• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan model pembelajaran contextual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan model pembelajaran contextual"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa dampak model pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di MTs Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas VII MT Muhammadiyah Kalosi mempunyai pengaruh dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual.

Rumusan Masalah

Pengajaran dan pembelajaran kontekstual (CTL) adalah konsep pembelajaran yang membantu guru menghubungkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan membuat siswa membuat hubungan antar pengetahuan. Sehingga akan menjadikan mereka memposisikan dirinya sebagai orang yang membutuhkan sesuatu yang berguna bagi kehidupannya kelak dan siswa akan berusaha untuk mendapatkannya.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian yang Relevan

Diterbitkan oleh Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dalam penelitiannya yang berjudul “Dampak Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa di SMKN 1 Sidoarjo.” untuk mengetahui bagaimana metode pembelajaran CTL mempengaruhi hasil belajar efektif. Contextual teaching and learning (CTL) merupakan model pengajaran yang menekankan pada proses melibatkan siswa secara penuh untuk mampu menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata guna mendorong siswa mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. hidup.

Hasil Belajar Siswa

Perubahan dalam proses belajar merupakan hasil pengalaman atau praktek yang disengaja dan disadari atau tidak disengaja. Lebih jauh lagi, dari sudut pandang yang relatif tetap, perubahan dalam proses pembelajaran bersifat fungsional dan dapat ditiru serta digunakan selama diperlukan.

Pembelajaran IPA

Sebagaimana ilmu pengetahuan pada umumnya, ilmu pengetahuan alam mempunyai objek dan permasalahan yang jelas, yaitu objek-objek alam dan mengungkap misteri (gejala) alam yang disusun secara sistematis berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan manusia. Perbedaan karakteristik antar mata pelajaran akan menimbulkan perbedaan dalam metode pengajaran dan cara siswa belajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

Kerangka Pikir

Selanjutnya diberikan analisis akhir atau Post-test yaitu pemberian soal tes kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran SOL (eksperimental) dan tanpa menggunakan model pembelajaran SOL (kontrol). Oleh karena itu dengan menggunakan model pembelajaran SOL diharapkan dapat membantu siswa membangkitkan minat dan motivasi belajar yang tinggi serta memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Gambar 2.1 bagan kerangka pikir Proses pembelajaran
Gambar 2.1 bagan kerangka pikir Proses pembelajaran

Hipotesis Penelitian

Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Muhammadiyah Kalosi yang terdiri dari 6 kelas yang berjumlah 153. Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi dan ciri-ciri yang dimiliki populasi tersebut. Mengingat populasi dalam penelitian ini masih sangat besar dan peneliti mempunyai keterbatasan waktu, tenaga maupun biaya, maka peneliti dalam penelitian ini menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan tertentu, seperti kesamaan karakteristik jumlah siswa dan aktivitas siswa.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A dan siswa kelas VII B. Dimana kelas VII. Model pembelajaran kontekstual teaching (CTL) merupakan model pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen, dan kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kelas VIII. Hasil belajar yang dimaksud peneliti adalah keterampilan kognitif yang diperoleh siswa setelah menerapkan model pembelajaran CTL.

Dalam hal ini hasil belajar yang ingin dicapai adalah siswa memahami secara langsung alat-alat optik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang kognitif. Di akhir pembelajaran dilakukan post-test untuk seluruh kelas sampel penelitian dan tes hasil belajar IPA. Arikunto, (2006) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan lembar tes bagi guru dan siswa untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran CTL pada mata pelajaran IPA efektif bagi siswa di MTs Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

H0 : Model pembelajaran SOL tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di MTs Muhammadiyah Kalosi. H1 : Model pembelajaran SOL berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di MTs Muhammadiyah Kalosi. Sugiyono menerima atau menolak hipotesis penelitian dengan ketentuan sebagai berikut: . 1) tskor < ttabel, maka H1 ditolak H0 diterima dan tidak ada pengaruh 2) tskor > ttabel, maka H1 diterima H0 ditolak maka ada pengaruh 2.

Sebelum menguji hipotesis akan digunakan uji T untuk mengolah data guna menganalisis hasil uji agregat data siswa, syarat yang harus dipenuhi adalah uji t dan uji normalitas. Oleh karena itu, untuk mengetahui ada tidaknya distribusi data pengukuran yang normal, maka data tersebut harus diuji normalitasnya. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari varian yang sama.Uji statistik yang digunakan adalah uji F yaitu membandingkan variabel terbesar dengan variabel terkecil.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang dilakukan di MTs Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang pada tahun VII. ke kelas IPA dengan materi klasifikasi makhluk hidup, dibagi menjadi dua kelompok. Pembelajaran menurut model pembelajaran CTL ditujukan untuk kelas VII. Sebuah kelas sebagai kelas uji coba dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang. Kelompok kedua pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran CTL digunakan pada kelas VII B yang berperan sebagai kelas kontrol dengan jumlah peserta 50 orang yang terbagi dalam dua kategori yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Hasil Penelitian

Analisis Deskriptif Data Penelitian

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa pada proses pembelajaran pada kelas eksperimen dan kontrol, aktivitas siswa pada pre-test berbeda. Berdasarkan persentase aktivitas masing-masing siswa, terdapat perbedaan dan persamaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemiripan aktivitas kehadiran siswa sebesar 100%, jumlah siswa yang memperhatikan saat proses pembelajaran sebesar 84%, dan jumlah siswa yang mencatat penjelasan guru sebesar 90%.

Sedangkan terdapat perbedaan aktivitas siswa yang aktif mengerjakan soal, siswa yang bertanya, siswa yang menjawab pertanyaan. Pre-test dilakukan pada awal pertemuan, dan tes selanjutnya dilakukan pada akhir pertemuan.Berikut data pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil observasi, seluruh siswa kelas eksperimen yang mengikuti tes pengklasifikasian makhluk hidup yang berjumlah 25 orang tidak memperoleh nilai seratus.

Siswa yang mencatat penjelasan guru Siswa yang aktif mengerjakan soal Siswa yang mengajukan pertanyaan Siswa yang menjawab pertanyaan. 2 dijelaskan bahwa siswa yang memperoleh nilai tertinggi pada pretest sebanyak 1 siswa dengan kategori tinggi, sedangkan untuk tingkat skor 71-80 terdapat 6 siswa dengan kategori sedang, skor 61-70 juga diperoleh 7 siswa pada kategori sedang. kategori rendah, 0 -60 dicapai oleh 11 siswa dengan kategori sangat rendah. Jika Tabel 4.3 dihubungkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang ditetapkan peneliti, terdapat 23 siswa dengan kategori tidak tuntas dan 2 siswa dengan kategori tuntas, sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa tersebut Hasil belajar belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal yaitu hanya 8% siswa yang tuntas ≤ 92% tergolong rendah.

Gambar 4.1 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa  b.  Hasil Belajar Siswa
Gambar 4.1 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa b. Hasil Belajar Siswa

Frekuensi

Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik interferensi menggunakan uji-t dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran CTL efektif atau tidak dalam pembelajaran IPA pada materi konsep pembelajaran IPA. Dengan menggunakan program komputer versi SPSS 23 untuk menghitung pada Tabel 4.11 diketahui nilai signifikansi yang diketahui lebih besar dari 0,05 untuk seluruh data, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan hasil berpasangan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar siswa pada bahan ajar IPA pada klasifikasi makhluk hidup.

Karena rata-rata pre-testnya lebih tinggi, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan model pembelajaran CTL dalam pembelajaran IPA memberikan dampak dan efektif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penelitian model pembelajaran CTL berdampak terhadap pembelajaran IPA, dibuktikan dengan hasil yang diperoleh yaitu thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat perbedaan hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran CTL dan tanpa menggunakan model pembelajaran CTL.

Jadi penggunaan model pembelajaran CTL terbukti berpengaruh dalam pembelajaran IPA siswa kelas VII di MTs Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pembelajaran IPA klasifikasi makhluk hidup pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan berbeda. Artinya penggunaan model pembelajaran CTL berpengaruh terhadap pembelajaran IPA materi konsep pembelajaran IPA siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang.

Tabel 4.12 Uji Paired Samples Test Data Pretest dan Posttest  Paired Samples Test
Tabel 4.12 Uji Paired Samples Test Data Pretest dan Posttest Paired Samples Test

Pembahasan Penelitian

Dengan demikian ternyata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran CTL lebih berpengaruh dibandingkan siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran CTL. Artinya hipotesis diterima yaitu model pembelajaran CTL berpengaruh terhadap pembelajaran IPA di kelas VII. kelas di MTs Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang. Berdasarkan pertanyaan yang diajukan, hipotesis yang diajukan serta hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berpengaruh terhadap hasil belajar IPA materi konsep pembelajaran IPA siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang.

Dengan demikian, hasil belajar IPA siswa kelas VII MT Muhammad Kalosi dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran kontekstual (CTL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak model pembelajaran kontekstual (CTL) memberikan dampak terhadap hasil belajar siswa dilihat dari mean atau rata-rata hasil pretest dan posttest masing-masing pretest 63. Dampak tersebut dapat berupa terlihat hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada pendidikan IPA.

Setelah menggunakan model pembelajaran teaching and learning kontekstual dalam pembelajaran IPA, pemahaman siswa menjadi lebih baik. Oleh karena itu hipotesis diterima yaitu terdapat perbedaan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Oleh karena itu pernyataan di atas mengatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa VII. kelas MTs Muhammadiyah Kalosi.

Saran

Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yaitu 12 siswa yang berada pada kategori unggul dengan persentase 48% dari 25 siswa. Penelitian ini dilakukan hanya pada mata pelajaran IPA dengan batasan yang berbeda-beda dan dibatasi pada satu variabel yaitu hasil belajar siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memanfaatkan model pembelajaran CTL yang dilakukan pada penelitian tersebut dengan sebaik-baiknya.

Pengaruh model pembelajaran CTL (contextual teaching and learning) terhadap motivasi dan hasil belajar siswa di SMK 1 Sidoarjo.

INSTRUMEN PENELITIAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS KONTROL

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar 2.1 bagan kerangka pikir Proses pembelajaran
Gambar 4.1 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa  b.  Hasil Belajar Siswa
Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen  Berdasarkan skor hasil belajar siswa tersebut dapat diklasifikasikan ketuntasan  hasil  belajar  siswa  pada  materi  klasifikasi  makhluk  hidup
Gambar 4.3 Diagram  Klasifikasi Ketuntasan Hasil Belajar Pretest  b)  Posttest
+7

Referensi

Dokumen terkait

< 0,05 maka H0 ditolak Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H0 :Tidak terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Discovery Learning terhadap responsibility heritage