• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN IPHONE PADA MAHASISWA/I SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI Ppi CITRA RAYA TANGERANG

N/A
N/A
Pham Van Nhân

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN IPHONE PADA MAHASISWA/I SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI Ppi CITRA RAYA TANGERANG"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN IPHONE PADA MAHASISWA/I SEKOLAH

TINGGI ILMU EKONOMI Ppi CITRA RAYA TANGERANG

Disusun Oleh : Penulis Pertama

Nia Aulina

MAHASISWA STIE PUTRA PERDANA INDONESIA

Penulis Kedua Toni Suhara, S.E., M.M.

NIDN : 0402097503

STIE PUTRA PERDANA INDONESIA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada Pengaruh signifikan Kualitas Produk, Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra perdana Indonesia Citra Raya, Tangerang. Penelitian ini menggunakan 100 responden sebagai instrument penelitian. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Adapun data primer diperoleh penulis dengan menyebarkan kuisioner kepada responden., dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas, uji normalitas, uji korelasi parsial, uji regresi berganda, dan uji hipotesis (uji T dan uji F). Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS versi 23 pada uji F diperoleh Fhitung sebesar (40.088 > 3.09) diketahui bahwa kualitas produk dan citra merek secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa/I Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Putra perdana Indonesia Citra Raya, Tangerang.

Berdasarkan uji T, kualitas produk (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa/I Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Putra perdana Indonesia Citra Raya, Tangerang dengan nilai Thitung 5.515 dan nilai signifikansi 0.000.

(2)

berdasarkan citra merek (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai Thitung 4.927dan signifikansi 0.000.

ABSTRACT

This study aims to determine whether there is a significant effect of product quality, brand image on purchasing decisions among students of the Putra Perdana Indonesia High School of Economics, Citra Raya, Tangerang. This study used 100 respondents as a research instrument. The types of data in this study are primary and secondary data.

The primary data is obtained by the author by distributing questionnaires to respondents, by conducting validity and reliability tests, normality tests, partial correlation tests, multiple regression tests, and hypothesis testing (T test and F test).

Based on the results of data processing with SPSS version 23 in the F test, it is found that the Fcount is (40.088> 3.09), it is known that the product quality and brand image simultaneously have an effect on purchasing decisions of students at the Putra Perdana Indonesia School of Economics, Citra Raya, Tangerang. Based on the T test, the quality of the product (X1) has a significant effect on purchasing decisions for students of the Putra Perdana Indonesia School of Economics at Citra Raya, Tangerang with a t-count value of 5.515 and a significance value of 0.000. based on brand image (X2) has a significant effect on employee performance with a value of tcount 4,927 and a significance of 0.000.

A.

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Dalam era modern seperti zaman ini dunia dihadapkan pada perkembangan disegala bidang terutama bidang teknologi, industri dan informasi. Perkembangan pasar bisnis yang semakin maju saat ini mempengaruhi usaha produsen sebagai penyedia alat pemenuhan kebutuhan bagi konsumen untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menghasilkan produk yang mampu menarik konsumen untuk membeli produk yang mereka hasilkan. Produk yang mampu menarik konsumen untuk membeli, tentunya

(3)

produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, sehingga produsen harus mempelajari perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

Pada zaman yang semakin modern, canggih dan serba cepat, bagi semua kalangan sudah biasa untuk melakukan sesuatu serba instan dengan menggunakan smartphone. Terkhusus dikalangan mahasiswa/I Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra perdana indonesia Citra Raya Tangerang yang sebagian besar merupakan konsumen yang sangat mengikuti perkembangan kemajuan teknologi yaitu smartphone. Tidak dipungkiri bahwa smartphone merupakan suatu kebutuhan primer yang memang harus terpenuhi. Dimana dibutuhkan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan komunikasi saja, melainkan untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan, pendidikan, hiburan, media sosial dan bisnis.

Untuk saat ini produk smartphone sangat beragam, berbagai jenis smartphone ditawarkan dengan berbagai keunggulan. Bagi mahasiswa/i Sekolah Tinggi Ilmu ekonomi Putra perdana indonesia Citra Raya, Tangerang. Semakin banyak pilihan yang ada merupakan suatu keunggulan tersendiri. Hal tersebut akan menambah alternatif pilihan yang dapat digunakan dalam mempertimbangkan keputusan pembelian. Tingkat persaingan baik untuk produk yang serupa maupun produk yang berbeda, menyebabkan konsumen bertindak selektif dalam melakukan keputusan pembelian. Kondisi tersebut menuntut produsen untuk dapat mengikuti keinginan dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks.

Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan jika ingin yang dihasilkan dapat bersaing di pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sedangkan Menurut American Society dalam buku Kotler dan Keller (2016 : 156) pengertian kualitas adalah sebagai berikut,

Quality is the totality of features and characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied needs”. Pendapat ini menyatakan kualitas produk adalah karakteristik suatu produk atau jasa yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.

Menurut Kotler dan Armstrong (2013 : 233) mengemukakan pengertian citra merek

“The set of belief held about a particular brand is known as brand image”. Yang

(4)

Setiap merek menawarkan pelayanan tersendiri untuk pelanggannya, Konsumen saat ini juga sangat kritis dalam memilih suatu produk, sampai pada keputusan untuk membeli produk tersebut. tidak terkecuali untuk iklan produk smartphone mengalami perkembangan yang sangat pesat.

alternatif pilihan yang semakin banyak memudahkan konsumen untuk menentukan pilihan sesuai dengan selera dan kemampuan ekonominya. melihat sejauh mana merek yang disandangkan dapat memengaruhi penilaian konsumen terhadap citra merek (Brand Image) dari produk tersebut. Berbagai upaya dilakukan perusahaan dalam rangka mempertahankan brand image yang mereka miliki diantaranya inovasi teknologi keunggulan yang dimiliki produk tersebut, penetapan harga yang bersaing, dan promosi yang tepat sasaran. Semakin baik Brand Image produk yang dijual, maka semakin tinggi keputusan pembelian oleh konsumen.

“Keputusan pembelian yakni dimana suatu metode dalam mengambil kepastian ketika mendapatkan suatu barang atau jasa dengan adanya kesadaran penuh atas harapan dan keperluan terhadap produk yang ingin dibeli, kemudian konsumen melakukan beberapa tahapan ketika ingin membeli suatu produk dan sampai dengan tahap pasca pembelian” (Marlina, 2018 : 119).

Kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan merek dagang smartphone Iphone beredar di pasaran. Dengan boomingnya smartphone tersebut tentu membuat kalangan Mahasiswa/i saat ini sangat berpikir selektif dan smart dalam memilih suatu produk, sehingga mereka akan mendapatkan kegunaan atau manfaat yang mereka cari dari sebuah produk. Dengan adanya permasalahan dan latar belakang telah diuraikan, maka peneliti tertarik membuat penelitian ini dengan memfokuskan pada elemen-elemen kualitas pelayanan, harga jual, dan keputusan pembelian. Oleh karena itu, penulis tertarik membuat skripsi yang berjudul : Pengaruh kualitas produk dan citra merek Terhadap Keputusan Pembelian Iphone pada Mahasiswa/i Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra perdana indonesia Citra Raya, Tangerang.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

(5)

1) Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian iphone pada mahasiswa/i Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra perdana indonesia Citra Raya, Tangerang?

2) Apakah citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian iphone pada mahasiswa/i Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra perdana indonesia Citra Raya, Tangerang?

3) Apakah kualitas produk dan citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian iphone pada mahasiswa/i Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra perdana indonesia Citra Raya, Tangerang?

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas maka tujuan penelitiannya antara lain:

1) Untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian iphone pada mahasiswa/I Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra perdana indonesia Citra Raya, Tangerang.

2) Untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian iphone pada mahasiswa/i Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra perdana indonesia Citra Raya, Tangerang.

3) Untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh variable kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian iphone pada mahasiswa/i Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra perdana indonesia Citra Raya, Tangerang

B. LANDASARN TEORI

1. Kualitas Produk

1) Pengertian Kualitas Produk

Perusahaan akan selalu berusaha untuk memuaskan konsumen mereka dengan menawarkan produk yang berkualitas. Produk yang berkualitas adalah produk yang memiliki manfaat bagi pemakainya (konsumennya).

Kualitas memengaruhi kinerja produk atau layanan. oleh karena itu, ini

(6)

terkait erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Dalam arti tersempit, kualitas dapat didefinisikan sebagai "tidak ada cacat". Tetapi kebanyakan pemasar melampaui definisi sempit ini. Sebaliknya mereka menentukan kualitas dalam hal menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan.

Menurut Kotler dan Armstrong (2014 : 11) “kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya”. Menurut Kotler dan Keller (2016 : 164) “kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan”. Sedangkan menurut Mowen (2012:61) “kualitas produk merupakan proses evaluasi secara keseluruhan kepada pelanggan atas perbaikan kinerja suatu produk”.

“Kualitas produk merupakan pernyataan tingkat kemampuan dari suatu merek atau produk tertentu dalam melaksanakan fungsi yang diharapkan”

(Assauri, 2015 : 211). Kualitas dalam pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya. Menurut Schiffman dan Wisenblit (2015 : 138)

”kualitas produk adalah karakteristik fisik dari produk itu sendiri seperti ukuran, warna, rasa, atau aroma”.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa produk yang memiliki kualitas adalah produk yang dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama, memiliki performa fisik dan tampilan yang baik dan menarik, serta melalui beberapa tahapan proses dengan memperhitungkan nilai suatu produk dan jasa tanpa adanya kekurangan sedikitpun nilai suatu produk dan jasa, dan menghasilkan produk dan jasa sesuai harapan tinggi dari konsumen.

(7)

2) Dimensi dan Indikator Kualitas Produk

Kualitas produk memiliki dimensi yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik dari suatu produk. Menurut David Garvin dalam buku Fandy Tjiptono (2016 : 134) kualitas produk memiliki delapan dimensi sebagai berikut:

Performance (kinerja), merupakan karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli.

Features (fitur atau ciri-ciri tambahan), yaitu karaktersitik sekunder atau pelengkap.

Reliability (reliabilitas), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.

Confermance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

Durability (daya tahan), yaitu berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat digunakan.

Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan direparasi; serta penanganan keluhan secara memuaskan.

Esthetics (Estetika), yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.

Perceived Quality (kualitas yang dipersepsikan), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya

2. Citra Merek

1) Pengertian Citra Merek

Perusahaan harus memiliki merek yang berbeda dengan pesaingnya, begitu pula dengan citra merek yang tertanam di benak pelanggan. Karena citra merek merupakan salah satu hal yang dilihat pertama kali oleh pelanggan sebelum melakukan pembelian atau pemilihan produk. Menurut Kotler dan Keller (2012 : 248) “Brand Imagery describes the extrinsic properties of the product or service, including the ways in which the brand attempts to meet customers psychological or social needs”. Brand Image

(8)

menggambarkan sifat ekstrinsik dari suatu produk atau jasa termasuk cara dimana merek berusaha memenuhi kebutuhan psikologis atau sosial pelanggan.

Kotler dan Armstrong (2013 : 233) mengemukakan pengertian citra merek “The set of belief held about a particular brand is known as brand image”. Yang artinya adalah sekumpulan keyakinan terhadap suatu merek disebut citra merek. Kotler dan Keller (2012 : 768) mendefinisikan brand image “Preception and beliefs held by consumers. As reflected in the associations held in consumers memory”. sebagai sekumpulan persepsi dan kepercayaan yang dimiliki oleh pelanggan terhadap suatu brand yang direfleksikan melalui asosiasi-asosiasi yang ada dalam ingatan pelanggan.

Ketika suatu brand image telah mampu untuk membangun karakter produk dan memberikan value proposition, kemudian menyampaikan karakter produk tersebut kepada pelanggannya secara unik, berarti brand tersebut telah memberikan suatu kekuatan emosional lebih dari kekuatan rasional yang dimiliki oleh produk tersebut. Hal ini akan membuat pelanggan mengasosiasikan hal positif dalam pikirannya ketika mereka memikirkan brand tersebut. Citra merek (Brand Image) merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa citra merek adalah persepsi konsumen dan preferensi terhadap merek, sebagaimana yang direfleksikan oleh berbagai macam asosiasi (presepsi) merek yang ada dalam ingatan konsumen.

2) Dimensi dan Indikator Citra Merek

Muhammad Ehsan Malik, Muhammad Mudasar Ghafoor, Hafiz Kashif Iqbal dalam jurnalnya yang berjudul “Impact of Brand Image, Service Quality and Price on Customer Satisfication in Pakistan Telecommunication Sector 11 (2012 : 123) mengemukakan bahwa citra merek memiliki tiga dimensi, yakni atribut, manfaat, dan evaluasi”.

(9)

Sedangkan, menurut Keller (2013 : 97) dimensi-dimensi utama membentuk citra sebuah merek tertuang dalam berikut ini:

 Identitas Merek (Brand Identity)

Identitas merek merupakan identitas fisik yang berkaitan dengan merek atau produk tersebut sehingga pelanggan mudah mengenali dan membedakannya dengan merek atau produk lain, seperti logo, warna, kemasan, lokasi, identitas perusahaan yang memayungi, slogan, dan lain- lain.

 Personalitas Merek (Brand personality)

Personalitas merek adalah karakter khas sebuah merek yang membentuk kepribadian tertentu sebagaimana layaknya manusia, sehingga khalayak pelanggan dengan mudah membedakannya dengan merek lain dalam kategori yang sama, misalnya karakter tegas, kaku, berwibawa, nigrat, atau murah senyum, hangat, penyayang, berjiwa sosial, atau dinamis, kreatif, independen, dan sebagainya.

 Asosiasi Merek (Brand Association)

Asosiasi Merek adalah hal-hal spesifik yang pantas atau selalu dikaitkan dengan suatu merek, bisa muncul dari penawaran unik suatu produk, aktivitas yang berulang dan konsisten misalnya dalam hal sponsorship atau kegiatan social resposibility, isu-isu yang sangat kuat berkaitan dengan merek tersebut, ataupun person, simbol-simbol dan makna tertentu yang sangat kuat melekat pada suatu merek.

 Sikap dan perilaku merek (Brand Attitude & Behavior)

Sikap dan Perilaku merek adalah sikap atau perilaku komunikasi dan interaksi merek dengan pelanggan dalam menawarkan benefit-benefit dan nilai yang dimilikinya. Attitude and behavior mencakup sikap dan perilaku pelanggan, aktivitas dan atribut yang melekat pada merek saat berhubungan dengan khalayak pelanggan, termasuk perilaku karyawan dan pemilik merek.

 Manfaat dan Keunggulan Merek (brand Banefit & competence)

(10)

Manfaat dan Keunggulan merek merupakan nilai-nilai dan keunggulan khas yang ditawarkan oleh suatu merek kepada pelanggan yang membuat pelanggan dapat merasakan manfaat karena kebutuhan, keinginan, mimpi, dan obsesinya terwujudkan oleh apa yang ditawarkan tersebut

3. Keputusan Pembelian

1) Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Keller (2016 : 198) “keputusan pembelian artinya pada tahap evaluasi, konsumen membentuk prefensi di antara pilihan merek yang ada dan juga membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Konsumen akan memperlihatkan perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil setelah melakukan pembelian suatu produk”. Menurut Kotler dan Amstrong (2016 : 185) “keputusan pembelian adalah pada tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat beli. Secara umum, keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat pembelian dan keputusan pembelian”.

Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Tjiptono (2012 : 184) “keputusan pembelian sebagai tahap keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian suatu produk”. Dari pengertian keputusan pembelian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah perilaku pembelian seseorang dalam menentukan suatu pilihan produk untuk mencapai kepuasan sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen yang meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.

2) Dimensi dan Indikator Keputusan Pembelian

Kotler dan Keller (2012 : 166) membagi proses pengambilan keputusan pembelian menjadi lima tahap, yaitu:

(11)

 Pengenalan masalah (Problem Recognition)

Proses pembelian dimulai pada saat pembelian mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh stimulus internal atau ekternal. Kebutuhan dapat timbul ketika pembeli merasakan adanya rangsangan eksternal atau internal yang mendorong dirinya untuk mengenali kebutuhan. Rangsangan internal timbul dari dalam diri manusia itu sendiri, sedangkan dorongan eksternal berasal dari luar diri manusia atau lingkungan. Kebutuhan mempunyai tingkat intensitas tertentu. Makin besar tingkat intensitasnya, maka akan semakin kuat dorongan yang timbul untuk menguranginya dengan jalan mencari obyek baru yang dapat memuaskan kebutuhannya. Dalam hal ini pemasar harus dapat mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang dapat dimanfaatkan oleh pemasar untuk dapat memasarkan produk/jasa perusahaan kepada konsumen yang benar-benar membutuhkannya.

 Pencarian informasi (Information Search)

Tahapan dalam proses keputusan pembelian dimana konsumen akan terdorong untuk mencari lebih banyak informasi berkaitan produk atau jasa mana yang akan dibeli. Konsumen yang merasakan rangsangan akan kebutuhannya kemudian akan terdorong untuk mencari dan mengumpulkan informasi sebanyak banyaknya. Rangsangan tersebut dibagi dalam dua level. Level pertama adalah penguatan perhatian dimana pada level ini orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Level selanjutnya adalah pencarian informasi secara aktif dimana pada level ini orang mulai mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.

Sumber informasi konsumen dapat digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu: Sumber pribadi, Sumber komersil, Sumber public, dan Sumber eksperimental

(12)

 Evaluasi alternatif (Evaluation of Alternative)

Tahapan ini dilakukan dalam proses keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek– merek alternatif yang bersaing dan membuat penilaian akhir. Setelah menerima banyak informasi pada tahap sebelumnya, konsumen akan mempelajari dan mengolah informasi tersebut untuk sampai pada pilihan terakhir.

Terdapat banyak proses evaluasi atau penilaian konsumen terhadap produk. Beberapa konsep yang akan membantu dalam memahami proses evaluasi yaitu pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini.

 Keputusan pembelian (Purchase Decision)

Tahapan ini dilakukan dalam proses keputusan pembelian dimana konsumen secara aktual membeli produk. Dalam tahap sebelumnya yaitu konsumen mengevaluasi dengan membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk lima subkeputusan yaitu merek, penyalur, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.

 Perilaku setelah pembelian (Postpurchase Decision)

Tahapan dalam proses keputusan pembelian dimana konsumen melakukan tindakan lanjut membeli berdasarkan kepuasan atau tindakan lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan mereka selaku konsumen. Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mungkin akan menolaknya dari daftar pilihan. Sebaliknya bila konsumen mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk

(13)

membeli terhadap merek barang tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat.

4. Kerangka Pemikiran

Kerangka Berfikir

5. Hipotesis

 H₁H0 : Diduga tidak terdapat Pengaruh kualitas produk yang signifikan terhadap keputusan pembelian iphone pada mahasiswa/I sekolah tinggi ilmu ekonomi putra perdana Indonesia Citra Raya, Tangerang

 Ha : Diduga terdapat Pengaruh kualitas produk yang signifikan terhadap keputusan pembelian iphone secara bersama- sama pada mahasiswa/i sekolah tinggi ilmu ekonomi putra perdana Indonesia Citra Raya, Tangerang

 H₂H0 : Diduga tidak terdapat Pengaruh Citra Merek yang signifikan terhadap keputusan pembelian iphone pada mahasiswa/i

sekolah tinggi ilmu ekonomi putra perdana Indonesia Citra Raya, Tangerang.

 Ha : Diduga terdapat Pengaruh Citra Merek yang signifikan terhadap keputusan pembelian iphone secara bersama-

sama pada mahasiswa/i sekolah tinggi ilmu ekonomi putra perdana Indonesia Citra Raya, Tangerang

H₃H0 : Diduga tidak terdapat Pengaruh kualitas produk dan Citra Merek yang signifikan terhadap keputusan pembelian iphone Kualitas Produk

X1

Citra Merek X2

Keputusan Pembelian (Y)

(14)

pada mahasiswa/I sekolah tinggi ilmu ekonomi putra perdana Indonesia Citra Raya, Tangerang

 Ha : Diduga terdapat Pengaruh kualitas produk dan Citra Merek yang signifikan terhadap keputusan pembelian iphone secara bersama-sama pada mahasiswa/i sekolah tinggi ilmu ekonomi Putra perdana indonesia Citra Raya, Tangerang.

C. METODELOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini, pendekatan penelitian deskriptif digunakan untuk menganalisis tentang bagaimana pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian iphone pada mahasiswa/I Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra perdana Indonesia Citra Raya, Tangerang.

2. Jenis dan Sumber Data

 Jenis Data

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data angka (numeric) yang diolah dengan metode statistika yang menunjukkan nilai terhadap besaran atas variabel yang diwakilinya.

a. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung sebagai variabel angka atau bilangan.

b. Data kualitatif adalah data dari penjelasan kata verbal tidak dapat dianalisis dalam bentuk bilangan atau angka.

 Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data yang bersifat kuantitatif karena dinyatakan dengan angka-angka yang menunjukkan nilai terhadap besaran atas variabel yang diwakilinya. Sumber data penelitian dibedakan

(15)

menjadi 2, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Menurut Sugiyono (2016 : 137) adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer diperoleh dari menyebar kuesioner pada mahasiswa/I Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra perdana Indonesia yang bersedia mengisi kuesioner.

b. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2016 : 137) adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka penelitian ini menggunakan data primer sebagai sumber data.

3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini dengan teknik menyebarkan angket (kuesioner), wawancara dan studi dokumen.

4. Populasi dan Sampel

Populasi

Menurut Sugiyono (2016 : 80), “populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Pada penelitian ini menggunakan konsumen yang pernah membeli dan memakai produk iphone yaitu mahasiswa/I semester 7 di kampus STIE Ppi di Citra raya Tangerang yang berjumlah 100 orang.

Sampel

Menurut Sugiyono (2016 : 118), menjelaskan bahwasanya sampel memiliki arti bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi tersebut besar, sehingga para peneliti tentunya tidak memungkinkan untuk mempelajari keseluruhan yang terdapat pada populasi tersebut beberapa kendala yang akan dihadapkan diantaranya

(16)

seperti keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka dalam hal ini perlunya menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Kemudian, apa yang dipelajari dari sampel tersebut maka akan mendapatkan kesimpulan yang nantinya di berlakukan untuk populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa kampus STIE Ppi, Citra Raya Tangerang, yang berjumlah 100 orang.

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN 1. Uji Validitas Dan Reliabilitas

a. Uji Validitas Dan Reliabilitas Kualitas Produk (X1)

Item-Total Statistics Scale Mean

if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

KUALITASPRODUK_1 27.35 32.250 .551 .865

KUALITASPRODUK_2 27.75 27.260 .693 .849

KUALITASPRODUK_3 27.60 27.313 .804 .836

KUALITASPRODUK_4 27.80 27.131 .765 .840

KUALITASPRODUK_5 27.50 29.545 .619 .857

KUALITASPRODUK_6 27.90 31.606 .398 .880

KUALITASPRODUK_7 27.65 26.593 .745 .842

KUALITASPRODUK_8 27.30 32.333 .474 .871

Sumber : Hasil Olah Data SPSS Versi 23 Tahun 2020

Berdasarkan tabel 4.28 diatas menunjukkan bahwa tidak ada pernyataan yang gugur atau tidak valid. 8 pernyataan yang mempunyai nilai r > 0.165.

1) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.551> 0.165 valid.

2) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.693> 0.165 valid.

3) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.804> 0.165 valid.

4) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.765 > 0.165 valid.

5) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.619 > 0.165 valid.

6) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.398 > 0.165 valid 7) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.745 > 0.165 valid.

8) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.474 > 0.165 valid.

9) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.709 > 0.254 valid.

(17)

Berdasarkan pada tabel diatas, maka dapat dinyatakan bahwa 8 butir item untuk variabel kualitas produk (X1) adalah reliabel, karena nilai dari Cronbach’s Alpha sebesar 0,872 > 0,60.

b. Uji Validitas Dan Reliabilitas Motivasi KeCitra Merek (X2)

Item-Total Statistics Scale Mean

if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

CITRAMEREK_1 28.56 25.764 .657 .832

CITRAMEREK_2 28.70 25.263 .637 .834

CITRAMEREK_3 28.58 25.297 .681 .829

CITRAMEREK_4 28.51 26.535 .598 .839

CITRAMEREK_5 28.59 26.406 .552 .844

CITRAMEREK_6 28.64 27.526 .466 .854

CITRAMEREK_7 28.58 26.792 .517 .848

CITRAMEREK_8 28.46 25.948 .696 .828

Berdasarkan tabel 4.29 diatas menunjukkan bahwa tidak ada pernyataan yang gugur atau tidak valid. 8 pernyataan yang mempunyai nilai r > 0.165.

1) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.657 > 0.165 valid.

2) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.637 > 0.165 valid.

3) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.681 > 0.165 valid.

4) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.598 > 0.165 valid.

5) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.552 > 0.165 valid.

6) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.466> 0.165 valid.

7) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.517 > 0.165 valid.

8) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.696 > 0.165 valid.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.856 8

Berdasarkan pada tabel diatas, maka dapat dinyatakan bahwa 8 butir item untuk variabel citra merek (X2) adalah reliabel, karena nilai dari Cronbach’s Alpha sebesar 0,856 > 0,60.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.872 8

(18)

c. Uji Validitas Dan Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y)

Item-Total Statistics Scale Mean

if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach’s Alpha if Item

Deleted

KEPUTUSANPEMBELIAN_1 30.60 20.545 .602 .864

KEPUTUSANPEMBELIAN_2 30.65 19.725 .879 .833

KEPUTUSANPEMBELIAN_3 30.50 21.970 .761 .852

KEPUTUSANPEMBELIAN_4 30.40 23.576 .593 .867

KEPUTUSANPEMBELIAN_5 30.80 22.586 .383 .889

KEPUTUSANPEMBELIAN_6 30.65 22.452 .603 .863

KEPUTUSANPEMBELIAN_7 30.70 21.323 .652 .858

KEPUTUSANPEMBELIAN_8 31.05 17.523 .794 .843

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada pernyataan yang gugur atau tidak valid. 8 pernyataan yang mempunyai nilai r > 0.165.

1) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.602 > 0.165 valid.

2) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.879 > 0.165 valid.

3) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.761 > 0.165 valid.

4) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.593 > 0.165 valid.

5) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.383 > 0.165valid.

6) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.603 > 0.165 valid.

7) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.652 > 0.165 valid.

8) Korelasi skor pernyataan 1 terhadap skor total = 0.794 > 0.165 valid.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.875 8

Berdasarkan pada tabel diatas, maka dapat dinyatakan bahwa 8 butir item untuk variabel kinerja karyawan (Y) adalah reliabel, karena nilai dari Cronbach’s Alpha sebesar 0,875 > 0,60.

(19)

2. Uji Korelasi Parsial

Correlations

KEPUTUSAN PEMBELIAN

KUALITAS PRODUK

CITRA MEREK Pearson Correlation KEPUTUSAN

PEMBELIAN 1.000 .562 .530

KUALITAS PRODUK .562 1.000 .319

CITRA MEREK .530 .319 1.000

Sig. (1-tailed) KEPUTUSAN

PEMBELIAN . .000 .000

KUALITAS PRODUK .000 . .001

CITRA MEREK .000 .001 .

N KEPUTUSAN

PEMBELIAN 100 100 100

KUALITAS PRODUK 100 100 100

CITRA MEREK 100 100 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dikemukakan bahwa variabel kualitas produk memiliki hubungan (correlations) dengan varabel Keputusan pembelian dengan nilai 0.562 dan signifikan 0.000, demikian juga variabel citra merek memiliki hubungan (correlations) dengan varibel Keputusan pembelian dengan nilai 0.530 dan signifikan 0.000.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .673a .453 .441 3.900

a. Predictors: (Constant), CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Jika di uji secara simultan (bersama-sama) didapat hasil:

 Nilai Pearson Correlation (Tingkat hubungan) atau R kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian sebesar 0.673. Hasil perhitungan tersebut terletak pada interval 0,60 – 0,799 artinya tingkat hubungannya kuat.

 Dan besarnya nilai pengaruh atau R2 kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian sebesar 0.453 atau 45.3 % (0.453x 100% = 45.3%) diambil dari kolom Adjusted R Square.

(20)

4. Uji Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.809 2.639 4.475 .000

KUALITAS

PRODUK .372 .068 .437 5.515 .000

CITRA MEREK .352 .071 .391 4.927 .000

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Dari tabel di atas di dapat persamaan sebagai berikut : Y = 11.809 +0.372 X1 + 0.352 X2

Dimana:

Y = Variabel dependent (keputusan pembelian) X1 = Variabel independent (Kualitas produk) dan X2 = Variabel independent (Citra merek)

Dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta sebesar 11.809 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai variabel kualitas produk (X1) dan citra merek (X2) maka nilai variabel keputusan pembelian (Y) adalah sebesar 11.809 .

b. Koefisien regresi variabel kualitas produk (X1) adalah sebesar 0.372 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai pada variabel kualitas produk (X1) akan memberikan kenaikan skor sebesar 0,372. Hal ini berarti jika kualitas produk (X1) meningkat 1 satuan maka variabel Keputusan pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0.372.

c. Koefisien regresi variabel citra merek (X2) adalah sebesar 0.352 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai variabel citra merek (X2) akan memberikan kenaikan skor sebesar 0.352. Hal ini berarti jika kualitas produk (X2) meningkat 1 satuan maka variabel Keputusan pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0.352.

(21)

5. Uji Hipotesis a. Uji Statistik T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.809 2.639 4.475 .000

KUALITAS

PRODUK .372 .068 .437 5.515 .000

CITRA MEREK .352 .071 .391 4.927 .000

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Berdasarkan hasil perhitungan data dengan metode spss 23 sebagaimana terlihat pada tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa :

1) Nilai t = 5.515 dan sig = 0.000. jika dibandingkan dengan α = 0,05. Nilai sig. lebih kecil daripada α (sig. < α ) yaitu 0.000 < 0.05. artinya Ho diterima dan Ha ditolak, hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

2) Nilai t =4.927 dan sig = 0.000 jika dibandingkan dengan α = 0,05. Nilai sig. lebih kecil daripada α (sig. < α ) yaitu 0.000 < 0.05. artinya Ho diterima dan Ha ditolak, hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari citra merek terhadap keputusan pembelian.

b. Uji F

Berdasarkan hasil uji Anova atau Fhitung pada tabel 4.33 di atas, nilai Fhitung

sebesar 40.088 dimana lebih besar dari Ftabel (98) sebesar 3.09 dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05. Artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas produk (X1) dan variabel citra merek

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 1219.437 2 609.719 40.088 .000b

Residual 1475.313 97 15.209

Total 2694.750 99

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

b. Predictors: (Constant), CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK

(22)

(X2) secara simultan berpengaruh terhadap kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian iphone pada mahasiswa/I STIE PPI

Y = 11.809 +0.372 X1 + 0.352 X2

PEMBAHASAN

Sebagai hasil penelitian, setelah dilakukan analisa data dengan menggunakan metode statistik maka dapat dideskripsikan hasil penelitian tersebut sebagai berikut :

1. Uji korelasi

Untuk mengetahui nilai hubungan kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian adalah dengan melihat hasil perhitungan spss pada tabel model summary, dimana nilai R = . dengan perhitungan koefisien determinasi, dapat diketahui nilai hubungan variabel kualitas produk (x1) dan variabel citra merek (x2) terhadap keputusan pembelian (y) adalah :

Kd = R2 x 100%

= 0,6732 x 100%

= 0.452929 x 100%

= 45.2%

2. Uji T (parsial)

 Kualitas Produk (x1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Uji t adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui nilai pengaruh masing- masing variabel dependent dna independent secara parsial, berdasarkan hasil uji t dapat diketahui nilai thitung jauh lebih besar dari ttabel dan nilai signifikan lebih kecil dari standar signifikan 0,05 dapat digambarkan sebagai berikut :

Ttabel = 1.660 Thitung = 5.515 Sig (p) = 0.000 < 0.05

Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, Ha diterima atau variabel kualitas produk (X1) memilki pengaruh terhadap

(23)

variabel keputusan pembelian(Y) dengan nilai beta pada standardized coefficients 0.437 atau sama dengan 43.7%.

 Citra Merek (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Uji t adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui nilai pengaruh masing- masing variabel dependent dna independent secara parsial, berdasarkan hasil uji t dapat diketahui nilai thitung jauh lebih besar dari ttabel dan nilai signifikan lebih kecil dari standar signifikan 0,05 dapat digambarkan sebagai berikut :

Ttabel = 1.660 Thitung = 4.927 Sig (p) = 0.000 < 0.05

Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak, Ha diterima atau variabel kualitas produk (X1) memilki pengaruh terhadap variabel citra merek (Y) dengan nilai beta pada standardized coefficients 0.391 atau sama dengan 39.1%.

3. Uji F (simultan)

Melalui uji f penulis mengetahui nilai pengaruh kualitas produk (X1) dan citra merek (X2) secara simultan terhadap keputusan pembelian (Y) dengan hasil dapat digambarkan se-bagai berikut :

Fhitung = 40.088

Ftabel = 3.09

Sig (p) = 0.000 < 0.05

Dari data tersebut dapat dijelaskan bahwa pada nilai Fhitung jauh lebih besar dari Ftabel(98) = 40.088 > 3.09 dan nilai signifikan 0.000 < 0.05. hal ini membuktika bahwa kualitas produk (X1) dan citra merek (X2) memiliki pengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian (Y) dengan kata lain Ho ditolak dan Ha diterima.

Adapun besar pengaruh kualitas produk (X1) dan citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) adalah nilai ad-justed R square pada model summary

= 0.453 atau 45.3%.

(24)

E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. KESIMPULAN

Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap variabel- variabel dalam penelitian. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1) Berdasarkan hasil perhitungan uji T dengan variabel kualitas produk (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) mahasiswa/I Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra perdana Citra raya Tangerang adalah nilai sign 0,000 dibawah 0.05 maka dianggap signifikan. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang diperoleh dengan nilai Thitung = 5.515 > Ttabel = 1.660 maka H0 ditolak, Ha diterima variabel kualitas produk (X1) memilki pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y) memiliki Pengaruh yang signifikan.

2) Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi variabel citra merek (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) pada mahasiswa/I Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra perdana Citra raya Tangerang adalah sebesar nilai sign 0,000 dibawah 0.05 maka dianggap signifikan. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang diperoleh dengan nilai Thitung = 4.927 > Ttabel = 1.660. maka H0 ditolak, Ha

diterima variabel citra merek (X1) memilki pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y) memiliki Pengaruh yang signifikan.

3) Dari uji ANNOVA atau Fhitung sebesar 40.088 dimana lebih besar dari Ftabel(98) sebesar 3.09 dengan tingkat signifikan 0.0000 < 0.05 , maka dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas produk (X1) dan citra merek (X2) secara simultan terdapat Pengaruh keputusan pembelian pada mahasiswa/I Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra perdana Indonesia Citra raya Tangerang.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arumsari. (2012). Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Kepuasan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merek aqua, Program Studi Manajemen Program Sarjana Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Yogtakarta.

Agus Sriyanto. (2016). Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Dadone di Jakarta. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Budi Luhur Jakarta.

Boyd, et.al. 2009. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategi dengan Orientasi Global: Thomas

Faisal, Rahmatullah (2016). Pengaruh Kualitas Produk dan HargaTerhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Spacy pada PD. Mawar Putra Motor Sumedang.

Fakultas Ekonomi UNPAS.

Ghozali, Imam. 2016, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.

Cetakan ke-8. Badan Penerbit Universitas Diponogoro.

Hayat, Arfa Nur Rahman. (2015). Pengaruh Lokasi dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Didtro Uoval Research di Buah Batu Bandung. Jurnal Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi UNIKOM.

Bandung.

Kotler, Philip,Gerry Amstrong, 2008, Prinsip-Prinsip Pemasaran, edisi kedua belas.

Jilid 1, Penerbit Erlangga: Jakarta.

Prof. Dr. Sofjan Assauri, MBA , Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT raja Grafindo Persada, 2015 h. 214

Prabowo, Indra Jaya Krisna Gede. (2016). Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Schiffman, L.G. dan Kanuk, Lesley L., 2010 dalam Sumarwan, Ujang (2012).

Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia: Bogor.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Widiatmoko, Galih.( 2016). Pengaruh Harga dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Iphone .Studi Kasus Mahasiswa Fisip Undip.Jurnal Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengolahan statistik menunjukkan bahwa citra merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, artinya bahwa semakin tinggi persepsi

Akan tetapi hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dhermawan, et al, (2012) yang menemukan bahwa variabel motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap

Pada tabel 4 diketahui nilai koefisien korelasi berganda sebesar 0,621 (R = 0,621) dan koefisien determinasi yang dilihat dari nilai Adj.R 2 adalah 0,359 artinya 35.9% variasi

Hasil penelitian ini merupakan bahwa Citra Merek Berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian, semakin baik citra merk pada sebuah produk, akan

3 Saya membeli Smartphone merek iPhonekarenaharga yangwajarjika dibandingkan dengan produk lain yang sejenis dengan kualitas yang hampir sama.. 4 Sayamembeli smartphone

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dan parsial pada variabel kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian mobil

Nilai Ftabel dicari pada tabel F dengan df1 = 4 dan df2 = 75 sehingga diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,49 dengan hasil tersebut dimana Fhitung > Ftabel dan nilai signifikan yang lebih

Dapat dijelaskan bahwa : dari uji t dapat dijelaskan kualitas produk, citra merek dan harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian melalui Shopee pada