• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh model group investigation (gi) terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh model group investigation (gi) terhadap"

Copied!
241
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi masalah dan Pembatasan Masalah

Model penelitian kelompok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perencanaan pengorganisasian kelas secara umum, dimana siswa bekerja dalam kelompok kecil dengan perencanaan kooperatif, sehingga siswa dapat berpikir sistematis, analitis dan aktif dalam belajar. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perubahan hasil belajar yang diukur dengan posttest, perubahan hasil belajar yang diukur dengan posttest belajar siswa dalam memahami tingkat pemahaman siswa.

Rumusan masalah

Tujuan Penelitian dan Manfaat

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Model Group Investigation (GI)

Hasil Belajar

Sedangkan Gagne mengatakan, hasil belajar adalah keterampilan yang diperoleh seseorang setelah mengikuti proses belajar.11. Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan kegunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi siswa dan dari sisi guru.

Dilihat dari hasil belajar siswa, tingkat perkembangan mentalnya lebih baik dibandingkan sebelum pembelajaran.

Konsep Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik didasarkan pada filosofi konstruktivisme yang menyatakan bahwa pengetahuan yang diperoleh siswa merupakan hasil bina siswa itu sendiri. 23 Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik: Untuk Anak TK/RA Awal dan SD/MI Awal (Jakarta: Kencana Pramedia, 2011), hal. Sebagai model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik mempunyai ciri atau ciri sebagai berikut: 25.

Menurut Kementerian Pendidikan Nasional, pembelajaran tematik mempunyai beberapa ciri khas, antara lain: Pertama, pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah.

Hasil Penelitian yang Relevan

Nur Liza, 2014 berjudul Penelitian Penerapan Model Penelitian Kelompok (Gi) Menggunakan Media Visual Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa. 28 Meiritha Andriyani, “Pengaruh Model Pembelajaran Group Inquiry Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SD Negeri 76 Kota Bengkulu.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model penelitian kelompok dan media visual dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik siswa kelas IV SDN Bulukerto 02 Batu.

29 Nur Liza, “Penerapan Model Group Inquiry (GI) Menggunakan Media Rumsica Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Topik Pembelajaran Tematik “Selalu Hemat Energi” Kelas IV SDN Bulukerto 02 Batu,” Universitas Muhammadiyah Malang (2014).

Hipotesis Penelitian

Ho : tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model group inquiry (GI) pada pembelajaran tematik dengan topik selalu hemat energi untuk Kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu. Ha : terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model group inquiry (GI) pada pembelajaran tematik topik selalu hemat energi kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Variabel Penelitian

Tes adalah serangkaian pernyataan atau latihan serta alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Instrumen tes hasil belajar pada penelitian ini merupakan alat untuk mengukur variabel hasil belajar siswa. Tes merupakan rangkaian atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, sikap, kecerdasan, keterampilan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. 8 Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari melalui materi pembelajaran tematik dengan tema . untuk selalu menghemat tenaga jam IV yaitu dengan memberikan tes pilihan ganda kepada siswa berdasarkan materi yang diberikan kepada siswa.

Tes ini digunakan untuk mengetahui perubahan pemahaman siswa pada topik tematik tema selalu hemat energi di kelas IV. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memberikan hasil yang konstan atau konsisten ketika diuji berkali-kali.11 Untuk mengetahui reliabilitas kuesioner, peneliti menggunakan teknik Cronbach’s alpha. Perhitungan reliabilitas soal dilakukan dengan mengkonsultasikan koefisien reliabilitas yang dihitung dengan nilai standar reliabilitas (>0,60).

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data setiap variabel yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas data setiap variabel dalam penelitian ini adalah Kolmogorov Smirnov dengan rumus: 13. Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan membandingkan nilai amax dengan nilai Dtabel pada taraf signifikansi 𝛼 = 0,05 dan dk = n.

Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel pada taraf signifikansi 𝛼 = 0,05 dan dknumerator = na – 1 dan dkdenominator = nb – 1. Setelah melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas , langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis eksplorasi. Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia digunakan rumus uji t parametrik, namun terlebih dahulu digabungkan dan ditabulasikan menurut masing-masing variabel yaitu.

Tabel 3.3  Indikator Observasi
Tabel 3.3 Indikator Observasi

Deskripsi Wilayah Penelitian

Visi SD Negeri 50 adalah berprestasi, kompeten, berakhlak mulia, berakar pada nilai budaya bangsa dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b.Bangunan dan fasilitas SD Negeri 50 Kota Bengkulu Sekolah Dasar Negeri 50 Kota Bengkulu terletak di Jalan Hibrida X, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu. Secara fisik SD Negeri 50 Kota Bengkulu sudah mempunyai perpustakaan dan mempunyai banyak sekali buku-buku pendidikan yang dapat dimanfaatkan oleh dewan guru disana.

Untuk menyuplai kebutuhan air SD Negeri 50 Kota Bengkulu, pihak sekolah menggunakan sumber air dari PDAM yang dapat digunakan untuk menunjang kebersihan sekolah. Untuk menunjang operasional dan proses belajar mengajar di SD Negeri 50 Kota Bengkulu tentunya diperlukan listrik, selain untuk penerangan, juga untuk pengoperasian peralatan elektronik yang semuanya menggunakan sumber listrik. Banyak jenis makanan yang dijual di SD Negeri 50 Kota Bengkulu, mulai dari jajanan, es krim hingga makanan yang biasa diolah di rumah seperti gorengan dan makanan lainnya, Insya Allah.

SDN 50 Kota Bengkulu mempunyai 13 orang guru yang terdiri dari 9 orang Guru Pelayanan Masyarakat (PNS). Jumlah siswa SD Negeri 50 Kota Bengkulu tahun 2021/2022 sebanyak 258 siswa, dengan rincian jumlah siswa per kelas pada tahun tersebut. SDN 50 Kota Bengkulu mempunyai kegiatan yang meliputi kegiatan harian, mingguan dan tahunan.

Aktiviti ini meliputi proses pengajaran dan pembelajaran yang dijalankan oleh guru-guru di SD Negeri 50 Kota Bengkulu.

Penyajian data dan Temuan Penelitian

  • Uji Kualitas Data
  • Deskripsi Data
  • Uji Normalitas
  • Uji Homogenitas
  • Pengujian Hipotesis

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai posttest kelas eksperimen dari sampel sebanyak 27 siswa mencapai nilai rata-rata sebesar 12,22. Standar deviasi sebesar 1,311, varians sebesar 1,718, range sebesar 5, nilai terendah sebesar 10. nilai tertinggi sebesar 15 dan total nilai posttest kelas kontrol sebesar 330. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai posttest kelas eksperimen, diperoleh dari sampel sebanyak 26 siswa, nilai mean 8,54, Median (Nilai Tengah) 8,50, Modus 7, Standar Deviasi 1,240, Variance 1,538, Range 4, nilai terendah adalah 7, nilai tertinggi adalah 11, dan jumlah nilai pretest kelas kontrol adalah 222. Dari tabel di atas, nilai posttest kelas eksperimen yang diperoleh dari sampel sebanyak 26 siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 12. 96. Median (nilai tengah) 13, modus (mode/nilai) yang sering muncul) bernilai 13, standar deviasi 1,248, varians 1,558, range 4, nilai terendah 11, . Nilai tertinggi sebesar 15 dan total nilai posttest kelas kontrol sebesar 337.

Dengan demikian, rata-rata hasil belajar postes kelas kontrol dengan model pembelajaran menggunakan metode konvensional, dari skor pretes hingga skor postes mengalami peningkatan atau peningkatan. Tabel berdasarkan uji asumsi dengan equal variance (data homogen pada uji wajib) menunjukkan hasil analisis uji sampel independen (uji t) terhadap hasil belajar menggunakan model pembelajaran konvensional menunjukkan nilai Sig. Sesuai dengan kriteria pengujian seperti Sig. 2-tailed) kurang dari 0,05 berarti terdapat perubahan yang signifikan antara pretest kelas kontrol dan posttest kelas kontrol.

Tabel berdasarkan uji asumsi equal variance (data homogen pada pretest) menunjukkan hasil uji sampel independen (uji t-.) analisis hasil belajar menggunakan model pembelajaran GI menunjukkan Sig. Menurut kriteria Sig. 2-tailed) kurang dari 0,05 yaitu terdapat perubahan yang signifikan dari pretest kelas eksperimen ke posttest kelas eksperimen. Untuk mengetahui pengaruh model penelitian kelompok (GI) terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik tema selalu hemat energi untuk kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu digunakan analisis uji beda dua sampel mandiri setelah diterapkan pretest dan posttest pada kelas kontrol dan kelas ibu eksperimen. dihitung menggunakan perbesaran yang dinormalisasi.

Hasil analisis data pada tabel menunjukkan perbandingan hasil belajar post test siswa kelas kontrol dengan N (sampel) 27 siswa, dengan rata-rata hasil belajar pre test sebesar 0,35 dan standar deviasi sebesar 0,17. Sedangkan hasil belajar posttest kelas eksperimen dengan sampel 26 siswa mempunyai mean sebesar 0,46 dan standar deviasi sebesar 0,16.

Tabel 4.14  Uji Normalitas Data
Tabel 4.14 Uji Normalitas Data

Pembahasan

Pada uji asumsi equal variances, hasil analisis uji sampel independen (uji t) menunjukkan bahwa hasil belajar menggunakan model pembelajaran konvensional menunjukkan nilai Sig. Dengan demikian, rata-rata hasil belajar postes kelas eksperimen dengan model pembelajaran menggunakan metode GI dari skor pretes hingga skor postes mengalami peningkatan atau peningkatan. Berdasarkan uji asumsi equal variances, hasil analisis uji sampel independen (uji t) menunjukkan bahwa hasil belajar menggunakan model pembelajaran GI menunjukkan nilai Sig.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tasman, dimana hasil penelitiannya menjelaskan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap hasil belajar matematika siswa. siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sungguminsa.9. 11 Siswa Widiawati dkk., “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Fisika Dilihat dari Gaya Belajar Siswa,” Pendidikan Fisika dan Teknologi 4, no. 12 Fenny Fuwirawani, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Inquiry (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa.”

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Model Group Investigation (GI) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik tema Selalu Hemat Energi untuk kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu. “Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif Tipe Group Investment (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa.” Universitas Pasundan Bandung (2016). Penerapan Model Group Inquiry Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Mengenai Kegiatan Ekonomi Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas IV.” Kalam Scholar 9, no.

“Pengaruh model pembelajaran Group Inquiry (GI) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V.” Universitas Pendidikan Ganesha 4, no. “Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif Tipe Group Inquiry Terhadap Hasil Belajar Fisika Mengingat Gaya Belajar Siswa.” Pendidikan Fisika dan Teknologi 4, no.

PENUTUP

Saran

Guru hendaknya selalu melakukan perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran agar materi dapat tersampaikan secara maksimal, terutama dalam pembelajaran berdasarkan pengalaman pribadi siswa. Siswa hendaknya selalu memperhatikan pelajaran yang diberikan guru dan meningkatkan hasil belajarnya agar hasil belajar yang diperoleh menjadi lebih baik. “Pengaruh Model Pembelajaran Group Inquiry Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SD Negeri 76 Kota Bengkulu.” IAIN Bengkulu (2018).

Penerapan Model Group Investigation (GI) Menggunakan Media Rumsica untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pembelajaran Tematik Selalu Hemat Energi Kelas IV SDN Bulukerto 02 Batu.” Universitas Muhammadiyah Malang (2014). Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share pada meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA pada siswa Kelas V SDN 16 Bumi Ayu Kota Bengkulu.” Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu (2016). “Model Pembelajaran Inkuiri Kelompok Berbasis Penilaian Kinerja Pengaruh Kemampuan Berpikir Kreatif Pembelajaran PKN Siswa Kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar.” Mimbar PGSD 2, no.

Gambar

Tabel 3.1  Sampel Penelitian
Tabel 3.3  Indikator Observasi
Tabel 4.14  Uji Normalitas Data
Tabel 4.20  Normalize Gain

Referensi

Dokumen terkait

DAN GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI.

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik investigasi

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan serta hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: (1) Kecenderungan hasil belajar matematika

berpikir kritis serta mampu bernalar secara teratur, menarik kesimpulan, memecahkan masalah, dan membangkitkan motivasi siswa untuk menyelesaikan masalah yang

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis model pembelajaran GI berpengaruh signifikan terhadap peningkatan KPS, dalam proses belajar siswa turut aktif terlibat

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan segala karunia, sehingga skripsi yang berjudul “PENERAPAN

Selain model Group Investigation (GI) adalah model inkuiri. Swadarma [9] model inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir

lulusan yang bermutu diperlukan proses pembelajaran yang interaktif, inovatif, menyenangkan, menantang dan me- motivasi siswa untuk ikut berpartisipasi secara aktif serta