• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTIONS DISERTAI MEDIA POWER POINT

TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG

Lily Maharani, Nursyahra, Diana Susanti

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

The low learning outcomes students in SMA Kartika 1-5 Padang at biology maretial, because the learning process is still centralized by the teacher. Learning media is obtain from textbooks and worksheet as a source of readings less than the maximum to be used as media on the material of the circulatory system in humans. The lack of students comunication with teachers and fellow students as soon as students motivation in the learning process si still low. To overcome the problem, the teacher asked to creative in use and choosen model/strategy in learning with the right learning media, especially in material of the circulatory system in humans. The aims of this research to determine the influence of learning strategy active of Learning Strats With A Question type with the power point media toword the result of learning biology XI grade students of SMA Kartika 1-5 Padang. The kind of this research is experimental study with Randomized Control Group-Postest Only Desaigh as research desigh. The population this reserach is all of students XI grade students of SMA Kartika 1-5 Padang which has been regestrated in the academic of years 2016/2017. The sampling in the research used purposive sampling technique is obtained XI IPA class as experiment class and XI IPA 2 as control class. The tehnique of data analysis used was T test. The average final project test for cognitive students class sample in the experiment class was 84,61 and 79,64 for the control class. Based on the results of hypothesis test using t- test obtarned tCount> ttable was 2.20 > 1,67, that is hypothesis of cognitive domain in this research is received mean while, the result of hypothesis testing. In affective domain with using t-test obtained tcount

> ttablewas 2,05 > 1,67 and hypothesis of affectif domain is received, so it can be concluded that learning strategy of Learning Starts With A Questions wiyh power point media can improve the result of student learning from cognitive and affective domain XI Grade Strudens of SMA Kartika 1-5 Padang in the academic of years 2016/2017.

Key Word: Learning Starts With A Questions (LSQ), Power Point Media, and material of the circulatory system in humans.

Pendahuluan

Biologi merupakan salah satu cabang ilmu IPA yang membahas ilmu tentang kehidupan makhluk hidup, karena menyangkut unsur hayati yang merupakan subjek dan objek Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Oleh karena itu, mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) sampai perguruan tinggi.

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Tujuan pembelajaran Biologi adalah agar siswa memahami, menemukan dan menjelaskan konsep-konsep serta prinsip-prinsip dalam

Biologi. Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan adanya pemahaman guru dalam memahami strategi, metode dan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Menurut Lufri (2007:50) model pembelajaran merupakan pola atau contoh pembelajaran yang sudah didesain dengan menggunakan pendekatan atau metode atau strategi pembelajaran yang lain, serta dilengkapi dengan langkah-langkah (sintaks) dan perangkat pembelajarannya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SMA Kartika 1-5 Padang pada materi Sistem Peredaran Darah, dalam proses pembelajaran guru telah menggunakan metode pembelajaran, seperti metode ceramah, tetapi belum menggunakan model ataupun strategi pembelajaran yang tepat sehingga membuat siswa merasa bosan di dalam

(2)

kelas. Karena proses pembelajaran masih didominasi oleh guru, kurangnya semangat siswa dalam mengikuti proses pembeajaran, kurangnya komunikasi siswa dengan guru dan sesama siswa sehingga tidak ada siswa tang terlihat aktif didalam kelas serta motivasi siswa dalam proses pembelajaran masih rendah.

Dilihat dari segi materi, materi sistem peredaran darah marupakan materi yang menuntut siswa untuk memahami struktur dan fungsi organ yang terlibat, proses-proses yang terjadi serta penyakit yang ada pada sistem peredaran darah. Untuk itu dibutuhkan media yang sesuai agar siswa bisa dengan mudah mamahami materi yang disampaikan. Dalam proses pembelajaran guru sudah memakai media, bahan ajar berupa buku paket dan LKS sebagai sumber bacaan tetapi kurang maksimal untuk dijadikan media pada materi sistem peredaran darah sehingga siswa kurang memahami materi dan mengakibatkan banyaknya siswa yang mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). KKM pada mata pelajaran biologi pada materi Sistem Peredaran Darah yang diterapkan di SMA KARTIKA 1-5 Padang adalah 77. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata –rata UH2 tahun pelajaran 2015/2016 pada materi Sistem Peredaran Darah Pada Manusia, nilai rata-rata siswa dapat dirincikan sebagai berikut, pada kelas XI IPA 1 nilai rata-rata 69,16 kelas XI IPA 2 nilai rata-rata 62,08 kelas XI IPA 3 nilai rata-rata 61,04, kelas XI IPA 4 nilai rata- rata 71,95, kelas XI IPA 5 nilai rata-rata 65,83.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka guru dituntut kreatif dalam memilih dan menggunakan model atau strategi pembelajaran. Salah satu Strategi pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dan meningkatkan interaksi siswa dalam kegiatan belajar adalah strategi pembelajaran aktif diantaranya tipe Learning Starts With A Question. Tipe Learning Starts With A Question merupakan pembelajaran yang meminta siswa untuk mempelajari sendiri materi pelajarannya, kemudian siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai hal-hal yang tidak dipahami dari materi tersebut.

Dengan menggunakan tipe pembelajaran ini siswa akan terlihat secara menyeluruh untuk berpartisipasi dalam belajar sehingga siswa akan bersemangat dalam proses pembelajaran.

Selain penerapan strategi pembelajaran, dalam proses pembelajaran juga sangat membutuhkan sebuah media pembelajaran.

Adapun media yang dapat digunakan adalah

media power point dan media audio-visual (video). Slide power point berguna untuk memperlihatkan secara jelas kepada siswa struktur organ yang terlibat serta proses mekanisme yang terjadi, sedangkan media auido- visual (video) dapat digunakan untuk menampilkan gerak terutama pada saat menampilkan proses mekanisme peredaran darah pada manusia.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis telah melakukan penelitian

“Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Starts With A Question Disertai Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Kartika 1- 5 Padang ”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) Disertai Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Kartika 1-5 Padang”.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kartika 1-5 Padang pada bulan November Semester ganjil Tahun Ajaran 2016/2017

.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada ranah pengetahuan yaitu tes berupa soal objektif dalam bentuk pilihan ganda dengan lima option. Instrumen penilaian pada ranah sikap berupa lembaran observasi.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metoda statistika untuk melihat keberhasilan siswa dalam belajar, penentuan analisis data dilakukan dengan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Hasil uji normalitas dan homogenitas, didapatkan data kedua sampel berdistribusi normal dan mempunyai varians data homogen, maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji- t.

Hasil dan Pembahasan A. Hasil

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Kartika 1-5 Padang dengan sampel penelitian adalah kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol diperoleh data hasil penelitian yang meliputi tiga ranah yaitu sebagai berikut:

(3)

1. Ranah Sikap

Berdasarkan Gambar 1, terlihat bahwa pada ranah sikap pada indikator bertanggung jawab dan bekomunikasi pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

2. Ranah Pengetahuan

Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa hasil belajar biologi pada ranah pengetahuan untuk kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

B. Pembahasan 1. Ranah Sikap

Penilaian ranah sikap pada kelas eksperimen yaitu 3,57 (B) sedangkan pada kelas kontrol yaitu 3,18 (B). Nilai sikap pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas

kontrol. Hal ini dikarenakan pada kelas eksperimen menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts With A Questions (LSQ) disertai media Power Point dimana dalam proses pembelajaran siswa telah memahami materi pada buku sumber dan membuat pertanyaan hingga mengumpulkan pertanyaan tersebut. Sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehinggga siswa kurang aktifdan kurang termotivasi dalam belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Istarani (2014: 208) belajar sesuatu yang baru akan lebih efektif jika peserta didik itu aktif dan terus bertanya ketimbang hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru.

Pada kelas eksperimen, indikator bertanggung jawab diperoleh nilai yaitu 3,57 (B).

Hal ini terjadi karena di dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk memahami materi pada buku sumber dan membuat pertanyaanhingga mengumpulkan pertanyaan tepat waktu. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Istarani (2014 : 208) belajar sesuatu yang baru akan lebih efektif jika peserta didik itu aktif dan terus bertanya ketimbang hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Pada indikator berkomunikasi diperoleh nilai yaitu 2,53 (C).

Pada indikator ini sudah banyak siswa yang berdiskusi dengan temannya, banyak yang aktif bertanya tetapi masih kurang dalam memberikan pendapat kepada guru ataupun menanggapi pertanyaan temannya. Menurut Latisma (2010:

192) hasil afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Seperti perhatiannya terhadap mata pelajaran, kedisiplinannya dalam mengikuti proses pembelajaran, motivasinya yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai materi pelajaran, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap pendidik dan sebagainya.

Pada kelas kontrol, indikator bertanggung jawab diperoleh nilai yaitu 3,14 (B).

Hal ini terjadi karena sebagian siswa bertanggung jawab mempperhatikan guru menjelaskan materi, bertanggung jawab membuat catatan dan mengumpulkan catatan tepat waktu, tetapi ada juga beberapa siswa yang tidak mau mancatat bahkan tidak mempedulikan guru menjelaskan materi. Pada indikator berkomunikasi diperoleh nilai yaitu 2,22 (C).

Pada indikator ini dapat disimpulkan bahwa sebagian siswa sudah ada yang berani untuk bertanya dalam proses pembelajaran, tetapi isswa masih kurang dalam hal memberikan pendapat ataupun menanggapi pendapat temannya. Hal ini 3,57

2,53 3,14

2,22

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4

Bertanggung jawab Berkomunikasi

Eksperimen Kontrol

84,61

79,64

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Eksperimen Kontrol

Gambar 2. Diagram Penilaian Ranah Pengetahuan Gambar 1. Diagram Penilaian Sikap

N I L A I T E S A K H I R N I L A I R A T A 2 M O D U S

(4)

terlihat pada saat guru menjelaskan materi tidak seluruh siswa yang memperhatikan, sehingga hanya siswa yang beberapa saja yang sering mengajukan pertanyaan bahkan komunikasi siswa dalam memberikan pendapat dan menanggapi pendapat temannya masih kurang.

Hal ini sesauai dengan pendapat Sardiman (2011:

74) menyatakan bahwa dalam kegiatan belajar, apabila ada seorang siswa tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab itu misalnya mungkin ia merasa tidak senang, lapar, sakit, ada masalah pribadi, dll. Keadaan semacam ini, maka siswa perlu diberi rangsangan atau dorongan agar tumbuh motivasi pada dirinya.

2. Ranah Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penilaian ranah pengetahuan pada kelas eksperimen didapatkan nilia rata-rata siswa yaitu 84,61 hasil yang mencapai KKM sebanyak 22 siswa dari 27 siswa dengan persentase ketuntasannya 81,48%, sedangkan kelas kontrol didapatkan nilai rata-rata siswa yaitu 79,64 hasil yang mencapai KKM sebanyak 17 siswa dari 25 siswa dengan persentase ketuntasan 68%. Jika dilihat dari uraian diatas lebih banyak kelas eksperimen yang tuntas dibandingkan kelas kontrol. Karena pada kelas eksperimen guru menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts With A Questions yang mana pada strategi ini siswa dituntut aktif dalam mengajukan pertanyaannya melalui lembar pertanyaan setelah memahami materi pada buku sumber. Sehingga dalam hal ini pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts With A Questions dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa.

Menurut Istarani (2014 : 209) kelebihan dari strategi pembelajaran aktif tipe Learning Strats With A Question adalah pembelajaran yang diawali dengan pertanyaan merupakan strategi yang cukup bagus karena dengan bertanya berarti siswa semakin tinggi rasa ingin tahunya tentang pelajaran tersebut, pembelajaran akan lebih hidup karena materi disampaikan sesuai dengan keinginan dan kemampuan siswa, dan juga pada strategi ini akan meningkatkan aktifitas belajar siswa, sebab kadang-kadang siswa membuka buku untuk mencari jawaban yang diinginkan, namun pada strategi ini siswa akan membuka buku untuk mencari pertanyaan yang akan disampaikan sebelum pelajaran dimulai.

Selain penggunaan strategi pembelajaran pada proses pembelajaran dikelas eksperimen

guru juga menggunakan media power point dengan tujuan guru bisa memperlihatkan secara jelas kepada siswa tentang materi yang dijelaskan berdasarkan pertanyaan siswa dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Media Power Point yang digunakan pada proses pembelajaran ini, tidak hanya berupa gambar dan penjelasannya saja, malainkan dalam proses pembelajaran ini juga terdapat video, yang mana video tersebut ditampilkan melalui power point.

Penggunaan media power point yang dilengkapi dengan video tersebut juga terbukti berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.

Menurut Arsyad (2014:19) fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Hamalik (1986) dalam Arsyad (2014:19) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Nilai rata-rata kelas kontrol juga berada diatas KKM yaitu 79,64, karena pada setiap pertemuan siswa diwajibkan mencatat materi yang dijelaskan guru, oleh karena itu materi yang akan dihafal oleh siswa pada saat UH lebih terorganisasi. Namun nilai rata-rata pada kelas kontrol lebih rendah dari pada nilai rata-rata kelas eksperimen karena proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab tanpa menggunakan strategi atau model pembelajaran. Karena metode yang digunakan adalah metode ceramah, siswa cendrung mudah bosan menyaksikan gurunya berbicara panjang lebar di depan kelas walaupun materi yang disampaikan menarik.

Media yang digunakan dalam pembelajaran kelas kontrol adalah LKS dan papan tulis sehingga pada saat menjelaskan materi siswa banyak yang kebingungan dengan materi yang dijelaskan terutama pada saat menjelaskan struktur organ dan mekanisme peredaran darah karena guru hanya menjelaskan bagaiamana proses mekanisme peredaran darah tanpa menggunakan media yang mendukung agar siswa lebih paham terhadap materi yang disampaikan.

Hal ini membuktikan bahwa penggunaan strategi dan kelengkapan sarana dan prasarana sangat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Rusman (2012 : 398) untuk mendapatkan hasil

(5)

belajar yang baik memerlukan dukungan sarana dan prasarana belajar yang memadai, tersedianya sumber belajar dan media pembelajaran seperti flip chart, papan planel, buku, majalah, surat kabar, buletin, media radio, OHP, CD interaktif (CBI), video, komputer, dll. Hal tersebut diperlukan karena proses pembelajaran berorientasi aktifitas siswa disajikan dengan menggunakan multimedia, multimetode, multistrategi, dan multimodel.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Learning Starts With A Question disertai Media Power Point dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari ranah kognitif dan afektif siswa kels XI SMA Kartika 1-5 Padang Tahun Pelajaran 2016/2017

Daftar Kepustakaan

Arikunto, S. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Gredler, M. 1991. Belajar dan Pembelajaran.

Jakarta: Rajawali Pers.

Hamzah dan Satria. 2012. Assesment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Istarani. 2014. 58 Model Pembelajaran Inovatif.

Medan : Media Persada

Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajagranfindo Persada.

Latisma. 2011. Evaluasi Pendidikan. Padang:

UNP.

Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi.

Padang: UNP.

Permendikbud. 2014. Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.104.

Rusman. 2012. Model Model Pembelajaran.

Jakarta: Rajawali Pers

Rusman, Deni, & Riyana. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Silberman,M.2013. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuanasa Cendikia.

Sudjana. A. 2005. Metoda Statistika. Bandung:

Tarsito.

Sudijono, A. 2012. Pengantar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Warsono & Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif. Bandung: Rosda Karya.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts With A Question lebih baik dari pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer lebih baik