• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN GANJARAN DAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK MTs-SWASTA DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN GANJARAN DAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK MTs-SWASTA DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

PENGARUH HADIAH DAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MTS-SWASTA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH. Pengaruh reward dan punishment terhadap motivasi belajar siswa MTs Swasta Kabupaten Lampung Tengah.

KATA PENGANTAR

Latar Belakang Masalah

Reward dan punishment sendiri merupakan salah satu alternatif yang dipilih guru untuk mengatasi perilaku siswa. Diharapkan dengan adanya reward and punishment dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga lebih semangat dalam belajar.

Identifikasi Masalah

Demikian pula dalam dunia pendidikan formal, reward and punishment digunakan sebagai sarana pendidikan sebagai suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis berpendapat bahwa penting untuk dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Hadiah dan Hukuman Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada MTs Di Kabupaten Lampung Tengah”.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan praktis yaitu memberikan informasi kepada guru, orang tua dan pemangku kepentingan akibat dari pemberian reward dan punishment terhadap perkembangan motivasi belajar siswa.

Penelitian yang Relevan

  • Pengertian Motivasi Belajar
  • Macam-macam Motivasi Belajar
  • Fungsi Motivasi Belajar
  • Indikator Motivasi Belajar
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
  • Jenis-jenis Pemberian Ganjaran
  • Syarat-syarat Pemberian Ganjaran
  • Tujuan Pemberian Ganjaran

Menikmati belajar merupakan kegiatan yang tidak pernah absen dari kegiatan siswa yang bermotivasi intrinsik. Reward tidak diberikan begitu saja, guru harus bisa memilah mana reward yang baik diberikan kepada siswa.

Pemberian Hukuman

  • Pengertian Pemberian Hukuman
  • Macam-macam Hukuman
  • Syarat-syarat Hukuman
  • Tujuan Pemberian Hukuman

Dan dengan anugerah ini, kami juga berharap dapat membina hubungan yang positif antara guru dan pelajar. Dalam dunia pendidikan, hukuman diberikan terhadap perbuatan buruk atau buruk yang dilakukan oleh pelajar. Untuk melarikan diri dari hukuman, pelajar biasanya mengelak dari perbuatan buruk atau dilarang.

Hukuman akhirnya harus ditindaklanjuti dengan pemberian maaf, setelah siswa selesai menghukum guru harus bebas dari perasaan bahwa itu adalah beban batin anak agar anak dapat menjalankan tugasnya. Teori ini tampaknya yang paling tua, ia menjelaskan bahwa hukuman dilakukan sebagai balas dendam atas keburukan dan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Menurut teori ini, hukuman diadakan untuk melindungi masyarakat dan siswa dari kejahatan dan tindakan yang tidak wajar.

Pengaruh Pemberian Ganjaran dan Hukuman terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Peserta Didik

Reward merupakan sarana pendidikan yang mudah dilaksanakan dan sangat menyenangkan bagi siswa, oleh karena itu reward sangat dibutuhkan dalam suatu proses pendidikan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Tujuan pemberian reward oleh pendidik kepada peserta didik adalah agar peserta didik memperbaiki atau meningkatkan prestasinya, dengan peserta didik menjadi lebih siap. Jadi penggunaan hukuman anak adalah cara primitif dalam membesarkan anak dan mengandung nada yang mengintimidasi atau menakutkan.

Cara untuk meningkatkan motivasi adalah melalui berbagai metode pengajaran, menjaga pengulangan informasi, memberikan rangsangan baru, misalnya mengajukan pertanyaan kepada siswa, memberi kesempatan siswa untuk menyalurkan keinginan belajarnya. Pada umumnya siswa akan terstimulasi untuk belajar (terlibat aktif dalam pembelajaran) jika mereka melihat bahwa situasi pengajaran cenderung memuaskan mereka sesuai dengan kebutuhan mereka. Dari pembahasan di atas dapat dijelaskan bahwa pemberian metode reward dan punishment sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa karena pemberian metode reward atau reward dapat meningkatkan kegairahan atau motivasi belajar siswa, dan pemberian metode punishment juga dapat menimbulkan efek jera bagi siswa, yaitu melanggar aturan yang telah ditetapkan.

Kerangka Berfikir

Pemberian reward dan punishment secara bersama-sama berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa MTs di Kabupaten Lampung Tengah. Jenis penelitian survey ini dipilih karena disesuaikan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas reward dan punishment terhadap motivasi belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII 3 MTs-Swasta yang berjumlah 591 siswa yang terdiri dari MTs-Swasta di Kabupaten Lampung Tengah.

Adapun hukuman bagi siswa adalah sebagai berikut: “Hukuman yang diberikan guru kepada siswa harus bersifat mendidik dan bukan karena faktor balas dendam dan tidak pula berdasarkan hukuman. menyakiti hati anak, karena pada dasarnya tidak ada ahli pendidikan yang menghendaki penggunaan hukuman sebagai alat untuk mengasuh anak Hukuman yang diberikan oleh guru kepada siswa harus bersifat mendidik, hukuman bukan merupakan faktor balas dendam dan juga tidak didasari untuk menyakiti anak, hukuman sebagai alat untuk membesarkan anak Kuesioner yang peneliti gunakan berikut adalah jenis angket tidak langsung yaitu jenis angket yang diberikan kepada siswa kelas VIII MTs Swasta Kabupaten Lampung Tengah, untuk mengetahui pengaruh pemberian reward dan punishment terhadap motivasi belajar siswa, dengan total 20 Topik Angket Yang Diberikan Hadiah, 20 pertanyaan penuh untuk Kuesioner.

Hukuman yang diberikan oleh guru kepada siswa hendaknya bersifat mendidik dan bukan karena faktor balas dendam, dan bukan juga karena menyakiti hati anak, karena pada dasarnya. Motivasi dari dalam diri pembelajar (internal), yaitu persepsi, harga diri, harapan, kebutuhan, keinginan, kepuasan.

Tabel 1. Jumlah Populasi 3 MTs-Swasta di Kabupaten Lampung Tengah
Tabel 1. Jumlah Populasi 3 MTs-Swasta di Kabupaten Lampung Tengah

Penelitian Umum

  • MTs Ma’arif 20 Kalidadi

MTsN Ma'arif 20 Kalidadi yang ada saat ini merupakan monumen hidup gerakan dakwah Islam di kabupaten Kalirejo dan sekitarnya. Cikal bakal MTs Ma'arif 20 Kalidadi saat ini adalah Guru, Ustadz dan Ustadzah yang Islami dan mahir dibidangnya, berdiri sejak tahun 1987. Berdasarkan syarat-syarat tersebut maka para sesepuh desa dan kyai bersepakat untuk mendirikan lembaga pendidikan Ma'arif yang dipropagandakan atau didirikan oleh Bapak .

Dengan demikian, lembaga pendidikan ini resmi berdiri pada tanggal 25 Juni 1978 dengan nama MTs “Ma’arif’ yang diresmikan oleh Lembaga Pendidikan Ma’arif dan kemudian mulai berfungsi pada tahun 1990. Lembaga pendidikan MT Ma’arif ini bertujuan untuk meningkatkan Da wah Islam dikalangan masyarakat dan untuk meningkatkan kualitas masyarakat dalam bidang pendidikan baik dalam bidang agama maupun pada umumnya. Kemudian pendidikan MTs Ma'arif 20 Kalidati juga mampu mencetak siswa yang menghasilkan prestasi terbanyak dalam bidang agama dan secara umum di lingkungan sekolah Ma'arif di kecamatan Kalirejo, sehingga menjadi pusat perhatian masyarakat dan Pemerintah.

Tabel 10 Daftar Guru MTs Bustanul Ulum Jayasakti Anak Tuha  Lampung Tenggah 2018-2019
Tabel 10 Daftar Guru MTs Bustanul Ulum Jayasakti Anak Tuha Lampung Tenggah 2018-2019

Temuan Khusus

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa komponen motivasi belajar siswa yang perlu dipertahankan yaitu untuk menjaga pengaruh reward dan punishment terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa terdapat beberapa reward yang perlu ditingkatkan yaitu guru jarang mengevaluasi motivasi belajar yang dilakukan oleh siswa sehingga siswa kurang puas, dan guru tidak membimbing siswa. yang mengalami kesulitan belajar. pembelajaran mereka, seperti siswa yang tidak tertantang dalam nilai KKM. Dan ada beberapa komponen hukuman yang harus dipertahankan yaitu mengajarkan siswa agar tidak berlebihan dalam kehidupan bermasyarakat, seperti menghambur-hamburkan uang, memakai pakaian.

Data hasil penelitian variabel bebas (X1) yaitu pemberian reward yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner dengan jumlah item sebanyak 20 item, menggunakan skala likert jawaban pilihan ganda (5 pilihan), memiliki skor antara 23 sampai dengan 56, sedangkan perolehan hasil kuisioner tentang pemberian penghargaan pada MTs Swasta di wilayah Lampung Tengah dapat dilihat pada tabel berikut. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa komponen reward yang perlu diperbaiki yaitu kurangnya pengembangan organisasi di sekolah. Selain itu, terdapat beberapa komponen reward yang perlu dipertahankan yaitu kepala sekolah di MTs Swasta Kabupaten Lampung Tengah berperilaku baik.

Gambar 1 Histrogram Variabel Motivasi belajar (Y)
Gambar 1 Histrogram Variabel Motivasi belajar (Y)

Pengujian Hipotesis

Uji pengaruh pemberian reward dan punishment terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Swasta Kabupaten Lampung Tengah. Pengaruh Reward (X2) dan Punishment (Y) Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII MTs Swasta Kabupaten Lampung Tengah. Tes pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Swasta Kabupaten Lampung Tengah.

Pemberian reward dan punishment terhadap motivasi belajar siswa VIII. kelas MTs Swasta di Kabupaten Lampung Tengah. Uji pengaruh reward dan punishment terhadap motivasi belajar siswa di MTs Swasta wilayah Lampung Tengah. Besarnya pengaruh rewarding dan punishment terhadap motivasi belajar siswa VIII. kelas MTs Swasta di Kabupaten Lampung Tengah sebesar 75,637%.

Gambar 4. Pengaruh Pemberian Ganjaran terhdap Motivasi Belajar
Gambar 4. Pengaruh Pemberian Ganjaran terhdap Motivasi Belajar

Kesimpulan

Ada Pengaruh Hukuman terhadap Motivasi Belajar Siswa VIII MTs Swasta Kabupaten Lampung Tengah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung (0,430) > t tabel dengan tingkat kepercayaan N = 59 dengan taraf signifikansi 0,000 pada t tabel, maka variabel reward terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Swasta Kab. Lampung dengan pengaruh signifikan. Perhitungan di atas menunjukkan pengaruh linier antara pengaruh variabel pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Swasta Kabupaten Lampung Tengah dengan persamaan regresi Y X2.

Besarnya reward yang diberikan terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Swasta Kabupaten Lampung Tengah sebesar 73,285%. Ada pengaruh pemberian reward dan punishment terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Swasta Kabupaten Lampung Tengah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-score (1,402) > t-tabel dengan N = 59 tingkat kepercayaan dan tingkat kepercayaan dengan taraf signifikan 0,000 pada t-tabel, sehingga reward dan punishment terhadap motivasi belajar pada siswa Kelas VIII MTs Swasta Kabupaten Lampung Tengah terdapat pengaruh yang signifikan.

Implikasi

Kajian Siswa MT Swasta Kabupaten Lampung Tengah persamaan regresi Y X1 + 0,078X2 yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan kelas akan menjadi satu satuan. Pemberian reward dan punishment menghasilkan peningkatan skor motivasi belajar siswa sebesar (0,076) dan (0,078) satuan dengan konstanta sebesar 75,483. Penulis mencatat bahwa skripsi ini “rewarding and punishment dalam proses pembelajaran dilaksanakan dengan baik, maka motivasi belajar siswa juga akan baik”. Swasta di wilayah Lampung Tengah berperilaku baik dalam proses pembelajaran, sehingga motivasi belajar siswa juga akan baik.

Saran

Alex Sobur, Kommunikation mellem forældre og børn, Angkasa Publishers, Bandung Educating Future Children, Angkasa Publishers, Bandung, 1996 Amir Daien Indrakusuma, Introduction to Education, (Surabaya: Effort. Dr. Fundamentals of Islamic Education, Bulan Bintang, Jakarta , 1969 Charles , Scaeper, How to Influence Children, Dahara Prize Publisher, Choris Zubair Achmad, Ethics Lecture, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995 Craig Sidney, D, Educating With Love, KAMITAS Jakarta, 1994.

Djalaluddin, Ramayulis Introduction to Religion, Jakarta: Kalam Mulia, 1998 Emile Durkheim, Moral Education, Erlangga Publisher, Jakarta, 1990. Kartono Kartini, Child Development Psychology, Mandar Maju, Bandung, 1990 Mahjubah Magazine, Early Childhood Education to the Future, uitgever .

Gambar

Tabel 1. Jumlah Populasi 3 MTs-Swasta di Kabupaten Lampung Tengah
Tabel 2 Jumlah Sampel Penelitiaan
Tabel 3:  Kisi-kisi Angket Variabel Pemberian Ganjaran  No
Tabel 4:  Kisi-kisi Angket Variabel pemberian Hukuman  No
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dari hasil perhitungan analisis pada variabel motivasi belajar siswa kelas VIII di MTs Negeri 2 Surakarta tahun pelajaran 2022/2023 terdapat pada kategori sedang.Motivasi