• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK PADA SOAL CERITA MATEMATIKA DI SMP IT INSAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK PADA SOAL CERITA MATEMATIKA DI SMP IT INSAN "

Copied!
144
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Pendidik belum memiliki pedoman tertulis untuk menilai aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik yang dapat dijadikan acuan penilaian.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Pengembangan

Manfaat Produk yang Dikembangkan

Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Sistem penilaian psikomotorik berpedoman pada penilaian skala Likert dari 1 sampai dengan 5 yaitu sangat baik dengan skor 5, baik dengan skor 4, cukup baik dengan skor 3, kurang baik dengan skor 2 tidak, dan sangat buruk dengan skor 1:.

LANDASAN TEORI

Hakekat dan Dasar Penilaian

Penilaian adalah suatu proses yang direncanakan untuk memperoleh data atau informasi, yang kemudian diuji sebagai acuan untuk mengambil keputusan 11 Penilaian adalah suatu proses yang digunakan untuk mengambil keputusan. Sistem penilaian hasil belajar secara umum dibagi menjadi dua cara, yaitu penilaian Normverwysings (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). 1) Penilaian Acuan Norma (PAN). Selanjutnya dikategorikan ke dalam 3 kategori prestasi siswa yaitu di atas rata-rata, sama dengan rata-rata kelas, dan di bawah rata-rata kelas.

Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah penilaian yang mengacu pada tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa sehingga tingkat keberhasilan siswa dibandingkan dengan tujuan yang ingin dicapai, bukan dibandingkan dengan rata-rata kelompok. Semakin tinggi kriteria yang digunakan, semakin tinggi tugas mengajar yang diberikan kepada siswa. Dengan sistem ini, guru tidak lagi harus menghitung rata-rata kelas karena kriteria yang digunakan sudah tetap.

Instrumen Penilaian Hasil Belajar

Ciri-ciri alat penilaian adalah valid, reliabel, relevan, representatif, praktis, diskriminatif, spesifik dan proporsional. Alat ukur dikatakan valid jika alat ukur tersebut dapat mengukur dengan tepat apa yang seharusnya diukur. Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang konsisten bila sering diuji.

Dalam konteks penilaian hasil belajar, perangkat penilaian harus sesuai dengan ranah hasil belajar, seperti ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk mengetahui apakah suatu alat penilaian cukup mendiskriminasi atau tidak, biasanya dilakukan uji diskriminan terhadap alat tersebut. Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal atau alat penilaian untuk membedakan antara siswa yang sudah menguasai materi dan siswa yang belum.

Penilaian Autentik

21 Muzlikhatun Umami, “Penilaian Otentik Pendidikan Agama Islam dan Pembelajaran Pendidikan Akhlak dalam Kurikulum 2013,” Jurnal Pendidikan, No. Sedangkan menurut Johnson & Johnson, penilaian otentik meminta siswa untuk mendemonstrasikan keterampilan atau prosedur di dunia nyata. Penilaian autentik merupakan ukuran yang signifikan terhadap hasil belajar siswa ditinjau dari sikap, keterampilan, dan.

Secara konseptual, istilah penilaian autentik lebih penting daripada tes pilihan ganda yang dibakukan sekalipun. Untuk melakukan penilaian otentik terhadap komponen matematika dalam pembelajaran matematika, guru dapat menggunakan teknik penilaian yang berbeda untuk mengukur berbagai aspek seperti sikap, pengetahuan,. 28 Sesi R.R, Raudatul Jannah, “Penilaian otentik komponen matematika dalam pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 di kelas IV SDN Semangat dalam 2 tahun belajar Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Ibtidaiyah, No. 01/Januari teknik penilaian untuk menilai pembelajaran kemajuan siswa secara keseluruhan.

Kajian Studi yang Relevan

Hasil penelitian ini menetapkan bahwa penilaian autentik harus digunakan karena penilaian autentik tidak menitikberatkan pada jawaban siswa benar atau salah, melainkan pada. 33 Juita Ariani, “Pengembangan Asesmen Alternatif dalam Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik di SMP”, Skripsi, (Lampung, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018). Instrumen penilaian autentik yang peneliti kembangkan dalam penelitian ini berfokus pada aspek afektif yang meliputi (jujur, aktif, percaya diri dan bertanggung jawab), kognitif yang meliputi penilaian tes dengan mengerjakan soal cerita matematika, psikomotorik yang berupa penilaian kinerja. , termasuk (kreativitas, keberanian dan antusiasme).

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang peneliti cantumkan pada Tabel 2.1 di atas, penelitian ini mengembangkan instrumen penilaian autentik yang sudah ada dengan memodifikasinya sesuai dengan itu. 35 Syaiful Rohman, “Pengembangan Instrumen Asesmen Otentik Kurikulum 2013 SD Islam Al-Fatah Driyorejo Gresik”, Disertasi, (Surabaya, UIN Sunan Ampel.

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

  • Prosedur Pengembangan
    • Analisys (Analisis)
    • Design (Desain)
    • Development (Pengembangan)
    • Implementation (Implementasi)
    • Evaluation (Evaluasi)
  • Desain Uji Coba Produk
    • Desain Uji Coba
    • Subjek Uji Coba
  • Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
  • Teknik dan Analisis Data

Proses uji coba terbatas digunakan untuk menjaring tanggapan guru terhadap instrumen penilaian yang dikembangkan. Angket validasi ini akan mengungkap kevalidan instrumen penilaian autentik pada soal sejarah matematika yang telah dikembangkan. Menambahkan soal cerita matematika dengan materi lingkaran pada rubrik masing-masing aspek agar kesan instrumen penilaian tidak bersifat umum.

Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah instrumen penilaian otentik soal cerita matematika di SMP IT Insan Mulia Batanghari. Produk instrumen penilaian otentik soal matematika sejarah yang dikembangkan memenuhi kriteria validitas berdasarkan proses validasi penilaian ahli. Berdasarkan hasil evaluasi dari angket berupa tanggapan guru/pengguna yang diberikan kepada 2 orang guru matematika untuk instrumen penilaian otentik pada soal cerita matematika yang dikembangkan memenuhi kriteria sangat praktis berdasarkan tabel 3.2.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menghasilkan produk berupa instrumen penilaian otentik pada soal cerita matematika. Pengujian instrumen penilaian autentik pada soal cerita matematika dan penyebaran angket kepada guru/pengguna. Hasil pengembangan instrumen penilaian autentik pada soal cerita matematika ditinjau dari aspek validitas produk dan kepraktisan penerapan.

Produk alat asesmen autentik pada soal cerita matematika dengan materi lingkaran yang dikembangkan memenuhi kriteria validitas berdasarkan proses validasi evaluatif. Judul Skripsi: Pengembangan Alat Penilaian Otentik Soal Soal Cerita Matematika di SMP IT Insan Mulia Batanghari Penyusun: Diah Ayu Agustina. Dalam rangka penyusunan tesis yang berjudul “Pengembangan Alat Penilaian Otentik Soal Cerita Matematika di SMP IT Insan Mulia Batanghari”, peneliti menggunakan angket tanggapan guru terhadap alat penilaian otentik soal cerita matematika.

Dimohon kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian terhadap Kuesioner Tanggapan Guru terhadap Instrumen Penilaian Otentik pada Tugas Matematika Sejarah yang dibuat sebagaimana terlampir.

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Tahap Analisis (Analisys)

Tahap analisis ini merupakan proses pengumpulan informasi tentang kebutuhan siswa terhadap penilaian pembelajaran yang digunakan guru. Hasil wawancara awal dengan guru matematika diperoleh informasi bahwa pengembangan instrumen asesmen sangat diperlukan karena menurutnya instrumen asesmen yang digunakan sebelumnya masih belum tertata dengan rapi. Hal ini terlihat dari lembar penilaian yang digunakan oleh guru yang belum memenuhi standar penilaian menurut kurikulum 2013.

Oleh karena itu, pengembangan alat penilaian autentik ini hadir sebagai solusi dari permasalahan yang ada pada penilaian di SMP IT Insan Mulia Batanghari. Dalam perkembangan selanjutnya, penilaian pendidikan aritmatika ditujukan pada materi lingkaran dengan mata pelajaran tes.

Tahap Desain (Design)

Tahap Pengembangan (Development)

Bagian ini menjelaskan tentang lembar penilaian yang berisi tata cara dan rumus pengumpulan skor. Lembar observasi ini digunakan oleh guru untuk menulis makalah siswa tentang aspek hubungan. Bagian ini menjelaskan tentang lembar penilaian yang berisi tata cara dan rumus pengumpulan skor.

Lembar observasi ini digunakan oleh guru untuk mencatat hasil kerja siswa dalam hal pengetahuan. Bagian ini menjelaskan tentang score sheet yang berisi tata cara dan rumus pengumpulan nilai. Lembar observasi ini digunakan guru untuk mencatat hasil kerja siswa pada aspek keterampilan.

Bagian ini merupakan soal yang digunakan untuk menguji penilaian autentik yang dikembangkan oleh peneliti. Validasi ini dilakukan melalui validasi evaluator oleh dua orang ahli yaitu Ibu Fertilia Ikashaum, M. Pada Tabel 4.1 diatas, evaluator 1 adalah Ibu Juitaning Mustika, M.Pd, dan evaluator 2 adalah Ibu Juitaning Mustika, M.Pd . Fertilia Ikashaum, M.Pd.

Setelah mengumpulkan skor yang diperoleh dari evaluator, peneliti kemudian menghitung persentase skor validitas setiap aspek pada instrumen penilaian autentik dengan menggunakan skala Likert. Dari hasil pengisian angket oleh ahli evaluasi diperoleh skor rata-rata validator 1 ( ) sebesar 88,46% pada kategori “Sangat Valid” dan skor rata-rata yang diperoleh validator 2 ( ) sebesar 88,46% pada kategori “Sangat Valid”. " "kategori." Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa validator pertama memberikan saran terkait kode nilai pada alat penilaian agar nantinya pengguna dapat lebih mudah memahaminya.

Saran dari validator lain untuk memperbaiki isi instrumen penilaian agar sesuai dengan yang dipelajari, misalnya pada materi dan tugas kata.

Gambar 4.1 Cover Instrumen Penilaian Autentik
Gambar 4.1 Cover Instrumen Penilaian Autentik

Tahap Uji Coba Produk (Implementation)

Berdasarkan Tabel 4.3, hasil eksperimen dengan 2 orang guru matematika di SMP IT Insan Mulia Batanghari diperoleh nilai rerata total 83,33. Maka dari angket tersebut, tanggapan guru matematika SMP IT Insan Mulia Batanghari termasuk dalam kategori “Sangat Praktis”.

Tahap Evaluasi (Evaluation)

Kajian Produk Akhir

  • Kevalidan Produk
  • Kepraktisan Produk

Sangat valid dalam pengembangan ini berarti instrumen penilaian otentik pada soal sejarah matematika yang telah disusun telah memenuhi kaidah penyusunan instrumen penilaian ditinjau dari kelayakan isi, kelayakan konstruk dan kelayakan bahasa. Sangat praktis dalam pengembangan instrumen asesmen ini, artinya instrumen asesmen otentik yang disusun memenuhi kriteria praktis instrumen asesmen otentik yaitu validitas produk dan aplikatif praktis. Penilaian autentik ini pada dasarnya mudah digunakan karena penyelarasan pembelajaran dengan penilaian dapat memudahkan guru merancang RPP instrumen atau teknik penilaian yang digunakan guru pada kurikulum 2013.

Penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan terhadap hasil belajar dari suatu proses dengan mempertimbangkan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui tugas-tugas aktual dan kontekstual berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Oleh karena itu, jika penilaian autentik ini dilakukan secara maksimal, merupakan penilaian yang ideal untuk menilai kompetensi siswa secara keseluruhan.

Keterbatasan Penelitian

Membuat penambahbaikan kepada instrumen pentaksiran sekiranya terdapat kesilapan dan apabila keputusan ujian tidak memenuhi kriteria. Berdasarkan hasil penilaian daripada soal selidik respons guru/pengguna yang diberikan kepada 2 orang guru matematik, instrumen penilaian autentik yang dibangunkan menepati kriteria yang sangat praktikal. Pembangunan instrumen pentaksiran autentik untuk soalan sejarah matematik perlu dilakukan dengan soalan lain, bukan soalan matematik sahaja, supaya amalan produk dapat diketahui daripada soalan lain.

Pengembangan alat penilaian autentik berdasarkan pendekatan pembelajaran inkuiri autentik pada mata pelajaran sosiologi di SMA”. Jika siswa tidak mau dan tidak dapat membuktikan pekerjaannya karena tidak mengerjakan soal cerita matematika (materi lingkaran) 3. 5 Jika siswa memiliki kreativitas yang sangat baik untuk mengerjakan soal cerita matematika (materi lingkaran) yang diberikan.

Ketika siswa sangat berani mengerjakan soal matematika (materi lingkaran) di papan tulis tanpa guru menunjuk. 3 Jika siswa memiliki kreativitas yang cukup saat mengerjakan perhitungan (materi lingkaran). Ketika siswa memiliki cukup keberanian untuk mengerjakan soal matematika (materi lingkaran) di papan tulis tanpa guru menunjukkannya.

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Analisis Instrumen Penilaian Hasil Belajar Gambar Teknik Kelas X SMK Program Keahlian Konstruksi Pengisian angket ini tidak berpengaruh terhadap instrumen penilaian matematika yang diujikan, jadi tidak perlu takut mengungkapkan jawaban yang sebenarnya.

Gambar

Gambar 4.1 Cover Instrumen Penilaian Autentik
Gambar 4.12 Perbaikan pada Kode Nilai/Predikat

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya problematika penilaian autentik pada aspek sikap, untuk mengatasi kendalanya tersebut disebutkan bahwa pendidik sebaiknya membuka kembali panduan penilaian autentik pada