BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Kantor Kecamatan Samarinda Kota
Samarinda Kota adalah salah satu kecamatan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia. Kecamatan ini dibentuk pada tanggal 28 Desember 2010 berdasarkan Perda Nomor 02 tahun 2010. Ada 1 kelurahan yang sebelumnya masuk ke dalam wilayah administrasi Samarinda Ulu dan 4 kelurahan yang sebelumnya ke dalam wilayah administrasi Samarinda Ilir yang masuk ke dalam wilayah kecamatan Samarinda Kota. Kelurahan yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Samarinda Kota adalah :
1. Kelurahan Bugis
2. Kelurahan Karang Mumus 3. Kelurahan Pelabuhan 4. Kelurahan Pasar Pagi
5. Kelurahan Sungai Pinang Luar
25
2 Adapun Camat yang memimpin di wilayah ini adalah :
Tabel 4.1 Data Camat Tahun 2010 - sekarang
No. Nama Periode/Tahun
1 H. Marnabas, M.Si 2010 – 2012
2 H. Siami Misnam 2012 – 2014
3 H. Wiwiek Rossevelt, S.Sos 2014 – 2017 4 Hj. Yuyum Puspitaningrum, AP.MH 2017 – 2018 5 Firman Adhy Stia, S.Sos, M.Si 2018 – 2019 6 Anis Siswantini, S.Kom, M.Si 2019 – Sekarang
Sumber: Website Kecamatan Samarinda Kota
Sumber : Website Kecamatan Samarinda Kota Gambar 4.1 Struktur Organisasi
3 2. Visi, Misi dan Tugas
a. Visi
“Terwujudnya Samarinda Sebagai Kota Pusat Peradaban”
b. Misi
1. Sumber Daya Manusia
“Mewujudkan warga kota yang religius, unggul dan berbudaya”
2. Ekonomi Kota
“Mewujudkan perekonomian yang maju, mandiri, berkerakyatan, dan berkeadilan”
3. “Mewujudkan pemerintah yang profesional, transparan, akun tabel dan bebas korupsi dengan memberi ruang bagi partisipasi rakyat”
4. Infrastruktur
“Mewujudkan infrastruktur yang mantap dan modern”
5. Lingkungan Kota
“Mewujudkan kota dengan lingkungan yang aman, nyaman, harmoni dan lestari”.
c. Tugas
Berdasarkan peraturan Walikota samarinda nomor 57 tahun 2016 tentang susunan organisasi dan tata kerja kecamatan kota Samarinda pada Bagian Kesatu Kecamatan Pasal 3 yang berbunyi (1) Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a merupakan unsur pelaksana teknis kewilayahan dalam Daerah yang mempunyai tugas memimpin, mengoordinasikan serta mengendalikan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat kelurahan,
(2) Kecamatan dipimpin oleh Camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
4
B. Karakteristik Responden
Hasil yang diperoleh dari profil yang terdapat pada kuesioner dan responden dipilih dengan menggunakan teknik sensus, dengan sampel yang diambil sebanyak 64 dari total PNS pada Kantor Kecamatan Samarinda Kota, demikian karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dilihat. Fitur-fitur ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis Kelamin
Tabel 4.2 di bawah ini menunjukkan karakteristik responden yang dirinci menurut jenis kelamin di Kantor Kecamatan Samarinda Kota:
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin JENIS
KELAMIN FREKUENSI PERSENTASE
(%)
Pria 27 42,2
Wanita 37 57,8
TOTAL 64 100,0
Sumber: Lampiran 2
Berdasarkan tabel 4.2, sampel terdiri dari 64 responden, dengan jumlah responden perempuan lebih banyak daripada responden laki-laki. Hal ini dibuktikan dengan responden laki-laki sebanyak 27 orang (42% dari keseluruhan sampel), sedangkan responden perempuan sebanyak 37 orang (58%
dari total sampel).
5 2. Golongan
Tabel 4.3 di bawah ini menunjukkan karakteristik responden yang dirinci menurut jenis Golongan pada Pegawai Kantor Kecamatan Samarinda Kota:
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Golongan GOLOGAN FREKUENSI PERSENTASE (%)
PNS 64 100
TOTAL 64 100
Sumber: Lampiran 2
Berdasarkan pada tabel 4.2, sampel terdiri dari 64 responden dapat diketahui bahwa jumlah Golongan PNS adalah 64 orang.
3. Usia
Tabel 4.4 di bawah ini menunjukkan karakteristik responden yang dirinci menurut jenis Usia pada Pegawai Kantor Kecamatan Samarinda Kota:
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persentase (%)
21-29
Tahun 2 3,1
30-39
Tahun 13 20,3
40-49
Tahun 31 48,4
50-59
Tahun 18 28,1
Total 64 100,0
Sumber: Lampiran 2
6 Berdasarkan tabel 4.4 tidak ada responden yang termasuk dalam rentang usia 20 tahun atau kurang. 3,1% dari semua responden 2 orang berusia antara 21 dan 29. Usia 30-39 mencakup 13 responden, atau 20,3% dari total, 40-49 31 responden, atau 48,2%, dan 50-59 18 responden, atau 28,1% dari total responden.
4. Tingkat Pendidikan Terakhir
Tabel 4.5 di bawah ini menunjukkan karakteristik responden yang dirinci menurut jenis Usia pada Pegawai Kantor Kecamatan Samarinda Kota:
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
No. Tingkat Pendidikan Frekuensi Presentase (%)
1. SD - -
2. SMP 1 1,6
3. SMA 12 18,8
4. SARJANA/D3 51 79,7
Total 64 100,0
Sumber: Lampiran 2
Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh data bahwa dari 64 responden yang telibat dalam penelitian ini sebagian besar terdapat pada tingkat pendidikan SARJANA/D3 yaitu berjumlah 51 responden (79,7%) sedangkan paling sedikit ialah pada tingkat SMP yaitu berjumlah 1 responden (1,6%).
C. Data Penelitian
Teknik analisis deskripsi data variabel penelitian menggunakan skala likert dengan angka minimum interval 1 dan maksimal 4. Berdasarkan hasil kuesioner dari 64 responden mengenai variabel penelitian, maka kan diuraikan secara rinci jawaban responden yang dikelompokkan dalam deskriptif statistik tentang persepsi terhadap variabel penelitian.
7 a. Pengembangan Sumber Daya Manusia (X)
Berdasarkan hasil dari jawaban seluruh responden sehubungan dengan variabel Pengembangan Sumber Daya Manusia (X), maka hasil deskripsi dari variabel tersebut, sebagai berikut :
Tabel 4.6 Deskripsi Variabel Pengembangan SDM (X) Skala
Indikator Total
1 2 3 4
Frekuensi 0 3 38 23 64
PSDM1
Presentase (%) 0 5 59 36 100
Frekuensi 1 2 37 24 64
PSDM2
Presentase (%) 2 3 58 38 100
Frekuensi 0 0 39 25 64
PSDM3
Presentase (%) 0 0 61 39 100
Sumber: Lampiran 3 Data Tabulasi
8 b. Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan hasil dari jawaban seluruh responden sehubung dengan variabel Kinerja Pegawai (Y), maka hasil deskripsi dari variabel tersebut, sebagai berikut :
Tabel 4.7 Deskripsi Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Indikator Skala
Total
1 2 3 4
KP1 Frekuensi Presentase (%)
1
2
2
3
41
64
20
31
64
100
KP2 Frekuensi 1 2 41 20 64
Presentase (%) 2 3 64 31 100
KP3 Frekuensi 0 0 48 16 64
Presentase (%) 0 0 75 25 100
KP4 Frekuensi 0 2 42 20 64
Presentase (%) 0 3 66 31 100
KP5 Frekuensi 0 0 44 20 64
Presentase (%) 0 0 69 31 100
Sumber: Lampiran 3 Data Tabulasi
9
D. Analisis Data
1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas
Untuk mengukur validitas ini maka terlebih dahulu perlu diadakan uji validitas untuk menguji instrumen yang berupa indikator dan item pertanyaan agar layak dan bisa digunakan sebagai alat ukur variabel. Dalam Uji Validitas dilakukan dengan uji signifikansi 5% jika probabilitasnya < 0,05 maka pernyataan tersebut valid. Sebaliknya jika nilai probabilitas > 0,05 maka pernyataan tersebut tidak valid. Uji ini dilakukan dengan 64 responden menggunakan bantuan aplikasi SPSS 22.0.
1) Pengembangan SDM (X)
Hasil uji validitas pada 3 pernyataan dari 3 indikator pada variabel Pengembangan SDM terdapat pada tabel berikut :
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Pengembangan SDM (X) Variabel Item Sig Keterangan
Pengembangan
SDM X1 0,000 Valid
X2 0,000 Valid X3 0,000 Valid Sumber: Lampiran 3 Data Tabulasi
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai sig 0,000<0,005. Maka pernyataan tersebut valid karna nilai sig 0,000<0,005.
10 2) Kinerja Pegawai (Y)
Hasil uji validitas pada 3 pernyataan dari 3 indikator pada variabel Pengembangan SDM terdapat pada tabel berikut :
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai (Y) Variabel Item Sig Keterangan Kinerja Pegawai Y1 0,000 Valid
Y2 0,000 Valid Y3 0,000 Valid Y4 0,000 Valid Y5 0,000 Valid Sumber: Lampiran 4 Uji Validitas
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai sig 0,000<0,005. Maka pernyataan tersebut valid karna nilai sig 0,000<0,005.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah hasil instrumen tersebut konsisten dan dapat dipercaya. Suatu instrumen penelitian dikatakan dapat diandalkan (reliable) apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 (Ghozali, 2016).
Maka dari itu, kriteria pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
• Apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,60, maka item pertanyaan dalam kuesioner dapat diandalkan (reliable).
• Apabila nilai Cronbach’s Alpha < 0,60, maka item pertanyaan dalam kuesioner tidak dapat diandalkan (not reliable).
11 Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas (Reability Statistic)
Variabel N of
Items Cronbach
Alpha Nilai Kritis Keterangan Pengembangan
SDM 3 0,720 0,60 Reliabel
karena Cronbach Alpha > 0,60 Kinerja Pegawai 5 0,792 0,60
Sumber: Lampiran 4 Uji Reliabilitas
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Croncbach Alpha > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa variabel yang digunakan lolos dalam uji reliabilitas.
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang disajikan untuk dianalisis lebih lanjut berdistribusi normal atau tidak. Untuk pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorov smirnov.
Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.
12
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 64
Mean ,0000000
Sumber: Lampiran 4 Uji Normalitas
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan uji normalitas kolmogorov smirnov tidak normal, karena nilai signifikasi 0,000<0,005.
Normal Parametersa,b
Std. Deviation
1,53549088
Most Extreme Differences
Absolute ,245
Positive ,165
Negative -,245
Test Statistic ,245
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
Monte Carlo Sig. (2- tailed)
Sig. ,001d
99% Confidence Interval
Lower Bound ,000
Upper Bound ,002
13 b. Uji Heterokedastisitas
Tes ini digunakan dalam model regresi untuk mengevaluasi ketidaksamaan varians dari pengamatan tunggal. Teknik informal atau metode scatterplot adalah jenis tes yang digunakan. Hasil uji heteroskedastisitas ditunjukkan pada gambar berikut :
Sumber: Lampiran 4 Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa terjadi pola tertentu yang menghasilkan pola secara teratur, maka dapat di katakan uji ini terjadi heteroskedastisitas.
14 3. Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linier sederhana yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan agar dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengolahan data pada penelitian ini menggunakan SPSS 22.0, Ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.12 Hasil Uji Linear Sederhana
Variabel B T Sig t Keterangan
Pengembangan
SDM (X) 0,882 6,057 0,000
Signifikan Kinerja Pegawai
(Y) 7,510 5,104 0,000 R
R Square
= 0,610
= 0,372
Sumber : Lampiran 4 Regresi Linear Sederhana, Uji Hipotesis, Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel 4.12 dapat disusun persamaan untuk mengetahui pengaruh Pengembangan SDM terhadap Kinerja Pegawai pada Kecamatan Samarinda Kota.
• Y = a + bX
• Y = 7,510 + 0,882 Dimana :
Y = Variabel dependen/terikat X = Variabel/bebas
a = Konstanta/satuan bilangan yang merupakan nilai Y jika X=0 b = Koefisiensi regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
15 Berdasarkan persamaan di atas dapat dijelaskan pernyataan sebagai berikut :
a. Kinerja Pegawai (Y) = 7,510
Konstanta kinerja (Y) sebesar 8,772 tanpa ada variabel independen yaitu Pengembangan SDM
b. Pengembangan SDM (X) = 0,882
Konstanta Pengembangan SDM (X) sebesar 0,882 yang berarti variabel independen Pengembangan SDM (X) memiliki pengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai (Y).
4. Uji Hipotesis a. Uji t
Uji t merupakan pengujian secara parsial, untuk menguji apakah setiap variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel terikatnya.
Dimana pada pendekatan probabilistic jika nilai signifikasi ≤ α = 0,05 maka ada korelasi yang signifikan. Namun jika pada pendekatan probabilistic nilai signifikasi > α = 0,05 maka dapat dikatakan tidak adanya korelasi atau tidak signifikan.
Tabel 4.13 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7,510 1,471
,610
5,104 ,000
Pengembangan SDM ,882 ,146 6,057 ,000
Berdasarkan tabel 4.13 dengan mengamati baris, kolom t dan sig. Bisa dijelaskan sebagai berikut. Pengaruh Variabel Pengembangan SDM (X) Terhadap Kinerja Pegawai (Y) Variabel Pengembangan SDM (X) berpengaruh
16 signifikan terhadap Kinerja Pegawai (Y) pada Kecamatan Samarinda Kota. Hal ini terlihat dari signifikan Pengembangan SDM (X) 0,00 < 0,05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh Pengembangan SDM terhadap Kinerja Pegawai secara parsial diterima.
b. Koefisien Determinasi
Kontribusi variabel independen untuk mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi seberapa efektif model dapat mewakili ketergantungan diukur dengan menggunakan uji koefisien determinasi. Terdapat tiga kategori pengelompokan pada nilai R square yaitu kategori kuat, moderat, dan lemah (Hair, et al. ; 2011). Hair et al menyatakan bahwa nilai R square 0,75 termasuk ke dalam kategori kuat, nilai R square 0,60 termasuk kategori moderat dan 0,25 termasuk kategori lemah.
Tabel 4.14 Hasil Uji Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,610a ,372 ,362 1,5478
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi terdapat pada nilai R Square sebesar 0,372, maka dapat dikatakan bahwa semua variabel masuk dalam kategori lemah. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Pengembangan SDM mempengaruhi 37% Kinerja Pegawai dan sisanya 63% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas di penelitian ini.
E. Pembahasan
Pengaruh Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa t hitung sebesar 6,057 dan t tabel sebesar 1,998 yang keduanya memiliki angka signifikan sebesar
17 0,000<0,05 yang menunjukkan bahwa Ha yang diterima Pengembangan SDM (X) berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Y). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengembangan sdm dengan kinerja pegawai pada Kecamatan Samarinda Kota. Berdasarkan tanggapan dan penilaian responden menyatakan sebagian karyawan setuju bahwa, memberikan motivasi kepada pegawai dapat meningkatkan rasa semangat dalam kinerja, dipuji atas hasil kerja pegawai akan menambah semangat kerja dan kepribadian yang baik dapat meningkatkan kinerja dalam bekerja.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian oleh Maharani Sima, Sri Langgeng Ratnasari (2022) dengan judul “Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Kepuasan Kerja”. Penelitian ini berjenis kuantitatif, dengan teknik sampling sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pengembangan sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. (2) Pengembangan sumber daya manusia berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pegawai.
Namun, penelitian ini sejalan dengan Penelitian oleh Ariyanto, Bovie Kawulusan, Refi Arioen, (2022) dengan judul ”Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu metode penelitian yang menggunakan data berupa angka dalam menganalisis fakta-fakta yang ditemukan yang bertujuan untuk menentukan hubungan antar variabel dalam sebuah populasi. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan jawaban hipotesis yakni sebagai berikut; terdapat pengaruh Pengembangan SDM (X) terhadap kinerja pegawai (Y).