LAPORAN
PRAKTIKUM FARMASI KOMUNITAS KLINIS
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN : PEMUSNAHAN DAN PENARIKAN, PENGENDALIAN, PENCATATAN
DAN PELAPORAN
Nama : Alya Tri Syafitri NIM : 200101004
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI BHAKTI PERTIWI PALEMBANG
2023
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktik kefarmasian oleh apoteker. Standar pelayanan kefarmasian di apotek ini sudah tercantum dalam PMK No 73 Tahun 2016, dimana standar pelayanan kefarmasian ini sebagai tolak ukur yang dipergunakan untuk pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Standar pelayanan kefarmasian di apotek ini meliputi:
a. Pengelolaan sediaan farmasi, alat Kesehatan, dan bahan medis habis pakai
b. Pelayanan farmasi klinik
Pengelolaan sediaan farmasi, alat Kesehatan dan bahan medis habis pakai meliputi :
a. Perencanaan b. Pengadaan c. Penerimaan d. Penyimpanan
e. Pemusnahan dan penarikan f. Pengendalian
g. Pencatatan dan pelaporan
Pada praktikum kali ini mahasiswa melakukan kegiatan pengelolaan sediaan farmasi dan alat Kesehatan di apotek yang meliputi pengadaan dan penarikan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan.
1.2.Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa mampu melaksanakan pemusnahan resep dan pemusnahan sediaan farmasi dan alat Kesehatan
b. Mahasiswa mampu melaksanakan pengendalian sediaan farmasi dan alat Kesehatan.
c. Mahasiswa mampu melaksanakan pencatatan dan pelaporan di apotek.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemusnahan dan penarikan
• Obat kadaluwarsa / rusak harus dimusnahkan sesuai jenis dan bentuk sediaan. Obat mengandung narkotika dan psikotropika dilakukan oleh apoteker dan disaksikan oleh dinas Kesehatan kabupaten / kota.
• Resep disimpan melebihi jangka waktu 5 tahun dapat dimusnahkan yang dilakukan oleh apoteker dan disaksikan oleh petugas lain.
Dibakar/dibuatkan berita acara dan dilaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.
• Pemusnahan dan penarikan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai harus dimusnahkan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
• Penarikan sediaan farmasi yang tidak memeenuhi standar / ketentuan peraturan perundang-undangan dilakukan secara mandatoru recall dan atau voluntary recall dan memberikan laporan kepada kepala BPOM.
• Penarikan alat Kesehatan dan bahan medis habis pakai dilakukan pada produk yang izin edarnya dicabut oleh Menteri.
2.2.Pengendalian
Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah persediaan sesuai kebutuhan pelayanan melalui sistem perencanaan dan pengadaan, penyimpanan, dan pengeluaran. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan, kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa, kehilangan, serta pengembalian pesanan. Pengendalian persediaan dilakukan menggunakan kartu stok.
2.3.Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan sediaan farmasi, alat Kesehatan, dan BMHP meliputi pengadaan (surat pesanan, faktur), penyimpanan (kartu stok), penyerahan (nota / struk penjualan), dan pencatatan lainnya disesuaikan kebutuhan. Pelaporan terdiri dari pelaporan internal yang artinya digunakan untuk kebutuhan manajemen apotek, meliputi keuangan, barang, dan laporan lainnya. Pelaporan ekternal digunakan untuk memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, meliputi pelaporan narkotika & psikotropika, dan pelaporan lainnya. Petunjuk teknis mengenai pencatatan dan pelaporan akan diatur lebih lanjut oleh direktur jenderal.
BAB III
METODE PRAKTIKUM 3.1. Alat dan Bahan
a. Referensi : Permenkes No 9 Tahun 2017 Tentang Apotek Permenkes No 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek dan peraturan – peraturan lainnya yang terkait.
b. Formular – formular :
• Berita acara pemusnahan obat kadaluwarsa / rusak
• Berita acara pemusnahan resep
• Kartu stok
• Buku pencatatan penggunaan narkotika
• Buku pencatatan penggunaan psikotropika
• Formular pelaporan pemakaian narkotika
• Formular pelaporan pemakaian psikotropika
3.2. Prosedur kerja 3.2.1. Persiapan
a. Praktikan mempersiapkan kelengkapan untuk praktikum, yaitu :
• Formulir berita acara pemusnahan obat kadaluwarsa/rusak
• Berita acara pemusnahan resep
• Kartu stok
b. Praktikan menguraikan teori pemusnahan dan penarikan,pengendalian, pencatatan dan pelaporan di apotek.
3.2.2. Pelaksanaan
a. Pemusnahan
• Pemusnahan sediaan farmasi dan alat Kesehatan
1. Laboran mempersiapkan sediaan farmasi dan alkes yang rusak dan kadaluwarsa.
2. Praktikan membuat berita cara pemusnahan dengan memperhatikan golongan obat
• Pemusnahan resep
1. Laboran mempersiapkan resep yang akan dimusnahkan.
2. Praktikan membuat berita acara pemusnahan resep
b. Pengendalian
Pengendalian menggunakan kartu stok Nama obat : Captopril 25 mg HNA/tab : Rp. 100
Jumlah per box : 100 tablet Nama industry : PT. Dexa Medica
Pada saat stok opname tanggal 31 Desember 2021 diketahui tidak terdapat persediaan captopril 25 mg.
Pembelian dilakukan pada tanggal 3 Januari 2022 sebanyak 3 box. Selama salama bulan januari pengeluaran melalui resep adalah pada tanggal 5 januari sebanyak 30 tablet, 60 tablet, tanggal 16 Januari sebanyak 90 tablet dan pada tanggal 22 Januari sebanyak 45 tablet. Kemudian dilakukan pembelian ulang pada tanggal 25 Januari 2022 sebanyak 5 box. Pengeluaran melalui resep pada bulan Februari 2002 yaitu pada tanggal 1 Februari sebanyak 90 tablet, 6 Februari 45 tablet, 15 Februari 20 tablet, 60 tablet dan tanggal 21 Februari 60 tablet
c. Pencatatan dan pelaporan
Pada praktikum ini akan dipraktekkan cara membuat laporan penggunaan obat golongan narkotika dan psikotropika berdasarkan kasus sebagai berikut : Seorang TTK di Apotek Sehat Farma diberikan tugas melakukan pencatatan dan pelaporan obat golongan narkotika dan psikotropika. Di Apotek tersebut tersedia kodein 15 mg fenobarbital tablet 30 mg, codypront syrup, durogesic patch 25 mcg, diazepam tab 2 mg dan Alprazolam 0,5 mg. Persediaan awal yaitu 1 Januari 2022 secara berturut-turut yaitu 220 tab, 300 tab, 3 btl, 3 patch, 100 tab dan 50 tab. Selama bulan Januari 2022 dilakukan pembelian durogesic
patch 25 mcg 1 box (tanggal 15 Januari 2022), codipront syrup 3 btl
(22 Januari 2022) dan alprazolam 2 box (tanggal 10 Januari 2022). Pengeluaran obat berdasarkan resep (akan disediakan di lab). Buatlah pencatatan dan pelaporan penggunaan obat golongan psikotropika dan narkotika.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum farmasi komunitas klinis pertemuan 2 ini, mahasiswa melakukan kegiatan berupa pengelolaan sediaan farmasi dan alat Kesehatan yang meliputi pemusnahan dan penarikan, pengendalian, pencatatan, dan pelaporan.
Kegiatan yang berlangsung di apotek ini tercantum dalam Permenkes 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Pertama mahasiswa melakukan pemusnahan obat kadaluwarsa dan juga pemusnahan resep. Untuk pemusnahan resep, resep ditimbang terlebih dahulu dan beratnya dikoversikan kedalam kilogram. Resep yang dimusnahkan adalah resep yang sudah 5 tahun.
Setelah itu dituliskan ke dalam berita acara pemusnahan resep. Dalam pemusnahan resep maupun obat kadaluwarsa/rusak, harus disaksikan oleh petugas lain seperti tenaga teknis kefarmasian. Sedangkan untuk obat narkotika dan psikotropika harus dilakukan apoteker dan disaksikan oleh dinas Kesehatan kabupaten/kota. Untuk obat yang dimusnahkan, harus dituliskan nama obat beserta jumlah dan alasan pemusnahan pada daftar obat yang dimusnahkan. Kemudian mahasiswa diminta untuk melakukan pengendalian obat captorpril dengan menggunakan kartu stok.
Kartu stok sekurang-kurangnya memuat nama obat, tanggal obat masuk dan keluar, tanggal kadaluwarsa, jumlah pemasukan dan pengeluaran, serta sisa obat. Yang terakhir adalah mahasiswa diminta untuk melakukan pencatatan dan pelaporan.
Mahasiswa melakukan pencatatan pada buku pencatatan. Buku pencatatan memuat tanggal pencatatan, nama pasien, alamat, nama dokter, nomor SIP, jumlah pemasukan dan pengeluaran serta stok akhir. Setelah semua sudah dicatat, kemudian ditulis pada formulir pemakaian obat. Formulir pelaporan pemakaian obat memuat nama obat, saldo awal, pemasukan darimana, jumlah pemasukan, penggunaan untuk apa, jumlah penggunaan, dan saldo akhir.
BAB V KESIMPULAN
Standar pelayanan kefarmasian di apotek meliputi pengelolaan sediaan farmasi dan juga farmasi klinis. Pengelolaan sediaan farmasi yang dilakukan pada praktikum kali ini ialah pemusnahan dan penaarikan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan. Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan praktikum ke-2 mengenai pengelolaan sediaan farmasi.
Lampiran 1. Kartu stok
Lampiran 2. Berita acara pemusnahan obat kadaluwarasa/rusak
Lampiran 3. Daftar obat yang dimusnahkan
Lampiran 4. Berita acara pemusnahan resep
Lampiran 5. Buku pencatatan obat gol.
Narkotika
Lampiran 6. Buku pencatatan obat gol.
Psikotropika
Lampiran 7. Formulir pemakaian obat gol. Narkotika dan psikotropika