• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH WATERPROOFING INTEGRAL

N/A
N/A
MUHAMMAD AZKA FUADY

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH WATERPROOFING INTEGRAL"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Keputusan penulis untuk membahas dalam skripsi ini topik pengaruh waterproofing integral terhadap kuat tekan dan nilai serapan beton didasarkan pada hasil penelitian terdahulu mengenai topik yang mempunyai beberapa persamaan yaitu pengaruh penggunaan integral waterproofing. tahan air. Penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan waterproofing integral memberikan dampak negatif terhadap mutu beton, dengan kuat tekan beton akibat penambahan waterproofing integral lebih rendah dibandingkan kuat tekan beton normal (tanpa kedap air). Berdasarkan catatan harian I Made Jaya, I Made Suardana Kader, I Wayan Suasira, I Putu Indra Yuda dari Politeknik Negeri Bali pada tahun 2017 yang berjudul Perbandingan Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Antar Beton.

5 Beton tahan air normal dan integral, yang menunjukkan bahwa hasil pengujian dan perhitungan nilai kuat tekan karakteristik beton menunjukkan bahwa beton normal mempunyai kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan beton tahan air integral. Hasil perhitungan rata-rata nilai kuat tarik belah untuk beton normal (Fct) = 10,22 Mpa, sedangkan untuk beton kedap air integral nilai Fct = 10,58%. Terjadi peningkatan sebesar 3,52% pada nilai kuat tarik beton kedap air integral dibandingkan dengan nilai kuat tarik beton normal.

Berdasarkan jurnal Rusman Ari dan Sartik Nisumanti dari Badan Universitas UIGM tahun 2014 yang berjudul Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi Dengan Penambahan Conplast SP 337, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton semakin meningkat setiap kali dilakukan pencampuran. 1:2, 2:3 (B5), kuat tekannya 4,5% lebih tinggi dari kuat tekan benda uji beton normal (B1). Berdasarkan jurnal Menggunakan Sika Viscocrete 3115 ID untuk Mempermudah Pekerjaan (High Quality Concrete Workability K.350 dan Kuat Tekan Beton) tahun 2016 oleh Djaenudin Hadiyana dan Sartika Nisumanti dari Universitas Indo Global Mandiri.

Landasan Teori

  • Beton
  • Material Penyusun Beton
  • Waterproofing
  • Metode Perancangan Campuran Beton (Mix Design)
  • Sika ViscoCrete –3115 N
  • Kuat Tekan Beton
  • Absorpsi Beton

Nilai kuat tekan beton diperoleh dari pengujian standar dengan benda uji silinder lain yang digunakan. Kuat tekan masing-masing benda uji ditentukan oleh tegangan tekan maksimum (f’c) yang dicapai benda uji berumur 28 hari akibat pembebanan tekan selama percobaan. Sehari setelah benda uji dicetak, beton diberi perlakuan dengan cara direndam dalam air selama 28 hari.

31 30 cm untuk kuat tekan beton sebanyak 10 benda uji dan untuk uji serapan sebanyak 10 benda uji. Benda uji kemudian dikeluarkan dari cetakan dan dicetak serta diberi tanda pada setiap benda uji. Uji kuat tekan silinder beton dilakukan setelah umur 28 hari dengan jumlah silinder beton sebanyak 20 buah untuk setiap variasi beton.

Pengujian ini dilakukan pada saat beton berumur 28 hari dengan cara memasukkan benda uji ke dalam oven selama 3 hari untuk memperoleh berat kering.

Gambar 2. 2 Kurva Batas Gradasi Agregat Halus (Kasar) Daerah 2  (Sumber: Grafik 4, SNI 03-2834-2000)
Gambar 2. 2 Kurva Batas Gradasi Agregat Halus (Kasar) Daerah 2 (Sumber: Grafik 4, SNI 03-2834-2000)

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode penelitian dengan memperoleh data primer secara langsung melalui pengujian sifat bahan di laboratorium. Pengujian ini meliputi pengujian berat jenis, berat jenis, serapan dan kadar air, kadar lumpur dan analisis ayakan. Setelah semua data pengujian terkumpul, dilanjutkan dengan membuat konstruksi campuran beton dengan mutu rencana beton f'c 25 MPa, mencampur bahan beton, memeriksa nilai slip dan mencetak benda uji.

Skema metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari diagram air penelitian pada Gambar 3.1. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bahan tambahan Sika ViscoCrete -3115 N pada pembuatan beton kedap air dengan persentase berat semen, dimana jumlah benda uji untuk setiap variasi persentase adalah 5 buah benda uji untuk uji kuat tekan, sehingga banyaknya benda uji kuat tekan beton berjumlah 20 sampel dan untuk uji serapan 5 sampel per persentase sehingga jumlah benda uji daya serap sebanyak 20 sampel sehingga jumlah sampel sebanyak 40 sampel.

Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian Mulai
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian Mulai

Pekerjan Persiapan

  • Bahan Penelitian

Pengujian Bahan Penyusun Beton

  • Pengujian Agregat
  • Perencanaan Campuran Beton (Mix Design)
  • Pembuatan Benda Uji
  • Pemeriksaan Slump

Pengujian ini digunakan untuk menentukan setelah (24 ± 4) jam di dalam air berat jenis massa kering dan berat jenis semu, massa jenis massa dalam kondisi jenuh kering permukaan dan serapan air. Berat jenis dapat dinyatakan sebagai berat jenis massa kering, berat jenis curah pada kondisi jenuh kering permukaan, atau berat jenis semu. Cara pengujian berat satuan berdasarkan SNI yang terbagi menjadi berat satuan lepas dan berat satuan padat.

Metode pengujian kadar air total agregat pengering ini melibatkan penentuan persentase air yang dapat menguap dari sampel agregat pengering. Pengujian ini berdasarkan acuan SNI untuk memperoleh persentase material dalam agregat yang lolos saringan nomor 200 (0,75 mm). Pada tahap ini dilakukan pekerjaan penentuan mix design, pembuatan campuran beton, pengujian nilai slump, pembuatan campuran beton, pengujian nilai slump, pembuatan benda uji dan membuka benda uji dari cetakan setelah mengeras.

Dalam penelitian ini digunakan metode perencanaan campuran beton yang sesuai dengan standar SNI tentang tata cara penyusunan rencana campuran beton normal sebagai acuan dalam perencanaan campuran beton. Periksa dan tentukan nilai slumpnya. Kemerosotan ditentukan berdasarkan kondisi pelaksanaan pekerjaan sehingga diperoleh beton yang mudah dituang, diperoleh dan diratakan. Tentukan proporsi campuran beton (semen, agregat kasar, agregat halus, air), dihitung dalam kg per m3 campuran.

Apabila harga yang diperoleh sesuai dengan harga yang diharapkan, maka komposisi campuran beton dikatakan baik. Jika slumpnya terlalu tinggi atau rendah maka kadar airnya harus dikurangi atau ditambah (begitu juga dengan kadar semennya, karena faktor air semen harus dijaga tidak berubah). Pada penelitian ini, setelah melakukan perancangan rasio campuran selanjutnya dapat dibuat benda uji berupa silinder beton dengan dimensi Ø 15 cm x.

Menyediakan semua material yang digunakan sesuai dengan perencanaan campuran beton (agregat halus, agregat kasar, semen, air, Sika ViscoCrete -3115 N). Sika ViscoCrete -3115 N dapat ditambahkan ke air terukur atau dituangkan secara bersamaan ke dalam mixer beton. Slump merupakan ukuran kekentalan campuran beton dalam satuan mm yang ditentukan dengan menggunakan alat kerucut Abrams.

Tabel 3. 1 Jumlah Sampel pada Penelitian  Pengujian  Variasi
Tabel 3. 1 Jumlah Sampel pada Penelitian Pengujian Variasi

Perawatan Benda UJi

Penambahan sisa air terukur (untuk mengatur konsistensi beton) hanya dapat dimulai setelah dua pertiga waktu pencampuran basah, untuk menghindari kelebihan air pada beton. Nilai slump beton diperoleh dari selisih tinggi permukaan cetakan kerucut Abrams dengan permukaan atas beton (SNI 1972-2008). Durasi tertentu dimaksudkan untuk menjamin terpeliharanya kondisi yang diperlukan bagi proses reaksi senyawa-senyawa kimia dalam campuran beton.

Proses curing ini melibatkan pemeliharaan kondisi kelembaban dan suhu, baik pada beton maupun pada permukaan beton selama jangka waktu tertentu.

Pengujian Benda Uji

  • Pengujian Kuat Tekan Beton
  • Pengujian Absorpsi

Setelah berada di dalam oven, benda uji dikeluarkan dan dibiarkan di udara terbuka selama 1 hari. Setelah itu benda uji direndam selama 30 menit, dengan posisi benda uji berdiri tegak dan jarak permukaan atas dengan ketinggian air dalam ember ± 2,5 cm. Seluruh data yang diperoleh dari bahan tes dan benda tes kemudian dilakukan pengumpulan data dan pemilahan data yang diperoleh.

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.7 dapat diperoleh grafik uji kuat tekan beton untuk setiap variasi penambahan Sika ViscoCrete -3115 N yang dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini. Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.8 diperoleh grafik uji kuat tekan beton untuk setiap variasi penambahan Sika ViscoCrete -3115 N yang dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini. Sika ViscoCrete -3115 N mengalami penurunan kuat tekan dari rata-rata kuat tekan beton normal dengan hasil sebesar 21,645 MPa.

Penggunaan Sika ViscoCrete sebagai bahan tambahan kedap air pada beton berpengaruh terhadap kuat tekan beton. Penggunaan Sika ViscoCrete sebagai bahan tambah beton kedap air mempengaruhi nilai serapan pada beton. Nilai serapan beton dengan variasi 0,5%, 1% Sika ViscoCrete -3115 N mencapai hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai serapan beton normal.

Nilai kuat tekan dan serapan beton yang optimal berdasarkan hasil penelitian adalah perubahan penambahan 1% Sika ViscoCrete -3115 N. Dapat disimpulkan bahwa penambahan 2% Sika ViscoCrete -3115 N tidak disarankan karena dapat menurunkan mutu beton dan meningkatkan nilai serapan beton. Penggunaan Sika Viscocrete 3115 ID untuk Kemudahan Pekerjaan (Kemampuan Kerja Beton Mutu Tinggi K.350 dan Kuat Tekan Beton).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

  • Pengujian Bahan/Material
  • Perencanaan Campuran Beton
  • Pengujian Slump
  • Pengujian Kuat Tekan
  • Pengujian Absorpsi Beton

Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini terhadap agregat halus berupa pasir adalah analisa ayakan, berat jenis dan serapan, berat jenis, kadar air dan kadar lanau. Dari perhitungan tersebut kebutuhan material per 1 m3 terdapat pada Tabel 4.3 Kebutuhan material per 1 silinder terdapat pada Tabel 4.4. Data yang masuk pada grafik adalah rata-rata nilai kuat tekan setiap variasi beton.

Tabel 4. 3 Proporsi campuran beton untuk setiap variasi per 1 m 3 Kadar Sika
Tabel 4. 3 Proporsi campuran beton untuk setiap variasi per 1 m 3 Kadar Sika

Pembahasan

  • Kuat Tekan Beton
  • Absorpsi Beton

Semakin kecil faktor air semen maka semakin besar kemampuan menghasilkan kuat tekan beton yang lebih baik. Jika penambahan Sika ViscoCrete melebihi dosis optimal maka semen akan menyebar ke segala arah dan menghasilkan campuran yang tidak kompak sehingga daya rekat campuran menjadi tidak sempurna. Pendarahan dipengaruhi oleh semakin banyaknya penambahan Sika ViscoCrete yang berbentuk cair, sedangkan penggunaan semen semakin berkurang.

Dengan variasi 0,5% penambahan Sika ViscoCrete - 3115 N memberikan nilai serapan dengan rata-rata 0,59% dan dengan penambahan 1% maka Sika ViscoCrete -3115 N memperoleh nilai serapan dengan rata-rata 0,575%. Nilai rata-rata serapan pada variasi penambahan 2% Sika ViscoCrete -3115 N mengalami peningkatan serapan dari rata-rata nilai serapan normal dengan hasil sebesar 1,459%. Dengan menambahkan polikarboksilat pada Sika ViscoCrete pada campuran beton, maka polikarboksilat ini dapat menyerap kadar air pada campuran beton dan mampu mencairkan campuran beton.

Nilai kuat tekan beton dengan variasi 0,5%, 1% mendapatkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan kuat tekan beton normal. Dari penelitian penggunaan Sika ViscoCrete -3115 N sebagai bahan aditif beton kedap air, perlu dilakukan beberapa koreksi agar dapat diperoleh hasil yang lebih baik pada penelitian selanjutnya.

Gambar 4. 3 Variasi 4 penambahan 2% Sika ViscoCrete yang mengalami  segregasi
Gambar 4. 3 Variasi 4 penambahan 2% Sika ViscoCrete yang mengalami segregasi

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Gambar

Gambar 2. 2 Kurva Batas Gradasi Agregat Halus (Kasar) Daerah 2  (Sumber: Grafik 4, SNI 03-2834-2000)
Gambar 2. 4 Kurva Batas Gradasi Agregat Halus (Kasar) Daerah 4  (Sumber: Grafik 6, SNI 03-2834-2000)
Tabel 2. 2 Unsur-unsur penyusun utama semen
Gambar 2. 8 Persen pasir  (Sumber : Grafik 15 SNI 03-283-2000)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Agregat halus yang digunakan untuk pembuatan beton dan akan.. mengalami basah dan lembab terus menerus atau

Agregat halus yang digunakan untuk pembuatan beton dan akan mengalami basah dan lembab terus menerus atau yang berhubungan dengan tanah basah tidak boleh mengandung

Agregat halus yang digunakan untuk pembuatan bata beton dan mengalami basah dan lembab terus menerus atau yang berhubungan dengan tanah basah, tidak boleh mengandung

Agregat halus yang digunakan untuk pembuatan beton dan akan mengalami basah dan lembab terus menerus atau yang berhubungan dengan tanah basah, tidak boleh

Agregat halus yang digunakan untuk pembuatan beton dan akan mengalami basah dan lembab terus menerus atau yang berhubungan dengan tanah basah, tidak boleh

• Agregat halus yang digunakan untuk pembuatan beton dan akan mengalami basah dan lembab terus menerus atau yang berhubungan dengan tanah basah, tidak boleh mengandung bahan

Agregat halus yang digunakan untuk pembuatan beton dan akan mengalami basah dan lembab terus menerus atau yang berhubungan dengan tanah basah, tidak boleh mengandung bahan

Agregat halus yang digunakan untuk pembuatan beton dan akan mengalami basah dan lembab terus menerus atau yang berhubungan dengan tanah basah, tidak boleh mengandung bahan