• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Terapi Dzikir terhadap Tingkat Stres

N/A
N/A
Siti Halimah Alfira

Academic year: 2024

Membagikan " Pengaruh Terapi Dzikir terhadap Tingkat Stres"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP TINGKAT STRESS

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Islam dan Psikologi Dosen Pengampu: Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag., M.Si

Disusun oleh:

Siti Halimah Alfira 11210700000123

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2024

(2)

PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP TINGKAT STRESS Siti Halimah Alfira

Abstrak

Stres adalah kondisi internal yang timbul akibat tuntutan fisik atau situasi lingkungan yang dianggap mengancam dan melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya. Terapi dzikir, sebagai intervensi spiritual dalam Islam, dipercaya mampu mengurangi tingkat stres dengan cara menenangkan batin dan memperkuat keyakinan kepada Allah SWT. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh terapi dzikir terhadap tingkat stres. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi dzikir efektif dalam menurunkan tingkat stres pada berbagai kelompok, termasuk penderita hipertensi, korban bullying, dan mahasiswa. Praktik dzikir membantu individu mencapai ketenangan batin, yang berkontribusi pada penurunan aktivitas sistem saraf simpatik dan peningkatan aktivitas sistem saraf parasimpatik, sehingga meningkatkan perasaan rileks dan mengurangi stres. Dengan demikian, terapi dzikir dapat dianggap sebagai metode yang efektif dalam mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan psikologis.

Kata kunci:Stres, Terapi dzikir, Kesehatan mental

Abstract

Stress is an internal condition arising from physical demands or environmental situations perceived as threatening and beyond an individual's coping capacity.

Dhikr therapy, as a spiritual intervention in Islam, is believed to reduce stress levels by calming the mind and strengthening faith in Allah SWT. This study aims to examine the influence of dhikr therapy on stress levels. The results indicate that dhikr therapy effectively reduces stress in various groups, including hypertension patients, bullying victims, and students. The practice of dhikr helps individuals achieve inner peace, contributing to decreased sympathetic nervous system activity and increased parasympathetic nervous system activity, thereby enhancing relaxation and reducing stress. Therefore, dhikr therapy can be considered an effective method for managing stress and improving psychological well-being.

Keywords:Stress, Dhikr therapy, Mental health

(3)

Pendahuluan

Stres merupakan respons alami tubuh terhadap situasi yang dianggap menantang atau mengancam. Penyebab stres, atau yang dikenal sebagai stresor, sangat beragam dan dapat berasal dari faktor internal maupun eksternal individu. Stresor internal meliputi faktor psikologis seperti perasaan takut, perfeksionisme, dan ketidakpastian, sedangkan stresor eksternal mencakup situasi sosial seperti tuntutan pekerjaan, masalah keluarga, dan hubungan interpersonal (Anggraieni &

Subandi, 2014).

Dalam konteks religiusitas, dzikir atau penyebutan nama Allah secara berulang-ulang dipercaya oleh umat Islam memiliki efek menenangkan dan dapat membantu mengurangi tingkat stres. Terapi dzikir dianggap mampu memberikan ketenangan batin dan memperkuat keyakinan bahwa segala masalah dapat dihadapi dengan bantuan Allah SWT (Anggraieni & Subandi, 2014).

Penelitian menunjukkan bahwa terapi dzikir efektif dalam menurunkan tingkat stres pada berbagai kelompok, termasuk penderita hipertensi, korban bullying, dan mahasiswa. Studi yang dilakukan oleh Anggraieni dan Subandi (2014) menemukan bahwa relaksasi dzikir dapat secara signifikan menurunkan stres pada penderita hipertensi esensial . Sementara itu, penelitian oleh Sucinindyasputeri (2017) menunjukkan bahwa terapi dzikir juga bermanfaat dalam mengurangi stres pada mahasiswa (Atmaja & Juniawan, 2023).

Isi

2.1. Stres

Lazarus dan Folkman (Morgan, King, Weisz, & Schopler, 1989) menggambarkan stres sebagai kondisi internal yang dapat disebabkan oleh tuntutan fisik tubuh atau oleh situasi lingkungan dan sosial yang dapat membahayakan, tidak terkendalikan, atau melebihi kemampuan seseorang untuk melakukan coping.

Stres yang dialami oleh seseorang bisa bermula dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang, keluarga, dan lingkungan.

(4)

Stres atau stresor memiliki berbagai bentuk dan jenis. Stresor, yang dapat bersifat netral, muncul dalam berbagai situasi dan memicu respons stres pada individu. Respons terhadap stresor ini sangat dipengaruhi oleh persepsi individu.

Misalnya, berbicara di depan umum dapat menjadi pengalaman menyenangkan bagi sebagian orang, tetapi bagi yang lain bisa menakutkan dan menjadi stresor.

Stresor bisa berasal dari dalam (internal) atau luar (eksternal) individu.

Stresor internal terkait dengan kepribadian dan aspek psikologis seperti rasa takut, perfeksionisme, ketidakpastian, penyakit, ekspektasi tidak realistis, pandangan negatif, konsep diri buruk, dan ambisi yang gagal. Stresor eksternal pada remaja hingga dewasa muda biasanya berkaitan dengan sekolah, nilai, tuntutan pekerjaan, dan hubungan interpersonal dengan keluarga atau pasangan. Pada orang dewasa yang lebih matang, stresor eksternal sering kali terkait dengan masalah keuangan atau kesulitan dengan rekan kerja atau atasan (Shah, N. 2009).

2.2. Terapi Dzikir

Menurut Shihab (2008), zikir dapat dibandingkan dengan menghafal. Akan tetapi, terapi zikir berfokus pada memperoleh pengetahuan dan menyimpannya dalam ingatan kemudian menghidupkan kembali apa yang telah teringat, baik lisan maupun hati, baik yang telah dilupakan maupun yang telah tertanam dalam ingatan.

Dzikir adalah elemen spiritual dan religius yang membantu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Praktik dzikir tidak hanya menimbulkan rasa takut, tetapi juga keyakinan bahwa setiap stresor dapat diatasi dengan bantuan Allah. Umat Islam percaya bahwa menyebut nama Allah secara berulang-ulang (Dzikir) dapat menyembuhkan jiwa dan berbagai penyakit. Ketika seorang Muslim rutin berdzikir, ia akan merasa dekat dengan Allah, berada di bawah perlindungan dan penjagaan-Nya, yang pada akhirnya meningkatkan rasa percaya diri, kekuatan, perasaan aman, tentram, dan bahagia (Najati, 2005).

(5)

2.3. Pengaruh Terapi Dzikir terhadap Tingkat Stres

Subandi (2009) menyatakan bahwa aktivitas dzikrullah, atau mendekatkan diri pada Allah SWT, sangat penting untuk mengurangi stres dan efek negatifnya.

Terapi dzikir sebagai bentuk intervensi spiritual telah lama digunakan dalam tradisi Islam untuk mencapai ketenangan batin dan mengurangi stres (Kusnanto et al., 2022). Kegiatan berzikir melibatkan pengulangan kata-kata atau frasa religius.

Hal ini dipercaya dapat membantu pembacanya dalam mencapai kondisi rileks dan damai saat berdzikir maupun setelahnya (Munira et al., 2020).

Terapi dzikir sebagai salah satu bentuk intervensi spiritual dan relaksasi, tampaknya memberikan manfaat psikologis yang substansial (Wahyuningsih &

Tamimi, 2021). Praktik dzikir melibatkan pengulangan kata-kata atau frasa tertentu dalam suasana tenang dan penuh perhatian, dapat membantu pasien mencapai kondisi mental yang lebih stabil dan tenang. Hal ini mungkin terkait dengan penurunan aktivitas sistem saraf simpatik dan peningkatan aktivitas sistem saraf parasimpatik, yang berkontribusi pada perasaan rileks dan pengurangan stress (Munira et al. dalam Martadinata, 2024).

Penelitian Wahyuningsih and Tamimi (2021) menunjukkan bahwa praktik spiritual dan religius, termasuk dzikir, dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan mental dengan mengurangi tingkat stres dan kecemasan.

Penutup

Berdasarkan pembahasan tentang stres dan terapi dzikir, dapat disimpulkan bahwa stres merupakan kondisi internal yang dapat dipicu oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi aspek psikologis seperti rasa takut dan perfeksionisme, sedangkan faktor eksternal mencakup tuntutan pekerjaan, masalah keluarga, dan hubungan interpersonal.

Terapi dzikir, sebagai salah satu bentuk intervensi spiritual dalam Islam, menunjukkan potensi yang signifikan dalam mengurangi tingkat stres. Melalui praktik dzikir, individu dapat mencapai ketenangan batin, yang secara positif mempengaruhi kesehatan mental mereka. Penelitian menunjukkan bahwa dzikir

(6)

dapat membantu menurunkan aktivitas sistem saraf simpatik dan meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatik, yang berkontribusi pada perasaan rileks dan pengurangan stres.

Praktik dzikir tidak hanya membantu individu merasa lebih dekat dengan Allah SWT, tetapi juga memberikan rasa perlindungan dan pengawasan ilahi, yang meningkatkan rasa percaya diri, kekuatan, dan perasaan aman. Oleh karena itu, terapi dzikir dapat dianggap sebagai metode efektif dalam mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan psikologis.

(7)

Daftar Pustaka

Anggraieni, W. N., & Subandi, S. (2014). Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir untuk Menurunkan Stres pada Penderita Hipertensi Esensial. Jurnal Intervensi Psikologi, 6(1), 81-102.

https://doi.org/10.20885/intervensipsikologi.vol6.iss1.art6 Atmaja, B. P., & Juniawan, H. (2023). Pengaruh Terapi Dzikir

terhadap Tingkat Stress Korban Bullying Verbal pada Remaja Awal Usia 12-16 Tahun di SMPN 1 Karang Bintang Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2023.Jurnal Penelitian Keperawatan, 9(2), 231-242.

Kumala, O. D., Rusdi, A., & Rumiani, R. (2019). Terapi dzikir untuk meningkatkan ketenangan hati pada pengguna napza.JIP (Jurnal Intervensi Psikologi),11(1), 43-54.

Kusnanto, K., Arifin, H., Pradipta, R. O., Gusmaniarti, G., Kuswanto, H.,

Setiawan, A., & Lee, B. O. (2022). Resilience-based Islamic program as a promising intervention on diabetes fatigue and health-related quality of life. PloS one, 17(9), e0273675.

https://doi.org/10.1371/journal.pone.0273675

Martadinata, U. H. (2024). PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP

PENURUNAN STRES PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2.Jurnal Keperawatan Abdurrab, 8(1), 46-51.

Munira, S., Hasneli, Y., & Nauli, F. A. (2020). Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Dan Terapi Zikir Terhadap Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus:

Literature Review. Jurnal Ilmu Keperawatan, 8(1), 22-37.

Shah, N. (2009). Understanding stress.Veterinary Nursing Journal,24(10), 36-37.

Shihab, M. Q. (2008). Wawasan Al-Quran tentang dzikir dan do’a (Cetakan III). Jakarta: Penerbit Lentera Hati.

Subandi. (2009). Psikologi zikir: Fenomenologi transformasi religius.

Yogyakarta: Pustaka

Sucinindyasputeri, R. (2017). Pengaruh terapi zikir terhadap penurunan stres pada mahasiswa magister profesi psikologi.INQUIRY: Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(1), 30-41.

Referensi

Dokumen terkait

Berarti dapat disimpulkan tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara terapi musik dan terapi tertawa dalam penurunan tingkat stress pada lansia, karena

Hasil Terapi Musik Dzikir untuk Relaksasi Stres Seorang Anak Jalanan di UPTD Kampung Anak Negeri dapat dilihat dari proses terapi yang dilakukan oleh konselor pada konseli

Dzikir merupakan metode untuk terapi dengan menggunakan pendekatan transpersonal yang menjunjung tinggi spiritual karena dalam dzikir orang yang melakukan terapi

Tidak adanya pengaruh pelatihan dzikir terhadap penurunan stres akademik dan adanya temuan kenaikan rata-rata stress akademik pada pretest ke posttest disebabkan adanya

Tingkat kecemasan pada lansia hipertensi sebelum terapi relaksasi dzikir di Posyandu Lansia Kelurahan Jombatan Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang sebagian besar

paired sampel T-test bahwa nilai sig.. signifikan antara hasil pre test dan post test skala stres. Jadi dapat. disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian terapi dzikir

penurunan tingkat kecemasan yang berarti. Hasil Analisis Bivariat.. Hasil Cross Tabulation Data Demografi Responden Kelompok Sebelum Pemberian Intervensi Terapi Dzikir

Uji statistik yang digunakan untuk melihat pengaruh terapi dzikir dan doa terhadap tingkat depresi pada pasien postpartum adalah dengan menggunakan uji T dependen,