• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penggunaan media busy book terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penggunaan media busy book terhadap"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penggunaan Media Busy Book terhadap perkembangan bahasa anak usia dini kelompok B1 RA Aisyiyah Barembeng Kabupaten Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sibuk dengan buku terhadap perkembangan bahasa anak kelompok B1 di RA Aisyiyah Barembeng Kabupaten Gowa. Perkembangan bahasa pada anak usia dini merupakan salah satu faktor perkembangan yang harus diperhatikan yaitu perkembangan perkembangan bahasa yang diwujudkan melalui permainan, karena permainan merupakan ciri khas pembelajaran di PAUD.

Belum berkembangnya perkembangan bahasa pada anak usia dini disebabkan oleh kurangnya penggunaan media pendidikan atau alat permainan dalam pembelajaran, oleh karena itu juga tidak adanya keterlibatan anak dalam merangsang perkembangan khususnya dalam aspek kebahasaan, serta kurangnya perkembangan pendidikan. media dan alat permainan. digunakan untuk merangsang setiap aspek perkembangan anak usia dini, khususnya bahasa. “Dampak Penggunaan Media Buku Yang Sibuk Terhadap Perkembangan Bahasa Pada Anak Kelompok B Di RA Aisyiyah Barembeng Kabupaten Gowa”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi peneliti yaitu untuk menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak usia dini khususnya dengan media busy book. Bagi para guru dan calon guru, hal ini sebagai masukan informasi mengenai perlunya penggunaan media yang menyenangkan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak usia dini. Bagi siswa dapat menyelesaikan proses pembelajaran yang menyenangkan dan efektif sehingga anak tidak merasa bosan belajar untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak melalui media busy book.

Bagi lembaga PAUD sangat diharapkan mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan tenaga pengajar lainnya untuk mengembangkan dan memperbaiki permasalahan yang menyangkut seluruh aspek perkembangan khususnya perkembangan bahasa anak.

KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

Bermain

Menurut Mufliharsi (2017:1), buku sibuk adalah “buku yang terbuat dari kain yang berisi kegiatan bermain sederhana yang dirancang secara kreatif sebagai alat peraga atau media pembelajaran”. Senada dengan pernyataan di atas, menurut Amaris dkk, busy book adalah “alat pembelajaran berbentuk buku flanel yang dirancang untuk mengembangkan banyak aspek perkembangan anak”. Berdasarkan beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa permainan busy book merupakan permainan interaktif berupa buku berwarna dengan bahan dasar kain (bahan utama kain flanel), yang didalamnya terdapat banyak kegiatan untuk meningkatkan berbagai aspek perkembangan khususnya perkembangan bahasa pada anak usia dini.

Menurut Mufliharsi, “pemanfaatan media yang ditempati oleh buku dilakukan dengan cara yang mudah, seperti halnya penggunaan media. Guru terlebih dahulu menjelaskan persiapan atau jenis gambar apa saja yang disesuaikan dengan topik pada halaman pertama buku sibuk dengan menggunakan bahasa penyampaian sesuai dengan perkembangan usia anak.

Kelebihan Busy Book

Kekurangan Media Busy Book

Kerangka Pikir

Kegiatan-kegiatan tersebut menarik dan menyenangkan yang sangat disukai anak kecil, oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak, para pendidik atau guru harus bisa memilih kegiatan yang disukai anak. Salah satu kegiatan yang menarik bagi perkembangan bahasa anak adalah dengan melakukan permainan buku anak untuk segera menemukan berbagai jenis kegiatan yang menarik dan merangsang, sehingga perkembangan bahasa anak meningkat dan berhasil meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Pendidik atau guru dapat membimbing dan mengamati kemampuan berbahasa anak melalui proses memainkan Busy Book Game dan hasil dari Busy Book Game. Penulisan ini menganalisis perkembangan bahasa anak di TK sebelum dilaksanakan kegiatan busy book melalui tahap pretest.

Kemudian penulis akan menerapkan kegiatan busy book untuk melihat pengaruh kegiatan tersebut terhadap perkembangan bahasa anak. Penulis kemudian melakukan post-test untuk melihat perkembangan bahasa anak setelah distimulasi dengan aktivitas membaca yang sibuk.

Gambar 2.1  Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Hasil Penelitian Relevan

Berdasarkan uraian dan hasil berbagai penelitian terdahulu, terdapat perbedaan metode penelitian, objek penelitian dan lokasi penelitian. Metode penelitian, objek penelitian dan lokasi penelitian pengaruh terhadap kemampuan berbahasa anak usia dini dan lokasi penelitian adalah Kelompok B1 di Ra Aisyiyah Barembeng Kabupaten Gowa.

Hipotesis Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Jenis Penelitian

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar dampak penggunaan media buku terhadap perkembangan bahasa pada anak usia dini.Pendekatan kuantitatif dipilih peneliti juga karena dengan menggunakan pendekatan kuantitatif peneliti dapat memperoleh data akurat yang dapat diukur dalam berbentuk pencacahan atau berupa angka-angka dengan hasil analisanya menggunakan statistik. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah preexperimental design (bukan desain) dimana jenis penelitian ini menggunakan pretest-posttest one group design.

Lokasi Penelitian

  • Sampel Penelitian

Untuk RA Aisyiyah Barembeng Kabupaten Gowa yang dipilih adalah siswa Kelompok B1 RA Aisyiyah Barembeng Kabupaten Gowa dan sampel yang akan digunakan untuk penulisan adalah 12 anak yang terdiri dari 7 laki-laki dan 5 perempuan.

Desain Penelitian

Variabel Penelitian

Definisi Operasional Variabel

Perkembangan bahasa merupakan suatu alat atau sistem komunikasi yang teratur sehingga dapat menyampaikan gagasan atau informasi yang berbeda-beda yang terdiri dari beberapa lambang visual yang dapat dilihat, ditulis dan dibaca, sedangkan lambang verbal dapat diucapkan dan didengar, yang ditunjukkan oleh indikator perkembangan bahasa anak. . . usia 5-6 tahun yaitu bagaimana anak dapat membaca dengan kegiatan mengenal lambang huruf, lambang bunyi dan mengenal bunyi binatang/benda disekitarnya, anak mampu berbicara dengan kegiatan tanya jawab dengan pertanyaan yang lebih kompleks mampu menyebutkan gambar kelompok yang mempunyai bunyi yang sama dan mampu berkomunikasi secara verbal dengan mempunyai kosakata, anak mampu mendengarkan dengan kegiatan bercerita, anak memahami dua perintah yang diberikan secara bersamaan dan mendengarkan perkataan orang lain, dan anak mampu menulis dengan coretan bermakna, menyusun kalimat sederhana dan menirukan huruf dengan menggunakan media buku sibuk. Pada tahap ini peneliti memberikan penilaian perkembangan bahasa sebelum diberikan perlakuan berupa kegiatan busy book. Tahap selanjutnya adalah tahap post-test yaitu pada tahap ini peneliti memberikan penilaian terhadap perkembangan bahasa setelah mendapat perlakuan berupa kegiatan di buku sibuk.

Hal ini dilaksanakan agar peneliti dapat mengetahui tingkat perkembangan bahasa setelah melaksanakan kegiatan yang dimuat dalam buku tersebut. Pada fase ini peneliti membandingkan hasil pretest dan posttest untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada perkembangan bahasa anak usia dini dan untuk mengetahui apakah kegiatan berbasis buku berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak.

Instrumen Penelitian

  • Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

  • Gambaran Umum Lokasi Penelitian
  • Hasil Analisis Deskriptif a. Deskriptif hasil Pretest
  • Analisis Statistic Nonparametrik

Dari tabel 4.6 terlihat sebaran responden berdasarkan hasil pretest kemampuan anak memahami cerita dari guru dengan baik terlihat dari 12 anak, terdapat 7 orang yang tingkat kemampuannya belum berkembang ( 58,35 %) dan hanya 5 orang yang tingkat kemampuannya sudah mulai berkembang (41,7%). Dari tabel 4.9 terlihat bahwa berdasarkan hasil pre test responden mampu membuat coretan bermakna, terlihat dari 12 anak terdapat 9 orang yang tingkat kemampuannya belum sempurna. berkembang (75,0) %) dan hanya 3 orang yang tingkat kemampuannya sudah mulai berkembang (25,0%). Mengenai kemampuan merespon dengan baik terhadap pertanyaan yang diajukan guru terlihat dari 12 orang anak, terdapat 9 orang yang tingkat kemampuannya mulai berkembang (75,0%) dan hanya 3 orang yang tingkat kemampuannya belum berkembang ( 25,0%). ).

Untuk kemampuan menyebutkan kelompok gambar yang mempunyai bunyi awal yang sama terlihat bahwa dari 12 anak, terdapat 9 anak yang tingkat kemampuannya belum berkembang (75,0%) dan hanya 3 anak yang tingkat kemampuannya sudah mulai. untuk berkembang ( 25 ,0%). Mengenai kemampuan anak dalam memahami cerita guru dengan baik terlihat dari 12 orang anak, terdapat 7 orang yang tingkat kemampuannya belum berkembang (58,35%), dan hanya 5 orang yang sudah. Mengenai kemampuan anak dalam memahami instruksi guru dengan baik terlihat dari 12 orang anak, terdapat 9 orang yang tingkat kemampuannya belum berkembang (75,0%), kemudian 2 orang yang tingkat kemampuannya mulai berkembang ( 16,7%) dan hanya 1 orang yang tingkat kemampuannya berkembang sesuai harapan (8,3%).

Untuk kemampuan membuat coretan bermakna terlihat dari 12 anak, terdapat 9 anak yang tingkat kemampuannya belum berkembang (75,0%) dan hanya 3 anak yang tingkat kemampuannya mulai berkembang (25,0%). Dan mengenai kemampuan anak meniru huruf pada permainan busy book terlihat dari 12 anak, terdapat 9 anak yang tingkat kemampuannya belum berkembang (17,0%) dan hanya 3 anak yang tingkat kemampuannya sudah mulai berkembang (25,0%). ) . Dari Tabel 4.19 terlihat sebaran responden berdasarkan hasil posttest kemampuan anak membuat coretan bermakna terlihat dari 12 orang anak, terdapat 9 orang yang tingkat kemampuannya berkembang sesuai yang diharapkan (75,0%) dan 3 orang yang tingkat kemampuannya berkembang sangat baik (25,0%) 0%).

Mengenai kemampuan menjawab pertanyaan guru dengan benar terlihat bahwa dari 12 orang anak, terdapat 7 orang yang tingkat keterampilannya berkembang sesuai harapan (58,3%) dan 5 orang yang tingkat keterampilannya berkembang sangat baik (41,7%). Mengenai kemampuan anak dalam membuat coretan bermakna, terlihat dari 12 orang anak, terdapat 9 orang yang tingkat keterampilannya berkembang sesuai harapan (75,0%) dan 3 orang yang tingkat keterampilannya berkembang sangat baik (25,0%). Dan mengenai kemampuan anak dalam meniru huruf pada permainan busy book terlihat bahwa dari 12 orang anak, terdapat 6 orang yang tingkat keterampilannya berkembang sesuai dengan yang diharapkan (50,0%) dan 6 orang yang tingkat keterampilannya berkembang sangat baik (50,0%) . ).

Tabel 3.1 Kategori Pengukuran observasi anak
Tabel 3.1 Kategori Pengukuran observasi anak

Pembahasan

Pada saat observasi terakhir, setelah anak mendapat perlakuan berupa permainan cetak buku, kemampuan berbahasa anak mampu meningkat. Selain itu, ketika anak diminta menirukan huruf pada permainan busy book, sudah ada beberapa anak yang sudah memulai dan berkembang sesuai harapan dalam menirukan huruf pada permainan busy book dengan benar. Hal ini dapat terjadi karena mendapat perlakuan dari busy book game, dimana busy book game sendiri merupakan permainan interaktif berupa buku berwarna dengan alas kain yang memiliki banyak aktivitas.

Dijelaskan Ulfah, busy book game merupakan media yang berisi kegiatan menarik yang terdiri dari huruf dan kalimat disertai gambar yang akan memudahkan peningkatan aspek membaca, berbicara, mendengarkan dan menulis. Mufliharsi (2017:1) mengatakan bahwa permainan buku adalah permainan interaktif berupa buku mewarnai dengan bahan dasar kain flanel yang dirancang untuk mendorong perkembangan bahasa pada anak usia dini. Menurut teori Arsanti, bermain permainan buku yang menantang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak saat belajar mengenal konsonan dan vokal.

Dengan permainan buku yang sibuk, anak-anak belajar mengenal huruf lebih baik dan mendapatkan hal serta pengalaman baru. Menurut Dahlan, uji Wilcoxon memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,002 (p < 0,05). Dengan demikian disimpulkan terdapat pengaruh penggunaan permainan busy book terhadap perkembangan bahasa pada anak usia dini kelompok B1 RA Aisyiyah Barembeng. Permainan busy book ini berpengaruh membantu anak dalam mengingat bentuk huruf dengan cepat, karena dengan menggunakan permainan busy book anak lebih tertarik dan tidak mudah bosan dibandingkan hanya melihat huruf di papan tulis.

Permainan busy book merupakan media interaktif berupa buku mewarnai berbahan dasar kain yang didalamnya terdapat banyak kegiatan untuk meningkatkan perkembangan bicara pada anak usia dini. Dengan menggunakan permainan busy book, anak dapat dengan cepat menghafal bentuk huruf, menulis, mendengar dan berbicara, sehingga anak dapat dengan mudah meningkatkan perkembangan bahasanya. Dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,002 (p<0,05), sehingga diketahui ada pengaruh penggunaan permainan buku yang berat terhadap perkembangan bahasa pada anak usia dini kelompok B1 RA Aisyiyah Barembeng.

Saran

Anak mampu menyebutkan lambang huruf vokal dan konsonan BSB: Diberikan 4, bila anak dapat menyebutkan 5 huruf vokal dan. Anak mampu membedakan suara binatang/benda disekitarnya BSB: Diberikan 4, bila anak dapat membedakan minimal 4 suara. BB : 1 diberikan, bila anak belum dapat membedakan suara apapun dari binatang/benda disekitarnya.

BSH: Diberikan 3 ketika anak dapat menyebutkan kelompok minimal 3 gambar yang bunyinya sama. BSB: Diberikan 4 ketika anak mampu mendengarkan dan menyelesaikan setidaknya sebagian besar cerita yang dibacakan. BSH: Diberikan 3 ketika anak mampu mendengarkan dan menceritakan kembali minimal awal hingga pertengahan cerita yang dibacakan.

MB: Diberikan 2, ketika anak mulai mampu mendengarkan dan merekonstruksi setidaknya awal cerita yang dibaca. Anak dapat mendengarkan perkataan orang lain (bahasa ibu atau bahasa lain) BSB : Diberikan 4 ketika anak merespon minimal 4 kata dalam waktu yang bersamaan.

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Pikir
Tabel 3.1 Kategori Pengukuran observasi anak
Tabel 4.1  Membaca
Tabel 4.3  Berbicara
+6

Referensi

Dokumen terkait

Alasan peneiliti menggunakan media busy book penelitian ini karena, media pembelajaran busy book terdapat item-item yang dapat diatur, dapat digunakan berkali-kali, mempercepat