BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
Pembahasan lebih mendalam akan diuraikan di bawah ini.
1.1 Latar Belakang
Dalam konteks pembelajaran bahasa asing, termasuk bahasa Korea, peserta didik dihadapkan pada empat keterampilan dasar yang perlu dikuasai guna mencapai pemahaman komprehensif. Keempat keterampilan tersebut melibatkan kemampuan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Proses pembelajaran yang holistik akan memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif dalam bahasa asing yang dipelajarinya. Selain itu, pemerolehan kosakata juga menjadi aspek yang sangat signifikan dalam memperoleh kefasihan berbahasa.
Menurut penelitian oleh Bai (2018), mempelajari bahasa asing melibatkan tiga aspek penting, yakni pronunciation, vocabulary, dan grammar. Dalam konteks ini, perhatian khusus terhadap penguasaan kosakata menjadi kunci keberhasilan dalam pembelajaran bahasa asing. Pemahaman yang baik terhadap kosakata tidak hanya memperkaya perbendaharaan kata peserta didik, tetapi juga mendukung kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa asing secara kontekstual. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran yang menekankan pengembangan keterampilan dasar dan penguasaan kosakata menjadi landasan penting bagi keberhasilan peserta didik dalam menguasai bahasa asing, seperti bahasa Korea.
Sementara itu menurut Alghamdi (2019), langkah awal yang krusial dalam proses memahami sebuah bahasa adalah pemerolehan kosakata. Meskipun demikian, mempelajari kosa kata bahasa Korea muncul sebagai tantangan yang signifikan bagi para pemelajar bahasa Korea di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maharani (2019) meneliti secara mendalam aspek pemerolehan kosakata bahasa Korea di kalangan pemelajar Indonesia, mengungkapkan bahwa sejumlah kesulitan muncul dalam proses belajar ini, bahkan di tengah minat yang kuat terhadap budaya Korea.
Dalam penelitiannya, Maharani (2019) menggambarkan bahwa beberapa hambatan yang muncul sangat memengaruhi pemelajar bahasa Korea di Indonesia.
Faktor-faktor tersebut mencakup ketidakcocokan antara struktur kosakata bahasa Korea dengan bahasa Indonesia, yang dapat mengakibatkan kebingungan dan kesulitan bagi pemelajar bahasa Korea di Indonesia. Selain itu, meskipun minat terhadap budaya Korea telah memberikan dorongan motivasi, beberapa pemelajar menghadapi kesulitan dalam menginternalisasi kosakata yang tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa asli mereka. Dengan demikian, pemerolehan kosakata bukan hanya sekadar langkah awal, tetapi juga suatu proses kompleks yang melibatkan tantangan konkret yang perlu diatasi oleh para pemelajar bahasa Korea di Indonesia.
Fenomena yang penulis temukan untuk melakukan penelitian ini diantaranya yaitu pada era masyarakat 5.0 saat ini perkembangan teknologi informasi sudah sangat berkembang pesat dan penggunaan teknologi pun sudah tidak asing dalam bidang pendidikan. Penggunaan teknologi saat ini tidak lagi terbatas pada pendekatan konvensional, dan paradigma pembelajaran pun telah mengalami perubahan signifikan. Utama (2022) dan Maulidia (2023) menekankan pentingnya media pembelajaran berbasis teknologi, seperti e-learning, multimedia, dan perangkat interaktif, dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tuntutan masyarakat yang digerakkan oleh teknologi.
Salah satu contoh nyata dari era ini adalah adopsi media pembelajaran berbasis multimedia interaktif, yang memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Seiring dengan Hal tersebut, konsep mobile learning atau pembelajaran berbasis perangkat mobile juga semakin berkembang dan banyak digunakan oleh pemelajar karena dapat meningkatkan motivasi. Sesuai dengan pernyataan Jeong (2022) bahwa pembelajaran bahasa asing dengan menggunakan mobile learning dapat meningkatkan motivasi dan membuat pembelajaran interaktif dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. Sementara pada program studi Pendidikan bahasa Korea Universitas Pendidikan Indonesia sumber belajar yang digunakan untuk mempelajari kosakata bahasa Korea pada Tingkat dasar yaitu buku teks.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti sebelum
mengembangkan aplikasi pembelajaran menunjukkan bahwa sebagian besar responden (90%) menyatakan sangat setuju akan perlunya media pembelajaran berbasis mobile untuk mendukung proses pembelajaran kosa kata bahasa Korea pada tingkat dasar. Dari fenomena tersebut, penulis bermaksud mengembangkan media pembelajaran berbasis mobile untuk menjadi alternatif media pembelajaran yang baru.
Hingga saat ini, banyak penelitian telah dilakukan dalam upaya pengembangan aplikasi mobile sebagai media pembelajaran bahasa Korea. Rohman dan Nurkhasanah (2020), Suryaningsih, dkk (2017) merancang aplikasi pembelajaran interaktif bahasa Korea berbasis game. Aplikasi yang dibuat dapat memudahkan pengguna dalam belajar bahasa Korea dan dapat meningkatkan minat dan dapat membantu pengguna dalam mendengarkan pelafalan kosakata dan melakukan evaluasi pembelajaran dengan menjawab soal latihan. Sirumapea, dkk (2020) merancang sebuah aplikasi mobile learning mengenai huruf hangul Korea yang memiliki fitur menulis dan membaca huruf hangul, juga games dan soal latihan yang membuat pengguna tidak bosan dalam belajar bahasa Korea. Martha dan Erlansyah (2021) mengembangkan aplikasi media pembelajaran interaktif berbasis multimedia untuk pemelajar bahasa Korea tingkat dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi ini dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran bahasa Korea, terutama bagi pemula yang ingin memahami dasar- dasar bahasa tersebut melalui pengalaman belajar yang kaya dan menarik.
Berdasarkan paparan dan kajian yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan aplikasi mobile learning dalam proses pembelajaran kosa kata bahasa Korea memiliki potensi untuk menjadi media yang interaktif. Perbedaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu terletak pada materi pembelajaran bahasa Korea yang dikembangkan. Secara spesifik, penelitian ini memiliki kebaruan karena fokus utamanya adalah pada pengembangan aplikasi mobile yang ditujukan untuk pembelajaran kosakata bahasa Korea tingkat dasar. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang secara khusus membahas pengembangan aplikasi mobile dengan fokus pada pembelajaran kosakata bahasa Korea pada tingkat dasar.
Setelah melihat fenomena dan beberapa hasil dan perbedaan dari penelitian sebelumnya, timbul urgensi untuk mengembangan aplikasi “Dajang” berbasis mobile ini untuk membuat media pembelajaran kosakata bahasa Korea bagi mahasiswa Tingkat dasar pada Program Studi Pendidikan Bahasa Korea dengan memanfaatkan teknologi saat ini yang diharapkan dapat digunakan menjadi alternatif media pembelajaran berbasis mobile. Berdasarkan fenomena dan urgensi tersebut maka peneliti akan melakukan penelitian untuk mengembangkan aplikasi berrbasis mobile dengan judul “Pengembangan Aplikasi Mobile “Dajang” Untuk Pembelajaran Kosakata Bahasa Korea Bagi Mahasiswa Tingkat Dasar” untuk digunakan sebagai media pembelajaran kosakata bahasa Korea oleh mahasiswa semester 1 (satu) pada program studi Pendidikan Bahasa Korea, Universitas Pendidikan Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pengembangan aplikasi Dajang pembelajaran kosa kata bahasa Korea?
2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran berbasis mobile “Dajang” untuk digunakan dalam mempelajari kosa kata bahasa korea?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui tahapan pada proses pengembangan media pembelajaran berbasis aplikasi Dajang.
2. Mengetahui kelayakan aplikasi Dajang digunakan sebagai media pembelajaran.
1.4 Manfaat Penelitian
Bagi peserta didik, penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan aplikasi Dajang ini dapat memberikan solusi alternatif yang inovatif dalam menyajikan materi pembelajaran kosa kata bahasa Korea. Aplikasi Dajang tidak hanya menjadi alat bantu pembelajaran yang baru, tetapi juga mampu memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik bagi peserta didik. Selain itu
aplikasi “Dajang” yang dikemas dalam bentuk mobile dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang fleksibel atau dapat digunakan Dimana saja dan kapan saja diluar pembelajaran di kelas.
Sementara itu, bagi para pendidik, penelitian dan pengembangan aplikasi Dajang memiliki potensi sebagai alternatif media pembelajaran dalam menyampaikan materi pembelajaran kosa kata bahasa Korea tingkat dasar. Melalui aplikasi ini, pendidik dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik bagi para siswa. Dengan demikian, proses pengajaran dapat lebih dinamis dan mendukung pemahaman yang lebih baik terhadap materi pembelajaran.
Pengembangan aplikasi ini tidak hanya memberikan kemudahan praktis dalam pengajaran, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
1.5 Stuktur Organisasi Skripsi
Berikut merupakan stuktur organisasi dari skripsi ini yang terdiri dari BAB I hingga BAB V.
1. BAB I Pendahuluan, dalam bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi
2. BAB II Kajian Pustaka, dalam bab ini membahas mengenai landasan teori yang terkait dengan variabel penelitian. Beberapa teori yang dibahas dalam penelitian ini yang berkaitan dengan keterampilan berbahasa Korea, media pembelajaran, mobile learning, dan pengembangan media pembelajaran 3. BAB III Metode Penelitian, dalam bab ini membahas mengenai metode dan
model penelitian, prosedur pengembangan, objek penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
4. BAB IV Temuan dan Pembahasan, dalam bab ini membahas hasil dan pembahasan dari pengembangan aplikasi, uji instrument penelitian, validasi materi pada aplikasi, implementasi uji coba penggunaan aplikasi oleh responden dan keterbatasan pengembangan.
5. BAB V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi, dalam bab ini membahas simpulan dan dan rekomendasi yang berisi saran-saran terkait penelitian ini serta bagi penelitian selanjutnya.