• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan"

Copied!
181
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan

Analisis pengaruh pendidikan kesehatan tanda bahaya masa nifas menggunakan media audiovisual terhadap pengetahuan ibu nifas di RSUD Dr.R. Analisis pengaruh pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya masa nifas menggunakan media audiovisual terhadap perilaku ibu nifas di RSUD Dr. Rumah Sakit R.

Manfaat penelitian

Mendeskripsikan sikap terhadap tanda bahaya masa nifas pada ibu bersalin sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan menggunakan media audio visual pada ibu bersalin di RSUD Dr.R. Analisis pengaruh pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya masa nifas menggunakan media audiovisual terhadap sikap ibu bersalin di RSUD Dr.R.

Keaslian penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Karangdoro. Dari ketiga jurnal penelitian diatas, peneliti berpendapat bahwa penelitian kali ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, yaitu penelitian ini memberikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan media audiovisual tentang tanda-tanda bahaya nifas dan melihat apakah ada pengaruhnya terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku ibu pasca melahirkan.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengetahuan…

Upaya memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang-ulang pengalaman yang diperoleh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu. e) Metode akal sehat. Metode ini disebut dengan metode penelitian ilmiah, atau lebih populernya metodologi penelitian, yang pertama kali dikembangkan oleh Francis Bacon dan kemudian oleh Deobold Van Daven (Soekodjo Notoatmodjo, 2018).

Sikap

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dipilih dengan segala resikonya adalah mempunyai sikap yang tertinggi (S. Notoadmodjo, 2012). Metode pengukuran langsung terstruktur dilakukan dengan mengukur sikap melalui pertanyaan-pertanyaan yang disiapkan sedemikian rupa pada instrumen yang telah ditentukan, dan diberikan langsung kepada subjek yang diteliti. Instrumen pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menggunakan skala Bogardus, Thurston dan Likert.

Perilaku

Perilaku tersebut disebut dengan perilaku sehat yang mencakup perilaku yang terlihat dan tidak terlihat (overt behavior dan covert behavior) dalam rangka pencegahan penyakit (preventif) dan perilaku dalam upaya meningkatkan kesehatan (promoting). 2) Perilaku orang sakit. Perilaku orang sakit terjadi pada orang yang sudah mengalami gangguan kesehatan, perilaku ini disebut dengan perilaku mencari kesehatan.

Pendidikan Kesehatan …

Pendidikan kesehatan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dan berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan. Metode pendidikan kesehatan merupakan pendekatan yang digunakan dalam proses pendidikan untuk menyampaikan pesan kepada sasaran pendidikan kesehatan (Uha Suliha; Herawani.

Pengertian dan Tahapan Masa Nifas

Masa nifas merupakan masa yang dimulai beberapa jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu setelah kelahiran (Pusdiknakes, 2003). Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah kelahiran dan 50% kematian pasca melahirkan terjadi dalam 24 jam pertama. Dengan pemantauan dan perawatan yang cermat terhadap ibu dan bayi pada masa nifas, beberapa kematian tersebut dapat dicegah.

Tabel  2.1  Jadwal  waktu  kunjungan  masa  nifas  menurut  Kemeterian  Kesehatan RI tahun 2015
Tabel 2.1 Jadwal waktu kunjungan masa nifas menurut Kemeterian Kesehatan RI tahun 2015

Perdarahan Post Partum

Pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media audiovisual terhadap pengetahuan tanda bahaya nifas pada ibu bersalin di RSUD Dr. Pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media audio visual terhadap sikap tentang tanda bahaya masa nifas pada ibu bersalin di RSUD Dr. Pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media audiovisual terhadap perilaku tanda bahaya nifas pada ibu bersalin di RSUD Dr.

Gambar . 3.1 Rancangan Penelitian
Gambar . 3.1 Rancangan Penelitian

Lochea Berbau Busuk

Sub Involusi Uterus

Faktor penyebab subinvolusi antara lain : sisa plasenta dalam rahim, endometritis, adanya mioma uteri (Prawirohardjo, 2009). Pengobatannya dilakukan dengan memberikan suntikan Methergin setiap hari ditambah Ergometrine secara oral. Jika plasenta tetap ada, dilakukan kuretase. Berikan antibiotik untuk melindungi terhadap infeksi (Prawirohardjo, 2009).

Tromboflebitis

Nyeri pada perut dan Pelvis

Pemeriksaan bimanual menunjukkan rahim lebih besar dan lunak dari seharusnya, fundus masih tinggi, lokea banyak dan berbau busuk, serta tidak jarang terjadi perdarahan (Prawirohardjo, 2009). Pengobatannya dilakukan dengan memberikan suntikan Methergin setiap hari ditambah Ergometrin secara oral. Jika masih ada plasenta, lakukan kuretase. Berikan antibiotik untuk melindungi terhadap infeksi (Prawirohardjo, 2009). menyebabkan 33% dari seluruh kematian akibat infeksi.

Depresi Setelah Persalinan

Pusing dan Lemas yang Berlebihan

Pendidikan kesehatan menggunakan media audiovisual tidak berpengaruh terhadap pengetahuan bahaya masa nifas pada ibu bersalin di RSUD Dr. Pendidikan kesehatan dengan penggunaan media audiovisual tidak berpengaruh terhadap perilaku tanda bahaya masa nifas pada ibu bersalin di RSUD Dr. Hasil penelitian pendidikan kesehatan menggunakan media audiovisual tentang tanda bahaya pasca melahirkan di RSUD dr.

Sakit Kepala,Penglihatan Kabur

Demam

Penyulit dalam Menyusui

Sementara itu, gunakan teknik menyusui yang benar agar puting tidak lecet, puting harus kering saat menyusui, puting dirawat dengan terapi Monelia lanolin dan menyusui pada payudara yang tidak sakit. Selain itu, puting lecet juga bisa disebabkan oleh cara menyusui dan perawatan payudara yang tidak tepat serta infeksi monelia, jika lukanya besar, berikan ASI selama 24 - 48 jam dan ASI diperah atau dipompa dengan tangan. Abses payudara adalah massa padat yang mengeras di bawah kulit kemerahan yang terjadi akibat mastitis yang tidak segera diobati.

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Hipotesis

Jenis dan Rancangan penelitian

Pengaruh pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda risiko masa nifas menggunakan media audiovisual terhadap pengetahuan ibu. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya masa nifas menggunakan media audiovisual terhadap sikap ibu pasca melahirkan di RSUD Dr.R. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya masa nifas menggunakan media audiovisual terhadap perilaku ibu pasca melahirkan di RSUP Dr.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian  Variabel   Definisi
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Definisi

Populasi dan Sample Penelitian

Variable Penelitian dan Definisi Operasional

Lokasi dan waktu Penelitian

Sumber Data dan Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah variabel bebas sebagai berikut yaitu pendidikan kesehatan menurut SAP. Sedangkan instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk variabel dependen adalah kuesioner yang menggunakan skala Guttman.

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan Tanda Bahaya Masa     Nifas
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan Tanda Bahaya Masa Nifas

Uji Instrumen Penelitian

Variabel pengetahuan terdiri dari 30 soal dengan menggunakan skala Guttman.Hasil uji validitas 7 soal dinyatakan valid karena mempunyai nilai hitung r < r tabel 0,361 yaitu jumlah soal dan 34, jadi banyaknya pertanyaan tersebut dibuang, maka pertanyaan lain yang dapat dijadikan instrumen penelitian adalah sebanyak 28 pertanyaan. Hasil uji reliabilitas memberikan nilai r = 0,958 > r 0,600 sehingga instrumen dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Variabel sikap terdiri dari 20 soal dengan menggunakan skala Guttman, hasil uji validitas 4 soal dinyatakan no.

Prosedur Pengumpulan Data

Kegiatan edukasi kesehatan ini akan dilakukan pada ibu nifas 12 jam setelah melahirkan hingga pasien pulang dari rawat inap di rumah sakit. Sebelum melakukan pendidikan kesehatan, peneliti melakukan pretest dengan memberikan kuesioner untuk diisi oleh responden yang bersedia dan menandatangani formulir persetujuan. Kemudian peneliti melakukan pendidikan kesehatan individu kepada responden selama 15-20 menit dengan mengajak responden menonton video (audio visual) di layar telepon genggamnya.

Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

  • Etika Penelitian

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data mengikuti distribusi normal atau tidak. Uji normalitas. merupakan bagian dari uji syarat analisis statistik asumsi dasar. Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah uji Shapiro Wilk karena jumlah sampel <50 orang. Uji normalitas dianalisis dengan bantuan komputerisasi. Analisis data uji. Uji t berpasangan yang digunakan untuk melihat perbedaan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah perlakuan. Jika data tidak terdistribusi normal maka digunakan uji Wilcoxon. Analisis data dilakukan dengan menggunakan data numerik jika hasil uji normalitas menunjukkan data berdistribusi normal dan jika data tidak berdistribusi normal maka data yang digunakan adalah data kategorikal.

Tabel 3.4 Acuan Transformasi Data Pengetahuan dan Sikap
Tabel 3.4 Acuan Transformasi Data Pengetahuan dan Sikap

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Karakteristik terbanyak menurut pendidikan terakhir yaitu responden yang berpendidikan SLTA sebanyak responden, kemudian yang berpendidikan SLTA paling sedikit sebanyak 3 (11,5%) responden. Karakteristik menurut profesi, mayoritas responden adalah ibu rumah tangga, dan paling sedikit adalah terhormat yaitu sebanyak 1 orang (3,8%). Ciri-ciri: Dari segi paritas, responden multipara terbanyak yaitu sebanyak responden, grandemultipara paling sedikit yaitu 3 (11,6%) responden.

Analisa Univariat

Dari tabel 4.1 terlihat bahwa karakteristik responden berdasarkan umur, jumlah responden terbanyak pada umur 26-30 tahun sebanyak responden, sedangkan jumlah terendah masing-masing pada kelompok umur 21-25 tahun dan 36-40 tahun. sama banyaknya. sebanyak 4 (15,3%) responden. Dari tabel 4.2 terlihat skor pretest pengetahuan ibu tentang tanda bahaya pada masa melahirkan sebanyak responden pada kategori pengetahuan cukup, dan pada kategori pengetahuan kurang sebanyak 4 (15,4%) responden. Nilai perilaku ibu mengenai tanda bahaya persalinan pada pretest 26 responden yaitu 6 (23,1%) responden yang menjenguk dan responden yang tidak menjenguk.

Tabel  4.2  Hasil  Data  Pengetahuan,  Sikap  dan  Perilaku  Sebelum  dan  Sesudah Perlakuan di Rumah Sakit dr
Tabel 4.2 Hasil Data Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Sebelum dan Sesudah Perlakuan di Rumah Sakit dr

Uji Normalitas Data

Pada skor pre test sikap ibu terhadap tanda bahaya masa nifas > 50 karena banyak responden dan responden mempunyai sikap negatif atau berada pada skor ≤ 50. Nilai post test seluruh responden (100%) > 50 yang berarti responden mempunyai sikap positif terhadap tanda bahaya pasca melahirkan. Berdasarkan tabel 4.3 terlihat nilai signifikannya yaitu skor prapengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebesar 0,088 dan skor pascapengetahuan setelah diberikan pendidikan kesehatan sebesar 0,124, skor prasikap sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebesar 0,063 dan skor post-attitude setelah diberikan pendidikan kesehatan sebesar 0,078, seluruh data mempunyai nilai signifikan > α 0,05 sehingga dapat disimpulkan seluruh data berdistribusi normal dan dapat dilanjutkan dengan statistik parametrik.

Analisa Bivariat

Berdasarkan tabel 4.4, hasil analisis diberikan dengan menggunakan uji t dependen untuk menunjukkan pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan konten audiovisual terhadap pengetahuan sebelum dan sesudah pengobatan, dan diperoleh hasil p value 0,000 < α 0,05 dan t value 17,258 > t tabel ( n-1)(1/2α ) = 2,059 yang menunjukkan Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan audio visual terhadap pengetahuan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan di RSUD Dr. Hasil analisis menggunakan uji t dependen untuk menunjukkan perbedaan sikap sebelum dan sesudah perlakuan menunjukkan nilai p value sebesar 0,000 < α 0,05 dan nilai t hitung sebesar 24,054 > ttabel (n-1)(1/2α) = 2,059 yang berarti ditolak oleh Ho yang berarti ada dampak pendidikan kesehatan dengan menggunakan audiovisual. Hasil uji Chi Square dengan memperhitungkan koreksi kontinuitas diperoleh nilai P sebesar 0,000 (<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan konten audiovisual terhadap perilaku tanda bahaya pada masa nifas. periode di Dr. RSUD.

Tabel  4.4  Pengaruh  Pendidikan  Kesehatan  Menggunakan  Media  Audiovisual  Terhadap  Pengetahuan,  Sikap  dan  Perilaku  Sebelum  dan  Sesudah  Diberikan  Perlakuan  di    Rumah  Sakit dr
Tabel 4.4 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Audiovisual Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan di Rumah Sakit dr

Pembahasan

  • Pengaruh Pendidikan Keseatan terhadap Pengetahuan
  • Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Sikap
  • Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Perilaku

Tingkat pengetahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya pada masa persalinan dapat diperoleh melalui penyuluhan, pendidikan kesehatan atau pendidikan pada ibu hamil. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media audiovisual terhadap sikap terhadap sinyal bahaya pada masa nifas, sebelum dan sesudah mendapat pendidikan kesehatan. Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan audio visual terhadap perilaku mengenai tanda bahaya persalinan dengan nilai Asym.Sig (p-value<0,05) sebesar 0,000.

Keterbatasan Penelitian

Pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas hanya sebesar 23,0% responden pada ibu bersalin sebelum diberikan pendidikan kesehatan, yang mengetahui dengan baik tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas. Pengaruh pendidikan kesehatan nifas terhadap kemampuan perawatan diri ibu nifas pasca operasi caesar (SC). 1 Tanda bahaya nifas adalah sesuatu yang tidak normal dan terjadi pada seorang ibu setelah melahirkan pada masa nifas.

2 Jika lebih banyak darah dan bekuan dikeluarkan daripada biasa, ini adalah tanda bahaya semasa tempoh selepas bersalin. 8 Tanda bahaya selepas bersalin tidak muncul sehingga 1 minggu selepas bersalin. 9 Demam (suhu ibu melebihi 38 ℃) selepas bersalin muncul.

PENUTUP

Gambar

Tabel  2.1  Jadwal  waktu  kunjungan  masa  nifas  menurut  Kemeterian  Kesehatan RI tahun 2015
Gambar . 3.1 Rancangan Penelitian
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian  Variabel   Definisi
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan Tanda Bahaya Masa     Nifas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh sosialisasi kesehatan perilaku cuci tangan pakai