PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
Bagi mahasiswa sebagai peneliti, kami berharap alat bantu pembelajaran dapat memberikan mereka pengalaman langsung dengan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Bagi sekolah sebagai bahan refleksi dalam menyusun program pembelajaran dan menentukan metode dan media pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan kemampuan ilmiah siswa.
Sistematika Penulisan
PEMBAHASAN
- Hakikat Pengembangan
- Pengertian Alat Peraga Pembelajaran
- Alat Peraga Kontiner
- Gaya Gravitasi
- Kurikulum 2013
- Penelitian Relevan
- Kerangka Berfikir
Sumber belajar adalah alat yang digunakan guru untuk membantu siswa belajar dengan cepat. Menurut Asyhar, alat peraga adalah alat bantu pembelajaran yang memuat atau menyampaikan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Sedangkan Sanaky mendefinisikan sumber belajar sebagai alat yang digunakan guru untuk mendemonstrasikan materi pembelajaran.
Alat peraga disini maksudnya adalah segala sesuatu yang masih abstrak, kemudian dikonkretkan dengan alat peraga, dapat dicapai dengan pikiran sederhana yang dapat dilihat, dilihat dan dirasakan, kemudian dikonkretkan dengan alat peraga dapat dicapai dengan pikiran sederhana. 15Ella Pranata, Implementasi Group Inquiry (IG) Berbantuan modal belajar dengan perangkat pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan memahami konsep matematika”, Vol 1, No 1, (2016), Jurnal diakses tanggal 23 Mei 2021 dari http. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan hanya sebagai sarana hiburan, dalam artian digunakan hanya untuk melengkapi proses pembelajaran agar lebih menarik perhatian siswa.
Penggunaan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa menangkap pemahaman yang diberikan oleh guru. Dari uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa fungsi perangkat pembelajaran tidak hanya sebagai hiburan, tetapi sebagai pelengkap proses pembelajaran agar terarah dan konkrit. 21 Dedi Kusnadi, Suradi Tahmir dan Ilham Minggi, “Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Matematika di SMA Negeri 1 Makasar, Jilid 2.
Mata pelajaran kurikulum 2013 wajib diikuti oleh semua peserta didik pada satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan. 23 Sri Dayanti, “Junaidin, Asrul, Implementasi Kurikulum Pembelajaran IPA (IPA) 2013 di Kelas VI SD Negeri 150 TINABITEM Kabupaten Bombana”. Perbedaan Sefi Khasanah adalah pada pembahasan alat peraga, sedangkan peneliti membahas wadah alat peraga dengan materi yang dibahas di Sefi.
Penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah alat bantu visual ini dapat membantu guru dan siswa mencapai tujuan. Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Materi Gaya Melalui Strategi Pelajaran Teka Teki Silang Menggunakan Alat Peraga Kelas IV MI MA'ARIF SRATEN/ Mei Gita Dewi Parmadi/2020/ IAIN Salatiga. Perbedaan mei gita adalah menggunakan teka teki silang sebagai alat ajar pada materi yang dibahas tentang gaya magnet, metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Dengan menggunakan alat peraga yang tepat diharapkan pembelajaran akan menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Maka dari itu peneliti membuat alat peraga sederhana yang cocok digunakan sebagai alat bantu guru dan alat pembelajaran yang memenuhi aspek validitas kepraktisan.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Prosedur Perkembangan
Dalam penelitian ini ditemukan masalah yaitu media yang digunakan untuk pembelajaran kurang kreatif, anak pasif guru aktif dan pemahaman guru terhadap media masih kurang, komunikasi sepihak (monoton). Karena permasalahan tersebut maka peneliti ingin mengembangkan media alat peraga untuk pembelajaran gayaberat. Setelah permasalahan tertentu di lapangan ditentukan, langkah selanjutnya peneliti mengumpulkan informasi tentang media yang akan dikembangkan perlu atau tidaknya bagi guru sebagai pengguna hasil pelatihan ini. Teknik pengumpulan informasi dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas.
Desain produk yang peneliti kembangkan berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru terhadap media yang akan dikembangkan. Pada tahap ini, peneliti mulai merencanakan desain produk untuk memecahkan masalah yang ditemukan pada tahap pertama. Hal-hal yang direncanakan meliputi penentuan produk yang akan dikembangkan anak, perumusan bahan, identifikasi kegiatan yang akan dilakukan pada setiap tahapan 32.
Validasi desain dilakukan untuk melihat seberapa layak produk di bidang yang peneliti buat kepada ahli di bidangnya. Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menentukan apakah desain produk sudah baik dan layak untuk digunakan. Pada tahap ini dilakukan oleh 6 orang validator yang terdiri dari 2 orang dosen dan 4 orang guru sesuai sekolah yang ditentukan.
Perbaikan desain dilakukan untuk memitigasi kelemahan produk yang telah dianalisis berdasarkan masukan dan komentar dari ahli materi dan media. Tujuan uji coba produk ini adalah untuk mendapatkan gambaran apakah produk baru tersebut lebih efektif dan efisien. Pada penelitian ini akan diujicobakan di SDIT AL-Ahsan Kabupaten Seluma Kelas IV untuk mengetahui aktivitas belajar anak dan kelayakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti.
Revisi produk dilakukan karena terdapat kesalahan pada tahap produk sebelumnya, jika tidak ditemukan kesalahan pada pengujian selanjutnya, maka revisi produk tidak perlu dilakukan.
Uji Coba Produk
Subjek Uji Coba
Jenis Data
Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan responden serangkaian pertanyaan tertulis untuk dijawab berdasarkan persyaratan penggunaan. Produk akhir pengumpulan data dengan kuesioner biasanya berupa angka, tabel, analisis statistik dan deskripsi serta kesimpulan hasil penelitian. Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang melibatkan pengumpulan berbagai dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Instrumen Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Angket analisis kebutuhan digunakan untuk mengetahui kebutuhan guru dan siswa terhadap alat peraga. Data dari hasil analisis ini kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perancangan dan pengembangan produk instrumen continuous display. Alat peraga berkelanjutan ini dapat digunakan apabila tanggapan siswa yang telah menggunakan alat peraga ini menunjukkan kriteria minimal positif.
Semua guru menemukan bahwa menggunakan alat bantu visual dapat membantu siswa memahami materi gravitasi dalam pelajaran IPA. Maka peneliti memilih alat pembelajaran berkelanjutan dan mengunggah materi gaya gravitasi yang dapat digunakan siswa dalam proses pembelajaran. Pakar media/prop juga memberikan masukan dan saran untuk perbaikan props yang sedang berjalan ini sebagai berikut.
Dari hasil uji coba kelompok terbatas terlihat bahwa alat peraga yang sedang dikembangkan peneliti berada pada kategori “Sangat Baik”. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.2 menunjukkan penilaian terhadap hasil validasi ahli media/alat peraga. Secara umum aspek kualitas penyajian alat peraga berkesinambungan termasuk dalam kategori sangat baik (SB).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan