• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tuntutan Kerja dan Hubungan Atasan-Bawahan Terhadap Stres Kerja

N/A
N/A
Yudi Pratama

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Tuntutan Kerja dan Hubungan Atasan-Bawahan Terhadap Stres Kerja"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TUNTUTAN KERJA DAN HUBUNGAN ATASAN - BAWAHAN TERHADAP STRES KERJA

(The Influence of Job Deman ds and Leader Member Exchange on Job Stress)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Magister Profesi dalam Program Pendidikan Magister Psikologi Profesi Universitas Sumatera Utara

Oleh

MEITY KURNIATI

107029012

PROGRAM PENDIDIKAN MAGISTER PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014

(2)

LEMBAR PENGESAHAN Tesis ini diajukan oleh

Nama : Meity Kurniati

NIM : 107029012

Kekhususan : Psikologi Industri dan Organisasi

Judul Tesis : Pengaruh Tuntutan Kerja dan Hubungan Atasan -Bawahan terhadap Stres Kerja

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Psikologi Profesi pada Kekhususan Psikologi Profesi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, pada hari Jumat, 30 Mei 2014.

DEWAN PENGUJI

Penguji I/ Pembimbing : Siti Zahreni, M.Psi, Psikolog [ ]

Penguji II : Emmy Mariatin, MA, Ph.D, Psikolog [ ]

Medan, 24 Juni 2014

Koordinator Magister Psikologi Profesi Dekan Fakultas Psikologi USU Fakultas Psikologi USU

Dr. Wiwik Sulistyaningsih, M.Si, Psikolog Prof.Dr. Irmawati, Psikolog

NIP. 196501122000032001 NIP. 195301311980032001

(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguh -sungguhnya bahwa Tesis saya yang disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesi Psikolog dari Program Pendidikan Profesi Psikologi Jenjang Magist er Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara adalah hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Tesis saya yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan kaidah dan etika pe nulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dalam Tesis ini, saya bersedia menerima sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Medan, Juni 2014

Meity Kurniati

NIM 107029012

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberkati dan memberikan jalan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi -tingginya untuk bantuan dan dukung an dari banyak pihak yang telah memungkinkan selesainya penyusunan maupun penyajian laporan tesis ini, yaitu kepada :

1. Orang tua saya yang tercinta, ucapan terimakasih yang tidak terhingga saya haturkan kepada Bpk. Zakaria Gurusinga, BE (Alm) dan Ibu Nursalam br Ginting atas kasih sayang, memberikan semangat, serta bimbingan yang diberikan sejak dari kecil. Semoga Papa bisa tersenyum di sorga dan semoga saya bisa memberikan yang terbaik kepada kalian.

2. Ibu Siti Zahreini, M. Psi, Psikolog selaku dosen pembimbi ng. Terimakasih atas segala bimbingan, semangat, perhatian serta kesabaran yang begitu besar terhadap penulis selama penyusunan tesis ini. Terima kasih karena selalu bersedia meluangkan waktu dan energi untuk membantu penulis.

Dengan itu semua proses yang sulit ini terasa jauh lebih mudah.

3. Ibu Emmy Mariatin, MA. Ph.D, Psikolog selaku dosen penguji. Terima kasih atas kesedian Ibu dalam meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan bimbingan, pengarahan serta saran agar tesis ini menjadi lebih baik lagi.

4. Bapak H. Zul Fikar Amri, Bapak Husni S.H, Bapak H. Muthalib S.E, dan Bapak Ahmad Yani, selaku Komisaris PT. PD. X dan Pimpinan yang telah memberikan izin, kemudahan, pengarahan serta saran maupun dukungan kepada penulis selama melakukan penelitian di Perkebuna n ini.

5. Ibu Prof.Dr. Irmawati, Psikolog selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

6. Bang Hendra E. S.TS, bang Deddy C. S.TIP, M.si dan keluarganya, abang-abang kandung saya yang selalu memberikan masukan, semangat dan kasih sayang baik moril maupun materil kepada saya.

(5)

7. Aswin P. Ginting SH Adv dan Mayke D. Friska, M. Psi, Psikolog, sahabat-sahabat saya yang banyak memberikan dukungan selama penulisan tesis ini. Terima kasih telah memberikan memotivasi saya dalam menyusun tesis ini, terima kasih menemani saya menunggu bimbingan, menemani ke kantor, memberikan masukan, akhirnya saya bisa menyelesaikan tesis teman -teman!.

8. Teman-teman Magister Profesi lainnya Ka Rara, Ka Ning, Ka Evi, ka Reni, Rosya, Tata, Ayu, Linda, Yustian terima kasih telah sal ing mendukung satu sama lain, serta Devi dan Susi segeralah kalian mengambil magister.

9. Semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis berharap semoga tesis ini dapat dikembangkan lagi sebagai dasar oleh para peneliti ke depan dalam bidang penelitian psikologi khususnya psikologi industri dan organisasi. oleh karena itu, penulis mohon maaf atas semua kekurangan dalam tesis ini dan menerima dengan senang hati segala bentuk kritik maupun saran yang me mbangun.

Medan, Juni 2014 Penulis

Meity Kurniati

(6)

Pengaruh Tuntutan Kerja dan Hubungan Atasan -Bawahan terhadap Stres Kerja

Meity Kurniati dan Siti Zahreni

ABSTRAK

Stres kerja merupakan masalah yang sering dijumpai karyawan, stres kerja yang berkepanjangan menghasilkan respon maladaptif seperti kelelahan, penyakit, produktivitas rendah, kecelakaan kerja dan penurunan prestasi kerja (Burke & Greenglass, 1991; Rivera, 2013). Penelitian ini berfokus pada dua sumber stres kerja yaitu tuntutan kerja dan hubungan atasan-bawahan. Adapun dimensi-dimensi tuntutan kerja yang diteliti yaitu beban kerja yang berlebih (workload), beban emosional (emotional load) dan beban kognitif (cognitive load). Sedangkan diimensi hubungan atasan-bawahan yaitu kontribusi, loyalitas, afeksi dan profesional respek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh tuntutan kerja dan hubungan atasan -bawahan terhadap stres kerja dan bagaimana pengaruh dimensi tuntutan kerja dan dimensi hubungan atasan-bawahan terhadap stres kerja di PT. X. Penelitian ini mengunakan metode kuantitatif yang dilakukan pada 140 orang karyawan PT. X. Alat ukur yang digunakan adalah skala tuntutan kerja (job demands), skala hubungan atasan - bawahan (leader member exchange) dan skala stres kerja. Hasil analisa dengan menggunakan regresi linear berganda menunjukkan adanya pengaruh positif tuntutan kerja dan hubungan atasan -bawahan terhadap stres kerja (R = 0,433; R2

= 18,7%; F = 15,776; p = 0,000), serta ada pengaruh positif dimensi tuntutan kerja dan dimensi hubungan atasan -bawahan terhadap stres kerja ( R= 0,369; R2

= 13,6%; F = 21,735; p = 0,000) dengan dimensi afeksi dan dimensi workload yang paling memberikan kontribusi terhadap tingkat stres kerja karyawan. Hasil penelitian ini selanjutnya akan menjadi dasar untuk menetapkan intervensi perusahaan yaitu berupa pelatihan supervisor.

Kata kunci: tuntutan kerja, hubungan atasan -bawahan, stres kerja. beban kerja, beban emosional, beban kognitif, kontribusi, loyalitas, afeksi dan profesiona l respek.

(7)

The Influence of Job Demands and Leader -Member Exchange on Job Stress

Meity Kuniati and Siti Zahreni

ABSTRACT

Job stress is frequently undergone by employees, and continuous job stress can cause maladaptive responses such as tiredness, illness, low productivity, job accident, and decrease in job performance (Burke &

Greenglass, 1991; Rivera, 2013). The research was focused on two sources of job stress: job demands and leader -member exchange. The studied dimensions of job demands were workload, em otional load, cognitive load, while the dimensions of leader -member exchange were contribution, loyalty, affection and profesional respect. The purpose of the research was to find out the influence of job demands and leader -member exchange on job stress an d the influence of the dimensions of job demands and leader-member exchange on job stress at PT. X. The research used quantitative method an 140 employees at PT. X. The instrument for the parameter was scales of job demands, leader -member exchange, and job stress. The result of the analysis, using multiple linear regression, showed that there was positive influence of job demand and leader -member exchange on job stress (R = 0.433; R2= 18.87 %; F = 15.776; p = 0.000).

There was positive influence of the dim ensions of job demands and leader - member exchange on job stress (R = 0.369; R2= 13.6 %; F = 21.735; p = 0.000) with the dimensions of affection and workload which had the most contribution to employees on job stress. The result of the research would be the basis for determining the company’s intervention such as training for supervisors.

Keywords : Job Demands, Leader -member Echange, Job Stress, Workload, Emotional Load, Cognitive Load, Contribution, Loyalty, Affection, Professional Respect.

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR DIAGRAM ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Manfaat Penelitian ... . 12

E. Sistematika Penelitian ... 13

BAB II LANDASAN TEORI A. Stres Kerja 1. Definisi Stres Kerja ... 13

2. Gejala Stres Kerja ... 16

3. Dampak Stres Kerja ... 18

4. Sumber Penyebab Stres Kerja ... ... 19

B. Tuntutan Kerja 1. Definisi Tuntutan Kerja ... 25

2. Dimensi Tuntutan Kerja ... 26

(9)

C. Hubungan Atasan-Bawahan

1. Definisi Hubungan Atasan -Bawahan ... 28

2. Dimensi Hubungan Atasan -Bawahan ... 30

D. Pengaruh Tuntutan Kerja Terhadap Stres Kerja ... . 32

E. Hipotesis Penelitian ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel ... 37

B. Definisi Operasional 1. Stres Kerja ... 38

2. Tuntutan Kerja ... 39

3. Hubungan Atasan-Bawahan ... 40

C. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian ... 41

D. Metode Pengambilan Data 1. Skala Stres Kerja ... ... 43

2. Skala Tuntutan Kerja ... 44

3. Skala Hubungan Atasan-Bawahan ... 45

E. Uji Coba Alat Ukur 1. Uji Validitas ... 46

2. Uji Reliabilitas ... 48

3. Uji Beda Aitem ... ... 49

4. Hasil Coba Alat Ukur ... 50

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan dan Pelaksanaan ... 53

2. Pengolahan Data Penelitian ... 55

BAB IV ANALISA DATA A. Gambaran Subjek Penelitian ... 59

B. Hasil Utama Penelitian ... 62

(10)

C. Kategorisasi Skor Penelitian

1. Kategorisasi Skor Penelitian Stres Kerja ... 75

2. Kategorisasi Skor Penelitian Tuntutan Kerja ... 77

3. Kategorisasi Skor Penelitian Hubungan Atasan -Bawahan ... 82

D. Pembahasan ... 86

E. Keterbatasan Penelitian ... ... 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 92

B. Saran ... ... 93 DAFTAR PUSTAKA

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Definisi Operasional Stres Kerja ... 38

Tabel 3.2. Definisi Operasional Tuntutan Kerja ... 3 9 Tabel 3.3. Definisi Operasional Dimensi Leader Member Exchange ... 40

Tabel 3.4. Blue Print Aitem-aitem Skala Stres Kerja ... 44

Tabel 3.5. Blue Print Aitem-aitem Skala Tuntutan Pekerjaan ... 45

Tabel 3.6. Blue Print Aitem-aitem Skala Leader Member Exchange .... 46

Tabel 3.7. Skala Stres Kerja setelah Uji Coba ... 51

Tabel 3.8. Skala Tuntutan Kerja setelah Uji Coba ... ... 52

Tabel 3.9. Skala Leader Member Exchange setelah Uji Coba ... 53

Tabel 4.10. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ... 59

Tabel 4.11. Gambaran Subjek Berdasarkan Usia ... ... 60

Tabel 4.12. Gambaran Subjek Berdasarkan Pendidikan ... 61

Tabel 4.13. Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja ... 61

Tabel 4.14. Hasil Uji Normalitas ... ... 63

Tabel 4.15. Hasil Uji Linearitas ... 64

Tabel 4.16. Hasil Uji Multikolinearitas ... 65

Tabel 4.17. Hasil Uji Korelasi ... 66

Tabel 4.18 Analisa Regresi Tuntutan Kerja dan Hubungan Atasan -Bawahan terhadap Stres Kerja ... ... 68

Tabel 4.19. Sumbangan Efektif Variabel Tuntutan Kerja dan Hubungan Atasan-Bawahan ... 69

Tabel 4. 20 Analisa Regresi Dimensi Tuntutan Kerja dan Dimensi Hubungan Atasan-Bawahan Terhadap Stres Kerja ... 70

Tabel 4.21 Sumbangan Efektif Variabel Dimensi Tuntutan Kerja dan Dimensi Hubungan Atasan-Bawahan ... 71

Tabel 4.22 Model Persamaan Regresi ... 72

Tabel 4.23 Perbandingan Data Empirik dan Data Hipotetik Stres Kerja .... 74

Tabel 4.24 Kategorisasi Skor Stres Kerja ... 75 Tabel 4.25 Perbandingan Data Empirik dan Data Hipotetik Tuntutan Kerja 76

(12)

Tabel 4.26. Kategorisasi Skor Tuntutan Kerja ... 77 Tabel 4.27. Perbandingan Data Empirik dan Data Hipotetik dalam Dimensi

Workload ... 78 Tabel 4.28. Perbandingan Data Empirik dan Data Hipotetik dalam Dimensi

Emotional Load ... 79 Tabel 4.29. Perbandingan Data Empirik dan Data Hipotetik dalam Dimensi

Cognitive Load ... 80 Tabel 4.30. Perbandingan Data Empirik dan Data Hipotetik Hubungan Atasan -

Bawahan ... 81 Tabel 4.31. Kategorisasi Skor Hubungan Atasan -Bawahan ... 82 Tabel 4.32. Perbandingan Data Empirik dan Data Hipotetik dalam Dimensi

Kontribusi ... 83 Tabel 4.33. Perbandingan Data Empirik dan Data Hipotetik dalam Dimensi Loyalitas ... 84 Tabel 4.34. Perbandingan Data Empirik dan Data Hipotetik dalam Dimensi

Afeksi ... 85 Tabel 4.35. Perbandingan Data Empirik dan Data Hipotetik dalam Dimensi

Profesional Respek ... 86

(13)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.1. Hasil Produksi Tanaman Karet ... 3

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Scatterplot ... 67

(15)

Pengaruh Tuntutan Kerja dan Hubungan Atasan -Bawahan terhadap Stres Kerja

Meity Kurniati dan Siti Zahreni

ABSTRAK

Stres kerja merupakan masalah yang sering dijumpai karyawan, stres kerja yang berkepanjangan menghasilkan respon maladaptif seperti kelelahan, penyakit, produktivitas rendah, kecelakaan kerja dan penurunan prestasi kerja (Burke & Greenglass, 1991; Rivera, 2013). Penelitian ini berfokus pada dua sumber stres kerja yaitu tuntutan kerja dan hubungan atasan-bawahan. Adapun dimensi-dimensi tuntutan kerja yang diteliti yaitu beban kerja yang berlebih (workload), beban emosional (emotional load) dan beban kognitif (cognitive load). Sedangkan diimensi hubungan atasan-bawahan yaitu kontribusi, loyalitas, afeksi dan profesional respek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh tuntutan kerja dan hubungan atasan -bawahan terhadap stres kerja dan bagaimana pengaruh dimensi tuntutan kerja dan dimensi hubungan atasan-bawahan terhadap stres kerja di PT. X. Penelitian ini mengunakan metode kuantitatif yang dilakukan pada 140 orang karyawan PT. X. Alat ukur yang digunakan adalah skala tuntutan kerja (job demands), skala hubungan atasan - bawahan (leader member exchange) dan skala stres kerja. Hasil analisa dengan menggunakan regresi linear berganda menunjukkan adanya pengaruh positif tuntutan kerja dan hubungan atasan -bawahan terhadap stres kerja (R = 0,433; R2

= 18,7%; F = 15,776; p = 0,000), serta ada pengaruh positif dimensi tuntutan kerja dan dimensi hubungan atasan -bawahan terhadap stres kerja ( R= 0,369; R2

= 13,6%; F = 21,735; p = 0,000) dengan dimensi afeksi dan dimensi workload yang paling memberikan kontribusi terhadap tingkat stres kerja karyawan. Hasil penelitian ini selanjutnya akan menjadi dasar untuk menetapkan intervensi perusahaan yaitu berupa pelatihan supervisor.

Kata kunci: tuntutan kerja, hubungan atasan -bawahan, stres kerja. beban kerja, beban emosional, beban kognitif, kontribusi, loyalitas, afeksi dan profesiona l respek.

(16)

The Influence of Job Demands and Leader -Member Exchange on Job Stress

Meity Kuniati and Siti Zahreni

ABSTRACT

Job stress is frequently undergone by employees, and continuous job stress can cause maladaptive responses such as tiredness, illness, low productivity, job accident, and decrease in job performance (Burke &

Greenglass, 1991; Rivera, 2013). The research was focused on two sources of job stress: job demands and leader -member exchange. The studied dimensions of job demands were workload, em otional load, cognitive load, while the dimensions of leader -member exchange were contribution, loyalty, affection and profesional respect. The purpose of the research was to find out the influence of job demands and leader -member exchange on job stress an d the influence of the dimensions of job demands and leader-member exchange on job stress at PT. X. The research used quantitative method an 140 employees at PT. X. The instrument for the parameter was scales of job demands, leader -member exchange, and job stress. The result of the analysis, using multiple linear regression, showed that there was positive influence of job demand and leader -member exchange on job stress (R = 0.433; R2= 18.87 %; F = 15.776; p = 0.000).

There was positive influence of the dim ensions of job demands and leader - member exchange on job stress (R = 0.369; R2= 13.6 %; F = 21.735; p = 0.000) with the dimensions of affection and workload which had the most contribution to employees on job stress. The result of the research would be the basis for determining the company’s intervention such as training for supervisors.

Keywords : Job Demands, Leader -member Echange, Job Stress, Workload, Emotional Load, Cognitive Load, Contribution, Loyalty, Affection, Professional Respect.

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki potensi alamiah yang cocok untuk mengembangkan sektor pertanian khususnya tanaman perkebunan. Hal in i didukung dengan kondisi tanah dan lahan yang memadai untuk areal perkebunan (Loekman, 1998). Provinsi Sumatera Utara yang di dominasi areal perkebunan sebesar 57% tercatat sebagai salah satu penyumbang devisa nasional subsektor perkebunan, yang mana pengelolaannya di bagi dalam tiga kepemilikan yaitu perkebunan rakyat, pemerintah dan swasta (Data Statistik Perkebunan Sumatera Utara, 2013).

Peluang bisnis yang besar di bidang perkebunan, menimbulkan persaingan yang ketat dan menuntut tiap organisasi untuk bekerja dengan efektif dan efisien.

Menurut data statistik perkebunan Sumatera Utara (2013) terdapat 101 perusahaan yang terdaftar dalam data perusahaan perkebunan, banyaknya perusahaan perkebunan di Sumatera Utara membuat kompetisi yang ketat dan menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan semua sumber daya yang ada. Salah satu cara untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah dengan memperbaiki dan mengembangkan keunggulan komparatif di bidang sumber daya manu sia (Arnold & Randall, 2010;

Riggio, 2009).

(18)

Perusahaan perkebunan yang akan diteliti merupakan salah satu perusahaan swasta nasional, yang mulai berdiri sejak 15 Februari 1962. Perusahaan ini awalnya terdiri dari dua perusahaan yang berbeda, yaitu : perusa haan A dan perusahaan B. Perusahaan ini awalnya mengelola perkebunan karet yang merupakan kebun bekas swasta asing yang telah berakhir masa kontraknya.

Seiringnya waktu perusahaan ini bergabung menjadi satu melalui proses merger, yang kemudian berganti na ma menjadi perusahaan PT. X yang saham -sahamnya dimiliki masing-masing 50%.

Perusahaan ini memiliki visi menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh, mampu bersaing dan dapat dipercaya, sedangkan misinya adalah mengelola usaha secara profesional untuk meni ngkatkan nilai perusahaan dengan berpedoman kepada etika bisnis dan tata kelola perusahaan secara sehat. Adapun sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan X adalah menghasilkan laba yang berkesinambungan untuk mencapai kesejahteraan bersama bagi pemegang s aham, direksi, staf/ karyawan dan stakeholder lainnya. Serta memberikan perhatian yang serius dalam membangun kemitraan dan tanggap terhadap tanggung jawab lingkungan (Profil Perusahaan X, 2013).

Perusahaan X kantor Medan ini menggunakan struktur desentral isasi, yang terdiri dari Direksi, bidang Produksi Tanaman (Manager Kebun), bidang Administrasi dan Keuangan, serta kesekretariatan (kantor) Direksi perusahaan dengan jumlah keseluruhan pegawai 200 orang (RKAP, 2013). Adapun bidang produksi yang dilakukan a dalah kegiatan pemeliharaan tanaman, memanen tanaman, dan juga melakukan replantingtanaman (karet dan sawit).

(19)

Strategi perusahaan adalah mengelola tanaman yang beragam terdiri dari tanaman karet, kelapa sawit dan kakao. Tujuan penanaman berbagai tanaman adalah untuk menjaga kestabilan perusahaan, jadi ketika harga salah satu tanaman rendah dipasaran dapat ditutupi dengan tanaman lain serta mendapatkan laba yang besar bila harga komoditas tersebut mahal di pasaran. Perusahaan ini memiliki kantor pusat di kota Medan dan kantor operasional kebun di Tebing Tinggi, Kab.

Deli Serdang, Kab. Batubara, Kab. Asahan, dan Kab. Padang Lawas. Penelitian akan dilakukan di kantor operasional kebun yang berada di Tebing Tinggi.

Kebun B yang berada di daerah Tebing Tinggi terjadi penurunan hasil produksi tanaman karet. Berikut ini merupakan tabel hasil produksi tanaman karet tahun 2013.

0 100 200 300 400 500 600 700 800

A B C D E F G

Target Realisasi

Diagram 1. Hasil Produksi Tanaman Karet Tahun 2013

Berdasarkan dari diagram diatas menunjukkan pernurunan hasil produksi tanaman karet di unit kebun B, penurunan ini dimulai dari bulan Januari hingga bulan Juli, disamping itu, kualitas dari hasil tanaman karet juga menurun.

Karyawan unit kebun B juga mengalami penurunan kehadiran kerja hal ini dapat terlihat dari hasil rekapitulasi absen karyawan yang ada di bawah ini :

(20)

Bulan Sakit Izin Cuti Mangkir

Oktober 5 - 36 -

November 6 - 15 -

Desember 12 - 8 4

Tabel 1. Rekapitulasi Absen tahun 2013

Berdasarkan rekapitulasi absen unit kebun B terjadi penurunan kehadiran karyawan. Penurunan kehadiran kerja dikarenakan karyawan merasa kelelahan fisik terhadap pekerjaan. Karyawan yang pekerjaannya rutinitas dan melakukan akvititas fisik membuat karyawan merasa kelelahan.

Sumber daya manusia merupakan aset penting dalam menjalankan roda perkembangan dan produktivitas perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia ujung tombak yang akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan.

Stres kerja adalah salah satu masalah besar di dunia global ini. Seb agian besar karyawan sering merasa stres karena pekerjaan (Jehangir, 2011). Dalam kehidupan sehari-hari stres dapat diartikan sebagai sesuatu yang membuat individu mengalami tekanan mental, suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang menimbulkan ketega ngan, mengganggu keseimbangan karena masalah atau tuntutan penyesuaian diri. Fakta menunjukkan bahwa dalam lingkungan kerja dimana seorang berada sebagian besar pernah mengalami stres, meski pada tataran yang paling ringan sekalipun. Karyawan yang mengalam i

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara Persepsi terhadap kualitas interaksi atasan- bawahan dengan Organizational Citizenship Behavior .... Identifikasi Variabel Pen

Hipotesis yang diajukan adalah: Apakah ada hubungan antara gaya evaluasi atasan dan persepsi terhadap budaya perusahaan dengan kepuasan kerja bawahan. Subjek dalam penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara upah insentif, gaya kepemimpinan atasan dan komunikasi atasan bawahan dan

Dilakukan pengujian terhadap setiap aspek dari kepuasan kerja mana yang lebih dominan dan pengukuran trustworthiness bawahan terhadap pimpinan (pada penelitian ini atasan tidak

Faktor yang mempengaruhi stres kerja dibagi menjadi dua faktor, yaitu internal dan eksternal.Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada faktor eksternal yang berpengaruh

Stressor yang terjadi di perusahaan X adalah kondisi kerja karyawan kurang mendukung dimana karyawan mempunyai beban kerja yang melebihi kapasitas dan memiliki batas waktu

H2: komunikasi formal- internal dari atasan ke bawahan dengan variabel komunikator, pesan, media, komunikan dan umpan-balik secara parsial mempunyai pengaruh

Implikasi dari penelitian ini adalah: 1 mediasi parsial dari perasaan kewajiban mengindikasikan adanya hubungan langsung antara pertukaran atasan dan bawahan terhadap keterikatan