PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa apabila tingkat pendidikan orang tua baik maka hasil belajar siswa pun akan baik. Berdasarkan perhitungan tersebut, tingkat pendidikan orang tua siswa di SMPN 6 Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, termasuk dalam kategori sedang. Dan adanya tingkat pendidikan orang tua yang baik akan mempengaruhi besarnya hasil belajar siswa.
Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORI
Pengertian Pendidikan
20 Tahun 2003 tentang Pasal 1 Sistem Pendidikan Nasional : “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, berakhlak mulia.” karakter. , dan keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” 6. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan pendidikan sebagai proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan pelatihan. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam pengembangan potensi peserta didik dalam kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan melalui proses pembentukan dan pengajaran, serta sebagai pedoman bagi peserta didik, sebagai manusia dan anggota masyarakat dalam kelangsungan adat istiadat, kebudayaan, dan pranata sosial.
Tingkat Pendidikan Orang Tua
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat dipahami bahwa jenjang pendidikan mencakup segala macam kegiatan orang tua atau orang dewasa yang mempunyai nilai pendidikan agar anak berkembang dan mampu menghadapi permasalahan yang dihadapi anak dalam kehidupan bermasyarakat. Tingkat pendidikan orang tua yang dimaksud di sini adalah tingkat pendidikan formal yang dialami orang tua, yaitu tingkat pendidikan dasar (lulusan SD/MI dan SMP/MT), tingkat pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) dan pendidikan tinggi. . tingkat (universitas, diploma, sarjana). Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan dengan jelas apa yang dimaksud dengan tingkat pendidikan orang tua.
Keluarga Sebagai Lembaga Pendidikan
Berdasarkan kebiasaan-kebiasaan yang dibangun dan dibentuk dalam keluarga, maka keluarga dapat dikatakan sebagai pusat penguatan setiap anggota keluarga sebagai subjek yang berperan untuk saling mengingatkan akan kebaikan. Jika anggota keluarga mampu memperlakukan anggota keluarganya secara manusiawi, berarti mereka dapat memperlakukan anggota keluarga sebagai makhluk jasmani dan rohani. Sebagai makhluk sosial, anggota keluarga harus dibekali dan berhak mendapat bimbingan tentang bagaimana hidup rukun dalam keluarga dan antar keluarga.
Prestasi Belajar
- Pengertian Belajar dan Prestasi Belajar
- Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha siswa yang dapat dicapai berupa penguasaan pengetahuan, kemampuan, kebiasaan dan keterampilan serta sikap setelah mengikuti proses pembelajaran yang dapat dibuktikan dengan hasil tes. . Prestasi belajar merupakan sesuatu yang perlu diketahui siswa mengenai kemampuan yang diperolehnya dari suatu kegiatan yang disebut belajar. Kinerja belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari diri sendiri (internal) maupun dari luar diri (eksternal).27 Oleh.
Faktor berasal dari diri sendiri (internal). 1) Faktor fisik (fisiologi), baik bawaan maupun didapat. Faktor eksternal ini merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dan berasal dari luar dirinya. Yakni adanya hubungan harmonis dalam keluarga, tersedianya fasilitas belajar, kondisi perekonomian yang memadai, suasana mendukung dan penuh kepedulian. orang tua tentang perkembangan proses belajar anak.
Setiap keluarga mempunyai kekhasan dalam mendidik anak, ada pula yang bersifat diktator, demokratis, dan acuh tak acuh sehingga akan mempengaruhi kualitas prestasi anak didiknya. Hubungan orangtua-anak ada yang bermacam-macam, ada yang sangat dekat sehingga kadang menjadikan anak ketergantungan atau manja, ada yang cuek sehingga timbul reaksi frustasi pada diri anak, ada pula yang menjauh karena orangtua yang terlalu berlebihan. menyulitkan anak, sehingga menghambat proses belajar, dan anak selalu diliputi ketakutan terus menerus. Keharmonisan antara orang tua dan anak terkadang tidak terlepas dari faktor ekonomi. serta faktor keberhasilan seseorang, namun pengaruh faktor ekonomi keluarga ini tidak bersifat mutlak.
Jika hal ini tidak memungkinkan, maka aktivitas anak dapat mengganggu belajarnya, sehingga diperlukan perhatian orang tua untuk terus melanjutkan dan mengawasinya setiap saat.
Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga
- Pengertian Pendidikan Agama Islam
- Kedudukan Pendidikan Agama Islam
- Pentingnya Pendidikan Agama dalam Keluarga
- Penelitian Terdahulu
Pendidikan agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman terhadap agama Islam agar menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, sosial, berbangsa dan bernegara. Dari beberapa pengertian pendidikan agama Islam di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu upaya mempersiapkan peserta didik untuk beriman, memahami dan mengamalkan ajaran Islam agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupannya. hidup. Pendidikan agama mempunyai kedudukan yang tinggi dan terdepan karena pendidikan agama menjamin akan meningkatkan akhlak peserta didik dan mengangkat derajatnya, serta membahagiakan hidup dan kehidupannya.
Pendidikan agama menyucikan hati dan menyucikan jiwa, tetapi ia juga mendidik hati nurani dan mendorong mereka kepada tingkah laku yang baik dan mendorong mereka melakukan pekerjaan yang mulia. Oleh itu, pendidikan agama perlu dijalankan dari tadika hingga ke universiti. Justeru, didikan agama memainkan peranan yang amat penting dalam meningkatkan akhlak anak-anak bagi menyucikan hati dan jiwa agar mempunyai sahsiah yang baik dalam kehidupan.
Tujuan Pendidikan Agama Islam Secara umum pendidikan agama Islam bertujuan untuk membentuk manusia mutaqqin yang ruang lingkupnya mempunyai dimensi yang tidak terbatas (tidak dibatasi oleh jangkauan manusia), baik yang cair maupun algoritmik (berurutan logis) dalam garis muhsin mukmin-muslim. . Berbagai kajian di atas mengenai tujuan pendidikan agama menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam merupakan pendidikan yang sadar dan bertujuan. Dapat disimpulkan dari beberapa pernyataan di atas bahwa tujuan pendidikan agama Islam adalah menyempurnakan hubungan manusia dengan Allah SWT, menyempurnakan hubungan manusia satu sama lain, memelihara, meningkatkan dan meningkatkan hubungan antara manusia dan lingkungan.
Pendidikan Islam sangat penting karena pendidikan agama Islam merupakan suatu usaha atau proses, penelitian, pembentukan dan pengembangan sikap dan perilaku untuk mencari, mengembangkan, mempertahankan dan menggunakan pengetahuan dan alat.
Jenis Penelitian
Definisi Oprasional Variabel
Tempat dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel
Tehnik Pengumpulan Data
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk ganda yang terdiri dari 20 soal. Tes ini digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui secara langsung kondisi objektif sasaran penelitian mengenai pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII.A SMP N 6 Lubuk Linggau Sumatera Selatan.
Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang didokumentasikan di suatu tempat dalam bentuk arsip atau data lain yang tertulis dan mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian 43 Dokumentasi dapat berupa tulisan, gambar yang diambil dari tempat penelitian. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk melengkapi data laporan yang dapat diperoleh melalui dokumen administrasi dan arsip di SMPN 6 Lubuk Linggau Sumatera Selatan.
Instrumen Penelitian
Hasil distribusi frekuensi data variabel tingkat pendidikan orang tua pada tabel diatas digambarkan dalam histogram sebagai berikut :. Analisis diarahkan pada analisis variabel-variabel yang dipandang berhubungan langsung dengan pendidikan orang tua (sebagai variabel independen). Jadi dapat disimpulkan terdapat hubungan sedang antara pendidikan orang tua dengan hasil belajar dengan Rxy sebesar 0,45.
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah model regresi pendidikan orang tua (X) berpengaruh signifikan terhadap hipotesis hasil belajar (Y). Berdasarkan pandangan tersebut, jelas bahwa rendahnya tingkat pendidikan orang tua dan kurangnya berhemat menjadi penghambat prestasi anak. Sedangkan tingkat pendidikan orang tua dalam kategori sedang sebanyak 19 orang (61,29%) dan tingkat pendidikan orang tua dalam kategori rendah sebanyak 5 orang (16,12%).
Dengan demikian hipotesis yang diajukan penulis yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan hasil belajar siswa kelas VIII.A PAI SMPN 6 Lubuk Linggau Sumatera Selatan dapat diterima. Berdasarkan pokok bahasan yang penulis angkat tentang hubungan tingkat pendidikan orang tua dengan hasil belajar siswa kelas VIII.A PAI Lubuk Linggau Sumatera Selatan. Artinya apabila ada kemajuan dari faktor tingkat pendidikan orang tua siswa maka akan diikuti.
Di akhir penyelesaian skripsi ini, penulis ingin menyampaikan saran-saran yang bermanfaat bagi orang tua siswa yang mempelajari PAI siswa kelas VIII.A di SMPN 6 Lubuk Linggau Sumatera Selatan.
Uji Validitas dan Reabilitas
Uji Hepotesis
HASIL PENELITIAN
Situasi dan Kondisi sekolah
Riwayat Singkat Berdirinya Sekolah
Visi dan Misi
Tujuan Sekolah
Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan diversifikasi kurikulum sekolah menengah pertama untuk memenuhi kebutuhan siswa, keluarga dan berbagai sektor pembangunan serta subsektornya. Sekolah dapat mengisi/membuat pemetaan standar kompetensi dasar, indikator dan aspek untuk 7-9. kelas untuk semua mata pelajaran. Sekolah mampu memenuhi/membangun standar nasional prasarana/sarana sekolah, meliputi: seluruh peralatan, sarana, prasarana, dan pemeliharaan negara memenuhi standar nasional pendidikan.
Sekolah mampu memenuhi standar pendidik dan tenaga pengajar, antara lain: semua guru berkualifikasi minimal S1, mengikuti PTBK, semua mengajar sesuai arahannya.
Keadaan Guru SMPN 6 Lubuk Linggau Sumatera Selatan
Keadaan Siswa SMPN 6 Lubuk Linggau Sumatera Selatan
Data penelitian terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas adalah tingkat pendidikan orang tua dan variabel terikat adalah hasil belajar siswa kelas V. Untuk mendeskripsikan pengaruh variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini, pada bagian ini akan dijelaskan pengaruh variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini. menyajikan gambaran data masing-masing variabel berdasarkan data yang diperoleh di lapangan. Dengan nilai R Square tersebut dijelaskan bahwa hasil belajar fiqih dipengaruhi oleh pendidikan orang tua sebesar 20,6%, sedangkan sisanya sebesar 70,4%. Orang tua berperan penting dalam membentuk minat pada siswa dan orang tua menjadi penyemangat pada anaknya.
Hal ini sesuai dengan kerangka penelitian ini dimana tingkat pendidikan orang tua yang tinggi akan membangkitkan minat belajar siswa. Jadi dapat dikatakan bahwa cara orang tua mendidik anak berdasarkan pengalaman pendidikan yang diterima orang tua berkaitan dengan minat belajar anak, hasil tersebut didukung oleh penelitian Susetyo Sumarjo yang mempunyai hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan hasil belajar siswa. . Dari segi pendidikan, orang tua merupakan pendidik yang mengurusi urusan pendidikan khususnya bagi keluarganya (anak).
Begitu pula orang tua sebagai landasan moral bagi anak yang menjadi upaya dominan ke arah yang baik. Apalagi kedudukan orang tua juga akan memberikan dorongan yang sangat baik bagi kemajuan pendidikan anak di sekolah. Berdasarkan uraian mengenai pengaruh tingkat pendidikan orang tua di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi orang tua sangat mempengaruhi prestasi anaknya di sekolah.
Berdasarkan penyebaran angket pada sampel penelitian yang berjumlah 31 siswa menunjukkan bahwa tingkat pendidikan orang tua yang berada pada kategori tinggi sebanyak 7 orang (22,58%). Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan orang tua dan hasil belajar mempunyai hubungan yang positif (signifikan), hal ini terlihat dari hasil perhitungan dengan rumus korelasi numerik kasar, dimana Rxy = 0,453. Siswa hendaknya lebih aktif dalam belajar, meskipun pendidikan orang tuanya masih rendah, dan berusaha menyadari pentingnya ilmu dan pembelajaran sebagai prasyarat masa depan.
Prasarana SMPN 6 Lubuk Linggau Sumatera Selatan
Deskripsi Data
Hasil Uji Coba Instrumen
- Analisis Uji Validitas Angket
- Analisis Uji Reliabilitas Angket
- Uji Normalitas
- Pengolahan dan Analisis Penelitian
- Uji Regresi Linier
- Uji Koefisien Regresi Sederhana ( Uji T )
- Uji Koefisien Determinal (R 2 )
Pembahasan Hasil Penelitian