PENGARUH MEDIA KOTAK ALFABET TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF ANAK USIA
DINI DI TK HILMAWAN KAB. TAKALAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini
pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar
Oleh:
NUR AISYAH NIM. 20900119040
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2023
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Mahasiswa yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Nur Aisyah
NIM : 20900119040
Tempat Tanggal Lahir : Takalar 15 Oktober 2002
Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Alamat : Perumahan Bumi Tamrunang Indah Blok H No.2 Judul : Pengaruh Media Kotak Alfabet Terhadap
Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia Dini di TK Hilmawan Kab. Takalar
Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar asli karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat orang lain, sebagaimana atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
Gowa, 05 Oktober 2023 Penulis
Nur Aisyah
Nim: 20900119040
ii
iii
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan nikmat, hidayah dan taufik-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Salawat dan salam kepada nabi besar Muhammad saw. Nabi yang senantiasa mengantarkan umatnya dari zaman gelap gulita menuju zaman terang menderang.
Karya ilmiah ini membahas tentang “Pengaruh Media Kotak Alfabet Terhadap Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia Dini di TK Hilmawan Kab. Takalar”.
Sepenuhnya Penulis menyadari bahwa pada proses penulisan karya ilmiah ini, dari awal sampai akhir, tidak luput dari kekurangan Penulis sendiri walaupun berbagai masalah dan kendala yang sifatnya berbagai eksternal. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah turut membantu Penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Dengan penuh kesadaran dan dari dalam dasar hati nurani Penulis menyampaikan permohonan maaf dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua Penulis yaitu ayahanda tercinta Kamaruddin dan ibunda tercinta Hariyati yang telah merawat, membesarkan, mendidik dan membina Penulis dengan penuh kasih serta senantiasa memanjatkan doa-doanya kepada Penulis. Begitu pula Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada bapak dan ibu:
1. Prof. Hamdan Juhannis, MA., Ph.D. selaku Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Kamaluddin Abunawas, M.Ag. Selaku Wakil Rektor I, Dr. H.
Andi Aderus, Lc., M. Ag. Selaku wakil Rektor II, Prof. Dr. H. Muh.
Khalifah Mustami, M. Pd. Selaku wakil Rektor III, Prof. Dr. H. Muhammad Amri, Lc., M. Ag. Selaku wakil Rektor IV, yang telah membina dan memimpin UIN Alauddin Makassar sebagai tempat penulis menuntut ilmu.
2. Dr. H. Andi Achruh AB. Passinringi, M.Pd.I. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. H. Muh. Rapi, M.Pd. Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. M. Rusdi, M.Ag. Selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Dr. Ridwan Idris, M.Pd. Selaku Wakil Dekan Bidang
vi
Kemahasiswaan, beserta seluruh stafnya atas segala pelayanan yang diberikan kepada Penulis.
3. Eka Damayanti, S.Psi., M.A dan Dr. Fitriani Nur, M.Pd., selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Alauddin Makassar, yang telah memberikan petunjuk dan arahannya selama penyelesaian studi.
4. Dr. Hj Dahlia Patiung, M.Pd. dan Dra Hamsiah Djafar, M.Hum., selaku Pembimbing I dan Pembimbing II, yang telah memberikan arahan, dan pengetahuan baru dalam penyusunan skripsi ini, serta membimbing penulis sampai tahap penyelesaian.
5. Dr. Nur Khalisah Latuconsina, S. Ag. M.Pd. dan Dr. Kasmawati, M.M., selaku Dewan Penguji I dan II, yang telah memberikan banyak masukan, saran dan kritikan untuk perbaikan skripsi ini.
6. Bapak dan ibu dosen yang telah mengajarkan saya ilmu yang bermanfaat sekaligus menjadi orang tua kami selama kuliah di UIN Alauddin Makassar.
7. Kepada Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar beserta segenap staf yang telah menyiapkan berbagai literature dan memberikan kemudahan untuk memanfaatkan perpustakaan secara maksimal demi penyelesaian skripsi ini.
8. Rekan-rekan seperjuangan di Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Angkatan 2019 tanpa terkecuali, yang telah banyak membantu dan memberikan pengalaman dan kenangan yang tidak dapat terlupakan kepada Penulis selama menjalani Pendidikan di UIN Alauddin Makassar.
9. Keluarga besar Penulis, terutama orang tua penulis yang tak henti- hentinya mendukung dan memberi doa.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh Penulis yang mendukung serta banyak membantu Penulis mengumpulkan data dan informasi untuk penyusunan skripsi ini.
vii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu, Penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran untuk perbaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih Penulis sampaikan, semoga amal kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah swt dan Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Wa alaikumussalam wr.wb.
Gowa, 05 Oktober 2023 Penulis,
Nur Aisyah 20900119040
viii DAFTAR ISI
SAMPUL ... i
PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI ( MUNAQASYAH ) ... ii
PENGESAHAN SKRIPSI ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ...ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
ABSTRAK ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 8
C. Tujuan Penulisan ... 8
D. Manfaat Penulisan ... 8
E. Definisi Operasional ... 9
F. Penulisan yang Relevan ... 11
BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 16
A. Media Kotak Alfabet ... 16
B. Kemampuan Mengenal Huruf ... 21
BAB III METODOLOGI PENULISAN ... 25
A. Jenis dan Desain Penulisan ... 25
C. Variabel Penulisan ... 26
D. Populasi dan Sampel ... 27
E. Teknik Pengumpulan Data ... 28
ix
F. Instrumen Penulisan ... 29
G. Teknik Analisis Data ... 30
BAB IV HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN ... 33
A. HasilIPenulisan ... 33
B. Pembahasan ... 53
BAB V PENUTUP ... 59
A. Kesimpulan ... 59
B. Implikasi Penulisan ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
LAMPIRAN ... 64
RIWAYAT HIDUP ... 77
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Desain Penulisan ... 26 Tabel 3. 2 Jumlah Peserta Didik Kelompok B TK Hilmawan Kab. Takalar ... 28 Tabel 3. 3 Lembar Observasi Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia Dini di
TK Hilmawan Kab. Takalar ... 30 Tabel 4. 1 Hasil Penilaian Pre-test Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia Dini
di TK Hilmawan Kab Takalar Sebelum Menggunakan Media Kotak Alfabet ... 34 Tabel 4. 2 Data Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia Dini
Kelas B di TK Hilmawan Kab Takalar Sebelum Menggunakan Media Kotak Alfabet (Pre-test) ... 34 Tabel 4. 3 Perolehan Nilai Pre-Test Setiap Anak Pada Masing-Masing Indikator
capaian yang diukur... 35 Tabel 4. 4 Nilai Statistik Pre-Test Kemampuan Mengenal Huruf Anak ... 37 Tabel 4. 5 Kategorisasi Persentase (Pre-test) Kemampuan Mengenal Huruf Anak
Usia Dini di TK Hilmawan Kab. Takalar ... 39 Tabel 4. 6 Hasil Penilaian Post-test Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia
Dini di TK Hilmawan Kab. Takalar Sebelum Menggunakan Media Kotak Alfabet ... 41 Tabel 4. 7 Data Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia Dini
di TK Hilmawan Kab. Takalar (Post-test) ... 42 Tabel 4. 8 Perolehan Nilai Post-Test Setiap Anak ... 43 Tabel 4. 9 Nilai Statistik Post-Test Kemampuan Mengenal Huruf Anak ... 45 Tabel 4. 10 Kategorisasi Persentase (Post-test) Kemampuan Mengenal Huruf
Anak Usia Dini di TK Hilmawan Kab. Taklar ... 47 Tabel 4. 11 Perbandingan Perolehan Nilai Pre-Test Dan Post-Test Kemampuan
Mengenal Huruf Anak di TK Hilmawan Kab. Takalar ... 49 Tabel 4. 12 Data Hasil Rata-Rata Pretest-Posttest Kemampuan Mengenal Huruf
Anak di TK Hilmawan Kab. Takalar ... 50 Tabel 4. 13 Perbandingan Nilai Rata-Rata Dari Masing-Masing Aspek
Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia Dini ... 52
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 Diagram Kategori Persentase Dari Hasil Pre-test ... 39 Gambar 4. 2 Diagram Kategori Persentase Dari Hasil Post-test ... 47 Gambar 4. 3 Perbandingan Nilai Pre-Test Dan Post-Test Kemampuan Mengenal
Huruf Anak di TK Hilmawan Kab. Takalar ... 50 Gambar 4. 4 Perbandingan Pre-test-Post-test Kemampuan Mengenal Huruf Anak
Usia Dini di TK Hilmawan Kab. Takalar ... 51
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keputusan dan Pengesahan ... 64 Lampiran 2 Lampiran Dokumentasi Proses Penenlitian ... 70 Lampiran 3 Lampiran Dokumentasi Penulisan ... 74
xiii ABSTRAK
Nama : Nur Aisyah NIM : 20900119040
Jurusan : Pendidikan Anak Usia Dini
Judul : Pengaruh Media Kotak Alfabet Terhadap Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia Dini di TK Hilmawan Kab. Takalar
Penulisan dalam skripsi ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui kemampuan mengenal huruf anak usia dini tanpa melalui media kotak alfabet di TK Hilmawan Kab. Takalar; (2) Untuk mengetahui kemampuan mengenal huruf anak usia dini melalui media kotak alfabet di TK Hilmawan Kab. Takalar; dan (3) Untuk mengetahui perbedaan rata-rata kemampuan mengenal huruf anak sebelum dan setelah menggunakan media kotak alfabet di TK Hilmawan Kab. Takalar.
Penulisan jenis kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen ini memakai one group pretest-posttest design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan berupa probability sampling. Populasi yang digunakan berjumlah 10 orang anak di TK Hilmawan Kab. Takalar. Instrumen Penulisan yang digunakan yaitu berupa pedoman observasi. Teknik analisis data yang digunakan berupa statistik deskriptif.
Hasil Penulisan menunjukkan bahwa (1) kemampuan mengenal huruf sebelum menggunakan media kotak alfabet di TK Hilmawan Kab. Takalar memperoleh nilai terendah sebesar 4, nilai tertinggi sebesar 8, dan nilai rata- ratanya sebesar 6,5; (2) Kemampuan mengenal huruf setelah menggunakan media kotak alfabet memperoleh nilai terendah sebesar 6, nilai tertinggi sebesar 16, dan nilai rata-rata sebesar 12,8; dan (3) Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan mengenal huruf sebelum dan setelah menggunakan media kotak alfabet di TK Hilmawan Kab.
Takalar
Implikasi Penulisan berdasarkan hasil Penulisan mengimplikasikan kepada orang tua dan tenaga pendidik agar menyediakan fasilitas sebagai alat untuk membantu anak dalam mengembangkan segala aspek pada setiap proses tumbuh kembangnya khususnya pada aspek kemampuan mengenal huruf.
Kata Kunci: Kemampuan mengenal huruf, media kotak alfabet
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan kepribadian manusia baik dibagian rohani atau dibagian jasmani. Pendidikan adalah suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam mendewasakan melalui pengajaran dan latihan. Melalui pendidikan kita dapat memperoleh pengetahuan dan memberikan dampak yang sangat positif bagi kita dan juga pendidikan bisa memberantas buta huruf dan akan memberikan keterampilan, kemampuan mental, dan lain sebagainya.
Pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar atau proses pembelajaran agar peserta didik dapat aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dimasyarakat, bangsa dan juga negara.
Selain itu terdapat juga fungsi dasar dari pendidikan adalah menyiapkan peserta didik sebagai calon warga negara yang baik, dan calon pembentuk masyarakat baru dan juga generasi yang memiliki kualitas intelektual yang tinggi, serta dapat mengemban tugas-tugas dan pekerjaan yang telah diberikan.1
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya untuk memiliki kekuatan
1Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Cet: II: Jakarta: Bumi Aksara,2013),
2 spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2
Pendidikan mempunyai arti memelihara dan memberi latihan. Kedua hal tersebut memerlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan tentang kecerdasan pikiran. Pengertian pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Sebagian orang mengartikan bahwa pendidikan adalah pengajaran karena pendidikan pada umumnnya membutuhkan pengajaran dan setiap orang berkewajibann mendidik. Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. pembelajaran merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang dan disusun sedemikian rupa, untuk mendukung dan mempengaruhi terjadinya proses belajar peserta didik yang bersifat internal. Dalam pembelajaran situasi atau kondisi yang memungkinkan terjadinya proses belajar harus dirancang dan dipertimbangkan terlebih dahulu oleh guru.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) umumnya adalah pendidikan yang memberikan pengasuhan, perawatan, dan pelayanan kepada anak usia 0 sampai 6 tahun dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki sekolah dasar dan kehidupan tahap berikutnya. Pendidikan anak
2Budiarti dkk. “Pengaruh Model Discovery Learning dengan Pendekatan Scientific Berbasic E-Book Pada Materi Rangkaian Induktor Terhadap Hasil Belajar Siswa”. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Vol. 2 no. 2 (2017), h. 21.
memberikan kerangka dasar terbentuk dan berkembangnnya dasar-dasar pengetahuan sikap dan keterampilan pada anak.
Setiap manusia pasti membutuhkan pendidikan didalam kehidupannya.
Pendidikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan suatu kebiasaan sekelompok orang yang turun temurun dari satu generasi kegenerasi berikutnya yang diturunkan melalui pengajaran atau pelatihan. Tidak dapat dihindari pendidikan merupakan masalah yang sangat memberikan perubahan bagi manusia, melalui pendidikan manusia dapat mengetahui dan mengenali potensi yang dimilikinya secara maksimal dan pendidikan dilaksanakan sejak dini atau biasa disebut dengan masa prenatal (mulai sejak lahir bahkan sebelum lahir) atau prenatal ialah periode awal perkembangan manusia sebagaimana yang tercantum dalam QS An
Nahl/ 16:78 :
َعْمَّسلا ُمُكَل َلَعَج َّو ۙأًـْيَش َن ْوُمَلْعَت َلَ ْمُكِّت ٰهَّمُا ِّن ْوُطُب ْْۢنِّ م ْمُكَج َرْخَا ُ هاللّٰ َو
َن ْو ُرُكْشَت ْمُكَّلَعَل ۙ َةَدِٕـْفَ ْلَا َو َراَصْبَ ْلَا َو
Terjemahan:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.3
Ayat tersebut menjelaskan tentang konsep Islam pendidikan anak usia dini dengan tujuan membentuk anak yang beriman, berakhlak mulia, beramal soleh dan solehah, berilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia menjadi orang yang mandiri, berguna bagi dirinya, agamanya, orang tua, bangsa dan negara. Sesuai dengan pepatah Islam pula yang mengatakan bahwa seorang muslim diwajibkan
3Alquran dan terjemahan, Mushaf Al-Hilali, (Jakarta: PT Insan Media Pustaka, 2013), h. 279.
4
mencari ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat. Allah memerintahkan kepada umatnya untuk membaca atau menimba ilmu, dalam membaca atau menulis selain dapat memperoleh informasi luas juga dapat menyimpan pengetahuan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Secara umum tujuan PAUD yang tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 14 menjelaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.4
Pendidikan Anak usia dini dapat memberikan rangsangan maupun pengalaman yang maksimal agar tumbuh kembang anak dapat terfasilitasi serta sesuai dengan nilai agama dan norma serta harapan masyarakat. Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
Anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi, motorik halus dan kasar), daya pikir, daya cipta, bahasa dan komunikasi, yang tercakup dalam kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual atau kecerdasan agama atau religius, sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada peletakan dasar-dasar yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia seutuhnya. Anak usia dini merupakan
4Utaminingsi.S, Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Berdasarkan Undang-Undang Dasar No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Perspektif Negara Hukum Kesejahteraan, Jurnal Pendidikan Vol 1, no 2 (2018): h. 3.
tahap perkembangan manusia.
Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Anak usia dini memiliki rentang usia yang sangat berharga dibandingkan usia-usia selanjutnya karena perkembangan kecerdasannya sangat luar biasa.
Kotak alfabet adalah suatu wadah yang didalamnya terdapat lambang atau gambaran bunyi yang menjadi sarana untuk melukiskan bahasa dalam bentuk lambang-lambang tulisan yang disebut dengan huruf.
Kotak alfabet merupakan media yang dibuat untuk mengembangkan kemampuan mengenal huruf pada anak. Media ini berisi huruf-huruf alfabet yang dibuat di atas potongan karton yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak usia dini. Kotak alfabet juga merupakan media yang baik untuk anak karena tidak hanya bermain semata tetapi dapat merangsang kemampuan anak untuk bisa mengenal huruf alfabet dari a sampai z.5
Kemampuan mengenal huruf adalah kesanggupan melakukan sesuatu dengan mengenali tanda-tanda / ciri-ciri tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa.6
Ada beberapa langkah yang tepat dalam mengajari anak mengenal huruf yaitu, memperkenalkan macam bentuk garis, menunjuk berbagai macam
5Wening Probosiwi. dkk, Peningkatan Pengenalan Membaca Permulaan Melalui Alat Permainan Edukatif Kotak Alfabet Pada Anak Kelompok B TK Kemala Bayangkari 55 Tahun Ajaran 2013/2014 Vol 1, no. 2 (2014) : h. 3.
6Seefeldt, C, Wasik, B. A. Menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat dan Lima Tahun Masuk Sekolah. Pendidikan Anak Usia Dini. PT. Indeks (2008): h.
6 geometri, menyebutkan bunyi huruf dengan menarik, menyebutkan nama huruf abjad, menunjuk nama huruf abjad, mengurutkan huruf abjad, dan mengenal konsep huruf vokal.
Mengenalkan huruf kepada anak usia dini harus dilakukan dengan cara belajar sambil bermain. Untuk menyampaikan materi pengenalan huruf pada anak harus memberikan motivasi agar anak tidak merasa bosan dan terpaksa melalui konsep belajar sambil bermain dapat melakukan minatnya sendiri tanpa dipengaruhi dari luar serta dapat mengembangkan pengetahuannya melalui permainan yang mereka lakukan serta menciptakan situasi yang dapat menyenangkan sehingga dapat merangsang dalam perkembangan bahasa anak.
Mengenalkan huruf kepada anak dengan cara belajar sambil bermain dapat dilakukan dengan permainan kotak alfabet. Permainan adalah sesuatu yang digunakan atau dijadikan sebagai sarana aktivitas bermain, artinya kegiatan bermain mencakup siapa yang akan bermain dan alat apa yang akan digunakan saat bermain. Alat permainan edukatif memiliki peranan yang sangat penting karena melalui alat permainan edukatif ini anak kegiatan pembelajaran akan berlangsung dengan lancar, menarik, kreatif, dan menyenangkan bagi anak.
Mengenal huruf merupakan tahap perkembangan bahasa dari anak yang tidak tahu menjadi tahu tentang hubungan antara bentuk dan bunyi huruf abjad sehingga ketika anak tahu hubungan antara bentuk dan bunyi huruf anak dapat membedakan atau mengenali huruf-huruf abjad. Perkembangan mengenal huruf anak usia dini bisa menggunakan alat permainan atau media pembelajaran yang berhubungan dengan mengenal konsep huruf anak usia dini.
Hilmawan Kab. Takalar, bahwa menggunakan media kotak alfabet yang berisi kartu huruf didalamnya sudah pernah digunakan dalam proses belajar mengajar berlangsung, dan bahan yang digunakan dalam permainan ini sedikit berbeda dengan yang akan digunakan oleh Penulis namun memiliki tujuan yang sama dalam mengenalkan huruf kepada anak yaitu berupa kotak balok yang berisikan huruf abjad dan media lain berupa kertas hvs yang dituliskan huruf abjad lalu ditempelkan di atas papan tulis. Sehingga Penulis memperoleh hasil bahwa perkembangan kemampuan mengenal huruf anak sudah tergolong berkembang. Hal ini terlihat ketika peserta didik melakukan permainan tersebut, sebagian besar dari peserta didik sudah mampu menyebutkan huruf yang terdapat pada permainan kotak alfabet yang berisikan huruf abjad. Namun masih ada sebagian anak yang belum mampu menyebutkan huruf tersebut dan ada juga sebagian anak yang penyebutannya masih kurang benar seperti huruf c dibaca j, huruf z dibaca jet.
Peningkatan kemampuan mengenal huruf anak usia dini melalui permainan kotak alfabet diharapkan dapat menarik perhatian anak serta dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak. Oleh karena itu Penulis tertarik untuk menyusun Penulisan dengan judul “Pengaruh Media Kotak Alfabet Terhadap Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia Dini di TK Hilmawan Kab. Takalar”.
8 B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kemampuan mengenal huruf anak usia dini tanpa melalui media kotak alfabet di TK Hilmawan Kab. Takalar?
2. Bagaimana kemampuan mengenal huruf anak usia dini melalui media kotak alfabet di TK Hilmawan Kab. Takalar?
3. Apakah terdapat perbedaan kemampuan mengenal huruf anak usia dini sebelum dan setelah menggunakan media kotak alfabet di TK Hilmawan Kab. Takalar?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kemampuan mengenal huruf anak usia dini tanpa melalui media kotak alfabet di TK Hilmawan Kab. Takalar.
2. Untuk mengetahui kemampuan mengenal huruf anak usia dini melalui media kotak alfabet di TK Hilmawan Kab. Takalar.
3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan perkembangan mengenal huruf sebelum dan setelah menggunakan media kotak alfabet di TK Hilmawan Kab. Takalar.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoretis
Hasil Penulisan ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan anak usia dini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pendidik/guru
Membantu pendidik untuk menambah pengetahuan pendidik dalam hal meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak usia dini melalui media kotak alfabet.
b. Bagi Anak Usia Dini
Dapat menambah wawasan dan daya tarik anak dalam hal meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak usia dini melalui media kotak alfabet.
c. Bagi Penulis dan Mahasiswa
Dengan adanya Penulisan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Penulis yang nantinya akan menjadi tenaga pendidik bagaimana meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak usia dini melalui media kotak alfabet yang lebih baik nantinya.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan suatu proses kegiatan Penulisan dalam mengukur suatu variabel.7
Untuk memahami judul proposal skripsi ini, maka Penulis akan memaparkan beberapa batasan operasional yang dianggap perlu. Adapun definisi operasional variabel adalah sebagai berikut:
1. Media kotak alfabet
10 Media merupakan alat pembelajaran yang sangat membantu dalam proses belajar, media mampu merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat anak
7Fred N, “Asas-Asas Penulisan Behavior”, Yogyakarta: gadjah mada university press (2006): h. 9.
sehingga terjadi prosses belajar yang menyenangkan. Media kotak alfabet ialah media yang bisa dimanfaatkan oleh pendidik dalam hal membantu atau mempermudah anak dalam mengenal huruf. Kotak alfabet merupakan wadah yang didalamnya terdapat lambang atau gambaran bunyi menjadi sarana untuk melukiskan bahasa dalam bentuk lambang-lambang tulisan yang disebut huruf dan berguna untuk merangsang kreativitas anak dalam belajar mengenal huruf karena anak dapat bermain sambil belajar.8 Media ini terbentuk dari bahan kardus dengan bentuk persegi yang di dalamnya terdapat potongan kartu huruf dengan huruf abjad yang dapat membantu anak dalam mengenal huruf.
2. Kemampuan mengenal huruf
Kemampuan mengenal huruf merupakan kesanggupan melakukan sesuatu dengan mengenali tanda dan ciri dari tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa.9 Indikator kemampuan mengenal huruf kepada anak usia dini yaitu:
a. Mengenal huruf.
b. Menyebutkan huruf.
c. Mengurutkan huruf.
8Prihantini, A, Master Bahasa Indonesia; Panduan Tata Bahasa Indonesia; Indonesia Terlengkap. PT Bintang Pustaka (2015): h
9Masna, Melalui Media Kartu Huruf Pada Kelompok B Kb Anggrek Muara Badak, Vol 1 No.2 (2016); h. 22
12
Anak Usia Dini Vol 5, no. 1 (2021): h.23-34.
F. Penulisan yang Relevan
Berdasarkan penelusuran literatur, Penulis menemukan beberapa kajian yang relevan dengan kajian yang akan dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Penulisan yang dilakukan oleh Siti Nurul Fazriah, Astuti Darmiyanti, Nancy Riana pada tahun 2021 tentang meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui media permainan kotak huruf usia 4-5 tahun. Dalam hasil Penulisan dapat diperoleh dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui permainan kotak huruf sebelum dilakukan tindakan adalah 30,48% dalam kriteria kurang dengan kategori BB (Belum berkembang) Pada siklus I dengan kategori MB (Mulai berkembang) yaitu rata-rata 68,84% dan siklus II dengan kategori BSH (Berkembang sesuai harapan) dengan rata-rata 83,76% Jadi peningkatan kemampuan mengenal huruf dari data awal 30,48% siklus I 68,84% dan siklus II sebanyak 83,76%.10
Berdasarkan Penulisan yang diuraikan di atas, maka Penulis menemukan beberapa persamaan yaitu pada kemampuan yang ingin dicapai yaitu mengenalkan huruf kepada anak usia dini. Sedangkan perbedaan yang terdapat pada Penulisan ini yaitu pada media yang digunakan dimana Penulisan sebelumnya menggunakan media kotak huruf sedangkan Penulis menggunakan media kotak alfabet. Selain itu perbedaan juga terdapat pada kelompok usia dimana Penulisan sebelumnya mengambil kelompok usia 4-5 tahun sedangkan Penulis mengambil kelompok usia 5-6 tahun.
10Siti Nurul Fazriah dkk, “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Media Permainan Kotak Huruf Uais 4-5 Tahun Paud Tsamrotul Hasanah Karawang”, Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan Vol 9 no.1 (2019): h. 11-18.
2. Penulisan yang dilakukan oleh Septiana Rahayuningsih, Tritjahjo Danny Soesilo, Mozes Kurniawansheila pada tahun 2019 tentang peningkatan kemampuan mengenal huruf pada anak usia 5-6 tahun melalui metode bermain dengan media kotak pintar. Hasil Penulisan menunjukkan bahwa permainan kotak pintar dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf kelompok B di TK Sion Blora. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan presentase yang meningkat dari prasiklus sebesar 14,29% meningkat sebesar 46,42% pada siklus I menjadi 60,71% pada siklus II meningkat sebesar 32,15% menjadi 92,86%, sehingga pembelajaran dapat dikatakan berhasil karena presentase keberhasilan mencapai ≥90%. Peningkatan mengenal huruf inimeliputi anak mampu menunjukan huruf, anak mampu menuliskan beberapa huruf yang membentuk satu kata dengan benar, anak mampu menulisakan namanya dengan benar dan anak mampu mencocokan huruf dengan benar.11
Berdasarkan Penulisan yang diuraikan di atas, maka Penulis menemukan beberapa persamaan yaitu pada kemampuan yang ingin dicapai yaitu mengenalkan huruf kepada anak usia dini, kelompok usia yang digunakan sama- sama mengambil kelompok usia 5-6 tahun. dan teknik pengumpulan data. Sedangkan perbedaan yang ditemukan yaitu pada media yang digunakan dimana Penulisan sebelumnya menggunakan media kotak pintar melalui metode bermain sedangkan Penulis menggunakan media kotak alfabet. Dan lokasi Penulisan juga tentu saja berbeda.
11Sheila Septiana Rahayuningsih dkk, “Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Pada Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode Bermain Dengan Media Kotak Pintar”, Jurnal Pendidikan
14
3066-3077.
3. Penulisan yang dilakukan oleh Deli Lestari, Rita Kurnia, Zulkifli pada tahun 2022 tentang pengembangan media kotak huruf untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak usia 4-5 tahun. Dalam hasil Penulisan ini Penulis berhasil mengembangkan sebuah produk Media Kotak Huruf sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak usia 4-5 tahun.
Berdasarkan hasil penilaian validator ahli media dan materi serta penilaian pihak pendidik yaitu (5 guru PAUD yang sudah bersertifikasi), bahwa Media Kotak Huruf yang Penulis kembangkan layak, bahkan sangat layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran dalam menigkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak usia 4-5 tahun.12
Berdasarkan Penulisan yang diuraikan di atas, maka Penulis menemukan beberapa persamaan yaitu pada kemampuan yang ingin dicapai yaitu mengenalkan huruf kepada anak usia dini. Sedangkan perbedaan yang terdapat pada Penulisan ini yaitu pada media yang digunakan dimana Penulisan sebelumnya menggunakan media kotak huruf sedangkan Penulis menggunakan media kotak alfabet. Selain itu perbedaan juga terdapat pada kelompok usia dimana Penulisan sebelumnya mengambil kelompok usia 4-5 tahun sedangkan Penulis mengambil kelompok usia 5-6 tahun.
4. Penulisan yang dilakukan oleh Putri Ismawati, Lina Sri Widyawati pada tahun 2022 tentang pengaruh media kofabar (kotak alfabet dan gambar) terhadap kemampuan membaca permulaan kelompok B di RA Muslimat Babul Ulum
Gumulan Kesamben Jombang. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis Penulisan
12Deli lestari, “Pengembangan Media Kotak Huruf Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Pada Anak Usia 4-5 Tahun”, Jurnal Pendidikan Tambusai Vol.6 no. 1 (2022): h.
Annual Conference on Islamic Early Childhood Education Vol. 6, no.1 (2022): h. 185-192.
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Media Kofabar (Kotak Alfabet dan Gambar) terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak. Artinya dengan perlakuan penggunaan Media Kofabar (Kotak Alfabet dan Gambar) berpengaruh pada perkembangan Kemampuan Membaca Permulaan Anak. Hal ini dibuktikan dengan nilai pada hasil Uji Statistik dengan Uji perbedaan Wilcoxon Signed Rank Test yang menunjukkan bahwa angka Signifikansi sebesar 0,02 dan lebih kecil terhadap 0,05. Penggunaan Media Kofabar (Kotak Alfabet dan Gambar) yang sering atau berulang sangat berpengaruh terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak.13
Berdasarkan Penulisan yang diuraikan di atas, maka Penulis menemukan beberapa persamaan yaitu pada media yang digunakan sama-sama menggunakan media kotak alfabet. Sedangkan perbedaan yang terdapat pada Penulisan ini yaitu pada kemampuan yang ingin dicapai dimana Penulisan sebelumnya meneliti untuk mencapai kemampuan membaca permulaan sedangkan Penulis meneliti untuk mencapai kemampuan mengenal huruf anak usia.
13Putri Ismawati dan Widyawati Lina Sri, “Pengaruh Media Kofabar (Kotak Alfabet dan Gambar) terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Kelompok B di RA Kesamben Jombang”,
16 5. Penulisan yang dilakukan oleh Arina Manasikanal, Mujib Ustmani pada tahun 2022 tentang evektivitas media permainan edukatif terhadap kemampuan bahasa anak usia dini pada kelompok A di RA Darurrohim Al-Hasan Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan. Hasil Penulisan menunjukkan bahwa efektivitas media permainan edukatif terhadap kemampuan bahasa anak usia dini padak elompok A di RA Darurrohim Al Hasan Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan dapat dilakukan secara optimal, yakni dengan memberikan kegiatan edukatif dan menyenangkan supaya anak didik selama melakukan pembelajaran daring atau dari rumah tidak mengalami kejenuhan.14
6. Penulisan yang dilakukan oleh Rizky Indah Normani pada tahun 2017 tentang pengaruh media flip chart dengan kotak alfabet terhadap kemampuan mengenal huruf anak usia 4-5 tahun. Penulisan ini merupakan pendekatan kuantitatif dengan jenis Quasi eksperimental design dengan design Nonequivalent Control Design.
Sampel yang digunakan sebanyak 22 anak kelompok A2 usia 4-5 tahun sebagai kelompok eksperimendan 22 anak kelompok A1 usia 4-5 tahun sebagai kelompok control di TK Aisyiyah Sinar Fajar. Hasil analisis data menunjukkan terdapat pengaruh media flip chart dengan kotak alfabet terhadap kemampuan mengenal huruf. 15
14Mujib Utsmani dan Arina Manasikana, “Evektifitas Media Permainan Edukatif Terhadap Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia Dini Pada Kelompok A Di RA Darurrohim Al Hasan Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 4, no. 1 (2022):
h. 2-10.
15 Rizky Indah Normani, “Pengaruh Media Flip Chart dengan Media Kotak Alfabet Terhadap Kemampuan Mengenal Huruf Anak Uisa 4-5 Tahun”.Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Desember 2017.
BAB II
TINJAUAN TEORETIS A. Media Kotak Alfabet
1. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, secara harfiah mempunyai arti antara, perantara, atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar dari pengirim pesan ke penerima pesan. Terkait dengan pembelajaran media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, minat dan perhatian anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal.1
Media adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber yang bertujuan agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian penerima pesan atau informasi tersebut.2
Media menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat. Penulis menyimpulkan bahwa hubungan antara definisi diatas dengan Penulisan yang akan dilakukan adalah media merupakan sarana yang akan digunakan dalam hal ini berbentuk media kotak alfabet sebagai alat komunikasi
1Asmariani, konsep media pembelajaran paud, jurnal Al- Afkar, vol.5 no.1(2016): h. 2-3.
2Nurbiana Dhieni, dkk. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka (2005); h 119-120
16
17
antar Penulis dengan anak untuk menyebarkan berita dan pesan dalam hal ini berupa memperkenalkan huruf kepada anak.
Media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti
“tengah”, perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Sedangkan secara khusus pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat untuk menyusun kembali informasi visual atau verbal.3
Media pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat digunakan oleh pendidik dalam mengajar. Media pembelajaran juga berfungsi untuk membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran dengan cepat.4 berdasarkan hal tersebut maka media pembelajaran yang digunakan juga harus menarik dan memiliki keunikan yang dapat menarik minat siswa dalam belajar. jika dikaitkan dengan anak usia dini, maka media pembelajaran akan menjadi sangat penting, karena anak usia dini memiliki karakteristik belajar sambil bermain.5
Media pembelajaran merupakan suatu wadah yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan suatu pesan dari sumber atau menyalurkan kepada peserta didik. Menurut Azar dan Febri media pembelajaran pendidikan secara umum dapat dikatakan sebagai sarana atau prasarana yang digunakan oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar yang tujuannya untuk pembelajaran, secara khusus media pembelajaran sebagai alat, metode dan teknik yang digunakan oleh
h. 3.
3Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Cet. I; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997):
4 Puspitorini, dkk. “Penggunaan Media Komik dalam Pembelajaran IPA Untuk
Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Kognitif Dan Efektif”, Cakrawala Pendidikan Vol 33, no. 3 (2014): h. 413-420.
5 Nuranisa, dkk. “Puzzle sebagai Media Bermain Untuk Melatih Kemandirian Anak Usia Dini”, Jurnal Pendidikan Vol 2, no.2 (2018): h. 34.
6 Febri Ningrum dkk,” Penggunaan Metode Bermain Kartu Angka Bergambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka 1-10”, Jurnal Pendidikan Vol 3, no. 1 (2019): h. 44.
guru dalam rangka untuk mengefektifkan komunikasi dan interaksi guru dengan peserta didik dalam proses pembelajaran di sekolah.6
Media terbagi menjadi beberapa jenis, adapun jenis-jenis media secara umum terbagi menjadi:
a. Media Visual, yaitu media yang dapat dilihat contohnya media foto, gambar, komik, poster, majalah, buku, miniature, alat peraga, dan sebagainya.
b. Media Audio, yaitu media yang dapat didengar , contohnya seperti suara
,musik, lagu, alat musik, siaran radio dan kaset suara, atau CD dan sebagainya.
c. Media Audio visual, yaitu media yang bisa dilihat dan didengar secara ersamaan. media ini menggerakkan Indra penglihatan dan Indra pendengaran secara bersamaan. Contohnya seperti, drama , pementasan, film, televisi, dan VCD.
d. Multimedia, yaitu semua jenis media yang terangkum menjadi satu. contohnya seperti internet, artinya mengaplikasikan semua media yang ada termasuk pembelajaran jarak jauh.
Media merupakan alat pembelajaran yang sangat membantu dalam proses belajar dengan adanya media mampu merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat anak sehingga terjadi proses belajar-mengajar yang menyenangkan.
19
h 34.
2. Manfaat media pembelajaran
Media adalah semua bentuk perantara yang dipakai untuk penyebar ide, sehingga ide atau gagasan tersebut sampai pada penerima. Dengan menggunakan media maka pembelajaran yang semula abstrak dapat menjadi konkrit. Dalam konteks media pembelajaran bagi anak usia dini, media merupakan segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang anak untuk belajar. Media memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan sebagai suatu sarana atau perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam suatu proses komunikasi antara komunikator dan komunikan.
Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Isran Rasyid yaitu memperlancar interaksi antara pendidik dengan peserta didik sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. sedangkan secara khusus manfaat media pembelajaran adalah: (1) penyampaian materi pembelajaran dapat di seragamkan, (2) proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, (3) proses pembelajaran jadi lebih interaktif, (4) efisiensi dalam waktu dan tenaga, (5) meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik, (6) media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, (7) media dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik terhadap materi dan proses belajar, (8) merubah peran pendidik kearah yang lebih positif dan produktif.7
Media pembelajaran memiliki manfaat sebagai berikut yaitu; meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga mengurangi verbalisme,
h 34.
belajar sehingga membuat pembelajaran lebih nyaman, serta memberikan pengalaman yang nyata, membantu kemampuan peserta didik, dan memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan membantu perkembangan anak efisien dan juga lebih mendalam serta beragam.
Media pembelajaran yang digunakan pendidik harus bisa menggambarkan materi yang diajarkan, sekaligus dapat mengajak anak bermain.8 Salah satu media pembelajaran yang inovatif yang dapat meningkatkan semangat serta pemahaman siswa dalam belajar yaitu dengan menggunakan media kotak alfabet.
3. Kotak Alfabet
Salah satu cara mengembangkan kemampuan mengenal huruf anak usia dini yaitu dengan menggunakan media kotak alfabet yang dibuat dari sebuah kotak yang didalamnya terdapat potongan-potongan huruf alfabet yang terbuat dari kertas karton bertujuan untuk membantu anak dalam mengenal huruf.
Kotak alfabet adalah salah satu media yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran untuk mengenalkan huruf kepada anak. Dengan menggunakan media ini pada proses pembelajaran, anak dapat dengan mudah mengenal huruf sambil bermain. Dalam artian ketika anak mengambil kartu huruf didalam kotak alfabet anak dapat menyebutkan huruf yang ia ambil pada kotak tersebut.
Kotak alfabet merupakan suatu wadah yang didalamnya terdapat lambang atau gambaran bunyi menjadi sarana untuk melukiskan bahasa dalam bentuk tulisan yang disebut huruf yang berguna untuk anak belajar dalam mengenal
huruf. Selain itu, kotak alfabet juga merupakan sebuah kotak yang berbentuk
8Aprinawati, I, “Penggunaan Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini”, Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, no 1. (2017):
21
Pusaka (2015).
persegi didalamnya berisi huruf-huruf alfabet yang memiliki tujuan agar menumbuhkan gairah atau semangat anak dalam mengenal huruf.9
Media kotak alfabet merupakan media yang bisa digunakan untuk memperkenalkan huruf kepada anak usia dini dan juga bisa meningkatkan kemampuan bahasa pada anak melalui kotak alfabet tersebut. Kotak alfabet merupakan alat permainan edukatif berupa kotak yang berisi huruf-huruf alfabet yang baik untuk anak karena tidak hanya bermain semata, tetapi dapat merangsang kemampuan bahasa anak dalam mengenal huruf alfabet dari a sampai z, kemudian membentuk sebuah kata.
Menurut Penulis dengan menggunakann media ini, dapat menarik perhatian anak dan dapat membuat anak lebih mudah untuk mengenal huruf sehingga kemampuan bahasa pada anak juga dapat meningkat. Media kotak alfabet dibuat dari bahan kardus bekas berbentuk kotak dengan menyertakan kartu huruf didalamnya. Cara memainkannya yaitu anak akan mengambil kartu huruf yang terdapat didalam kotak alfabet dan menyebutkan huruf apa yang terdapat pada kartu huruf yang ia ambil. Dari situ Penulis dapat melihat sejauh mana kemampuan anak dalam mengenal huruf.
B. Kemampuan Mengenal Huruf
Kemampuan anak dalam mengenal huruf, khususnya konsep pengenalan huruf sudah harus dilakukan sejak usia dini dan program pengenalan keaksaraan di lembaga PAUD dapat menjadi kegiatan pembelajaran yang amat membantu
9Prihantini, A. “Panduan Tata Bahasa Indonesia”, Indonesia terlengkap. PT Bintang
Pendidikan. El-Tarbawi, (2005): h. 29-48.
melakukan sesuatu dengan mengenali tanda dan ciri dari tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa.
Kemampuan mengenal huruf adalah tahap perkembangan anak dari belum tahu menjadi tahu tentang keterkaitan bunyi dan bentuk huruf, sehingga anak dapat mengetahui bentuk huruf.10 Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Repulik Indonesia No. 58 Taun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, kemampuan mengenal huruf merupakan bagian dari perkembangan bahasa anak, diantaranya kemampuan mengetahui simbol-simbol uruf, dan kemampuan anak dalam memahami huruf depan dari sebuah benda
Perkembangan mengenal huruf dapat dilakukan secara konseptual, perlu diperhatikan butir teori yang berkaitan dengan perolehan kemampuan mengenal huruf. Adapun teori tersebut yaitu mengenal huruf dipelajari melalui interaksi dan kolaborasi social artinya dalam proses pembelajaran membaca situasi kelompok kecil memegang peran penting, anak dapat mengenal huruf sebagai hasil pengamatan kehidupan, anak mempelajari keteranpilan mengenal huruf bila mereka melihat tujuan dan keburuhan proses mengenal huruf melalui keterampilan langsung.
Mengenal huruf adalah merupakan kegiatan yang melibatkan unsur auditif (pendengaran) dan visual (pengamatan). Kemampuan mengenal huruf dimulai ketika anak senang mengeksplorasi buku dengan cara memegang atau membolak-
10Soenjono Dardjowidjojo, Serifikasi dan Profesionalisme Guru di Era Reformasi
23
Development Vol. 1, no.1 (2019): h.12
balik buku.11 Pada anak pra sekolah, mengenal huruf merupakan program untuk menumpukkan perhatian pada perkataan-perkataan utuh dan bahan-bahan yang diberikan melalui permainan dan kegiatan yang menarik sebagai perantara pembelajaran.12
Ada beberapa langkah yang tepat dalam mengajari anak mengenal huruf, yaitu:
1. Menyebutkan bunyi huruf dengan menarik.
2. Menyebutkan nama huruf abjad.
3. Mengurutkan huruf abjad..13
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Penulis yaitu:
1. Memperkenalkan media kotak alfabet kepada anak usia dini.
2. Memperkenalkan huruf yang terdapat didalam kotak alfabet.
3. Mengajak anak bermain media kotak alfabet dengan cara mengarahkan anak untuk mengambil kartu huruf yang ada dalam kotak alfabet lalu menyebutkan huruf apa yang mereka ambil.
4. Mengajak anak mengurutkan huruf dengan benar.
5. Menanyakan kembali pemahaman mereka tentang mengenal huruf melalui media kotak alfabet.
6. Kemudian dari pemahaman di atas, Penulis dapat melihat sejauh mana perkembangan mengenal huruf anak melalui media kotak alfabet.
11Depdiknas, Permainan Membaca dan Menulis Di Taman Kanak-Kanak (Cet.II;
Jakarta: Depdiknas, 2000): h. 20.
12Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini (Cet. II; Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011): h. 83.
13Siti Karoma, “Peningkatan Kemampuan Mengenal Lima Huruf Vokal Melalui Media Bola Huruf Pada Anak Usia 3-4 Tahun”. Journal Of Early Child Hood Education And
BAB III
METODOLOGI PENULISAN A. Jenis dan Desain Penulisan
1. Jenis Penulisan
Jenis Penulisan yang digunakan penulis dalam Penulisan ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode Penulisan eksperimen (pra eksperimental).
Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antar dua variabel yang sengaja ditimbulkan oleh Penulis. Penulisan eksperimental mencoba agar sesuatu dapat terjadi pada variabel terikat melalui serangkaian treatment atau perlakuan sebagai variabel bebas atau variabel penyebab.1
2. Desain Penulisan
Desain Penulisan yang digunakan pada Penulisan ini menggunakan Penulisan eksperimen lapangan (field experiment) dengan desain pra-eksperimen desain yakni one group pre-test post-test. Desain one-grup pretest-posttest ini hanya melibatkan satu kelompok yang diuji melalui eksperimen dilakukan dua kali pengukuran, diawal sebelum diberikan perlakuan dan diakhir setelah diberikan perlakuan atau stimulus.2 Pertama-tama pengukuran dilakukan terlebih dahulu kemudian perlakuan diberikan selama jangka waktu tertentu, kemudian
1Sudaryono, Metodologi Penulisan: Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mix Metod, ed. 2, cet. 3 (Depok: Rajawali Pers, 2019), h. 91.
2Durri Andriani, dkk. Metode Penulisan,. (Cet. XV : Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2017), h. 3.7
25
26 dilakukan pengukuran untuk ke dua kalinya.3 Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Desain Penulisan
Pre-test Treatment Post-test
O1 X O2
Keterangan:
O1 : Pre-test (sebelum diberikan perlakuan) X : Treatment (Perlakuan)
O2 : Post-test (Setelah diberikan perlakuan) 3. Lokasi Penulisan
Dalam rangka mencari dan mengumpulkan data guna menyusun laporan Penulisan, penulis mengambil tempat Penulisan di TK Hilmawan Kab. Takalar yang terdapat di Lingkungan Tengko, Kelurahan Bulukunyi, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar.
C. Variabel Penulisan
Variabel secara teoritis dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang memiliki variasi antara satu dengan yang lainnya.4 Variabel terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.Variabel yang tedapat pada Penulisan ini yang berjudul “Pengaruh Media Kotak Alfabet Terhadap Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia Dini di TK Hilmawan Kab. Takalar” yaitu :
3Sumadi Suryabrata, Metode Penulisan,. (Cet. XXV: Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2014), h. 101.
4Sudaryono, Metodologi Penulisan Kuantitatif, Kualitatif, Dan Mix Method, (Cet. III:
Depok: Rajawali Pers, 2019), h. 159.
2. Variabel Terikat : Kemampuan Mengenal Huruf D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yaitu sekelompok atau himpunan yang lengkap dari satuan atau individu yang karakteristiknya ingin diketahui. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh Penulis untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Banyaknya elemen atau individu merupakan anggota populasi disebut sebagai ukuran populasi.5 Populasi dalam Penulisan ini adalah berjumlahkan 10 orang anak yang bersekolah di TK Hilmawan Kab Takalar.
2. Sampel
Sampel merupakan suatu bagian dari populasi. Sebagian elemen dari populasi merupakan sampel, hal ini mencakup sejumlah anggota yang dipilih dari populasi.6 Teknik pengambilan sampel dalam Penulisan ini adalah probability sampling. Teknik probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Kelas yang dipilih Penulis dalam Penulisan ini adalah Kelas B di TK Hilmawan Kab. Takalar karena kelas tersebut mencapai perkembangan dan keterampilan yang sudah dapat diuji. Dan sampel yang digunakan pada Penulisan ini berjumlah 10 orang anak.
5Sudaryono, Metodologi Penulisan: Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mix Metod, ed.
2, cet. 3, (Depok: Rajawali Pers, 2019), h. 174.
6Sudaryono, Metodologi Penulisan: Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mix Metod, ed.
2, cet. 3, (Depok: Rajawali Pers, 2019), h. 175.
28 Tabel 3. 2
Jumlah Peserta Didik Kelompok BTK Hilmawan Kab. Takalar Kelas Jenis kelamin jumlah
Kelompok B Laki-Laki Perempuan
10
3 7
Jumlah keseluruhan peserta didik 10 E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam Penulisan. Dalam Penulisan ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa:
1. Observasi
Obsevasi adalah kegiatan mengamati secara langsung pada objek Penulisan untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Observasi yang dilakukan oleh peniliti merupakan jenis observasi partisipasi. Dalam observasi partisipasi (participatory observation) Penulis ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi bermanfaat bagi Penulis untuk memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, untuk mendapatkan pengalaman langsung, melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, menemukan serta memperoleh kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi perkembangan mengenal huruf yang diteliti. Dalam Penulisan ini metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data ketika mengamati peningkatan kemampuan mengenal huruf anak usia dini di TK Hilmawan Kab. Takalar.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah bagian dari teknik pengumpulan data Penulisan yang berupa catatan peristiwa yang sudah berlalu, yang berupa catatan harian, transkip, buku, agenda, foto, sketsa, dan lain-lain. Metode dokumentasi yang digunakan dalam Penulisan ini berupa foto beberapa kegiatan selama anak menerima treatment.7
F. Instrumen Penulisan
Instrumen Penulisan adalah alat yang digunakan dalam kegiatan Penulisan agar kegiatan menjadi lebih sistematis dan memudahkan proses pengolahan data.
Pada dasarnya bentuk instrumen akan menentukan jenis data yang akan diperoleh pada suatu Penulisan. Adapun jenis data yang digunakan pada Penulisan ini adalah menggunakan instrument Penulisan lembar pengamatan (pedoman observasi).
Berikut adalah pedoman observasi perkembangan motorik Halus anak yang perkembangannya sesuai dengan standar tingkat pencapaian perkembangan anak (STPPA) yang telah diatur dalam Permendikbud Nomor 137 tahun 2014.
7Sugiyono, Metode Penulisan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015) h.240.
30 Tabel 3. 3
Instrumen Observasi Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia Dini di TK Hilmawan Kab. Takalar
Aspek yang
di nilai Indikator
Kriteria Penilaian BB MB BSH BSB
Mengenal Huruf
1. Anak mampu mengenal huruf abjad 2. Anak mampu menyebutkan huruf dengan benar.
3. Anak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan terkait huruf abjad 4. Anak mampu mengurutkan huruf
abjad
Keterangan :
BB : Belum Berkembang (Skor 1) MB : Mulai Berkembang (Skor 2)
BSH : Berkembang Sesuai Harapan (Skor 3) BSB : Berkembang Sangat Baik (Skor 4) G. Teknik Analisis Data
Pada Penulisan ini teknik pengumpulan data yang Penulis gunakan dalam melakukan Penulisan yaitu observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data statistik deskriptif. Statistik deskriptif merupakan statistik yang menjelaskan tentang bagaimana cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah umtuk
8Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penulisan: Dilengkapi Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS Versi 17, Edisi I (Cet. V; Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2016), h. 40-479Turmudi dan Sri Harini, Metode Statistika: Pendekatan Teoritis Dan Aplikatif (Malang:UIN Maliki Press, 2008), h. 41.
dipahami. Dalam statistik deskriptif diberikan berupa sajian data seperti:
pengumpulan, pengaturan data, dan perhitungan nilai-nilai statistiknya agar dengan mudah memperoleh gambaran data yang diteliti.9
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan analisis data deskriptif, sebagai berikut:
2. Menghitung rentangan atau daerah jangkauan (Range)
J = Xmax-Xmin
Keterangan:
J = Daerah Jangkauan Xmax = Nilai Terbesar Xmin = Nilai Terkecil 3. Rata-Rata Hitung (Mean)
𝑥 = ∑𝑋!
n
Keterangan:
x̅ = Mean
Xi = Nilai Tiap Data n = Jumlah Data
32
8Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penulisan: Dilengkapi Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS Versi 17, Edisi I (Cet. V; Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2016), h. 40-479Turmudi dan Sri Harini, Metode Statistika: Pendekatan Teoritis Dan Aplikatif (Malang:UIN Maliki Press, 2008), h. 41.
4. Standar Deviasi
S = √∑ (𝑋2− X) 2 n − 1
Keterangan:
S = Standar Deviasi Xi = Nilai Tiap Data 𝑥̅ = Mean
n = Jumlah Responden10 5. Varians
𝑆 = ∑(X − 𝑋)2 n − 1
Keterangan:
S = Standar Deviasi X1 = Nilai Tiap Data 𝑥̅ = Mean
n = Jumlah Responden11 H. Kategorisasi
Tabel kategorisasi dari hasil Penelitian ini mengacuh pada kategori jenjang dengan penggolongan subjek. Kategorisasi ini juga bersifat relative, maka Peneliti boleh mnetapkan secara subjek luasnya interval yang mencakup setiap kategorisasi yang Peneliti inginkan selama penetapan itu berada dalam batas
CV ANDI OFFSET, 2021), h. 360.
dari rendah ketinggi, dari paling jelek ke paling baik, dari sangat tidak puas dan semacamnya.
Pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aspek kerkembangan sosial emosional anak berada pada kategori rendah, sedang, dan tinggi dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kategorisasi
Kategori Batas Kategori
Tinggi +0,5 Skor +1,5
Sedang -0,5. Skor +0,5
Rendah -1,5 Skor -0,5
Keterangan : : Mean
: Standar deviasi
10Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penulisan: Dilengkapi Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS Versi 17, h. 40-47.
11Sudaryono, Statistik I: Statistik Deskriptif Untuk Penulisan, Edisi I (Cet I; Yogyakarta:
1Syaripuddin Azwar Op,Metode Penelitian Kuantitatif, (Cet X; Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2020), h.180.
BAB IV
HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penulisan
1. Gambaran Kemampuan Mengenal Huruf Sebelum Menggunakan Media Kotak Alfabet di TK Hilmawan Kab. Takalar
Penulis melakukan pengamatan langsung menggunakan instrumen Penulisan berupa pedoman observasi kemampuan mengenal huruf anak sebelum menggunakan media kotak alfabet pada anak usia 5-6 tahun. Penilaian pre-test pada anak usia dini di TK Hilmawan Kab. Takalar . Terdiri atas satu aspek penilaian yaitu aspek mengenal huruf dengan indikator anak mampu mengenal huruf abjad, anak mampu menyebutkan huruf dengan benar, anak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan terkait huruf abjad, dan anak mampu mengurutkan huruf abjad.
Lembar instrument Penulisan tersebut dinilai dengan menggunakan empat skala penilaian yang terdiri dari belum berkembang (BB), Mulai Berkembang (MB), Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan Berkembang Sangat Baik (BSB).
Penulisan ini dilakukan pada tanggal 15-22 Mei 2023 berjumlah 10 anak yang terdiri dari 3 anak laki-laki dan 7 anak perempuan di TK Hilmawan kab.
Takalar. Berikut nilai pre-test kemampuan mengenal huruf anak sebelum menggunakan media kotak alfabet yaitu sebagai berikut:
33
Tabel 4. 1
Hasil Penilaian Pre-test Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia Dini di TK Hilmawan Kab Takalar Sebelum Menggunakan Media Kotak Alfabet
No Nama Anak Nilai Pre-Test
1 Muhammad Hafidz 8
2 Zulkifli Yunus 7
3 Siti Khadijah 8
4 Siti Khadinda 8
5 Nur Fitra Ramadani 4
6 Al Ikram Arif 6
7 Alda Rismawati 8
8 Khusnul Nasir Ramadhan 7
9 Siti Marwah 4
10 Naila Ardani 5
Jumlah 65
Rata-Rata 6,5
Tabel hasil penilaian pre-test kemampuan mengenal huruf anak usia dini di TK Hilmawan Kab Takalar menunjukkan nilai dari hasil observasi yang dilakukan sebelum menggunakan media kotak alfabet dengan menggunakan instrument Penulisan kemampuan mengenal huruf anak.
Tabel 4. 2 Data Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Huruf Anak Usia Dini Kelas B di TK Hilmawan Kab Takalar Sebelum Menggunakan Media
Kotak Alfabet (Pre-test).
Kelas
Kemampuan Mengenal Huruf Anak Terendah Tertinggi Rata-
Rata
Standar Deviasi Pre-test MediaKotak
Alfabet
4 8 6,5 1,64
35
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa kemampuan mengenal huruf anak usia dini di TK Hilmawan Kab Takalar sebelum menggunakan media kotak alfabet dimana nilai tertinggi adalah 8 dan nilai terendah adalah 4, sedangkan untuk nilai rata-ratanya sendiri sebesar 6,5 dengan standar deviasi 1,64.
Tabel 4. 3 Perolehan Nilai Pre-Test Setiap Anak Pada Masing-Masing Indikator capaian yang diukur
No Nama Anak
No Butir Pegamatan
1 2 3 4
1 Muhammad Hafidz 2 2 2 2
2 Zulkifli Yunus 2 2 1 2
3 Siti Khadijah 2 2 2 2
4 Siti Khadinda 2 2 2 2
5 NurFitra Ramadhani 1 1 1 1
6 Al Ikram Arif 2 2 1 1
7 Alda Rismawati 2 2 2 2
8 Khusnul Nasir Ramadhana 2 2 1 2
9 Siti Marwah 1 1 1 1
10 Naila Ardani 2 1 1 1
Hasil penilaian pre-test 10 anak untuk indikator capaian pertama yang diukur yaitu Perolehan data pre-test diatas menunjukkan nilai sebelum menggunakan media berupa media kotak alfabet pada masing- masing indikator capaian yang diperoleh setiap anak. Pada indikator pertama, yaitu anak mampu mengenal huruf abjad dimana ada delapan anak memperoleh skor 2 dengan penilaian MB dan 2 orang anak memperoleh skor 1 dengan penilaian BB.
Indikator kedua, yaitu anak mampu menyebutkan huruf
dengan benar dimana tujuh orang anak memperoleh skor 2 dengan nilai MB dan tiga anak memperoleh skor 1 dengan penilaian BB.
Indikator ketiga, yaitu anak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan terkait huruf abjad dimana ada empat anak memperoleh skor 2 dengan penilaian MB da nada enam orang anak memperoleh skor 1 dengan penilaian BB.
Indikator keempat, yaitu anak mampu mengurutkan huruf abjad dimana ada enam orang anak memperoleh skor 2 dengan penilaian MB dan empat orang anak memperoleh skor 1 dengan penilaian BB.
Berikut hasil analisis deskriptif pada kemampuan mengenal huruf anak usia dini di TK Hilmawan Kab. Takalar sebelum menggunakan media kotak alfabet.
a. Menghitung rentangan atau daerah jangkauan (Range)
J = Xmax-Xmin
J = 8-4 J = 4
b. Rata-Rata Hitung (Mean) 𝑋̅= ∑ Xi
n
= 8+7+8+8+4+6+8+7+4+5 10
= 65
10
= 6,5
37
Tabel 4. 4
Nilai Statistik Pre-Test Kemampuan Mengenal Huruf Anak No Nilai (Xi) Rata-rata (𝑥̅) (Xi - 𝑥̅) (Xi - 𝑥̅)2
1 8 6,5 1,5 2,25
2 7 6,5 0.5 0,25
3 8 6,5 1,5 2,25
4 8 6,5 1,5 2,25
5 4 6,5 2,5 6,25
6 6 6,5 0,5 0,25
7 8 6,5 1,5 2,25
8 7 6,5 0,5 0,25
9 4 6,5 2,5 6,25
10 5 6,5 1,5 2,25
Jumlah 65 - 14 24,5
c. Standar Deviasi
∑ (X − ̅X)2
S = √ i
𝒏 − 𝟏
= √24,5
10-1
= √24,5
9
= √2,72
= 1,64
= 2
S2 = ∑(X - X̅)2
n − 1
= 24,5
10
= 24,5
9
= 2,722