• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN FIBROBLAST GROWTH FACTOR DENGAN Morinda citrifolia L. DAN Abelmoschus esculentus (L.) Moench TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT PUTIH

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN FIBROBLAST GROWTH FACTOR DENGAN Morinda citrifolia L. DAN Abelmoschus esculentus (L.) Moench TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT PUTIH "

Copied!
97
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi FGF dosis 800 mg/kg bb dengan ekstrak etanol buah mengkudu (EEM) dosis 1000 mg/kg bb dan ekstrak etanol buah okra (EEO) dengan dosis berbeda dan 1000 mg/kg bb). Pemberian senyawa uji selama 21 hari merupakan durasi yang paling optimal untuk menurunkan kadar glukosa darah, sedangkan kombinasi FGF 800 mg/kgBB dengan EEM 1000 mg/kgBB dan EEO 1000 mg/kgBB merupakan dosis yang paling optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi FGF 800 mg/kg bb dengan ekstrak etanol buah mengkudu (EEN) 1000 mg/kg bb dan ekstrak etanol buah okra (EEO) dengan variasi dosis dan 1000 mg/kg bb. .

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Mungkinkah kombinasi FGF (Fibroblast Growth Factor) dengan ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia L) dan ekstrak etanol buah okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench) mempengaruhi kadar glukosa darah mencit putih jantan yang diinduksi aloksan. Untuk pengembangan ilmiah buah mengkudu (Morinda citrifolia L) dan buah okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench) sebagai obat tradisional. Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman penulis tentang penelitian pengaruh pemberian FGF (Fibroblast Growth Factor) dengan ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia L) dan ekstrak etanol buah okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench) terhadap darah. kadar glukosa mencit putih jantan.

TINJAUAN PUSTAKA

Fibroblast Growth Factor (FGF)

Aktivasi reseptor memungkinkan protein yang mengandung domain Src homology (SH2) atau phosphotyrosine binding (PTB) untuk berikatan dengan motif pengenalan urutan di FGFR1, menghasilkan fosforilasi dan aktivasi protein ini (Dhalluin et al., 2000). Menurut Kawazoe et al., (2008), mereka menunjukkan bahwa aktivasi jalur pensinyalan FGF oleh poli(P) menginduksi proliferasi dan mineralisasi sel punca.

Tanaman Buah Mengkudu

  • Klasifikasi
  • Morfologi
  • Tinjauan Kimia
  • Tinjauan Farmasetik

Dalam asam amino dipolar, gugus amino memperoleh proton ekstra dan gugus karboksil berdisosiasi. Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat diproduksi di dalam tubuh, disebut juga asam amino endogen (Winarno, 1997). Hanya sejumlah kecil asam amino yang mendorong atau secara sinergis meningkatkan pelepasan insulin dari sel pankreas (Newsholme et al., 2006).

Tanaman Buah Okra

  • Klasifikasi
  • Morfologi
  • Tinjauan Kimia
  • Tinjauan Farmasetik
  • Manfaat okra

Selain itu, buah okra juga mengandung asam oleanolic, beta systostenol, myricetin, kaempferol, yang merupakan empat komponen utama yang berperan dalam menunjukkan efek antidiabetes yang dibawa okra (Prabhune et al., 2017). Sementara itu, kaempferol adalah flavonoid lain yang ditemukan dalam buah okra, yang juga menunjukkan efek antidiabetes, efek perlindungan terhadap penyakit kronis seperti IHD, hiperlipidemia, dan kanker. Buah okra mentah dikonsumsi sebagai sayuran, dapat digunakan dalam salad, sup dan minuman, dimakan segar atau dikeringkan, digoreng atau direbus (Habtamu et al., 2014).

Gambar 2. Tinjauan farmasetik  okra  2.3.5 Manfaat okra
Gambar 2. Tinjauan farmasetik okra 2.3.5 Manfaat okra

Diabetes Mellitus

  • Definisi
  • Fisiologi pankreas dan insulin
  • Klasifikasi dan gejala
  • Penanganan diabetes melitus

Sekresi insulin normal akan terjadi setelah rangsangan seperti glukosa dari makanan atau minuman. Fase I (acute insulin secretory response = AIR) adalah sekresi insulin yang terjadi secara cepat dan berakhir dengan cepat. Selanjutnya sekresi fase I diikuti oleh sekresi fase II (fase steady, fase laten), dimana sekresi insulin tampak meningkat secara perlahan dan berlangsung relatif lebih lama.

Jika sekresi fase I tidak mencukupi, mekanisme kompensasi berupa peningkatan sekresi insulin akan terjadi pada fase II. 25 makrovaskuler dan mikrovaskuler, menurunkan angka kematian dan meningkatkan kualitas hidup, menurunkan kadar glukosa darah pada kondisi normal dan HbA1c. Berarti kelompok ini bekerja untuk merangsang sekresi insulin di pankreas, oleh karena itu mereka hanya efektif bila sel β Langerhans.

Penurunan kadar gula darah yang terjadi setelah pemberian sulfonilurea disebabkan oleh stimulasi sekresi insulin dari pankreas. Seperti sulfonilurea, glinida menurunkan kadar glukosa dengan menstimulasi sekresi insulin pankreas, tetapi pelepasan insulin bergantung pada glukosa dan hilang pada konsentrasi glukosa darah rendah. Obat ini dapat digunakan untuk memberikan peningkatan sekresi insulin dengan makanan (bila diperlukan) untuk tujuan glikemik.

Exenatide (Byetta, Bydureon) meningkatkan sekresi insulin dan mengurangi produksi glukosa hati, meningkatkan rasa kenyang, memperlambat pengosongan lambung, dan menyebabkan penurunan berat badan.

Tabel 1.  Klasifikasi etiologi diabetes melitus (ADA, 2017)
Tabel 1. Klasifikasi etiologi diabetes melitus (ADA, 2017)

Ekstraksi

  • Maserasi

Menurut Rahmawati (2019) dosis optimal ekstrak etanol buah mengkudu dalam menurunkan glukosa darah adalah 1000 mg/kg BB. Penelitian ini menguji pengaruh kombinasi FGF (Fibroblast Growth Factor) dengan ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan ekstrak etanol buah okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench) terhadap kadar glukosa darah aloksan- mencit putih jantan yang diinduksi. Rerata kadar glukosa darah kelompok III (dosis I) yang diberi kombinasi FGF 800 mg/kgBB dengan ekstrak etanol buah okra 1000 mg/kgBB dan ekstrak etanol buah okra 500 mg/kgBB pada hari ke 7 mampu untuk mengurangi. kadar glukosa darah tetapi tidak mencapai kadar glukosa darah normal.

Rerata kadar glukosa darah kelompok IV (dosis II) yang diberi kombinasi FGF 800 mg/kgBB dengan ekstrak etanol buah mengkudu 1000 mg/kgBB dan ekstrak etanol buah okra 700 mg/kgBB pada hari ke-7 mampu menurunkan glukosa darah tetapi tidak mencapai kadar gula darah normal. Rerata kadar glukosa darah kelompok VI (dosis IV) yang hanya diberikan FGF 800 mg/kg BB juga mengalami penurunan kadar glukosa darah. Jika hasil penelitian ini dibandingkan dengan penelitian Rahmawati (2019), pemberian kombinasi ekstrak etanol mengkudu 1000 mg/kgBB dan FGF 800 mg/kgBB menunjukkan persentase penurunan kadar glukosa darah hingga 44,9%.

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Fibroblast Growth Factor, ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan ekstrak etanol buah okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench) terhadap kadar glukosa darah mencit putih jantan, maka kesimpulan telah tercapai. Pemberian FGF (800 mg/kgBB) saja sudah mampu menurunkan kadar glukosa darah mencit dengan angka penurunan 14,92% pada hari ke-21. Hasil uji statistik kadar glukosa darah pada mencit putih jantan pada hari ke 7, 14, dan 21 dengan ANOVA dua arah.

Hasil uji statistik kadar glukosa darah pada mencit putih jantan menggunakan uji Duncan selama berhari-hari dan berkelompok.

Aloksan

Prinsip Kerja Glukometer

PELAKSANAAN PENELITIAN

Waktu Dan Tempat Penelitian

Alat Dan Bahan

  • Alat
  • Bahan
  • Hewan Uji

Metode Penelitian

  • Pengambilan sampel
  • Identifikasi tumbuhan
  • Pembuatan ekstrak etanol buah okra
  • Pembuatan FGF dalam putih telur
  • Evaluasi ekstrak etanol buah okra
  • Penyiapan hewan percobaan

Ambil satu lapis 1-2 tetes air, teteskan pada plat tetes, kemudian tambahkan serbuk Mg dan HCl(p), terbentuknya warna merah menandakan adanya flavonoid. Diambil selapis kecil kloroform, ditambahkan norit, kemudian disaring, ditambahkan asam asetat anhidrat, ditambahkan H2SO4 (p), terbentuknya warna biru keunguan menandakan adanya steroid, sedangkan jika terbentuk warna merah menandakan adanya adanya terpenoid. Ambil selapis 1-2 tetes air, teteskan pada plat tetes, lalu tambahkan pereaksi FeCl3, terbentuknya warna biru menandakan adanya fenol.

Timbang ekstrak sebanyak 2 gram, masukkan ke dalam cawan porselin yang telah dipanaskan dan diberi aspal, kemudian ratakan ekstraknya. Crucible dimasukkan ke dalam oven pada suhu 600oC selama 8 jam, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang berat abunya, kadar abu ditentukan sebagai persentase dari berat sampel yang digunakan. Cawan porselen dan tutupnya dikeringkan dengan oven pada suhu 105ºC selama 30 menit dan dibiarkan dingin dan ditimbang.

Ekstrak dituang ke dalam toples sampai beratnya 1 gram dari berat toples dengan tutup yang telah diketahui sebelumnya. Goyangkan tutupnya perlahan agar ekstraknya merata dan masukkan kembali ke dalam oven, buka tutupnya dan biarkan tutupnya di dalam oven. Hewan coba yang digunakan dalam percobaan ini adalah mencit putih jantan dengan berat 20-30 g dan berumur 2-3 bulan.

Mencit yang digunakan sehat dan bobot tubuhnya tidak berubah lebih dari 10% selama aklimatisasi.

Perencanaan Dosis

  • Penginduksi diabetes mellitus
  • Dosis FGF
  • Dosis ekstrak etanol buah mengkudu
  • Dosis ekstrak etanol buah okra

Pembuatan Sediaan Uji

  • Larutan Na.CMC 0,5 %
  • Pembuatan suspensi FGF
  • Pembuatan suspensi ekstrak etanol buah mengkudu

Persiapan hewan percobaan

  • Penginduksian diabetes pada hewan percobaan

Prosedur Kerja

Pada hari ke 7 setelah induksi aloksan, konsentrasi glukosa darah semua hewan coba diukur, dan hiperglikemia dianggap sebagai nilai glukosa puasa > 126 mg/dl. Pengecekan kadar glukosa darah mencit putih setelah induksi aloksan dengan alat pengukur glukosa darah (Easy Touch®) untuk semua kelompok. Sediaan uji diberikan secara oral pada hari ke-1 selama 21 hari berikutnya, dan pada hari pemberian dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah dan bobot akhir hewan coba.

Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Hasil
  • Pembahasan

Senyawa antioksidan sintetik dan alami (dari berbagai tumbuhan) dapat mengontrol kadar glukosa darah dan mencegah komplikasi diabetes. Sedangkan kontrol normal yang menjadi acuan kadar glukosa darah normal menunjukkan rata-rata kadar glukosa darah stabil dalam kisaran normal. Pengamatan kadar glukosa darah pada mencit setelah menerima sediaan uji menunjukkan penurunan kadar glukosa darah dari hari ke 7 sampai hari ke 21.

Kadar glukosa darah mencit diberi dosis sediaan uji I. (kombinasi FGF 800 mg/kgBB dengan ekstrak etanol buah mengkudu 1000 mg/kgBB dan ekstrak etanol buah okra 500 mg/kgBB), dosis II (kombinasi FGF 800 mg/kgBB dengan ekstrak etanol buah mengkudu 1000 mg/kg WT dan ekstrak etanol buah okra 700 mg/kg BB), dosis III (kombinasi FGF 800 mg/kg BB dengan ekstrak etanol buah mengkudu 1000 mg/kg WT dan ekstrak etanol buah okra 1000 mg/kg berat badan), menunjukkan hasil dimana semakin tinggi dosis maka semakin besar derajat reduksinya. Sedangkan dosis IV (FGF 800 mg/kgBB) menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang paling kecil karena dosis I, dosis II dan dosis III mengandung senyawa aktif dalam ekstrak etanol buah mengkudu dan ekstrak etanol buah okra yang dapat bekerja secara sinergis dengan FGF dalam menurunkan kadar glukosa darah. Rata-rata kadar glukosa darah pada hari ke-21 mencapai rata-rata kadar glukosa darah normal sebesar 102,8 mg/dL.

Nilai rata-rata glukosa darah pada hari ke-21 mampu menurunkan rata-rata nilai normal glukosa darah yaitu sebesar 96,8 mg/dL. Rerata kadar glukosa darah kelompok V (dosis III) yang diberi kombinasi FGF 800 mg/kgBB dengan ekstrak etanol buah mengkudu 1000 mg/kgBB dan ekstrak etanol buah okra 1000 mg/kgBB pada hari ke-14 mampu menurunkan kadar glukosa darah menjadi normal adalah 98,4 mg/dl. 52 pada hari ke-7; 14; 21 tetapi gagal mencapai kadar glukosa darah normal dibandingkan dengan kontrol normal.

Semakin tinggi persentase penurunan glukosa darah, semakin besar pula potensi penurunan glukosa darah sediaan uji.

Gambar  5.  Diagram  rata-rata  kadar  glukosa  darah  mencit  selama  pengamatan
Gambar 5. Diagram rata-rata kadar glukosa darah mencit selama pengamatan

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Pemberian ekstrak kering okra (Abelmoschus esculentus L) meningkatkan glukosa darah dan indeks apoptosis sel jantung pada tikus Sprague Dawley yang menderita diabetes akibat induksi streptozotocin. Mengembangkan makanan baru sante tropicale:. gunakan a la noix du Bre sil Bertholettia excelsa et au fruit de Cambodge Morinda citrifolia. Jakarta: Ditjen POM-Depkes RI. 2016) “Pengaruh Pemberian Fibroblast Growth Factor (FGF) Dari Telur Ayam Yang Dibuahi Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Hiperglikemik”, Journal of Pharmaceutical & Clinical Science,.

1985) "The Pharmacologically Active Ingredient of Noni", Pacific Tropical Botanical Garden Bulletin, 15(1), hlm. 2015) "Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol, Etil Asetat, & n-Hexane Dari Daun Sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.)" , Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT, 4(3), hlm. -efek diabetes dan antioksidan dari Zingiber officinale pada tikus jantan diabetes yang diinduksi alloxan dan resisten insulin. 2017) „Abelmoschus esculentus Linn. Ulasan tentang Abelmoschus esculentus L (Okra). 2010) 'Stimulasi Penyerapan Glukosa oleh Triterpenoid dari Weigela subsessilis', 53 (Maret 2009), hlm.

2017) 'Abelmoschus esculentus (Okra) senyawa alami potensial untuk pencegahan dan pengobatan diabetes dan hiperglikemia akibat diabetes: Tinjauan', International Journal of Herbal Medicine IJHM, 5(52), hlm Sifat fungsional okra Abelmoschus esculentus L: Klaim tradisional dan bukti ilmiah. 2013) 'Evaluasi Komposisi Asam Lemak dan Asam Amino pada Buah Okra (Abelmoschus esculentus) yang Ditumbuhkan pada Lokasi Geografis yang Berbeda', BioMed Research International, 2013. Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan Potensinya sebagai Karies Gigi Inhibitor. 2016) “Kombinasi Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia l.) Dan Daun Sirsak (Annona Muricata l.) Dalam Menghambat Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus”, Jurnal Ilmiah Farmasi Kartika, 4(2).

Pengaruh ekstrak daun Thespesia populnea (L.) Soland Ex Correa terhadap kadar glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dan profil Clt fraksi aktif, Disertasi Bengkulu: Universitas Bengkulu. Persentase penurunan kadar glukosa darah dihitung dengan rumus: Nilai rata-rata glukosa Nilai rata-rata glukosa darah pada hari pengukuran – darah pada hari perlakuan pada kelompok kontrol (-) pada kelompok persiapan tes.

Gambar 7. Surat identifikasi sampel
Gambar 7. Surat identifikasi sampel

Gambar

Gambar 2. Tinjauan farmasetik  okra  2.3.5 Manfaat okra
Tabel 1.  Klasifikasi etiologi diabetes melitus (ADA, 2017)
Gambar  5.  Diagram  rata-rata  kadar  glukosa  darah  mencit  selama  pengamatan
Diagram  diatas  menunjukan  persentase  penurunan  kadar  glukosa  darah  yang dapat menggambarkan potensi sediaan uji dalam menurunkan kadar glukosa  darah
+7

Referensi