Judul Skripsi: Dampak Penggunaan Media Gambar 3 Dimensi Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Konsep Event Response Pada Siswa Kelas V SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan media gambar 3 dimensi berdampak terhadap hasil belajar bahasa Indonesia konsep respon peristiwa pada siswa kelas V SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hal ini juga dipengaruhi oleh tidak adanya penggunaan alat bantu pendukung dalam proses pembelajaran, dalam hal ini media pembelajaran. Seiring dengan berkembangnya dinamika proses pembelajaran, pendidik diharapkan dapat mengembangkan berbagai macam media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.
Rumusan Masalah
Media visual tiga dimensi dapat digunakan untuk membantu siswa memahami materi yang masih bersifat abstrak. Sebab media tiga dimensi dapat memberikan kesan suatu benda abstrak menjadi benda konkrit.
Tujuan Penelitian
Oleh karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia konsep menyikapi peristiwa, kemampuan berbahasa lisan siswa akan lebih optimal apabila guru menggunakan media tiga dimensi dalam pelaksanaan pembelajarannya. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Dampak Penggunaan Media Gambar 3 Dimensi Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Konsep Respon Peristiwa Pada Siswa Kelas V SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa”.
Manfaat Penelitian
Untuk mendapatkan gambaran hasil belajar bahasa Indonesia konsep menyikapi peristiwa dengan bantuan media pembelajaran, sehingga dapat disimpulkan pengaruh media gambar 3 dimensi. Untuk menambah wawasan mengenai hasil belajar bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar 3 dimensi dalam proses pembelajaran.
Kajian Pustaka
- Penelitian Relevan
- Hakikat media pembelajaran
- Fungsi Media Pembelajaran
- Jenis-jenis Media Pembelajaran
- Media Tiga Dimensi (3D)
- Desain Pengembangan Pembelajaran dengan Menggunakan Media Tiga Dimensi
- Indikator Kualitas Pembelajaran
Dengan demikian, software ajar menggambar materi akan lebih baik menggunakan media tiga dimensi dibandingkan dengan menggunakan media ajar konvensional. Penelitian ini dapat memberikan masukan yaitu dengan menggunakan media pembelajaran 3 dimensi pembelajaran akan menjadi lebih efektif. Hujair Al Sanaky (2013) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat yang berfungsi dan dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara siswa, guru dan materi pembelajaran.
Selain bersifat menghibur, media pembelajaran harus mampu memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan individu siswa. Penting sekali mengetahui fungsi media pembelajaran agar penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini menimbulkan berbagai macam media pembelajaran yang digunakan guru sebagai sarana menyampaikan materinya.
Pengembangan media pembelajaran sangat penting untuk mengatasi kekurangan dan keterbatasan bekal media yang ada. Oleh karena itu, fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat pengajaran, yaitu sebagai penunjang penggunaan metode pengajaran yang digunakan guru.
Kerangka Pikir
Berdasarkan uraian kajian teori dan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “terdapat pengaruh penggunaan media gambar 3 dimensi terhadap hasil belajar bahasa Indonesia konsep respon peristiwa pada siswa kelas V. di SD Inpres Tamannyeleng, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa”.
Jenis dan Desain Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VA SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. Sampel yang ditentukan kemudian dijadikan objek penelitian, dalam hal ini menyelidiki pengaruh penggunaan media gambar 3 dimensi terhadap hasil belajar bahasa Indonesia konsep respon peristiwa. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang anggota sampelnya terbentuk secara alami, artinya tidak digunakan keacakan untuk menentukan sampel atau dapat dikatakan seluruh anggota sampel yang berada pada kelas yang telah ditentukan menjadi sampel penelitian ini. adalah.
Definisi Operasional Variabel
Untuk mengukur variabel dependen digunakan instrumen berupa tes baik tes tertulis maupun tes lisan pada siswa kelas V SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa tahun ajaran 2016/2017.
Instrument Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
- Dokumentasi
Tes awal dilakukan sebelum diberikan treatment, pre-test dilakukan untuk mengetahui keterampilan yang dimiliki siswa sebelum menggunakan media gambar 3 dimensi. Dokumentasi digunakan untuk mencari data melalui peninggalan tertulis seperti arsip dan juga mencakup buku-buku tentang pendapat, teori dan data yang berkaitan dengan penelitian. Dokumen yang dikumpulkan berupa data-data yang berkaitan dengan penilaian seperti identitas siswa, guru, sekolah, alat peraga, serta foto pada saat kegiatan mengajar sebagai bukti bahwa penelitian telah dilaksanakan.
Teknik Analisis Data
Pengujian selisih nilai hanya dilakukan terhadap rata-rata kedua nilai tersebut, dan ini menggunakan teknik yang disebut uji-t. Merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menampilkan data yang dikumpulkan selama proses penelitian dan bersifat kuantitatif. Dalam analisis ini digunakan kriteria untuk menentukan kategori penilaian kemampuan respon peristiwa pada siswa Kelas V SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.
Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti penggunaan media visual 3 dimensi mempengaruhi kemampuan siswa dalam merespon peristiwa. H0 : Penggunaan media visual 3 dimensi tidak berpengaruh terhadap kemampuan menyikapi peristiwa pada siswa kelas V SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. H1 : Penggunaan media gambar 3 dimensi berpengaruh terhadap kemampuan respon peristiwa pada siswa kelas V SD Inpres Tamanyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.
X1 = kemampuan menyikapi kejadian sebelum diberikan perlakuan (pretest) X2 = kemampuan menyikapi kejadian setelah diberikan perlakuan (posttest) d = simpangan masing-masing siswa. Menarik kesimpulan apakah penggunaan media gambar 3 dimensi berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia konsep respon peristiwa siswa kelas V SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.
Hasil Penelitian
- Deskripsi Hasil Pretest Bahasa Indonesia Kelas V SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa SebelumTamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa Sebelum
- Deskripsi Hasil Posttest Bahasa Indonesia Kelas V SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa SetelahTamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa Setelah
- Deskripsi Aktivitas Belajar Bahasa Indonesia Murid Kelas V SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa SelamaTamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa Selama
- Analisis Berpengaruh Tidakya Penggunaan Media Gambar 3 Dimensi terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Konsep Menanggapi Peristiwa
Berdasarkan hasil analisis data dapat dipastikan pada kriteria kemampuan menyikapi kejadian pada siswa kelas V SD Inpres Tamanyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa sebelum penggunaan media gambar 3 dimensi ditentukan, siswa dinyatakan kompeten apabila jumlah siswa mencapai 75% yang memperoleh nilai KKM 70. Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan jumlah siswa dan persentase kemampuan siswa dalam bereaksi terhadap peristiwa di kelas V SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. Sebelum menggunakan media visual 3 dimensi, siswa belajar merespon peristiwa sebanyak 13 orang, dimana 36,11% diantaranya memperoleh nilai 70 ke atas. dan 23 siswa yang tidak tuntas yaitu sebesar 63,89% yang mempunyai nilai 70 atau kurang. Berdasarkan hasil analisis data dapat dipastikan pada kriteria kemampuan menyikapi peristiwa pada siswa kelas V SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa setelah menggunakan media gambar 3 dimensi yang ditentukan siswa dinyatakan kompeten jika jumlah siswa mencapai 75% yang memperoleh nilai KKM 70.
Dari Tabel 4.6 terlihat jumlah siswa dan nilai persentase kemampuan siswa dalam menyikapi peristiwa pada kelas V di SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. Setelah menggunakan media visual 3 dimensi, siswa tuntas belajar menyikapi peristiwa sebanyak 32 orang, yaitu 88,89% yang mendapat nilai 70 ke atas dan 4 siswa yang tidak tuntas, 11,11% yang mendapat nilai 70 ke bawah. Materi Indonesia menyikapi kejadian di kelas V SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa dikatakan cukup karena telah mencapai standar yang ditetapkan yaitu 75% siswa mendapat nilai KKM 70 ke atas. Analisis pengaruh penggunaan media visual 3 dimensi terhadap hasil belajar bahasa Indonesia. Konsep menyikapi peristiwa terhadap hasil belajar bahasa Indonesia. Konsep Merespon Peristiwa pada Siswa Kelas V SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa .
Pada bagian ini diuji hipotesis penelitian yaitu adakah pengaruh penggunaan media gambar 3 dimensi terhadap hasil belajar bahasa Indonesia konsep respon peristiwa pada siswa kelas V SD Inpres. Tamannyeleng, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, sehingga dalam hal ini teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t. Artinya penggunaan media gambar 3 dimensi berpengaruh terhadap kemampuan respon peristiwa siswa kelas V SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.
Pembahasan
Setelah dilakukan pengujian diketahui terdapat perbedaan antara hasil kemampuan bereaksi terhadap peristiwa sebelum menggunakan media gambar 3 dimensi dan setelah menggunakan media gambar 3 dimensi. Hasil kemampuan menyikapi peristiwa setelah menggunakan media visual 3 dimensi lebih tinggi atau lebih baik dibandingkan dengan hasil kemampuan menyikapi peristiwa sebelum menggunakan media visual 3 dimensi. Berdasarkan hasil analisis data deskriptif menunjukkan rata-rata nilai pretest siswa sebesar 57,77 dengan persentase kriteria kemampuan respon peristiwa siswa yang tuntas sebesar 36,11% dan yang tidak tuntas sebesar 63,89%.
Artinya siswa belum mampu menyikapi peristiwa dengan benar sebelum menggunakan media visual 3 dimensi karena jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM (70) berada di bawah 75%. Nilai rata-rata dari posttest siswa menunjukkan hasil sebesar 81,75, berada diatas nilai KKM dengan persentase kriteria ketuntasan menyikapi kejadian pada siswa yang tuntas belajar sebesar 88,89% dan yang belum tuntas sebesar 11,11%, sehingga bahwa pembelajaran penggunaan media gambar 3 dimensi dinyatakan berhasil, karena jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM lebih dari 75%. Karena thitung>ttabel maka dapat disimpulkan H0 ditolak. H1 diterima yang berarti penggunaan media gambar 3 dimensi berpengaruh terhadap kemampuan respon peristiwa siswa kelas V SD Inpres Tamanyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.
Hasil analisis data di atas menunjukkan bahwa penggunaan media visual tiga dimensi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi bahasa Indonesia responsif peristiwa, sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang diperoleh, serta hasil analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar tiga dimensi berpengaruh terhadap kemampuan merespon peristiwa. pada siswa Kelas V SD Inpres Tamannyeleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.
Simpulan
Saran
Pengembangan media pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran IPA untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sekolah dasar. Pengaruh penggunaan media visual terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDIT Az-Zahra Pondok Petir Sawangan Depok. Keefektifan media pembelajaran blind card berbasis multimedia puzzle dilihat dari hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Kasihan Bantul tahun ajaran 2013/2014.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
MATERI AJAR
Guru menegaskan dan mengapresiasi hasil permainan dengan memberikan tepuk tangan dan pujian kepada siswa.
SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Buku paket bahasa Indonesia kelas V
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
MATERI AJAR
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Teknik menunjuk siswa menggunakan model Talking Stick dengan menggunakan media visual 3 dimensi e) guru menyiapkan tongkat penunjuk. f) siswa bersama guru menyanyikan sebuah lagu, g) sambil menyanyikan lagu penunjuk. berpindah dari satu siswa ke siswa lainnya, h) ketika guru menghentikan lagu, siswa yang.
SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Buku paket bahasa Indonesia kelas V
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2001 di SD Negeri Maradekaya II Kota Makassar dan menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 2007 di SD Negeri Bontokamase Kab. Pada tahun 2007 penulis duduk di bangku sekolah menengah pertama dan menyelesaikan pendidikan menengah pada tahun 2010 di SMP Negeri 4 Sungguminasa, pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Sungguminasa dan lulus pada tahun 2013. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikannya di universitas, mis. Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu kampus terbaik yang mengedepankan ajaran Islam.
Penulis melanjutkan pendidikannya pada program sarjana (S1) pada program studi Pendidikan Guru Fakultas Ilmu Pendidikan dan menyelesaikannya pada tahun 2017. Selama berstatus mahasiswa, aktivitas penulis tidak hanya belajar saja, namun juga ikut serta. 10 pilar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).unismuh Makassar yaitu LKIM-PENA. Penulis tidak hanya aktif di kampus saja namun juga melakukan kegiatan sosial di luar kampus.