• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Variabel ROA, ROE, DER, EPS dan PER terhadap Return Saham Perusahaan Non Bank LQ45 Periode 2010-2012 Cerlienia Juwita (0910220069)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Variabel ROA, ROE, DER, EPS dan PER terhadap Return Saham Perusahaan Non Bank LQ45 Periode 2010-2012 Cerlienia Juwita (0910220069)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pengaruh Variabel ROA, ROE, DER, EPS dan PER terhadap Return Saham Perusahaan Non Bank LQ45 Periode 2010-2012

Cerlienia Juwita (0910220069)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

Dosen Pembimbing:

Dra. Juni Herawati SE.,MM.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

Abstract

In the era of globalization, many people who want a investment for profit.

Investors in this paasti always do a lot of consideration before making the investment. Function of this study is to analyze the influence of Return on Assets, Return on Equity, Debt Equity Ratio, Earnings per Share and Price Earning Ratio of Stock Return in non bank company's annual report LQ45 in Indonesia. The population in this study is consistent 45 companies listed in Indonesia Stock Exchange LQ45 index (BEI) in the study period from 2010 to 2012 and the sample consists of 10 firms meet the criteria established by purposive sampling. Analysis of the data used is multiple linear regression. Results of this study showed that the ratio of Return on Assets, Return on Equity, Earnings per Share and Price Earning Ratio significantly influence the company's stock returns. Debt Equity Ratio Meanwhile no significant effect on the company stock returns.

Keywords: Profitability, Solvency, Market Value and Stock Return

PENDAHULUAN

Suatu perusahaan tentunya selalu memiliki tujuan didalamnya.

Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan pun tentunya tidak hanya satu saja melainkan

(2)

2 banyak hal, tetapi terkadang ada salah satu tujuan yang ditekankan oleh suatu perusahaan. Salah satu contoh tujuan yang biasanya diinginkan oleh perusahaan adalah

memaksimalkan tingkat

pengembalian (return). Selain itu tujuan perusahaan yang seperti inilah yang biasanya juga diinginkan para investor untuk berinvestasi pada suatu perusahaan. Dalam hal ini pasar modal tentunya memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perusahaan, sebab pasar modal merupakan sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Masuk ke pasar modal merupakan idaman dari banyak perusahaan. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasinya.

Selain ingin merasa aman investor menanamkan dananya juga karena motif yang dimiliki oleh investor. Motif investor menanamkan dananya pada sekuritas dari pasar modal adalah untuk memperoleh return (tingkat pengembalian) yang optimal dengan

resiko tertentu atau memperoleh return pada resiko yang minimal.

Return atas kepemilikan sekuritas khususnya saham, dapat diperoleh dalam dua bentuk yaitu deviden dan capital gain (selisih harga jual saham diatas harga belinya).

Pasar modal berfungsi sebagai lembaga perantara. Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana.

Investor menginvestasikan dana yang dimiliki dengan harapan akan memperoleh imbalan keuntungan berupa kepemilikan, capital gain (keuntungan dari hasil jual beli saham) atau dividen. Dengan berinvestasi di pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dalam pasar modal pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang optimal, baik pada masa sekarang maupun di masa depan.

(3)

3 Secara umum nilai perusahaan digambarkan dengan adanya perkembangan harga saham perusahaan di pasar modal. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut. Harga saham di pasar modal dipengaruhi oleh beberapa faktor. antara lain, kinerja perusahaan secara keseluruhan khususnya prospek perusahaan di masa depan serta laba yang dihasilkan. Selain itu, dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, suku bunga bank, serta tingkat perubahan harga dianggap cukup berpengaruh. Seluruh faktor fundamental tersebut dipengaruhi oleh kondisi perekonomian pada umumnya.

Analisis yang sering digunakan untuk mengukur kinerja keuangan adalah dengan analisis fundamental, teknik ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Selain itu sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih

saham perusahaan mana yang akan dibeli untuk jangka panjang.

Menghitung kinerja keuangan perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan.

Secara garis besar rasio itu dibagi dalam 5 kategori utama antara lain, yaitu : rasio keuntungan (profitability) ,rasio nilai pasar, rasio likuiditas (liquidity), rasio solvabilitas (leverages), dan rasio efisiensi. Rasio-rasio diatas sangatlah penting bagi investor untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dan mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya bagi dirinya tentang perusahaan yang akan ditanami modal. Selain itu rasio tersebut juga dapat dijadikan sebagai suatu tolok ukur bagi investor untuk mengetahui resiko-resiko apa saja yang akan didapatnya bila berinvestasi pada suatu perusahaan.

Dalam penelitian yang akan saya lakukan ini rasio yang akan saya gunakan adalah rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas dan rasio nilai pasar.

Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Rasio

(4)

4 profitabilitas dalam penelitian ini diwakili oleh Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE).

ROA adalah rasio yang digunakan untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki perusahaan. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif (rugi) pula. Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan aktiva belum mampu menghasilkan laba. Sedangkan, ROE merupakan rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian yang diperoleh pemilik atau pemegang saham atas investasi di perusahaan. ROE membandingkan besarnya laba bersih terhadap ekuitas saham biasa.

Semakin tinggi nilai persentase ROA dan ROE menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan semakin baik, karena berarti bisnis itu memberikan pengembalian hasil yang menguntungkan bagi pemilik modal yang menginvestasikan modal mereka ke dalam perusahaan.

Solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban finansialnya yang terdiri dari utang jangka pendek dan utang jangka

panjangnya. Solvabilitas dalam penelitian ini diwakili oleh Debt to Equity Ratio (DER). DER

merupakan rasio yang

membandingkan total utang dengan ekuitas. Rasio ini mengukur persentase dari dana yang diberikan oleh para kreditur. Total utang meliputi kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. DER mencerminkan kemampuan perusahaan untuk membayar atau memenuhi kewajibannya dengan modal sendiri. Semakin besar nilai DER menunjukkan bahwa semakin besar struktur modal yang berasal dari utang digunakan untuk mendanai ekuitas yang ada, seperti yang dikemukakan oleh Warren et al.

(2005) bahwa “semakin kecil rasio DER, semakin baik kemampuan perusahaan untuk dapat bertahan dalam kondisi yang buruk”. Rasio DER yang kecil menunjukkan bahwa perusahaan masih mampu memenuhi kewajibannya kepada kreditur. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kecil rasio DER semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Nilai pasar adalah rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap Nilai Buku perusahaan.

(5)

5 Nilai pasar dalam penelitian ini diwakili oleh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER). EPS atau laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar saham yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Laba per lembar saham atau EPS di peroleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi dengan jumlah rata – rata saham biasa yang beredar. Salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan dividen, jika nilai laba per saham kecil maka kecil pula kemungkinan perusahaan untuk membagikan dividen. Maka dapat dikatakan investor akan lebih meminati saham yang memiliki earnings per share tinggi dibandingkan saham yang memiliki earnings per share rendah. Earnings per share yang rendah cenderung membuat harga saham turun.

Sedangkan, PER dikenal sebagai salah satu indikator terpenting di pasar modal. PER adalah rasio yang menggambarkan bagaimana keuntungan yang diperoleh perusahaan terhadap harga sahamnya (stock price). Perhitungan rasio PER

dilakukan dengan cara membagi harga saham saat ini (current price of the stock) dengan keuntungan tahunan per lembar saham (annual earnings per share). Maka dari itulah EPS dan PER memiliki peran penting untuk memberi informasi tentang harga saham kepada investor.

Didalam kinerja keuangan perusahaan semakin besar EPS dan PER maka semakin baik pula kinerja keuangan perusahaan.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) berpengaruh secara simultan terhadap return saham dan apakah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) berpengaruh secara parsial terhadap return saham.

LANDASAN TEORI

Saham

Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau

(6)

6 pemilikan individu atau institusi dalam suatu perusahaan (Ang, 1997).

Menurut Brigham dan Houston (1999) saham adalah tanda kepemilikkan perusahaan, kepemilikkan saham biasanya disimbolkan dengan saham biasa (common stock).

Analisis Fundamental

Analisis fundamental menyatakan bahwa setiap investasi saham mempunyai landasan kuat yang disebut nilai intrinsik yang dapat ditentukan melalui suatu analisis yang sangat hati-hati terhadap kondisi perusahaan pada kondisi sekarang dan prospeknya pada masa yang akan datang. Nilai intrinsik merupakan suatu fungsi dari faktor-faktor perusahaan yang

dikombinasikan untuk

mengahasilkan keuntungan (return) yang diharapkan dengan suatu resiko yang melekat pada saham tersebut.

Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut Weston dan Brigham (1990) adalah laporan yang disampaikan setiap tahun oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya yang terdiri

dari laporan keuangan utama serta opini manajemen atas operasi tahun lalu dan prospek di masa yang akan datang.

Return Saham

Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang (Jogiyanto, 2003). Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi ini sangat penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan juga digunakan sebagai landasan penghitungan return ekspektasi di masa yang akan datang. Adapun return saham dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Rt = Pt-Pt-1

Pt-1

Dimana:

Rt → Return saham pada hari ke t

(7)

7 Pt → Harga penutupan saham pada hari ke t

Pt-1→ Harga penutupan saham pada hari ke t-1

Analisis Rasio Keuangan

Menurut Simamora (2000 : 522) : “Analisis rasio menunjukkan hubungan di antara pos – pos yang terpilih dari data laporan keuangan.

Rasio memperlihatkan hubungan matematis di antara satu kuantitas dan kuantitas lainnya. Hubungan ini dinyatakan dalam persentase, tingkat, maupun proporsi tunggal”.

Rasio keuangan menurut Martani (2009 : 35) adalah : “ Financial ratio analysis can help investors in making investment decision and predicting firm’s future.

Performance. It can also give early warning about the slowdown of firm’s financial condition”.

Analisis rasio merupakan bentuk atau cara yang umum digunakan dalam analisis laporan finansial. Rasio merupakan alat yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara faktor yang satu dengan faktor yang lain dari suatu laporan finansial. Manfaat

analisis rasio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan saja melainkan juga bagi pihak luar. Dalam hal ini adalah calon investor atau kreditor yang ingin menanamkan dananya dalam perusahaan melalui pasar modal. Bagi manajer finansial dengan menghitung rasio-rasio keuangan tertentu akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan dalam bidang finansial, sehigga dapat membuat keputusan penting bagi perusahaan untuk masa yang akan datang. Sedangkan bagi investor, atau calon investor atau calon pembeli saham, laporan keuangan merupakan bahan pertimbangan menguntungkan atau tidak membeli saham perusahaan yang bersangkutan.

Hipotesis

H1 = Secara simultan Return On Assets, Return On Equity, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio berpengaruh signifikan positif terhadap return saham

H2 = Return On Assets, Return On Equity, Debt to Equity Ratio,

(8)

8 Earning Per Share, dan Price Earning Ratio secara parsial berpengaruh secara positif terhadap return saham

METODE PENELITIAN

Penentuan Sampel dan Populasi Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang tidak seluruhnya diobservasi tetapi merupakan objek penelitian. Populasi merupakan keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa karakteristik yang sama. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah semua perusahaan non-bank di Bursa Efek Indonesia dan tergabung dalam indeks LQ 45 selama tahun 2010 - 2012

Sampel Penelitian

Sampel adalah objek yang diobservasi yang merupakan bagian dari populasi atau objek penelitian, dengan tujuan memperoleh gambaran mengenai seluruh objek.

Metode dalam pengumpulan sample pada penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling. Metode ini menciptakan kriteria-kriteria

tertentu yang digunakan sebagai metode pengumpulan sampel.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel dependen yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah return saham perusahaan non keuangan yang tergabung dalam indeks LQ 45. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 5 variabel yaitu Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Earning per Share(EPS), dan Price Earning Ratio (PER).

Return Saham sebagai variabel dependen (Y)

Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang (Jogiyanto, 2003). Variabel return saham adalah variabel dependen pada penelitian ini.

Disinyalir variabel return saham dipengaruhi oleh beberapa faktor lain. Secara matematis return saham dirumuskan sebagai berikut:

(9)

9

Rt = Pt-Pt-1

Pt-1

Dimana:

Rt→ return saham

Pt → harga saham penutupan bulanan ke-t

Pt-1 → harga saham penutupan bulanan ke t-1

Return On Assets (ROA) sebagai variabel independen (X1)

Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian yang dapat diperoleh atas penggunaan seluruh aktiva perusahaan. Untuk menentukan Return On Asset (ROA) digunakan rumus :

Laba Bersih Sebelum Pajak

ROA = x100%

Total Assets / Aktiva

Keterangan :

ROA = Return On Assets

Return On Equity (ROE) sebagai variabel independen (X2)

Rasio ini menunjukkan perbandingan laba bersih terhadap ekuitas. ROE menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh . Untuk menentukan

Return On Equity (ROE) digunakan rumus :

Laba Bersih Sebelum Pajak

ROE = x100%

Total Ekuitas

Keterangan :

ROE = Return On Equity

Debt to Equity Ratio (DER) sebagai variabel independen (X3)

DER merupakan rasio yang membandingkan total utang dengan ekuitas. Untuk menentukan Debt to Equity Ratio (DER) digunakan rumus :

Total Hutang

DER = Total Ekuitas Keterangan :

DER = Debt to Equity Ratio

Earning Per Share (EPS) sebagai variabel independen (X4)

EPS atau laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar saham yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Untuk menentukan Earning Per Share (EPS) digunakan rumus :

Laba bersih

EPS = Total Saham beredar Keterangan :

EPS = Earning Per Share

(10)

10 Price Earning Ratio (PER) sebagai variabel independen (X5)

PER adalah rasio yang menggambarkan bagaimana keuntungan yang diperoleh perusahaan terhadap harga sahamnya (stock price). Untuk menentukan Price Earning Ratio (PER) digunakan rumus :

Harga Saham

PER = Earning Per Share

Keterangan :

PER = Price Earning Ratio

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis regresi berganda dengan variabel terikat return saham dan variabel bebas yang terdiri dari ROA, ROE, DER, EPS dan PER, serta koefisien regresi sebagaimana tercantum pada tabel 1 berikut ini:

Tabel 1 Ringkasan Hasil Analisis Regresi

Variabel β thitung Signifikan Keterangan Konstanta 0,267

ROA (X1) 1,737 2,902 0,004 Signifikan ROE (X2) 1,158 2,370 0,002 Signifikan DER (X3) -0,274 -0,698 0,492 Tidak Signifikan

EPS (X4) 0,927 2,166 0,045 Signifikan PER (X5) 0,128 2,147 0,046 Signifikan

α = 0,05

R = 0,337 Koefisien Determinasi (Adj. R2) = 0,113

F-hitung = 7,204

F-tabel = 2,063

Signifikansi = 0,000

t-tabel = 0,285

(11)

11 Berdasarkan ringkasan hasil analisis regresi diatas dapat disimpulkan bahwa :

Pengujian Hipotesis 1

Berdasarkan tabel diatas hasil pengujian hipotesis model regresi secara simultan atau secara serentak menggunakan uji F. Di dalam tabel distribusi F, didapatkan nilai Ftabel dengan degrees of freedom (df) n1 = 5 dan n2 = 24 adalah sebesar 2.063.

Jika nilai F hasil penghitungan pada tabel dibandingkan dengan Ftabel, maka Fhitung hasil penghitungan lebih besar daripada Ftabel (7.204 > 2.063).

Selain itu, pada tabel juga didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.000. Jika signifikansi dibandingkan dengan α = 0,05 maka signifikansi lebih kecil dari α = 0,05. Dari kedua perbandingan tersebut dapat diambil keputusan H0 ditolak pada taraf α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X1 (ROA), X2 (ROE), X3 (DER), X4 (EPS) dan X5 (PER) memberikan pengaruh simultan yang signfikan terhadap variabel Y (return saham).

Pengujian Hipotesis 2

Model regresi menunjukkan

bahwa variabel ROA, ROE, EPS dan PER memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham, karena memiliki nilai |thitung| sebesar 2.902, 2.370, 2.166 dan 2.147 dengan signifikansi masing-masing sebesar 0.004, 0.002, 0.045 dan 0.046 (Sig < 0.05). Sedangkan untuk variabel DER tidak memberikan pengaruh parsial yang signifikan terhadap return saham karena memiliki nilai |thitung| sebesar -0.698, dengan signifikansi sebesar 0.492 (Sig > 0.05). Dapat dijelaskan pula masing-masing sebagai berikut :

a. Variabel ROA (X1)

Berdasarkan output dari tabel di atas didapatkan nilai signifikan sebesar 0,004. Nilai ini lebih kecil dari α = 0,05. Pengujian ini menunjukan bahwa variabel ROA (X1) berpengaruh signifikan secara individu (parsial) terhadap return saham (Y). Hasil dari uji parsial (uji T) ini menunjukan bahwa variabel ROA (X1) merupakan indikator yang penting bagi investor dalam menganalisis tingkat pengembalian saham perusahaan.

b. Variabel ROE (X2)

(12)

12 Berdasarkan output dari tabel di atas didapatkan nilai signifikan sebesar 0,002. Nilai ini lebih besar dari α = 0,05. Pengujian ini menunjukan bahwa ROE (X2) berpengaruh signifikan secara individu (parsial) terhadap return saham (Y). Hal ini membuktikan bahwa variabel ROE (X2) menjadi indikator yang penting bagi investor dalam menganalisis return saham perusahaan. Hasil dari uji parsial (uji t) ini membuktikan bahwa variabel ROE (X2) menjadi salah satu indikator yang penting bagi investor dalam menganalisis tingkat pengembalian saham perusahaan.

c. Variabel DER (X3)

Berdasarkan output dari tabel di atas didapatkan nilai signifikan sebesar 0,492. Nilai ini lebih besar dari α = 0,05. Pengujian ini menunjukan bahwa DER (X3) tidak berpengaruh signifikan secara individu (parsial) terhadap return saham (Y). Hal ini membuktikan bahwa variabel DER (X3) tidak menjadi indikator yang penting bagi investor dalam menganalisis return saham

perusahaan. Hasil dari uji parsial (uji t) ini membuktikan bahwa variabel DER (X3) menjadi salah satu indikator yang penting bagi investor dalam menganalisis tingkat pengembalian saham perusahaan.

d. Variabel EPS (X4)

Berdasarkan output dari tabel di atas didapatkan nilai signifikan sebesar 0,045. Nilai ini lebih kecil dari α = 0,05. Pengujian ini menunjukan bahwa variabel EPS (X4) berpengaruh signifikan secara individu (parsial) terhadap return saham (Y). Hasil dari uji parsial (uji T) ini menunjukan bahwa variabel EPS (X4) merupakan indikator yang penting bagi investor dalam menganalisis tingkat pengembalian saham perusahaan.

e. Variabel PER (X5)

Berdasarkan output dari tabel di atas didapatkan nilai signifikan sebesar 0,046. Nilai ini lebih kecil dari α = 0,05.

Pengujian ini menunjukan bahwa PER (X5) berpengaruh signifikan secara individu (parsial) terhadap return saham (Y). Hasil dari uji parsial (uji t) ini membuktikan

(13)

13 bahwa variabel PER (X5) merupakan indikator penting bagi investor dalam menganalisis tingkat pengembalian saham perusahaan.

Implikasi Penelitian Implikasi Teoritis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak pengaruh yang dimiliki oleh masing-masing variabel terhadap retun perusahaan yang biasa mempengaruhi minat investor untuk melakukan investasinya pada suatu perusahaan.

Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa pengamatan pengaruh rasio keuangan yang dilakukan terhadap perusahaan non bank yang terdaftar di Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia (BEI) cukup mempengaruhi tingkat perolehan return saham. Hal ini dikarenakan investor masih menganggap rasio keuangan sebagai bahan pertimbangan yang akan digunakan oleh investor sebelum melakukn investasi pada sebuah perusahaan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka pada penelitian ini dihasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel ROA (Return On Asset), ROE (Return On Equity), DER (Debt Equity Ratio), EPS (Earning Per Share), dan PER (Price Earning Ratio) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

2. Variabel ROA (Return On Asset), ROE (Return On Equity), EPS (Earning Per Share), dan PER (Price Earning Ratio) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan non bank LQ45.

3. Variabel DER (Debt Equity Ratio) secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan non bank LQ45.

Saran

1. Profitabilitas memang bukan satu-satunya indikator yang akurat untuk menilai baik buruknya kinerja perusahaan.

Tetapi profitabilitas hendaknya

(14)

14 dapat digunakan sebagai salah satu faktor yang dapat dijadikan sebagai salah satu tolok ukur investor sebelum melakukan investasinya.

2. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menambah periode penelitian dan sampel yang digunakan ditambah dan diperluas ke beberapa sektor

perusahaan sehingga

menghasilkan informasi yang lebih akurat lagi.

3. Dengan diperolehnya pengaruh DER terhadap return saham, maka investor nampaknya perlu juga mempertimbangkan perusahaan yang konsisten mampu melakukan aktivitas dalam penjualan produk sebagai tujuan investasi.

4. Masih sedikitnya perusahaan yang secara terus menerus menjadi LQ45 yang digunakan sebagai sampel maka dalam hal penelitian selanjutnya disarankan untuk tidak menggunakan syarat tersebut sebagai sampel penelitian untuk mendapatkan sampel yang lebih banyak.

5. Perlunya penelitian yang lebih menyeluruh terhadap seluruh

perusahaan non bank LQ45. Dan perlunya faktor devidend yield untuk dipertimbangkan dalam variabel return saham.

6. Perlu adanya penelitian yang menggunakan variabel-variabel lain yang menggambarkan rasio profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, dan aktivitas yang pengaruhnya lebih relevan terhadap nilai return saham.

DAFTAR PUSTAKA

Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin, Hendi.M. 2001. Pasar Modal di Indonesia:

Pendekatan Tanya Jawab.

Edisi Pertama. Salemba Empat, Jakarta.

Dhita Ayudia Wulandari ., 2009, Analisis Faktor Fundamental Terhadap Harga

Saham Industri Pertambangan dan Pertanian di BEI, Jurnal Akuntansi & Keuangan,

Fakultas Ekonomi

Universitas Surabaya.

Fees, Warren Reeve. 2005.

Accounting Pengantar Akuntansi Buku I Edisi 21.

Jakarta. Salemba Empat.

(15)

15 Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi

Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang : Universitas Diponegoro

Hapcin Suhairy. 2006. Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage terhadap

Return Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Tesis Program Pascasarjana UI, Jakarta.

Helfert, Erich. A, 1996, Teknik Analisis Keuangan (Petunjuk Praktis Untuk Mengelola dan

Mengukur Kinerja

Perusahaan), Edisi 8, Jakarta: Erlangga

Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua.

BPFE.Yogyakarta.

Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga.

BPFE UGM.Yogyakarta.

Jumingan, 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara Krisnawati Sonya, 2009. “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”, Skripsi

Akuntansi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.

(2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Cetakan Pertama: PT. Remaja Rosdakarya

Mangkuprawira, Sjafri. 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Martani, Dwi Mulyono, dan Rahfiani Khairurizka. The Effect of Financial Ratios,

Firm Size, and Cash Flow From Operating Activities in The Interim Report to The Stock Return. Vol. 8 No.6 Juni 2009. Hal 45.

staff.ui.ac.id/.../5-...pdf.

Tanggal 31 Desember 2011.

Jam 10.55 WIB

Praditia Arif Fiantoro (2011).

“Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga

Saham”. Skripsi. Malang.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Rahman Hakim, 2006,

Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan dengan

(16)

16 Metode EVA, ROA, dan Pengaruhnya terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Jakarta, Skipsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Rita Kusumawati dan Fitri Susilowati, 2004, Analisis

Pengaruh Faktor

Fundamental terhadap Return Saham. Jurnal Analisis Bisnis dan Akuntansi, UM Magelang.

Vol 2 no 1 April:69.

Soemarso, S.R. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar Buku 2 Edisi 5 (Revisi).

Jakarta. Salemba Empat.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi

Ke-3. STIE YKPN.

Yogyakarta.

Simamora, Henry. 2000. Akuntansi (Basis Pengambilan Keputusan Bisnis).

Jakarta : Salemba Empat Siska Nurindah Muktisari (2012).

“Pengaruh Kinerja Keuangan Yang Diukur

Dengan ROE, EPS, OCF dan EVA Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Listing di Bursa Efek Indonesia)”.

Skripsi. Malang.Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Suad Husnan. 2000. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan.

Yogyakarta:

BPFE

Sucipto. (2003). “Penilaian Kinerja Keuangan”. Sumatera: Jurnal Digital Library Universitas Surabaya.

Sunarto dan Adi Kartika. 2003.

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Dividen Kas Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol. 10, No 1. Hal 67-82.

Tandelilin, Eduardus.

2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi, Kanisius, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Menguji dan menganalisis pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return on Sale (ROS), Earning Per Share (EPS), Economic Value Added (EVA), dan Market Value

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan difokuskan untuk mengetahui pengaruh ROA (Return on Assets), ROE (Return On Equity), EPS (Earning Per Share),

dengan judul “ PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), DEBT TO EQUITY RATIO (DER),EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga

Menguji dan menganalisis hubungan Price Earning Ratio (PER) dalam memoderasi hubungan antara Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio

Tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh earning per share (EPS), return on equity (ROE), return on

Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV) Terhadap Harga Saham pada

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Aryaningsih, dkk, 2018, “Pegaruh Return On Asset ROA, Return On Equity ROE, dan Earning Per Share EPS terhadap Return Saham pada perusahaan