• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pola asuh orang tua terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh pola asuh orang tua terhadap"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

Judul Topik: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa SD Inpres Kalang Tubung II Desa Sudiang Kecamatan Biring Kanaya Kota Makassar. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa SD Inpres Kalang Tubung II Desa Sudiang Kecamatan Biring Kanaya Kota Makassar. Masalah utama dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional siswa SD Inpres Kalang Tubung II Desa Sudiang Kecamatan Biring Kanaya Kota Makassar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan emosi siswa di SD Inpres Kalang Tubung II Desa Sudiang Kecamatan Biring Kanaya Kota Makassar. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SD Inpres Kalang Tubung II yang berjumlah 234 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket pola asuh orang tua dan angket kecerdasan emosional siswa.

Jadi antara pola asuh orang tua dengan kecerdasan emosional menunjukkan adanya pengaruh yang konsisten pada siswa kelas V SD Inpres Kalang Tubung II Makassar. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional siswa di SD Inpres Kalang Tubung II Desa Sudiang Kecamatan Biring Kanaya Kota Makassar.

Latar Belakang

Orang tua memegang peranan penting dalam tumbuh kembang dan pendidikan seorang anak, yang bertugas mendidik, mengasuh dan membimbing anaknya hingga mencapai taraf tertentu sehingga pada akhirnya anak tersebut siap dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagian orang tua kurang memperhatikan bahwa kesuksesan seseorang bukan hanya disebabkan oleh kecerdasan intelektual yang tinggi saja, namun juga didukung oleh kecerdasan-kecerdasan lain yang ada pada diri anak. Orang tualah yang pertama-tama harus mendidik anaknya tentang kecerdasan emosional dengan memberikan pengalaman, pengetahuan dan teladan.

Keterlibatan orang tua dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada anak akan sangat menentukan keberhasilan anak pada tahap selanjutnya. Dengan demikian, dukungan orang tua terhadap emosi anak berkaitan dengan kemampuan anak dalam mengelola emosi secara positif. Namun, sebagian orang tua masih belum memahami gaya pengasuhan yang tepat untuk perkembangan emosi anaknya.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional siswa SD Inpres Kalang Tubung II Desa Sudiang Kecamatan Biring Kanaya Kota Makassar. Apakah Pola Asuh Orang Tua Berpengaruh Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa SD Inpres Kalang Tubung II Desa Sudiang Kecamatan Biring Kanaya Kota Makassar.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, guru juga diharapkan dapat lebih memahami emosi siswanya sehingga dapat memaksimalkan proses pembelajaran yang lebih bermakna dan bertahan lama. Penelitian ini diharapkan agar orang tua dapat menerapkan pola asuh yang tepat dalam mendidik anak agar seorang anak memiliki kecerdasan emosional yang optimal. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai pengaruh gaya pengasuhan orang tua terhadap kecerdasan emosional anak.

Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan landasan bagi penelitian-penelitian lain mengenai parenting dan kecerdasan emosional.

Kajian Pustaka

  • Pengertian Pola Asuh Orang Tua a. Pola Asuh Orang Tua
  • Pengertian Kecerdasan Emosi
  • Aspek-aspek Kecerdasan Emosi
  • Upaya Pengendalian Emosi Siswa
  • Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan Emosi Siswa
  • Penelitian yang Relevan

Otoriter, yaitu pola asuh orang tua dengan tuntutan tinggi (demandingness) namun rendah daya tanggap (responsiveness). Neglectful, yaitu pola asuh orang tua yang rendah dalam tuntutan (demanding) dan daya tanggap (responsiveness). Secara umum, ada tiga macam pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anaknya, yaitu pola asuh otoriter, yaitu pola asuh dengan tuntutan tinggi (menuntut) namun daya tanggapnya rendah; Pola asuh otoritatif yaitu pola asuh dengan tuntutan orang tua yang tinggi (menuntut) dan tanggap, serta pola asuh permisif yaitu pola asuh dengan orang tua yang tuntutannya rendah (menuntut) namun tinggi tanggapannya (daya tanggap).

Pola asuh otoritatif mempunyai kelemahan yaitu anak mendorong kewibawaan orang tua, segala sesuatu harus dipertimbangkan antara anak dan orang tua. Berdasarkan pendapat para ahli dan hasil penelitian yang dilakukan, terdapat pengaruh metode pengasuhan individual terhadap kecerdasan emosional siswa. Semakin baik pola asuh orang tua maka semakin baik pula kecerdasan emosional siswa dan sebaliknya.

Septiana Sulistya Gitanti (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Pola Orang Tua Terhadap Kecerdasan Interpersonal Siswa IV. kelas SD Negeri Prambanan Sleman. Dalam hasil penelitian ditemukan adanya pengaruh positif dan signifikan antara orang tua, bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara orang tua terhadap kecerdasan interpersonal siswa sekolah dasar.

Kerangka Pikir

Segala macam pola asuh yang dilakukan oleh orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional anak. Orang tua yang menerapkan pola asuh yang tepat dapat mengembangkan kecerdasan emosional anak secara maksimal sehingga dapat meraih kesuksesan hidup yang lebih baik.

Hipotesis Penelitian

Jenis penelitian

Variabel Penelitian

Sampel

Persyaratan yang diperlukan meliputi ciri, ciri, sifat dan kriteria suatu sampel tertentu, dalam pengambilan sampel juga harus mencerminkan populasi dari sampel itu sendiri.

Definisi Operasional Variabel

Mengenali emosi orang lain, yaitu kemampuan membaca isyarat nonverbal serta memahami perasaan dan emosi orang lain.

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan dua skala, skala pertama adalah skala pola asuh orang tua yang mengacu pada penjabaran pengaruh terhadap perilaku anak. Kuesioner pola asuh yang digunakan untuk mengumpulkan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya oleh peneliti sebelumnya.

Teknik Analisis Data

Analisis Data Deskriptif

Analisis Data Statistik Inferensial

TSe = Total Skor Empiris yang Dicapai TSh = Total Skor yang Diharapkan Vt = Total Gabungan Validitas. Hasil uji validitas angket yang diolah menggunakan rumus modifikasi Akbar yang dikembangkan oleh Idawati disajikan dalam bentuk tabel ringkasan sebagai berikut. Dari penjumlahan skor item diperoleh 25 item valid dari orang tua dan 21 item valid kecerdasan emosional siswa.

Kalau datanya memang benar sesuai kenyataan, berapa kali pun dikumpulkan, tetap sama. Karena angket yang digunakan terdiri dari pernyataan-pernyataan berupa pola asuh orang tua dan kecerdasan emosional, maka rumus menghitung reliabilitas soal menggunakan SPSS sebagai jendelanya. Berdasarkan tabel 3.8 dan tabel 3.9 terlihat jika Cronbach’s Alpha pada tabel < maka butir soal yang diujikan tidak reliabel.

Namun hasil pada tabel parenting menunjukkan bahwa dan pada tabel 3.8 hasil tes kecerdasan emosional reliabel menunjukkan bahwa (0,749). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan “ada perbedaan signifikan kecerdasan emosional siswa SD Inpres Kalang Tubung II ditinjau dari pola asuh orang tua” adalah signifikan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan “tidak terdapat perbedaan signifikan kecerdasan emosional siswa SD Inpres Kalang Tubung II ditinjau dari pola asuh orang tua” adalah tidak signifikan.

Tabel 3.5 Daftar Item Kecerdasan Emosi yang Valid
Tabel 3.5 Daftar Item Kecerdasan Emosi yang Valid

Hasil Penelitian

Deskripsi Data Penelitian

Berikut hasil respon siswa Kelas V SD Inpres Kalang Tubung II terhadap item pernyataan pada angket. Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa pola asuh orang tua yang diterapkan pada anak berada pada tingkat sedang pada angket siswa kelas V, jumlah frekuensi dan persentase tertinggi berada pada kategori sedang, dimana tingkat persentasenya sebesar 53,57. Sedangkan jumlah frekuensi dan persentase terendahnya termasuk dalam kategori sangat tinggi, dimana tingkat persentasenya sebesar 3,57 dengan frekuensi keseluruhan sebesar 1.

Sedangkan hasil grafis orang tua siswa kelas V SD Inpres Kalang Tubung II Kota Makassar dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Tabel  4.2  Frekuensi  dan  Persentase  skor  pengaruh  pola  asuh  orang  tua    siswa  kelas  V  SD  Inpres  Kalang  Tubung  II  Kota  Makassar
Tabel 4.2 Frekuensi dan Persentase skor pengaruh pola asuh orang tua siswa kelas V SD Inpres Kalang Tubung II Kota Makassar

Pola Asuh Orang Tua

Deskripsi Analisis Data Hasil Penelitian

Analisis statistik data penelitian dalam penelitian ini yaitu pengujian hipotesis, beserta uraian analisis data hasil penelitian yang dilakukan.

Kecerdasan Emosi Siswa

Pembahasan Hasil Penelitian

Pada hakikatnya kecerdasan emosional terdiri dari beberapa aspek yang dapat diamati yaitu kesadaran emosional, kompetensi emosional, kedalaman emosi, dan alkimia emosional. Kecerdasan emosional adalah seseorang yang memiliki kemampuan individu dalam mengenali, memahami emosi diri sendiri dan kemampuan membaca emosi orang lain, dengan cara mengendalikan emosi negatif dan menyikapi emosi orang lain secara tepat dan dalam situasi yang tepat. Pembahasan dalam penelitian ini adalah tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional siswa kelas V SD Inpres Kalang Tubung II.

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, kecerdasan emosional siswa kelas V SD Inpres Kalang Tubung II diklasifikasikan menjadi lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa dari 28 siswa, tidak ada siswa yang memiliki kecerdasan emosional kategori sangat tinggi, 2 siswa dengan kecerdasan emosional kategori tinggi, 13 siswa dengan kecerdasan emosional kategori sedang, 11 siswa dengan kecerdasan emosional kategori tinggi. kategori kecerdasan emosional rendah, 2 orang siswa dengan kategori kecerdasan emosional sangat rendah. Pola asuh sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu pola asuh otoriter, yaitu pola asuh dengan orang tua yang sangat menuntut namun rendah tanggap, suka menghukum dan memerintah secara fisik.

Sedangkan pola asuh otoritatif adalah pola asuh yang tuntutan dan responnya tinggi, tanggap terhadap kebutuhan anak, mendorong anak untuk mengemukakan pendapat atau pertanyaan. Banyak peneliti yang mengatakan bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga yang menerapkan otoritarianisme dan pengawasan yang ketat tidak menunjukkan pola keberhasilan, berlawanan dengan penelitian otoritatif yang menghargai kemandirian anak namun mengharuskan mereka memenuhi standar tanggung jawab yang tinggi terhadap keluarganya. Dari hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kecerdasan emosional siswa yang dibina oleh kecenderungan pola asuh otoriter dan otoritatif dengan bukti peneliti menyimpulkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pola asuh. orang tua terhadap kecerdasan emosional siswa.

Berdasarkan hasil analisis penelitian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional siswa. Oleh karena itu, orang tua harus bisa menerapkan pola asuh yang baik pada anaknya dan membentuk kemampuannya dalam mengendalikan emosi. tanpa mengabaikan empati terhadap orang lain.

Simpulan

Saran

  • Kisi-kisi Instrumen Pola Asuh Orang Tua
  • Data hasil penelitian kecerdasan emosi

Aspek Pola Asuh Orang Tua

Aspek Kecerdasan Emosi

  • Kecerdasan Emosi

Gambar

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Pola Asuh Orang Tua
Tabel 3.2.Kisi-kisi Instrumen Kecerdasan Emosional
Tabel 3.4. Arah Pernyataan dan Nilai Skala Sikap
Tabel 3.6 Daftar Item Pola Asuh Orang Tua yang Valid
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Berdasarkan jenis-jenis pola asuh orang tua salah satunya adalah pola asuh Authoritative (demokratis). Pola asuh demokratis ditandai dengan adanya pengakuan orang tua