MAKALAH
Inovasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD tentang
“ Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia ”
Disusun Oleh Kelompok 3:
Diky Anggraini Putri (2120043)
Silvia Oktavia (2120074)
Adinda Saputri (2120086)
Rio Eko Saputra (2120156)
Husnul Khotimah (2120245)
Dosen Pembimbing Sry Apfani, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS ADZKIA
PADANG
2023/2024
KATA PENGATAR
Puji dan syukur kehadiran Allah Swt. Yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita tetap menikmati indahnya iman dan islam.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi besar kita, pemimpin umat akhir zaman, Rasulullah Muhammad yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang yang disinari dengan cahaya hidayah dan taufik.
Penulis sangat bersyukur karna dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia .” yang mana makalah ini ditujukan sebagai tugas mata kuliah Keterampilan Berbahasa Indonesia.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna memperbaiki karya-karya lain yang akan kami tulis di lain waktu.
Padang, 12 Oktober 2023
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR...i DAFTAR ISI ...ii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...1 B. Rumusan Masalah...1 C. Tujuan Masalah...2 BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan Ajar Dan Fungsi Bahan Ajar. ...3 B. Jenis-Jenis Dan Karakteristik Bahan Ajar...4 C. Prosedur Pengembangan Bahan Ajar...7 D. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengembangan Bahan Ajar. .9 E. Model/Pendekatan /Startegi Pembelajaran Terkini Yang Dapat
Digunakan Untuk Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia ...
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...12 B. Saran...12 DAFTAR PUSTAKA...13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif memberi warna interaksi yang terjadi antara guru dan peserta didik. Hal tersebut dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diarahkan agar mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pembelajaran yang dilakukan. Guru merencanakan kegiatan secara sistematik dengan memanfaatkan segala sesuatunya untuk kepentingan pembelajaran seperti halnya media yang akan digunakan. Media tersebut tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu yang digunkan untuk mengajar, tetapi juga membawa informasi dalam pembelajaran yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Salah satu yang terpenting pada zaman sekarang ini agar guru dapat memberikan pembelajaran secara sistematik dan efektif guru harus bisa mengenali, memlih atau menentukan bahan ajar yang tepat untuk menmbantu siswa mencapai kompetenis. Agar hal tersebut dpat tercapai guru sebagai pengembang bahan ajar harus mengetahui tentang jenis ataupun karakteristik bahan ajar yang akan ia gunakan. Maka dari itu makalah ini akan membahas tentang bagaimana pengembangan bahan ajar.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskn pengertian dan fungsi bahan ajar.
2. Menjabarkan jenis dan karakteristik bahan ajar.
3. Bagaimana menguraikan prosedur pengembangan bahan ajar.
4. Menganalisis hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bahan ajar.
5. Bagaimana menguraikan model/pendekatan/ strategi pembelajaran terkini yang dapat digunakan untuk pengembangan bahan ajar Bahasa indonesia
C. Tujuan Masalah
1. Ketepatan menjelaskan pengertian dan fungsi bahan ajar.
2. Ketepatan menjabarkan jenis dan karakteristik bahan ajar.
3. Ketepatan menguraikan prosedur pengembangan bahan ajar.
4. Ketepatan menganalisis hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bahan ajar.
5. Ketepatan menguraikan model/pendekatan/ strategi pembelajaran terkini yang dapat digunakan untuk pengembangan bahan ajar Bahasa indonesia
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Bahan Ajar Dan Fungsi Bahan Ajar 1. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis, (Ahmadi, 2010 : 159). Bahan ajar adalah seperangkat materi pelajaran yang mengacu pada kurikulum yang digunakan dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan, (Lestari, 2013: 2).
Bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Misalnya, buku pelajaran, modul, handout, LKS, model atau maket, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif, dan sebagainya (Prastowo, 2014: 17)
Menurut Abdul Majid (2006 : 170) Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum.
Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru. Bahan pembelajaran adalah seperangkat bahan bermuatan materi atau isi pembelajaran yang didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan menurut pendapat ahli lainnya bahan ajar adalah informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Pandangan- pandangan tersebut juga dilengkapi oleh Pannen dalam (Prastowo, 2014: 17) yang mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
2. Fungsi Bahan Ajar
Bahan ajar memiliki fungsi dalam pembelajaran dan berpengaruh terhadap proses pendidikan. Bahan ajar dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran termasuk kualitas hasil belajar. Oleh karena itu, bahan ajar memiliki fungsi dalam pembelajaran dan memegang peranan yang sangat strategis dan turut menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Menurut Hamdani (2011 : 121)
Dalam bukunya disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai : a) Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya
dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
b) Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari atau dikuasainya.
c) Alat evaluasi pencapaian atau penugasan hasil pembelajaran.
B. Jenis-Jenis Dan Karakteristik Bahan Ajar 1. Jenis-Jenis Bahan Ajar
Ada beberapa jenis bahan ajar yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis-jenis bahan ajar:
a) Buku teks: Buku teks adalah jenis bahan ajar yang sering digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah. Buku ini berisi materi pelajaran, penjelasan, dan latihan soal yang dapat membantu siswa memahami konsep-konsep yang diajarkan.
b) Modul pembelajaran: Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun dalam bentuk modul yang lengkap dengan tujuan pembelajaran, penjelasan materi, dan aktivitas pembelajaran. Modul ini biasanya digunakan dalam pembelajaran mandiri atau bimbingan belajar.
c) Presentasi slide: Presentasi slide adalah bahan ajar yang berbentuk slide presentasi seperti PowerPoint atau Google Slides. Bahan ajar ini biasanya digunakan oleh guru atau dosen untuk memaparkan materi pembelajaran dalam bentuk visual dan dapat mencakup gambar, grafik, atau video.
d) Video pembelajaran: Video pembelajaran adalah bahan ajar berupa video yang dapat digunakan sebagai alternatif pengajaran yang menarik dan interaktif. Video ini dapat diakses secara online atau melalui media penyimpanan seperti CD atau DVD.
e) E-book: E-book adalah versi digital dari buku teks yang dapat diakses melalui perangkat elektronik seperti komputer, tablet, atau e-reader.
E-book seringkali dilengkapi dengan fitur-fitur interaktif seperti bookmark, pencarian teks, atau catatan pribadi.
f) Aplikasi dan perangkat lunak pembelajaran: Aplikasi dan perangkat lunak pembelajaran adalah jenis bahan ajar yang didesain khusus untuk digunakan dalam pembelajaran. Contohnya adalah aplikasi belajar bahasa asing, aplikasi matematika interaktif, atau perangkat lunak simulasi.
g) Materi online: Materi online adalah bahan ajar yang dapat diakses melalui internet. Bahan ajar ini bisa berupa artikel, blog, situs web pendidikan, atau platform pembelajaran online yang menyediakan konten interaktif seperti video, latihan soal, atau forum diskusi.
h) Permainan pendidikan: Permainan pendidikan adalah bahan ajar yang memadukan aspek permainan dengan pembelajaran. Permainan ini biasanya dirancang untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan interaktif.
2. Karakteristik Bahan Ajar
Perancangan bahan ajar menjadi hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Bahan ajar yang dikembangkan harus mampu meningkatkan motivasi dan efektivitas penggunanya. Widodo dalam Lestari (2013: 2) “mengungkapkan ada lima karakteristik bahan ajar yaitu (1) self instructional, (2) self contained, (3) stand alone,(4) adaptif, dan (5) user friendly .
a) Self Instructional
Menurut Widodo dalam Lestari (2013:2) maksud dari self instructional ini tidak lain adalah seperangkat bahan ajar yang
berbentuk cetak maupun online harus dapat bermanfaat dan digunakan oleh siswa secara individual. Setiap siswa tentunya memiliki kebutuhan akan buku pelajaran sebagai penunjang atau media yang dapat memudahkan pelaksanaan pembelajaran itu berlangsung. Memiliki bahan ajar mandiri dapat meningkatkan kesadaran seseorang untuk mau mencoba menyelesaikan tugasnya secara mandiri tanpa melihat hasil kerja orang lain. Bahan ajar akan memudahkan siswa yang seringkali mengalami kesulitan ketika hendak menyelesaikan tugas, bahan ajar juga dapat membantu siswa menghadapi ujian.
b) Self Contained
Menurut Widodo dalam Lestari (2013:2) self contained merupakan suatu bentuk informasi cetak dan tertulis yang sengaja disajikan untuk dipelajari oleh siswa yang berisikan semua materi atau teori pelajaran, dan dikelompokkan dalam satu halaman atau satu unit kompetensi dan juga disertai dengan sub kompetensi. Siswa dapat mempelajari semua ilmu pengetahuan yang perlu dipelajari setelah itu siswa dapat mencoba untuk menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan di setiap babnya dengan tujuan untuk mempertajam pengetahuan serta penguasaan ilmu yang telah dipelajarinya dari bahaj ajar tersebut.
c) Stand Alone
Menurut Widodo dalam Lestari (2013:2) dikatakan bahan ajar jikalau dia bisa bertahan sendiri, yakni tidak membutuhkan bantuan dari bahan ajar lainnya. Bahan ajar yang baik sudah mencakup segala materi pelajaran sehingga tidak membutuhkan bahan ajar lain untuk melengkapinya. Apabila peserta didik masih menggunakan dan bergantung pada bahan ajar lain selain bahan ajar yang digunakan tersebut, maka bahan ajar tersebut tidak dikategorikan sebagai bahan ajar yang berdiri sendiri.
d) Adaptif
Menurut Widodo dalam Lestari (2013:2) bahan ajar yang baik tidak hanya bisa bertahan sendiri, namun juga bisa mengikuti perkembangan teknologi. Dikatakan adaptif jika bahan ajar tersebut dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fleksibel digunakan di berbagai tempat, serta isi materi pembelajaran dan perangkat lunaknya dapat digunakan sampai kurun 24 waktu tertentu. Bahan ajar yang baik, bukan hanya berisi akan sumber ilmu saja, melainkan juga diciptakan dengan cara yang lebih tinggi kualitasnya.
e) User Friendly
Menurut Widodo dalam Lestari (2013:2) bahan ajar yang sempurna seharusnya dapat memudahkan penggunanya ketika hendak memakainya.
Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, serta menggunakan istilah yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly.
C. Prosedur Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan bahan ajar perlu diklakukan secara sistematis berdasarkan langkah-langkah yang saling terkait untuk menghasilkan bahan ajar berkualitas. Selama ini guru kurang terlatih mengembangkan bahan ajarnya sendiri karena dalam proses pembelajaran di sekolah Dasar ataupun di sekolah Menengah lebih sering digunakan bahan ajar yang sudah siap pakai yang tersedia di pasaran. Sehubungan dengan itu, pada tulisan ini perlu dipaparkan prosedur pengembangan bahan ajar, dengan harapan dimasa datang guru dapat menembangkan bahan ajarnya sendiri.
Dengan menggunakan bahan ajar yang dikembangkannya maka guru akan lebih transpormasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi tanggung jawabnya di kelas dapat dilakukannya dengan efektif dan efisien. Apabila kegiatan pembelajarannya telah berlangsung dengan baik, diharapkan hasil belajar siswanya akan baik pula. Langkahlangkah
pada prosedur pengembangan bahan ajar antara lain : a) analisis; b) perancangan; c) pengembangan; d) evaluasi dan revisi.
a) Analisis.
Pada tahap ini, yang dilakukan adalah mengidentifikasi prilaku awal siswa, hal ini berkaitan dengan tingkat penguasaan dan kemampuan mereka dalam bidang ilmu atau mata pelajaran yang akan diberikan.
b) Perancangan.
Pada tahap perancangan ini, diminta untuk melakukan perumusan tujuan pembelajaran, pengembangan peta konsep mata pelajaran, serta pengembangan garis besar program pembelajaran.
c) Pengembangan.
Persiapan dan perancangan yang matang sangat diperlukan untuk mengembangkan bahan ajar dengan baik. Dalam proses pengembangan bahan ajar ada beberapa saran yang perlu diperhatikan untuk membantu anda memulai pengembangan bahan ajar sebagai berikut:(1) tulislah apa yang dapat anda tulis, (2) jangan merasa bahwa anda harus memulai secara berurutan, (3) tulis atau kembangkan bahan ajar anda untuk siswa yang anda tahu/ kenal, (4) ingat bahwa bahan ajar yang dikembangkan harus dapat memberikan pengalaman melalui interaksinya dengan siswa, (5) ragam media, sumber belajar, aktivitas, dan umpan balik merupakan komponen penting dalam memperoleh bahan ajar yang menarik, bermanfaat dan efektif bagi siswa, (6) ragam contoh, alat bantu belajar, illustrasi, serta pengemasan bahan ajar juga berperan dalam membuat bahan ajar yang menarik. (7) gaya penulisan untuk bagian tekstual, naratif, eksplanatori deskriptif, argumentatif, dan perintah dan
perintah, sangat penting agar siswa dapat memahami maksud bahan ajar.
d) Evaluasi.
Evaluasi merupakan peroses untuk memperoleh beragam reaksi dari bebagai pihak terhadap bahan bajar yang dikembangkan.
D. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengembangan Bahan Ajar Dalam pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia untuk SD, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan:
1) Kesesuaian dengan tingkat pemahaman siswa: Bahan ajar harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa di SD. Konten yang terlalu sulit dapat membuat siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi.
2) Visual yang menarik: Menggunakan visual (gambar, ilustrasi, gambar bergerak) yang menarik dapat membantu siswa lebih tertarik dan memahami materi dengan lebih baik. Pemilihan visual yang tepat juga bisa membantu siswa mengingat informasi yang disampaikan.
3) Kelengkapan materi: Materi bahan ajar haruslah lengkap dan menyeluruh. Hal ini termasuk menjelaskan konsep, memberikan contoh, dan memberikan latihan-latihan yang mencakup berbagai aspek bahasa Indonesia.
4) Pembagian materi yang terstruktur: Memecah materi menjadi bagian- bagian yang lebih kecil dan terorganisir dapat membantu siswa memahami dan mengingat materi dengan lebih baik. Pembagian materi yang terstruktur juga membantu guru dalam menyampaikan materi secara teratur.
5) Penggunaan bahasa yang mudah dipahami: Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh siswa sangat penting.
Hindari penggunaan frasa atau kata-kata yang terlalu teknis atau sulit dipahami oleh siswa.
6) Menyediakan variasi aktivitas: Bahan ajar yang variatif dan interaktif dapat menjaga minat siswa agar tetap aktif dan terlibat dalam pembelajaran. Menyediakan berbagai jenis aktivitas seperti pembacaan, penulisan, permainan, dan diskusi akan membantu siswa belajar dengan cara yang lebih menyenangkan.
7) Memperhatikan kebudayaan lokal: Bahan ajar sebaiknya juga memperhatikan kebudayaan lokal siswa. Mengaitkan materi dengan lingkungan sekitar atau kebudayaan lokal dapat membuat siswa lebih tertarik dan memahami materi dengan lebih baik.
8) Berkelanjutan dan terus-menerus: Pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia SD haruslah berkelanjutan dan terus-menerus. Meninjau dan memperbarui materi secara berkala akan membantu memastikan bahwa bahan ajar tetap relevan dan efektif.
E. Model/Pendekatan /Startegi Pembelajaran Terkini Yang Dapat Digunakan Untuk Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia
Terdapat beberapa model/pendekatan/strategi pembelajaran terkini yang dapat digunakan untuk pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia Berikut adalah beberapa di antaranya:
1) Pendekatan Tematis: Pendekatan ini mengintegrasikan berbagai aspek Bahasa Indonesia dengan tema atau topik tertentu. Bahan ajar dikembangkan dengan mempertimbangkan konteks kehidupan sehari- hari siswa, sehingga siswa dapat belajar Bahasa Indonesia secara lebih relevan dan bermakna.
2) Contextual Teaching and Learning (CTL): Pendekatan ini menekankan pada hubungan antara materi ajar dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Bahan ajar dikembangkan dengan mengaitkan materi dengan
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki siswa, sehingga siswa dapat melihat relevansi dan kegunaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan mereka.
3) Pendekatan Berbasis Teks: Pendekatan ini fokus pada pengembangan keterampilan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara melalui teks-teks autentik. Bahan ajar dikembangkan dengan menggunakan teks-teks yang relevan dan menarik bagi siswa, sehingga siswa dapat mengembangkan pemahaman dan keterampilan Bahasa Indonesia secara lebih efektif.
4) Pendekatan Berbasis Proyek: Pendekatan ini melibatkan siswa dalam proyek atau tugas yang memerlukan penerapan Bahasa Indonesia dalam konteks nyata. Bahan ajardikembangkan dengan mengintegrasikan berbagai keterampilan Bahasa Indonesia dalam proyek atau tugas yang menantang, sehingga siswa dapat belajar Bahasa Indonesia sambil mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas.
5) Pendekatan Berbasis Teknologi: Pendekatan ini memanfaatkan teknologi dalam pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia . Bahan ajar dikembangkan dengan menggunakan media dan aplikasi teknologi yang menarik dan interaktif, sehingga siswa dapat belajar Bahasa Indonesia secara lebih menarik dan menyenangkan.Pilihan model/pendekatan/strategi pembelajaran terkini untuk pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.
Bahan pembelajaran adalah seperangkat bahan bermuatan materi atau isi pembelajaran yang didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sedangkan menurut pendapat ahli lainnya bahan ajar adalah informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Pandangan-pandangan tersebut juga dilengkapi oleh Pannen dalam (Prastowo, 2014: 17) yang mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
B. Saran
Demikianlah makalah ini dibuat, penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Penulis mohon kepada para pembaca untuk memberikan saran dan kritiknya yang membangun. Oleh sebab itu penulis menyarankan kepada para pembaca untuk tetap menggali informasi yang menunjang pembelajaran kita pada materi tentang “ Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia” ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat disuatu waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.
Bandung: Bumi Angkasa.
Degeng, Sudana, I Nyoman.(1997). Strategi Pembelajaran Mengorganisasi Isi Dengan Model Elaborasi. Jakarta: IKIP Malang dengan Biro Penerbitan Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia
Arumdyahsari, S., Hs, W., & Susanto, G. (2016). Pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) tingkat madya. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(5), 828-834.
Yanti, Y., & Asrizal, A. (2019). Pengertian, jenis-jenis, dan karakteristik bahan ajar cetak meliputi hand out, modul, buku (diktat, buku ajar, buku teks), LKS dan pamflet.