PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA KELAS VII DI SMPN 2 AMPEK NAGARI KAB. AGAM
Lola Fitria Loka, Mulyati, Annika Maizeli
Program Studi Pendidikan Biologi Sekola Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat
Email: [email protected]
ABSTRACT
This research is motivated by the lack of student learning outcomes for students are less active and less motivated in learning activities. Teachers tend to use strategies that vary in saturation and learning so that students are less motivated to learn. One of the materials that get results of study under minimum completeness criteria (KKM) is the material of ecosystems. This study aims to determine the effect of the use of learning strategies on learning outcomes learning cycle biology class students 2 Ampek Nagari Agam district. This research is experimental research study design randomized control posttest-only design. The population in this study were all students of class VII SMP 2 Ampek Nagari Agam district listed in the 2nd half of the school year 2013/2014. Sampling was done by purposive sampling. Based on the sampling obtained in VII.3 class as the experimental class and the control class as a class VII.2. This study was conducted in May 2014. The data have been analyzed using t-test at 95% confidence level (α= o, 05). Prior to the t-test, the normality test aimed to see if the two groups of samples are normally distributed. After the normality test, the homogeneity test aimed to see whether the two groups both samples have a homogeneous variance. When both normal and homogeneous sample t-test is carried out to test the hypothesis. The results showed that student learning outcomes experimental class higher than the control class. Based on the hypothesis test and t-test obtained count rates thitung (1,96 > ttabel(1,67) This means that the hypothesis is accepted, it can be concluded Learning Cycle use learning strategies to improve learning outcomes biology class VII SMPN 2 Ampek Nagari Agam district.
Key Word : Learning Cycle, The Teaching main of the Learner and Discussion.
PENDAHULUAN
Seorang pendidik mempunyai peranan penting yaitu sebagai tokoh utama dalam keseluruhan proses pendidikan pada umumnya dan dalam proses pembelajaran pada khususnya. Proses pembelajaran akan menjadi lebih nyaman apabila seorang guru memberikan pelajaran kepada peserta didik dengan strategi pembelajaran yang bervariasi.
Hal ini sangat memacu minat dan keaktifan peserta didik dalam belajar sehingga peserta didik mendapatkan hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru mata pelajaran biologi Ibu Salbiah, S.Pd pada tanggal 25 November 2013 diketahui bahwa pembelajaran di SMPN 2 Ampek Nagari Kabupaten Agam masih berpusat pada guru dan guru belum menggunakan strategi yang bervariasi dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik kurang aktif dalam belajar. Sebagian peserta didik mengerjakan aktivitas lain seperti berbicara dengan teman sebangku, dan tidak serius memperhatikan guru menjelaskan materi pembelajaran. Kemudian peserta didik tidak semuanya yang memiliki buku panduan belajar dan bahan ajar seperti handout, sehingga peserta didik menerima saja pembelajaran
dari guru. Maka dari itu, untuk meningkatkan minat dan motivasi peserta didik guru harus kreatif dalam merancang strategi pembelajaran supaya meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik, sehingga hasil belajar tercapai secara optimal.
Hasil belajar biologi siswa kelas VII SMPN 2 Ampek Nagari Kabupaten Agam masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Salah satu hasil belajar yang rendah adalah pada materi ekosistem. Kelas VII.I (62,75),VII.2 (59,35),VII.3 (52,18),VII.4 (54,43),VII.5 (35,17) dan VII.6 (43,03).
Salah satu usaha untuk Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran Learning Cycle.
Siklus belajar (Learning Cycle) adalah suatu strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Learning Cycle perlu digunakan untuk lebih mengembangkan potensi-potensi belajar peserta didik. Jika peserta didik tidak terlibat secara langsung, maka peserta didik tidak hanya menerima informasi dari guru saja tetapi juga berusaha sendiri untuk mencari informasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran Learning Cycle terhadap hasil belajar biologi kelas VII SMPN 2 Ampek Nagari Kabupaten Agam.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Penelitian eksperimen. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei semester 2 kelas VII Tahun Pelajaran 2013-2014 di SMPN 2 Ampek Nagari Kabupaten Agam. Rancangan dari penelitian ini adalah Randomized Control-group Postest Only Design.
Sumber data dari penelitian ini adalah siswa kelas VII semester II SMPN 2 Ampek Nagari Kabupaten Agam. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 2 Ampek Nagari yang terdaftar tahun pelajaran 2013/2014. Teknik pengambilan sampel dengan purposif sampling.
Kelas sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII.3 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.2 sebagai kelas kontrol. Prosedur penelitian ada tiga tahapan yaitu tahap persiapa, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.
Instrumen penelitian yang dilakukan analisis soal tes untuk melihat baik atau tidak nya suatu tes.
Seperti yang telah dikemukakan oleh Arikunto (2009) bahwa ’’Analisis soal antara lain bertujuan untuk mengadakan indentfikasi soal-soal yang baik, kurang baik dan soal-soal yang jelek. Dengan analisis soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan ’’. Untuk mengadakan analisis item secara khusus ada empat yang perlu diselidiki yaitu indeks kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas.
Analisis data penelitian dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Teknik analisis data yang digunakan penelitian ini adalah uji-t. Untuk pengujian ini lebih dahulu di lakukan uji normalitas dan homogenitas.
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil belajar biologi siswa pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan penerapan strategi Learning cycle memiliki rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, dimana rata-rata kelas eksperimen adalah 78,99 dan kelas kontrol rata-ratanya 72,87. Hasil uji normalitas adalah kelas berdistribusi normal dan homogenitas. Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas, dimana siswa terdistribusi normal dan kedua sampel homogen, maka dilakukan uji hipotesis dengan uji-t. Harga thitung =1,96 > ttabel
=1,67 (taraf nyata 0,05), maka hipotesis diterima.
Pada kelas eksperimen, proses pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran Learning Cycle.
Pada pembelajaran ini peserta didik aktif dalam pembelajaran, karena peserta didik belajar sendiri.
Hal ini sesuai dengan pendapat Silberman (2007:144) belajar aktif meminta siswa untuk mempelajari sendiri pembelajaran tanpa penjelasan
langsung terlebih dahulu dari guru. Untuk menciptakan keaktifan peserta didik, maka peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok yang sudah dibagi oleh guru secara heterogen yang beranggotakan 4-5 orang. Hal ini sesuai dengan pendapat Lie (2006:42) belajar kelompok dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi peserta didik dalam belajar dan belajar kelompok dapat membuat siswa bekerja sama dengan temannya untuk menyelesaikan suatu masalah tentang materi yang dipelajarinya. Dalam pembelajaran ini peserta didik juga difasilitasi oleh guru dengan adanya Handout.
Handout bertujuan untuk melancarkan dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran dan sebagai pegangan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran. Pada proses pembelajaran Learning Cycle berlangsung, peserta didik belajar dengan bantuan Handout yang diberikan guru. Selain dengan adanya buku pegangan, peserta didik sangat memanfaatkan Handout yang diberikan guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Steffen dan Peter ( dalam Prastowo 2011:80) Handout memiliki fungsi yaitu dapat membantu siswa sebagai penjelasan pendamping pendidik.
Pada tahap berikutnya peserta didik mampu menerapkan konsep yang telah mereka pelajari selama belajar kelompok dan dapat menampilkan hasil yang mereka dapat selama belajar dengan teman kelompok. Pada tahap ini kelompok lain diharapkan mampu mengeluarkan pendapat lain dan menanyakan pada kelompok yang tampil. Disini terlihat peserta didik yang aktif pada tahap ini dengan adanya tanya jawab antar kelompok. Sesuai dengan pendapat Zaini (2002:12) pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk aktif dalam belajar. Dengan belajar aktif siswa diajak untuk ikut serta dalam suatu proses pembelajaran. Meningkatnya keaktifan peserta didik tentu dapat mendorong peningkatan hasil belajar peserta didik. Sesuai dengan pendapat Hamalik (2011: 164)” Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan meransang motivasi belajar peserta didik”. Pada tahap selanjutnya guru mengamati kemampuan peserta didik dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan mengevaluasi peserta didik pada saat peserta didik menjelaskan.
Berdasarkan persentase ketuntasan siswa, maka strategi Learning Cycle merupakan strategi yang berada pada tingkat atau taraf kurang dalam proses pembelajaran dengan persentase ketuntasan siswa pada kelas eksperimen 59% berarti peserta didik kurang memahami materi dengan baik dalam proses pembelajaran. Sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2010:107) suatu keberhasilan atau taraf yang dikatakan kurang baik apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa. Hal ini disebabkan karena dalam penerapan strategi pembelajaran Learning Cycle ini belum terlaksana secara maksimal sehingga hasil
belajar siswa masih banyak yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
Berbeda dengan peserta didik pada kelas kontrol digunakan pembelajaran ceramah dan tanya jawab. Pada kelas kontrol peserta didik terlihat cenderung pasif, karena pada saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya hanya beberapa siswa yang bertanya. Menurut Daryanto ( 2009 :392) menyatakan bahwa pembelajaran ceramah 1) membosankan bagi peserta didik, 2) mudah cepat lupa, 3) sulit mengetahui apakah peserta didik mengerti atau tidak, 4) kurang meransang kreativitas, 5) bersifat verbalisme. Maka hasil belajar peserta didik di kelas kontrol masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum.
Pada kelas kontrol nilai hasil belajar di bawah rata-rata kelas eksperimen 72,87. Hal ini disebabkan karena pada kelas kontrol hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
Kemudian mereka disuruh mencatat materi yang disampaikan guru. Pada pembelajaran ini guru juga tidak memberikan handout sebagai pambantu dalam belajar, sehingga terlihat peserta didik pasif mendengarkan guru dalam belajar. Karena peserta didik tidak dilibatkan secara langsung dlam belajar.
Hal ini dapat dilihat pada pembelajaran berlangsung peserta didik hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru. Berdasarkan pembelajaran tersebut, maka berdampak pada hasil belajar peserta didik di kelas kontrol masih belum memenuhi KKM (kriteria ketuntasan minimum). Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2009:13) metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan. Kelemahannya adalah bahwa peserta didik cendrung pasif, kurang cocok untuk pembentukan keterampilan sikap dan cendrung menempatkan pengajar sebagai otoritas terakhir.
Berdasarkan persentase ketuntasan siswa, pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah lebih rendah persentasenya dari pada kelas eksperimen yaitu 50%. Namun, berada pada taraf yang sama dengan kelas eksperimen. Sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2010:107) Apabila bahan pembelajaran yang diajarkan kurang dari 60%
dikuasai oleh peserta didik, maka berada pada taraf yang kurang baik. berarti peserta didik kurang memahami materi dengan baik dalam proses pembelajaran.
Kendala yang dihadapi pada kelas eksperimen adalah pada saat pembelajaran akan dimulai peserta didik lupa dengan kelompoknya, ribut, jika ada kamera mereka kelihatan resah di foto maupun di videokan. Adapun beberapa dari anggota kelompok yang kurang serius pada pembelajaran ini.
Kendala yang saya dapat juga pada saat salah satu kelompok tampil mereka saling menunjuk teman untuk menampilkan hasil kelompok mereka. Namun saya sebagai guru disana bisa menenangkan dengan cara menegaskan bahwa setiap individu harus ada yang bertanya supaya mereka serius dalam
mendengarkan teman nya. Sedangkan pada kelas kontrol kendala yang saya hadapi adalah siswa banyak diam dan tidak aktif dalam pembelajaran mereka hanya pasif mendengarkan guru menjelaskan.
Dari penelitian sangat terlihat jelas perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen peserta didik lebih terlihat aktif belajar sendiri dengan bantuan Handout yang diberikan guru dan pada kelas kontrol guru lebih banyak menjelaskan materi dan peserta didik disuruh mencatat sehingga peserta didik terlihat pasif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil belajar yang didapatkan pada kedua kelas sampel bahwa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat adanya pengaruh strategi pembelajaran Learning Cycle terhadap hasil belajar biologi Di SMPN 2 Ampek Nagari Kabupaten Agam.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran Learning Cycle dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VII Di SMPN 2 Ampek Nagari Kabupaten Agam tahun pelajaran 2013/2014.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis mengemukakan saran yaitu bagi guru biologi khususnya di SMPN 2 Ampek Nagari Kabupaten Agam dan guru SMP pada umumnya perlu melakukan inovasi dalam pembelajaran biologi, untuk itu diharapkan kepada guru biologi untuk mencoba menggunakan strategi Learning Cycle dalam kegiatan mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsimi. (2009). Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
_______________. (2010). Prosedur Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.
Daryanto (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Djamarah dan Zain. (2010). Strategi belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Hasibun dan Moedijono. (2009). Macam-Macam Metode Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Lie, Anita. (2006). Cooperative Learning. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Lufri. (2007). Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian. UNP Press: Padang
Prastowo, Andi. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Silberman, Melvin.L. 2007. Active Learning 101 Cara Belajar Aktif. Nusa Media: Bandung.
Sunhaji. (2009). Strategi Pembelajaran. Purwokerto:
Grafindo Litera Media.
Wena, Made. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksa