• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh model pembelajaran inkuiri - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh model pembelajaran inkuiri - etheses UIN Mataram"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Hasil data evaluasi siswa pre-test dan post-test menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap jenis model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Guru memotivasi siswa untuk merumuskan hipotesis tentang masalah (sintaks 3: membentuk hipotesis). Guru mengarahkan siswa untuk merencanakan pemecahan masalah mereka dengan meminta mereka melakukan beberapa kegiatan yang berhubungan dengan kerangka manusia (sintaks 4: pengumpulan data).

Guru menyajikan peristiwa atau fenomena yang memungkinkan siswa menemukan permasalahan tentang sistem gerak manusia dengan bantuan guru. Guru membimbing siswa untuk mempelajari literatur dari bahan ajar yang dimiliki. Langkah 3: Penyelidikan kelompok. Guru membimbing siswa merencanakan pemecahan masalah dengan meminta siswa melakukan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan otot (sintaks 4: mengumpulkan data).

6 Guru menyajikan kejadian yang memungkinkan siswa menemukan permasalahan sistem gerak dengan bantuan guru. 12 Guru membimbing siswa merencanakan pemecahan masalah dengan meminta mereka melakukan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan materi.

Rumusan dan Batasan Masalah

Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap berpikir kreatif di kelas VIII IPA MTs. Dari hasil penelitian ini diperoleh informasi tentang pengaruh model pembelajaran terbimbing terhadap berpikir kreatif di IPA kelas VIII MTs. Bagi peneliti, hasil penelitian ini menjadi pelajaran bagi peneliti untuk lebih profesional dan meningkatkan kreativitas diri dalam mengajar.

Bagi siswa, penelitian ini untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Bagi pendidik, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan lebih selektif dalam memilih model atau metode dalam proses belajar mengajar sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan sehingga siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Definisi Operasional

Dengan menggunakan model pembelajaran ini, guru menyajikan contoh-contoh kepada siswa, membimbing mereka ketika mereka mencoba menemukan pola dalam contoh-contoh tersebut, dan memberikan semacam penutupan ketika siswa telah mampu menjelaskan ide-ide yang diajarkan guru. dapat disimpulkan bahwa, bahwa model pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran terbimbing yang mencoba memberikan pengalaman langsung kepada siswa, mengalami proses pembelajaran secara nyata, siswa menjadi semakin percaya diri dengan kemampuannya, sehingga pembelajarannya. proses benar-benar terjadi dan akhirnya terjadi perubahan pada diri siswa yaitu perubahan pada diri siswa yaitu perubahan pengetahuan, pemahaman, pengalaman dan tingkah laku dimana guru hanya berperan sebagai fasilitator. Maxwell, mendefinisikan berpikir sebagai aktivitas mental apa pun yang membantu merumuskan atau memecahkan masalah, membuat keputusan, atau memenuhi hasrat untuk memahami; berpikir adalah pencarian jawaban, pencapaian makna 15 Menurut Khodijah, berpikir adalah latihan ide secara tepat dan menyeluruh yang dimulai dengan masalah 16 Solso dalam Khodijah menjelaskan bahwa berpikir adalah proses di mana representasi mental baru dibentuk. dibentuk melalui transformasi informasi dengan interaksi yang kompleks dari properti mental seperti penilaian, abstraksi, logika, imajinasi dan pemecahan masalah.17.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian tersebut menunjukkan bahwa ada tiga pandangan dasar tentang berpikir, yaitu (1) berpikir bersifat kognitif, yang terjadi secara internal di dalam pikiran tetapi dapat diperkirakan dari tingkah laku, (2) berpikir adalah suatu proses, melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan dalam sistem kognitif, dan (3) berpikir diarahkan dan menghasilkan perilaku yang memecahkan masalah atau diarahkan pada solusi. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik berupa karya baru maupun gabungan dari hal-hal yang telah ada. belum pernah ada sebelumnya dengan menonjolkan kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah dan mencerminkan kemampuan operasional anak kreatif. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif merupakan ekspresi (ekspresi) karakter unik individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Dari ekspresi personal yang unik, diharapkan muncul ide-ide baru dan produk-produk inovatif yang memiliki ciri-ciri seperti: kemampuan mengarahkan diri pada objek tertentu, kemampuan merinci ide, kemampuan menganalisis ide dan kualitas karya pribadi, kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru dalam memecahkan masalah. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar dalam pendidikan IPA dimaksudkan sebagai kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun berupa karya nyata, serta dalam bentuk karakteristik keterampilan dan non-keterampilan. , baik dalam karya baru maupun dalam kombinasi dengan hal-hal lain, hal-hal yang sudah ada, yang relatif berbeda dengan yang ada sebelumnya.

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Kajian Pustaka

  • Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
  • Berfikir Kreatif
  • Kreativitas
  • Ilmu Pengetahuan Alam

Guru menyajikan peristiwa atau fenomena yang memungkinkan siswa menemukan masalah bersama pada orang dengan bantuan guru. Guru menyajikan kejadian atau fenomena yang memungkinkan siswa menemukan masalah sistem otot pada manusia dengan bantuan guru. Guru membimbing siswa merencanakan pemecahan masalah dengan meminta siswa melakukan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan kelainan pada sistem gerak (sintaks 4: mengumpulkan data).

7 Siswa diberi tugas mandiri 8 Setiap siswa diberi LKPD 9 Guru menginstruksikan kepada siswa tentang LKPD.

Kerangka Berfikir

Hipotesis Penelitian

Ho : Model pembelajaran inkuiri terbimbing tidak menjejaskan pemikiran kreatif pelajar IPA kelas VIII sekolah menengah.

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Variabel Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah berdasarkan fenomena yang disajikan. sintaks 2: mengidentifikasi dan merumuskan masalah). Guru membimbing siswa merencanakan pemecahan masalah dengan meminta siswa melakukan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan node (sintaks 4: pengumpulan data) Tahap 4: Pengembangan dan penyajian hasil. Guru menyajikan kejadian atau fenomena yang memungkinkan siswa menemukan permasalahan tentang gangguan penyakit manusia dengan bantuan guru.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji validitas terhadap item-item (deskripsi) yang akan digunakan dalam penelitian ini. Setelah butir soal divalidasi oleh dosen ahli, dilakukan uji coba dengan memvalidasi butir soal langsung di MT. Nahdlatul Mujahidin menjadikan santri yang tidak dijadikan sampel dalam penelitian kali ini menjadi subjek penelitian.

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur keterlaksanaan pembelajaran adalah lembar observasi tipe checklist. Dari tabel di atas terlihat bahwa kelas eksperimen dan kontrol pada pertemuan I, II, III dan IV menggambarkan bahwa pelaksanaan pembelajaran selama proses berlangsung. pembelajaran berlangsung dimana kelas eksperimen dan kontrol memiliki persentase yang berbeda. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berbentuk tes deskriptif sebanyak 10 soal, yang akan diberikan sebelum awal proses pembelajaran (pretest) dan setelah pembelajaran selesai (posttest).

Hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel berikut. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen. Dan pada kelas eksperimen, dari keempat indikator hasil berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran IPA persentase tertinggi adalah indikator kelancaran yaitu 91,00%.

Sedangkan pada kelas kontrol persentase tertinggi yaitu sama memiliki indikator kelancaran yaitu 65,62%. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak dari dua kelas yaitu kelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa data hasil analisis uji normalitas menggunakan uji Kalmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS 22, pada kelas eksperimen dan kelas kontrol data berdistribusi normal dikarenakan hasil pretest dan posttest. .

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil uji homogenitas data pada penelitian ini menggunakan One-Sample Kalmogorov-Smirnov dengan menggunakan SPSS 22 menunjukkan bahwa data homogen karena hasil visual kelas eksperimen dan kelas kontrol. adalah 0,58, nilai sig adalah 0,58 0,05. Setelah dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, akan dilakukan analisis ANCOVA untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan peneliti terbukti atau tidak ANCOVA dianalisis dengan menggunakan SPSS 22. Berdasarkan tabel diatas apa hasil analisis ANCOVA dengan menggunakan SPSS 22 menunjukkan nilai signifikansi aktivitas yaitu dan hasil belajar yang berarti H0 ditolak yang berarti penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada berpikir kreatif IPA berpengaruh signifikan.

Tabel  3.4  diatas  menjelaskan  sebelum  butir  soal  diuji  coba  validitas  dan  reabilitasnya  jumlah  soal  tetap  10  butir   dan  tidak  ada  yang  tidak  valid
Tabel 3.4 diatas menjelaskan sebelum butir soal diuji coba validitas dan reabilitasnya jumlah soal tetap 10 butir dan tidak ada yang tidak valid

Pembahasan

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kami menjawab rumusan masalah yang di uji hipotesis dengan bantuan SPSS 22 yaitu kemampuan berpikir kreatif pada materi manusia sistem gerak, diperoleh taraf signifikansi 0,00 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan H1 diterima dan Ho dinilai, artinya ada pengaruh yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, sehingga pencarian terarah Model Pembelajaran Berpengaruh Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif IPA Kelas VIII MT.

Saran

Gambar

Gambar 1.1  Model Working with Real Problems ..........................................
Tabel  3.4  diatas  menjelaskan  sebelum  butir  soal  diuji  coba  validitas  dan  reabilitasnya  jumlah  soal  tetap  10  butir   dan  tidak  ada  yang  tidak  valid
Tabel 4.5  Analisis Kelas Kontrol
gambar yang diberikan guru.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan berpikir dapat berkembang dengan baik apabila dalam proses pembelajaran peserta didik dilatih agar mampu memperoleh, mengelola, menganalisis, serta memanfaatkan informasi