• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh motivasi kerja dan kepemimpinan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengaruh motivasi kerja dan kepemimpinan"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH PERKEBUNAN (PDP)

KAHYANGAN JEMBER

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Syari’ah

Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh:

Ingniawatun Islamiyah NIM: E20152006

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

2022

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

MOTTO

هُلْوُسَرَو ْمُكَلَمَع ُهٰللّا ىََيََسَف اْوُلَمْعا ِلُقَو ٗ

َنْوُ نِمْؤُمْلاَو ۗ

ِةَداَهَّشلاَو ِبْيَغْلا ِمِلهع هلِٰا َنْوُّدَُتَُسَو

َنْوُلَمْعَ ت ْمُتْ نُك اَِبِ ْمُكُئِٰبَ نُ يَ ف ١٠٥ ۗ

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bekerjalah! Maka, Allah, rasul-Nya, dan orang- orang mukmin akan melihat pekerjaanmu. Kamu akan dikembalikan kepada (Zat) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, Dia akan memberitakan kepada kamu apa yang selama ini kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah : 105).1

1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an dan Terjemahan (Jakarta Selatan: Wali Oasis Teracce Resident, 2012), 7.

(5)

v

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji syukur kepada Allah SWT dan atas dukungan dan do’a dari orang- orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, dengan rasa syukur dan bahagia saya haturkan terima kasih saya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta (Bapak Slamet Alm dan Ibu Siti Maimunah) yang telah mendoakan, membesarkan, menyayangi, memberi dukungan penuh dan membiayai dengan penuh kesabaran dan keikhlasan sehingga tercipta sebuah karya ilmiah ini.

2. Adikku Nadia Ayu Kumala, yang senantiasa memberikan kebahagiaan dalam hidup saya dan semangat tiada henti.

3. Untuk orang tua kedua (Bapak Suryono dan Ibu Winarsih) yang selalu memberikan energi positif, yang menasehati, membimbing dan memberiku inspirasi, bantuan baik secara moril maupun materil. Jazakumullah Aufarul Jaza.

4. Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu mendukung dan telah memberikan semangat sampai detik ini.

5. Semua teman-teman jurusan Ekonomi Syari’ah (ES2, ES3, ES4) dan keluarga besar Pondok Pesantren Ar- Raudhoh yang telah berbagi pengalaman dan sumbangsih ilmu pengetahuan, memberikan semangat dan motivasi kepada saya.

6. Almamater Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang selalu saya banggakan.

(6)

vi ABSTRAK

Ingniawatun Islamiyah, Dr. Retna Anggitaningsih, S.E, M.M

,

2022:

"Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepemimpinan Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Pekebunan (PDP) Kahyangan Jember".

Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk tetap bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap perusahaan. Berhasil tidaknya suatu organisasi atau institusi akan ditentukan oleh manusianya atau karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perkebunan rakyat dan perkebunan besar beroperasi di Kabupaten Jember sebagai pengusaha komoditas perkebunan. Karet, kopi, kakao, teh, dan tembakau hanyalah sebagian kecil dari komoditas perkebunan yang ditanam oleh perkebunan besar. Perkebunan rakyat juga membudidayakan komoditas semacam ini (PDP). Potensi keseluruhan lahan perkebunan di Kabupaten Jember adalah ha, atau persentase dari total luas wilayah Kabupaten Jember.

Fokus masalah diantaranya 1) Apakah motivasi kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember? 2) Apakah kepemimpinan transaksional berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember? 3) Apakah motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember?.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember. 2) Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transaksional secara parsial terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember. 3) Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional secara simultan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember.

Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, peneliti ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan jumlah responden 50 yaitu semua karyawan PDP kahyangan. Analisis data yang digunakan adalah uji validitas, reliabilitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas, uji regresi berganda, dan uji T serta uji F.

Hasil yang diperoleh adalah : 1) uji secara parsial nilai sig. sebesar 0,002 hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PDP kahyangan Jember. 2)Hasil uji secara parsial nilai sig. sebesar 0,000 hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transaksional berpengaruh sig.

terhadap kinerja karyawan PDP Kahyangan Jember. 3) pengujian secara simultan, nilai sig. sebesar 0,000. Yang artinya motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan PDP Kahyangan Jember. Dan memiliki nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,767 yang artinya variabel x1 dan x2 memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 76,6 % dipengaruhi oleh motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional.

Dan sisanya yaitu, 23,3% dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Motivasi kerja, kepemimpinan transaksional, dan kinerja karyawan.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah karena atas rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan lancar.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

2. Dr. Khamdan Rifai'i, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

3. Dr. Nikmatul Masruroh,S.H.I., M.E.I. selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

4. M.F Hidayatullah, S.H.I., M.S.I selaku Koordinator Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

5. Dr. Retna Anggitaningsih, S.E, M.M selaku Dosen Pembimbing Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Terimakasih atas bimbingan, kesabaran, ketelatenan serta dorongan semangat yang selama ini ibu berikan sehingga tugas akhir skripsi ini terselesaikan sesuai dengan harapan.

6. Dr. Hersa Farida Q, S.Kom., M.EI, M, Saiful Anam, M.Ag, Nur Hidayat, SE., M.M selaku dosen penguji. Terimakasih atas saran serta bimbingannya.

(8)

viii

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Kiai Haji. Achmad Siddiq Jember yang telah membekali kami Ilmu serta pengetahuan serta semua staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam terimakasih atas pelayanan yang telah diberikan.

8. Segenap jajaran Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember yang telah banyak membantu dalam pengumpulan data, terimakasih atas jasa- jasa kalian semua.

9. Tim penguji, terimakasih atas masukan ilmu, saran dan motivasi yang membangun untuk memacu penulis menjadi lebih baik.

10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.

Semoga segala amal baik semua pihak tercatat sebagai amal yang banyak memberikan manfaat. Terlepas dari itu semua, penulis cukup menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membaongun demi kesempurnaan tulisan ini. Akhir kata, penulis berharap agar tulisan ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Jember, 20 Mei 2022

Penulis

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 6

1. Variabel Penelitian ... 7

2. Indikator Variabel ... 8

F. Definisi Operasional ... 9

G. Asumsi Penelitian ... 9

H. Hipotesis ... 10

I. Metode Penelitian ... 12

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 13

2. Populasi dan Sampel ... 13

3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 15

4. Analisis Data ... 17

a. Uji Instrumen Penelitian... 17 Halaman

(10)

x

b. Uji Asumsi Klasik ... 19

c. Analisis Regresi Linier Berganda ... 21

d. Uji Hipotesis Penelitian ... 21

J. Sistem Pembahasan ... 24

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 25

A. Penelitian Terdahulu ... 25

B. Kajian Teori ... 34

1. Motivasi Kerja ... 34

2. Kepemimpina Transaksional ... 37

3. Kinerja Karyawan ... 39

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA... 43

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 43

1. Potensi Perkebunan Kabupaten Jember ... 43

2. Sejarah PDP Kahyangan Jember ... 44

3. Profil Perusahaan... 45

4. Visi, Misi Dan Motto PDP Kahyangan Jember ... 46

5. Struktur organisasi Perusahaan PDP Kahyangan Jember ... 46

6. Personalia PDP Kahyangan Jember ... 52

a. Jumlah Karyawan ... 52

b. Fasilitas PDP Kahyangan Jember ... 53

c. Hari Kerja Dan Jam Kerja ... 53

d. Pengembangan Tenaga Kerja ... 53

e. Sistem Pengupahan Karyawan ... 54

B. Penyajian Data ... 54

1. Uji Deskriptif Responden ... 55

a. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

b. Karakteristik Responden berdasarkan Umur ... 56

c. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan ... 57

d. Karakteristik Responden berdasarkan Status Pekerjaan ... 57

e. Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja ... 58

(11)

xi

C. Analisis Dan Pengujian Hipotesis ... 59

1. Uji Instrumen Penelitian... 60

a. Uji Validitas ... 60

b. Uji Reliabilitas ... 62

2. Uji Asumsi Klasik ... 64

a. Uji Multikolinieritas ... 64

b. Uji Heteroskedastisitas ... 65

c. Uji Normalitas ... 66

3. Uji Regresi Linier Berganda ... 67

4. Uji Hipotesis Penelitian ... 68

a. Uji F (Parsial) ... 68

b. Uji T (Simultan) ... 70

c. Uji Koefisien Determinasi R2 ... 71

D. Pembahasan ... 72

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78 Lampiran ...

(12)

xii

DAFTAR TABEL

1.

Tabel 1.1 Potensi Areal Perkebunan di Kabupaten Jember ... 4

2.

Tabel 1.2 Data Populasi Karyawan PDP Kahyangan Jember ... 13

3.

Tabel 1.3 Skor Penilaian Jawaban ... 16

4.

Tabel 2.1 Persamaan Dan Perbedaan Penelitian ... 30

5.

Tabel 3.1 Luas Areal Tanah Kebun PDP Kahyangan Jember ... 46

6.

Tabel 3.2 Jumlah Karyawan PDP Kahyangan Jember... 52

7.

Tabel 3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. ... 55

8.

Tabel 3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan umur... 56

9.

Tabel 3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 57

10.

Tabel 3.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ... 58

11.

Tabel 3.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 59

12.

Tabel 3.8 Hasil Uji validitas x1... 60

13.

Tabel 3.9 Hasil Uji validitas x2... 61

14.

Tabel 3.10 Hasil Uji validitas y ... 61

15.

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas x1 ... 63

16.

Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas x2 ... 63

17.

Tabel 3.13 Hasil Uji Reliabilitas y ... 63

18.

Tabel 3.14 Hasil Uji Multikolinieritas Model Summary ... 64

19.

Tabel 3.15 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients ... 65

20.

Tabel 3.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 66

21.

Tabel 3.17 Hasil Uji Normalitas ... 67

22.

Tabel 3.18 Uji F ( Simultan) ... 69

23.

Tabel 3.19 Uji t ( Parsial) ... 71

24.

Tabel 3.20 Uji Koefisien Determinasi 𝑅2 ... 72

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1.1 Kerangka Penelitian ... 10 2. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PDP Kahyangan Jember ... 46

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Tabulasi Data Kuesioner

Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas Data dan Hasil Uji Reliabilitas Data Lampiran 4 : Hasil Uji asumsi klasik

Lampiran 5 : Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Lampiran 6 : Hasil Uji Deskriptif Frekuensi Karakteristik Responden Lampiran 7 : t tabel, r tabel, dan f tabel

Lampiran 8 : Matrik

Lampiran 9 : Jurnal Kegiatan Penelitian Lampiran 10 : Pernyataan Keaslian Tulisan

Surat Keterangan Plagiasi Surat Keterangan bimbingan Surat Izin Penelitian

Surat selesai Penelitian Lampiran 11 : Dokumentasi Hasil Penelitian Lampiran 12 : Biodata Mahasiswa

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Motivasi baik internal maupun eksternal, memiliki pengaruh menguntungkan yang signifikan terhadap kemampuan karyawan untuk lebih produktif dalam bekerja. Selain itu, pemberian kesempatan kepada setiap pegawai untuk berkembang, memenuhi kebutuhan berdasarkan kemampuan dan kompetensi individu merupakan bagian terpenting dari upaya memberikan pemenuhan kebutuhan bagi pegawai, terutama dalam upaya menumbuhkan motivasi pegawai menuju produktivitas yang lebih tinggi, karena dengan terpenuhinya kebutuhan yang sesuai dengan harapan pegawai, terutama dalam upaya menumbuhkan motivasi pegawai menuju produktivitas yang lebih tinggi.2

Tantangan sumber daya manusia masih menjadi tantangan utama bagi perusahaan yang berusaha berkembang di era globalisasi. Sumber daya manusia memainkan peran penting dalam bisnis apapun. Kemampuan personel atau pekerja suatu organisasi atau lembaga untuk mencapai tujuannya akan menentukan keberhasilan atau kegagalannya. Karyawan adalah aset perusahaan yang paling berharga karena tanpa mereka, operasi perusahaan tidak akan ada lagi. Karyawan terlibat dalam pengembangan rencana, sistem, prosedur, dan tujuan. Tidak mungkin memisahkan upaya

2 Aldo Herlambang Gardjito, Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Bagian Produksi PT. Karmand Mitra Andalan Surabaya), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Universitas Brawijaya Malang. Vol. 13 No. 1 Tahun 2014.

Hal. 2

(16)

masing-masing pihak dalam memperoleh staf yang berkualitas. Untuk meningkatkan kinerja pegawai, salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah memaksimalkan peran ini menuntut motivasi yang kuat dan disiplin kerja.3

Motivasi merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu sehingga sering disalah artikan sebagai komponen yang mendorong perilaku seseorang. Sedangkan motivasi menurut Abraham Sperling adalah kecenderungan untuk bertindak, dimulai dari dorongan batin dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Sedangkan William J. Stanton menggambarkan motivasi sebagai keinginan yang meningkat untuk mencapai tujuan pribadi agar dapat dipuaskan.4

Ada aspek tambahan yang mempengaruhi kinerja pegawai selain motivasi kerja, salah satunya adalah kepemimpinan transaksional. Pemimpin transaksional adalah mereka yang menggunakan kepentingannya sendiri untuk memotivasi, menginspirasi, dan mengarahkan bawahannya. Pemimpin transaksional, di sisi lain, memiliki nilai-nilai juga, tetapi nilai-nilai ini semata-mata berhubungan dengan publik yang lebih luas. Akibatnya, itu terbatas pada proses pertukaran dan tidak ada kaitannya dengan agen perubahan yang diputuskan.5 Selanjutnya, pemimpin transaksional sangat kuat, menurut Kuhnert di Northouse, karena mereka benar-benar peduli dengan kesediaan bawahan mereka untuk mencapai apa yang diinginkan pemimpin. Akibatnya, seorang pemimpin harus menyadari kebutuhan

3 Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), 12

4 Mulyadi, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ,88-89.

5 Burn A. Kharisma and Leadership in organization,(London: Sage, 2008) hal. 11

(17)

karyawannya, termasuk gaji, promosi, perbaikan kondisi kerja, dan pengakuan.6

Anak perusahaan dari BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) memiliki Perusahaan Daerah Perkebunan di Jember. Pemerintah Kabupaten Jember yang berkonsentrasi pada perkebunan memiliki BUMD tersebut. PDP Jember juga merupakan salah satu perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jember. PDP Jember didirikan pada tahun 1969 berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Jember Nomor 1 dan dapat diperkuat kembali dengan Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Jember Nomor 7 Tahun 1997 yang mulai berlaku pada tanggal 25 Januari 1997. Selain itu, pembuatan ini berkaitan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1984 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 536 sampai 666 Tahun 1981 dan Nomor 50 Tahun 1999.7

Perkebunan rakyat dan perkebunan besar beroperasi di Kabupaten Jember sebagai pengusaha komoditas perkebunan. Karet, kopi, kakao, teh, dan tembakau hanyalah sebagian kecil dari komoditas perkebunan yang ditanam oleh perkebunan besar. Perkebunan rakyat juga membudidayakan komoditas semacam ini (PDP). Potensi keseluruhan lahan perkebunan di Kabupaten Jember adalah ha, atau persentase dari total luas wilayah

6 Stephen P Robbin, Perilaku Organisasi. (Edisi 9, Penerbit: Pearson Education Asia, Jakarta: PT.

Indeks, 2006) hal. 472

7 JEMBERKAB, “Profil Perusahaan Daerah Pekebunan (PDP) Kahyangan Jember”, http://jemberkab.go.id/pdp-kahyangan /. (Diakses Jumat, 23 Juli 2021).

(18)

Kabupaten Jember.8 Berikut ini adalah beberapa perkebunan yang ada di Kabupaten Jember:

Tabel 1.1

Potensi Areal Perkebunan di Kabupaten Jember

No Perkebunan Areal Ha Persentase (%)

1 Perkebunan Rakyat 888.320 86,67 86.67%

2 Perkebunan Besar Negara PTPN 89. 424 8, 55 8,55%

3 Perkebunan Besar Swasta 45.034 4,36 4,36%

4 Perkebunan Besar Daerah PDP 4.278 0,42 0,42%

Jumlah 1022.778 100

Sumber: www.disbun.jatimprov.go.id diolah

Karyawan yang sering datang terlambat kerja, karyawan yang masih lalai dalam menjalankan pekerjaannya, mengakibatkan keluhan pelanggan, dan target yang terkadang tidak terpenuhi, sesuai temuan penelitian dilakukan oleh PDP Jember.9 Untuk mengatasi beberapa permasalahan tersebut, organisasi harus mampu mengubah perilaku negatif karyawannya menjadi perilaku yang baik, salah satunya melalui pemberian insentif. Perhatian seorang pemimpin juga dapat membantu dalam meningkatkan kinerja karyawan dan memimpin bawahannya untuk mencapai kinerja yang efektif, yang merupakan keinginan untuk setiap organisasi saat ini. Selain itu, mematuhi semua standar membantu memotivasi staf untuk bekerja seefisien mungkin, meningkatkan produksi perusahaan. Karena motivasi serta sikap kepemimpinan pada diri seorang pemimpin sangatlah penting khususnya bagi sebuah organisasi yang dibangunnya. Peneliti berharap dapat mengevaluasi dan menyelidiki pengaruh motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional

8 Halil, “Pengaruh Kepemimpinan, kedisiplinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Melalui kinerja karyawan (studi Empiris Pada Perusahaan daerah perkebunan (PDP) kabupaten Jember” (Jurnal, Universitas Politeknik Negeri Jember, 2015, vol.17), 50

9 Rahmad, Wawancara, 05 Juli 2021

(19)

terhadap kinerja karyawan, sebagaimana dijelaskan pada latar belakang.

Penelitian tersebut berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepemimpinan Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember” oleh peneliti.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang peneliti tersebut, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah motivasi kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember?

2. Apakah kepemimpinan transaksional berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember?

3. Apakah motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember?

C. Tujuan Masalah

Berikut ini adalah tujuan yang harus dicapai peneliti dalam penelitian ini berdasarkan artikulasi masalah saat ini:

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember?

2. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transaksional secara parsial terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember?

(20)

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional secara simultan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember?

D. Manfaat Penelitian

Kelebihan penelitian adalah kontribusi yang diberikan setelah penelitian selesai. Beberapa manfaat penelitian yang dapat disusun berdasarkan uraian sebelumnya yaitu:

1. Bagi Perusahaan

Temuan penelitian ini sebagian masukan yang bermanfaat kepada perusahaan mengenai motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember

2. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan salah satu cara untuk mengaplikasikan teori-teori dari luar perkuliahan ke mata kuliah yang telah dipelajari, sehingga menambah pemahaman dan pengetahuan serta menjadikannya relevan di dunia kerja setelahnya.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian merupakan bagian yang menjelaskan terkait tentang variabel penelitian dan indikator penelitian, adapun rinciannya sebagai berikut:

(21)

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah properti atau nilai seseorang, item, atau aktivitas yang telah dipilih peneliti untuk diselidiki dan diambil kesimpulannya.10 Variabel-variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua kategori:

a. Variabel Independen atau Variabel Bebas

Variabel penelitian adalah properti atau nilai seseorang, item, atau aktivitas yang telah dipilih peneliti untuk diselidiki dan diambil kesimpulannya.11Variabel-variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua kategori:

1. Motivasi Kerja

2. Kepemimpinan Transaksional b. Variabel Dependen

Variabel output, kriteria, dan implikasi adalah semua istilah yang digunakan untuk menggambarkan variabel dependen. Hal ini biasa disebut sebagai variabel terikat dalam bahasa Indonesia. Karena adanya variabel bebas, maka variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau akibat.12 Variabel terikat pada penelitian ini yaitu Kinerja Karyawan.

10 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2017) 39.

11 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2017) 39.

12 Ibid.,

(22)

2. Indikator Variabel

Peneliti akan memanfaatkan indikator untuk membuat survei, wawancara, dan observasi yang akan dijadikan bahan kajian. Berikut ini adalah variabel indikator penelitian:

a. Indikator dari variabel Y (Kinerja Karyawan), meliputi:

1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Waktu kerja 4. Kerjasama

b. Indikator dari variabel X1 dan X2 (motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional) antara lain:

1. Indikator dari variabel motivasi kerja (X1) adalah:

a. Kebutuhan fisiologis b. Kebutuhan rasa aman c. Kebutuhan sosial

d. Kebutuhan akan penghargaan e. Aktualisasi diri

2. Indikator dari variabel kepemimpinan transaksional (X2) adalah:

1. Imbalan kontingen 2. Manajemen eksepsi aktif 3. Manajemen eksepsi pasif

(23)

F. Definisi Operasional 1. Kinerja Karyawan

Kinerja pegawai merupakan konsekuensi dari usaha seorang pegawai secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan kewajiban yang dipercayakan kepadanya.13

2. Motivasi Kerja

Motivasi kerja mengacu pada dorongan eksternal dan internal untuk menyelesaikan tugas dengan sengaja dan gembira untuk mencapai tujuan tertentu.14

3. Kepemimpinan Transaksional

Kepemimpinan transaksional adalah ketika seorang pemimpin menggunakan kepentingan pribadi bawahan atau pengikutnya untuk menginspirasi mereka. Nilai-nilai juga ada dalam kepemimpinan transaksional, tetapi nilai-nilai itu hanya penting untuk proses pertukaran dan bukan untuk isi dari transformasi yang dimaksudkan.15

G. Asumsi Penelitian

Para peneliti mengakui kebenaran asumsi penelitian, juga dikenal sebagai asumsi atau postulat fundamental, yang merupakan titik awal untuk berpikir. Sebelum peneliti mulai mengumpulkan data, asumsi fundamental harus dinyatakan secara eksplisit..16 Peneliti menghipotesiskan bahwa motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional berpengaruh terhadap kinerja

13 Taliziduhu Ndraha, Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999), 42

14 Mulyadi, Manajemen Sumber Daya manusia (Bogor: IN MEDIA, 2016), 87

15 Burn A. Kharisma and Leadership in organization, London: Sage, h. 11

16 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 39.

(24)

pegawai pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember dalam penelitian ini. Sesuai dengan kondisi responden, semua responden dapat mengisi kuesioner dengan jujur. Peneliti mengembangkan kerangka studi berikut berdasarkan deskripsi sebelumnya, sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kerangka Penelitian

Sumber: Data diolah 2022 H. Hipotesis

Dari bahasa Yunani hipotesis terdiri dari kata hypo dan thesis. Kata hipo dan tesis berarti "kurang dari" dan "pendapat". Akibatnya, hipotesis dapat berupa pendapat, jawaban, atau asumsi sementara berdasarkan masalah yang dinyatakan, yang kebenarannya masih harus diverifikasi.17

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Hipotesis Secara Simultan

Kinerja pegawai akan meningkat dengan baik jika diberikan sebagai faktor pendorong semangat kerja dan membangun disiplin kerja

17 Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001), 58.

Motivasi Kerja (X1) Kepemimpinan

Transaksional (X2)

X1,X2 , Y X1 , Y

X2, Y

Kinerja Karyawan (Y)

(25)

pegawai. Akibatnya, melalui motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional, manajer harus mengatur kinerja staf untuk mencapai kinerja perusahaan yang diperlukan. Hipotesis berikut ditawarkan dalam penelitian ini berdasarkan teori ini:

Ha: Pada Perusahaan Perkebunan Daerah terdapat pengaruh simultan antara motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional terhadap kinerja pegawai (PDP) Jember Kahyangan

Ho: Pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember , tidak ada hubungan antara motivasi kerja dengan kepemimpinan transaksional dan kinerja staf.

2. Hipotesis Secara Parsial a. Motivasi kerja

Motivasi kerja mengacu pada dorongan eksternal dan internal untuk menyelesaikan tugas dengan sengaja dan gembira untuk mencapai tujuan tertentu.18 Berikut hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini berdasarkan teori ini:

Ha: Pada Perusahaan Perkebunan Daerah terdapat pengaruh parsial motivasi kerja terhadap kinerja pegawai (PDP) Jember Kahyangan.

Ho: Pada Perusahaan Perkebunan Daerah tidak terdapat pengaruh parsial pekerjaan motivasi kinerja pegawai (PDP) Jember Kahyangan.

18 Mulyadi, Manajemen Sumber Daya Manusia (Bogor: IN MEDIA, 2016), 87

(26)

b. Kepemimpinan transaksional

Kepemimpinan transaksional adalah gaya manajemen yang berfokus pada kepemimpinan transaksional adalah ketika seorang pemimpin menggunakan kepentingan pribadi bawahan atau pengikutnya untuk menginspirasi mereka. Nilai-nilai juga ada dalam kepemimpinan transaksional, tetapi nilai-nilai itu hanya penting untuk proses pertukaran dan bukan untuk isi dari transformasi yang dimaksudkan.19

Berikut hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini berdasarkan teori ini:

Ha : Ada pengaruh kepemimpinan transaksional terhadap kinerja karyawan secara parsial pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember.

Ho : Pada Perusahaan Perkebunan Daerah, kepemimpinan transaksional tidak berpengaruh terhadap kinerja staf ( PDP) Jember.

I. Metode Penelitian

Teknik penelitian pada hakikatnya adalah pendekatan ilmiah dalam mengumpulkan data untuk tujuan dan penerapan tertentu. Metode ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan adalah empat istilah yang harus diperiksa.20 Adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

19 Burn A. Kharisma and Leadership in organization, London: Sage, h. 11

20 Sugiono, Metode, 2.

(27)

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik penelitian deskriptif kuantitatif, artinya digunakan statistik deskriptif untuk menganalisis data. Statistik deskriptif juga dikenal sebagai statistik deduktif, adalah jenis statistik yang meneliti cara mengumpulkan dan menampilkan data dengan cara yang dapat dipahami.21 Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan (field research) atau survei, yaitu penelitian yang turun ke lapangan untuk mengumpulkan data bagi responden yang dituju.22

2. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian kuantitatif, istilah populasi dan sampel sering digunakan. Populasi digambarkan sebagai area generalisasi yang terdiri dari objek/subyek dengan atribut dan karakteristik tertentu yang telah dipilih peneliti untuk diselidiki dan diambil kesimpulannya.23 Secara struktural PDP Kahyangan Jember terdiri dari Direktur, Bagian Umum, Produksi Tekhnologi, SPI (Sistem Pengawasan Internal), Pemasaran, Keuangan, Unit Usaha Lain serta Ajudan.

Tabel 1.2

Data Populasi Karyawan PDP Kahyangan Jember

No Bagian Karyawan Jumlah Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Direktur Umum

Protek (produksi tekhnologi) SPI (satuan pengawas internal) Pemasaran

Keuangan

3 10 9 6 5 5

Populasi

21 M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), 6.

22 Penyusun, Pedoman Penulisan, 40.

23 Sugiono, Metode, 80.

(28)

7.

8.

UUL (Unit Usaha Lain) Ajudan

9 3 Jumlah 50 Sumber: data diolah 2021

Personil PDP Kahyangan Jember dari Direktur, Bidang Umum, Bidang Teknologi Produksi (Protek), Satuan Pengawasan Intern (SPI), Keuangan, Pemasaran, dan Bidang Unit Usaha lainnya menjadi populasi dalam penelitian ini yang berjumlah 50 orang. Pentingnya seluruh karyawan PDP Kahyangan Jember mencapai kinerja tinggi menjadi dasar pemilihan demografi ini.

Sampel adalah yang mewakili populasi yang diteliti. Akibatnya, penelitian ini dilakukan pada subjek dari populasi yang lengkap. Suharmi Arikunto dalam pernyataannya menyebutkan bahwa jika jumlah subjek kurang dari 100, sebaiknya diambil semuanya sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah pesertanya banyak, bisa diambil dengan rate 10-15%, 20-25%, atau bahkan lebih.

Tidak ada strategi sampling yang digunakan dalam penelitian ini karena seluruh populasi yang digunakan sebagai sampel yaitu seluruh pegawai PDP Kahyangan Jember sebanyak 50 orang sehingga menghasilkan sampel jenuh. Sampel jenuh adalah sampel yang jika dikalikan jumlahnya, tidak meningkatkan representasi, oleh karena itu tidak berpengaruh pada nilai informasi yang diperoleh. Sampel jenuh sering disalahartikan sebagai sampel yang telah mencapai kapasitas maksimumnya, karena jumlah penambahan tidak akan mempengaruhi keterwakilan populasi.

(29)

3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian teknik dan instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi, menurut Sutrisno Hadi merupakan aktivitas rumit yang terdiri dari proses biologis dan psikologis yang berbeda. Proses observasi dan mengingat adalah dua yang paling penting. Peneliti menggunakan pendekatan ini untuk melihat apa yang terjadi di lapangan, khususnya analisis deskriptif motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Jember.

b. Interview (wawancara)

Jika ingin melakukan studi pendahuluan untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diteliti, atau jika peneliti ingin mempelajari lebih jauh dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden yang terbatas, inilah cara yang digunakan sebagai data metodologi pengumpulan.24 Penulis menggunakan wawancara terstruktur pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Jember untuk mengetahui secara pasti mengenai motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional terhadap kinerja karyawan.

24 Ibid., 214.

(30)

c. Kuesioner (Angket)

Angket adalah teknik pengumpulan data di mana responden diberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab.25 Skala Likert digunakan dalam penelitian ini sebagai skala pengukuran. Skala likert digunakan untuk menilai sikap, pandangan, dan persepsi seseorang atau kelompok terhadap fenomena sosial.

Variabel yang akan diukur diubah menjadi indikator variabel dengan menggunakan skala likert. Indikasi tersebut kemudian digunakan sebagai titik tolak untuk menyusun komponen-komponen instrumen, yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan..26

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket pilihan ganda, dengan penentuan tanggapan menggunakan skala Likert dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

Tabel 1.3

Tabel Skor Penilaian Jawaban

No. Jawaban Skor

1. Sangat setuju 5

2. Setuju 4

3. Ragu-ragu (netral) 3

4. Tidak setuju 2

5. Sangat tidak setuju 1

Teknik data yang digunakan dengan cara memberi daftar pertanyaan kepada seluruh pegawai Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember.

25 Ibid., 219

26 Ibid., 152.

(31)

d. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk mencari data-data yang lembaga sudah didokumentasikan. Adapun dokumentasi yang peneliti kumpulkan yaitu diantaranya foto, rekaman, serta file dokumen sejarah PDP Kahyangan Jember.

4. Analisis Data

Analisis data adalah suatu langkah dalam penelitian kuantitatif yang terjadi setelah semua responden atau sumber data lainnya terkumpul.

Pengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, tabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, penyajian data untuk setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan merupakan contoh analisis data kegiatan.27 Berikut ini adalah alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini:

a. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Yang dimaksud dengan "uji validitas" adalah memastikan bahwa alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (ukuran) akurat. Artinya, instrumen dapat digunakan untuk menentukan apa yang sedang diukur.28 Jadi Apabila pertanyaan- pertanyaan pada suatu kuesioner mampu mengungkap apa saja yang akan dinilai oleh kuesioner tersebut, maka pertanyaan

27 Sugiono, Metode, 147.

28 Ibid., 121.

(32)

tersebut dianggap valid. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Jika nilai r hitung > r tabel

maka pertanyaan kuesioner tersebut dikatakan valid. Rumusnya adalah sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦= n(𝑋𝑌) − (𝑋𝑌)

𝑛𝑋2− (𝑋)][𝑛𝑌2− (𝑌)]

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 = koefisien product moment antara X dan Y 𝑋 = Skor pernyataan setiap nomor

𝑌 = Skor total

𝑛 = Jumlah responden

Validitas penggunaan Product Moment untuk menghitung koefisien setiap item atau skor pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari jawaban responden diselidiki dalam penelitian ini.29

2. Uji reabilitas

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran variabel. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60.30

Adapun rumusunya sebagai berikut:

𝑟11=( K

k − 1) (1 −𝜕2𝑏

𝜕2𝑡 )

29 Suharmi Arikonto, Prosedure Suatu Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 146

30 Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate dengan program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit, Universitas Diponegoro, 2005), 129.

(33)

Ketrangan:

𝑟11 = reabilitas instrumen

𝑘 = banyaknya butir pertanyaan

𝜕2𝑏 = jumlah varians butir

𝜕2𝑡 = varian total

Dalam penelitian ini menggunakan metode Internal consistency dengan teknik Alpha cronbach.

b. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik disini dapat dianggap sebagai anggapan, sehingga dapat dikatakan bahwa untuk menguji hipotesis didasarkan pada anggapan boleh atau dapat dilakukan pengujian atau tidak.31 1. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Seharusnya tidak ada hubungan antara variabel independen dalam model regresi yang layak.

Variabel-variabel tersebut tidak ortogonal jika variabel independen tersebut saling berhubungan. Variabel ortogonal adalah variabel independen dengan nilai korelasi nol di antara mereka.32

31 Sugiono, Agus Susanto, Cara Mudah Belajar SPSS & lisrel, (Bandung: Alfabeta, 2015), 318.

32 Ghozali, Aplikasi analisis, 91.

(34)

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah faktor perancu dalam suatu persamaan regresi semuanya memiliki varian yang sama. Tidak terjadi heteroskedastisitas jika variannya sama, tetapi terjadi heteroskedastisitas jika variannya berbeda.33 Dalam penelitian ini menggunakan metode uji Glejser.

a. Jika nilai signifikansi <0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika nilai signifikansi >0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah model regresi, variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya berdistribusi normal. Penyebaran data pada sumbu diagonal pada grafik menunjukkan bahwa data terdistribusi secara teratur.

Model regresi yang layak berdistribusi normal atau hampir normal.34

Ditegaskan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak dalam penelitian ini menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov, terutama dengan melihat keluaran Sig (2 tailed) > alpha, sehingga tidak ada data yang tidak berdistribusi normal.

33 Sugiono dan Susanto, Cara Mudah, 336.

34 Ghozali, Aplikasi analisis, 110.

(35)

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan pada Perusahaan Kawasan Perkebunan Kahyangan Jember untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi kerja dan motivasi transaksional terhadap kinerja pegawai (PDP). Dengan menggunakan variabel-variabel ini, fungsi atau persamaan berikut dapat digunakan untuk menyatakan model efek pada kinerja karyawan:35

𝑌 = 𝛼 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝜀 Keterangan :

Y = kinerja karyawan 𝛼 = konstanta

𝛽 1 = koefisien regresi dari motivasi kerja

𝛽 2 = koefisien regresi dari kepemimpinan transaksional X1 = Motivasi kejra

X2 = Kepemimpinan transaksional 𝜀 = error

d. Uji Hipotesis Penelitian

1. Uji signifikan Simultan (Uji f)

Uji F digunakan untuk melihat apakah semua faktor independen memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap variabel dependen pada saat yang bersamaan. Variabel

35 Ghozali, Aplikasi analisis, 82.

(36)

bebas secara keseluruhan memiliki pengaruh terhadap terikat jika nilai f hitung lebih besar dari nilai f tabel.36

Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

Ho = Variabel independen/ bebas (motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional) tidak berpengaruh positif secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan.

Ha = Variabel independen/ bebas (motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional) berpengaruh positif secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan.

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:

a. Jika probabilitas f > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

b. Jika probabilitas f < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Uji Signifikan Pengaruh Parsial (uji t)

Signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji secara individual menggunakan uji signifikansi parameter individu (uji statistik t), dengan semua variabel lainnya dipertahankan konstan.37

36 Tambuwun, Masinambow Dan Rompas, Analisis Retribusi, 96.

37 Ibid.,

(37)

Berikut hipotesis yang diuji dalam penelitian ini:

Ho = variabel-varibel independen (motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional) tidak berpengaruh siginifikan terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan.

Ha = variabel-varibel independen (motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional) berpengaruh siginifikan terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan.

Dasar pengambilan keputusannya dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:

a. Jika probabilitas t > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak b. Jika probabilitas t < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) menurut Gozali, merupakan ukuran kapasitas model untuk menjelaskan fluktuasi variabel dependen. Koefisien determinasi memiliki nilai 0 hingga 1. Nilai R2 yang rendah menunjukkan bahwa kapasitas variabel independen untuk menjelaskan varians variabel dependen sangat dibatasi. Angka di sekitar 1 menunjukkan bahwa variabel independen menyediakan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk meramalkan varians variabel dependen.38

38 Ghozali, Aplikasi analisis, 84.

(38)

J. Sistematika Pembahasan

Berisi tentang deskripstif alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga pada bab penutup. Mengikuti struktur penulisan yang sistematis dalam bentuk narasi deskriptif, bukan tabel topik. Berikut ini adalah pedoman sistematika penulisan skripsi sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, definisi operasional, asumsi penelitian, hipotesis, teknik penelitian, dan pembahasan sistematis semua tercakup dalam ini bab.

BAB II : Pada bab ini menjelaskan terkait penelitian terdahulu dan kajian teori.

BAB III : Bab ini membahas tentang penyajian data dan analisis yang meliputi gambaran obyek penelitian, penyajian data, analisis dan pengujian hipotesis serta pembahasan.

BAB IV : Bab ini membahas tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-saran.

(39)

25 BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu

Berikut adalah penelitian terdahulu yang dapat dijadikan acuan oleh peneliti :

1. Musrifatul Hasanah. Pengaruh motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional terhadap kinerja karyawan melalui semangat kerja pada UD. Primadona Jember. Tahun 2018. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap semangat kerja, kepemimpinan transaksional berpengaruh positif terhadap semangat kerja, motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, kepemimpinan transaksional berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja karyawan, dan semangat kerja berpengaruh positif signifikan tethadap kinerja karyawan UD. Primadona Jember.80

Hasil pemaparan dari penelitian terdahulu terdapat perbedaan dengan penelitian ini yaitu terletak pada lokasi serta variabel yang digunakan yaitu menggunakan variabel Z, sedangkan pada penelitian ini hanya menggunakan variabel X1, X2, dan Y.

2. Friska Ayu Tri Anggini Dkk., Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transaksional Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi

80 Musrifatul Hasanah, Pengaruh motivasi kerja dan kepemimpinan transaksional terhadap kinerja karyawan melalui semangat kerja pada UD. Primadona Jember, (Skripsi, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember, Tahun 2018).

(40)

Pada Karyawan Departemen Administrasi Dan Departemen Bengkel, Auto2000 Malang Sutoyo). Tahun 2018.81

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transaksional dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Karyawan akan termotivasi untuk bekerja secara optimal apabila dalam bekerja mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Motivasi dapat timbul dengan sendirirnya apabila karyawan merasa senang atas pekerjaannya.

3. Rukhayati . “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karywan Di Pukesmas Talise”. Tahun 2018. Universitas Muhammadiyah Palu.

Dalam hasil penelitian Rukhayati menyatakan bahwa metode penelitian yang digunakan dalam adalah metode deskriptif kuantitatif.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas diolah dengan menggunakan program SPSS 16.0.

Penelitian ini memperoleh hasil secara simultan dan parsial variabel motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di Pukesmas Talise. Maka sebagai tindak lanjut atau saran, manajer Puskesmas Talise harus tetap memperhatikan dan menjaga kedua

81 Friska Ayu Tri Anggini Dkk., Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transaksional Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Departemen Administrasi Dan Departemen Bengkel, Auto2000 Malang Sutoyo, 2018)

(41)

faktor tersebut berada dalam kondisi sangat baik dan jika mungkin ditingkatkan lagi.82

Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada variabel yang diteliti yaitu menggunakan disiplin kerja, sedangkan pada penilitian ini menggunakan kepemimpinan transaksional. Kemudian, untuk persamaannya yaitu sama-sama menggunakan metode kuantitatif dengan jenis deskriptif.

4. Ayu Kartika Sari. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Transaksional Terhadap Pengembangan Karir Anggota Kepolisian Di Kantor Ditlantas Polda Sulawesi Selatan. Tahun 2019. Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.83

Hendro Noor Ivansyah. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Tranformasional Dan Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Karyawan PT. Tunas Subur Utama Pacitan. Tahun 2019. Universitas Islam Indonesia Fakultas Ekonomi Yogyakarta.

Hasil penelitian menunjukkan gaya kepemimpinan transaksional dan gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan karyawan di PT Tunas Subur Utama baik secara parsial

82 Rukhayati, Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karywan Pukesmas Talise” (Skripsi, Kampus Fekon UNISMUH PALU,Sulawesi Tengah, 2018), 98.

83 Ayu Kartika Sari, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Transaksional Terhadap Pengembangan Karir Anggota Kepolisian Di Kantor Ditlantas Polda Sulawesi Selatan, (Skripsi) Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, 2019.

(42)

maupun simultan. Gaya kepemimpinan transaksional dan gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di PT Tunas Subur Utama baik secara parsial maupun simultan. Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di PT Tunas Subur Utama. Lebih besar pengaruh secara tidak langsung (gaya kepemimpinan transaksional dan gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan) dengan pengaruh langsung (gaya kepemimpinan transaksional dan gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan.84 5. Lukluil Maknunah. Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

karyawan Pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember. Tahun 2019. Institut agama Islam Negeri Jember.

Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian Deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PDP Kahyangan Jember dengan jumlah 53 orang.

Adapun tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan regresi linier berganda, yaitu untuk mengetahui pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Dalam analisis regresi linier berganda, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu: Uji Koefisien Determinasi, Uji t (Parsial) dan Uji F (Simultan). Namun sebelum melakukan analisis regresi, terlebih dulu data harus memenuhi

84 Hendro Noor Ivansyah, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Tranformasional Dan Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Karyawan Pt Tunas Subur Utama Pacitan, Skripsi, Universitas Islam Indonesia Fakultas Ekonomi Yogyakarta 2019.

(43)

Uji Asumsi Klasik, yaitu: Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, dan Uji Heteroskedastisitas

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil pengujian secara simultan antara motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan menunjukkan nilai signifikansi yang dihasilkan ialah lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Dengan nilai koefisien determinasi (𝑅2) sebesar 63,9%. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PDP Kahyangan Jember.85

6. Irfan Marpaung. Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kpp Pratama Medan Petisah. Tahun 2020. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara medan.86

Hasil penelitian menunjukkan gaya kepemimpinan transaksional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, gaya kepemimpinan transaksional berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi, motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, gaya kepemimpinan transaksional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan motivasi sebagai variabel moderating.87

85 Lukluil Maknunah, Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja Terhadap Kinerja karyawan Pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember, Skripsi, institut agama islam negeri Jember, Tahun 2019.

86Irfan Marpaung, Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kpp Pratama Medan Petisah. Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara medan, 2020.

87 Andi Amalia Tenri Sali Gani., Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transaksional Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan

(44)

7. Desi Margarett. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Gaya Kepemimpinan Transaksional Dan Gaya Kepemimpinan Situasional Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Medan Baru. Tahun 2020.

Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas HKBP Nommensen Medan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Medan Baru. Gaya kepemimpinan transaksional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Medan Baru. Gaya kepemimpinan situasional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Medan Baru. Gaya kepemimpinan transformasional, transaksional dan situasional berpengaruh secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Medan Baru.88

Tabel 2.1

Persamaan Dan Perbedaan Penelitian No Nama

Penelitian

Judul Penelitian

Metode Perbedaan Persamaan

1. Musrifatul Hasanah.

Tahun 2018.

Jurusan Manajemen

Pengaruh motivasi kerja dan kepemimpina n

transaksional

Metode kuantitatif dengan jenis penelitian

deskriptif

Hasil pemaparan dari penelitian terdahulu terdapat perbedaan

Kemudian untuk persamaann ya terletak pada

metode

Anak Kota Makassar), Skripsi, Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar, 2020.

88 Desi Margaretta, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Gaya Kepemimpinan Transaksional Dan Gaya Kepemimpinan Situasional Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat Medan Baru, Skripsi, Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas HKBP Nommensen Medan, 2020.

(45)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember.

terhadap kinerja karyawan melalui semangat kerja pada UD.

Primadona Jember

dengan

penelitian ini yaitu terletak pada lokasi serta variabel yang

digunakan yaitu

menggunakan variabel Z, sedangkan pada penelitian ini hanya menggunakan variabel X1, X2, dan Y.

yang digunakan yaitu menggunak an metode kuantitatif dengan jenis deskriptif.

2. Friska Ayu Tri Anggini Dkk. Tahun 2018.

Jurnal Administras i Bisnis (JAB)

Pengaruh Gaya

Kepemimpin an

Transaksiona

l Dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Departemen Administrasi Dan

Departemen Bengkel, Auto2000 Malang Sutoyo)

Friska Ayu Tri Anggini Dkk.

Tahun 2018.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transaksional Dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Departemen Administrasi Dan

Departemen Bengkel, Auto2000 Malang Sutoyo)

Friska Ayu Tri Anggini Dkk. Tahun 2018. Jurnal Administras i Bisnis (JAB)

3. Rukhayati . Tahun 2018.

Universitas Muhammad iyah Palu.

Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

Metode kuantitatif dengan jenis penelitian

deskriptif

Perbedaan dengan penelitian iniadalah terletak pada variabel yang

Kemudian, untuk persamaann ya yaitu sama-sama menggunak

(46)

Karyawan Di Pukesmas Talise”.

diteliti yaitu menggunakan disiplin kerja, sedangkan pada penilitian ini

menggunakan kepemimpinan transaksional.

an metode kuantitatif dengan jenis deskriptif.

4. Ayu Kartika Sari. Tahun 2019.

Program Studi Ilmu Administras i Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammad iyah

Makassar

Pengaruh Gaya

Kepemimpin an

Transformasi onal Dan Transaksiona l Terhadap Pengembang an Karir Anggota Kepolisian Di Kantor

Ditlantas Polda Sulawesi Selatan

Metode kuantitatif dengan jenis penelitian

deskriptif

Perbedaannya terletak pada lokasi

peneltian, danberbeda dari variabel yang

digunakan.

Kemudian, untuk persamaann ya yaitu sama-sama menggunak an metode kuantitatif dengan jenis deskriptif.

5. Hendro Noor Ivansyah.

Tahun 2019.

Universitas Islam Indonesia Fakultas Ekonomi Yogyakarta

Pengaruh Gaya

Kepemimpin an

Tranformasio

nal Dan

Transaksiona l Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada

Karyawan Pt Tunas Subur Utama

Metode kuantitatif dengan jenis penelitian

deskriptif

Perbedaannya terletak pada lokasi

penelitian

Kemudian, untuk persamaann ya yaitu sama-sama menggunak an metode kuantitatif dengan jenis deskriptif.

(47)

Pacitan

6. Lukluil Maknunah.

Tahun 2019.

Institut agama Islam Negeri Jember.

Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja Terhadap Kinerja karyawan Pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember

Metode kuantitatif dengan jenis penelitian

deskriptif

Perbedaan dengan

penelitian ini adalah terletak pada variabel yang diteliti yaitu

menggunakan disiplin kerja, sedangkan pada penilitian ini

menggunakan kepemimpinan transaksional.

Kedua, terletak pada lokasi penelitian.

Kemudian, untuk persamaann ya yaitu sama-sama menggunak an metode kuantitatif dengan jenis deskriptif.

Kedua, terletak pada

variabel X1 dan Y yaitu sama-sama menggunak an motivasi dan kinerja karyawan.

7. Irfan Marpaung.

Tahun 2020.

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammad iyah

Sumatera Utara medan.

Pengaruh Kepemimpin

an Dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kpp Pratama

Medan Pe tisah.

Metode kuantitatif dengan jenis penelitian

deskriptif

Perbedaannya terletak pada lokasi

penelitian

Kemudian, untuk persamaann ya yaitu sama-sama menggunak an metode kuantitatif dengan jenis deskriptif.

Sumber: Data diolah dari penelitian terdahulu, 2021

(48)

B. Kajian Teori 1. Motivasi Kerja

a. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan dorongan (ide, emosi, atau kebutuhan tubuh) yang mendorong mereka untuk melakukan suatu tindakan.89 Akibatnya, daya motivasi seseorang dalam menghadapi berbagai kondisi berbeda dengan orang lain yang menghadapi masalah yang sama. Sedangkan kebenarannya, dalam menghadapi berbagai situasi dan pada berbagai waktu, seseorang akan mendorong keinginan- keinginan tertentu.90

b. Indikator- Indikator Motivasi

Menurut Maslow indikator motivasi adalah hirarki kebutuhan mengikuti teori jamak yakni berperilaku atau bekerja karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Adapun indikator motivasi sebagai berikut:

1. Physiological Needs (Kebutuhan Fisiologis)

Physiological Needs yaitu suatu kebutuhan yang mana untuk bertahan hidup misalkan makan, rumah, minum dan lain sebagainya.

89Susatyo Herlambang, Pengantar Manajemen Cara Mudah Memahami Ilmu Manajemen, (Yogyakarta: Gosyen Publising, 2013), 133

90 Sutrisno, Manajemen,110.

(49)

2. Safety and Security Needs (Kebutuhan Rasa Aman)

Safety and Security Needs adalah tuntutan yang membuat seseorang merasa aman dari ancaman, seperti mencegah kecelakaan kerja dan ketika melakukan pekerjaannya.

3. Affiliation or Acceptance Needs (Kebutuhan Sosial)

Affiliation or Acceptance Needs adalah kebutuhan sosial, teman, afiliasi, interaksi, dicintai dan mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat lingkungannya.

4. Esteem or Status Needs (Kebutuhan Penghargaan)

Esteem or Status Needs merupakan merupakan sumber harga diri, serta prestise dari rekan kerja, masyarakat, dan lingkungan.

5. Self Actualization ( Kebutuhan Aktualisasi Diri)

Self Actualization adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan/

luar biasa.91

91 Amirullah, Pengantar,222-224.

(50)

c. Tujuan Motivasi

Tujuan eksternal juga dinyatakan sebagai ketidakseimbangan yang diharapkan ke arah mana motif diorientasikan, berada di luar individu.92 Menurut Hasibuan tujuan motivasi yaitu:

1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.

2. Meningkatkan produktifitas kerja karyawan.

3. Menjaga kestabilan karyawan perusahaan . 4. Peningkatkan kedisiplinan karyawan.

5. Membuat proses perekrutan lebih efisien.

6. Membangun lingkungan dan hubungan kerja yang positif.

7. Meningkatkan keterlibatan, inovasi, dan orisinalitas karyawan.

8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.

9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas- tugasnya.

10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.93 d. Jenis-Jenis Motivasi

Menurut Hasibuan motivasi terdiri atas dua jenis yakni sebagai berikut:

1. Motivasi Positif (Insentif Positif)

Manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik.

92 Winardi, Motivasi &Pemotivasian Dalam Manajemen, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2007), 34

93 Hasibuan, Organisasi Dan Motivasi Dasa Peningkatan Produktivitas, 97.

Gambar

Gambar 1.1  Kerangka Penelitian
Tabel 3.12  Hasil Uji Reliabilitas X2
Tabel 3.15 Hasil Uji Multikolinieritas  Coefficients a
Tabel 3.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas  Coefficients a
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dengan lebih memiliki kemampuan yang tinggi akan dapat memotivasi para karyawan untuk bekerja secara lebih baik dan terarah pada tujuan yang ingin dicapai

mengumpulkan informasi yang diperoleh dari responden secara langsung mengenai variabel-variabel yang diteliti dengan cara tanya jawab pada responden. Dalam wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga

Studi pendahuluan awal yang dilakukan pada bulan April peneliti melakukan wawancara dengan 9 perawat di ruang rawat inap RSUD Ratu Zalecha Martapura tentang

Dengan lebih memiliki kemampuan yang tinggi akan dapat memotivasi para karyawan untuk bekerja secara lebih baik dan terarah pada tujuan yang ingin dicapai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi kepemimpinan lebih tinggi daripada lingkungan kerja terhadap motivasi kerja, oleh karena itu perlu peningkatan pada

1) Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam dengan tambahan melakukan wawancara secara langsung terhadap responden tentang motivasi,

Seorang teoretisi penguatan bernama Burrhus Frederic Skinner, menyatakan bahwa untuk memotivasi pekerja tidaklah perlu-perlu amat mengidentifikasi dan