• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh perputaran kas, perputaran piutang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh perputaran kas, perputaran piutang"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA SUB SEKTORMAKANAN DAN MINUMAN YANG

TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2010-2015

Yesa Mezitriana1, Lovelly Dwinda Dahen2, Nora Susanti2

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

This study aims to analyze: 1) the effect of cash turnover on profitability, 2) the effect of receivable turnover on profitability, 3) the effect of inventory turnover on profitability, 4) the effect of firm size on profitability, 5) the effect of cash turnover, accounts receivable, inventory and firm size jointly affect profitability. The type of research used in this research is descriptive associative research. The population of this research is all food and beverage sub-sector listed on Indonesia Stock Exchange that is 15 companies with 4 year research period (2012-2015). The sampling technique using Purposive Sampling method with the number of research samples 11 companies. Data analysis technique using Ordinary Last Squares (OLS) method. The results showed that: (1) there is a negative and significant influence between the cash turnover to the level of profitability. (2) there is a positive and significant influence between receivable turnover to profitability level. (3) there is a negative and significant influence between receivable turnover to profitability level. (4) there is positive and insignificant influence between company size to profitability level.

Keywords : Cash turnover, Receivable turnover, Inventory turnover and Firm size

PENDAHULUAN

Dewasa ini semakin berkembangnya dunia usaha, maka persaingan antar perusahaan, khususnya perusahaan sejenis akan semakin ketat. Perusahaan menurut Soemarso (2004:22) adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lainnya yang kegiatannya

melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia terhadap pencapaian tujuan dimasa yang akan datang. Untuk menjaga kelangsungan hidup sebuah perusahaan dalam persaingan yang semakin ketat dibutuhkan suatu pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan baik, selain dituntut untuk

(2)

mengkoordinasikan pengelolaan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efesien, juga dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang. Perusahaan dituntut untuk selangkah lebih maju dari para pesaingnya agar dapat mencapai tujuan perusahaan, yaitu menghasilkan laba sebesar-besarnya demi mempertahankan kelangsungan hidupnya dan memperbesar skala usahanya. Dimana yang menentukan usaha berjalan dengan lancar adalah modal kerja yang berguna untuk menjalankan kegiatan dalam perusahaan seperti pembelian barang persediaan, upah atau gaji, beban- beban dan lain sebagainya.

Menurut Kusmaidi (2010:246) dalam penelitiannya untuk mengukur probabilitas sebuah perusahaan ada dua cara yaitu diukur dengan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Rasio profitabilitas ini juga dijadikan sebagai ukuran untuk menilai kemampuan perusahaan didalam menghasilkan laba, dan rasio ini diharapkan dapat mewakili beberapa penilaian yang seharusnya dijadikan sebagai patokan

perusahaan dalam menjalankan usahanya. Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian stock Exchange (IDX) merupakan pasar modal yang ada di Indonesia. Bursa Efek Indoensia memiliki peranan penting sebagai sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi, yang merupakan salah satu alternatif penanaman modal. Bagi perusahaan, BEI membantu perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal dengan cara go public yaitu kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh emiten (perusahaan yang go public) kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU pasar modal dan peraturan pelaksanaanya.

Manusia yang bersifat tidak pernah puas apa yang telah didapatkannya tentu akan membuat barang yang akan di konsumsi akan semakin meningkat tentunya. Untuk pempermudah manusia khususnya masyarakat dalam mengkonsumsi suatu barang maka perlu adanya perusahaan yang menghasilkan barang, seperti makanan dan minuman yang cepat saji misalnya.

Dengan adanya permintaan

(3)

masyarakat yang semakin hari semakin meningkat tentunya perusahaan yang menghasilkan barang akan menghasilkan laba yang cukup memuaskan atas barang yang telah diproduksinya. Untuk itu peneliti berminat untuk meneliti sub

sektor makanan dan minuman yang ada di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut adalah data profit yang didapatkan oleh sub sektor makanan dan minuman:

Tabel 1. Data Profit Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Periode 2012-2015

No Nama Perusahaan

Tahun

2012 2013 2014 2015

ROA (%) ROA (%) ROA (%) ROA (%)

1 AISA 6,56 6,90 1,50 1,81

2 ALTO 4,98 1,12 2,32 2,12

3 CEKA 5,68 3,08 3,20 2,12

4 DLTA 28,63 31,2 29,04 30,60

5 ICBP 6,85 10,51 10,16 11,00

6 INDF 18,06 4,37 6,00 15,70

7 MYOR 12,00 10,90 4,00 11.02

8 ROTI 6,48 2,67 3,80 1,00

9 SKBM 4,40 11,71 13,72 15,25

10 SKLT 3,19 3,79 4,97 8,00

11 ULTJ 14,60 11,56 19,71 14,78

Sumber : www.idx.co.id diakses pada bulan Februari 2017

Pada data di atas dapat dilihat bahwa terjadinya fluktuasi profit yang dialami perusahaan di setiap tahun nya. Dapat dilihat pada perusahaan INDF pada tahun 2012

mengalami kenaikan sedangkan pada tahun 2013 dan 2014 mengalami penurunan, pada tahun 2015 perusahaan INDF mengalami kenaikan lagi. Sedangkan kalau dilihat pada perusahaan SKBM dan

(4)

SKLT perusahaan nya selalu mengalami kenaikan laba yang diperolehnya. Oleh sebab itu penulis menjadi tertarik melakukan penelitian di sub sektor makanan dan minuman ini. Tidak hanya profit yang akan peneliti lihat di sini, peneliti juga ingin mengetahui bagaimana perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan dan ukuran perusahaan yang di alami oleh sub sektor makanan dan minuman.

Jika kita lihat fenomena yang terjadi di subsektor tekstil dan garmen bahwa jumlah profit yang diperoleh mengalami fluktuasi disetiap tahunnya. Sehingga membuat peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang seberapa besar perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profit dan bermaksud untuk menuangkan kedalam proposal yang berjudul Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Sub Sektor

Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2015.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah data sebanyak 11 perusahaan selama 4 tahun dari 2012-2015.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel profitabilitas (Y), perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2), perputaran persediaan (X3), dan ukuran perusahaan (X4).

Teknik analisis data yang digunakan adalah Ordinary Last Squares (OLS).

1. Analisis deskriptif

Adalah analisis yang memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), maksimum, minimum. Pengujian

ini bertujuan untuk

mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data kuantitatif secara deskriptif.

2. Uji Regresi Data Panel

(5)

a. Estimasi Regresi Data Panel 1) Uji Commont (Common

Effect)

2) Uji Fixed (Fixed Effect) 3) Uji Random (Random

Effect)

b. Koefisien Determinasi (R2) c. Uji Hipotesis

1. Uji t 2. Uji F

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini mnggunakan estimsi regresi data panel, dimana dalam regresi data panel ada tiga model yaitu common effect, fixed effect dan random effect. Untuk menentkan model yang akan digunakan maka diperlukan uji prasyarat yaitu uji chow, uji hausman dan uji LM.

Setelah melakukan penelitian terhadap 44 data mengenai perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas yang terdaftar di BEI periode 2012- 2015 maka didapatkan hasil uji Fixed Effect yang paling tepat digunakan dengan memperoleh hasil probabiliti 0,0000 dibandingkan dengan uji Random Effect dengan nilai prpbabiliti sebesar 0,5651.

Sedangkan untuk hasil uji hausman diperoleh nilai Chi-Squares sebesar 0,9120 ˃ 0,05 maka H0 ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa model terbaik yang dipilih menggunakan uji hausman yaitu Fixed Effect Model.

Tabel 2. Hasil Uji Fixed Effect Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 16.969349 (10,29) 0.0000 Cross-section Chi-square 84.676573 10 0.0000

(6)

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: Y Method: Panel Least Squares Date: 07/20/17 Time: 21:33 Sample: 2012 2015

Periods included: 4

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 44

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 7.276089 5.321216 1.367373 0.1793

X1 -0.045234 0.016324 -2.770977 0.0085

X2 0.807343 0.250474 3.223259 0.0026

X3 -0.466569 0.152197 -3.065558 0.0039

X4 0.050691 0.485363 0.104439 0.9174

R-squared 0.397578 Mean dependent var 9.569545 Adjusted R-squared 0.335791 S.D. dependent var 8.141840 S.E. of regression 6.635519 Akaike info criterion 6.729396 Sum squared resid 1717.175 Schwarz criterion 6.932145 Log likelihood -143.0467 Hannan-Quinn criter. 6.804585 F-statistic 6.434665 Durbin-Watson stat 0.434649 Prob(F-statistic) 0.000447

Sumber: Olahan Data Sekunder (Peneliti) Eviews, Juli 2017 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Selama Periode 2012- 2015

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa perputaran kas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas

(7)

Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2012-2015. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil koefisien sebesar 0,045. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,771

> ttabel 2,02269 dengan taraf signifikan sebesar 0,009 < 0,05.

Selain itu, berdasarkan analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,398, yang artinya 39,8% perubahan pada variabel dependen (profitabilitas) dapat dijelaskan oleh variabel independen, termasuk didalamnya variabel perputaran kas (X1). Hal ini disebabkan bahwa sebenarnya

kemampuan kas dalam

menghasilkan pendapatan cukup besar, akan tetapi pendapatan yang diterima tidak langsung masuk ke perusahaan sebagai kas, misalnya digunakan terlebih dahulu untuk pembelian bahan baku, mesin-mesin baru dan lain

sebagainya. Sehingga

mengakibatkan dana yang akan masuk kedalam kas menjadi kecil

dan perputaran kas nya juga menjadi rendah.

Kas adalah salah satu unsur modal yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Semakin besar jumlah kas yang ada dalam perusahaan berarti semakin tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti perusahaan mempunyai resiko dalam memenuhi kewajiban finansialnya dalam hal ini bukan berarti perusahaan tetap mempertahankan persediaan kas yang sangat besar karena menurut Riyanto (2001:89) semakin besar kas berarti semakin banyak uang yang menganggur dalam kata lain tingkat perputaran kas dalam perusahaan rendah sehingga akan memperkecil profitabilitasnya begitu juga sebaliknya, apabila jumlah persediaan kas rendah dikarenakan tingkat perputaran kas yang tinggi maka profitabilitas perusahaan akan meningkat. Apabila perusahaan

mampu mengoperasikan

keuangan seperti diatas maka perusahaan tersebut mampu membayar tagihan yang sewaktu- waktu datang.

(8)

2. Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2012- 2015.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa perputaran piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2012-2015. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil koefisien sebesar 0,807. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 3,223

> ttabel 2,02269 dengan taraf signifikan sebesar 0,003 < 0,05.

Selain itu, berdasarkan analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,389, yang artinya 39,8% perubahan pada variabel dependen (profitabilitas) dapat dijelaskan oleh variabel independen, termasuk didalamnya variabel perputaran piutang (X2). Hal ini menunjukkan bahwa perputaran

piutang berpengaruh secara signifikan terhadap Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2012-2015. Semakin baik perputaran piutang maka akan semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan, begitu juga sebaliknya jika perputaran piutang kurang baik, maka profitabilitas suatu perusahaan akan semakin menurun. Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.

Piutang muncul karena perusahaan melakukan penjualan secara kredit untuk meningkatkan volume usahanya. Semakin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan memperbesar jumlah investasi dalam piutang. Dengan demikian besar volume penjualan kredit setiap tahunnya berarti bahwa perusahaan itu harus menyediakan investasi yang lebih besar dalam

(9)

piutang karena semakin besar jumlah piutang berarti semakin besarnya resiko, tetapi bersamaan dengan itu juga memperbesar profitabilitas perusahaan, sehingga dapat diartikan perputaran piutang menunjukkan periode terikatnya modl kerja dalam piutang dimana semakin cepat periode berputarnya menunjukkan semakin cepat perusahaan mendapatkan keuntungan dari penjualan kredit tersebut, sehingga profitabilitas perusahaan juga ikut meningkat.

Menurut teori yang dikemukakan oleh Kasmir (2011:87) yang menyatakan bahwa semakin tinggi perputaran piutang menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah.

Tentunya kondisi ini baik bagi perusahaan, sebaliknya jika perputaran piutang semakin rendah ada kelebihan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang.

Hal ini berarti semakin tinggi perputaran piutang maka semakin cepat tagihan yang masuk sehingga perusahaan dapat

mengubah tagihan yang masuk menjadi kas.

3. Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2012- 2015.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa perputaran persediaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2012- 2015. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil koefisien sebesar 0,467.

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 3,066 > ttabel 2,02269 dengan taraf signifikan sebesar 0,032 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa penjualan yang dialami suatu perusahaan mengalami penurunan sehingga persediaan barang yang ada tentu makin lama akan semakin tinggi dan ini mengakibatkan persediaan yang ada hanya sedikit yang

(10)

terjual, akibatnya profit yang dihasilkan juga akan rendah atau tidak maksimal akibat adanya penumpukan persediaan. Semakin baik perputaran persediaan maka akan semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan, begitu juga sebaliknya jika perputaran persediaan kurang baik, maka profitabilitas suatu perusahaan akan semakin menurun.

Menurut Riyanto (2001: 69) persediaan terlalu besar dibandingkan dengan kebutuhan akan memperbesar biaya, dan apabila persediaan rendah tanpa adanya perputaran persediaan yang rutin akan menekan keuntungan dalam artian tingkat perputaran persediaan rendah yang dapat berdampak pada laba perusahaan.

Munawir (2004:77) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat perputaran persediaan akan memperkecil resiko terhadap kerugian yang disebabkan kerana penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen, di samping itu akan menghemat ongkos penyimpanan dan

pemeliharaan terhadap persediaan tersebut. Adanya persediaan yang terlalu besar dibandingkan dengan kebutuhan akan memperbesar beban bunga, biaya penyimpanan, dan pemeliharaan gudang.

Memperbesar kemungkinan kerguian karena merusak, turunnya kualitas dan memperkecil keuntungan perusahaan. Dengan sebaliknya adanya persediaan yang terlalu kecil akan menekan keuntungan juga, karena kurangnya material perusahaan tidak dapat bekerja dengan luas produksi yang optimal.

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2012- 2015.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman

(11)

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2012- 2015. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil koefisien sebesar 0,051.

Nilai koefisien ini tidak signifikan karena nilai thitung 0,104 < ttabel 2,02269 dengan taraf signifikan sebesar 0,917 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2012- 2015. Teori menyatakan besarnya ukuran perusahaan dilihat dari semakin besar aktiva berarti semakin banyak modal yang ditanamkan. Semakin baik ukuran perusahaan maka akan semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan, begitu juga sebaliknya jika ukuran perusahaan kurang baik, maka profitabilitas suatu perusahaan akan semakin menurun. Akan tetapi dari hasil pengujian yang penulis peroleh bahwa pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas berpengaruh positif tetapi tidak

signifikan. Ini berarti bahwa aset yang dimiliki oleh perusahaan sudah cukup baik akan tetapi pengelolaan aset dari perusahaan yang kurang terkelola. Sehingga untuk pencapaian laba yang maksimum belum tercapai dengan baik.

5. Pengaruh Perputaran kas, piutang, Persediaan, Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2012- 2015

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa perputaran kas, piutang, persediaan dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2012- 2015. Hal ini dapat dilihat pada Tabel f yang menyatakan bahwa Fhitung 6,435 > Ftabel 2,61 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05.

(12)

Selain itu, berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,39,8 yang artinya 39,8%

perubahan pada variabel dependen (profitabilitas) dapat dijelaskan oleh variabel independen (perputaran kas, piutang, persediaan dan ukuran perusahaan) sedangkan sisanya sebesar 60,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Menurut Riyanto (2001: 43) Tinggi rendahnya earning power atau rentabilitas ekonomi (profitabilitas) ditentukan oleh 2 faktor, yakni:

a. Profit margin yaitu perbandingan antara “net operating income” dengan “net

sales”, di mana

perbandingannya dinyatakan dalam persentase. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa profit margin ialah selisih antara net sales dengan operating expenses (harga pokok penjualan + biaya administrasi + biaya penjualan + biaya umum)

b. Turnover of Operating Assets (tingkat perputaran aktiva usaha), yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu.

Turnover tesebut dapat ditentukan dengan membagi net sales dengan operating asstes. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profit margin

dimaksudkan untuk

mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat berapa besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan sales sedangkan operating assets dimaksukan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat berapa kecepatan perputaran operating assets dalam suatu periode tertentu. Maka efisiensi profit margin dan operating asstes turnover menentukan tinggi rendahnya earning power. Oleh karena itu makin tinggi tingkat profit margin atau operating assets turnover masing-masing atau keduanya mengakibatkan naiknya earning power.

(13)

KESIMPULAN

Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perputaran kas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,045.

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,771 > ttabel

sebesar 2,02269. Artinya apabila perputaran kas meningkat sebesar satu satuan, maka profitabilitas akan menurun 0,045 dalam setiap satuannya.

2. Perputaran piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,807.

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 3,223 > ttabel sebesar 2,02269. Artinya apabila perputaran piutang meningkat sebesar satu satuan, maka profitabilitas akan meningkat 0,807 dalam setiap satuannya.

3. Perputaran persediaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas .

Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,467. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 3,066 > ttabel sebesar 2,02269. Artinya apabila perputaran piutang meningkat sebesar satu satuan, maka profitabilitas akan menurun 0,467 dalam setiap satuannya.

4. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas . Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,051. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 0,104

< ttabel sebesar 2,02269. Artinya apabila perputaran piutang meningkat sebesar satu satuan, maka profitabilitas akan menurun 0,051 dalam setiap satuannya 5. Perputaran kas, piutang,

persediaan dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Dimana diperoleh nilai Fhitung 6,435 > Ftabel 2,61 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti Ha

diterima dan H0 ditolak.

DAFTAR PUSTAKA

Jumingan. (2011). Analisis Laporan

(14)

Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Kauangan. Jakarta: PT.

Rajawali Pers.

Munawir. (2004). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: PT.

Liberty Yogyakarta.

Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-

dasar Pembelajaran

Perusahaaan. Ed. Ke-Empat Cetakan Ke-Enam, Yogyakarta:

BPFE.

Siregar, Syofian. (2010). Statistik Deskriptif Untuk Penelitan.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soemarso. (2004). Akuntansi Suatu Pengantar. Ed. 5. Jakarta:

Selemba Empat.

Subramanyam. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:

Selemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Perputaran Persediaan dan Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek

Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Pengaruh Perputaran Modal Kerja , Perputaran Piutang Dan Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Studi Pada Perusahaan Konstruksi Sektor Infrastruktur Di Bursa Efek Indonesia

PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN KAS TERHADAP PROFITABILITAS Studi pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Food And Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI TEKSTIL YANG TERDAFTAR DI BURSA

Perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan industri tekstil yang terdaftar di

Pengaruh Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Dan Rasio Lancar Tehadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.. Kepulauan