• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP LOYALITAS KERJA PEGAWAI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MAROS

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP LOYALITAS KERJA PEGAWAI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MAROS"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

DAMPAK KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP LOYALITAS PEKERJA PEKERJA UMUM DAN PEKERJA PEMBANGUNAN RUANG KABUPATEN MAROS. Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Pengembangan Karir Terhadap Loyalitas Kerja Pegawai Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Maros Dibimbing oleh Maryadi dan Deddy Rahwandi Rahim.

Latar Belakang

Untuk menciptakan kepuasan kerja pada diri seorang karyawan diperlukan faktor-faktor utama yang mempengaruhinya. Selain itu menurut Hasibuan kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Pengembangan Karir Terhadap Loyalitas Kerja Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Maros”. Variabel manakah yang paling berpengaruh atau dominan terhadap loyalitas kerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Maros?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian Terdahulu

Pengaruh pengembangan karir, lingkungan kerja non fisik dan komitmen organisasi terhadap loyalitas karyawan pada PT Astra Sedaya Finance. Pengaruh Pengembangan Karir, Kompensasi dan Iklim Organisasi terhadap Loyalitas Karyawan Bellevue Heritage Villas Nusa Dua Bali.

Kepuasan Kerja

Pengertian Kepuasan Kerja

Model Pengukuran Kepuasan Kerja

Meskipun tidak ada konsensus mengenai batasan kepuasan kerja ini, kita dapat dengan jelas mengatakan bahwa tidak ada prinsip yang mengikat kepuasan kerja.

Manfaat Kepuasan Kerja bagi Organisasi

Komitmen Organisasi

Pengertian Komitmen Organisasi

Anggota organisasi dengan komitmen emosional yang tinggi akan terus menjadi anggota organisasi karena memiliki keinginan yang tulus untuk melakukannya. Karyawan yang memiliki komponen normatif tinggi tetap menjadi anggota organisasi karena terpaksa.

Sumber Komitmen Organisasi

Keterlibatan karyawan dalam organisasi tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui proses yang panjang dan bertahap. Karyawan yang baru bekerja beberapa tahun dan karyawan yang sudah puluhan tahun berada di suatu organisasi tentunya memiliki tingkat komitmen yang berbeda.

Pengembangan Karir

  • Pengertian Pengembangan Karir
  • Kriteria Penetapan Pengembangan Karir
  • Manfaat Pengembangan Karir
  • Tujuan Pengembangan Karir
  • Model Pengukuran Pengembangan Karir

Salah satu manfaat dari program pengembangan karir adalah akan terciptanya komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan serta organisasi secara keseluruhan. Pengembangan karir diakui sebagai strategi departemen sumber daya manusia, selain pelatihan, pelatihan administrasi dan konsultasi organisasi.

Loyalitas Kerja

Pengertian Loyalitas Kerja

Sesuai dengan teori dan pendapat para ahli tersebut di atas, maka dalam penulisan tesis hanya diambil teori pengembangan karir yang dianggap relevan dengan penelitian yaitu teori menurut Veitzal Rivai yang mengatakan bahwa ada 3 dimensi yang diikuti masing-masing dimensi. indikator , masing-masing. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa loyalitas kerja adalah kesetiaan pegawai/pegawai terhadap organisasi dan tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi baik dalam hal kepercayaan dalam menjaga rahasia organisasi maupun dalam kemauan pegawai untuk memajukan organisasi. organisasi. .

Aspek-aspek Loyalitas

Ketaatan atau kepatuhan

Tanggung Jawab

Pengabdian

Kejujuran

Faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan

Karakteristik pribadi

Karakteristik pekerjaan

Karakteristik desain perusahaan

Pengalaman yang diperoleh dari perusahaan

  • Model Pengukuran Loyalitas Kerja Pegawai
  • Kerangka Konseptual
  • Hipotesis Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel
  • Pendekatan Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data

Kepuasan kerja, komitmen organisasi, pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas kerja pegawai dinas PUPR Kabupaten Maros. Kepuasan kerja, komitmen organisasi terhadap pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap loyalitas pegawai di Dinas PUPR Kabupaten Maros. Variabel pengembangan karir yang paling dominan berpengaruh terhadap loyalitas kerja pegawai Dinas PUPR Kabupaten Maros.

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

Penelitian Kepustakaan (Library research)

Populasi adalah suatu wilayah umum yang terdiri dari subjek atau objek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2011). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas PUPR Kabupaten Maros yang berjumlah 96 orang (data Desember 2019). Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sampling jenuh (sensus), yaitu dengan menentukan seluruh populasi menjadi sampel sebanyak 96 pegawai.

Penelitian Lapangan ( Field Research)

Sumber Data

Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama dan observasi langsung di Dinas PUPR Kabupaten Maro. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, majalah, jurnal dan juga online untuk mendukung penelitian ini.

Metode Analisis Data

  • Uji Asumsi Klasik
  • Uji Hipotesis

Uji normalitas dilakukan untuk memeriksa apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas atau keduanya berdistribusi normal atau tidak. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi menemukan adanya korelasi antar variabel independen (independen). Untuk mengetahui hubungan variabel bebas secara bersama-sama (simultan) dengan variabel terikat dilakukan uji F-statistik, untuk mengecek apakah variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat digunakan taraf signifikansi α < 0,05.

Hasil Penelitian

  • Gambaran Umum Objek Penelitian

Kepala Dinas

Sekretaris Dinas

Subbagian Perencanaan dan Kepegawaian, dipimpin oleh kepala Subbagian Perencanaan dan Kepegawaian, yang bertugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan administrasi yang menyangkut perencanaan dan kepegawaian. Subbagian Umum, Harta Kekayaan dan Keuangan dipimpin oleh Kepala Subbagian Umum, Harta Kekayaan dan Keuangan yang bertugas membantu Sekretaris dalam penyelenggaraan pemerintahan yang meliputi administrasi umum harta dan keuangan.

Bidang Bina Marga

Seksi Perencanaan Jalan Raya dipimpin oleh Kepala Seksi Perencanaan Jalan Raya yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pekerjaan umum dan bidang jalan raya di bidang perencanaan teknis. Ruas jalan dipimpin oleh kepala ruas jalan yang bertugas membantu kepala lapangan dalam melakukan pelatihan-pelatihan. Seksi Jembatan dan Sarana Penunjang Jalan dipimpin oleh Pengelola Seksi Jembatan dan Sarana Penunjang Jalan yang bertugas membantu Kepala Seksi dalam melaksanakan pengarahan, koordinasi, perencanaan, pemantauan dan evaluasi.

Bidang Sumber Daya Air

Perumusan kebijakan pekerjaan umum dan tata ruang di bidang sumber daya air sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; Dinas Perencanaan Sumber Daya Air dipimpin oleh Kepala Dinas Perencanaan Sumber Daya Air yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Bidang Sumber Daya Air di bidang perencanaan teknis. Dinas Pengairan dipimpin oleh Kepala Dinas Pengairan yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan, pembinaan teknis irigasi dan pengelolaan air baku berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala diatur. dari Divisi.

Bidang Cipta Karya

Seksi sungai, tambak, rawa, dan pantai dipimpin oleh kepala seksi sungai, tambak, rawa, dan pantai yang bertugas membantu Kepala Bidang dalam perumusan kebijakan teknis pelaksanaan, petunjuk teknis pengelolaan sungai, tambak, rawa dan pantai berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Bidang. Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan yang dipimpin oleh Kepala Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan mempunyai tugas membantu Kepala Seksi dalam melakukan penataan, koordinasi, perencanaan, pemantauan dan evaluasi bangunan gedung. Seksi Air Minum dan Sewerage dipimpin oleh Kepala Seksi Air Minum dan Sewerage, yang bertanggung jawab menyiapkan bahan dan melaksanakan instruksi, koordinasi, perencanaan, pemantauan dan evaluasi air minum dan sistem pembuangan limbah.

Bidang Bina Konstruksi dan Monitoring Evaluasi

Seksi Jasa Konstruksi dipimpin oleh Kepala Seksi Jasa Konstruksi yang berperan membantu Kepala Seksi dalam melakukan pembinaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi. Bagian Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi yang dipimpin oleh Kepala Bagian Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi bertugas membantu Kepala Bagian dalam melakukan pembinaan, koordinasi, pemantauan, dan evaluasi pelaporan. Seksi Pemantauan dan Evaluasi yang dipimpin oleh Kepala Seksi Pemantauan dan Evaluasi bertugas menyiapkan bahan dan data, melakukan pemantauan dan pengawasan serta menyusun pedoman dan petunjuk teknis, pelaporan, evaluasi dan pengawasan.

Bidang Penataan Ruang

Dinas Tata Ruang dipimpin oleh Kepala Dinas Tata Ruang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Tata Ruang dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, pemantauan dan evaluasi pelaporan. Bagian Tata Ruang dan Bangunan di bawah pimpinan Kepala Bagian Tata Ruang dan Bangunan mempunyai tugas membantu Kepala Bagian dalam pelaksanaan pembinaan, koordinasi, pemantauan dan evaluasi pelaporan. Bagian pengawasan dan penertiban Pemanfaatan Ruang dipimpin oleh Kepala Bagian Pengawasan dan Penertiban Pemanfaatan Ruang yang mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan, koordinasi, pemantauan dan evaluasi pelaporan.

UPTD Pengelolaan Alat Berat dan Laboratorium

Identitas Responden

Tabel di atas menunjukkan bahwa kelompok umur terbesar adalah antara 46 dan 50 dengan jumlah 36 responden atau 35,70 persen, sedangkan kelompok umur terkecil adalah di bawah 35, yang hanya berjumlah 10 orang atau 10,42 persen. Sebaran responden lain yang juga penting untuk diungkapkan adalah masa kerja, karena merupakan gambaran masa kerja pegawai tersebut. Pekerjaan jangka panjang meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan karyawan dan bahkan bisa menjadi proses pematangan birokrat.

Tabel 5. Sebaran Responden Menurut Masa Kerja
Tabel 5. Sebaran Responden Menurut Masa Kerja

Deskripsi Variabel Penelitian

Analisis Deskriptif Variabel Kepuasan Kerja (X1)

15 responden menyatakan sangat setuju, 55 responden menyatakan setuju, kemudian 22 responden menjawab ragu-ragu, kemudian 4 responden menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju. Pada item empiris pertama, gaji/pendapatan yang diberikan oleh organisasi sesuai dengan kinerja saya, skor rata-rata adalah 3,86 dimana 7 responden menyatakan sangat setuju, 76 responden menyatakan setuju, kemudian 6 menjawab ragu-ragu, dan 7 responden menjawab tidak setuju, dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju. Pada item empiris ketiga puas dengan tata ruang kantor sesuai kebutuhan pegawai rata-rata skor 3,99 dimana 7 responden menyatakan sangat setuju, 81 responden menyatakan setuju, kemudian 8 responden menyatakan tidak yakin, dan tidak ada yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 6. Distribusi frekuensi item-item variabel kepuasan kerja
Tabel 6. Distribusi frekuensi item-item variabel kepuasan kerja

Komitmen Organisasi (X2)

Pada poin empiris keempat, hak membuat laporan kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diatur organisasi, skor rata-ratanya adalah 4,00 dimana 7 responden menyatakan sangat setuju, 82 responden setuju, kemudian 7 responden menyatakan ragu-ragu. , dan tidak ada yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju. Pada poin empiris kedua, dengan bangga saya mengatakan bahwa saya adalah bagian dari organisasi ini dengan skor rata-rata 4,03, dimana 19 responden menyatakan sangat setuju, 61 persen responden setuju, kemudian 16 responden menyatakan ragu-ragu, lalu tidak ada responden yang menyatakan. mereka tidak setuju dan tidak sepenuhnya setuju. Pada poin empiris ketiga, mereka memiliki keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi dengan skor rata-rata 4,02, dimana 19 responden menyatakan sangat setuju, 63 responden menyatakan setuju, kemudian 11 responden menyatakan tidak yakin, kemudian 3. responden menyatakan tidak setuju dan tidak setuju, sebagian responden menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 7. Distribusi frekuensi item-item variabel Komitmen Organisasi
Tabel 7. Distribusi frekuensi item-item variabel Komitmen Organisasi

Pengembangan karir (X3)

Pada poin empiris ketiga, mereka merasa bahwa organisasi memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh karyawan untuk mengembangkan karir mereka, skor rata-rata 3,94, dimana 10 responden menyatakan sangat setuju, 70 responden menyatakan setuju, kemudian 16 responden menyatakan setuju. tidak yakin, maka tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada point empiris keempat mereka merasa puas dengan pelatihan yang diberikan oleh organisasi karena membantu meningkatkan kemampuan kerja saya rata-rata skor 3,98 dimana 10 responden menyatakan sangat setuju, 74 responden setuju, kemudian 12 responden menyatakan setuju. tidak yakin, maka tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju atau sangat tidak setuju. Pada item kelima saya merasa puas dengan kebijakan organisasi yang memberikan peluang pendidikan tinggi bagi pengembangan karir saya rata-rata skor 3,93 dimana 17 responden menyatakan sangat setuju, 55 responden menyatakan setuju, kemudian 24 responden menyatakan sangat setuju. tidak yakin, kemudian tidak, ada responden yang tidak setuju dan menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 8. Distribusi frekuensi item-item variabel pengembangan karir
Tabel 8. Distribusi frekuensi item-item variabel pengembangan karir

Loyalitas Kerja (Y)

Hasil Pengujian Validitas, Reliabilitas dan Asumsi Klasik

Alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian harus memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi agar pengumpulan data yang akan dilakukan sesuai dengan yang kita inginkan. Data dalam penelitian ini diambil dari hasil penyebaran kuesioner yang diteruskan kepada sampel penelitian yaitu pegawai Dinas PUPR Kabupaten Maros.

Hasil Uji Validitas

Jumlah responden yang akan diperiksa validitas dan reliabilitas soalnya adalah 96 orang, kemudian dilakukan tabulasi yang kemudian diolah dengan program komputer SPSS. Dari hasil rekapitulasi data yang disajikan pada Tabel 10 di atas terlihat bahwa nilai r kolom untuk semua item pertanyaan digunakan untuk mengukur semua variabel yang memiliki nilai signifikan.

Uji Reliabilitas

Uji Asumsi Klasik

Uji multikolinearitas berfungsi untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dengan menggunakan nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang diolah menggunakan program analisis data SPSS. Pada tampilan grafik Scatter Plot memperlihatkan pola sebaran pada titik-titik dan tidak membentuk pola yang pasti sehingga dalam penelitian ini dapat dikatakan tidak mengandung heteroskedastisitas. Pada penelitian ini terlihat bahwa uji normalitas menunjukkan sifat normal dengan menampilkan grafik probabilitas yang membentuk pola bujursangkar seperti terlihat pada Gambar 5.2 yang artinya layak untuk digunakan sebagai bahan pada tahap pengolahan data selanjutnya.

Tabel 12. Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 12. Hasil Uji Multikolinearitas

Analisis Model dan Pembuktian Hipotesis

Pengujian hipotesis secara simultan (uji F)

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Pembahasan

Kepuasan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas kerja pada dinas PUPR Kabupaten Maros, sedangkan pengembangan karir tidak berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas kerja pegawai dinas PUPR Kabupaten Maros. Pengaruh kepuasan kerja terhadap loyalitas karyawan terbukti signifikan karena hasil analisis menunjukkan hubungan regresi positif dimana jika kepuasan kerja meningkat maka loyalitas karyawan juga akan meningkat. Temuan penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Haryanto (2012) yang mengungkapkan bahwa variabel motivasi karyawan, komitmen organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan.

Variabel yang Dominan Berpengaruh Terhadap Loyalitas Kerja Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Maros

Simpulan

Variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap loyalitas kerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Maros, dengan t hitung = 4,333 dan 4,478 > t tabel = 1,990. Peningkatan karir secara parsial tidak berpengaruh terhadap loyalitas kerja anggota dinas PUPR di Kabupaten Maros dimana t hitung = 1,523 < t tabel = 1,990. Variabel kepuasan kerja, komitmen organisasi dan jenjang karir berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap loyalitas kerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Maros nilai f-hitung>f-tabel atau 35,144>.

Saran

Variabel kepuasan kerja yang paling dominan terhadap loyalitas kerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Maro dapat dilihat dari nilai determinasi (R²) tertinggi yaitu sebesar 0,534. Pimpinan Dinas PUPR Kabupaten Maros hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan loyalitas pegawai seperti faktor kepuasan kerja, komitmen organisasi yang pada akhirnya akan mempengaruhi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Pimpinan Dinas PUPR Kabupaten Maros hendaknya memperhatikan masalah pengembangan sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan loyalitas kerja pegawai.

Keterbatasan Penelitian

Analisis pengaruh motivasi, komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap loyalitas karyawan pada PT Bank DKI. Mathis, Robert L and Jackson, John H, 2014, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh, Jakarta, Penerbit Salemba Empat. Pengaruh Pengembangan Karir, Kompensasi dan Iklim Organisasi terhadap Loyalitas Karyawan Belleveu Heritage Villas Nusa Dua Bali.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian
Tabel 2. Ringkasan Definisi Operasional Variabel  No  Variabel  Definisi Variabel  Indikator
Tabel  berikut  ini  akan  memperlihatkan  sebaran  responden  menurut  kelompok umur yang ada pada Dinas PUPR Kabupaten Maros
Tabel 3. Sebaran  Responden  Menurut Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1 terdapat pengaruh positif dan signifikan secara langsung kompetensi dan budaya organisasi terhadap motivasi kerja pegawai pada Kantor Kecamatan