• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh latar belakang pendidikan orang tua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh latar belakang pendidikan orang tua"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pendidikan orang tua terhadap pola pendidikan anak di masyarakat. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif dan bertujuan untuk memahami realitas sosial pengaruh latar belakang pendidikan orang tua terhadap pola pengasuhan anak di masyarakat.

Latar Belakang

Berkaitan dengan tingkat pendidikan orang tua, hal ini akan mempunyai pengaruh terhadap pola pikir dan orientasi pendidikan yang diberikan kepada anaknya. Kondisi ini sering terjadi pada keluarga menengah ke bawah atau sebagian besar disebabkan oleh rendahnya pendidikan orang tua yang mempengaruhi pola asuh orang tua terhadap anaknya.

Rumusan Masalah

Seberapa besar kasih sayang setiap ibu bapa terhadap anak mereka sukar untuk dibandingkan. Kurangnya perhatian ibu bapa terhadap anak-anak mereka yang gembira melakukan eksperimen juga akan menggalakkan sifat negatif yang cenderung menyimpang dari arah perkembangan ideal yang diharapkan.

Tujuan penelitian

Melihat latar belakang tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Terhadap Pola Pengasuhan Orang Tua Pada Masyarakat Liukang Kalmas Kabupaten Pangkep.”

Manfaat penelitian

Defenisi Operasional

Pendidikan yang diberikan orang tua kepada anaknya merupakan hal yang wajar dan orang tua merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap tumbuh kembang anak. Akibat kurangnya pengetahuan mengenai pendidikan, sebagian besar orang tua tidak melanjutkan pendidikan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi, dan sebagian besar masyarakat Liukang Kalmas hanya bekerja sebagai petani dan nelayan.

Kajian Pustaka 1. Pengaruh

Pengertian latar belakang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), latar belakang adalah landasan atau titik tolak untuk memberikan pemahaman kepada pembaca atau pendengar terhadap apa yang ingin kita sampaikan. Selain itu, latar belakang juga dapat berisi perbandingan dan perbaikan terhadap tulisan-tulisan sebelumnya mengenai topik yang sama. Latar belakang merupakan landasan atau titik tolak untuk memberikan pemahaman atau pendapat kepada pembaca tentang apa yang ingin kita sampaikan.

Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang utama dalam kehidupan saat ini Pendidikan dapat diperoleh melalui pendidikan formal dan pendidikan nonformal Pengetahuan, keterampilan dan pendidikan merupakan unsur dasar yang menentukan kemampuan seseorang dalam berpikir tentang dirinya dan lingkungannya. Arti paripurna atau lengkap adalah istilah politik, bukan istilah yang mengandung nilai-nilai ilmiah. Manusia bukanlah makhluk sempurna, melainkan dikaruniai bakat yang berbeda-beda. Pendidikan bertujuan untuk.

Hakikat orang tua

Apabila orang tua sabar dan intensif memberikan dukungan serta dapat menjadi teladan, maka hal ini jelas merupakan masukan yang sangat berarti dalam proses pembentukan karakter anak. Untuk itu orang tua diharapkan memberikan pola dan arahan pengasuhan yang tepat agar perkembangan emosi anak berkembang secara maksimal.

Pola Asuh

Orang tua merupakan lingkungan terdekat anak, selain orang-orang disekitarnya Orang tua dan anak yang berada dalam keadaan lingkungan merupakan keluarga inti, keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang bertanggung jawab terhadap tumbuh kembang anak, khususnya orang tua. Peran orang tua terhadap anak tidak lepas dari sikap terhadap perlakuan yang diberikan berbeda-beda dengan situasi yang tetap kondusif bagi anak, agar di kemudian hari tidak menimbulkan dampak negatif.

Anak

Sedangkan Gunarsa (1995) menyatakan bahwa pola asuh adalah cara orang tua berperan sebagai orang tua terhadap anak-anaknya dengan melakukan serangkaian upaya aktif. Menurut Suardiman, hal ini memberikan pemahaman bahwa pola asuh adalah suatu cara mengasuh anak, suatu upaya untuk menopang, membimbing, mengembangkan dan melindungi anak demi kelangsungan hidupnya. Berdasarkan berbagai definisi tersebut, maka yang dimaksud dengan pola asuh dalam penelitian ini adalah cara orang tua bertindak sebagai suatu aktivitas kompleks yang melibatkan perilaku yang sangat spesifik secara individu atau bersama-sama sebagai rangkaian upaya aktif untuk mengarahkan anaknya.

Sedangkan dalam arti luas, anak merupakan generasi penerus yang akan mewarisi kepemimpinan agama, bangsa, dan negara.

Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah suatu bentuk hidup bersama dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan kebiasaan, menurut Ralph Linton (dalam Soerjono Soekanto, masyarakat adalah sekelompok orang yang telah hidup dan bekerja sama dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga dapat berorganisasi dan menganggap dirinya sebagai suatu kesatuan sosial yang batas-batasnya dirumuskan dengan jelas, sedangkan masyarakat menurut Selo Soemardjan (dalam Soerjono Soekanto) adalah masyarakat yang hidup bersama-sama yang menghasilkan kebudayaan dan mempunyai kesamaan wilayah, identitas, adat istiadat, tradisi, sikap dan perasaan kesatuan yang dihubungkan oleh persamaan. Durkheim (dalam Soleman B. Taneko, 1984: 11) bahwa masyarakat adalah suatu realitas obyektif yang mandiri, tidak bergantung pada individu-individu yang menjadi anggotanya. Masyarakat adalah suatu sistem yang terbentuk dari hubungan-hubungan di antara mereka (anggota masyarakat), Koenjaraningrat (2007: 17) mengatakan bahwa masyarakat adalah suatu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat tertentu yang berkesinambungan dan dihubungkan oleh rasa identitas bersama.

Menurut Auguste Comte, masyarakat adalah kelompok makhluk hidup dengan realitas baru yang berkembang menurut pola perkembangan yang mandiri.

Teori Sosiologi Yang Relevan

R Tilaar dan Riant Nugraha Pendidikan dalam masyarakat modern saat ini seperti Indonesia sudah menjadi wacana publik. Hal ini tidak terjadi pada masyarakat sederhana atau tradisional, pendidikan formal dan informal merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari.Pendidikan dalam bentuknya yang sederhana merupakan bagian dari struktur kehidupan masyarakat. R Tilaar dan Riant Nugroho (2008: I), proses pendidikan adalah suatu proses yang memberikan individu kemampuan untuk memahami dirinya dan lingkungannya.

Menurut Marxisme, proses pendidikan adalah suatu proses pemberdayaan individu untuk melawan kekuatan-kekuatan yang membatasi perkembangannya, yang diatur oleh kekuatan ekonomi kelompok yang berkuasa.

Kerangka Pikir

Jenis Penelitian

Lokus Penelitian

Informan Penelitian

Fokus Penelitian

Instrumen Penelitian

Jenis dan Sumber Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Observasi

Dokumentasi

Angket

Teknik Analisis Data

Teknik Keabsahan Data

Liukang Kalmas atau Kalukuang Masalima adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan. Kabupaten ini meliputi wilayah 18 pulau yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Selatan di utara dan Laut Jawa/Jawa di barat. Ibu kota Kabupaten Liukang Kalmas berada di Pulau Kalukalukuang yang terletak sekitar 208 km barat daya Pangkep. Selain itu, warga Liukang Kalmas kerap mengaji setelah salat Maghrib hingga salat magrib.

Hal ini sudah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Liukang Kalmas yang masih melekat kuat dengan hal-hal gaib dan tidak bisa ditinggalkan karena sudah menjadi tradisi masyarakat.

Tabel 4.1 Potensi Perikanan dan Hasil Laut
Tabel 4.1 Potensi Perikanan dan Hasil Laut

Hasil Penelitian

Hasil Uji Coba 1. Pola Asuh Anak1.Pola Asuh Anak

Pendidikan Orang tua

Hasil Sebaran Data kuisionare Pendidikan orang tua

Dari angket yang diujikan tentang pendidikan orang tua bagi orang tua yang berpendidikan SMA berjumlah 61 responden, maka jawabannya adalah sebagai berikut: Dari kuesioner yang diuji mengenai pendidikan orang tua, diperoleh 138 responden dengan jawaban sebagai berikut;

Tabel tersebut menggambarkan pola asuh dengan jawaban bahwa pola asuhdengan criteria sangat baik berjumlah 3 orang, baik 12 orang, cukup baik 9, orang dan tidak baik berjumlah 2 orang, yang sangat tidak baik 0.
Tabel tersebut menggambarkan pola asuh dengan jawaban bahwa pola asuhdengan criteria sangat baik berjumlah 3 orang, baik 12 orang, cukup baik 9, orang dan tidak baik berjumlah 2 orang, yang sangat tidak baik 0.

Hasil sebaran data Pola Asuh

Analisis Deskriptif

Deskripsi Variabel Pola Asuh

Sebaran tiap pertanyaan dan responden pola asuh orang tua dan responden pendidikan orang tua dapat dilihat pada lampiran sebaran data kuisioner percontohan pola asuh orang tua dan responden pendidikan orang tua. Penjelasan rinci tentang pendidikan orang tua di Likuang Kalmas Kabupaten Pangkep didasarkan pada rentang variabel 5 pilihan, sehingga skor itemnya dapat ditentukan sebagai berikut. Uraian rinci mengenai tingkat pendidikan orang tua di Liukang Kalmas Kabupaten Pangkep berdasarkan kriteria normatif yang telah ditetapkan dapat dilihat pada penjelasan berikut;

Adapun gambaran rinci orang tua berpendidikan SMA di Liukang Kalmas Kabupaten Pangkep berdasarkan himpunan variabel pola asuh orang tua untuk instrumen penelitian terdapat 20 soal dengan 5 pilihan, sehingga dapat ditentukan skor butirnya sebagai berikut.

Tabel 5.9 Deskripsi Pola Asuh (Y)
Tabel 5.9 Deskripsi Pola Asuh (Y)

Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Tingkat Pendidikan orang tua(X) Terhadap Pola Asuh(Y)

Artinya jika tingkat pendidikan orang tua meningkat sebesar 1 poin maka pola pengasuhan akan meningkat sebesar 0,349 poin dengan konstanta sebesar 45,711. Hubungan ini juga bersifat linier yang dijelaskan dengan uji F melalui komputer dengan keluaran Sig 0,000. Dapat juga dikatakan bahwa model regresi merupakan model yang dapat memperkirakan pola pengasuhan orang tua yaitu pengaruh positif dan signifikan. Pengaruh positif dan signifikan variabel pendidikan orang tua terhadap pola pengasuhan orang tua dapat dilihat pada output Anovabkomputer sebagai berikut.

Besarnya pengaruh pendidikan orang tua terhadap pola asuh orang tua dapat diperoleh dari keluaran model rangkuman komputer sebagai berikut;

Tabel 5.11 Coefficients Pendidikan Orang Tua terhadap Pola Asuh Coefficients a
Tabel 5.11 Coefficients Pendidikan Orang Tua terhadap Pola Asuh Coefficients a

Hasil Penelitian Pengaruh Tingkat Pendidikan orang tua (X) Terhadap Pola Asuh (Y)

Koefisien regresi bertanda positif artinya semakin produktif orang tua dalam mendidik anaknya maka akan semakin tinggi pula hasilnya. Pendidikan orang tua tentang pola kepedulian sosial di Liukang Kalmas wilayah Pangkep berada pada kategori baik. Hasil ini sesuai dengan teori yang diinginkan, hasil persamaan garis regresi juga dapat diartikan sebagai berikut; Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap pola pengasuhan anak menunjukkan hasil koefisien regresi yang positif dan signifikan.

Tabel 5.15 Coefficients s Pendidikan orang tua terhadap Pola Asuh
Tabel 5.15 Coefficients s Pendidikan orang tua terhadap Pola Asuh

Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Pola Asuh Anak

Peran Keluarga dalam Pengasuhan Anak

Oleh karena itu, diperlukan model pengasuhan yang tepat oleh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan anak agar anak tidak terjerumus dalam arus globalisasi yang berdampak negatif. . tingkat pendidikan. Orang tua menerapkan unsur kedisiplinan diantaranya adanya aturan dalam keluarga, adanya hukuman, adanya reward dan adanya konsistensi yang dilakukan oleh orang tua. orang tua agar anak mempunyai disiplin diri yaitu adanya keteladanan diri dari orang tua, pendidikan. Terdapat pedoman bagi orang tua laki-laki dan perempuan untuk memilih pasangan yang terbaik sesuai pedoman agama dengan tujuan agar orang tua yang baik kemungkinan besar dapat mengasuh anaknya dengan baik.

Perlu diketahui para orang tua bahwa anak mempunyai potensi yang luar biasa dan kesuksesan seseorang tidak mutlak ditentukan oleh kecerdasan intelektual semata (hanya IQ yang tinggi), namun kecerdasan itu bermacam-macam.

Pengaruh masing-masing tingkatan Pendidikan Orang Tua Terhadap Pola Asuh Anak

Tingkat pendidikan orang tua yang berbeda-beda akan mempengaruhi aktivitas orang tua dalam memberikan pengasuhan terhadap anaknya. Sebab ada juga orang tua yang tingkat pendidikannya rendah namun mempunyai kesadaran yang tinggi dalam memberikan pengasuhan. Dengan orang tua yang berpendidikan SMA, orientasi minimal yang diberikan kepada anaknya adalah juga pendidikan SMA atau mungkin lebih tinggi dari orang tuanya.

Orang tua yang menggunakan pola asuh yang salah akan berdampak buruk bagi perkembangan mental anak.

Kesesuaian Teori Dengan Hasil Penelitian

Berdasarkan teori tabularasa ini, orang tua bertanggung jawab penuh atas apa yang akan diajarkan kepada anaknya. Teori konvergensi menyatakan bahwa kemampuan bawaan sejak lahir merupakan petunjuk nasib manusia yang akan datang bersama permainan luar angkasa. Itu semua tergantung pada lingkungan dan perkembangan potensi anak, agar bisa lebih baik. Tanpa adanya dukungan lingkungan yang cocok bagi anak. Ciri-ciri sekolah konvergensi ini berpendapat bahwa baik dasar atau bawaan dan lingkungan memegang peranan penting. .

Dalam teori ini pendidikan diartikan sebagai bantuan yang diberikan kepada peserta didik oleh lingkungan untuk mengembangkan potensi-potensi baik dan mencegah berkembangnya potensi-potensi buruk. Teori ini menjelaskan bahwa anak yang dilahirkan mempunyai bakat atau ciri khas tersendiri, tergantung bagaimana lingkungan tempat ia tumbuh dan berkembang mengasuh dan mengasah anak menjadi karakter yang baik. Di sini terlihat bahwa segala sesuatu yang terjadi bergantung pada bagaimana ia dibesarkan di lingkungannya, termasuk lingkungan keluarga. Jadi disini tergantung bagaimana orang tua merawat dan membentuk karakter anak, lingkungan pertama anak.

Kesimpulan

Saran

Pola Asuh Anak

Untuk mempunyai pendidikan sarjana dengan hasil jumlah koresponden sebanyak 25 orang yang berpendidikan sarjana. Dari kuisioner yang diuji mengenai pola asuh orang tua, berikut jawabannya; Dalam membesarkan anak, orang tua tidak hanya mampu mengkomunikasikan fakta, ide dan pengetahuan, tetapi juga membantu mengembangkan kepribadian anak (Riyanto, 2002). Pendapat ini mengacu pada teori Humanistik yang menekankan bahwa pendidikan bertumpu pada peserta didik. Artinya anak memerlukan perhatian dalam mengembangkan sistem pendidikannya, jika anak menunjukkan gejala yang kurang baik berarti ia tidak lagi menunjukkan niat belajar yang sebenarnya. Hal ini terjadi karena anak dan orang tua tidak pernah sama dalam segala hal. Ketergantungan anak terhadap orang tuanya terlihat dari keinginan anak untuk mendapat perlindungan, dukungan dan perhatian dari orang tua dalam segala aspek kehidupan. Selain itu, anak merupakan “masalah” yang dapat terjadi akibat tidak berfungsinya sistem sosial di lingkungan tempat mereka tinggal. Dengan kata lain, tingkah laku anak merupakan reaksi terhadap perlakuan lingkungan terhadap dirinya.

Tabel 5.3 Hasil Sebaran Orang Tua Pendidikan Sarjana
Tabel 5.3 Hasil Sebaran Orang Tua Pendidikan Sarjana

Pengaruh masing-masing tingkatan Pendidikan Orang Tua Terhadap Pola Asuh Anak

Bagi orang tua yang tingkat pendidikannya rendah, mengasuh anak bisa dikatakan hanya sekedar melakukan saja, sesuai dengan ilmu yang dimilikinya tanpa mempertimbangkan lebih jauh kebutuhan anak. Bagi mereka yang berpendidikan tinggi, mengasuh anak agak berbeda dengan motivasi yang diberikan oleh orang tua yang berpendidikan lebih rendah. Sedangkan bagi orang tua yang mempunyai pendidikan menengah tentunya mempunyai taraf/standar pemikiran mengenai kehidupan yang lebih baik, hal ini juga akan berkaitan dengan pola asuh orang tua dan orientasi masa depan pada anaknya dalam memberikan gambaran tantangan masa depan.

Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Prestasi Akademik Siswa Di SMA Negeri I Bulupoddo Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai.

Gambar

Tabel 4.1 Potensi Perikanan dan Hasil Laut
Tabel 5.1 Hasil Uji Coba Pola Asuh anak
Tabel 5.2 Hasil Uji Coba Pendidikan Orang tua
Tabel 5.3 Hasil Sebaran Orang Tua Pendidikan Sarjana
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tridhonanto, 2014:12 bahwa ada tiga kecenderungan dari pola asuh orang-tua, yaitu: “1 Pola asuh otoriter yaitu pola asuh orang tua yang lebih mengutamakan membentuk kepribadian anak