Imatu Zahroh, NIM Judul “Hubungan Implementasi Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Kinerja Guru PAI (Studi Kasus di SMP Negeri 3 Tangsel)”.
MOTTO
KATA PENGANTAR
Ahmad Syafii Noor, MA, selaku pimpinan dalam penyusunan skripsi ini yang selalu sabar memberikan informasi tertulis mengenainya dan selalu meluangkan waktu untuk penulis selama masa bimbingan. Kepada seluruh dosen Institut Ilmu Al-Qur’an yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hal ini tidak mengurangi rasa hormat penulis kepada para dosen yang selalu sabar dalam mengajar dan mendidik penulis selama menjadi mahasiswa di IIQ Jakarta. . Kepada suamiku tercinta (Agus Harisun) dan anak-anakku yaitu Rizky Taufikurrahman, Vima Azzahra, Fasya Dzakwan Nur Aqli dan Alifia Azzahra yang selalu memberikan motivasi, curahan kasih sayang dan perhatian serta doa yang selalu menemani setiap kali penulis membawakannya. dari aktivitasnya sehari-hari.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada guru Sekolah Motivator Sehat Kahfi, Bapak. Tubagus Wahyudi dan Mbak Wiju, beserta alumni dan siswa senior serta teman-teman Kahfi kelas 15. Penulis mengucapkan terima kasih kepada sahabat tarbiyah “B”, Yuanita Gayatri, Rahma Masruroh yang selalu siap membantu dan menjadi tempat penulis mengadu. Penulis hanya bisa mengucapkan syukur dan berdoa semoga segala kebaikan yang diberikan semua akan dibalas oleh Allah SWT dengan amal kebaikan yang berlipat ganda.
Semoga tugas akhir ini dapat memberikan inspirasi dan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anak-anak saya dan para pembaca agar semakin semangat untuk meraih kesuksesan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Tantangan ini dari Allah SWT. disertai pula dengan petunjuk dasar realisasinya yaitu “Sultan” yang berarti kekuatan dan tenaga atau dengan kata lain kekuatan jasmani dan menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan “sultan” pada ayat tersebut adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. . Allah SWT telah memerintahkan umat manusia sejak lahir sampai liang kubur untuk mencari ilmu setinggi-tingginya, tanpa memandang usia.
ﺪﻬﻠﻟﺍ ﻲﻟﺍ ﺪﻬﻤﻟﺍ ﻦﻣ ﻢﻠﻌﻟﺍﺍﻮﺒﻠﻁﺍ
Kerangka berpikir
Pada dasarnya proses pembelajaran dalam dunia pendidikan tidak lepas dari peranan bagian tubuh dalam merespon dan menerima berbagai jenis data atau informasi, tentunya informasi tersebut akan langsung direspon oleh otak manusia. Bagian tubuh yang berperan sangat penting dalam menerima berbagai jenis data atau informasi disebut panca indera. yang terdiri dari indera penglihatan, penciuman, pengecapan, pendengaran dan peraba serta informasi yang diterima sebagai rangsangan melalui panca indera. lebih menekankan pada data atau informasi yang ditangkap oleh indera penglihatan dan pendengaran, yang kemudian diolah di otak manusia untuk memori jangka pendek dan bila perlu informasi tersebut diolah dan disimpan untuk memori jangka panjang. Rangsangan dalam belajar harus ditemui oleh orang yang belajar, yaitu diterima melalui panca indera yang meliputi penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba dan perasa. Perubahan tingkah laku terlihat dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mampu, dari bodoh menjadi pintar, dari awalnya tidak tahu.
Perubahan ini berlanjut secara psikologis pada diri seseorang yang sedang belajar, karena telah terbentuk suatu kebiasaan atau kebiasaan tertentu dalam dirinya ketika ia menghadapi sesuatu yang ingin dipelajarinya. Hal ini terjadi karena adanya suatu daya panca indra atau rangsangan dari luar diri mengenai dirinya, termasuk panca indera dan bagian tubuhnya, yang kemudian memberikan respon dan tanggap terhadap rangsangan tersebut, maka terjadilah proses psikis dan fisik dan sebagai akibat dari rangsangan tersebut. proses ini beberapa aktivitas terjadi di otak. Pada akhirnya terdapat respon terhadap stimulus sensorik yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Rumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, penulis merumuskan hipotesis penelitian yaitu tidak terdapat pengaruh daya indera yang lebih dominan dari panca indera baik penglihatan, pendengaran maupun kinestetik dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA Daarul Ma' Hoërskool arif, Jakarta. Ho : Tidak terdapat pengaruh daya indera panca indera dalam pembelajaran terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam.
Identifikasi Masalah
Bagaimana pengaruh daya indera panca indera terhadap hasil belajar pendidikan agama islam kelas XI IPA SMA Daarul Ma'arif Jakarta.
Pembatasan Masalah
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa pada ranah kognitif yang diperoleh dari hasil tes setelah siswa mengalami proses pembelajaran dengan guru yang lebih menekankan pada indra penglihatan dan pendengaran.
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui seberapa bagus kelasnya
Metode Penelitian
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) di Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta. Bagi pimpinan pendidikan : Dapat dijadikan masukan bagi guru mengenai kesadaran akan kemampuan siswa dalam merespon/merangsang suatu informasi dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik karena memadukan aktivitas fisik dan kemampuan intelektual dengan memanfaatkan indra dan mengetahui perbedaan-perbedaan yang ada. siswa individu. Gaya belajar harus diperhatikan karena akan mempengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri. Zulia Gutari, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tahun 2012 melakukan penelitian dengan judul skripsi Pengaruh Body Image dan Keintiman Pasangan Terhadap Kesejahteraan Psikologis Penyintas Kanker Payudara di RS Kanker Darmais. Penelitian ini menjelaskan bahwa daya panca indera yang terdapat pada tubuh manusia mempunyai gambaran atau penilaian bagi individu atau orang lain yang melihatnya, body image tidak hanya aspek penampilan fisik dan kecantikan saja.
Selanjutnya Dimas Pamuncak, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, melakukan penelitian skripsi pada tahun 2011 dengan judul pengaruh gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik terhadap hasil belajar. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa dalam pengolahan data atau informasi yang diindera setiap anak yang diterima maka harus ada proses pembelajaran baik yang bersifat pendidikan formal maupun nonformal dan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran itu sendiri harus ada komunikasi yang baik antara guru dan siswa agar tercipta suasana belajar yang baik dan menyenangkan sehingga setiap siswa merasa nyaman dan bahagia. dapat melaksanakan kegiatan belajar dan semua itu dapat dipengaruhi oleh gaya belajar anak itu sendiri. Selanjutnya pada tahun 2010, Akhmad Syaikhu, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam tesisnya yang berjudul proses pembelajaran Al-Qur'an menjelaskan bahwa lahirnya generasi Islami dan Al-Qur'an tidak lepas dari pendidikan yang berbasis nilai-nilai Islam. berasal dari Al-Quran dan Assunah, karena kita harus sadar bahwa Allah telah memberikan kita akal dan pikiran untuk selalu mengambil ibroh atau hikmah yang diriwayatkan dalam Al-Quran, salah satunya adalah. Ibnu Sina dalam buku karangan Harun Nasution mengatakan bahwa jiwa manusia merupakan satu kesatuan yang terpisah dan mempunyai wujud yang terpisah dari jasad.
Jiwa manusia berasal dan dicipta setiap kali ada jasad, yang sesuai dan boleh menerima roh yang dilahirkan di dunia ini. Walaupun jiwa manusia tidak mempunyai fungsi fizikal dan oleh itu tidak menginginkan jasad, tetapi untuk melaksanakan tugasnya sebagai daya berfikir, jiwa tetap menginginkan jasad. Lima deria dan kuasa dalaman jiwa haiwan adalah seperti akal, anggaran dan ingatan yang membantu jiwa manusia memperoleh konsep dan idea tentang dunia di sekelilingnya.
Jika ruh manusia telah mencapai kesempurnaan sebelum terpisah dari raga, maka selamanya ia berada dalam kenikmatan dan keterpisahan. Dari beberapa studi literatur yang dilakukan oleh para peneliti terdahulu, penulis mengemukakan bahwa belum ada yang melakukan penelitian dengan judul skripsi Pengaruh Daya Indera Panca Indera Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam yang pernah dilakukan pada siswa. kelas XI di Darul Ma. SMA 'arif, Jakarta.
Sistematika penulisan
Bab III, Metodologi Penelitian yang meliputi: pendekatan penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi variabel, populasi penelitian, sampel penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis data dan prosedur penelitian. Bab IV, Hasil Penelitian yang meliputi: umum gambaran responden, hubungan panca indera gaya belajar dengan hasil akhir belajar siswa. Setelah dilakukan analisa data pada bab IV terlihat bahwa tidak terdapat pengaruh panca daya panca indera yang lebih dominan diantara daya panca indera visual, auditori, dan kinestetik dalam pembelajaran terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam, sehingga terdapat 'a korelasi negatif atau searah. Terlihat dengan N sebesar 24 diperoleh nilai product moment “r” sehingga pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,515, dimana r tabel dengan df 22 pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,404.
Membandingkan besarnya nilai rxy yang diperoleh sebesar 0,106 sedangkan r tabel masing-masing sebesar 0,515 dan 0,414, sehingga nilai rxy lebih rendah/lebih kecil dari nilai r tabel yang berarti hipotesis alternatif atau Ha ditolak dan Ho diterima. Dengan demikian, secara tegas dapat kita nyatakan bahwa tidak ada pengaruh daya indera panca indera yang lebih dominan pada kinestetik visual, auditori, dan internal. Jika kita perhatikan besarnya rxy yaitu sebesar 0,106 yang besarnya berkisar antara berarti ada korelasi negatif antara variabel X dengan variabel Y yang artinya ada korelasi antara variabel X dengan variabel Y).
SARAN
Orang tua hendaknya selalu meluangkan waktu untuk memantau anaknya untuk mengikuti perkembangan prestasi anaknya di sekolah. Agar lebih efektif mencapai prestasi yang baik, orang tua dan guru harus bekerja sama dengan baik dalam membimbing siswa, meskipun kondisi fisik siswa yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Dalam proses pembelajaran panca indera tidak dapat berdiri sendiri melainkan memerlukan kerjasama antara indra yang satu dengan indera yang lain.Selain itu keberhasilan belajar tidak hanya diukur dari kuatnya stimulus yang dikeluarkan oleh panca indera saja, melainkan dipengaruhi oleh indera lain. faktor. yaitu faktor internal dan faktor eksternal dari siswa itu sendiri.
Asy'arie, Musa, Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam Al-Qur'an, Yogyakarta: Institut Studi Filsafat Islam: 1992. Derajat, Zakiyah, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara dan Dirjen Bina Keagamaan Islam, Kementerian Agama, 1996. Majid, Abdul dan Andayani, Dian, Konsep dan Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi 2004, Bandung: PT Teen Rosdakarya, 2004.