• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh model inkuiri terhadap kemampuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh model inkuiri terhadap kemampuan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MODEL INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI INFORMASI DARI TEKS LAPORAN HASIL

OBSERVASI SISWA KELAS VII MTsN 3 PASAMAN BARAT KABUPATEN PASAMAN BARAT

Net Asmawati, Trisna Helda, Wahyudi Rahmat

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaSTKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

The aims of this research was to describe, (1) describes the ability to identification information from the observed report text before used the inquiry model of the Seventh grade students of MTsN 3 West Pasaman, (2) describes the ability to identification information from the observed report text after used the inquiry model of the seventh grade students of MTsN 3 West Pasaman, (3) describes the influence of inquiry model on the ability to identification information from the observed report text of the Seventh grade students of MTsN 3 West Pasaman. This type of research is quantitative research. This research usd the method Pre Experimen is a research conducted used a single group. The design of this research is One Group Pretest-Postest Design. Sample technique used by researcher is purposive sampling. Population in this research is class of the Seventh grade students of MTsN 3 West Pasaman, West Pasaman Regency which lists in the number of school year 2017/2018, the amount is 189 person which consists of six classes, is namely VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE. Sample in this research is class VIID. The instrument used in this research is an objective test. The results of this research are as follows. The first, the ability to identification information from the observed report text before used the inquiry model of the Seventh grade students of MTsN 3 West Pasaman 66-75% qualified more than enough, with an average count 73,88. The second, the ability to identification information from the observed report text after used the inquiry model of the seventh grade students of MTsN 3 West Pasaman is in range 86-95%

very good qualified with the average count 86,48. The third, there is a significant influence of inquiry model on the ability to identification information from the observed report text of the Seventh grade students of MTsN 3 West Pasaman with value thitung > ttabel, (7,93) > (1,70).

Keywords: inkuiry model, identification information from observed report text

PENDAHULUAN

Pengembangan kurikulum 2013 menentukan perubahan paradigma dalam pembelajaran

karena kurikulum 2013 tidak hanya menyebabkan perubahan konsep, metode, komitmen, dan strategi pendekatan guru dalam sekolah.

(2)

2 Kurikulum 2013 pembelajaran bahasa Indonesia disajikan dengan menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks dapat berwujud tertulis maupun teks lisan. Teks merupakan ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya memiliki situasi dan konteks. Pembelajaran berbasis teks dalam mata pelajaran bahasa indonesia lebih menekankan pada siswa untuk memahami berbagai jenis teks dan butuh waktu untuk belajar lebih mendalam.

Salah satu teks yang dipelajari oleh siswa pada tingkat MTsN/SMP yang terdapat dalam Kurikulum 2013 adalah teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang suatu objek atau situasi, setelah diadakan investigasi/ penelitian secara sistematis. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia pembelajaran mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi ini menjadi sangat penting karena dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa dilatih untuk mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi.

Pembelajaran itu tentunya sangat bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari karena dapat memperoleh informasi-informasi yang berupa ilmu pengetahuan.

Hal ini sesuai dengan Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Kurikulum 2013) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia semester 1, MTsN kelas VII dalam Kompetensi Inti (KI) 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata dan (KD) 3.7 Mengidentifikasi informasi dari tekslaporan hasil observasi berupa buku pengetahuanyang dibacaatau diperdengarkan.

Berdasarkan hasil wawancara guru bidang studi bahasa Indonesia Nurdesima, S.Pd. MTsN 3 Pasaman Barat pada tanggal 21 Maret diperoleh informasi bahwa kemampuan mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi kelas VII MTsN 3 Pasaman Barat ada beberapa masalah. Masalah yang ditemui

(3)

3 adalah sebagai berikut. Pertama, siswa terlalu lama mengerjakan tugas jika disuruh untuk mencari informasi dari teks laporan observasi. Hal ini dapat menimbulkan waktu yang sia- sia sehingga pelajaran yang diperoleh saat itu dapat mengurangi nilai mereka karena tugas yang dibuat sebagian mereka tidak selesai. Kedua, siswa kurang paham dengan materi yang disampaikan. Alasan terjadinya hal tersebut, karena kurangnya penguasaan materi sehingga susah mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi. Ketiga, siswa kesulitan dalam mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi, karena siswa malas membaca dan memahmi isi teks laporan hasil observasi.

Selain pernyataan guru di atas, siswa juga mengungkapkan permasalahan yang dihadapi ketika mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi, yaitu Pertama, siswa kesulitan dalam mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi karena tidak memahami materi tersebut. Kedua, keinginan membaca siswa kurang karena membaca teks laporan hasil

observasi dianggap pekerjaan yang membosankan.

Menurut Gulo (dalam Al- Tabany, 2014:78), model inkuiri merupakan kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri atau cara menyampaikan pelajaran dengan penelaah sesuatu yang bersifat secara kritis, analisis, dan argumentatif (ilmiah) dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan. Berdasarkan uraian di atas, maka masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti agar mengetahui “Pengaruh Model Inkuiriterhadap Kemampuan Mengidentifikasi Informasi dari Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas VII MTsN 3 Pasaman Barat Kabupaten Pasaman Barat”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, Sugiyono (2012:7) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

(4)

4 ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu kongkrit/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah skor dan nilai yang diperoleh siswa dalam mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi, sampai tahap terakhir yaitu melakukan uji hipotesis yang berbentuk angka-angka.

Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:11), penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Metode eksperimen ini adalah Pre Experimen. Yusuf (2007:236) mengemukakan Pre Experimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan satu kelompok saja, tidak ada kelompok lain di dalamnya.

Rancangan penelitian ini adalah One Group Pretest-Postest Design. Menurut Yusuf (2007:228), One Group Pretest-Postest Design

ini menggunakan satu kelompok subjek. Pertama dilakukan pengukuran, lalu dikenakan perlakuan untuk jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya.

Populasi merupakan semua objek sasaran penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VII MTsN 3 Pasaman Barat Kabupaten Pasaman Barat yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 189 orang yang terdiri dari 6 kelas, yaitu VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE. Arikunto (2010:174) apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Akan tetapi jika jumlah sampel lebih dari 100 orang karena keterbatasan dari berbagai hal tidak mungkin semua populasi diteliti, maka perlu adanya penarikan sampel penelitian. Sampel ditentukan dengan cara menghitung nilai rata-rata dan standar deviasi yang terendah.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah purposive sampling. Purposive

(5)

5 sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut Sugiyono (2012:85), sampel bertujuan atau purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil sampel penelitian dengan alasan dan tujuan tertentu. Dalam hal ini pemilihan kelas VII.D sebagai sampel penelitian didasari oleh alasan pada standar deviasi yang terendah.

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010:161). Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). (1) Variabel bebas (x) adalah variabel yang diperkirakan akan berpengaruh terhadap variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas (x) adalah model inkuiri. (2) Variabel terikat (y) adalah kondisi yang diharapkan berubah setelah diberi perlakuan. Sebagai variabel terikat (y) adalah kemampuan mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi siswa kelas VII MTsN 3 Pasaman Barat Kabupaten Pasaman Barat.

Data penelitian ini berupa skor dan nilai tes mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil obsrvasi siswa kelas VII MTsN 3 Pasaman Barat Kabupaten Pasaman Barat sebelum menggunakan model inkuiri terhadap mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi siswa kelas VII MTsN 3 Pasaman Barat Kabupaten Pasaman Barat dan setelah menggunakan model inkuiri terhadap mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi siswa kelas VII MTsN 3 Pasaman Barat. Data diperoleh dengan cara memberikan tes mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi yang diberikan pada sampel penelitian.

Menurut Sugiyono (2012:148), instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Jadi, instrumen digunakan untuk mengumpulkan data.

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif

(6)

6 berupa pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban. sebelum tes ini diberikan, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen. Uji coba instrumen dimaksudkan untuk menentukan validitas tes dan realibilitas tes, sehingga data yang

dikumpulkan dapat

dipertanggungjawabkan keabsahannya.

Pengumpulan data yang akan dilakukan dengan memberikan tes mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi sebelum menggunakan model inkuiri (pretest) dan sesudah menggunakan model inkuiri (posttest). Pertemuan Pertama, (1) guru menjelaskan materi tentang mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi, tujuan pembelajaran dan indikator yang harus dicapai, (2) siswa mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi dengan teks yang telah ditentukan.

Kedua, guru memberikan perlakuan (treatment) dalam mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi dengan menggunakan model inkuiri sebagai

berikut, (1) guru merumuskan masalah masalah yang akan ditemukan dalam teks laporan hasil observasi, (2) siswa mengamati informasi dari teks laporan hasil observasi, (3) siswa menganalisis informasi dari teks laporan hasil observasi yang telah disediakan , (4) siswa menyajikan isi informasi dari tesk laporan hasil ibservasi ke dalam lembar jawaban.

ketiga, (1) guru memberikan tes akhir (posttest) siswa mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi dengan teks yang telah di tentukan, (2) guru mengumpulkan lembar jawaban hasil kerja tes akhir (posstest) siswa, kemudian diperiksa sesuai indikator yang telah ditetapkan.

Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis melalui tahap- tahap berikut. Pertama, memeriksa hasil kerja siswa sesuai dengan kunci jawaban yang telah disediakan.

Pemberian skor 0 untuk jawaban salah dan skor 1 untuk jawaban benar.

Kedua, menentukan nilai setiap sampel. Ketiga, mengolah skor menjadi nilai dengan menggunakan rumus presentasi.

(7)

7 HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Kemampuan Mengidentifikasi Informasi dari Teks Laporan Hasil Observasi Sebelum Menggunakan Model Inkuiri Siswa Kelas VII MTs Negeri 3 Pasaman Barat

Nilai yang diperoleh berada pada kisaran 60-84. Siswa yang memperoleh nilai 60 sebanyak 4 siswa dengan pemerolehan persentase 11,77%, siswa yang memperoleh nilai 64 sebanyak 3 siswa dengan pemerolehan persentase 8,82%, siswa yang memperoleh nilai 68 sebanyak 3 siswa dengan pemerolehan persentase 8,82%, siswa yang memperoleh nilai 72 sebanyak 2 siswa dengan pemerolehan persentase 5,88%, siswa yang memperoleh nilai 76 sebanyak 11 siswa dengan pemerolehan persentase 32,35%, siswa yang memperoleh nilai 80 sebanyak 7 siswa dengan pemerolehan persentase 20,59%, siswa yang memperoleh nilai 84 sebanyak 4 siswa dengan pemerolehan persentase 11,76%.

Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengidentifikasi Informasi dari Teks Laporan Hasil Observasi Siswa sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri

No X F FX

1 60 4 240

2 64 3 192

3 68 3 204

4 72 2 144

5 76 11 836

6 80 7 560

7 84 4 336

34 2512

Berdasarkan rata-rata hitung kemampuan mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi siswa sebelum menggunakan model inkuiri bernilai sebesar 73,88. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi sebelum menggunakan model inkuiri siswa kelas VII MTs Negeri 3 Pasaman Barat berada pada tingkat penguasaan 66-75% berkualifikasi lebih dari cukup.

Selanjutnya pengklasifikasian kemampuan mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi siswa kelas VII MTs Negeri 3 Pasaman Barat sebelum menggunakan model inkuiri berdasarkan skala 10.

Klasifikasi Kemampuan Mengidentifikasi Informasi dari Teks Laporan Hasil Observasi siswa Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri

N o

Tingka t Pengu

asaan

Kualifi kasi

Frek uensi

Pr ese nta se

(8)

8 (%

) 1 96-

100%

Sempur na

0 0

2 86- 95%

Baik Sekali

0 0

3 76- 85%

Baik 22 64, 70 4 66-

75%

Lebih dari Cukup

5 14, 70 5 56-

65%

Cukup 7 20, 6 6 45-

55%

Hampir Cukup

0 0

7 36- 45%

Kurang 0 0 8 26-

35%

Kurang Sekali

0 0

9 16- 25%

Buruk 0 0

1 0

0-15% Buruk Sekali

0 0

Lebih jelas kemampuan mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi sebelum menggunakan model inkuiri digambarkan pada diagram berikut ini.

Gambar 1. Diagram Kemampuan Mengidentifikasi Informasi dari Teks Laporan Hasil Observasi sebelum

Menggunakan Model Inkuiri Siswa Kelas VII MTs Negeri 3 Pasaman Barat.

b. Kemampuan Mengidentifikasi Informasi dari Teks Laporan Hasil Observasi Siswa sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Siswa Kelas VII MTs Negeri 3 Pasaman Barat

Nilai yang diperoleh berada pada kisaran 72,4-100. Siswa yang memperoleh nilai 72,4 sebanyak 6 siswa dengan pemerolehan persentase 17,65%, siswa yang memperole nilai 79,3 sebanyak 3 siswa dengan pemerolehan persentase 8,82%, siswa yang memperoleh nilai 82,7 sebanyak 3 siswa dengan pemerolehan persentase 8,82%, siswa yang memperoleh nilai 86,2 sebanyak 4 siswa dengan pemerolehan persentase 11,77%, siswa yang memperoleh nilai 89,6 sebanyak 6 siswa dengan pemerolehan persentase 17,65%, siswa yang memeperoleh nilai 93, 1 sebanyak 7 siswa dengan pemerolehan persentase 20,58%, siawa yang memperoleh nilai 96,6 sebanyak 4 siswa dengan pemerolehan persentase 11,77%, siswa yang memperoleh nilai 100 sebanyak 1

0 0 0 0 0 7 5 22

0 0 02

46 108 1214 1618 2022 2426 2830 3234

buruk… buruk kurang… kurang hampir… cukup lebih dari… baik baik sekali sempurna

Kualifikasi

Freku ensi

(9)

9 siswa dengan pemerolehan persentase 2,94%.

Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengidentifikasi Informasi dari Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Sesudah menggunakan Model Inkuiri

No X F FX

1 72,4 6 434,4

2 79,3 3 237,9

3 82,7 3 248,1

4 86,2 4 344,8

5 89,6 6 537,6

6 93,1 7 651,7

7 96,5 4 386

8 100 1 100

34 2940,5

Berdasarkan data diperoleh rata-rata hitung kemampuan mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi siswa sesudah menggunakan model inkuiri bernilai sebesar 86,48. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi sesudah menggunakan model pembelajaran inkuiri siswa kelas VII MTs Negeri 3 Pasaman Barat berada pada tingkat penguasaan 86-95% berkualifikasi baik sekali.

Selanjutnya pengklasifikasian kemampuan mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi siswa

kelas VII MTs Negeri 3 Pasaman Barat sesudah menggunakan model inkuiri berdasarkan skala 10.

Pengelompokan Kemampuan Mengidentifikasi Informasi dari Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Sesudah Menggunakan Model Inkuiri

No Tingkat Pengua

saan

Kuali fikasi

Fre kue nsi

Prese ntase

(%) 1 96-

100%

Sempu rna

5 14,70 2 86-

95%

Baik Sekali

17 50 3 76-

85%

Baik 6 17,64 4 66-

75%

Lebih dari Cukup

6 17,64

5 56- 65%

Cukup 0 0 6 45-

55%

Hampi r Cukup

0 0

7 36- 45%

Kuran g

0 0

8 26- 35%

Kuran g Sekali

0 0

9 16- 25%

Buruk 0 0 1

0

0-15% Buruk Sekali

0 0

Lebih jelas kemampuan mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi sesudah menggunakan model pembelajaran digambarkan pada diagram berikut ini.

(10)

10 Gambar 2. Diagram Kemampuan Mengidentifikasi Informasi dari Teks Laporan Hasil Observasi sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Siswa Kelas VII MTs Negeri 3 Pasaman Barat

c. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Informasi dari Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas VII MTs 3 Pasaman Barat.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan model inkuiri dalam kemampuan mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi siswa kelas VII MTs Negeri 3 Pasaman Barat.

Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai thitung (7,93) > ttabel (1,70), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

Nilai rata-rata hitung kemampuan mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi siswa kelas VII MTs Negeri 3 Pasaman Barat sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi lebih dari cukup, dengan rata-rata hitung sebesar 73,88.

Dapat disimpulkan siswa kelas VII MTs Negeri 3 Pasaman Barat sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri secara keseluruhan sudah lebih dari cukup dalam mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi.

Nilai rata-rata hitung kemampuan mengidentifikasi informasi dari teks laoran hasil observasi siswa kelas VII MTs 3

Pasaman Barat sesudah

menggunakan model pembelajaran inkuiri secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi baik, dengan rata- rata hitung sebesar 86,48. Dapat disimpulkan siswa kelas VII MTs Negeri 3 Pasaman Barat sesudah menggunakan model pembelajaran inkuiri secara keseluruhan sudah baik dalam mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi.

0 0 0 0 0 0 6 6 17

5 02

46 108 1214 1618 2022 2426 2830 3234

buruk sekali buruk kurang sekali kurang hampir cukup cukup lebih dari… baik baik sekali sempurna

Kualifikasi

Frekue nsi

(11)

11 KESIMPULAN

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan kemampuan mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil obsrvasi siswa kelas VII MTs Negeri 3 Pasaman diperoleh tiga kesimpulan.

Pertama, kemampuan

mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi siswa kelas VII MTs Negeri 3 Pasaman Barat sebelum menggunakan model pembelajaran ikuiri secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi lebih dari cukup dengan rata-rata hitung 73,88 berada pada rentangan 66-75%. Kedua, kemampuan mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi siswa kelas VII MTs Negeri 3 Pasaman Barat sesudah menggunakan model pembelajaran inkuiri secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi baik sekali dengan rata-rata hitung 86,48 berada pada rentangan 86-95%. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai thitung

(7,93) > ttabel (1,70), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis

alternatif diterima. Nilai thitung yang diperoleh 7,93 berarti terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri

terhadap kemampuan

mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi. Jika ditinjau dari ttabel pada taraf signifikan 95%

(0,05) adalah 1,70. Hal ini berarti nilai thitung lebih besar dari ttabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri memberi pengaruh terhadap kemampuan mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi siswa kelas VII MTs Negeri 3 Pasaman Barat.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010.

ProsedurPenelitian:

SuatuPendekatanPraktek.

Jakarta: RinekaCipta.

Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014.

Mendisain Model

Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual.

Jakarta : Prenadamedia Group.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kuantitatif, dan R

& D. Bandung: Alfabeta

Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis teks negosiasi sebelum menggunakan model kooperatif tipe Think Pair and Share TPS siswa kelas X SMA