangkan sisanya 33,088%

ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Ini artinya bahwa kepemimpinan dekan, budaya organisasi mempengaruhi sebesar 66,90 % terhadap kinerja dosen.

Untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda X1 dan X2 terhadap Y dapat dilihat dari SPSS dengan uji F pada di bawah ini:

Hasil Ringkasan Anova Untuk Uji F ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 6586.050 2 2195.350 78.083 .000b Residual 3261.417 116 28.116

Total 9847.467 119

a. Dependent Variable: Kinerja_dosen

b. Predictors: (Constant), Budaya_Organisasi, Kepemimpinan_Dekan

Dilihat dari hasil analisis data dengan SPSS v. 20 terlihat nilai F hitung= 78,083selanjutnya dibandingkan dengan F tabel dengan dk = n-k-1, maka dk= 120 -2-1 = 117 maka 78,083 > 2,682

(20)

20 maka signifikan. Hasil uji-F ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan pada variabel independen X terhadap variabel dependen Y, yang berarti terdapat kontribusi yang signifikan antara kepemimpinan dosen, budaya organissidanmotivasi berprestasi terhadap kinerja dosen di Universitas Riau Kepulauan Batam.

Persamaan Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -6.400 7.756 -.825 .411

Kepemipinan_Dekan .394 .069 .338 5.735 .000

Budaya_Organisasi .033 .042 .044 .776 .439

a. Dependent Variable: Kinerja_Dosen

Dari table di atas dapat di analisis persamaan regresi ganda yang dihasilkan dari variabel kepemimpinan dekan, budaya berorganisasi dan motivasi berprestasiterhadapkinerja dosen adalah sebagai berikut.

Y = 0,338 X1 + 0,044 X2 + C

Dari tabelanalisis data diatasdapat disimpulkan :

Kepemimpinan dekan mempunyai nilai korelasi sebesar 0,596dan apabila di determinankan dengan r2 x 100% , maka berkontribusi sebesar 35,52% terhadap kinerja dosen.

Budaya organisasi dengan nilai korelasi 0,292 dan apabila di determinankan dengan r2 x 100%

, maka berkontribusi sebesar 8.526% terhadap kinerja dosen.

Motivasi berprestasi dengan korelasi 0,756apabila di determinankan dengan r2x 100% ,maka berkontribusi sebesar 57,15% terhadap kinerja dosen.

Kepemimpinan dekan dengan budaya berorganisasi mempunyai korelasi yang sangat lemah sebesar 0,174

Kemudian korelasi secara bersama-sama antara variabel kepemimpinan dekan (X1) dan budaya berorganisasi (X2) terhadap kinerja dosen (Y) diperoleh harga koefisien korelasinya adalah R

= 0,818dan apabila di determinankan dengan R2 x 100% , maka berkontribusi sebesar 66,90

% terhadap kinerja dosen.

Interpretasi Hasil Pengujian Hipotesis

Melakukan interpretasi hasil analisis penelitian, yaitu melakukan penafsiran terhadap pengujian hipotesis.Walaupun hasil analisis statistik itu sendiri sudah merupakan suatu kesimpulan, tetapi belum memadai tanpa ada interpretasi yang dikaitkan dengan perumusan masalah. Interpretasi dan pengujian hipotesis diuraikan sebagai berikut:

1) Ada Korelasi yang Signifikan antara kepemimpinan dekan terhadap kinerja dosen Berdasarkan uraian analisis diatas bahwa besarnya korelasi antara variabel kepemimpinan dekan (X1) terhadap kinerja dosen (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,596atau (rx1y = 0,596), maka mempunyai pengaruh terhadp kinerja dosen sebesar 35,52%. Sedangkan uji signifikansi ditemukan bahwa t hitung ≥t tabel

atau8,061 > 1,980, maka signifikan. Hal ini menunjukkan adanya korelasi antara kepemimpinan dekan secara signifikan terhadap kinerja dosen.

2) Ada Korelasi yang signifikan antara budaya organisasiterhadapkinerja dosen

(21)

21 Berdasarkan uraian analisis di atas bahwa besarnya korelasi antara variabel budaya organisasi(X2) terhadap kinerja dosen (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,292atau (rx2y =0,292). maka mempunyai pengaruh terhadp kinerja dosen sebesar 8,526%. Sedangkan uji signifikansi ditemukan bahwanilai t tabel = 3,312,ternyata t hitung >t tabel atau 3,312 > 1,980, maka dapat dikatakan signifikan. Hal ini menunjukkan adanya korelasi dan signifikan antara budaya organisasiterhadap kinerja dosen.

3) Ada Korelasi yang Signifikanantara kepemimpinan dekan dan budaya berorganisasi serta motivasi berprestasisecara bersama-sama terhadap kinerja dosen.

Korelasi secara bersama-sama antara variabel kepemimpinan dekan (X1), budaya berorganisasi (X2) terhadap kinerja dosen (Y) diperoleh harga koefisien korelasinya adalah R = 0,818 atau Rx1x2x3y = 0,818 (nilai R = 0,818 ini diperoleh dari tabel Model Summary kolom kedua R dari hasil pengolahan data dengan program SPSS 20). maka mempunyai pengaruh variable X1X2X3 secara bersama-sama terhadp kinerja dosen sebesar 66,90%. Sedangkan uji F untuk melihat signifikansinya ditemukan bahwaF

hitung > F tabel , atau 78,083> 2,682 , maka signifikan. Hasil uji-F ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan pada variabel independen X terhadap variabel dependen Y, yang berarti terdapat kontribusi yang signifikan antara kepemimpinan dekan, budaya berorganisasi dan motivasi berprestasisecara bersama-sama terhadap kinerja dosen di Universitas Riau Kepulauan Batam.

4) Dari analisis data diperoleh pengaruh antara ketiga variable bebas yaitu kepemimpinan dekan, budaya organisasi dan motivasi berprestasi terhadap kinerja dosen dapat dituliskan dalam suatu persamaan regresi linier yaitu:

Y = 0,338X1 + 0,044X2 + C

Dari persamaan regresi linier tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa:

Kepemimpinan dekan memberikan pengaruh sebesar 0,338 atau 33,80% terhadap kinerja dosen.

Budaya organisasi memberikan pengaruh sebesar 0,044 atau 4,40% terhadap kinerja dosen.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat ditarik suatu kesimpulan:

1. Kepemimpinan dekan mempunyai pengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja dosen yaitu sebesar 33,80%. Hal ini menunjukkan bahwa dekan yang ada di Universitas Riau Kepulauan adalah seorang pemimpin yang baik yang dapat meningkatkan prestasi dan kinerja para dosennya.

2. Budaya organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja dosen yaitu sebesar 4,40%. Dalam hal ini budaya organisasi meliputi nilai-nilai (values) keyakinan-keyakinan ( beliefs) asumsi-asumsi (asumptions) atau norma-norma yang telah lama berlaku dan disepakati oleh para anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah organisasinya.

3. Kepemimpinan dekan, budaya organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan yaitu sebesar 66,90%. Artinya jika semakin baik kepemimpinan dekan, budaya organisasi dan motivasi berprestasi akan semakin meningkatkan kinerja dosen.

(22)

22 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan kesimpulan maka peneliti menyarankan:

1. Kepada pimpinan perguruan tinggi

Hendaknya dalam pembuatan program peningkatan kinerja dosen harus mengembangkan ketrampilan manajerial dan penerapan-penerapan strategi yang inovatif dalam menciptakan budaya organisasi yang sehat dan dinamis.Selain hai itu juga diperlukan motivasi berprestasi dikalangan dosen harus senantiasa di tingkatkan oleh pemimpin untuk mkencapai tujuan yang diharapkan.

2. Kepada para dosen

Hendaknya dosen selalu meningkatkan kemampuannya dalam bidang akademik maupun non akademik dengan caramengikuti berbagai macam pelatihan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

3. Kepada peneliti managemen pendidikan

Bagi para peneliti atau calon peneliti dapat mengembangkan hasil penelitian ini sebagai salah satu referensi untuk penelitian yang relevan. Peneliti juga berharap agar peneliti atau calon peneliti dapat meneruskan dan mengembangkan penelitian untuk variabel lain yang sejenis atau dengan mengunakan pendekatan penelitian yang lain, sehingga dapat menambah wawasan dan kualitas pendidikan yang lebih baik, khususnya dalam bidang managemen pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi, (1997), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsyad, A. (1997). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada E.Mulyasa, (2007), Menjadi Pendidik Profesional, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Fachruddin Saudagar,2009. Pengembangan profesionalitas pendidik, Gaung persada (GP Press);

Jakarta.

Fathoni Abdurrahmat, (2006), Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT Rineka Cipta

Husen, Umar, (2004), Riset Sumber Daya Manusia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Istijanto, (2005), Riset Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : STIE YPKN

Komariah, Aan. (2006). Visionary Leadership menuju sekolah dasar efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Mangkunegara, Anwar Prabu, (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Moeljono, Djokosantoso. (2003), Budaya Koorporat dan Keuggulan Korporasi, Jakarta: PT Elex Media Komputindo Gramedia.

Nawawi, Hadari, (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Rivai, Veithzal, (2004), Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

(23)

23 Robbin Stephen P, (2001), Organizational Behavior, New Jersey: Prentice Hall International.

Sedarmayanti, (2009), Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung: CV Mandar Maju.

Sidik Priadana, (2005), Panduan Penyusunan Skripsi dan Tesis, Bandung: STIE Pasundan.

Siagian, Sondang P. (2002), Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Jakarta: Rineka Jaya.

Sukardi, (2007), Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Supriadi, (1999), mengangkat citra dan martabat guru. Jakarta: Adicitra Karya Nusa

Gambar

Tabel 2. Jumlah dosen unrika tahun akademik 2012/2013
Tabel 3. Hubungan antara variable, sumber data, metode dan instrument penelitian
Tabel 4. instrument Kinerja Dosen, Kepemimpinan Dekan, Budaya Organisasi dan Motivasi  Berprestasi
Gambar  diagram pencar P-Plots kepemimpinan dekan  2).Tabel Hasil Test NormalitasBudaya Organisasi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional, lingkungan kerja, motivasi dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan koperasi

PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN DAN KINERJA.. KARYAWAN

Penelitian ini berjudul Pengaruh Motivasi Kerja, Komunikasi Internal, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan ( Survei Pada Dinas Pendapatan

Hasil analisis data diperoleh: (1) Hasil uji F menunjukkan kepemimpinan, budaya organisasi, dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja

H3: Semakin ideal gaya kepemimpinan transformasional menyebabkan kinerja organisasi yang semakin meningkat, terutama ketika motivasi kerja tinggi Nilai budaya

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi dan disiplin kerja, terhadap kinerja karyawan PDAM Se-Eks

Pada tataran praktis, peningkatan kinerja pegawai di Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dilakukan dengan meningkatkan Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Disiplin, Motivasi, Budaya organisasi, dan kecerdasan emosional terhadap Kinerja Pegawai Hasil uji hipotesis dengan uji simultan F test memperlihatkan