PENGARUH KREATIVITAS GURU, PERHATIAN ORANG TUA, FASILITAS SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA KELAS X DI SMKN 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
E_JURNAL
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi (S1)
NURSYAMSI 11090106
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2015
PENGARUH KREATIVITAS GURU, PERHATIAN ORANG TUA, FASILITAS SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
SISWA PADA KELAS X DI SMKN 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
Oleh
Nursyamsi¹, sri Wahyuni, S.Pd, M.Pd², Sumarni, S.Pd, M.Pd³ Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat
Email : [email protected] [email protected]
Abstrak
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1). Terdapat Pengaruh yang signifikan antara kreativitas guru terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan, dimana nilai koefisiennya sebesar 0.364 dan nilai thitung (5,339) > ttabel (1,975). (2) Perhatian orang tua secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan, dimana nilai koefisien sebesar 0.312 dan nilai thitung (6,)141 > ttabel (1,975). (3) Fasilitas sekolah secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan, dimana nilai koefisiennya sebesar 0.390 dan thitung (3,162) > ttabel (1,975). (4) Minat belajar secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan, dimana nilai koefisiennya sebesar 0,253 dan thitung (3,489) > ttabel (1,975). (5) Kreativitas guru, perhatian orang tua, fasilitas sekolah, dan minat belajar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan karena dimana di peroleh nilai Fhitung (97,323) > dari Ftabel (2,66).
Besarnya pengaruh variabel kreativitas guru, perhatian orang tua, fasilitas sekolah dan minat belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera 70,5% dan sisanya 29,5%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.
Abstract
These results indicate that: 1). There is a significant influence between the creativity of teachers to motivate students of class X in SMK Negeri 1 Sutera South Coastal District, where the value of the coefficient of 0.364 and tcount (5.339) > t table (1.975). (2) Attention parents partially positive and significant impact on the motivation of class X student in SMK Negeri 1 Sutera South Coastal District, where the coefficient value of 0312 and tcount (6) 141 > t table (1.975). (3) School facilities partially positive and significant impact on the motivation of class X student in SMK Negeri 1 Sutera South Coastal District, where the value of the coefficient of 0.390 and t count (3.162) > t table (1.975). (4) Interest in learning partially positive and significant impact on the motivation of class X student in SMK Negeri 1 Sutera South Coastal District, where the value of the coefficient of 0.253 and t count (3.489) > t table (1.975). (5) The creativity of teachers, the attention of parents, school facilities, and interest in learning simultaneously significant effect on the motivation of class X student in SMK Negeri 1 Sutera South Coastal District for which the obtained value of F (97.323) > F table (2.66 ). The magnitude of the effect of variable creativity of teachers, the attention of parents, school facilities and interest in learning to motivate students of class X in SMK Negeri 1 Sutera 70.5% and the remaining 29.5% is influenced by other factors not included in this study.
PENDAHULUAN
Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan penting bagi bangsa Indonesia, Pendidikan juga berharga bagi kehidupan manusia baik keluarga maupun pribadi. Oleh karena itu, dunia pendidikan seharusnya dapat menghasilkan manusia Indonesia yang berkualitas, yang tidak hanya pandai atau ahli di bidangnya saja namun juga memiliki kearifan dalam bertindak dengan kata lain seimbang antara akal, pikiran serta akhlak atau perilaku.
Pendidikan merupakan investasi utama bagi setiap bangsa, terutama bagi bangsa yang sedang berkembang dalam pembangunan bangsa dan negaranya.
Pembangunan diberbagai bidang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang dipersiapkan melalui pendidikan. Setiap pendidikan selalu berhubungan dengan manusia, karena manusia yang dapat dididik dan selalu dididik serta satu-satunya makhluk yang
dikaruniai kemampuan untuk
menyempurnakan diri melalui proses belajar.
Setiap usaha pendidikan di Indonesia harus sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang berbunyi:
Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Berdasarkan Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3 Saat ini sudah berbagai usaha telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun hal tersebut tidak akan tercapai tanpa adanya dukungan dari semua pihak, baik murid, orang tua, guru, pemerintah dan lembaga sekolah serta berbagai masyarakat.
Pendidikan yang berkualitas apabila pendidikan tersebut di laksanakan dengan baik sehingga memberikan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan pada lulusannya yang dapat bermanfaat ketika
memasuki dunia kerja. Salah satu dalam menjawab hal tersebut melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga yang diharapkan dapat menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan siap kerja dalam bidangnya. Hal ini akan tercapai apabila dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga hasil pendidikan bisa lebih optimal.
Salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar adalah motivasi.
Menurut Ngalim (2010:73) Motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.
Menurut Uno (2014:23) motivasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor ekstenal. Faktor internal adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku.
Faktor eksternal adalah dorongan yang timbul dari luar diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku.
Berdasarkan observasi awal pada tanggal 16 s/d 23 Maret 2015 yang dilakukan di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan diketahui masih kurangnya motivasi siswa dalam belajar.
Hal tersebut dapat dilihat pada kehadiran siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dikelas. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 1. Absensi Kehadiran Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Tahun ajaran 2014-2015
Kelas Jumlah
siswa (orang)
Jumlah tatap muka
(kali)
Keterangan Alfa
(kali)
Sakit (kali)
Izin (kali)
Cabut (kali)
X Listrik 1 33 20 436 33 15 97
X Lstrik 2 34 20 682 11 2 31
X Elektro 38 20 431 28 i 5 58
X Oto 1 38 20 276 22 3 22
X Oto 2 38 20 511 19 12 36
X Ak 1 36 20 71 45 11 1
X Ak 2 36 20 136 95 10 3
X Ak 3 36 20 136 77 10 2
Jumlah 2.679 330 68 250
Sumber: Tata usaha di SMK Negeri 1 Sutera
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Sutera jalan taratak, kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Bedasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Menurut Sugiyono (2012:10) penelitian deskriptif dan asosiatif yaitu penelitian yang menerangkan suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang telah terjadi serta menentukan ada tidaknya pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat
Menurut Sugiyono (2013:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Sugiyono (2013:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Sugiyono (2013:21) teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angket atau kuesioner dan dokumentasi.
Data penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert yang digunakan pada variabel kreativitas guru (X1), Perhatian orang tua (X2), fasilitas sekolah (X3) dan minat belajar (X4) terhadap motivasi belajar siswa pada kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan analisis deskriptif dan nalisa Induktif, uji kelayakan model dengan menggunakan uji Likelihood Ratio dan uji Ramsey, uji asumsi klasik, uji regresi berganda dan uji hipotesis.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh kreativitas guru terhadap Motivasi Belajar Siswa pada kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa variabel regresi kreativitas guru terhadap motivasi belajar memiliki nilai thitung (5,399) > nilai ttabel (1,975), dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 sehingga Ho1 ditolak Ha1 diterima.
Berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kreativitas guru terhadap motivasi belajar siswa pada kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kab. Pesisir Selatan. Hal ini berarti semakin baik kreativitas guru maka akan semakin baik motivasi belajar siswa.
Peningkatan kreativitas guru sebesar satu satuan akan meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 0,364 satuan. Hal ini dikarenakan regresi kreativitas guru terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan memiliki nilai koefisien (b1) sebesar 0,354 satuan.
Dari hasil Uji Deskriptif secara keseluruhan kreativitas guru berada pada kategori cukup baik dengan nilai rata- rata 3.90 dan TCR 77,97 dari 14 item pernyataan, yang memiliki rata-rata dan TCR terendah terdapat pada indikator pengembangan alat evaluasi dengan rata-rata 3.80 dan TCR 75,95% dengan kategori cukup baik. Nilai tertinggi pada indikator menerapkan teknik pemecahan masalah dengan rata-rata 3.96 dan TCR 79.23% tergolong cukup baik.
2. Pengaruh perhatian orang tua terhadap Motivasi Belajar Siswa pada kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa variabel perhatian orang tua diperoleh nilai thitung (6,141) > nilai ttabel (1,975), sehingga Ho2 ditolak Ha2
diterima. Berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kreativitas guru terhadap motivasi belajar siswa pada kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kab.
Pesisir Selatan.
Peningkatan perhatian orang tua sebesar satu satuan akan meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 0,312 satuan. Hal ini dikarenakan regresi perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan memiliki nilai koefisien (b2) sebesar 0,312 satuan.
Dari hasil Uji Deskriptif secara keseluruhan perhatian orang tua berada pada kategori cukup dengan nilai rata- rata 3.91 dan TCR 77.12% dari 15 item pernyataan, yang memiliki rata-rata dan TCR terendah terdapat pada indikator memberikan perlakuan yang adil kepada anak laki-laki dan perempuan dengan rata-rata 3.82 dan TCR 75.30% dengan kategori cukup baik. Nilai tertinggi pada indikator memberikan penghargaan kepada anak dengan rata-rata 4.02 dan TCR 80.30% dengan kategori baik.
3. Pengaruh Fasilitas sekolah terhadap motivasi Belajar Siswa pada kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial fasilitas sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi fasilitas sekolah terhadap motivasi belajar memiliki nilai thitung (3,162) > nilai ttabel (1,975), sehingga Ho3 ditolak Ha3 diterima.
Peningkatan fasilitas sekolah sebesar satu satuan akan meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 0,390 satuan. Hal ini dikarenakan regresi fasilitas sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan memiliki nilai koefisien (b3) sebesar 0,390 satuan.
Dari hasil Uji Deskriptif secara keseluruhan fasilitas Sekolah berada pada kategori cukup dengan nilai rata- rata 3.92 dan TCR 78.47% dari 8 item pernyataan, yang memiliki rata-rata dan TCR terendah terdapat pada indikator memberikan perlakuan yang adil kepada anak laki-laki dan perempuan dengan rata-rata 3.90 dan TCR 77.98% dengan kategori cukup baik. Nilai tertinggi pada indikator memberikan penghargaan kepada anak dengan rata-rata 3.95 dan TCR 78.47% dengan kategori cukup baik
4. Pengaruh Minat Belajar terhadap Motivasi Belajar Siswa Siswa pada kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi minat belajar terhadap motivasi belajar memiliki nilai thitung (3,489) > nilai ttabel
(1,975), sehingga Ho4 ditolak Ha4 diterima.
Peningkatan minat belajar sebesar satu satuan akan meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 0,253 satuan. Hal ini dikarenakan regresi minat belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan memiliki nilai koefisien (b4) sebesar 0,253 satuan.
Dari hasil penelitian ini secara keseluruhan minat belajar berada pada kategori cukup baik dengan nilai rata- rata 3.89 dan TCR 77.80% dari 12 item pernyataan, yang memiliki rata-rata dan TCR terendah terdapat pada indikator menguasai bahan mata pelajaran yang dibinanya dengan rata-rata 3.83 dan TCR 76.83% dengan kategori cukup baik.
Nilai tertinggi pada indikator menguasai substansi ke ilmuan yang terkait dengan bidang studi dengan rata-rata 3.95 dan TCR 78.93% tergolong cukup baik.
5. Pengaruh Pengaruh Kreativitas Guru, Perhatian Orang Tua, Fasilitas Sekolah, dan Minat Belajar Secara Simultan terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui secara simultan kreativitas guru, perhatian orang tua, fasilitas sekolah, dan minat belajar berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung (97,323)
> dari Ftabel (2,66), sehingga H05 ditolak dan Ha5 diterima.
Hasil analisa koefisien determinasi menunjukkan nilia Rsquare sebesar 0,705.
Hal ini berarti 70,5% motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan disumbang oleh variabel kreativitas guru, perhatian orang tua, fasilitas sekolah, dan minat belajar, sedangkan sisanya 29,5% dijelas oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini.
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kreativitas guru secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dimana nilai koefisiennya sebesar 0.364. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung regresi variabel kreativitas guru terhadap motivasi belajar sebesar 5,339 > nilai ttabel sebesar 1,975, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.
2. Perhatian orang tua secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dimana nilai koefisien sebesar 0.312. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung regresi variabel perhatian orang tua terhadap motivasi belajar sebesar 6,141 > nilai ttabel sebesar 1,975, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.
3. Fasilitas sekolah secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dimana nilai koefisiennya sebesar 0.390. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung regresi variabel fasilitas sekolah terhadap motivasi belajar sebesar 3,162 > nilai ttabel sebesar 1,654, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.
4. Minat belajar secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dimana nilai koefisiennya sebesar 0,253. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung regresi variabel minat belajar terhadap motivasi belajar sebesar 3,489 > nilai ttabel sebesar 1,975, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.
5. Kreativitas guru, perhatian orang tua, fasilitas sekolah, dan minat belajar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Fhitung regresi kreativitas guru, perhatian orang tua, fasilitas
sekolah, dan minat belajar terhadap motivasi belajar sebesar nilai Fhitung (97,323) > dari Ftabel (2,66). sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Persentase sumbangan variabel kreativitas guru, perhatian orang tua, fasilitas sekolah, dan minat belajar secara simultan terhadap motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan yaitu sebesar 70,5%, sedangkan sisanya 29,5% dijelas oleh sebab-sebab lain yang ada di luar penelitian.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat memberikan saran atau masukan sebagai berikut:
1. Variabel kreativitas guru, analisa capain responden diketahui bahwa kecocokan tes dengan materi yang dibahas dalam proses pembelajaran memiliki tingkat capain terendah dengan nilai sebesar 75,95% dan dikategorikan cukup baik.
Oleh karena itu, disarankan guru senantiasa melaksanakan tes yang sesuai dengan materi yang telah disajikan dan dibahas sebelumnya dengan siswa dalam proses pembelajaran, agar hasil belajar yang diperoleh oleh siswa lebih maksimal dan memuaskan.
2. Variabel perhatian orang tua, berdasarkan hasil analisa capain responden diketahui bahwa penyediaan waktu orang tua untuk mendampingi anak belajar memiliki tingkat capain terendah dengan nilai sebesar 75,30%
dan dikategorikan cukup baik. Oleh karena itu, disarankan guru mengajak orang tua siswa untuk berusaha menyediakan waktu yang cukup untuk mendampingi anak ketika belajar dirumah.
3. Variabel fasilitas sekolah, berdasarkan hasil analisa capain responden diketahui bahwa kelengkapan fasilitas sekolah memiliki tingkat capain terendah dengan nilai sebesar 77,98% dan dikategorikan cukup baik. Oleh karena itu, disarankan kepala sekolah untuk berusaha memenuhi kelangkapan sarana dan prasarana untuk penunjang proses pembelajaran baik pembelajaran secara teori ataupun pratikum bagi peserta
4. Variabel minat belajar, berdasarkan hasil analisa capain responden diketahui bahwa ketidak bosanan siswa mengikuti proses pembelajaran memiliki tingkat capain terendah dengan nilai sebesar 73,81% dan dikategorikan cukup baik.
Oleh karena itu, disarankan guru senantiasa berusaha untuk menyajikan materi pembelajaran dengan metode dan media yang menarik agar peserta didik tidak cepat bosan dalam mengikuti proses pembelajaran.
5. Variabel motivasi belajar, berdasarkan hasil analisa capain responden diketahui bahwa kebiasaan siswa duduk di bagian paling depan memiliki tingkat capain terendah dengan nilai sebesar 75,83%
dan dikategorikan cukup baik. Oleh karena itu, disarankan guru senantiasa berusaha untuk mengajak siswa selalu duduk di bangku yang paling depan terlebih dahulu ketika memasuki ruangan belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Ngalim, Purwanto. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT.
REMAJA ROSDAKARYA.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta Uno, Hamzah. 2014. Teori Motivasi dan
Pengukurannya (Analisis Dibidang Pendidikan) Jakarta:
Bumi Aksara
UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 Tentang Pendidikan Nasional