• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses penelitian, sebab tujuan utama dari suatu penelitian adalah memperoleh data.38 Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini antara lain :

38 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,2016), 308.

a. Angket

Metode angket adalah salah satu teknik pengumpulan data pada penelitian ini. Angket adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang diatur sedemikian rupa secara logis, sistematis, dan objektif untuk selanjutnya direspon oleh sumber data atau responden. Teknik angket ini dijadikan sebagai teknik dalam penelitian ini, karena jenis angket dinilai lebih sederhana, objektif, cepat dalam pengumpulan data, serta proses analisis datanya akurat.39 Angket digunakan untuk melihat validasi ahli dan respon guru/pengguna. Skala yang digunakan pada angket ini adalah skala likert. Jawaban yang digunakan skala likert dari positif hingga negatif, berupa kata-kata Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju, dan Tidak Setuju. Cara pengisian angket dengan memberi tanda ceklis ().

1) Angket Validasi

Angket validasi diberikan kepada ahli evaluasi. Dari angket validasi ini akan diketahui kevalidan instrumen penilaian autentik pada soal cerita matematika yang telah di kembangkan. Tabel penilaian lembar instrumen validasi yang digunakan adalah skala likert dengan rentang nilai 1 sampai 4. Jawaban sangat setuju diberi skor 4, setuju diberi skor 3, kurang setuju diberi skor 2, dan tidak setuju diberi skor 1, serta memberi saran pada tempat yang tersedia.

39 Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2012), hlm. 127

2) Lembar Angket Respon Guru

Angket ini digunakan untuk melihat kepraktisan dari produk yang dikembangkan berdasarkan respon guru mengenai kemudahan dalam menggunakan instrumen penilaian autentik. Untuk penilaian angket pada respon guru ini masih menggunakan skala likert.

b. Dokumentasi

Selanjutnya teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data atau fakta berupa dokumen-dokumen hasil belajar siswa pada saat uji coba, keterangan sekolah, dan lain-lain.40

c. Validasi Ahli

Teknik validasi ahli adalah teknik yang digunakan untuk memeriksa butir-butir pertanyaan yang telah disusun apakah butir-butir ini telah cukup mewakili keseluruhan variabel yang diteliti yaitu instrumen penilaian autentik pada soal cerita matematika. Data yang diperoleh dari validasi ini adalah data kevalidan instrumen penilaian autentik. Dari hasil analisis ini kemudian diperoleh data analisis hasil validasi yang digunakan untuk merevisi instrumen penilaian autentik yang dikembangkan. Validasi ahli ini merupakan validasi ahli materi yang terdiri dari 2 orang dosen tadris matematika.

40 Ibid., hlm. 128

2. Instrumen Pengumpulan Data a. Angket Validasi

Lembar validasi ahli digunakan untuk memperoleh data tentang kevalidan instrumen penilaian autentik yang peneliti kembangkan sebelum dilakukan uji coba terhadap produk tersebut. Berikut kisi-kisi angket validasi ahli evaluasi :

Tabel 3.4

Kisi-kisi Angket Validasi

Aspek Penilaian Kriteria Nomor Angket

1. Kelayakan Isi Kesesuaian penilaian dengan kurikulum

1,2 Mendorong semangat belajar 3

Kepraktisan 4

2. Kelayakan Konstruksi

Teknik Penyajian 5,6

Kelengkapan Komponen 7-10

3. Kelayakan Bahasa Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia

11,12 Penggunaan simbol, atau ikon 13 b. Angket Respon Guru/Pengguna

Angket respon guru/pengguna ini digunakan sebagai bahan untuk memperoleh informasi mengenai kepraktisan produk berdasarkan respon guru terhadap instrumen penilaian autentik yang dikembangkan. Adapun kisi-kisi dari angket respon guru yaitu :

Tabel 3.5

Kisi-kisi Angket Respon Guru

No Aspek Indikator

Nomor Butir Pernyataan Positif Negatif 1 Kevalidan

Produk

Kevalidan produk setelah uji coba

6 Kesesuaian terhadap situasi

pembelajaran yang ada

2, 3 10

Ketertarikan pengguna terhadap 4, 11

No Aspek Indikator

Nomor Butir Pernyataan Positif Negatif produk yang diuji cobakan

2 Kepraktisan Produk

Kepraktisan penggunaan produk 1 9 Kualitas produk terhadap

penilaian aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik siswa

5, 12 Relevansi produk terhadap

penilaian pengerjaaan soal cerita matematika

7, 8

E. Teknik Analisis Data

Tahan dalam analisis data merupakan tahap pengelolaan data yang telah didapatkan sebelumnya. Analisis ini guna menghitung skala kevalidan dan kepraktisan produk yang dihasilkan. 41

1. Analisis Validitas Produk

Rumus untuk menghitung data kevalidan dengan cara sebagai berikut:

Presentase =

100%

Setelah hasil validasinya didapatkan persentasenya dari setiap para validator, maka lanjut untuk mencari total dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Total =

Kriteria Kevalidan dapat dihasilkan dalam sebuah tabel sebagai berikut:

41 Riduwan And Akdon, Rumus Dan Data Dalam Analisis Statistik (Bandung: Alfabeta, 2015).

Tabel 3.6

Kriteria Validasi Produk

Skor Kategori Penilaian

5 Sangat Valid 80 < X ≤ 100

4 Valid 60 < X ≤ 80

3 Kurang Valid 40 < X ≤ 60 2 Tidak Valid 20 < X ≤ 40 1 Sangat Tidak

Valid

0 < X ≤ 20

Apabila hasil validasi didapatkan > 60% maka produk yang dikembangkan memenuhi kriteria yang valid, sehingga produk dapat diuji coba di tahap selanjutnya.42

2. Analisis Kepraktisan Produk

Rumus untuk menghitung data kepraktisan sebagai berikut:

Presentase =

x 100%

Selanjutnya setelah didapatkan hasil persentase kepraktisan dari masing- masing siswa maka kemudian di total menggunakan rumus sebagai berikut:

Total =

Kriteria Kepraktisan produk dapat dinyatakan dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.7

Kriteria Kepraktisan Produk

Skor Kategori Penilaian

5 Sangat Praktis 80 < X ≤ 100

4 Praktis 60 < X ≤ 80

3 Kurang Praktis 40 < X ≤ 60 2 Tidak Praktis 20 < X ≤ 40 1 Sangat Tidak Praktis 0 < X ≤ 20

42 Riduwan And Akdon, Rumus Dan Data Dalam Analisis Statistik (Bandung: Alfabeta, 2015).

Apabila hasil kepraktisan yang diperoleh > 60% maka produk yang dikembangkan itu dapat dinyatakan praktis.43

43 Ibid.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Hasil Pengembangan Produk Awal

Hasil utama dari penelitian pengembangan yang peneliti lakukukan adalah berupa instrumen penilaian autentik dengan uji coba kelompok kecil di SMP IT Insan Mulia Batanghari. Hasil dari setiap prosedur pengembangan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Tahap Analisis (Analisys)

Tahap analisis ini merupakan proses pengumpulan informasi mengenai kebutuhan penilaian pembelajaran pada siswa yang digunakan oleh guru. Hasil wawancara awal yang dilakukan dengan guru matematika diperoleh informasi bahwa sangat diperlukan adanya pengembangan instrumen penilaian karena menurut beliau instrumen penilaian yang digunakan sebelumnya masih belum tersusun rapi. Aspek kevalidan dan kepraktisan instrumen penilaian bahkan dirasa masih kurang. Hal tersebut dapat dilihat dari lembar penilaian yang digunakan guru yang belum memenuhi standar penilaian yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Maka dari itu, pengembangan instrumen penilaian autentik ini hadir sebagai solusi dari permasalahan yang ada pada penilaian di SMP IT Insan Mulia Batanghari.

Pada pengembangan yang dilakukan yaitu menilai pembelajaran matematika yang difokuskan pada materi lingkaran dengan subjek uji coba

siswa kelas VIII. Instrumen penilaian yang dihasilkan akan membantu guru dalam menilai aspek secara keseluruhan pada siswa.

2. Tahap Desain (Design)

Pada tahap ini proses kerja yang dilakukan yakni merancang kerangka produk instrumen penilaian yang dikembangkan. Penyajian instrumen penilaian autentik ini disusun secara urut dan terdiri dari 2 bagian, yaitu : a. Bagian Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisi halaman depan (Cover depan).

b. Bagian Isi

Bagian isi ini terdiri dari pedoman penilaian yang didalamnya mencakup rubrik penilaian yang menjelaskan bagaimana cara menggunakan lembar penilaian tersebut. Juga terdapat lembar soal yang berisi soal cerita matematika dan kunci jawabannya dengan materi lingkaran.

3. Tahap Pengembangan (Development) a. Pembuatan Instrumen Penilaian

Pada tahap pembuatan instrumen penilaian ini, garis besar rancangan instrumen penilaian dikembangkan menjadi sebuah media penilaian berbentuk penilaian autentik dengan menilai 3 aspek siswa yakni Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik. Instrumen penilaian autentik dikembangkan dengan bentuk sebagai berikut :

1) Bagian Pendahuluan a) Bagian Halaman Depan

Halaman depan (cover depan) ini berisi judul, identitas penyusun, logo institut, dan keterangan prodi serta fakultas penyusun. Berikut ini tampilan cover instrumen penilaian autentik pada soal cerita matematika :

Gambar 4.1 Cover Instrumen Penilaian Autentik

Cover instrumen penilaian autentik ini diberi judul dan identitas peneliti. Halaman depan ini diberi sedikit bingkai pada pinggir halaman agar terlihat sedikit menarik.

2) Bagian Isi

Bagian isi ini adalah bagian utama dimana guru/pengguna produk dapat mempelajari dan memahami cara penilaian. Bagian isi ini terdiri dari lembar penilaian hasil belajar yang berisi penilaian

pada aspek afektif, aspek kognitif, dan aspek psikomotorik serta rubrik penilaian masing-masing aspek. Berikut adalah tampilan dari bagian isi :

a) Bagian Penilaian Aspek Afektif (Sikap)

Berikut adalah tampilan dari bagian penilaian aspek afektif pada instrumen penilaian autentik pada soal cerita matematika:

Gambar 4.2 Penilaian aspek afektif

Pada bagian ini menjelaskan tentang lembar penilaian yang berisi tata cara serta rumus-rumus untuk mengakumulasikan nilai.

Gambar 4.3 Rubrik penilaian afektif

Pada bagian ini menjelaskan kisi-kisi penilaian aspek afektif hingga penjelasan mengenai predikat nilai.

Gambar 4.4 Lembar Pengamatan Sikap

Bagian ini adalah lembar pengamatan sikap siswa. Lembar pengamatan ini yang digunakan oleh guru untuk menulis hasil kerja siswa pada aspek sikap.

b) Bagian Penilaian Aspek Kognitif (Pengetahuan)

Berikut adalah tampilan dari bagian penilaian aspek afektif pada instrumen penilaian autentik pada soal cerita matematika:

Gambar 4.5 Penilaian aspek Kognitif

Pada bagian ini menjelaskan tentang lembar penilaian yang berisi tata cara serta rumus-rumus untuk mengakumulasikan nilai.

Gambar 4.6 Rubrik Penilaian Kognitif

Pada bagian ini menjelaskan kisi-kisi penilaian aspek afektif hingga penjelasan mengenai predikat nilai.

Gambar 4.7 Lembar Pengamatan Kognitif

Bagian ini adalah lembar pengamatan sikap siswa. Lembar pengamatan ini yang digunakan oleh guru untuk menulis hasil kerja siswa pada aspek pengetahuan.

c) Bagian Penilaian Aspek Psikomotorik (Keterampilan)

Berikut adalah tampilan dari bagian penilaian aspek psikomotorik pada instrumen penilaian autentik pada soal cerita matematika:

Gambar 4.8 Penilaian Aspek Psikomotorik

Pada bagian ini menjelaskan tentang lembar penilaian yang berisi tata cara serta rumus-rumus untuk mengakumulasikan nilai.

Gambar 4.9 Rubrik Penilaian Psikomotorik

Pada bagian ini menjelaskan kisi-kisi penilaian aspek afektif hingga penjelasan mengenai predikat nilai.

Gambar 4.10 Lembar Pengamatan Psikomotorik

Bagian ini adalah lembar pengamatan sikap siswa. Lembar pengamatan ini yang digunakan oleh guru untuk menulis hasil kerja siswa pada aspek keterampilan.

Gambar 4.11 Instrumen Tes

Bagian ini merupakan soal yang digunakan untuk menguji coba penilaian autenatik yang telah peneliti kembangkan.

b. Validasi Instrumen Penilaian

Setelah produk selesai dikembangkan, tahap selanjutnya adalah validasi produk. Validasi ini dilakukan dengan cara validasi ahli evaluasi oleh dua ahli yaitu ibu Fertilia Ikashaum, M. Pd dan ibu Juitaning Mustika, M. Pd dengan mengisi lembar angket penilaian pada masing-masing aspek. Setelah diperoleh data validasi ahli evaluasi selanjutnya data disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1

Hasil Validasi Ahli Evaluasi

Aspek No Validator

Kelayakan Isi 1 4 3

2 4 4

3 3 3

4 3 4

Kelayakan Kontruksi 5 3 4

6 4 3

7 3 2

8 4 4

9 3 4

10 4 4

Kelayakan Bahasa 11 4 3

12 4 4

13 3 4

Jumlah 46 46

Presentase 88,46 % 88,46 %

Kategori Sangat Valid Sangat Valid

Rata-Rata presentase 88,46 %

Kategori Sangat Valid

Pada tabel 4.1 diatas, merupakan ahli evaluasi 1 yaitu ibu Juitaning Mustika, M.Pd, dan merupakan ahli evaluasi 2 yaitu ibu Fertilia Ikashaum, M.Pd. Setelah nilai yang diperoleh dari ahli evaluasi terkumpul, kemudian peneliti menghitung presentase skor kevalidan dari setiap aspek pada instrumen penilaian autentik dengan menggunakan skala likert.

Dari hasil pengisian angket oleh ahli evaluasi diperoleh skor rata- rata untuk validator 1 ( ) yaitu 88,46% dengan kategori “Sangat Valid” dan skor rata-rata yang diperoleh dari validator 2 ( ) yaitu 88,46% dengan kategori “Sangat Valid”. Sedangkan rata-rata keseluruhan yang diperoleh dari kedua validator yaitu 88,46 % yang

berarti dapat dikatakan bahwa instrumen penilaian autentik ini dalam kategori “Sangat Valid” dari penilaian ahli evaluasi.

c. Revisi Produk

Setelah validasi selesai dilakukan oleh ahli evaluasi, maka diperoleh masukan dari para validator yang selanjutnya dijadikan bahan revisi untuk merevisi produk awal. Revisi produk dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.2

Kritik dan Saran Ahli Evaluasi

No Nama Validator Kritik dan Saran Perbaikan

1

Juitaning Mustika, M.Pd

Perbaiki kode nilai pada instrumen.

Kode nilai pada instrumen

penilaian autentik diperbaiki bagian

rubrik dan

predikat.

2 Fertilia Ikashaum, M.Pd

Aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik berisi penilaian yang sifatnya umum, belum membahas topik matematika yang disajikan secara khusus (misalnya, butir penilaian membahas konsep dan teori lingkaran).

Penambahan soal cerita matematika dengan materi lingkaran pada rubrik setiap aspek agar kesan dari instrumen penilaian tidak umum.

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat dilihat bahwa validator pertama memberikan saran terkait kode nilai pada instrumen penilaian agar nantinya pengguna lebih mudah memahami. Saran dari validator kedua agar memperbaiki isi dari instrumen penilaian agar sesuai dengan apa yang diteliti misalnya pada materi dan soal cerita. Kedua validator

tersebut sama-sama memberikan saran agar produk diperbaiki menjadi lebih baik dan layak digunakan.

Hasil perbaikan menurut saran validator pertama disajikan dalam gambar berikut :

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Gambar 4.12 Perbaikan pada Kode Nilai/Predikat

Hasil perbaikan menurut saran dari validator kedua disajikan dalam gambar berikut :

Sebelum Revisi Sesudah Revisi Gambar 4.13 Perbaikan bagian rubrik 4. Tahap Uji Coba Produk (Implementation)

a. Uji Coba Terbatas

Pada penelitian ini sampai kepada tahap uji coba terbatas yang dilakukan dengan 2 guru dan 15 siswa kelas VIII SMP IT Insan Mulia Batanghari.

1) Hasil Angket Respon Guru/Pengguna Tabel 4.3

Hasil Respon Guru/Pengguna Uji Coba Produk

Aspek No Guru

Kevalidan Produk 1 3 3

2 3 4

3 3 4

4 3 4

5 3 4

6 3 3

Kepraktisan Produk 7 3 3

8 3 4

9 3 4

10 3 3

Aspek No Guru

11 4 3

12 3 4

Jumlah 37 43

Rata-rata Presentase 77,08 % 89,58 %

Kategori Praktis Sangat Praktis

Rata-rata Presentase 83,33%

Kategori Sangat Praktis

Berdasarkan tabel 4.3, hasil uji coba terhadap 2 guru matematika di SMP IT Insan Mulia Batanghari, diperoleh nilai rata-rata keseluruhan adalah 83,33 %. Jadi dari angket respon oleh guru matematika SMP IT Insan Mulia Batanghari termasuk ke dalam kategori “Sangat Praktis”.

5. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Tahap evaluasi ini dilakukan untuk melihat kembali kelayakan produk saat dilakukan uji coba. Peneliti tidak melakukan revisi setelah uji coba dikarenakan :

a. Kesimpulan akhir dari uji coba menunjukkan bahwa instrumen penilaian autentik mendapat nilai dengan kategori sangat praktis yang terletak pada rentang presentase 80 % < X 100 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen penilaian yang dikembangkan menarik untuk digunakan.

b. Respon guru yang berkaitan dengan pandangan subjektif dari guru.

c. Penilaian dapat berjalan dengan baik.

B. Kajian Produk Akhir

Instrumen penilaian autentik ini dikembangkan dengan tujuan untuk membantu guru agar lebih mudah dalam menilai siswa-siswanya sesuai dengan standar penilaian kurikulum 2013. Menurut Mueller dan Palm penilaian autentik merupakan sebuah bentuk penilaian dengan meminta peserta didik untuk menunjukkan tugas “dunia nyata” yang mendemonstrasikan aplikasi yang bermakna yang diperoleh dari pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang mereka butuhkan.

Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah instrumen penilaian autentik pada soal cerita matematika di SMP IT Insan Mulia Batanghari.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang telah peneliti cantumkan pada bab 2 yakni bagian kajian studi yang relevan. Bebeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, pada penelitian ini menghasilkan instrumen penilaian autentik yang memodifikasi pada aspek yang dinilai yaitu aspek afektif yang meliputi (Jujur, Aktif, Bertanggung Jawab, dan Percaya Diri), aspek kognitif berupa tes dengan mengerjakan soal cerita matematika, dan aspek psikomotorik yang meliputi (Kreativitas, Keberanian, dan Antusias).

Hasil pengembangan instrumen penilaian autentik ini pada dasarnya hanya memodifikasi instrumen penilaian yang telah ada dengan meyesuaikan situasi dan kondisi yang ada di tempat penelitian. Setelah melalui 5 tahap yakni analisis, desain, pengembangan, uji coba, dan evaluasi, produk ini dinyatakan valid dan praktis sesuai dengan hasil kevalidan dan kepraktisan.

1. Kevalidan Produk

Produk instrumen penilaian autentik pada soal cerita matematika yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kevalidan berdasarkan proses validasi ahli evaluasi. Dari validasi ahli evaluasi ini diperoleh nilai rata- rata keseluruhannya adalah 88,46%. Berdasarkan pada tabel 3.1, nilai ini masuk ke dalam kategori sangat valid. Sangat valid dalam pengembangan ini artinya instrumen penilaian autentik pada soal cerita matematika yang disusun telah memenuhi kaidah penyusunan instrumen penilaian berupa kelayakan isi, kelayakan kontruksi, dan kelayakan bahasa.

2. Kepraktisan Produk

Berdasarkan hasil penilaian dari angket berupa respon guru/pengguna yang diberikan kepada 2 guru matematika terhadap instrumen penilaian autentik pada soal cerita matematika yang dikembangkan telah memenuhi kriteria sangat praktis berdasarkan tabel 3.2. Hal ini diperoleh dari rata- rata keseluruhan adalah 83,33%. Sangat praktis dalam pengembangan instrumen penilaian ini artinya instrumen penilaian autentik yang disusun sudah memenhui kriteria kepraktisan instrumen penilaian autentik yaitu kevalidan dan kepraktisan produk. Hal ini memudahkan guru untuk melakukan penilaian pada siswa secara keseluruhan.

Penilaian autentik ini pada dasarnya mudah digunakan karena keselarasan pembelajaran dengan penilaian dapat memudahkan guru dalam merancang perencanaan pembelajaran sampai pada instrumen atau teknik penilaian yang diterapkan oleh guru, dalam kurikulum 2013.

Penilaian autentik yaitu suatu penilaian yang dilakukan terhadap hasil belajar dari suatu proses yang mempertimbangkan kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui tugas-tugas yang bersifat aktual dan kontekstual atas dasar kriteria yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Maka dari itu, apabila penilaian autentik ini dilakukan secara maksimal maka akan menjadi penilaian yang sangat ideal untuk menilai kompetensi siswa secara keseluruhan.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain :

1. Sistem penilaian dilakukan secara kelompok namun, kelompok tidak bisa acak (laki-laki dan perempuan) karna sekolah berbasis boarding school.

2. Uji coba kelompok kecil hanya dilakukan dengan 15 siswa, data uji coba akan lebih meyakinkan apabila jumlah subjek lebih banyak.

3. Siswa kurang kondusif karena penelitian dilakukan setelah selesai ujian akhir semester.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menghasilkan produk berupa instrumen penilaian autentik pada soal cerita matematika.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil Pengembangan instrumen penilaian autentik dilakukan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. ADDIE merupakan singkatan dari Analisys, Design, Development, Implementation, and Evaluation yang terdiri dari lima tahapan yaitu:

a. Analisis permasalahan penilaian untuk mengetahui masalah dan menentukan solusi yang tepat.

b. Perancangan digunakan untuk menentukan kontruksi instrumen penilaian dari halaman depan, isi, hingga blanko penilaian.

c. Mengembangkan instrumen penilaian autentik yang di fokuskan kepada soal cerita matematika.

d. Uji coba terhadap instrumen penilaian autentik pada soal cerita matematika dan membagi angket kepada guru/pengguna.

e. Melakukan perbaikan pada instrumen penilaian jika terdapat kesalahan serta apabila hasil uji coba tidak memenuhi kriteria.

2. Hasil pengembangan instrumen penilaian autentik pada soal cerita matematika dilihat dari aspek kevalidan dan kepraktisan produk.

a. Produk instrumen penilaian autentik pada soal cerita matematika dengan materi lingkaran yang telah di kembangkan memenuhi kriteria kevalidan berdasarkan proses validasi ahli evaluasi. Pada hasil validasi ahli evaluasi memperoleh nilai rata-rata keseluruhan yaitu 88,46 % yang artinya nilai ini masuk kedalam kategori sangat valid.

b. Berdasarkan hasil penilaian dari angket respon guru/pengguna yang diberikan kepada 2 guru matematika terhadap instrumen penilaian autentik yang dikembangkan telah memenuhi kriteria sangat praktis.

Hal ini diperoleh dari nilai rata-rata keseluruhan yaitu 83,33%. Nilai tersebut termasuk dalam kategori sangat praktis.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, adapun saran atau masukan untuk penelitian adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan instrumen penilaian autentik pada soal cerita metematika perlu dilakukan dengan soal-soal yang lain bukan hanya soal cerita matematika, agar dapat diketahui kepraktisan produk dari soal-soal yang lain.

2. Pada penelitian ini peneliti hanya melakukan uji coba terbatas sehingga diharapkan akan ada uji coba tahap luas dengan sampel yang lebih banyak dengan merujuk pada perbaikan uji coba terbatas.

3. Pada blanko penilaian dari setiap aspek agar lebih di spesifikkan lagi terkait cara penilaiannya.

DAFTAR PUSTAKA

Afrida, Indah Rahmawati. “Pengembangan Model Penilaian Otentik Untuk Mengukur Capaian Pembelajaran Mahasiswa Authentic Assesment Model to Measure Undergraduate Student’s Learning Outcomes”. Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi, No. 2/2019.

Ariani, Juita. “Pengembangan Alternative Assesment Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Scientific Approach Di Sekolah Menengah Pertama”, Skripsi. Lampung, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018.

Asrul, Rusydi Ananda, Rosnita, Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media, 2014.

Badriyah, Nur Lailatul, A. G Thamrin, Aryanti Nurhidayati. “ Analaisis Instrumen Penilaian Hasil Belajar Mata Pelajaran Gambar Teknik Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Bangunan”. IJCEE Vol.

4, No. 2/Desember 2018.

Ermawati, Siti. “Penilaian Autentik dan Relevansinya Dengan Kualitas Hasil Pembelajaran (Persepsi Dosen dan Mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro)”.

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, No.1/Juni 2017.

Febriana, Rina. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2019.

Fi’la S, Aghnia, Anda Juanda, Yunita. “Analisis Implementasi Penilaian Autentik Berdasarkan Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas XI Semester Genap Di MA Al-Ishlah Bobos”. Jurnal Ilmu Alam Indonesia, No. 2/Juni 2019.

Munajah, Robiatul. “Pengembangan Penilaian Otentik Berbasis Website”. Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi, No. 2/Agustus 2019.

Muhyiddin, Asep. Penilaian Autentik. Bandung: CV Pustaka Setia, 2018.

Nisrokha. “Authentic Assessment (Penilaian Otentik)”. Jurnal Madaniyah, Vol. 8, No.2/Agustus 2018.

Nurjanah, Noni Marlianingsih. “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda dari Aspek Kebahasaan”. Jurnal Ilmu Kependidikan, Vol.2, No. 1/ Maret 2015.

Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014.

Dokumen terkait