• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Bahasa Aud kel 5

N/A
N/A
mia mirsa

Academic year: 2024

Membagikan "Pengembangan Bahasa Aud kel 5"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Memahami Media Dan Sumber Belajar Untuk Pengembangan Bahasa AUD

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh Kelompok 5 :

Mia Mirsa 230110143 Uswatun Hasanah 230110140

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2024

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang “

MEMAHAMI MEDIA DAN

SUMBER BELAJAR UNTUK PENGEMBANGAN BAHASA AUD”

Makalah ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pegampu yang telah banyak membantu serta teman- teman disekitar penulis yang telah memberikan dukungan agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan Penulis mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Mataram, 02 September 2024

Kelompok 5

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

(4)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Sumber Belajar Untuk Pengembangan Bahasa AUD

1Media pembelajaran adalah alat, sarana, perantara, dan penghubung untuk menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perbuatan, minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi pada diri siswa. Dalam media pembelajaran terdapat dua unsur yang terkandung, yaitu; (a) pesan atau bahan pengajaran yang akan disampaikan atau perangkat lunak, dan (b) alat penampil atau perangkat keras. Sebagai contoh guru akan mengajarkan bagaimana urutan gerakan melakukan sholat. Kemudian guru tersebut menuangkan ide-idenya dalam bentuk gambar ke dalam selembar kertas, ia menggambarkan setiap gerakan sholat tersebut dalam kertas tersebut, saat di kelas ia menjelaskannya kepada siswa bagaimana gerakan sholat tersebut dengan cara memperlihatkan poster yang bergambarkan gerakan-gerakan yang telah ia buat sebelumnya. Kemudian siswapun melakukan gerakan sholat dengan apa yang terdapat dalam poster tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya poster ini termasuk ke dalam media sederhana.

2Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Berbagai penelitian yang dilakukan terhadap penggunaan media dalam pembelajaran sampai pada kesimpulan, bahwa proses dan hasil belajar pada siswa menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pembelajaran tanpa media dengan pembelajaran menggunakan media. Oleh karena itu, peng gunaan media pembelajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pembelajaran. Jika dikaitkan dengan pendidikan anak usia dini, maka media pembelajaran berarti segala sesuatu yang dapat dijadikan bahan (software) dan alat (hardware) cuntuk bermain yang membuat AUD mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan menentukan sikap. Dan, media yang biasa digunakan dalam PAUD adalah alat permainan edukatif (APE). APE terbagi menjadi dua golongan yaitu: (1) APE luar: Alat permainan edukatif yang disediakan di luar ruangan (halaman/ taman); (2) APE dalam: alat permainan edukatif yang disediakan untuk anak bermain di dalam ruangan.

1Maryani Tomia, Nurhamsa Mahmud, Andi Agustan Arifin. 2020. Analisis Perkembangan Bahasa Anak Melalui Media Pembelajaran Video Interaktif kelompok di TK Al-Khairat Skep Kota Ternate Tengah. Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, volume 2, nomor 1

2 Badru Zaman dan Cucu Eliyawati, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung: Penerbit UPI, 2010), hlm. 2.

(5)

B. Tujuan Media Sumber Belajar Pengembangan Bahasa Aud

3Pengembangan bahasa TK bertujuan untuk mempersiapkan siswa dalam komunikasi lisan dengan lingkungan sekitarnya (Ahmad Susanto, 2014: 80). Tidak ada orang tua yang tidak tertarik melihat anaknya sukses. Tidak ada seorangpun yang berprofesi sebagai guru atau pendidik yang tidak mendambakan yang terbaik bagi murid-muridnya. Keberhasilan seorang anak tidak hanya ditentukan oleh kemampuan berbahasanya. Namun, komunikasi yang efektif secara umum dapat membantu orang sukses. Namun, komunikasi yang tidak efektif mau tidak mau menimbulkan masalah bagi seseorang. Oleh karena itu, sejak dini anak perlu dibimbing dan dilatih dalam berkomunikasi secara efektif. Memang tidak mungkin memisahkan bahasa dari komunikasi. Oleh karena itu, anak harus dibimbing dan diberi kesempatan berkomunikasi dengan orang lain secara rutin guna memenuhi potensi linguistiknya. Tujuan berbahasa pada tahun-tahun awal, sebagaimana dikemukakan oleh Masitoh dkk. (2009:81):

1)

Sebagai sarana berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

2)

Sebagai instrumen untuk menumbuhkan pertumbuhan intelektual anak.

3)

Sebagai sarana mendorong anak untuk mengekspresikan dirinya.

4)

Sebagai sarana mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kepada orang lain.

Anak-anak menggunakan bahasa untuk tujuan ini setiap hari. Yang berubah hanyalah tingkat persentasenya. Tingkat persentase ini dapat dipantau oleh orang tua dan guru untuk semakin meningkatkannya. Berikut ini adalah dasar-dasar perkembangan bahasa anak usia dini:

a. Menyesuaikan dengan tema kegiatan dan keadaan sekitar.

b. Pendidikan perlu difokuskan pada keterampilan yang berpotensi dimiliki setiap anak.

c. Mendorong kebebasan berekspresi ide dan emosi yang dikaitkan dengan spontanitas.

d. Diberikan gagasan yang berbeda-beda ketika mengungkapkan perasaan terdalamnya.

e. Guru dan siswa berinteraksi secara ramah dan menyenangkan.

f. Guru ahli dalam pemerolehan bahasa.

g. Guru perlu memberi contoh kepada siswa dengan mencontohkan penggunaan bahasa yang tepat.

h. Sumber daya pendidikan mendukung pengembangan keterampilan dasar anak-anak.

i. Hindari penggunaan huruf tunggal dalam konteks formal. (Masitoh dkk, 2009:82).

Karena bahasa merupakan salah satu alat untuk menciptakan komunikasi, maka perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek perkembangan yang harus dikuasai sejak dini.

3Riadoh Riaddoh, Larasati Larasati. 2024. Penggunaan Media Flash Card dalam Pengembangan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya (MORFOLOGI), volume 2, nomor 4

(6)

Selain memerlukan perkembangan yang pesat, perkembangan bahasa menekankan pada kemampuan mendengar dan berbicara. Aspek bahasa yang juga berdampak pada perkembangan kognitif anak semakin menekankan pentingnya bahasa dalam tatanan kehidupan. Perkembangan bahasa anak meliputi keterampilan sebagai berikut: merespon bunyi, mengidentifikasi arah bunyi, mematuhi instruksi, dan berbicara, menurut Salnita, Atmazaki, dan Abdurrahman (2019:138). Kemudian menurut Vigotsky dalam Nurjanah &

Anggraini (2020:2), bahasa adalah alat untuk mengkomunikasikan gagasan, yang diungkapkan melalui pertanyaan-pertanyaan yang menghasilkan petunjuk-petunjuk yang menggugah pikiran. Untuk memfasilitasi transmisi informasi yang optimal, materi pembelajaran yang menarik sangat penting untuk pengembangan keterampilan berbahasa dalam membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan.

Pemanfaatan media dalam pendidikan, khususnya menunjang penyebaran informasi dalam proses pembelajaran kepada anak usia dini guna meningkatkan kualitas dan kuantitas anak usia dini yang interaktif dan aktif sehingga dapat membantu melancarkan kegiatan, berfungsi sebagai perantara antara alat dan fasilitas dalam pendidikan. penyampaian informasi atau pesan kepada penerimanya. Ada tiga jenis proses pembelajaran: visual, auditori, dan audio-visual. Belajar melalui berbagai sumber belajar akan lebih menarik dibandingkan belajar tanpa sumber belajar tersebut, Aprinawati (2017:72). Kategori media pembelajaran gambar atau visual mencakup metode perantara dengan menggunakan flash card. Bantuan yang cukup besar dalam proses belajar mengajar diberikan oleh media pembelajaran gambar. Anak-anak dapat memperoleh manfaat dari penggunaan media flash card dengan cara sebagai berikut: 1) Praktis dan berhasil, 2) Efektif, 3) rasional, 4) menawan dan menyenangkan, (Saidah, 2022:87).

C. Manfaat Media Sumber Belajar Dalam Pengembangan Bahasa Aud

4Dalam pendidikan anak usia dini selain media pembelajaran ada alat permainan yang disebut dengan APE, Alat permainan adalah semua alat yang digunakan anak untuk memenuhi naluri bermainnya sedangkan alat permainan edukatif adalah alat permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan (Tedjasaputra; 2001) sedangkan alat permainan edukatif untuk anak TK adalah alat yang sengaja dirancang dan dibuat untuk meningkatkan aspek-aspek perkembangan pada anak, dan menurut Suryadi, (2007) bahwa alat permainan edukatif adalah alat yang dirancang khusus sebagai alat bantu belajar dan dapat mengoptimalkan perkembagan anak sesuai dengan usianya. Alat permainan edukatif sangat

4Basori. 2021. Penggunaan APE sebagai Media Pembelajaran untuk Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan, volume 4 nomor 1

(7)

menunjang dalam pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai media atau alat bantu dalam menjelaskan pembelajaran.

Alat permainan edukatif memiliki segudang manfaat dalam kegiatan pembelajaran menurut Suryadi (2007) yaitu:

1)

Melatih kemampuan motorik halus, untuk memperoleh stimulus tersebut diperoleh saat mengambil mainan, meraba, memegang mainan sedangkan untuk motorik kasarnya dapat diperoleh saat menggerakkan mainan yang dimainkan.

2)

Melatih konsentrasi, dengan permaian dapat merangsang untuk menggali potensi- potensi yang dimiliki siswa termasuk daya konsentrasi dan yang lainnya.

3)

Mengembangkan konsep sebab akibat, sebagai contoh permainan memasukkan benda kecil ke yang besar dari sini dia belajar bahwa benda yang kecil bisa masuk ke benda yang besar begitu juga sebaliknya benda yang besar todak bisa masuk ke benda yang kecil.

4)

Melatih bahasa dan wawasan, untuk melatih kemampuan bahasa dan wawasan perlu dibubuhi cerita sambil menggunakan alat permainan untuk menambah kemampuan bahasa dan wawasannya.

5)

Mengenalkan warna dan bentuk, dalam mengenalkan warna dan bentuk akan sangat mudah dengan bantuan alat kitimbang dengan metode cerita.

Dunia anak yang dikenal dengan istilah belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar merupakan konsep pendidikan yang sudah dirancang oleh pemangku kepentingan pendidikan untuk mencapai tujuan dari terselenggaranya pendidikan anak usia dini. Bermain merupakan sarana bagi anak untuk belajar mengenali lingkungan kehidupan sekitar. Pada kegiatan bermain anak-anak akan bertanya, menemukan hal-hal baru, memperoleh jawaban atas persoalan-persoalan yang selama ini menjadi tanda tanya buat anak. Sebagai contoh ketika anak melakukan permainan balok mereka akan belajar memahami bentuk dan ukuran balok kemudian mereka menyusun balok dari yang terkecil sampai ke yang besar ini semua kegiatan permainan yang dapat mengasah segala aspek pada anak dari segi bahasa anak akan banyak bertanya, dari segi kognitifnya anak belajar mengetahui satu persatu bentuk balok dan ukurannya dari aspek fisik motoriknya anak berjalan dan memegang balok untuk disusun dan dari segi sosialnya anak akan berintetaksi dengan temannya.

Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan sekaligus mampu mengembangkan aspek perkembangan anak perlu kita ketahui lebih lanjut tentang tujuan dan fungsi dari kegiatan bermain ini diantaranya:

a. kesempatan untuk mengembangkan potensi anak,

b. menemukan jati dirinya mengetahui kelemahan dan kelebihannya,

(8)

c. memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkana aspek perkembangannya, d. melatih panca indera anak dan

e. memotivasi anak untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam lagi.

D. Syarat Penggunaan Media Sumber Belajar Dalam Pengembangan Bahasa Aud

5Dalam proses pembelajaran dua unsur yang penting adalah metode dan media pembelajaran. Kedua aspek tersebut saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam memilih media antara lain tujuan, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa menguasai kompetensi setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik peserta didik.

Pengetahuan tentang fungsi dan kemampuan media merupakan hal yang sangat penting artinya apabila media merupakan bagian integral dari pembelajaran, karena dasar kebijakan dalam pemilihan, pengembangan, maupun pemanfaatan media tidak dapat terlepas dari pengetahuan ini.

Menurut Arief S. Sadiman, dkk. (2006: 84), pada dasarnya pertimbangan untuk memilih suatu media itu sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai kebutuhan yang diinginkan atau tidak. Misalnya, seorang guru menggunakan media karena ingin mendemonstrasikan suatu materi, ingin memberi penjelasan yang lebih konkret, ingin menarik minat dan gairah belajar siswa, atau karena memang seorang guru sudah terbiasa menggunakan media.

Hanya saja untuk menentukan kesesuaian itu memerlukan ukuran dan kriteria tertentu.

Di samping itu, seorang guru juga harus memperhatikan faktor-faktor lain, misal: tujuan instruksional yang ingin dicapai, karakteristik siswa, jenis rangsangan belajar yang diinginkan, kondisi lingkungan, dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani.

Dick & Carey (Arief S. Sadiman, 2006: 86) menyatakan bahwa selain memperhatikan kesesuaian dengan tujuan prilaku belajar siswa, masih ada empat faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media. Keempat faktor itu ialah pertama, ketersediaan sumber setempat. Maksudnya, bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber- sumber yang ada, harus dibuat atau dibuat sendiri. Kedua, apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga, dan fasilitasnya. Ketiga, faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Maksudnya, media bisa digunakan di mana dan kapan pun dengan peralatan yang

5 Dr. Ani Cahyadi, M.Pd. Pengembangan Media dan Sumber Belajar: Teori dan Prosedur, cet. 1 (Serang: Penerbit Laksita Indonesia, 2019), hal. 67-69

(9)

ada di sekitarnya serta mudah dipindahkan. Keempat, efektivitas biayanya dalam jangka waktu panjang.

Secara umum pemilihan media dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

1. Hambatan pengembang dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan peralatan yang tersedia, waktu dan sumber-sumber yang tersedia.

2. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran.

3. Hambatan dari sisi peserta didik dengan mempertimbangkan kemampuan dan ketrampilan awal.

4. Faktor tingkat kesenangan lembaga, guru dan peserta didik serta efektivitasnya.

5. Mempertimbangkan kemampuan mengakomodasi penyajian stimulus yang tepat, kemampuan mengakomodasi respon peserta didik yang tepat, kemampuan mengakomodasi umpan balik, pemilihan informasi atau stimulus dan untuk latihan atau tes.

6. Media skunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran berhasil adalah yang menggunakan media yang beragam.

Dari segi teori belajar perlu mempertimbangkan kondisi dan prinsip-prinsip psikologis seperti: motivasi, perbedaan individual tujuan pembelajaran, organisasi isi, persiapan sebelum mengajar, emosi, partisipasi, umpan balik, penguatan, latihan dan pengulangan serta penerapan.

Sedangkan menurut mansur (2008:53) terkait penggunaan media pembelajaran untuk anak usia dini ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan diantaranya:

a. Media yang dirancang hendaknya dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak dan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran secara berulang b. Bahan yang digunakan untuk media pembelajaran mudah didapat dan ekonomis c. Menggunakan bahan yang tidak berbahaya karena kesalamatan anak merupakan aspek

yang harus menjadi perhatian guru dalam membuat media pembelajaran

d. Media harus dapat menimbulkan kreatifitas dan dapat dimainkan sehingga dapat menambah kesenangan bagi anak dan mampu memainkan imajinasi anak.

e. Sesuai dengan tujuan dan fungsinya

f. Dapat digunakan secara individu ataupun kelompok g. Dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan anak

(10)

E. Klasifikasi Media Sumber Belajar Dalam Pengembangan Bahasa Aud

Gambar

Klasifikasi Media Pembelajaran

Dari bagan di atas, kita dapat melihat bahwa media pendidikan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu media visual, media audio, dan media audio-visual. Di bawah ini secara singkat diuraikan keterangan dari masing-masing jenis dan karakteristik media pendidikan tersebut.

6Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan (isi atau materi ajar) dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan (siswa/pebelajar atau mungkin juga guru). Penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui simbul-simbul komunikasi berupa simbul-simbul verbal dan non-verbal atau visual, yang selanjutya ditafsirkan oleh penerima pesan (Criticos, 1996).

Oleh karena itu dalam menyampaikan pesan (isi atau materi ajar) agar lebih dapat diterima oleh peserta didik atau siswa hendaknya menggunakan media pembelajaran.

Diharapkan dengan pemanfaatan sumber belajar berupa media pembelajaran, proses komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih efektif (Gagne, 1985) dan efisien.

Media yang digunakan dalam pembelajaran beraneka ragam. Seseorang guru harus dapat memilih salah satu media pembelajaran yang akan digunakan. Penggunaan atau pemilihan media harus disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Jenis Media Pembelajaran menurut Djamarah diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:

a. Media auditif yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, kaset rekorder.

b. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan karena hanya menampilkan gambar diam seperti film bingkai, foto, gambar, atau lukisan.

6Dr. Ani Cahyadi, M.Pd. Pengembangan Media dan Sumber Belajar: Teori dan Prosedur, cet. 1 (Serang: Penerbit Laksita Indonesia, 2019), hal. 45-46

(11)

c. Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.

Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik.

7Proses pembelajaran pada anak di taman kanak-kanak tidak akan bisa lepas dari alat permainan yang digunakan sebagai pendukung untuk meperlancar keberhasilan dalam pembelajaran, oleh karenanya guru harus memiliki kemampuan dan juga keterampilan dalam mengolah alat permainan yang nantinya untuk meningkatkan perkembangan kompetensi anak didik. Adapun alat permainan edukatif yang sering dijadikan sebagai media pembelajaran yaitu;

a. Balok Cruissenaire

jenis permainan yang mengembangkan kemampuan berhitung dan pengenalan bilangan, b. Balok Blocdoss

APE ini berbentuk balok bangunan suatu kotak besar yang terdiri dari balok-balok kecil yang merupakan kelipatan dari balok besar tersebut kegunaan dari permainan ini untuk melatih koordinasi antara mata, tangan dan melatih emosi,

c. Puzzle besar

APE ini berbentuk teka-teki yang terbuat dari papan ataupun triplek bisa juga dengan menggunakan karton yang terdiri dari dua bagian dengan ukuran yang sama permainan ini untuk melatih anak mengenal huruf, menumbuhkan gairah untuk belajar, dan meingkatkan daya konsentrasi.

d. Kotak Alfabet

Permainan ini berbentuk kotak yang didalamnya berisikan huruf alfabet dengan tujuannya untuk anak mengenal huruf, mencocokkan huruf, dan menyusun huruf.

Gambar Kotak alfabet

e. Kartu Lambang bilangan

Bentuk permainan ini berisikan tulisan atau angka 1 – 50 atau seterusnya digunakan untuk mengenalkan lambang atau model bilangan dan belajar menghitung.

7Basori. 2021. Penggunaan APE sebagai Media Pembelajaran untuk Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan, volume 4 nomor 1

(12)

f. Kartu pasangan,

APE ini terbuat dari bahan karton yang setiap kartonya diberi gambar secara berpasangan.

gambar kartu pasangan g. Lotto Warna

Permainan ini terbuat dari triplek dan sejenisnya yang setiap lottonya diberi warna sesuai dengan yang ada pada kartu lotto nya.

gambar lotto warna

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan Alat Permainan Edukatif sebagai media pembelajaran merupakan alat yang sengaja dirancang secara khusus oleh para pemangku kebijakan dalam hal ini pendidikan dengan tujuan untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan yang ada pada diri anak didik. Selain itu salah satu fungsi dari alat permainan ini yakni menambah daya konsentrasi anak ketika pembelajaran itu berlangsung dengan adanya alat permainan yang menarik secara tidak langsung anak akan tertarik dengan materi yang akan disampaikan sehingga perhatian belajar anak akan terarah kepada apa yang akan disampaikan oeh guru yang nantinya akan berdampak pada keberhasilan dalam belajarnya.

KESIMPULAN

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Alat permainan edukatif (APE) yang efektif digunakan guru dalam mengembangkan kognitif anak usia 4 -5 tahun di TK se-Kecamatan Praya sebanyak 9 APE dari 35 APE yang ada

Pengembangan media pembelajaran dalam bentuk alat permainan edukatif ini dilakukan untuk memperoleh beberapa manfaat, yaitu menyediakan sumber belajar yang dikemas

Maksud dari prinsip ini adalah dalam pengembangan alat permainan edukatif hendaknya menyesuaikan dengan usia anak, minat anak, dan kebutuhan anak. suatu alat permainan

Apa sajakah manfaat pada implementasi alat permainan edukatif (APE) Tutup Botol Pintar untuk mengasah perkembangan kognitif anak usia dini Kelompok A di RA

Nilai Agama dan Moral juga Seni[1]. APE adalah alat permainan yang mampu mengoptimalkan perkembangan anak sesuai dengan usia dan tingkat perkembangannya. Mayke

Oleh karena itu, pada setiap pembelajaran di usia dini, orangtua atau pendidik perlu menyediakan alat permainan edukatif tersebut dan memilih jenis APE yang tepat untuk anak didiknya.3

Pengembangan media pembelajaran dalam bentuk alat permainan edukatif ini dilakukan untuk memperoleh beberapa manfaat, yaitu menyediakan sumber belajar yang dikemas menjadi permainan

Bercerita sambil menggambar Kelebihan dari bercerita dengan alat peraga tak langsung adalah membantu anak berfantasi dan imajinasi karena ada media pendukung yang dapat dilihat secara