• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pengalaman kerja, tingkat pendidikan dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh pengalaman kerja, tingkat pendidikan dan"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

Latar Belakang

Pengalaman kerja merupakan salah satu faktor penentu bagi karyawan yang mempunyai banyak pengalaman kerja dalam tugas-tugas perusahaan. Fenomena yang terjadi pada generasi Z di Bandar lampung, berdasarkan penelitian awal yang dilakukan peneliti menemukan masih terdapat pegawai yang belum mengalami peningkatan kinerjanya, terjadi penurunan kinerja pegawai karena kurangnya efisiensi dan kemampuan. dari karyawan di tempat kerja. Menurunnya kinerja pegawai Generasi Z di Kota Bandar Lampung disebabkan karena kurangnya pengalaman kerja pegawai terkait dengan kompetensi kerja yang dijalankannya.

Menurunnya kinerja pegawai Generasi Z di Bandar Lampung tidak lepas dari pengaruh tingkat pendidikan yang kurang tepat. Menurunnya kinerja pegawai Generasi Z di Bandar Lampung tidak lepas dari pengaruh kurang efektif dan optimalnya program pelatihan kerja yang diberikan perusahaan kepada pegawai.

Gambar 1. 1 Gambar Hasil Respondent Pra riset Generasi Z di  Bandar Lampung
Gambar 1. 1 Gambar Hasil Respondent Pra riset Generasi Z di Bandar Lampung

Rumusan masalah

Dari hasil angket pelatihan kerja dapat diartikan bahwa para karyawan merasa materi pelatihan terkadang kurang sesuai dengan pekerjaannya dan belum mampu meningkatkan kemampuannya dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dari hasil kuesioner tingkat kinerja dapat diartikan bahwa karyawan jarang melakukan kesalahan, bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, mampu bekerja sama dengan tim dan tidak menunda pekerjaan. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Pengalaman Kerja, Tingkat Pendidikan dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Generasi Z Di Bandar Lampung”.

Bagaimana pengaruh pengalaman kerja, tingkat pendidikan dan pelatihan vokasi secara simultan terhadap kinerja pegawai Generasi Z di Bandar Lampung.

Tujuan Masalah

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian serupa, sehingga penelitian selanjutnya dapat menghilangkan kekurangan dan menyempurnakan isinya.

Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

Landasan Teori

  • Pengertian Pengalaman Kerja
  • Manfaat Pengalaman Kerja
  • Faktor yang Mempengaruhi Pengalaman Kerja
  • Indikator Pengalaman Kerja
  • Tingkat Pendidikan
  • Manfaat Pendidikan
  • Indikator yang Mempengaruhi Tingkat Pendidikan
  • Pelatihan Kerja
  • Teknik-Teknik Pelatihan dan Pengembangan
  • Manfaat Pelatihan Kerja
  • Indikator yang mempengaruhi Pelatihan Kerja
  • Kinerja Karyawan
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
  • Tujuan Penilaian Kinerja Karyawan
  • Indikator Kinerja Karyawan

Basalamah 2018) menyebutkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi masa kerja atau pengalaman seseorang: 1) Lamanya waktu atau masa kerja. Semakin sering seseorang melakukan tugas serupa, semakin baik pengalaman kerja yang dimilikinya. Semakin banyak jenis tugas yang dilakukan seseorang, umumnya orang tersebut akan memperoleh pengalaman kerja yang lebih banyak.

Menurut (Putri, 2016), indikator yang digunakan untuk mengukur pengalaman kerja adalah masa kerja, keterampilan yang dimiliki dan penguasaan pekerjaan dan peralatan. Dari berbagai indikator di atas dapat disimpulkan bahwa indikator pengalaman kerja yang digunakan untuk mengukur pengalaman pegawai pada penelitian ini terdiri dari lama masa kerja, tingkat pengetahuan dan keterampilan tentang tugas dan peralatan yang tertuang dalam kuisioner yang disediakan untuk dipresentasikan kepada pegawai Generasi Z. .

Landasan Empiris

Dari berbagai indikator di atas dapat disimpulkan bahwa indikator kinerja pegawai yang digunakan dalam mengukur kinerja pegawai pada penelitian ini terdiri dari kualitas kerja, kuantitas pekerjaan, waktu, pengurangan biaya, pengawasan dan hubungan antar pegawai yang tertuang dalam kuesioner yang disediakan untuk diajukan. kepada karyawan. pelatihan kinerja pegawai generasi Z di Bandar Lampung dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang dengan menggunakan metode non-probability berdasarkan kriteria tertentu. Namun perbedaan peneliti ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pengalaman yang nyata dan signifikan. pekerjaan, pendidikan dan pelatihan, secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan penulis bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai Generasi Z di Bandar Lampung yang mempengaruhi faktor pengalaman kerja, tingkat pendidikan dan pelatihan kerja.

Berbeda dengan penelitian ini, peneliti ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dampak pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja karyawan PT. Sekaligus penulis mengetahui dan menganalisis pengaruh pengalaman kerja, tingkat pendidikan dan keterampilan kerja terhadap kinerja karyawan yang menggunakan aplikasi. purposive sampling dengan pemilihan sampel menurut kriteria tertentu yang ditentukan oleh penulis. Suryono dan Ogy, 2021), Dampak rekrutmen, pelatihan dan pengalaman kerja terhadap kepuasan kerja serta dampaknya terhadap kinerja karyawan pada PT.

Perbedaan penelitian ini dengan penulis adalah peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan sebab akibat antara variabel motivasi kerja dan kompetensi. Model persamaan struktural (SEM) menggunakan software AMOS versi 22. Dalam penelitian ini jenis data yang disajikan adalah data primer dan data sekunder. sedangkan penulis menggunakan metode kuantitatif. dengan tujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antara variabel yang berhubungan dengan pengalaman kerja, tingkat pendidikan dan pelatihan vokasi terhadap kinerja pegawai. Perbedaan penelitian ini adalah peneliti ingin menganalisis secara parsial dan simultan pengaruh faktor pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja pegawai di kantor Keuskupan Agung Merauke.

Pengembangan Hipotesis

  • Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Karyawan
  • Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Kinerja Karyawan
  • Pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
  • Pengaruh Lingkungan Kerja, Tingkat Pendidikan dan Pelatihan

Pelatihan kejuruan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas seseorang guna meningkatkan kemampuannya. Pelatihan adalah bagian dari pendidikan untuk meningkatkan diri di luar sistem pendidikan formal atau pendidikan yang berlangsung dalam jangka waktu singkat, dengan fokus pada praktik daripada teori. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Sinaga dan Sitinjak 2021), menurut (Mandang dkk. 2017) bahwa Level.

Kinerja pegawai merupakan hasil kerja kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan oleh seseorang yang melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang dipercayakan (Robbins & Judge, 2015). Menurut (Megantoro, 2015) yang menyatakan terdapat pengaruh simultan keterampilan, pengalaman, sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan. H4 : Pengalaman kerja, tingkat pendidikan dan pelatihan kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai Generasi Z di Bandar Lampung.

Berdasarkan uraian di atas, penulis akan mengajukan kerangka pemikiran berikut untuk memperjelas variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam penelitian ini.

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran
  • Desain Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi Penelitian
    • Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Jenis Data
    • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data (SPSS)
    • Uji Validitas
    • Uji Reabilitas
  • Pengujian Hipotesis
    • Regresi Linear Berganda
    • Uji Regresi Parsial (Uji T)
    • Uji Simultan F (Uji F)
    • Uji Koefisien Determinasi (R2)

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling, yaitu teknik purposive sampling. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk memperkirakan atau memperkirakan nilai variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Uji t pada dasarnya menunjukkan pengaruh suatu variabel independen secara individual dengan menjelaskan variasi variabel dependen.

Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016). Penelitian ini menggunakan uji-t dengan tingkat signifikansi 5%. Jika nilai signifikan < 0,05 dan thitung > tabel berarti variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikan > 0,05 dan thitung > tabel, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Uji simultan ini dapat menunjukkan apakah seluruh variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen untuk pengambilan keputusan dengan menggunakan model regresi. Hipotesis diterima atau ditolak pada tingkat signifikan 0,05. Jika nilai signifikan < 0,05 dan Fhitung > Ftabel maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikan > 0,05 dan Fhitung < Ftabel maka seluruh variabel independen tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

Uji koefisien determinasi ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana variabel independen (pengalaman kerja, tingkat pendidikan dan pelatihan kerja) dapat menjelaskan secara parsial maupun simultan terhadap variabel dependen (kinerja pegawai). Koefisien determinasinya antara 0 sampai dengan 1, nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Namun jika nilainya mendekati 1, maka variabel independen memberikan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel
Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel
  • Deskripsi Hasil Penelitian
  • Deskripsi Karakteristik Responden
    • Berdasarkan Usia
    • Jenis Kelamin
    • Pendidikan Terakhir
    • Kelompok Pekerjaan
    • Tempat Bekerja
    • Masa Bekerja
  • Deskripsi Jawaban Responden
  • Teknik Pengumpulan Data (SPSS)
    • Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas
  • Pengujian Hipotesis
    • Analisis Regresi Linear Berganda
    • Uji Parsial (Uji T)
    • Uji F (Simultan)
    • Uji Koefisien Determinasi (R 2 )
    • Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Generasi
    • Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan Generasi
    • Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Generasi Z di
    • Pengaruh Pelatihan Kerja, Tingkat Pendidikan, Pelatihan Kerja

Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan yang artinya setiap kenaikan variabel pengalaman kerja sebesar 1% maka variabel kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,169. Berdasarkan hasil perhitungan hipotesis pertama (H1), ternyata pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Koefisien regresi bertanda positif (+) yang berarti tidak terdapat pengaruh antara variabel pengalaman kerja, namun tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, dan H1 ditolak.

Dan penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengalaman kerja tidak mempunyai pengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai Generasi Z di Bandar Lampung yang artinya setiap kenaikan atau penurunan kinerja pegawai tidak dipengaruhi oleh pengalaman kerja. Koefisien regresi bernilai positif (+) yang berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan, dan H2 diterima. Dan penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai generasi Z di Bandar Lampung yang artinya setiap kali terjadi pertumbuhan maka semakin tinggi pula tingkat pendidikan yang diterima pegawai tersebut. mampu meningkatkan kinerja pegawai.

Koefisien regresi bernilai positif (+) yang berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan dan H3 diterima. Dan penelitian ini juga menunjukkan bahwa pelatihan vokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan generasi Z di Bandar Lampung yang artinya semakin banyak pelatihan vokasi yang diselenggarakan oleh perusahaan maka dapat meningkatkan kinerja karyawan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan ditemukan bahwa pengalaman kerja dan tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan generasi Z di Bandar Lampung.

Pengalaman kerja, tingkat pendidikan dan pelatihan vokasi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai pada pekerja Generasi Z di Bandar Lampung. Pengalaman Kerja mempunyai koefisien (b1) sebesar 0,169 yang berarti setiap perubahan 1% pada variabel Pengalaman Kerja maka akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 16,9%. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan dan semakin tinggi pelatihan vokasi maka kinerja pegawai akan semakin meningkat begitu pula sebaliknya.

Tabel 4. 1 Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4. 1 Responden Berdasarkan Usia

Kesimpulan

Saran

Keterbatasan Penelitian

Oleh karena itu, penting bagi karyawan untuk memperoleh keterampilan atau pengalaman kerja yang berkualitas dengan tingkat pendidikan yang mendukung kinerja perusahaan. Saran teoritis yaitu bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah jumlah variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai dan memperbanyak sampel. “Dampak Pengalaman Kerja, Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.” JEMMA (Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi) 1(1):54.

“Pengaruh Insentif, Tingkat Pendidikan, Pelatihan Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Individu Pengguna Sistem Informasi Akuntansi SKPD DISPENDA Kota Denpasar.” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Tingkat Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang.” 82–94. Pengaruh pelatihan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening (studi pada SPBE PT. Tunas Sejati Cilacap).

Bank Rakyat Indonesia (PERSERO), Tbk Cabang Manado.” Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 5(3):4324–. “Dampak Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kompetensi Pegawai Kantor Wilayah VI Badan Administrasi Umum Negara Medan.” Jurnal Informasi dan Pemodelan Kimia. Pengaruh prestasi kerja, pendidikan dan pelatihan, serta pengalaman kerja terhadap pengembangan karir karyawan Novelia Asita.”

Saat ini saya sedang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengalaman Kerja, Tingkat Pendidikan dan Pelatihan Profesi Terhadap Kinerja Pegawai Generasi Z”, untuk itu saya mohon kesediaannya untuk mengisi kuesioner di bawah ini dengan jujur ​​dan benar. Pengetahuan yang tinggi sangat membantu saya dalam menyelesaikan tugas 2. Sehingga dapat mengurangi jumlah kesalahan. Pendidikan yang saya jalani sekarang sesuai dengan pendidikan terakhir saya 2. Oleh karena itu kualitas pekerjaan saya baik.

Hasil pekerjaan saya sesuai dengan kualitas kerja yang dimiliki karyawan 3. Saya tidak mengalami kesulitan dalam bekerja dengan rekan kerja yang lain.

Gambar

Gambar 1. 1 Gambar Hasil Respondent Pra riset Generasi Z di  Bandar Lampung
Gambar 1. 2 Gambar Hasil Responden Pra riset Generasi Z di  Bandar Lampung
Gambar 1. 3 Gambar Hasil Respondent Pra riset Generasi Z di  Bandar Lampung
Gambar 1. 4 Gambar Hasil Respondent Pra riset Generasi Z di  Bandar Lampung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Tingkat Pendidikan, Motivasi Dan Usia Serta Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Keperawatan Pada Rumah Sakit Pku Muhammadiyah surakarta.. Farida